Post on 11-May-2019
�Paska PAN Gabung Pemerintah
• Dalam seminggu ini, publik dan elite politik dikejutkan dengan sikap Partai AmanatNasional (PAN) yang mendadak menyatakan bergabung dengan pemerintahanJokowi. PAN menyatakan bahwa bergabungnya partai ini ke pemerintah karenaingin membantu pemerintah dalam menghadapi kondisi ekonomi yang melemah.Sikap politik ini mengejutkan karena PAN sebelumnya merupakan salah satu motordari Koalisi Merah Putih (KMP) yang menyatakan oposisi terhadap pemerintahpasca pilpres 2014.
• Mayoritas publik yaitu sebesar 66.64 % menyatakan bahwa mereka mendukungsikap politik Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyatakan bergabung denganpemerintahan Jokowi. Hanya 24.95 % publik yang menyatakan mereka menolaksikap PAN bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
• Demikian salah satu temuan survei Lingkaran Survei Indonesia – Denny JA. LSIDenny JA kembali mengadakan survei khusus merespon perkembangan politiknasional terkait pola koalisi dan oposisi pemerintahan.
• Survei ini dilakukan melalui quick poll pada tanggal 4-6 September 2015. Surveimenggunakan metode multistage random sampling dengan 600 responden danmargin of error sebesar +/- 4,0 %. Survei dilaksanakan di 33 propinsi di Indonesia.Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisismedia, FGD, dan in depth interview. Survei ini didanai sendiri oleh LSI Denny JA.
• Dukungan terhadap bergabungnya PAN ke pemerintah merata di semua segmenmasyarakat. Baik mereka yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan. Merekayang berpendidikan rendah maupun berpendidikan tinggi. Mereka yang “wongcilik” maupun yang berekonomi mapan juga mendukung sikap PAN bergabungdengan pemerintahan Jokowi.
• Jika dipetakan berdasarkan konstituen partai, mayoritas pemilih yang partainyatergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat mendukung bergabungnya PAN kepemerintah. Hanya menirotas dari pemilih tersebut yang menolak sikap PANtersebut. Pemilih PAN sendiri pada pemilu 2014 lalu, juga mayoritas mendukungsikap PAN bergabung dengan pemerintah. Di pemilih partai Golkar dan partaiDemokrat, hampir berimbang antara mereka yang mendukung PAN bergabungdengan pemerintah dan mereka yang menolak sikap PAN tersebut.
• Sementara sebaliknya, pemilih partai Gerindra dan pemilih PKS justru mayoritasmenolak sikap PAN bergabung dengan pemerintah. Hanya minoritas yangmendukung sikap PAN meninggalkan Koalisi Merah Putih dan bergabung denganpemerintah.
*****
• Dari hasil riset, LSI Denny JA menemukan ada 3 (tiga) alasan mengapa publikmendukung sikap politik PAN bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Tiga alasantersebut antara lain :
• Pertama, publik inginkan pemerintah makin kuat dengan kondisi ekonomi yangmelemah. Pemerintah yang kuat akan menjamin stabilitas politik yang saat inidibutuhkan untuk recovery kondisi ekonomi. Dengan kondisi ekonomi yangmelemah yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah dan naiknya hargasejumlah kebutuhan pokok, publik berharap pemerintah dapat mengambillangkah-langkah strategis untuk mengantisipasi makin terpuruknya kondisiekonomi.
• Sebanyak 64.41 % publik mendukung alasan ini. Bahwa mereka mendukung PANbergabung dengan pemerintah agar pemerintah makin kuat menghadapi kondisiekonomi nasional yang melemah.
• Kedua, publik menilai keberadaan koalisi partai pendukung pemerintah (KIH) danpartai oposisi pemerintah (KMP) tak lagi relevan. Publik berharap partai-partaipolitik tak lagi terkotak dalam setiap kubu. Sebanyak 10.17 % publik mendukungalasan ini, bahwa mereka mendukung PAN bergabung dengan pemerintahanJokowi karena menilai keberadaan KIH dan KMP tak relevan lagi.
• Ketiga, publik menilai bergabungnya PAN dengan pemerintahan Jokowi akanmenguntungkan kedua pihak. Di satu sisi pemerintah akan kuat. Di sisi lain, jikakinerja pemerintahan baik maka bisa berdampak positif pada citra PAN. Sebanyak15.25 % publik mendukung alasan ini bahwa bergabungnya PAN ke pemerintahakan menguntungkan kedua belah pihak.
