Pedoman Perenc. Teknis Sarana Permukiman Transmigrasi

Post on 21-Jun-2015

644 views 39 download

description

Pembangunan transmigrasi mempunyai visi yang intinya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dan pembangunan daerah, yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan di kawasan yang masih tertinggal (terisolir) serta dapat meningkatkan kesejahteraan transmigran yang tinggal di daerah tersebut.

Transcript of Pedoman Perenc. Teknis Sarana Permukiman Transmigrasi

PERENCANAAN TEKNIS SARANA PEMUKIMAN

RENTEK SARANA

• LAHAN• RTJK• FASILTAS UMUM• SARANA AIR BERSIH

PERENCANAAN PEMBUKAAN LAHANKEBIJAKAN Pembukaan Lahan Tanpa Bakar (PLTB) Lahan Pekarangan Siap Tanam Lahan Usaha Siap Olah

METODE PEMBUKAAN LAHAN Mekanis : Seluruh Pekerjaan dilakukan dengan peralatan (Hutan primer dan

sekunder) Semi Mekanis : Sebagian pekerjaan dibantu dengan peralatan sebagian lagi

dikerjakan oleh tenaga manusia dan alat tradisionkan (hutan sekunder, dan primer)

Manual : Seluruh pekerjaan dikerjakan oleh tenaga manusia dan alat-alat tradisional (hutan tersier dan semak belukar)

TAHAPAN PEMBUKAAN LAHAN KLASIFIKASI LAHAN BERTEGAKAN KAYU• Tebas, Tebang, Potong dan

- Tebas : diameter pohon < 10 cm (alat parang)- Tebang : diameter pohon > 10 – 30 cm (alat kampak)- Potong : diameter pohon > 30 cm (alat chain saw)

• Pilah, Kumpul, Bersih- Pilah : memilah kayu limbah, komersil, non komersil dan yang

dimanfaatkan- Kumpul : mengumpulkan dengan menyusun masing-masing kayu

yang telah dipilah pada areal jalur tumpukan/sejajar kontursebagai penahan tanah/terasering

- Bersih : membersihkan areal dari sisa-sisa potongan dan menumpukankembali pada areal jalur tumpukan

Penilaian Hasil Masing-masing tahapan dinilai hasil akhirnya, setelah selesai pekerjaan.

KLASIFIKASI LAHAN SEMAK BELUKAR Tebas, Kumpul, Bersih

- Tebas : Menebas bersih semak belukar dan menumpukan padaareal jalur tumpukan/areal garis kontur

- Kumpul : Mengumpulkan dan menumpuk kayu limbah secara memanjang dan sejajar garis kontur pada bagian belakang rumah transmigran (LP).

- Bersih : membersihkan areal dari sisa-sisa tebasan dan menumpukan kembali pada areal jalur tumpukan

PENILAIAN HASIL

Masing-masing tahapan dinilai hasil akhirnya, setelah selesai pekerjaan.

KLASIFIKASI LAHAN ALANG-ALANG Penyemprotan : Penyemprotan dengan bahan kimi ( herbisida ) dengan dosis sesuai

rekomendasi pabrik untuk mematikan alang-alang secara tuntas hingga ke akar-akarnya ( dua minggu )

Penilaian dilakukan setelah dua minggu.Lebih dari 80 % Alang-alang mati. PENGOLAHAN LAHAN Pembajakan/ Penggaruan Memperbaiki tata air tanah, membersihkan dari kotoran-kotoran (dgn membenamkan)

Serta mengurangi bahaya erosi, menggemburkan dan memudahkan untuk diolah olehtransmigran.

• METODA

a. Mekanis : dengan bajak singkal ( dish plow) atau bajak garu ( dish harow ) ditarik dengan traktor (Crawler tractor ) dengan kedalaman 20 cm (spesifikasi).Dilakukan 2 kali tahapan, Pertama tegak lurus kontur dan yang kedua sejajar kontur

b. Manual : Dilakukan tenaga manusia dengan alat cangkul/ garu dan kedalaman 20

KONSERVASI LAHAN

PENANAMAN COVER CROPS

Tujuan : - Melindungi dari Erosi- Meningkatkan kesuburan kimia dan fisik tanah- Menekan pertumbuhan alang-alang / gulma

Jenis Cover Crop : - Colopogonium- Centrosema Pubescens- Peuraria Javanica dll

RUMAH TRANSMIGRAN ( PTB )

Jenis konstruksi untuk Rumah Transmigran ( standar ) pada lahan keringdigunakan dengan konstruksi non panggung dan untuk lahan basahmenggunakan konstruksi panggung,

