Banjir Pasang

download Banjir Pasang

of 15

description

banjir

Transcript of Banjir Pasang

Banjir Pasang

Banjir PasangKasmiraP3000213402

Program Studi Teknik GeologiPascasarjana Universitas HasanuddinMakassar 2014

PendahuluanRob atau banjir air laut adalah banjir yang diakibatkan oleh air laut yang pasang yang menggenangi daratan, merupakan permasalahan yang terjadi di daerah yang lebih rendah dari muka air laut.

Banjir akibat pasang surut air lautSaat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air di bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut. Selain melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar atau cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah banjirFaktor PenyebabPasang adalah fenomena naiknya permukaan air laut akibat adanya pengaruh gaya tarik (gravitasi) bulan dan matahari terhadap bumi. Tinggi rendahnya kenaikan air pasang itu ditentukan oleh dua faktor: (1) posisi relatif bulan dan matahari terhadap bumi, (2) serta jarak bulan (pada orbitnya) dengan titik pusat (inti) bumi. Bulan merupakan benda langit yang paling dekat dengan bumi yang menyebabkan hampir 70% efek pasang surut. Sedangkan matahari memiliki pengaruh sebesar 30%.

Besar kecilnya efek kedua faktor tadi menentukan besar-kecilnya selisih permukaan air saat pasang dengan permukaan air saat surut. Bila rentang selisih tersebut lebih kecil dari rata-rata maka pasang itu di sebut neap tide (pasang konda). Bila rentang selisih air pasang dengan air surut lebih besar daripada rata-rata maka pasang demikian disebut spring tide (pasang tinggi).

Pasang tinggi (spring tide selalu terjadi setiap setengah bulan sekali, ketika bulan dan matahari membentuk (atau mendekati) garis lurus terhadap bumi. Tetapi kejadian tersebut tidak selalu menimbulkan masalah atau bencana bila tidak disertai oleh faktor lain yang menyebabkan spring tide tadi melampaui kondisi rata-rata.

Banjir gelombang pasang terjadi karena penaikan tinggi muka laut akibat dari fase pasang naik tertinggi, rambatan gelombang panjang dari sumber lain dan juga akibat dari tsunami.

Fase pasang naik tertinggi berdampak pada tergenangnya daerah-daerah di pesisir pantai dan dekat laut dalam jangka waktu tertentu (biasanya 2 5 hari), tergantung dari tipe pasang-surut dan profil topografi daratannya di daerah tersebut. Tinggi genangan yang terjadi akibat banjir pasang dapat mencapai 1 2 meter.

Kondisi apa saja, kapan dan bagaimana mekanisme terbentuknya spring tide di atas normal tersebut?a. Pengaruh perigee dan apogee Kekuatan gaya gravitasi suatu benda ditentukan oleh jarak. Demikian juga gaya gravitasi bulan, besarnya bergantung pada jarak dari bulan (garis orbit) ke pusat inti bumi. Orbit bulan berbentuk elips, karena itu jarak bulan dengan bumi selalu berubah. Jarak terjauh bulan dari pusat bumi ketika berevolusi mengelilingi bumi pada orbitnya disebut apogee, sedangkan jarak terdekatnya disebut perigee (Gambar 1)

Jarak perigee terdekat adalah 356,375km sedangkan jarak apogee terjauh adalah 406.720km. Jadi, selisih jarak apogee dengan perigee dapat mencapai 45.000km (lebih besar darpada keliling bumi). Selisih ini memberikan pengaruh cukup signifikan terhadap efek gravitasi bulan di permukaan bumi. Ketika posisi bulan berada pada titik perigee, efek gaya gravitasi bulan di bumi akan sangat besar. Bila kondisi itu bersamaan pula dengan situasi bulan dan matahari berada pada satu garis lurus maka terbentuklah pasang yang sangat tinggi yang disebut perigean spring tide. Pasang jenis inilah yang sering menimbulkan masalah bagi masyarakat yang bermukim di kawasan pantai. Bila pasang tersebut disertai tiupan angin kencang yang durasinya panjang maka terjadilah fenomena gelombang pasang.

b. Pengaruh inklinasi orbit bulan dan sumbu bumi Faktor lain yang menentukan terjadi atau tidaknya perigean spring tide di suatu tempat adalah apakah tempat tersebut berada di bawah lintasan bulan atau tidak. Bidang orbit bulan selalu berinklinasi (tetap) terhadap bidang orbit bumi , karena itu suatu ketika bulan dapat berada tepat pada bidang orbit bumi saat berevolusi.

