Post on 06-Feb-2018
Pedoman Antisipasi Banjir Di Instalasi ListrikWilayah Jakarta Dan SekitarnyaTahun 2012
Diterbitkan oleh :
Direktorat Operasi Jawa BaliPT PLN (Persero) Kantor Pusat
PEDOMAN ANTISIPASI BANJIR
DI INSTALASI LISTRIK
WILAYAH JAKARTA DAN SEKITARNYA
Tahun 2012
Daftar isi
Bab I - Pendahuluan .... ........... ........... ........... ........... ........... 01
Bab II - Daerah Rawan Banjir . ........... ........... ........... ........... 03
Bab III - Langkah Mitigasi Resiko ...... ........... ........... ........... 07
1. Langkah Mitigasi Resiko Gardu Induk ......... ........... ...........07
2. Persiapan Antisipasi Banjir... ........... ........... ........... ...........09
Bab IV - Organisasi Dan SOP.. ........... ........... ........... ...........13
1. Organisasi & TUgas Pokok... ........... ........... ........... ...........13
2. Pola Komunikasi ..... ........... ........... ........... ........... ...........13
a. SOP Distribusi...... ........... ........... ........... ........... ...........18
b. SOP P3B Jawa Bali ........... ........... ........... ........... ...........21
Bab V - Format Komunikasi Dan Laporan..... ......... .........25
A. Format Sms-bb Dan Formulir Laporan Kondisi Banjir .........25
Bab VI - Material Dan Peralatan Pendukung 29
1. Material dan Peralatan Pendukung Yang Perlu
Disiapkan Di Setiap GI Yang Rawan Banjir.. ........... ...........29
2. Perlengkapan Antisipasi Banjir Yang Disiapkan
Oleh PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang. ........... ...........30
Lampiran ....... ........... ........... ........... ........... ........... ...........31
.. ........... ...........
ii
emasuki musim penghujan yang mulai berlangsung
sejak Desember tahun lalu dan kecenderungan Mintensitas curah hujan juga akan semakin tinggi hingga
Triwulan I tahun 2012 ini, maka diperkirakan masih akan terjadi
potensi banjir di sejumlah wilayah, khususnya di Jakarta dan
sekitarnya. Dalam catatan peristiwa banjir di Jakarta dan sekitarnya,
terdapat banjir besar yang merupakan siklus 5 tahunan. Tahun 2012
merupakan siklus 5 tahunan itu, setelah pada tahun 2007 Jakarta
terendam air besar.
Kerugian akibat banjir, sesungguhnya tidak hanya melibatkan
banyaknya korban jiwa dan harta benda, tetapi juga – salah satunya –
potensi terganggunya pasokan aliran listrik. Padahal dalam kondisi
bencana karena faktor alam, keberlangsungan pasokan listrik sangat
dibutuhkan untuk menjamin kemudahan dan kecepatan upaya
evaluasi dan langkah-langkah penanggulangan.
Di sejumlah lokasi, beberapa instalasi listrik PLN – seperti Gardu
Induk dan Gardu Distribusi – berada di lokasi yang rawan banjir
sehingga dalam catatan pengalaman terjadinya banjir di wilayah
Jakarta dan sekitarnya, beberapa GI dan gardu distribusi tersebut
sempat tergenang air. Untuk mengatisipasi potensi banjir yang
mungkin saja bisa terjadi di musim penghujan tahun ini, manajemen
PLN telah melakukan langkah-langkah strategis guna mencegah,
setidaknya mengurangi kemungkinan terjadinya potensi banjir yang
Bab I PENDAHULUAN
01
bisa merendam sejumlah lokasi instalasi PLN. Langkah-langkah
strategis tadi disusun dalam buku ini yang secara rinci menyajikan
sejumlah informasi terkait dengan upaya mengantisipasi terjadinya
banjir di instalasi milik PLN. Beberapa informasi itu, diantaranya :
peta daerah rawan banjir, langkah-langkah mitigasi resiko,
organisasi dan SOP, pola komunikasi serta informasi lainnya yang
terkait dengan upaya-upaya antisipasi banjir.
Diharapkan buku antisipasi banjir bisa dijadikan sebagai pedoman
atau acuan bagi semua pihak dilingkungan PLN dalam
mempersiapkan langkah-langkah nyata untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya banjir di instalasi PLN, seperti GI dan
gGardu distribusi serta upaya penanggulangannya.