Luasan bangunan Rumah Transmigran untuk lahan kering dan basah ditetapkan minimal Type 36 m2,

Penetapan type bangunan berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang bangunan sederhana ( Standar PU )dengan norma luasan minimal seluas 7m2

per orang, Bentuk Desain Rumah dapat dimodifikasi sesuai dengan arsitektur / budaya

lokal dengan menggunakan material lokal sepanjang pembiayaannya tidak melewati norma biaya standar yang ditetapkan

, namun apabila pembiayaannya melebihi standar anggaran ,maka kekurangan biaya ditanggung pemerintah daerah setempat

TIPIKAL DESAIN RUMAH TYPE 36 M2 NON PANGGUNG ( STANDAR )

TIPIKAL DESAIN RUMAH TYPE 36 M2 PANGGUNG ( STANDAR )

UNTUK TRANSMIGRAN DAERAH ASAL / TPA

menyusun metode perencanaan teknisnya berdasarkan rekomendasi RTUPT ,

Rumah transmigran TPA yang dibangun pada lahan kering ( non panggung ) dan lahan basah ( panggung ) mengunakan Type 36 m2 standar ( PTB ),

Spesifisikasi teknis rumah transmigran TPA untuk lahan kering (non panggung ) dan lahan basah ( panggung ) sama dengan peruntukan rumah transmigran standar (PTB),

Bentuk desian dapat dimodifikasi sesuai dengan gambar arsitek /budaya lokal dengan menggunakan material lokal/setempet

RUMAH TRANSMIGRAN dengan konsep RTUPT ( PTB )

UNTUK TRANSMIGRAN DAERAH SETEMPAT / TPS

Metode perencanaan teknisnya dilakukan dengan cara melakukan identifikasi lapangan untuk memperoleh data data tentang kebutuhan dan permintaan transmigran setempat / TPS dalam merenovasi / menambah ruang pada bangunan rumah yang sudah ada,

Pembuatan desain bangunan didasarkan atas kebutuhan dan permintaan transmigran TPS yang disesuaikan dengan kondisi bangunan rumah yang sudah ada,

Desain renovasi rumah transmigran yang telah disepakati, ditanda tangani oleh pemilik rumah / transmigran TPS yang bersangkutan,

Pekerjaan renovasi rumah transmigran TPS dilaksanakan dengan menggunakan jenis material dan pembiayaan yang sama dengan pembangunan rumah baru Type 36 m2 ( standar ) konstruksi panggung maupun non panggung.

FASILITAS UMUM

Jenis Fasilitas umum ( Standar ) Kantor unit Gudang unit Balai desa Rumah Kepala unit Puskesmas pembantu / PUSTU Rumah petugasMesjid Gereja Sekolah Dasar

KANTOR UNIT

Jenis konstruksi (standar) untuk lahan kering menggunakan konstruksi non panggung, sedangkan untuk lahan basah mengunakan konstruksi panggung,Luasan bangunan standar untuk lahan kering dan basah

ditetapkan, minimal 124 m2

Penetapan type bangunan berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang dengan norma luasan minimal seluas 6 m2 per orang,Bentuk Desain Kantor Unit dapat dimodifikasi sesuai

dengan arsitektur / budaya lokal dengan menggunakan material lokal/setempat sepanjang pembiayaannya tidak melewati norma biaya standar yang ditetapkan , namun apabila pembiayaannya melebihi ,maka kekurangan biaya ditanggung pemerintah daerah setempat

TIPIKAL DESAIN KANTOR UNIT STANDAR ( Non Panggung )

TAMPAK MUKA

DENAH

TIPIKAL DESAIN KANTOR UNIT STANDAR ( Panggung )

DENAH

GUDANG UNIT Jenis konstruksi Gudang Unit ( Standar ) untuk lahan kering

menggunakan konstruksi non panggung, sedangkan untuk lahan basah mengunakan konstruksi panggung,

Luasan bangunan Gudang Unit untuk lahan kering dan basah ditetapkan, minimal 67,50 m2

Penetapan type bangunan Gudang Unit berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang dengan norma luasan minimal seluas 3 m2 per orang,

Bentuk desain dapat dimodifikasi sesuai dengan arsitek/budaya lokal, menggunakan material setempat

TIPIKAL DESAIN GUDANG UNIT STANDAR ( non panggung )

DESAIN TEKNIS (panggung )

TIPIKAL DESAIN GUDANG UNIT STANDAR ( panggung )

BALAI DESA Jenis konstruksi Balai Desa ( Standar ) untuk lahan

kering menggunakan konstruksi non panggung, sedangkan untuk lahan basah mengunakan konstruksi panggung,

