Parenting PADK Hasil Revisi 1

Post on 27-Jan-2016

34 views 0 download

description

PADK

Transcript of Parenting PADK Hasil Revisi 1

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KELUARGA DALAM KELUARGA

Oleh :Yaya Sunaryo, S.Pd

Pengajar & Pemerhati Pendidik Anak Usia DiniLEMBAGA CAHAYA KONSULTAN

APA ITU ANAKAPA ITU ANAK

Menurut UU No.23/2002, anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih ada dalam kandungan.

ANAK USIA DINIANAK USIA DINI

USIA DINI ADALAH MASA EMAS UNTUK MEMBERIKAN

STIMULASI DALAM RANGKA MENGOPTIMALKAN FUNGSI OTAK.

Keterangan:

Perkembangan intelektual anak usia 0-6 tahun sekitar 70%.

Peningkatan intelektual anak usia 7-18 tahun hanya sekitar 30%, jauh lebih kecil dari perkembangan pada rentang 6 tahun pertama.

Sumber: Dr.Keith Osborn, Dr. Burton L. White, dan Dr. Benjamin S. BloomDikutif dari Brosur Tiga Raksa Optima Perkasa, 2003, gambar dimodifikasi oleh Direktorat Pembinaan PAUD

ANAK ANAK

BUKAN BUKAN ORANG ORANG

DEWASA DEWASA MINIMINI

Sesuai firman Allah SWT:

“(tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan

manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan

pada fitrah Allah…” (QS. Ar-Rum : 30)

APA ITU KELUARGAAPA ITU KELUARGA

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri, dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya, atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan derajat ketiga.

POLA ASUHPOLA ASUH

Pola asuh merupakan pola interaksi antara

orang tua dan anak, bagaimana sikap

orang tua kepada anak, bagaimana

menanamkan aturan, dan bagaimana

mengajarkan nilai dan norma kepada anak.

Beberapa jenis pola Beberapa jenis pola pengasuhanpengasuhan

Authoritarian/otoriter/koersif parenting

Permissive parenting

Autoritative/demokratis/dialogis parenting

Authoritarian/otoriter/koersif Authoritarian/otoriter/koersif parentingparenting

Pola asuh ini selalu menuntut anak untuk menuruti kemauan

orang tua.

Pola asuh ini hanya mengenal hukuman dan pujian dalam

berinteraksi dengan anak. Pujian akan diberikan mana kala

anak melakukan sesuai dengan keinginan orang tua.

Sedangkan hukuman akan diberikan manakala anak tidak

melakukan sesuai dengan keinginan orang tua.

Lanjutan…. Lanjutan….

Orang tua tipe ini cenderung memaksa, memerintah, menghukum. Apabila

anak tidak mau melakukan apa yang dikatakan oleh orang tua, maka orang tua

tipe ini tidak segan menghukum anak.

Orang tua tipe ini juga tidak mengenal kompromi, dan dalam komunikasi

biasanya bersifat satu arah.

DampaknyaDampaknya

Anak menjadi penakut dalam mengambil

keputusan

Pendiam

Tertutup

Kurang memiliki inisiatif

berkepribadian lemah, dan

Selalu merasa cemas

Permissive ParentingPermissive Parenting

Membuat anak bahagia dengan cara memberikan

kebebasan sepenuhnya kepada anak.

Orang tua memberi pengawasan yang longgar

kepada anak untuk melakukan sesuatu

Orang tua sedikit sekali memberikan bimbingan

kepada anak.

DampaknyaDampaknya

Agresif Pembangkang Manja EgoisKurang matang secara sosial.

Autoritative/demokratis/dialogis Autoritative/demokratis/dialogis parentingparenting

Orang tua memberikan aturan dengan konteks yang lebih hangat.

Anak diberikan kebebasan sekaligus tangggung jawab untuk setiap perilakunya.

Orang tua tipe ini bersikap realistis terhadap kemampuan anak, tidak berharap

yang berlebihan yang melampaui kemampuan anak.

Dampaknya Dampaknya

anak yang mandiri,

dapat mengontrol diri,

mempunyai hubungan baik dengan

teman,

mempunyai minat terhadap hal-hal baru,

koperatif terhadap orang-orang lain.