02
Bab II DAERAH RAWAN BANJIR
aerah yang diprediksi mengalami banjir telah dibuatkan
petanya oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gambar Dberikut menunjukkan daerah yang berpotensi banjir pada
tahun 2009 di Jakarta.
Gambar 1 : Peta Prakiraan Daerah Potensi Banjir tahun 2009 di Jakarta
03
Pada gambar tersebut yang berwarna merah adalah daerah yang
berpotensi tinggi mengalami banjir dan yang berwarna kuning
adalah daerah yang kemungkinan banjirnya menengah. Dalam
mengantisipasi perkiraan terjadinya banjir pada tahun 2012,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerbitkan daerah rawan
banjir. Dengan perkiraan tersebut, maka seluruh warga dan instansi
yang terkait dapat melakukan persiapan dalam mengantisipasi
terjadinya banjir.
Pada Gambar 2 di bawah menunjukkan daerah yang berpotensi
banjir pada tahun 2012.
04
Gambar 2 : Peta Rawan Banjir Tahun 2012
TABEL 1: Gardu Induk Rawan Banjir tahun 2012
No Wilayah Jumlah GI GI Pernah Banjir GI Rawan Banjir
1 Jakarta Pusat 15 0 2 GI : GIS Setiabudi & GI Karet Lama
2 Jakarta Timur 14 1 GI : GI Penggilingan 2 GI : GI Cawang dan GI Penggilingan
3 Jakarta Selatan 14 0 0
4 Jakarta Barat 12 3 GI : GI Kembangan, GI Muarakaranglama, dan GI Angke.
3 GI : GI Kembangan, GI Muarakarang Baru, dan GI Angke.
5 Jakarta Utara 8 2 GI : GI Gambirbaru dan GI Wahana
6 GI : GI Gambirbaru, GI Pulogadung, GI Tosan, GI Wahana, GI Pegangsaan & GIS Priok Timur.
3 TOTAL GI 73 6 13
05
Berdasarkan perkiraan tersebut, maka dilakukan persiapan-
persiapan dan antisipasi untuk mengurangi pengaruh banjir pada
instalasi PLN sehingga penyaluran listrik kepada pelanggan dapat
dipertahankan. Gardu induk dan gardu distribusi yang diprediksi
akan terkena banjir sebagaimana pada Tabel 1 dan Tabel 2. Jumlah
Gardu Induk 150/20 kV yang diperkirakan terkena banjir sebanyak
73 buah di mana beberapa GI belum pernah mengalami banjir pada
tahun-tahun yang lalu tetapi diperkirakan terkena banjir pada tahun
2012. Sedangkan jumlah Gardu Distribusi yang diprediksi akan
terkena banjir sebanyak 350 unit yang tersebar di 20 Area.
Tabel 2 : Daftar Gardu Distribusi Rawan Banjir
No Area Gardu Induk PenyulangGardu
Rawan Banjir
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Bandengan
Cempaka Putih
Ciracas
Jatinegara
Kebon Jeruk
Kramat Jati
Lenteng Agung
Tanjung Priok
Bintaro
Cikokol
Marunda
Serpong
Cengkareng
Cikupa
Teluk Naga
Menteng
Pondok Kopi
Tanjung Priok
Bulungan
Pondok Gede
Jumlah
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
15
17
14
5
10
22
9
9
14
1
13
1
9
1
4
2
6
6
2
12
172
38
9
23
12
12
36
12
9
36
1
27
1
12
7
6
3
14
7
2
33
350
06
1. Langkah Mitigasi Resiko Gardu Induk (GI)
Langkah mitigasi resiko secara umum di Gardu Induk
sebagaimana pada Tabel 3 di bawah ini. Kegiatan ini dilakukan
di semua Gardu Induk.
