Post on 08-Aug-2020
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 1
PANDUAN TEKNIS FASILITASI SPAB
BAGI FASILITATOR PEMULA
UNTUK INDONESIA YANG TANGGUH BENCANA
2020
Edisi: Fasilitasi Kelompok Dewasa
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 2
Daftar Isi
Daftar Isi 2
Kata Pengantar 4
Catatan: 5
Materi: 7
Daftar Singkatan 8
Akan dilengkapi kemudian 8
Bagian 1. PENGENALAN PRB DASAR 8
Bagian 2. PENGENALAN SPAB 10
Bagian 3. PENILAIAN MANDIRI AWAL 13
Bagian 4. Pengantar KAJIAN RISIKO BENCANA PARTISIPATIF 14
Bagian 5. SEJARAH BENCANA 15
Bagian 6. PEMETAAN ANCAMAN DI SEKOLAH 16
Bagian 7. PEMERINGKATAN ANCAMAN DI SEKOLAH 17
Bagian 8. KARAKTERISTIK ANCAMAN 18
Bagian 9. KALENDER MUSIM 19
Bagian 10. PEMETAAN KAPASITAS 22
Bagian 11. PEMETAAN KERENTANAN 23
Bagian 12. ANALISIS RISIKO BENCANA DI SEKOLAH 25
Bagian 13. PETA RISIKO BENCANA 26
Bagian 14. PLANG RAMBU EVAKUASI DAN TITIK KUMPUL 28
Bagian 15a. KESIAPSIAGAAN BENCANA 29
Bagian 15b. KESIAPSIAGAAN COVID 19 30
Bagian 16. PEMBENTUKAN TIM SIAGA BENCANA SEKOLAH 34
Bagian 17. PERINGATAN DINI BERBASIS KOMUNITAS (SEKOLAH) 36
Bagian 18. PENYUSUNAN PROSEDUR TETAP KEDARURATAN DI SEKOLAH 37
Bagian 19. SIMULASI KEDARURATAN DI SEKOLAH 38
Bagian 20. PEMETAAN AKTOR 40
Bagian 21. PENYUSUNAN RENCANA AKSI SEKOLAH 41
Bagian 22. PENYUSUNAN RENCANA KESINAMBUNGAN PENDIDIKAN 42
LAMPIRAN 45
a. Form SPAB.01 - Penilaian Mandiri Awal Kapasitas Sekolah 45
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 3
b. Form SPAB.02 - Sejarah Kejadian Bencana 56
c. Form SPAB.03 - Pemetaan Ancaman 57
d. Form SPAB.04 - Pemeringkatan Ancaman di sekolah 58
e. Form SPAB.05 - Karakteristik Ancaman 59
f. Form SPAB.06 - Kalender Musim 60
g. Form SPAB.07 - Pemetaan Kapasitas Di Sekolah 61
h. Form SPAB.08 - Pemetaan Kerentanan Di Sekolah 61
i. Form SPAB.09 - Analisis Risiko Bencana Di Sekolah 62
j. Contoh Peta Risiko Bencana Ancaman Gempa Bumi 64
k. Form SPAB.10 - Diskusi Kesiapsiagaan Bencana 65
l. Contoh Game Tugas Tugas Tim Siaga Bencana 66
m. FORM SPAB.11 - Diskusi Tugas Tugas Tim Siaga Bencana Di Sekolah 68
n. Contoh SK Tim Siaga Bencana Sekolah 69
o. FORM SPAB.12 - Format Diskusi Penyusunan Prosedur Tetap Kedaruratan 72
p. Form SPAB.13 - Pemetaan Aktor 73
q. Form SPAB.14 - Format Rencana Aksi Sekolah 74
r. Form SPAB.15 - Template Rencana Kesinambungan Pendidikan 75
s. Template ceklist Dokumen Rencana Kedaruratan Sekolah 76
t. Kartu Belajar SPAB 77
u. contoh contoh permainan 79
Daftar Pustaka dan Rujukan 81
Penyusun Panduan 82
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 4
Kata Pengantar
Akhir-akhir ini bencana menjadi trend, dan warga sekolah adalah salah satu komunitas yang
terancam. Warga sekolah yang tidak siap menghadapi bencana adalah mereka yang kurang
memiliki pengetahuan apa yang harus dilakukan jika kondisi darurat terjadi. Akibatnya, banyak
sekali jumlah masyarakat rentan yang berpotensi menjadi korban, baik korban jiwa maupun
kerugian material. Meilhat catatan sejarah, Kita mempunyai banyak catatan kejadian bencana
besar yang menimbulkan dampak serius.
Oleh karenanya, untuk mengantisipasi terjadinya bencana yang mungkin untuk terulang
kembali, marilah menjadi bagian dari yang menyelamatkan. Bagaimana caranya? Seperti
tertuang di modul ini. Kami buat modul ini berdasarkan pengalaman belajar kami dalam banyak
sesi pelatihan. Kami harapkan modul ini dapat membantu siapa saja, para fasilitator pemula
untuk memfasilitasi kegiatan Satuan Pendidikan Aman bencana. Agar terwujud anak Indonesia
yang tangguh bencana
Salam.
Direkrorat Mitigasi Bencana dan KYPA Untuk Indonesia
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 5
Catatan:
1. Modul ini adalah panduan teknis fasilitasi kegiatan Satuan Pendidikan Aman Bencana bagi
fasilitator yang memandu kegiatan bersama kelompok dewasa.
2. Semua langkah langkah pada panduan ini telah melalui proses ujicoba.
3. Langkah-langkah pada panduan ini merupakan contoh-contoh kegiatan yang dapat
dikembangkan oleh fasilitator pemula sesuai keadaan di lingkungan masing-masing.
4. Fasilitator diharapkan membuat atau mengembangkan alat bantu / power point yang
tersedia.
5. Fasilitator perlu menguasai materi sebelum memberikan fasilitasi. Bacalah Modul 1, 2, dan
3 SPAB komprehensif. Serta, Modul Siaga Bencana bagi pembina Pramuka. Link bacaan dari
modul-modul tersebut dapat diakses melalui: https://sites.google.com/view/spab-
bnpb/download?authuser=0
6. Fasilitator perlu memiliki ketrampilan dasar dalam melakukan fasilitasi.
7. Fasilitator dalam menyusun struktur pertemuan yang baik sebelum melakukan kegiatan
fasilitasi
8. Keterampilan memfasilitasi diperoleh dari praktik memfasilitasi. Modul, buku, dan beragam
teori menjadi pendukung. Anda akan terampil seiring dengan intensitas melakukan kegiatan
fasilitasi!