(tambah hadis)

Dalam sebuah riwayat disebutkan :Dalam sebuah riwayat disebutkan :

“Allah menjadikan kasih sayang di dalam hati

orang-orang yang dikehendaki-Nya dari para

hamba-Nya. Dan sesungguhnya Allah hanya

mengasihi hamban-hamba-Nya yang suka

mengasihi.

PENDIDIKAN KARAKTER?PENDIDIKAN KARAKTER?

KARAKTER?KARAKTER?

Menurut (Ditjen Mandikdasmen - Kementerian Pendidikan Nasional), Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,  bangsa  dan  negara. 

Seorang penyair yang berkata : Seorang penyair yang berkata :

“ Adalah berguna mendidik anak di waktu kecil

dan tidak berguna mendidiknya pada usia

dewasa.

Adalah mudah meluruskan ranting yang

bengkok dan tidaklah mudah meluruskannya

jika telah menjadi batang.

Mengapa Pendidikan Karakter Penting?Mengapa Pendidikan Karakter Penting?

FAKTA YG TERJADI

Masih banyak kasus tawuran pelajar, narkoba,

sex bebas, Korupsi.

Pendidikan Karakter tidak hanya disampaikan

dan diucapkan tetapi harus dengan contoh,

keteladanan, dan pembiasan.

Kapan waktu yang tepat Kapan waktu yang tepat

untuk membangun karakter untuk membangun karakter

anak?anak?

Mengapa Pendidikan Karakter Harus Mengapa Pendidikan Karakter Harus Dibangun sejak Dini?Dibangun sejak Dini?

Usia 0-6 otak berkembang sangat cepat (80%).

AUD lebih cepat menyerap informasi/ perilaku dari

lingkungan sekitarnya.

Pengalaman anak pada tahun pertama menentukan

kualitas kehidupannya dimasa akan datang.

Keberhasilan seseorang di masyarakat

sebagian ditentukan oleh kecerdasan emosi

(80%), hanya (20%) kecerdasan kognitif (Daniel

Goleman).

Hasil Penelitian 13 faktor penunjang

keberhasilan di dunia kerja (80%) tergantung dari

karakter seseorang.

Fakta yang Terjadi???Fakta yang Terjadi???

Orangtua/Pendidik

Mendikte/Menyetir anak.

Masih membatasi ruang gerak bermain

anak dengan kata2 larangan (awas,

jangan, tidak boleh).

Masih menggunakan kata-kata yang

tidak mendidik dalam memperlakukan

anak (bodoh, nakal, malas).

Masih memberikan hukuman, baik

secara fisik, verbal maupun psikis.

Kurang memberikan kasih sayang pada

anak.

Masih sering membandingkan dengan

anak lain.

“Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat

kepada takwa…”(QS. Al-Maidah:8)

Rasulullah Saw bersabda: “Berbuat adillah

di antara anak-anakmu, berbuat adillah di

antara anak-anakmu, berbuat adillah di

antara anak-anakmu.” (hadis riwayat

Ashabus sunan, Imam Ahmad dan Ibnu

Hibban dari Nu’man bin Basyir r.a.

0 - 4 tahun mencapai 50 %

4 – 8 tahun, mencapai 80 %

8 - 18 tahun mendekati 100%

PERKEMBANGAN OTAK MANUSIAPERKEMBANGAN OTAK MANUSIA

GAMBAR PERKEMBANGAN OTAK ANAKGAMBAR PERKEMBANGAN OTAK ANAK

Nilai-nilai karakter pada AUD mencakup

1.Aspek Spiritual

2.Aspek

Personal/Kepribadian

3.Aspek Sosial

4.Aspek Lingkungan

Nilai-nilai karakter (9 Pilar)

1.Cinta Tuhan dan segenap ciptaanya.

2.Kemandirian dan tanggung jawab.

3.Kejujuran/Amanah/Bijaksana.

4.Hormat dan Santun.

5.Dermawan, suka menolong, dan

gotong royong.

6.Percaya diri. Kreatif, dan pekerja

keras.

7.Kepemimpinan dan keadilan.

8.Baik dan rendah diri.

9.Toleransi, Kedamaian, dan Kesatuan.

Prinsip Pendidikan karakter AUD

1.Melalui contoh dan keteladanan.

2.Dilakukan secara berkelanjutan.

3.Menyeluruh semua aspek

perkembangan.

4.Menciptakan rasa kasih sayang.

5.Aktif memotifasi anak.

6.Melibatkan pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua, dan

masyarakat.