Bab III LANGKAH MITIGASI RESIKO
Tabel 3 : Program Kegiatan di Gardu Induk
No Program Kegiatan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Pembuatan tanggul permanen jalan masuk di “13 GI RAWAN BANJIR” ( Sebelumnya tanggul
sementara dengan pasir dalam Karung )
Penambahan kolam penampungan banjir lengkap dengan pompa air
Pengadaan pompa air “PORTABLE” Submersible
Pengadaan pompa air listrik dan non listrik
Pengadaan (Sewa) Genset 100 kVA atau 200 kVA sesuai kebutuhan GI
Pengadaan Genset 5 kVA sebanyak 5 unit
Perbaikan & Leveling saluran air dalam lingkungan GI
Pembentukan “TIM Penanggulangan Banjir”
Pembuatan SOP Penanggulangan banjir
Pemahaman SOP Penanggulangan Banjir tiap anggotaTIM dengan sosialisai / pelatihan
kering di dalam ruangan
Pelatihan basah / Simulasi SOP Penanggulangan Banjir
Persiapan material dan peralatan yang dibutuhkan
Menyusun PROGRAM berikut kebutuhan Anggaran
07
Kondisi gardu induk yang satu dengan lainnya berbeda sesuai
dengan lokasinya. Oleh karena itu program mitigasinya dibuat setiap
gardu induk sesuai dengan yang diperlukan. Pada tabel 4 dijelaskan
langkah mitigasi untuk setiap gardu induk.
No Program Kegiatan
14
15
16
17
Sosialisasi Cegah Banjir
Penutupan lubang Main Hole
Pelatihan Evakuasi Banjir
Peninggian Peil Gardu Distribusi Rawan Banjir
No Program Kerja
1
2
3
4
5
6
7
8
GI Setiabudi
GI Karet Lama
GI Penggilingan
GITET Cawang
GI Muara Karang Baru
GI Kembangan
GI Angke
GI Gambir Baru
Tabel 4 : Langkah Mitigasi Banjir per Gardu Induk
Gardu Induk
Pembuatan tanggul pintu masuk dan perbaikan saluran air sekeliling
GI, penambahan 1 bh Pompa (listrik),
Pembuatan Kolam penampungan dan pengadaan pompanya
Pengadaan sump pump 7,5 kW, pembuatan tanggul jalan masuk.
Pengadaan sump pump 7,5 kW
Pengadaaan submersible pump, perbaikan saluran pembuangan air,
pembuatan tanggul pasir dalam karung, penutupan lubang mainhole.
Pembuatan tanggul di pintu masuk GI, pengadaan submersible
pump, pembuatan tanggul dg pasir dalam karung.
Pengadaaan submersible pump, perbaikan saluran pembuangan air,
pembuatan tanggul pasir dalam karung dan pengadaan genset
Pembuatan /penguat tembok dan tangga dipintu Cell 20 kV dua set,
penambahan 1 bh Pompa (non listrik), melakukan penutupan
lubang mainhole
08
2. Persiapan Antisipasi Banjir
a) Langkah Mitigasi Banjir Gardu distribusi
Langkah Mitigasi banjir untuk gardu distribusi adalah
dengan meninggikan lantai gardu distribusi. Rencana
peninggian gardu selama Tahun 2011 sebanyak 159 gardu
distribusi, sampai dengan pertengahan bulan Desember
2011 sudah terealisasi sebanyak 90 gardu dan sedang dalam
No Program Kerja
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
GI Pulogadung
GI Priok
GI Pegangsaan
GI Wahana Garuda
Lestari
GI Tosan Prima
GI Jatirangon
GI Balaraja
GI Lengkong
GI Cengkareng
GI Sepatan
GI Tangerang Baru
Gardu Induk
Perbaikan saluran air, menambah kolam penampungan dan pompa,
melakukan penutupan lubang mainhole, pembuatan dinding
tambahan didepan pintu dan tangga dipintu Cell 20 kV dua set
Pembuatan tanggul exhaust fan dan pompa
Pembuatan tanggul sepanjang sungai di lokasi GI , penambahan
1 bh Pompa (non listrik), melakukan penutupan lubang mainhole,
pembuatan dinding tambahan didepan pintu dan tangga dipintu
Cell 20 kV dua set
Pembuatan tembok disekeliling GI dan pompa, pembuatan tanggul
di pintu masuk GI, perbaikan saluran air warga yang ada di dalam
Pembuatan tembok disekeliling GI dan pompa
Melakukan penutupan lubang mainhole
Penambahan 1 bh Pompa (listrik)
Penambahan 1 bh Pompa (non listrik), melakukan penutupan
lubang mainhole
Penambahan 1 bh Pompa (listrik)
Penambahan 1 bh Pompa (listrik)
Penambahan 1 bh Pompa (listrik), melakukan penutupan
lubang mainhole
09
proses pekerjaan sebanyak 1 gardu, sisanya sebanyak 68
gardu akan dikerjakan pada Tahun 2012.