9. Jaga kesehatan sebelum, saat, dan sesudah kegiatan fasilitasi, tetap semangat dan fokus!
10. Jika ada peserta kegiatan yang merupakan orang berkebutuhan khusus (OBK), maka hal
yang perlu diperhatikan oleh fasilitator adalah:
a. lakukan assessment kekhususan yang dimiliki peserta. Ini penting agar fasilitator dapat
menyiapkan pendekatan dan media yang dapat membantu proses belajar.
b. tempatkan OBK di bagian depan agar memudahkan fasilitator berinteraksi dengannya.
c. pelibatan OBK yang tidak memiliki hambatan pikir:
- ABK tuna netra (total) dapat diajak berkegiatan langsung, gunakan media audio, tulisan
braille dan benda riil. Untuk OBK low vision gunakan media audio, benda riil, media gambar
yang warnanya mencolok dan tulisan yang besar.
- ABK tuna wicara. Dapat diajak berkegiatan langsung, ajak pendamping jika dipelrukan untuk
berkomunikasi, gunakan media audio, visual, dan benda riil.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 6
- ABK tuna rungu, Dapat diajak berkegiatan langsung, gunakan media visual, dan benda riil.
- ABK tuna daksa. Bisa diajak kegiatan langsung, pertimbangkan untuk meminimalisir aktivitas
yang membutuhkan mobilitas, gunakan pendamping jika diperlukan, gunakan media: audio,
visual, barang
- ABK autis, berkegiatan dengan pendamping untuk membantu proses, gunakan media: audio
visual, barang, buku komunikasi low/high tech
- ABK ganda, berkegiatan dengan pendamping untuk membantu proses, gunakan media
sesuai dengan kekhususannya.
- ABK kesulitan belajar, Bisa diajak kegiatan langsung, gunakan bahasa yang sangat sederhana,
gunakan media audio, visual dan barang
Semua Orang bisa mencuri ide mu, tapi tidak ada yang
bisa melakukan sama persis seperti kamu.
(Nadiem A. Makarim)
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 7
Materi:
1. Pengenalan PRB dasar
2. Pengenalan SPAB
3. Penilaian mandiri awal
4. Kajian Risiko Bencana Partisipatif di Sekolah
a. Pengantar kajian risiko bencana
b. Sejarah bencana
c. Pemetaan ancaman
d. Pemeringkatan ancaman
e. Karakteristik ancaman
f. Kalender musim
g. Pemetaan kapasitas
h. Pemetaan kerentanan
i. Analisis risiko
j. Pembuatan peta risiko
k. Plang rambu evakuasi dan titik kumpul
5. Kesiapsiagaan bencana
a. kesiapsiagaan Covid-19
6. Pembentukan tim siaga bencana
7. Peringatan dini berbasis komunitas (sekolah)
8. Penyusunan Prosedur tetap kedaruratan sekolah
9. Simulasi
10. Pemetaan AKtor
11. Penyusunan rencana aksi sekolah
12. Penyusunan rencana kesinambungan pendidikan
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 8
Daftar Singkatan
Akan dilengkapi kemudian
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 9
Bagian 1. PENGENALAN PRB DASAR
Durasi : 90 menit
Tujuan : Peserta memahami konsep PRB dasar
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Gambaran kondisi Indonesia yang rawan bencana Powerpoint (terlampir: ppt sesi 1)
2 Gambaran kondisi daerah masing-masing yang
rawan bencana
INARISK
3 Terminologi kebencanaan UU no. 24 Tahun 2007
4 Siklus penanggulangan bencana Powerpoint (terlampir: Sesi 1.
Pengenalan PRB dasar)
5 Konsep pengurangan risiko bencana Modul Pilar 3 halaman 6
6 Contoh-contoh upaya pengurangan risiko
bencana yang bisa dilakukan di sekolah
Modul Pilar 3 halaman 41
Alat dan bahan:
- Print-out terminologi bencana (bahan: Kuis Terminologi bencana) rangkap 1, dan lembar
jawaban sebanyak kelompok peserta.
- Power Point (terlampir: Sesi 1. Pengenalan PRB dasar )
- Video tentang bencana dan PRB
- LCD, laptop, dan speaker
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas metaplan, gunting, kertas
HVS)
Langkah langkah:
1. Cetak lembar terminologi bencana, tempelkan di dinding ruangan secara acak dan berjarak
terpisah.
2. Cetak lembar isian jawaban sejumlah kelompok.
3. Berikan salam pembuka, dan brainstorming dengan pertanyaan mengenai bencana: “Siapa
yang pernah mengalami bencana?”, “Siapa yang pernah melihat bencana di televisi?”,
“Bagaimana yang dialami atau dilihat, dan sebagainya?”
4. Jelaskan tujuan sesi pembelajaran ini.
5. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Jumlah ideal tiap kelompok terdiri atas 6-7
orang saja. Arahkan peserta untuk duduk berkelompok.
6. Minta masing-masing ketua kelompok untuk maju ke depan mengambil lembar isian
jawaban. Minta masing-masing kelompok menuliskan nama kelompoknya di lembar
jawaban.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 10
7. Berikan tugas pada masing-masing kelompok untuk mencocokkan istilah dengan pengertian
yang telah ditempelkan di dinding tadi. Buatlah seperti kompetisi. Waktunya 10 menit saja.
8. Setelah selesai, kumpulkan lembar jawaban, kemudian fasilitator mengembalikan kembali
lembar jawaban ke peserta untuk dikoreksi. Tiap kelompok mengoreksi lembar jawaban
milik kelompok lain. Nama kelompok pengoreksi dituliskan dalam lembar tersebut.
9. Ajak seluruh peserta untuk bersama-sama mengoreksi jawaban dengan cara melakukan
gallery walk dan melihat tiap lembar pengertian istilah kebencanaan yang ditempel di
dinding. Pastikan semua peserta berkumpul di wilayah lembar yang dibahas.
10. Jelaskan apa maksud dari tiap pengertian di lembar tersebut dan ajak peserta untuk
mengetahui kata kuncinya, kemudian cocokkan pengertian dan istilah. Minta pengoreksi
memberikan tanda benar atau salah di poin pembahasan. Lakukan terus hingga semua
lembar pengertian selesai dibahas.
11. Minta pengoreksi merekap nilai dan membacakan nilainya. Berikan apresiasi bagi
kelompok.
12. Kondisikan kembali kelas agar peserta kembali ke tempat duduk masing masing.
13. Jelaskan tentang poin-poin materi: jenis jenis bencana, siklus penanggulangan bencana,
faktor-faktor pembentuk risiko bencana, pengurangan risiko bencana dan contoh
contohnya.
14. Ajak peserta menonton video pendek mengenai PRB, lalu diskusikan dengan peserta apa
isi video tersebut.