*****
• Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa terdapat 24.95 % publik yangmenolak sikap PAN bergabung dengan pemerintah. Mereka yang menolak sikappolitik tersebut bukannya tanpa alasan. LSI Denny JA menemukan bahwa ada tigaalasan utama yang mendasari sikap resistensi publik tersebut :
• Pertama, mereka yang menolak menilai bahwa PAN hanya mengejar kepentingansendiri. Publik menilai sikap PAN bergabung dengan pemerintah hanya murnikepentingan politik sesaat PAN. Sebanyak 30.10 % publik mendukung alasan inibahwa mereka menolak PAN bergabung dengan pemerintah karena PAN hanyamengejar kepentingan sendiri.
• Kedua, mereka yang menolak juga beralasan bahwa bergabungnya PAN denganpemerintah juga merusak tradisi oposisi di Indonesia. Mereka berargumen bahwasebaiknya PAN tetap diluar pemerintahan bersama KMP agar terjadi check andbalances yang sehat. Jika ada partai yang sebelumnya menyatakan oposisi terusberbelok haluan ditengah perjalanan menjadi partai koalisi pemerintah, maka iniakan merusak tradisi oposisi. Partai politik tak terbiasa oposisi dan tak kuat godaanuntuk ikut berkuasa. Mereka yang mendukung alasan ini sebanyak 15.10 %.
• Ketiga, mereka yang menolak PAN bergabung dengan pemerintah karena alasanPAN menghianati koalisinya. Sikap PAN yang bergabung dengan KMP dinilaimenghianati komitmennya bersama KMP. KMP dibentuk pasca pilpres oleh partaipendukung Prabowo-Hatta. PAN menjadi salah satu motor utama pendukung KMPkarena Hatta adalah ketua umum PAN saat itu. Sebanyak 14.90 % publikmendukung alasab bahwa mereka menolak PAN bergabung dengan pemrintahkarena dinilai menghianati koalisinya.
Akhirnya dengan bergabungnya PAN ke pemerintahan Jokowi, publik berharapmenjelang setahun pemerintahan Jokowi-JK, pemerintahan Jokowi semakin kuatdan berharap kondisi ekonomi makin membaik.
Bergabungnya PAN ke pemerintahan Jokowi pun akhirnya memunculkan isureshuffle jilid II. Jika akhirnya Jokowi memutuskan untuk melakukan reshuffle,publik berharap menteri yang dipilih membantu pemerintahan adalah merekayang capable, punya integritas yang baik, dan tidak memunculkan kontroversi.
Selasa, 08 September 2015Lingkaran Survei Indonesia - Denny JANarasumber : Rully Akbar (0856.80.49.040)Moderator : Dewi Arum (0812.8038.2407)
Tim Riset LSI: Adjie Alfaraby, Ardian Sopa, Ade Mulyana, Rully Akbar, Fitri Hari, Dewi Arum.
NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPUTERBUKTI/TIDAK
TERBUKTI
PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI
GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3%
GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI
DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI
PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05%
PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI
PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI
NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI
PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI
HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI
PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI
PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI
Track Record LSIPrediksi Survei Yang Diiklankan
Sebelum PILEG 2014
NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPUTERBUKTI/TIDAK
TERBUKTI
PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI
GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3%
GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI
DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI
PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05%
PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI
PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI
NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI
PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI
HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI
PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI
PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI
Dimuat, antara lain di Rakyat Merdeka 8 April 2014, hal 12
Sehari Sebelum PILEG
Hanya 2 partai dari 12 partai yang selisih 1.3% 8
Track Record LSIPrediksi Survei Yang Diiklankan
Sebelum PILPRES 2009
9
Dimuat di KOMPAS pada tanggal 3 Juli 2009 halaman 3.
Tepat 5 hari sebelum Pemilihan Presiden 2009.