No Area
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Bandengan
Cempaka Putih
Menteng
Jatinegara
Pondok Kopi
Bintaro
Bulungan
Ciputat
Kebun Jeruk
Ciracas
Kramat Jati
Lenteng Agung
Pondok Gede
Marunda
Tanjung Priok
Cengkareng
Cikokol
Cikupa
Serpong
Teluk Naga
14
6
3
7
10
5
4
1
1
7
0
3
20
0
0
4
0
0
0
2
87
4
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
10
0
0
0
0
53
0
3
72
0
6
3
7
1
5
0
0
0
3
0
1
11
0
0
3
0
0
0
2
42
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
8
0
0
0
0
35
0
3
48
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
-
0
0
0
0
0
0
0
0
14
0
0
0
9
0
4
1
0
4
0
2
9
0
0
1
0
0
0
0
44
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
18
0
0
24
Beton Beton Beton BetonPortal Portal Portal Portal
Rencana Th. 2011
Realisasi s/d Oktober
Sedang dalamproses pekerjaan
Sisa yang akandikerjakan
Tabel 5 : Program Peninggian Lantai Gardu Distribusi
Peninggian Gardu Tahun 2011
159 90 1 68TOTAL
10
b) Sosialisasi Cegah Banjir
Melakukan Sosialisasi Cegah Banjir bekerja sama dengan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemda DKI dan
STT PLN dilingkungan masyarakat padat penduduk dan
kalangan mahasiswa.
c) Pelatihan Evakuasi Banjir
PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang melakukan pelatihan
evakuasi banjir Tahap I yang diikuti sebanyak 60 orang
peserta yang merupakan pegawai Kantor Distribusi pada
Tabel 6 : Jadwal Sosialisasi Cegah Banjir
No Waktu Pelaksanaan Lokasi Kerjasama
1
2
3
4
5
6
7
7 - 9 November 2011
28 - 30 November 2011
11 Desember 2011
17 Desember 2011 (Rencana)
18 Desember 2011 (Rencana)
24 Desember 2011 (Rencana)
25 Desember 2011 (Rencana)
Orchard Hotel
Twin Hotel
Penjaringan
Jelambar
Kalideres
Cengkareng
Kebayoran Lama
Badan Penanggulangan
Bencana Daerah
Pemda DKI
STT PLN
STT PLN
STT PLN
STT PLN
STT PLN
11
tanggal 28-29 November 2011 di Ski Air Danau Sunter
dimana langsung dilatih oleh pelatih mariner. Rencananya
akan diadakan pelatihan evakuasi banjir Tahap II pada akhir
bulan Desember 2011 yang diikuti oleh 80 orang pegawai
Area.
12
Bab IV ORGANISASI DAN SOP
1. Organisasi dan Tugas Pokok
Organisasi penanggulangan banjir telah dibentuk masing-
masing dengan Surat Keputusan General Manager PLN P3B
Jawa Bali dan PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang
sebagaimana pada Lampiran 1. Pada surat keputusan tersebut
telah diuraikan tugas pokok masing-masing tim.
2. Pola Komunikasi
a. Informasi Pemadaman Akibat banjir
Alur pengelolaan informasi , bila terjadi kondisi pemadaman
listrik sebagai akibat dari adanya banjir, maka proses alur
informasinya diatur sebagaimana tergambarkan dalam tiga
diagram dibawah ini, yakni :
• Diagram alur informasi padam akibat banjir (Gambar 3)
• Basic Communication kondisi banjir (Gambar 4)
• Alur komunikasi operasional jaringan tenaga listrik
(Gambar 5)
13
Koordinator P3B Jawa Bali dan Koordinator Distribusi
Jakarta dan Tangerang menginformasikan kepada Tim
Gabungan tentang jumlah Gardu Induk (P3B JB) dan Gardu
Distribusi (DISJATA) kepada Koordinator Tim Gabungan.
Data yang diinformasikan adalah :
Gambar 3 : Diagram Alur Informasi Padam Akibat Banjir
14
- P3B JB :
Informasi awal disampaikan oleh Posko Gardu Induk ke
Posko UPT yang selanjutnya disampaikan kepada
Koordinator P3B JB yang berisi:
a) Gardu Induk yang padam
b) Lama Pemulihan
c) Jumlah kerugian material dan kWh
- Distribusi Jakarta dan Tangerang (DISJATA) :
Informasi terjadinya banjir yang menyebabkan Gardu
Distribusi dipadamkan disampaikan oleh Posko Area
atau Call Center ke Posko APD yang selanjutnya
disampaikan kepada Koordinator DISJATA yang berisi:
a) Gardu Distribusi yang padam
b) Daerah padam
c) Lama Pemulihan
d) Jumlah kerugian material dan kWh
Informasi daerah padam diinfokan oleh Posko APD
kepada Call Center yang akan menyampaikan kepada
pelanggan bila daerahnya padam karena banjir.