Titik dimana posisi bulan berada tepat di bidang orbit bumi saat dia bergerak turun (jika dilihat dari atas kutub utara) disebut simpul turun (descending node); sedangkan titik dimana posisi bulan tepat di bidang orbit bumi saat ia bergerak naik disebut simpul naik (ascending node). Ketika berada di simpul turun atau simpul naik itulah lintasan bulan sejajar dengan lintasan matahari (Gambar 2).

terjadinya arus di lautan

Terjadinya arus di lautan disebabkan oleh dua faktor utama, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal seperti perbedaan densitas air laut, gradien tekanan mendatar dan gesekan lapisan air. Sedangkan faktor eksternal seperti gaya tarik matahari dan bulan yang dipengaruhi oleh tahanan dasar laut dan gaya coriolis, perbedaan tekanan udara, gaya gravitasi, gaya tektonik dan angin ( Gross, 1990).

Dan dua hal penting penyebab ter- jadinya banjir Rob, yaitu :Naiknya muka air laut (sea level rise) Penurunan permukaan tanah (land subsidence)gelombang, debit sungai dan pasang surutKetiga faktor tersebut adalah gelombang, debit sungai, dan pasang surut (Nur Yuwono,1994)

Gelombang besar yang terjadi pada pantai berpasir dapat menimbulkan angkutan sedimen, baik dalam arah tegak lurus dan sejajar pantai.Angkutan sedimen tersebut dapat bergerak masuk ke muara sungai dankarena di daerah tersebut kondisi gelombang sudah tenang maka sedimen akan mengendap. Semakin besar gelombang semakin besar angkutansedimen dan semakin banyak sedimen yang mengendap di muara.2.Debit SungaiHal ini terjadi pada sungai dengan debit sepanjang tahun cukup besar yangbermuara di laut dengan gelombang relatif kecil. Pada waktu air surut sedimen akan terdorong ke muara dan menyebar di laut. Selama periodesekitar titik balik di mana kecepatan aliran kecil, sebagian suspensimengendap. Pada saat dimana air mulai pasang, kecepatan aliranbertambah besar dan sebagian suspensi dari laut masuk kembali ke sungaibertemu dengan sedimen yang berasal dari hulu.Selama periode dari titik balik ke air pasang maupun air surut kecepatanaliran bertambah sampai mencapai maksimum dan kemudian berkuranglagi. Dengan demikian dalam satu siklus pasang surut jumlah sedimen yang mengendap lebih banyak daripada yang tererosi, sehingga terjadipengendapan di depan mulut sungai.3.Pasang SurutApabila tinggi pasang surut cukup besar, volume air pasang yang masuk kesungai sangat besar. Air tersebut akan berakumulasi dengan air dari hulusungai. Pada waktu air surut, volume air yang sangat besar tersebutmengalir keluar dalam periode waktu tertentu yang tergantung pada tipepasang surut. Dengan demikian kecepatan arus selama air surut tersebutbesar, yang cukup potensial untuk membentuk muara sungai. Muara sungaitipe ini berbentuk corong atau lonceng

Muara sungai adalah bagian hilir dari sungai yang berhubungan dengan laut. Permasalahan di muara sungai dapat ditinjau di bagian mulut sungai (river mouth) dan estuari. Mulut sungai adalah bagian paling hilir dari muara sungai yang langsung bertemu dengan laut. Sedang estuari adalah bagian dari sungai yang dipengaruhi pasang surut (Triatmojo, 1999 : 277)

Pasang surut merupakan parameter terpenting dalam sirkulasi dan pola aliran yang terjadi di estuari, dimana gelombang pasang surut dengan tenggang waktu 12 jam sangat berpengaruh terhadap kecepatan aliran di muara sungai. Pada waktu periode pasang kecepatan aliran sangat kecil, karena terjadi efek pembendungan debit aliran sungai di depan muara. Hal ini memungkinkan terjadinya aliran balik (backwater) dimana gelombang akan jauh masuk ke muara yang disertai dengan transpor massa air laut dalam jumlah yang sangat besar, sehingga sungai tidak dapat mengalirkan debitnya ke laut. Selain itu kondisi air mati (slack water) dapat pula terjadi dimana kecepatan aliran sama dengan nol.