Luasan bangunan Balai Desa untuk lahan kering dan basah ditetapkan, minimal 135 m2,

Penetapan type bangunan Balai Desa berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang dengan norma luasan minimal seluas 6 m2 per orang,

Bentuk Desain Balai Desa dapat dimodifikasi sesuai dengan arsitektur / budaya lokal dengan menggunakan material lokal sepanjang pembiayaannya tidak melewati norma biaya standar yang ditetapkan , namun apabila pembiayaannya melebihi ,maka kekurangan biaya ditanggung pemerintah daerah setempat

TIPIKAL DESAIN BALAI DESA STANDAR ( Non Panggung )

TIPIKAL DESAIN BALAI DESA STANDAR (Panggung )

Jenis konstruksi Rumah Kepala Unit ( Standar ) untuk lahan kering menggunakan konstruksi non panggung, sedangkan untuk lahan basah mengunakan konstruksi panggung,

Luasan bangunan Rumah Kepala Unit untuk lahan kering dan basah ditetapkan, minimal 64 m2,

Penetapan type bangunan Rumah Kepala Unit berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang dengan norma luasan minimal seluas 6 m2 per orang,

Bentuk Desain Kantor Unit dapat dimodifikasi sesuai dengan arsitektur / budaya lokal dengan menggunakan material lokal/setempat sepanjang pembiayaannya tidak melewati norma biaya standar yang ditetapkan , namun apabila pembiayaannya melebihi ,maka kekurangan biaya ditanggung pemerintah daerah setempat

RUMAH KEPALA UNIT

TIPIKAL RUMAH KEPALA UNIT STANDAR ( Non PAnggung )

TIPIKAL RUMAH KEPALA UNIT STANDAR ( Panggung )

PUSKESMAS PEMBANTU / PUSTU

Jenis konstruksi PUSTU( Standar ) untuk lahan kering menggunakan konstruksi non panggung, sedangkan untuk lahan basah mengunakan konstruksi panggung,

Luasan bangunan PUSTU untuk lahan kering dan basah ditetapkan, minimal 82,50 m2,

Penetapan type bangunan PUSTU berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang dengan norma luasan minimal seluas 6 m2 per orang,

Bentuk Desain Kantor Unit dapat dimodifikasi sesuai dengan arsitektur / budaya lokal dengan menggunakan material lokal/setempat sepanjang pembiayaannya tidak melewati norma biaya standar yang ditetapkan , namun apabila pembiayaannya melebihi ,maka kekurangan biaya ditanggung pemerintah daerah setempat

TIPIKAL DESAIN PUSTU STANDAR ( Non Panggung )

TIPIKAL DESAIN PUSTU STANDAR ( Panggung )

RUMAH PETUGAS

Jenis konstruksi Rumah Petugas Kopel ( Standar ) untuk lahan kering menggunakan konstruksi non panggung, sedangkan untuk lahan basah mengunakan konstruksi panggung,

Luasan bangunan Rumah Petugas Kopel untuk lahan kering dan lahan basah ditetapkan, minimal 138 m2,

Penetapan type bangunan Rumah Petugas Kopel berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang dengan norma luasan minimal seluas 6 m2 per orang,

Bentuk Desain Kantor Unit dapat dimodifikasi sesuai dengan arsitektur / budaya lokal dengan menggunakan material lokal/setempat sepanjang pembiayaannya tidak melewati norma biaya standar yang ditetapkan , namun apabila pembiayaannya melebihi ,maka kekurangan biaya ditanggung pemerintah daerah setempat

TIPIKAL DESAIN RUMAH PETUGAS STANDAR (Non Panggung )

TIPIKAL DESAIN RUMAH PETUGAS STANDAR (Panggung )

RUMAH IBADAH

Jenis konstruksi Rumah Ibadah berupa Mesjid atau Gereja ( Standar ) untuk lahan kering menggunakan konstruksi non panggung,sedangkan untuk lahan basah mengunakan konstruksi panggung,

Luasan bangunan Rumah Ibadah berupa Mesjid atau Gereja untuk lahan kering dan basah ditetapkan, minimal 110 m2,

Penetapan type bangunan Rumah Ibadah berupa Mesjid atau Gereja berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang dengan norma luasan minimal seluas 2 m2 per orang,

Bentuk Desain Kantor Unit dapat dimodifikasi sesuai dengan arsitektur / budaya lokal dengan menggunakan material lokal/setempat sepanjang pembiayaannya tidak melewati norma biaya standar yang ditetapkan , namun apabila pembiayaannya melebihi ,maka kekurangan biaya ditanggung pemerintah daerah setempat