Koordinator Humas bertugas memberikan informasi kepada
media masa tentang kondisi banjir yang mengakibatkan
terjadinya padam listrik di daerah tersebut. Selain itu tugas
Koordinator Humas adalah mengatur penyaluran bantuan
CSR.
15
Gambar 4 di bawah ini menjelaskan proses komunikasi
pada saat terjadi banjir.
b. Alur Komunikasi Operasi
Alur Komunikasi Operasi sebagaimana pada Gambar 5.
Apabila terjadi banjir masing-masing Area melaporkan
tindakan operasi yang dilakukan kepada Posko APD Barat
dan Timur sesuai daerahnya. Posko APD melaporkan
kondisi operasi kepada Posko GI untuk melakukan langkah
sesuai Standar Operasi Prosedur.
Demikian juga bila terjadi banjir di lokasi gardu iduk, Posko
GI melaporkan kondisinya ke Posko Region untuk
dikoordinasikan dengan P3B JB (UBOS) dan diinformasik
ke APD.
BASIC COMMUNICATION KONDISI BANJIR
SEKPER
HUMAS
KOORD
TIM GAB
POSKO
KD
POSKO
GI
POSKO
AREA
POSKO
APD
POSKO
UPT
POSKO
P3B/RJKBKONDISI
Gardu Distribusi Padam karena Banjir
Penyulang Distribusi Padam karena Banjir
Trafo GI Padam karena Banjir
1
2
GI Padam karena Banjir
3
4
1
2
3
4
Gambar 4 : Basic Communication Kondisi Banjir
16
3. Standard Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur merupakan prosedur standar
yang harus diikuti pada saat terjadi banjir sesuai dengan kondisi
setempat. SOP ini dibagi dua yaitu untuk Distribusi dan Gardu
Induk sebagaimana di bawah ini.
Gambar 5 : Alur Komunikasi Operasional jaringan Tenaga Listrik
17
a. SOP DISTRIBUSI
~ GARDU PLN TIDAK KENA BANJIR TAPI
LINGKUNGAN KENA BANJIR
1) Lokasi Banjir hanya sebagian / hanya beberapa
rumah
a. Petugas PLN dapat memutuskan aliran listrik di
tiang
b. Penormalan dapat dilakukan sesudah
mendapatkan surat pernyataan aman dari
pelanggan .
2) Lokasi Banjir meluas dan menimpa banyak rumah/
1 jurusan TR
a. Petugas PLN memutuskan aliran Listrik dengan
melepas NH Fuse di gardu
b. Penormalan dilakukan apabila sudah mendapat
surat pernyataan dari warga atau aparat yang
mewakili warga ( Ketua RT atau RW ).
3) Lokasi Banjir menggenangi Lingkungan di sekitar
Gardu
a. Petugas PLN memutuskan aliran Listrik dengan
melepas PB Trafo.
b. Petugas PLN melepas semua NH Fuse yang ada
di Rak TR / PHB TR.
c. Penormalan aliran listrik dapat dilakukan
18
setelah mendapat surat pernyataan dari warga (
Ketua RT atau RW ).
~ GARDU PLN BANJIR TAPI LINGKUNGAN
TIDAK KENA BANJIR
1) Lokasi Tidak Bisa dijangkau oleh Petugas
a. Petugas PLN akan memadamkan dari gardu
lawan dengan melepas LBS dan memberi tanda
peringatan .
b. Pelanggan akan mengalami pemadaman selama
banjir masih menggenangi Gardu PLN.
c. PLN akan menormalkan setelah instalasi di revisi
dan keadaan sudah dinyatakan aman.
2) Lokasi masih bisa dijangkau oleh Petugas
a. Petugas PLN akan melepas PB Trafo, LBS keluar
dan Masuk
b. Petugas PLN akan melepas LBS dari sisi lawan
dan memberi tanda peringatan .
c. Pelanggan akan mengalami pemadaman selama
Gardu masih tergenang banjir.
d. PLN akan menormalkan setelah dilakukan revisi
dan keadaan sudah dinayatakan aman.