DUKUNGAN PEMILIH
SURVEI LSI AWAL JUNI
2009
SURVEI LSI AKHIR JUNI
2009
PREDIKSI PEMENANG PILPRES 2009
HASIL KPU
DI ATAS 50%SBY-
BOEDIONOSBY-
BOEDIONOSBY-BOEDIONO TERBUKTI
30%-50% - - --
DI BAWAH 30%
MEGA-PRABOWO
JK-WIRANTO
MEGA-PRABOWO
JK-WIRANTO-
TERBUKTI
Track Record LSIQuick Count Paling Akurat
PasanganCapres-
Cawapres
Quick Count LSI(Data 100 %)
Hasil Resmi KPU22 Juli 2014
Prabowo-Hatta 46. 70 % 46. 85 %
Jokowi-JK 53. 30 % 53. 15 %
*Simpangan baku antara hasil KPU vs LSI hanya 0. 15 %
11
METODOLOGI SURVEI
• Quickpoll (smartphone LSI)
• Metode sampling : multistage random sampling
• Jumlah responden : 600 responden
• Margin of error : ± 4 %
Semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden
Pengumpulan Data : 04 – 06 September 2015
Survei dilengkapi dengan Riset Kualitatif
• FGD di tujuh ibu kota propinsi terbesar
• In Depth Interview
• Analsis media nasional
Publik Dukung PAN Gabung Pemerintah
Hanya dibawah 30 % yang resisten dengan sikap PAN
Q : Partai Amanat Nasional (PAN) yang selama ini dikenal sebagai partai oposisi dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP), pada tanggal 3 September 2015 menyatakan bergabung dengan pemerintah. Apakah Anda mendukung atau tidak mendukung dengan langkah PAN bergabung dengan pemerintah ?
Gender Base Ya Saya Mendukung
Tidak, Saya Tidak Mendukung
TT/TJ
Laki-laki 50 % 67. 36 % 26. 98 % 5. 66 %
Perempuan 50 % 65. 93 % 22. 96 % 11. 11 %
Laki-Laki Perempuan Dukung PAN Gabung Pemerintah
Baik laki-laki maupun
perempuan diatas 60 %yang dukung PAN gabung Pemrintah.
Q : Partai Amanat Nasional (PAN) yang selama ini dikenal sebagai partai oposisi dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP), pada tanggal 3 September 2015 menyatakan bergabung dengan pemerintah. Apakah Anda mendukung atau tidak mendukung dengan langkah PAN bergabung dengan pemerintah ?
Tingkat Pendapatan Base Mendukung Tidak Mendukung TT/TJ
Menengah – Bawah 45.89 % 71. 25% 16. 25 % 12. 50 %
Menengah 29.11 % 72. 35 % 15. 88 % 11. 76 %
Menengah Atas 24.63 % 61. 93 % 32. 81 % 5. 27 %
“Wong Cilik” Lebih Tinggi Dukungannya
Di semua segmen ekonomi diatas 60 % Dukung PAN Gabung Pemerintah.
Q : Partai Amanat Nasional (PAN) yang selama ini dikenal sebagai partai oposisi dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP), pada tanggal 3 September 2015 menyatakan bergabung dengan pemerintah. Apakah Anda mendukung atau tidak mendukung dengan langkah PAN bergabung dengan pemerintah ?
Tingkat Pendidikan
Base Mendukung Tidak Mendukung TT/TJ
SMP Kebawah 45.69 %
70. 64 % 19. 67 % 9. 67 %
SMA Kebawah 41.72 %
66. 74 % 23. 95 % 9. 30 %
Pernah Kuliah 12.59 %
65. 00 % 35. 00 % 0.00 %
Semua Segmen Pendidikan Dukung Sikap PAN
Rata-rata dibawah 35 % yang menyatakan menolak
sikap politik PAN bergabung dengan Pemerintah.
Q : Partai Amanat Nasional (PAN) yang selama ini dikenal sebagai partai oposisi dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP), pada tanggal 3 September 2015 menyatakan bergabung dengan pemerintah. Apakah Anda mendukung atau tidak mendukung dengan langkah PAN bergabung dengan pemerintah ?
Pilihan Partai Pileg
2014
Ya Saya Mendukung Tidak, Saya Tidak Mendukung
TT / TJ
PDIP 73. 33 % 18. 33 % 8. 33 %
PKB 55. 56 % 22. 22 % 22. 22 %
HANURA 57. 64 % 31. 26 % 11. 10 %
PPP 66. 67 % 33. 33 % 0. 00 %
NASDEM 65. 14 % 23. 25 % 11. 61 %
Hanya dibawah 35 % pemilih partai yang
tergabung dalam KIH yang tak inginkan PAN bergabung.