TIPIKAL DESAIN RUMAH IBADAH / MESJID STANDAR ( Non Panggung )

TIPIKAL DESAIN RUMAH IBADAH / MESJID STANDAR (Panggung )

TIPIKAL DESAIN RUMAH IBADAH / GEREJA STANDAR ( Non Panggung )

TIPIKAL DESAIN RUMAH IBADAH / GEREJA STANDAR ( Panggung )

SEKOLAH DASAR

Jenis konstruksi bangunan Sekolah Dasar ( Standar ) untuk lahan kering menggunakan konstruksi non panggung, sedangkan untuk lahan basah mengunakan konstruksi panggung,

Luasan bangunan Sekolah Dasar untuk lahan kering dan basah ditetapkan,

minimal 215 m2,

Penetapan type bangunan Sekolah Dasar berdasarkan perhitungan kebutuhan ruang dengan norma luasan minimal seluas 4 m2 per orang,

Bentuk Desain Kantor Unit dapat dimodifikasi sesuai dengan arsitektur / budaya lokal dengan menggunakan material lokal/setempat sepanjang pembiayaannya tidak melewati norma biaya standar yang ditetapkan , namun apabila pembiayaannya melebihi ,maka kekurangan biaya ditanggung pemerintah daerah setempat

TIPIKAL DESAIN SEKOLAH DASAR STANDAR ( Non Panggung )

TIPIKAL DESAIN SEKOLAH DASAR STANDAR ( Panggung )

Jika anggaran tidak mencukupi , minimal sarana bangunan FU yang harus tersediaadalah ; Gudang Unit, Balai Desa , Rumah Ibadah dan PUSTU,Sekolah Dasar ,

Pada lahan Peruntukan Fasilitas Umum yang terbatas maka dapat di desain satu bangunan serbaguna yang berfungsi untuk beberapa kegiatan pelayanan umum ,

Untuk Pembangunan Sarana Pendidikan berupa Bangunan SD melalui program Transmigrasi , perlu adanya kebijakan yang dijadikan acuan dalam pengalokasian anggaran maupun kewenangan untuk pembangunannya. Namun demikian pada program PTB untuk kegiatan pembangunan gedung SD baik dilokasi PTB atau PTA bina yang belum memiliki gedung SD dapat mengusulkan untuk diprogramkan, sementara untuk pengadaan tenaga pengajar / Guru tetap menjadi kewenangan Dep.DIKNAS ditingkat Kab./Kota / Provinsi.

Bentuk Desain Kantor Unit dapat dimodifikasi sesuai dengan arsitektur / budaya lokal dengan menggunakan material lokal/setempat sepanjang pembiayaannya tidak melewati norma biaya standar yang ditetapkan , namun apabila pembiayaannya melebihi ,maka kekurangan biaya ditanggung pemerintah daerah setempat

CATATAN

Gedung serbaguna terpadu

CONTOH DESAIN TEKNIS BANGUNAN SERBA GUNA TERPADU SESUAI ARSITEKTUR / BUDAYA LOKAL DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Kantor desa

R. PKK

PustuKnt. POS

Ruang pertemuan

R. PPL

R. LKMD

SARANA AIR BERSIH ( SAB )

Jenis Sarana air bersih Standar

Jenis Sarana air bersih Non Standar

Gentong plastik

Sumur gali

Pompa tangan dangkal

Air permukaan grafitasi dan non grafitasi

Sumur bor tanah dalam + Perpipaan

Kolam tandon air (KTA)

Bendali

Bak penampung air hujan

Water Treatment

DASAR PERENCANAAN TEKNIS SARANA AIR BERSIH (SAB)

REKOMENDASI DARI HASIL RTSP / RTUPT MENYANGKUT ; DATA DATA TENTANG POTENSI AIR BERSIH DAN PETA SUMBERDAYA AIR

faktor geografis : keberadaan lokasi , jumlah penduduk yang akan dilayani kebutuhan air bersihnya,

Pertimbangan aspek tofografi : Elevasi dan jarak sumber airke lokasi permukiman

Ketersediaan Sumber air : Air Hujan , Air Permukaan , Air Tanah yang memenuhi standar kuantitas ( 60 Ltr / org/Hari ) dan kualitas kesehatan (Tidak berasa, berbau dan berwarna ).

SAB standar menggunakan desain tipikal dari Direktorat Jenderal P4T.