15. Sebelum ditutup, pastikan peserta memahami materi, bukalah sesi tanya jawab.
Catatan tambahan:
- Setelah permainan kuis, tanyakan dan ajaklah peserta untuk diskusi singkat tentang cara dan
strategi menyelesaikan tugas dengan waktu yang terbatas dan sumber daya manusianya
banyak. Tekankan kata kunci: kerjasama dan berbagi peran.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 11
Bagian 2. PENGENALAN SPAB
Durasi : 90 menit
Tujuan : Peserta Memahami Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) secara
Komprehensif
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Contoh-contoh dampak bencana pada sektor pendidikan
di Indonesia
Modul Pilar 1 Halaman 2
2 Apa itu SPAB? Modul Pilar 1 Halaman 5-6
3 Mengapa SPAB penting untuk diwujudkan? Modul Pilar 1 Halaman 6
4 Pilar 1,2, dan 3 SPAB Modul Pilar 1 Halaman 6
5 Contoh tiap pilar SPAB Modul Pilar 1 Halaman 7-9
6 Nilai-nilai SPAB Modul Siaga Bencana bagi
Pembina Pramuka hal 44-45
7 Peran berbagai pihak dalam mewujudkan SPAB
Alat dan bahan:
- Kartu belajar SPAB (terlampir: kartu belajar SPAB, print sesuai jumlah kelompok)
- Power Point (terlampir: Sesi 2. Pengenalan SPAB)
- LCD, laptop, dan speaker
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas metaplan, gunting, dan
kertas HVS)
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Pengondisian kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Bagikan selembar plano dan spidol pada tiap kelompok.
4. Buatlah kompetisi. Mintalah tiap kelompok menggambarkan sekolah aman bencana
menurut pemahaman mereka. Waktu untuk menggambar adalah 10 menit, tugas dapat
dikumpullkan walaupun dalam keadaan belum selesi.
5. Minta tiap kelompok untuk melakukan presentasi ala presentasi marketing properti. Tiap
kelompok diberikan waktu 3 menit untuk mempresentasikan sekolah aman versi mereka.
Penilaian berdasarkan: 1) penampilan presenter, 2) kreativitas gambar, dan 3) isi materi
gambar (kesesuaian dengan materi SPAB). Beri apresiasi terhadap hasil kerja kelompok.
6. Berikan penjelasan mengenai SPAB: 1) Apa itu SPAB, 2) Mengapa SPAB penting untuk
diwujudkan, dan 3) 3 pilar SPAB dan kata kuncinya.
7. Minta perwakilan ketua kelompok untuk maju ke depan mengambil “Kartu Belajar SPAB”
yang telah disiapkan.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 12
8. Buatlah kompetisi. Minta tiap kelompok untuk mengelompokkan kartu sesuai dengan pilar
1, 2, dan 3. Berikan apresiasi bagi kelompok terbaik. Hasil kerja kelompok dapat disimpan
tetap pada tempatnya (tidak perlu dibongkar dulu)
9. Minta tiap kelompok untuk memetakan kegiatan yang dapat dilakukan: secara mandiri
(swadaya sekolah), menggunakan dana BOS, atau perlu dukungan instansi lain (dinas,
ataupun NGO). Jelaskan poin kunci bahwa dari pemetaan tersebut bahwa kegiatan SPAB
untuk pilar 2 dan 3 dapat dilakukan oleh sekolah secara mandiri tanpa membutuhkan biaya
yang besar.
10. Kumpulkan peserta kembali dan berikan penjelasan mengenai peran tiap pihak dalam
mewujudkan SPAB (tahapan dan contoh-contoh upaya dalam mewujudkan SPAB)
11. Sebelum ditutup, pastikan peserta memahami materi, diperbolehkan untuk membuka sesi
tanya jawab jika diperlukan
Catatan tambahan:
Gambar hasil kerja kelompok silahkan ditempel di dinding kelas
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 13
Bagian 3. PENILAIAN MANDIRI AWAL
Durasi : 90 menit
Tujuan : Peserta dapat melakukan penilaian mandiri di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Urgensi dilakukannya penilaian mandiri awal Modul Pilar 3 Hal. 4
2 Siapa, kapan, dan bagaimana melakukan penilaian mandiri
di sekolah
Modul Pilar 3
3 Praktik melakukan penilaian mandiri awal Form SPAB.01 – Penilaian
Mandiri Awal
Alat dan bahan :
- Power point (terlampir : Sesi 3. Penilaian Mandiri
Sekolah)
- LCD dan laptop
- ATK untuk pembelajaran di kelas (selotip kertas,
kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas
metaplan, gunting, dan kertas HVS)
- Lembar Form SPAB.01 - Penilaian Mandiri Awal
Langkah langkah :
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok. Tiap kelompok terdiri dari 2
hingga 4 orang.
2. Sampaikan salam pembuka dan jelaskan tujuan sesi.
3. Jelaskan poin-poin materi: 1) Apa itu penilaian mandiri?, 2) Mengapa penilaian mandiri perlu
dilakukan?, 3) Siapa yang melakukan?, dan 4) Kapan dilakukan?
4. Bagikan lembar Form SPAB.01 – Penilaian Mandiri Awal kepada peserta
5. Pembagian tugas kelompok: 1) Kelompok yang menilai dari aspek nonstruktural dan 2)
kelompok yang menilai dari aspek struktural.
6. Jelaskan cara penggunaan dan pengisian Form SPAB.01 – Penilaian Mandiri Awal
7. Tiap kelompok melakukan penilaian mandiri awal selama 45 menit
8. Setelah selesai melakukan penilaian mandiri, minta tiap kelompok membuat kesimpulannya
lalu mempresentasikannya.
9. Kumpulkan seluruh hasil kerja, jelaskan bahwa dokumen itu akan menjadi milik sekolah
10. Sebelum sesi ditutup, pastikan peserta memahami materi, dapat dibuka sesi tanya jawab.
Catatan tambahan :
Dokumen hasil penilaian mandiri sekolah berikut lembar kesimpulannya dijadikan satu jilid
untuk menjadi dokumen sekolah. Dokumen ini akan digunakan lagi saat sesi penyusunan
rencana aksi sekolah.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 14
Bagian 4. Pengantar KAJIAN RISIKO BENCANA PARTISIPATIF
Durasi : 60 menit
Tujuan : Peserta dapat memahami dan melakukan kajian risiko bencana partisipatif di
sekolahnya
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian kajian risiko bencana partisipatif Modul Pilar 3 hal. 14
2 Komponen-komponen dalam kajian risiko bencana
partisipatif
Modul Pilar 3 hal. 14
3 Kapan, mengapa, dan siapa yang melakukan kajian risiko
bencana partisipatif?
Modul Pilar 3
Alat dan bahan:
- power point (Terlampir: Sesi 4-12. Kajian Risiko), dapat juga ditambah menggunakan video
mengenai Risiko dan Bencana https://www.youtube.com/watch?v=WdFFo8CU6to
- LCD dan laptop
- ATK untuk pembelajaran di kelas (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, dan kertas HVS)
Langkah-langkah: 1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Tes ingatan peserta mengenai materi sesi pertama. Ajak peserta bermain kuis cerdas cermat.
Gunakan power point terminologi bencana. 4. Kuis terdiri atas 3 sesi; 1) Sesi Giliran, 2) Sesi Adu Cepat, dan 3) Sesi Pertaruhan. tiap
kelompok diberikan poin awal 200.
5. Pada Sesi Giliran, 100 poin untuk tiap pertanyaan benar dan tidak ada sesi lempar, minus 50 poin jika jawaban salah. Tiap kelompok diberikan 2 pertanyaan.