Q : Partai Amanat Nasional (PAN) yang selama ini dikenal sebagai partai oposisi dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP), pada tanggal 3 September 2015 menyatakan bergabung dengan pemerintah. Apakah Anda mendukung atau tidak mendukung dengan langkah PAN bergabung dengan pemerintah ?
Konstituen KIH Menyambut PAN
Pilihan Partai Pileg
2014
Ya Saya Mendukung Tidak, Saya Tidak Mendukung
TT / TJ
Golkar 42. 84 % 42. 16 % 15. 00 %
Demokrat 44. 18 % 43. 72 % 12. 10 %
Gerindra 18. 26 % 68. 48 % 13. 26 %
PAN 61. 54 % 30. 77 % 7. 69 %
PKS 24. 32 % 61. 77 % 13. 91 %
Hanya Konstituen PKS & Gerindra yang Menolak
Q : Partai Amanat Nasional (PAN) yang selama ini dikenal sebagai partai oposisi dan bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP), pada tanggal 3 September 2015 menyatakan bergabung dengan pemerintah. Apakah Anda mendukung atau tidak mendukung dengan langkah PAN bergabung dengan pemerintah ?
Konstituen PAN pun mendukung PAN Gabung Pemerintah.
(1) Agar Pemerintah Makin Kuat
Pemerintah yang kuat akanmenjamin stabilitas politik yangsaat ini dibutuhkan untukrecovery kondisi ekonomi.
Bergabungnya PAN akan membuatpartai pendukung pemerintahmenjadi mayoritas di parlemen.Posisi ini akan memperkuat danmempermudah pemerintahmenjalankan kebijakan.
(2) KIH dan KMP Dinilai Tak Relevan Lagi
Publik menilai keberadaankoalisi partai pendukungpemerintah (KIH) danpartai oposisi pemerintah(KMP) tak lagi relevan.Publik berharap partai-partai politik tak lagiterkotak dalam setiapkubu.
(3) Menguntungkan PAN & Pemerintah
Publik menilai bergabungnya PANdengan pemerintahan Jokowi akanmenguntungkan kedua pihak.
Di satu sisi pemerintah akan kuat.Di sisi lain, jika kinerjapemerintahan baik maka bisaberdampak positif pada citra PAN.
Alasan Publik Dukung PAN Gabung Pemerintah
Q : Apa alasan Anda mendukung langkah PAN bergabung dengan pemerintah ?
(1) PAN Mengejar Kepentingan Pribadi
Mereka yang menolak menilai bahwa PANhanya mengejar kepentingan sendiri.Publik menilai sikap PAN bergabungdengan pemerintah hanya murnikepentingan politik sesaat PAN.
Publik menyakini bahwa berubahnya sikapPAN ini karena ada bargaining politiktertentu. Misalnya karena masuk kabinetatau kepentingan politik-ekonomi lainnya.
(2) PAN Merusak Tradisi Oposisi
Mereka berargumen bahwa sebaiknyaPAN tetap diluar pemerintahanbersama KMP agar terjadi check andbalances yang sehat.
Jika ada partai yang sebelumnyamenyatakan oposisi terus berbelokhaluan ditengah perjalanan menjadipartai koalisi pemerintah, maka ini akanmerusak tradisi oposisi. Partai politik takterbiasa oposisi dan tak kuat godaanuntuk ikut berkuasa.
(3) PAN Dinilai Menghianati Koalisinya
Sikap PAN yang bergabungdengan KMP dinilaimenghianati komitmennyabersama KMP. KMP dibentukpasca pilpres oleh partaipendukung Prabowo-Hatta.PAN menjadi salah satu motorutama pendukung KMP karenaHatta adalah ketua umum PANsaat itu.
Alasan Publik Tolak PAN Gabung Pemerintah
Q : Apa alasan Anda tidak mendukung langkah PAN bergabung dengan pemerintah ?
Harapan Publik : Setahun Jokowi Pemerintah Makin Kuat
Akhirnya menjelang setahunpemerintahan Jokowi, publikberharap pemerintahannya makinkuat sehingga lebih fokus menatapemerintahan dan memajukanekonomi.
Jika masuknya PAN terjadinyareshuffle, publik berharap menteriyang dipilih adalah mereka yangcapable, integritas baik, dan takmemunculkan kontroversi.