~ GARDU PLN DAN LINGKUNGAN KENA
BANJIR
Lokasi masih Bisa dijangkau oleh petugas
19
a. Petugas PLN akan memadamkan aliran Listrik ke
Gardu tersebut dengan melepas PB Trafo, melepas
semua NH Fuse, dan melepas LBS masuk dan
keluar.
b. Petugas PLN akan melepas LBS dari gardu lawan
dan memberi tanda peringatan.
c. Penormalan jaringan akan dilakukan setelah
diadakan :
• PLN melakukan inspeksi instalasi dengan
melakukan revisi dan pengujian.
• Penormalan ke pelanggan dapat dilakukan
sesudah mendapat rekomendasi dari ketua RT
atau RW setempat.
~ G A R D U I N D U K K E NA BA N J I R DA N
LINGKUNGAN TIDAK KENA BANJIR
1) Semua PMT dan pemisah rel keluar dan pemisah
tanah masuk
2) Prosedur sama seperti diatas disesuaikan dengan
kondisi
3) Pelanggan akan mengalami pemadaman selama
kondisi di Gardu Induk belum normal
4) Jaringan akan dinormalkan setelah instalasi di gardu
Induk dilakukan revisi dan dilakukan pengujian
serta pengetesan
20
b) SOP P3B JAWA BALI
~ ANTISIPASI / PENCEGAHAN
1) Pastikan air dari luar lingkungan tidak masuk GI.
2) Pembuatan kolam penampungan dan dipasang
pompa air dengan kapasitas yang memadai.
3) Pembuatan saluran dilingkungan GI yang mengalir
menuju kolam penampungan.
4) Pembersihan saluran air yang ada di GI.
5) Pembuatan tanggul di pintu masuk GI.
6) Persiapan pompa air portable dengan kapasitas dan
jumlah memadai.
7) Genset portable (stand by di GI yang terkena banjir).
8) Persiapan perahu karet dan rakit (dari ban atau drum
yang dirakit).
9) Persiapan material Insulation-spray untuk
pencegahan short circuit pada terminal2 MK dll,
10) Persiapan helm, sepatu karet, jas hujan, payung, dll.
11) Antisipasi masuknya binatang melata dengan
memasang tali ijuk
12) Persiapan mobil bak tinggi / anti banjir. (UNIMOG -
Truck) di UPT dan RJKB.
21
~ PENANGGULANGAN JIKA GARDU INDUK
PADAM / DIPADAMKAN
1) Jika terjadi banjir atau diduga akan terjadi banjir di
Gardu Induk maka Hargito/SPV/Satpam GI
menginformasikan kepada POSKO UPT
slanjutnya diinformasikan ke Posko Region dan
Posko P3B oleh Posko UPT
2) Tim Penanggulangan Pemasangan genset portable
untuk kebutuhan supply sumber AC 3 Ph untuk
Pemakaian Sendiri ( Rectifier, pompa air, pnerangan
dan lain - lain ) dan bahan bakar cadangan.
3) Mengoperasikan semua pompa air kolam
penampungan
4) Memasang pompa air portable jika kapasitas pompa
yang terpasang tidak memadai dan memasang pipa
/ fleksibel hose pembuangan dari daerah genangan
air ke luar Lokasi.
5) Membuat tanggul dari karung pasir dengan penguat
bambu pada titik-titik yang rawan.
6) Menyemprotkan Insulation spray pada terminal-
terminal di MK maupun panel kontrol.
7) Menaikkan setiap MK jika memungkinkan.
8) Mengamankan in s ta la s i yang t e rkena
banjir/terganggu dengan cara memadamkan
instalasi tersebut untuk mengamankan aset ( UPT.
Terkait membuat mitigasi / action plan, setting,
22
material yang dibutuhkan )
9) Pemasangan jumper kabel untuk bay-pass instalasi
agar aliran daya yang dikehendaki tetap beroperasi.
10) Mengamankan Batere 110 V dan 48 V beserta
rectifier agar tetap beroperasi dengan cara
meninggikan.
11) Mengamankan trafo PS (Pemakaian Sendiri) agar
aman dari Air
12) Mengamankan Genset (khusus GITET) agar tetap
beroperasi.