6. Pada Sesi Adu Cepat, tiap kelompok adu cepat untuk menjawab. 100 poin untuk kelompok
yang berhasil menjawab dengan benar, jawaban salah tidak dikurangi. 7. Pada Sesi Pertaruhan, tiap kelompok diminta mempertaruhkan poin, tuliskan poin yang
dipertaruhkan di kertas metaplan. Jawaban benar akan ditambahkan sejumlah poin yang
dipertaruhkan, sementara yang salah akan dikurangi poinnya sejumlah yang dipertaruhkan.
Kemudian berikan 1 pertanyaan, tiap kelompok menuliskan di 1 lembar kertas metaplan.
Minta tiap kelompok menunjukkan lembar jawabannya secara serentak, lalu lakukan
penghitungan poin berdasarkan lembar jawaban dan pertaruhan
8. Berikan apresiasi bagi kelompok terbaik. 9. Kondisikan kelas, paparkan mengenai poin inti: 1) Apa itu kajian risiko bencana partisipatif?,
2) Mengapa perlu dilakukan?, 3) Kapan dan siapa yang melakukan?, dan 4) Komponen apa
saja yang perlu dikaji?.
10. Sebelum berlanjut pada sesi diskusi sejarah bencana, pastikan peserta memahami materi di langkah ke-9.
Catatan tambahan:
Penjelasan detil mengenai komponen yang dikaji dan bagaimana cara mengkajinya akan dibahas di tiap sesi tersendiri.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 15
Bagian 5. SEJARAH BENCANA
Durasi : 60 menit
Tujuan : Penggalian informasi dan pendokumentasian sejarah kejadian bencana di
sekolah, desa, dan kecamatan.
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian bencana dan contohnya Modul Pilar 3 Hal. 16-17
2 Cara melakukan penggalian informasi mengenai sejarah
bencana
Form SPAB.02 – Sejarah
Kejadian Bencana
3 Diskusi Kelompok
Alat dan bahan:
- Power Point (Terlampir: Sesi 4-12. Kajian Risiko)
- LCD dan laptop
- ATK untuk keperluan pembelajaran di kelas (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker
besar, kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Form SPAB.02 – Sejarah Kejadian Bencana
Langkah-langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Paparkan mengenai pengertian bencana, contoh-contoh kejadian bencana dan dampaknya,
siklus penanggulangan bencana, dan pemetaan ancaman.
4. Paparkan mengenai urgensi dokumentasi sejarah bencana, bagaimana pencarian
informasinya, dan kaitkan sejarah bencana dengan siklus penanggulangan bencana.
5. Mintalah tiap kelompok untuk mendiskusikan sejarah bencana yang pernah terjadi di
sekolahnya dan di desanya, menggunakan Form SPAB.02 – Sejarah Kejadian Bencana
(terlampir). Arahkan peserta untuk melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar atau
orangtua.
6. Presentasikan hasil diskusi kelompok.
7. Sebelum berlanjut pada sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi di sesi ini, Buka
sesi tanya jawab jika diperlukan.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 16
Catatan tambahan:
- tuliskan informasi kejadian bencana
sebanyak mungkin yang diperoleh.
Semakin lama tahunnya semakin baik.
- hasil kerja kelompok ditempel di dinding.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 17
Bagian 6. PEMETAAN ANCAMAN DI SEKOLAH
Durasi : 60 menit
Tujuan : Peserta dapat melakukan pemetaan potensi ancaman bencana di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian ancaman beserta contohnya Modul Pilar 3 Hal 12
2 Pemetaan ancaman melalui dokumentasi sejarah
dan observasi kondisi masa kini
Modul Pilar 3 Hal 13
3 Cara melakukan pemetaan ancaman di sekolah Form SPAB.03 – Pemetaan
Ancaman
4 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power Point (Terlampir: Sesi 4-12. Kajian Risiko )
- LCD dan laptop
- ATK untuk keperluan pembelajaran di kelas (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker
besar, kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Form SPAB.03 – Pemetaan Ancaman
Langkah-langkah:
1. Kondisikan kelas, Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
2. Paparkan mengenai point inti: Apa itu ancaman dan seperti apa contoh-contohnya?, Seperti
apa siklus penanggulangan bencana?, dan Bagaimana cara melakukan pemetaan ancaman
melalui observasi lingkungan terkini?
3. Ajak peserta berdiskusi tentang ancaman yang ada di sekolah. Gunakan Form SPAB.03 –
Pemetaan Ancaman untuk memudahkan peserta (terlampir).
4. Setelah selesai, bacakan kembali daftar ancaman yang ada di sekolah berdasarkan hasil
diskusi.
5. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka
sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan: tidak ada
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 18
Bagian 7. PEMERINGKATAN ANCAMAN DI SEKOLAH
Durasi : 45 menit
Tujuan : Peserta menilai dan mengetahui ancaman bencana prioritas di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Cara memilih ancaman prioritas Form SPAB.04 – Pemeringkatan
Ancaman
2 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power Point (Terlampir: Sesi 4-12. Kajian Risiko)
- LCD dan laptop
- ATK untuk keperluan pembelajaran di kelas (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker
besar, kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Form SPAB.04 – Pemeringkatan Ancaman
Langkah-langkah:
1. Kondisikan kelas, sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
2. Paparkan mengenai poin inti: Bagaimana memilih ancaman prioritas berdasarkan frekuensi,
dampak, dan kemungkinan terjadinya (probabilitas). baca kembali daftar ancaman yang ada
di sekolah hasil diskusi peserta.
3. Ajak peserta berdiskusi untuk menentukan ancaman mana yang merupakan ancaman
prioritas berdasarkan pertimbangan frekuensi, dampak dan kemungkinan terjadinya.
Gunakan Form SPAB.04 – Pemeringkatan Ancaman untuk panduan (terlampir).
4. Setelah angka skala dimasukkan di semua jenis ancaman, hitung jumlah skala tiap ancaman.
Pilih 5 ancaman yang memiliki jumlah skala paling tinggi.
5. Masukkan angka skala ke tabel warna untuk mengetahui tingkat ancaman. Tuliskan
kesimpulan tingkat ancaman pada tiap ancaman: rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan
skala warna.
6. Setelah selesai, bacakan kembali daftar 5 besar ancaman
prioritas, dan bacakan juga tingkat ancamannya.
7. Diskusikan dengan peserta, tentukan yang menjadi prioritas
di antara 5 ancaman tertinggi untuk dipersiapkan saat ini.
ancaman yang ada di sekolah berdasarkan hasil diskusi.
8. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, pastikan peserta
memahami materi di sesi ini. Buka sesi tanya jawab jika
diperlukan.
Catatan tambahan:
*hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 19
Bagian 8. KARAKTERISTIK ANCAMAN
Durasi : 60 menit
Tujuan : peserta mengetahui karakteristik ancaman yang ada di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Apa itu karakteristik ancaman?