Sebaliknya pada waktu periode air surut, massa air tersebut akan keluar lagi dari estuary menuju laut. Mengingat volume air yang keluar ke laut adalah besar, maka kecepatan dan kedalaman aliran cukup besar pula.Dengan demikian siklus pasang surut sangat mempengaruhi kecepatan aliran yang terjadi di muara.

Selama periode dari titik balik ke air pasang maupun air surut kecepatan aliran bertambah sampai mencapai maksimum dan kemudian berkurang lagi. Dengan demikian dalam satu siklus pasang surut jumlah sedimen yang mengendap lebih banyak daripada yang tererosi, sehingga terjadi pengendapan di depan mulut sungai.

Muara dimana pasang surut merupakan factor dominan dalam sirkulasi aliran di muara, yakni apabila tinggi pasang surut cukup besar, maka volume air pasang yang masuk ke sungai sangat besar. Air tersebut akan berakumulasi dengan air dari hulu sungai. Pada waktu air surut, volume air yang sangat besar tersebut mengalir keluar dalam periode waktu tertentu yang tergantung pada tipe pasang surut. Dengan demikian kecepatan arus selama air surut tersebut besar, yang cukup potensial untuk membentuk muara sungai. Muara sungai tipe ini berbentuk corong atau loncengBanjir yang disebabkan oleh gelombang tsunami karena adanya gempa bumi di dasar laut, pada umumnya memiliki dampak yang besar karena energi dan kecepatan rambat gelombangnya sangat besar. Tidak semua kejadian gempa di dasar laut dapat menimbulkan tsunami, tergantung dari besar skala dan kedalaman gempa serta besarnya deformasi yang terjadi. Tinggi gelombang di sumber gempa lebih kecil daripada tinggi gelombang saat mencapai pantai, karena ketika mendekati pantai, energi gelombang semakin besar akibat faktor topografi dasar laut yang semakin mendangkal. Ketinggian genangan banjir akibat tsunami berkisar antara 1 5 meter atau bahkan lebih besar lagi. Lamanya genangan yang terjadi relatif lebih cepat hilang, karena air yang masuk ke daratan akan kembali lagi ke laut untuk mencapai keseimbangannya dalam periode waktu yang pendekPrediksi Siklus Banjir Rob

Perigee dan apogee berulang dalam 28 hari, yaitu sesuai dengan waktu factual yang dibutuhkan bulan untuk kembali ketitik semula (360o). Karena waktu revolusi bulan itu tidak sama waktunya dengan satu bulan dalam tahun Masehiyang didasarkan pada kala revolusi bumi, maka kemunculan perigee dan apogee dalam bulan-bulan tahun Masehi selalu berbeda-beda. Secara matematis kejadian perigee dan apogee dapat diperhitungkan, bukan hanya untuk satu tahun berjalan, melainkan juga untuk puluhan tahun kemudian.

ReferensiAdhitya,FW.2003. Analisis Banjir Rob di Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan semarang Timur Pada Saat Pasang Tertinggi. Skripsi Jurusan Ilmu Kelautan FPIK.UNDIP.Semarang (Tidak dipublikasikan)

Jumaidi, 2008. Pemodelan dan Simulasi Kenaik an Permuk aan Air Laut Secara Tida Dimensi (3D) Dengan menggunak an Data Lidar (Light Detecting and Ranging).Tesis Teknik Geomatika, ITB. Bandung.

Kodoatie, J. Robert,dkk. 2002. Banjir. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

SekianDanTerima kasih