~ PENANGGULANGAN JIKA GARDU INDUK
TIDAK PADAM
1) Jika terjadi banjir atau diduga akan terjadi banjir di
Gardu Induk maka Hargito/SPV/Satpam GI
menginformasikan kepada POSKO UPT
slanjutnya diinformasikan ke Posko Region dan
Posko P3B oleh Posko UPT
2) Mengoperasikan semua pompa air kolam
penampungan
3) Memasang pompa air portable jika kapasitas pompa
yang terpasang tidak memadai dan memasang pipa /
fleksibel hose pembuangan dari daerah genangan air
ke luar Lokasi.
4) Menyiapkan pasir dalam karung
5) Membuat tanggul dari karung pasir dengan penguat
23
bambu pada titik-titik yang rawan.
6) Menyemprotkan Insulation spray pada terminal-
terminal di MK maupun panel kontrol.
7) Menaikkan setiap MK jika memungkinkan.
8) Antisipasi masuknya binatang melata dengan
memasang tali ijuk.
24
A. FORMAT SMS-BB DAN FORMULIR LAPORAN
KONDISI BANJIR
a. Format SMS – BBM untuk Gardu Distribusi Padam ;
- Format SMS - BBM dari Manager Area ke Ketua Tim
Posko KD ketik [Nama Area/Jumlah Gardu
P a d a m / D a e r a h y a n g P a d a m
/Upaya/Kerugian/tanggal pelaporan]
> Contoh : Area Cempaka Putih/10 gardu
padam/rawa sari,dsk /penormalan menunggu air
surut/kerusakan peralatan/tanggal …-…-…..
- Format SMS – BBM dari KD ke Posko Gabungan ketik
[ J u m l a h G a r d u P a d a m / D a e r a h
Padam/Upaya/kerugian/ tanggal pelaporan]
> Contoh : 100 gardu padam/jakartapusat : menteng,
gambir dsk/ . /material rusak nihil energy tdk
tersalurkan … kwh/…-….-……
- Format SMS – BBM dari Posko UPT ke Posko P3B
JB/RJKB ketik [Nama GI/GI Padam/Trafo
Padam/Upaya/Kerusakan/tanggal]
> Contoh : GI Setiabudi/GI Normal/Trafo 1,2,
padam/
Bab V FORMAT KOMUNIKASI DAN LAPORAN
25
b. Formulir Laporan Kondisi Banjir
Formulir P3B JB dari GI ke UPT/Region-P3B JB sampai dengan TIM Gabungan
26
Formulir Distribusi dari Area ke APD dan dari APD ke Tim Posko Kantor Distribusi
27
Formulir Distribusi dari Tim Posko Distribusi dan Tim Koordinasi Gabungan
28
1. Material dan Peralatan Penmdukung Yang Perlu Disiapkan
Di Setiap GI Yang Rawan Banjir
a) Batere spare 110 V dan rectifier : 1 set
b) Batere spare 48 V dan rectifier : 1 set
c) Genset portable dengan kapasitas 100 kVA lengkap dengan
peralatan asesoris.
d) Kabel jumper untuk instalasi tegangan tinggi lengkap.
e) Kabel supply untuk instalasi tegangan rendah lengkap.
f) Pompa air portable (submersible pump) lengkap dengan
instalasi pipa/selang.
g) Karung plastik .
h) Tambang plastik, tambang manila.
I) Pasir.
j) Insulation spray
k) Tali Ijuk
l) Sepatu karet.
m) Helm.
Bab VI MATERIAL DAN PERALATAN PENDUKUNG
29
n) Lampu senter.
o) Jas hujan.
p) Bambu.
q) Perahu karet.
r) Rompi pelampung
s) Ban dalam dan drum (untuk rakit).
t) Terpal plastik untuk tenda
u) Papan, kaso, paku, kawat ikat.
v) Tangga alumunium.
w) Peralatan pendukung lainnya.
2. Perlengkapanm Antisipasi Banjir Yang Disiapkan Oleh PLN
Distribusi Jakarta dan Tangerang
a) Perahu Karet 5 unit
b) Genset dengan kapasitas 5 kVA sebanyak 5 unit dan
Pelampung sebanyak 70 buah
30
Lampiran
1. SK 154.K/GM/2011 tentang PEMBENTUKAN TIM
PENANGGULANGAN BANJIR TAHUN 2011/2012
DILINGKUNGAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI
JAKARTA DAN TANGERANG.
2. SK P3B
3. FOTO
4. CONTOH ISIAN FORMULIR
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Diterbitkan oleh:Direktorat Operasi Jawa Bali
PT PLN (Persero)