2 Bagaimana cara mengetahui karakteristik ancaman? Form SPAB.05 – Karakteristik
Ancaman
3 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power Point (Terlampir: Sesi 4-12. Kajian Risiko)
- LCD dan laptop
- ATK untuk keperluan pembelajaran di kelas (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker
besar, kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Form SPAB.05 – Karakteristik Ancaman
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Paparkan mengenai ancaman yang telah dipetakan, mengapa perlu mengetahui karakteristik
tiap ancaman, dan jelaskan form panduannya.
4. Tugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan tentang karakteristik ancaman.
Diskusikan ancaman yang prioritas saja. Gunakan Form SPAB.05 – Karakteristik Ancaman.
5. Setelah selesai, minta masing-masing
kelompok untuk mempresentasikannya.
Berikan kesempatan kelompok lain untuk
menanggapi dan memberikan masukan.
6. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya,
pastikan peserta memahami materi di sesi
ini. Buka sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding
selama kegiatan berlangsung
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 20
Bagian 9. KALENDER MUSIM
Durasi : 60 menit
Tujuan : Peserta mengetahui kalender musim ancaman dan aktivitas lainnya yang
berpengaruh pada KBM
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Urgensi kalender musim
2 Cara membuat kalender musim Form SPAB.06 - Kalender
Musim
3 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power Point (Terlampir: Sesi 4-12. Kajian Risiko)
- LCD, laptop
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas metaplan,
gunting, kertas HVS)
- Form SPAB.06 - Kalender Musim
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Paparkan mengenai ancaman yang telah dipetakan, dan jelaskan mengapa penting untuk
mengetahui kalander musim. Jelaskan bagaimana cara membuat kalender musim.
4. Tugaskan masing-masing kelompok untuk mendiskusikan kalender musim ancaman
prioritas. Gunakan Form SPAB.06 – Kalender Musim.
5. Setelah selesai, minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikannya. Berikan
kesempatan kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan masukan.
6. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka
sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 1
Contoh hasil diskusi Kalender Musim
SLBG Rawinala, 2019
Deskripsi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Dampak bagi sekolah
Musim Ancaman
1.Gempa Bumi v v V v V V V V v v v v Bangunan Rusak, KBM libur, Sarpras Rusak
2.Pergerakan Tanah v v V v v v v v Bangunan Rusak (tembok rusak, keramik retak/amblas)
3.Erupsi G. Berapi v v V v V V V V v v v v Abu vulkanik, sesak nafas, sakit mata, KBM libur
4.Banjir v v V v v v V KBM libur, Sarpas Rusak, diare dan wabah penyakit
5.Kekeringan Persediaan air Terbatas
6.Angin Puting beliung V V V V Pohon tumbang, bangunan rusak, berdebu, KBM libur
7.Wabah Penyakit v v V v V V V V v v v v Sebagian warga sekolah sakit dan KBM terganggu
8.Kebakaran v v V v V V V V v v v v Bangunan retak, asap, Sapras rusak, warga sekolah terluka
/meninggala
9.Kecelakaan Transport v v V v V V V V v v v V Bangunan retak, Sapras rusak, warga sekolah terluka /meninggala
10.Konflik antar kampung v v V v V V V V v v v V Bangunan retak, warga sekolah terluka /meninggala, KBM Libur
- Musim Agenda Sosial
- Musim Agenda Pend
- Hari Besar Keagamaan (Waisak) v KBM Terganggu
- -Hari Besar Keagamaan (Paskah) v V KBM Terganggu
- Ulang Tahun Yayasan V KBM Terganggu
- HUT RI V KBM Terganggu
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 1
Bagian 10. PEMETAAN KAPASITAS
Durasi : 90 menit
Tujuan : Peserta mengetahui kapasitas yang mereka miliki dan kapasitas yang masih
mereka butuhkan.
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian kapasitas dan contohnya
2 Urgensi pemetaan kapasitas
3 Cara melakukan pemetaan kapasitas Form SPAB.07 - Pemetaan
Kapasitas Di Sekolah
4 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power Point (Terlampir: Sesi 4-12.
Kajian Risiko).
- LCD dan laptop.
- ATK (selotip kertas, kertas plano,
spidol boardmarker besar, kertas
metaplan, gunting, dan kertas HVS)
- Form SPAB.07 - Pemetaan Kapasitas Di
Sekolah
Langkah-langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta
untuk duduk berkelompok. Minimal 2
orang pada tiap kelompok.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Jelaskan point materi: 1) apa itu kapasitas, 2) contoh contoh kapasitas fisik dan kapasitas non
fisik, 3) mengapa perlu melakukan pemetaan kapasitas, dan 4) bagaimana melakukan
pemetaan kapasitas.
4. Tugaskan masing masing kelompok untuk mendiskusikan tentang kapasitas untuk
menghadapi ancaman prioritas. Tiap kelompok dapat mendiskusikan kapasitas terhadap 2-3
ancaman jika pesertanya terbatas. Gunakan Form SPAB.07 - Pemetaan Kapasitas di Sekolah
5. Setelah selesai, minta masing masing kelompok untuk mempresentasikannya. Berikan
kesempatan kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan masukan.
6. Sebelum berlanjut pada sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi di sesi ini, buka
sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 2
Bagian 11. PEMETAAN KERENTANAN
Durasi : 90 menit
Tujuan : peserta mengetahui kerentanan yang mereka miliki.
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian kerentanan dan contohnya
2 Urgensi pemetaan kerentanan
3 Cara melakukan pemetaan kerentanan Form SPAB.08 - Pemetaan
Kerentanan di Sekolah
4 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power Point (Terlampir: Sesi 4-12. Kajian Risiko)
- LCD, laptop
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol
boardmarker besar, kertas metaplan, gunting, kertas
HVS)
- Form SPAB.08 - Pemetaan Kerentanan di Sekolah
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk
berkelompok. Per kelompok minimal 2 orang.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Jelaskan poin materi: apa itu kerentanan, contoh contoh
kerentanan, mengapa perlu melakukan pemetaan
kerentanan, bagaimana melakukan pemetaan kerentanan di sekolah.
4. Tugaskan masing masing kelompok untuk mendiskusikan tentang kerentanan terhadap
ancaman prioritas. Tiap kelompok dapat mendiskusikan kerentanan terhadap 2-3 ancaman
jika pesertanya terbatas. Gunakan Form SPAB.08 - Pemetaan Kerentanan di Sekolah
5. Jika sudah selesai, minta masing masing kelompok untuk mempresentasikannya. Berikan
kesempatan kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan masukan.
6. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka sesi
tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 3
Bagian 12. ANALISIS RISIKO BENCANA DI SEKOLAH
Durasi : 90 menit
Tujuan : peserta mengetahui tingkat risiko bencana di sekolahnya
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian Risiko Bencana dan contohnya
2 Cara melakukan analisis risiko bencana di sekolah Form SPAB.09 - Analisis Risiko
Bencana Di Sekolah
3 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power Point (Terlampir: Sesi 4-12. Kajian
Risiko)
- LCD, laptop
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol
boardmarker besar, kertas metaplan,
gunting, kertas HVS)
- Form SPAB.09 - Analisis Risiko Bencana
Di Sekolah
Langkah-langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta
untuk duduk berkelompok. Bagi peserta menjadi 5 kelompok (sesuai dengan jumlah ancaman
prioritas)
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Jelaskan poin materi; 1) apa itu risiko bencana, 2) contoh-contoh risiko bencana, 3) bagaimana
melakukan kajian risiko, dan jelaskan cara penggunaan formulirnya.
4. Tugaskan kelompok untuk mendiskusikan tentang analisis risiko terhadap 5 ancaman prioritas
sebelumnya. Masing-masing kelompok membahas 1 ancaman saja. Gunakan Form SPAB.09 -
Analisis Risiko Bencana di Sekolah
5. Setelah selesai, minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikannya. Berikan
kesempatan kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan masukan. Jika waktu untuk
presentasi tidka mencukupi, presentasikan hanya bagi kelompok yang membahas ancaman
peringkat 1 (paling prioritas), sementara untuk kelompok yang lain lakukan metode gallery
walk.
6. Sebelum berlanjut pada sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi pada sesi ini,
buka sesi tanya jawab jika diperlukan.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 4
Catatan tambahan:
Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung
Bagian 13. PETA RISIKO BENCANA
Durasi : 120 menit
Tujuan : Peserta dapat membuat peta risiko bencana di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian peta risiko dan komponen-komponennya Modul Pilar 2 Hal. 17
2 Cara pembuatan peta risiko dan pihak yang
bertanggung jawab
3 Kelengkapan peta risiko bencana
4 Pemasangan peta risiko bencana
5 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power point (terlampir: Sesi 13. Peta Risiko bencana di sekolah).
- LCD, laptop.
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas metaplan, gunting,
kertas HVS).
(contoh peta ada dilampiran poin J)
Langkah-langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok. Bagi peserta menjadi 3
kelompok (sesuai dengan jumlah ancaman prioritas peringkat 3 teratas hasil pemetaan
ancaman).
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Jelaskan poin materi: 1) apa itu peta risiko, 2) bagaimana cara dan tahapan pembuatannya, 3)
siapa yang membuat, 4) kapan dibuat dan diperbaharui, 5) komponen apa saja yang harus
terdapat di peta risiko, 6) di mana peta risiko akan dipasang, dan 7) tunjukkan satu contoh
peta risiko;
4. Tugaskan masing-masing kelompok untuk membuat peta dasar sekolah, buatlah peta secara
detil yang menggambarkan lingkungan masyarakat di sekitar sekolah.
5. Setelah dasar telah selesai, dampingi peserta untuk memasukkan komponen ancaman,
kerentanan dan kapasitas di peta tersebut:
- Asal sumber ancaman
- Pintu masuk dan pintu keluar
- Tempat pendaftaran pengunjung (untuk masuk ke sekolah)
- Tempat berkumpul darurat
- Lokasi keran pipa gas / tabung gas
- Lokasi meteran listrik
- Lokasi keran air
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 5
- Rute evakuasi dari bangunan ke tempat titik kumpul darurat (baik sementara maupun akhir)
- Perlengkapan/perbekalan untuk respon (yang tersimpan di lingkungan sekolah
- Daerah berbahaya di bangunan, daerah berbahaya di bawah tanah, daerah berbahaya di atas
kepala, lokasi material berbahaya
- Peralatan pemadam kebakaran
- Area pertolongan pertama
- Gerbang Permintaan dan Penyatuan Kembali (reuni kasi)
- Orang-orang dengan disabilitas dan anak
6. Setelah selesai, minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikannya. Berikan
kesempatan kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan masukan.
7. Sebelum berlanjut pada sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi pada sesi ini.
Buka sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 6
Bagian 14. PLANG RAMBU EVAKUASI DAN TITIK KUMPUL
Durasi : 60 menit
Tujuan : Peserta mengetahui bentuk bentuk rambu kebencanaan
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian plang rambu evakuasi dan titik kumpul Perka BNPB no 7 Tahun 2015
2 Mengapa, bagaimana, siapa, kapan plang rambu evakuasi
dan titik kumpul dipasang?
3 Bentuk, bahan, warna plang rambu evakuasi dan titik
kumpul
4 Pemasangan plang rambu evakuasi dan titik kumpul di
sekolah
Berdasarkan Peta Risiko
Bencana di sekolah
5 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power Point (terlampir: Sesi 14. Plang Rambu
Evakuasi).
- LCD, laptop.
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol
boardmarker besar, kertas metaplan, gunting,
kertas HVS).
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap,
mintalah peserta untuk duduk berkelompok.
Bagi peserta menjadi 3 kelompok (sesuaikan
dengan jumlah ancaman prioritas peringkat 3
teratas hasil pemetaan ancaman).
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi;
3. Jelaskan point materi: 1) apa itu plang rambu evakuasi dan titik kumpul, 2) bagaimana cara
dan tahapan pembuatannya, 3) siapa yang membuat, 4) kapan dibuat dan diperbaharui, 5) di
mana dipasang, dan 6) tunjukkan satu contoh plang rambu evakuasi dan titik kumpul.
4. Tugaskan masing-masing kelompok untuk menentukan letak pemasangan plang rambu
evakuasi dan titik kumpul di peta risiko sekolah yang dibuat;
5. Setelah selesai, minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikannya. Berikan
kesempatan kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan masukan;
6. Sebelum berlanjut pada sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi pada sesi ini.
Buka sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 7
Bagian 15a. KESIAPSIAGAAN BENCANA
Durasi : 90 menit
Tujuan : peserta mengetahui tindakan kesiapsiagaan sebelum, saat dan sesudah
kejadian bencana
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian kesiapsiagaan Modul Pilar 3 Hal 17
2 Tindakan sebelum, ketika, dan sesudah bencana Form SPAB.10 - Diskusi
Kesiapsiagaan Bencana
Alat dan bahan:
- Powerpoint (Sesi 15. kesiapsiagaan menghadapi bencana : terlampir)
- LCD, laptop, dan speaker.
- ATK(selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas metaplan, gunting, dan
kertas HVS).
- Video kesiapsiagaan bencana Gempa Bumi (Sesuai dengan ancaman prioritas masing masing
sekolah atau dapat diunduh di youtube melalui link berikut
https://www.youtube.com/watch?v=nk38uvgEWkM )
- Form SPAB.10 - Diskusi Kesiapsiagaan Bencana.
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk tetap
duduk berkelompok.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Paparkan pengertian kesiapsiagaan.
4. Ajaklah peserta menonton video kesiapsiagaan
bencana (sesuai dengan ancaman masing-
masing). Minta peserta mengamati isi video,
terutama terkait kegiatan yang harus dilakukan
sebelum, saat, dan sesudah kejadian bencana;
5. Setelah menonton video, tugaskan peserta untuk mendiskusikan hasil pengamatan dan
merumuskan hasilnya di kertas plano. Gunakan Form SPAB.10 - Diskusi Kesiapsiagaan
Bencana.