7.Adanya penilaian.

BERKAITAN DENGAN ORANG TUABERKAITAN DENGAN ORANG TUA

Keluarga merupakan lembaga yang paling penting

dalam pendidikan dan pengembangan anak.

Orang tua adalah pendidik utama dan pertama

bagi anak.

Guru harus menunjukka cinta dan menghargai anak.

Guru harus memiliki dedikasi untuk mendidik anak.

Mendidik yang baik didasarkan pada teori, philosophy serta tujuan.

Memahami bahwa anak belajar melalui hal-hal yang konkrit.

Mendidik anak berangkat dari yang konkrit ke abstrak.

Observasi adalah kunci menentukan kebutuhan anak.

Mengajar harus berorientasi pada anak bukan pada keinginan guru.

Berkaitan dengan Guru PAUDBerkaitan dengan Guru PAUD

Renungkan sebagai perkataan Imam Ghazali dalam bukunya Ibya ulumiddin mengenai kebiasaan anak berperangai baik atau jahat sesuai dengan kecenderungan dan nalurinya. Ia mengatakan :

“ Anak adalah amanah bagi kedua orang tuanya. Hatinya yang

suci adalah permata yang sangat mahal harganya. Jika

dibiasakan pada kejahatan dan dibiarkan seperti dibiarkannya

binatang, ia akan celaka dan binasa. Sedang memeliharanya

adalah dengan upaya pendidikan dan mengajari akhlak yang

baik.”

Seperti penyair yang mengatakan : Seperti penyair yang mengatakan :

“Anak akan tumbuh pada apa yang dibiasakan

ayahnya kepadanya, Ia tidak dapat tunduk oleh

akal, tetapi kebiasaanlah yang dapat

menundukkanya.

MAGIC WORDS / MAGIC WORDS /

Kata-kata AjaibKata-kata Ajaib

1. Salam (Assalamualaikum, Selamat Pagi/Siang)

2. Maaf

3. Permisi

4. Tolong

5. Bisa Bantu

6. Terimakasih

7. Bolehkan

8. Dengan Senang Hati

9. Silahkan

Anak belajar dari kehidupannya

1. Jika dibesarkan dengan pujian, ia akan belajar menghargai.

2. Jika dibesarkan dengan rasa aman, ia akan belajar menaruh

kepercayaan.

3. Jika dibesarkan dengan dukungan, ia akan belajar menyenangi dirinya.

4. Jika dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, ia akan belajar

keadilan.

5. Jika dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia akan belajar

menemukan cinta dalam kehidupan.

7. Jika dibesarkan dengan celaan, anak belajar memaki.

8. Jika dibesarkan dengan permusuhan, ia akan belajar berkelahi.

9. Jika dibesarkan dengan Cemoohan, ia akan belajar rendah hati.

10. Jika dibesarkan dengan penghinaan, ia akan belajar menyesali

diri.

11. Jika dibesarkan dengan dorongan, ia akan belajar percaya diri.

“Allah mengasih orang yang membantu anaknya

berbakti kepadanya (Ali Bin Abi Thalib).

Sebagai orangtua kita patut menyadari bahwa ketika kita

menggendong anak kita dengan penuh kasih sayang,

sesungguhnya kita tengah menggendong “masa depan” kita

sendiri; ketika kita asyik bermain-main dengan anak,

sesungguhnya kita tengah menciptakan “sejarah”kita sendiri.

“Ukuran kemajuan suatu keluarga bukanlah keberlimpahan harta dan banyaknya pembantu bekerja di rumah, melainkan kebaikan pribadi dan karakter anggota keluarga itu. Ukuran keberhasilan sebuah keluarga adalah seberapa jauh orangtua dapat mendidik dan mengasuh anak mereka sehingga tumbuh menjadi pribadi yang menarik dan dicintai semua orang.

Mari kita didik anak anak kita dengan sebaik-baiknya.

Pertama mendidik anak dengan IMAN, untuk

menghindari kesia-siaan. Kedua mendidik anak dengan

ILMU, untuk menghindari kesalahan, dan ketiga

mendidik anak dengan CINTA, untuk mendatangkan

kebahagiaan.

Allah Berfirman :Allah Berfirman :

“….Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan

kebaikan dan takwa….”(Al-Maidah:2)

Terima KasihTerima Kasih

Disampaikan pada kegiatan Parenting di ………………………………………….