Untuk lokasi transmigrasi dilahan kering diberikan Sumur Gali 1 unit / 2-5 KK dan 1 bh gentong plastik / KK dan untuk yang dilahan basah 5 bh gentong plastik / KK ( dengan kapasitas 300 LIter / bh )

Gentong plastik di desain khusus untuk memudahkan pengangkutan dan menghindari penyalah gunaan,

Pompa tangan dangkal / dalam dibangun jika sumur gali tidak memungkinkan, dengan norma 1 pompa tangan melayani 5 KK

SAB STANDAR

TAHAPANPERENCANAAN TEKNIS SAB NON STANDAR

• Tahapan PersiapanBerupa kegiatan pengumpulan: data debit air, jarak sumber air kepermukiman,status kepemilikan sumber air, beda tinggi sumber air dengan permukiman

• Survey Lapangan> Pengukuran jarak dan beda tinggi sumber air ke permukiman > Penelitian kualitas dan kuantitas serta kontiniutas air baku> Analisa data iklim

• Pekerjaan Desain> Pembuatan gambar kerja : lay out jaringan pipa, dimensi pipa > Perhitungan volume > Rencana Anggaran Biaya ( RAB )> Spesifikasi Teknis

105 cm

70 cm

56 cm

Volume bersih 300 liter

Bahan plastik HDPE

Berat kosong min 7,6 Kg

Ketebalan plastik 2,8 mm

TIPIKAL BENTUK GENTONG PLASTIK STANDAR

Syarat teknis :

Sumber air berasal dari air tanah dangkal dengan dasarkedalaman penggalian sumur harus dibawah muka air minimal 2 m,

Diameter sumur antara 1 – 2 meter,

Jarak sumur dengan sumber limbah minimum 10 meter ,

Untuk menghindari kontaminasi dari air permukaan dibuatpasangan batu / buis beton yang kedap air sedalam 2 – 3 meterdan untuk bagian atas permukaan tanah dari sumur diberitembok pengaman setinggi 0,80 – 1 meter ,

Lantai sumur dibuat kedap air ( beton tumbuk ) dengan radius2 – 3 m2, dengan Kemiringan lantai floor 2 % agar air tidaktergenang ,

Sumur dapat melayani 2 – 4 KK / Unit ,

SUMUR GALI

TIPIKAL DESAIN TEKNIS SUMUR GALI STANDAR

POMPA TANGAN DANGKAL

Syarat teknis :

Sumber air berasal dari air tanah dangkal dengan kedalaman maksimal 10 m ,

Jarak sumur dengan sumber limbah minimum 10 meter,

Sumur dapat melayani 2 – 5 KK / Unit ,

Jenis Pompa yang digunakan sesuai dengan spesifikasi teknisyang telah ditetapkan.

DESAIN TEKNIS POMPA TANGAN DANGKAL

SAB non STANDAR

SAB non standar harus dibuat desain teknisnya terlebih dahulu,sebelum dapat diprogramkan ataupun diajukan pengusulannya

SAB non standar merupakan alternatif terakhir jika SAB standar tidak memungkinkan, jenis disesuaikan dengan kondisi topografi, curah hujan dan karakter tanah

MODEL DESAIN BENDALI

MODEL DESAIN KTA ( Kolam Tandon Air )

RENTEK SAB SUMUR BOR TANAH DALAM + PERPIPAAN

RENTEK SAB SUMUR BOR TANAH DALAM + PERPIPAAN

PermasalahanPermasalahan

Usulan daerah untuk kegiatan PTB, Rehabilitasi maupun Usulan daerah untuk kegiatan PTB, Rehabilitasi maupun Peningkatan Prasarana dan Sarana sering belum dilengkapi Peningkatan Prasarana dan Sarana sering belum dilengkapi dengan data pendukung antara lain ; hasil perencanaan dengan data pendukung antara lain ; hasil perencanaan teknis , data / informasi teknis lainnya , RAB, maupun data teknis , data / informasi teknis lainnya , RAB, maupun data penunjang berupa fotopenunjang berupa foto--foto menyangkut kondisi foto menyangkut kondisi prasarana maupun sarana sehingga menyulitkan prasarana maupun sarana sehingga menyulitkan dilakukannya pencermatan untuk menentukan kelayakan dilakukannya pencermatan untuk menentukan kelayakan usulan baik dari segi teknis maupun kebutuhan riil usulan baik dari segi teknis maupun kebutuhan riil anggaran pembangunannya.anggaran pembangunannya.

Harga satuan yang diusulkan dalam RAB tidak didasarkan Harga satuan yang diusulkan dalam RAB tidak didasarkan pada harga satuan material dan upah kerja yang berlaku pada harga satuan material dan upah kerja yang berlaku dan resmi dikeluarkan Pemda setempat.dan resmi dikeluarkan Pemda setempat.