6. Setelah selesai, minta masing masing kelompok untuk mempresentasikannya. Berikan
kesempatan kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan masukan.
7. Sebelum sesi berakhir, ajak peserta menyanyikan lagu kesiapsiagaan bencana. Pastikan
peserta memahami materi di sesi ini. Buka sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 8
Bagian 15b. KESIAPSIAGAAN COVID-19
Durasi : 90 menit
Tujuan : Peserta mengetahui tindakan kesiapsiagaan COVID-19 dan pencegahan
penyebaran COVID-19
Point materi :
No Materi
1 Pengenalan COVID-19 : sebab dan tanda tanda
2 Bagaimana mencegah penyebaran COVID-19
3 Cara cuci tangan pakai sabun yang benar
Alat dan bahan:
- LCD, laptop, speaker.
- Video tentang COVID-19.
- Air (sebaiknya Air mengalir, jika tidak ada air dalam ember beserta gayungnya), sabun cuci
tangan, kain lap bersih atau tissue.
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap mengikuti materi.
2. Sampaikan salam pembuka dan jelaskan tujuan sesi.
3. Ajaklah peserta menonton materi edukasi dan video edukasi COVID-19.
4. Setelah menonton materi edukasi dan video edukasi , berikan penegasan dan ajak peserta
berdiskusi mengenai video yang ditonton. Bila memungkinkan, tugaskan peserta secara
bergiliran menjelaskan apa itu COVID-19, bagaimana penularan COVID-19, tindakan pencegahan
penyebaran COVID-19;
5. Jika sudah selesai, sesi dilanjutkan dengan menonton video cuci tangan pakai sabun dan
dilanjutkan praktik;
6. Sebelum sesi berakhir, bukalah sesi tanya jawab jika diperlukan;
7. Sesi dittutup
Bahan pengayaan Materi untuk bagian 15b.
Sumber Informasi Resmi
Sumber resmi informasi pemerintah terkait COVID-19 adalah website resmi gugus tugas
penanganan COVID-19 https://www.covid19.go.id dan Kementerian Kesehatan melalui:
https://www.covid19.kemkes.go.id. Sedangkan untuk situasi dan informasi global bisa mengacu
kepada WHO di https://www.who.int/emergencies, dan UNICEF melalui:
https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 9
Apa itu COVID-19 ?
Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
sampai berat. Setidaknya ada dua jenis corona virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang
dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis
baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini
dinamakan Sars-CoV-2. (KEMENKES, 2020).
Apa saja gejala COVID-19 ?
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain terjadi gangguan pernapasan akut seperti
demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi
terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang
dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan beberapa kasus mengalami
kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.
(KEMENKES, 2020).
Bagaimana cara penyebaran COVID-19 ?
Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan tetesan cairan pernapasan orang yang
terinfeksi (melalui batuk dan bersin). Individu juga dapat terinfeksi dari dan dengan menyentuh
permukaan yang terkontaminasi virus dan menyentuh wajah mereka (contoh: mata, hidung,
mulut). Virus COVID-19 bisa bertahan di permukaan selama beberapa jam, namun desinfektan
dapat membunuhnya (WHO, 2020).
3 hal yang perlu diketahui tentang COVID-19
Pertama, Cara mengurangi risiko: Sering cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga
jarak. Di samping itu, ada cara-cara lain yang harus Anda ketahui untuk melindungi diri dan orang
lain melalui website diatas.
Kedua, Cari informasi yang benar: Virus Corona adalah penyakit baru dan para ahli masih terus
meneliti sejauh mana keganasan dan tingkat penyebarannya. Informasi berubah cepat dan
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 10
banyak informasi menyesatkan beredar di masyarakat. Ikuti selalu informasi terbaru dari para
ahli yang kredibel.
Ketiga, Pelajari apa yang perlu dilakukan apabila sakit: Gejala utama infeksi virus corona adalah
demam, batuk dan sesak napas. Kelompok lansia (lanjut usia) dan orang dengan penyakit
menahun (kronis) memiliki risiko lebih tinggi. Ketahui apa yang perlu dilakukan saat mengalami
3 gejala itu.
Bagaimana cara memperlambat atau mencegah penyebaran COVID-19 ?
Sebagaimana penyakit infeksi pernapasan lainnya yang menular seperti flu atau selesma,
langkah-langkah kesehatan publik sangat penting untuk memperlambat penyebaran penyakit ini,
saran WHO dan Kemenkes, diantaranya:
1) Menjaga jarak dengan orang lain, minimal 1,5 meter;
2) Hindari keluar rumah (keluar rumah hanya untuk keperluan mendesak);
3) Menggunakan masker, menutup mulut dan hidung dengan siku yang tertekuk atau tisu saat
batuk atau bersin. Segera buang tisu yang telah digunakan;
4) Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir;
5) Membersihkan permukaan dan barang yang sering disentuh dengan menggunakan
disinfektan;
6) Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang; dan
7) Meningkatkan imunitas dengan olah raga, istirahat yang cukup dan berjemur.
Bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar?
Menurut WHO, mencuci tangan agar bersih menghabiskan waktu sekitar 20-30 detik. Ikuti 7
langkah mencuci tangan yang benar untuk mencegah infeksi virus, kuman, dan bakteri.
1. Basahi tangan dan tuangkan atau oleskan produk sabun di telapan tangan;
2. Tangkupkan kedua telapak tangan dan gosokkan produk sabun yang telah dituangkan;
3. Letakkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan jari yang terjalin dan
ulangi untuk sebaliknya;
4. Letakkan telapak tangan kanan ke telapak tangan kiri dengan jari saling terkait;
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 11
5. Tangan kanan dan kiri saling menggenggam dan jari bertautan agar sabun mengenai kuku
dan pangkal jari;
6. Gosok ibu jari kiri dengan menggunakan tangan kanan dan sebaliknya;
7. Gosokkan jari-jari tangan kanan yang tergenggam di telapak tangan kiri dan sebaliknya;
8. Keringkan tangan anda. Dan tangan Anda sudah aman dari kotoran.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 12
Bagian 16. PEMBENTUKAN TIM SIAGA BENCANA SEKOLAH (TSBS)
Durasi : 90 menit
Tujuan : membentuk tim siaga bencana di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Apa itu TSBS, mengapa TSBS perlu dibentuk, apa
fungsinya
Modul Siaga Bencana bagi
pembina Pramuka hal 101
2 siapa yang menjadi anggota TSBS dan kapan
dibentuk/diperbaharui
Modul Siaga Bencana bagi
pembina Pramuka hal 103
3 contoh bidang dan tugas TSBS Modul Siaga Bencana bagi
pembina Pramuka hal 108
4 pembentukan TSBS dan menyepakati tugas masing-
masing bidang
FORM SPAB.11 - Diskusi Tugas
Tugas Tim Siaga Bencana Di
Sekolah
Alat dan bahan:
- Power point (terlampir: Sesi 16. Pembentukan TSBS).
- LCD, laptop, ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas metaplan,
gunting, kertas HVS).
- FORM SPAB.11 - Diskusi Tugas Tugas Tim Siaga Bencana di Sekolah.
- Game tugas tugas TSBS, gunting dan letakkan secara acak di ruangan pelatihan (terlampir).
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap menerima materi.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Jelaskan poin materi: 1) apa itu Tim Siaga Bencana Sekolah, 2) apa saja tugas dan fungsinya,
3) kapan dan berapa lama masa tugasnya, dan 4) bagaimana tahapan membentuknya.
Tunjukkan satu contoh struktur TSBS di sekolah lain.
4. Ajak seluruh peserta untuk mengusulkan fungsi yang ada dalam Tim Siaga Bencana Sekolah.
5. Ajak peserta untuk memilih nama-nama orang yang akan diajak bergabung menjadi TSBS,
masukkan nama nama di bidang bidang yang ada.
6. Minta peserta berkumpul sesuai dengan kelompok/ bidangnya masing-masing.
7. Tugaskan masing-masing bidang untuk mencari tugas tugasnya di kartu yang telah diletakkan
secara acak di ruangan kelas. Minta tiap bidang mengambil kartu yang berisi tugasnya.
8. Minta tiap bidang mengelompokkan kartu tugas: mana tugas pada saat pra bencana, tugas
pada saat bencana dan pada saat pasca bencana. Apabila ada tugas yang sebaiknya ada tapi
tidak ditemukan di kartu, boleh dituliskan di kertas plano (ditambahkan);
9. Setelah selesai, minta masing masing kelompok untuk mempresentasikan tugasnya. Berikan
kesempatan kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan masukan;
10. Sebelum sesi berakhir pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka sesi tanya jawab
jika diperlukan.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 13
Catatan tambahan:
- Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung.
- Struktur tim siaga bencana dibuatkan SK kepala sekolah (format terlampir). SK ini dilampiri
struktur dan nama nama petugas dan lampiran tugas tugas tim siaga bencana yang telah
disepakati.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 14
Bagian 17. PERINGATAN DINI BERBASIS KOMUNITAS (SEKOLAH)
Durasi : 60 menit
Tujuan : Peserta memahami tentang peringatan dini dan menyepakati peringatan dini di
sekolahnya
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian Peringatan Dini Modul Pilar 2 Hal. 18
2 Urgensi peringatan dini Modul Pilar 3 Hal. 36
3 Contoh sarana di sekolah yang dapat dijadikan alat
peringatan dini
4 Diskusi menyusun sistem peringatan dini di sekolah
Alat dan bahan:
- Power point (terlampir: Sesi 17. Peringatan Dini di
Sekolah).
- LCD, laptop.
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker
besar, kertas metaplan, gunting, kertas HVS).
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap menerima materi,
ucapkan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
2. Berikan pertanyaan pancingan untuk diskusi peserta: apa
yang mereka pahami ketika mendengar kata peringatan
dini? Apakah peringatan yang akrab dikenal oleh masyarakat?.
3. Jelaskan point materi: 1) apa itu peringatan dini, 2) mengapa perlu ada peringatan dini, 3)
kapan peringatan dini diberlakukan, dan 4) sampaikan juga contoh contoh yang ada di daerah
lain.
4. Ajak peserta mendiskusikan dan menyepakati peringatan dini yang akan digunakan di sekolah:
alatnya, bagaimana bunyi tanda bahaya, bagaimana bunyi tanda aman, siapa yang boleh
membunyikan, di mana diletakkan alatnya. Saat memandu diskusi, sampaikan juga tips-tips
menyepakati peringatan tanda bahaya di sekolah.
5. Setelah selesai, bacakan ulang hasil kesepakatan untuk memastikan semua peserta
memahami kesepakatan yang diambil mengenai peringatan tanda bahaya.
6. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka sesi
tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 15
Bagian 18. PENYUSUNAN PROSEDUR TETAP KEDARURATAN DI SEKOLAH
Durasi : 120 menit
Tujuan : menyusun prosedur tetap kedaruratan di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian kondisi darurat Modul Siaga Bencana bagi
Pembina Pramuka hal 26
2 Standar Operasional Prosedur saat kondisi darurat Modul Pilar 2 hal 22,
Modul Siaga Bencana bagi
Pembina Pramuka hal 86
3 Urgensi SOP Modul Pilar 2 hal 9,
Modul Siaga Bencana bagi
Pembina Pramuka hal 86
4 Cara menyusun SOP FORM SPAB.12 - Diskusi
Penyusunan Prosedur Tetap
Kedaruratan
5 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power point (terlampir: Sesi 18. Prosedur tetap kedaruratan).
- LCD, laptop.
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol
boardmarker besar, kertas metaplan, gunting,
kertas HVS).
-
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas agar peserta siap menerima
materi, mintalah peserta untuk duduk
berkelompok. Bagi peserta menjadi 3 kelompok
(sesuaikani dengan jumlah ancaman prioritas utama).
2. Sampaikan salam pembuka lalu jelaskan tujuan sesi.
3. Jelaskan poin materi: 1) apa itu kondisi darurat, 2) apa itu prosedur tetap, 3) mengapa
prosedur tetap diperlukan, 4) tindakan tindakan standar yang harus dilakukan dalam kondisi
darurat, dan 5) informasi apa saja yang tertuang dalam prosedur tetap.
4. Tunjukkan form untuk menyusun prosedur tetap, pandulah diskusi kelompok di awal
pembelajaran, misalnya pada bagian “saat ada tanda-tanda akan kejadian bencana, maka
prosedur tindakan apa yang dilakukan, dan seterusnya”.
5. Tugaskan kelompok untuk mendiskusikan prosedur tetap di sekolah sesuai dengan ancaman
prioritas. Tiap kelompok cukup membuat 1 prosedur tetap.
6. Jika sudah selesai, minta masing-masing kelompok untuk mempresentasikannya. Berikan
kesempatan kelompok lain untuk menanggapi dan memberikan masukan.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 16
7. Sebelum berlanjut pada sesi berikutnya, tegaskan bahwa prosedur tetap inilah yang akan
diujicobakan dalam kegiatan simulasi.
8. Pastikan peserta memahami materi pada sesi ini. Buka sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung.
Menyusun ceklist Dokumen Rencana Kedaruratan Sekolah (poin s - Template ceklist Dokumen
Rencana Kedaruratan Sekolah pada lampiran)
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 17
Bagian 19. SIMULASI KEDARURATAN DI SEKOLAH
Durasi : 120 menit
Tujuan : peserta memahami dan dapat melakukan simulasi di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian simulasi Modul Pilar 2 hal 40
2 Urgensi simulasi Modul Pilar 2 hal 9
3 Tahapan pelaksanaan simulasi Modul Pilar 2 hal 10
4 Skenario simulasi Modul Pilar 2 hal 21
5 Tips pelaksanaan simulasi Modul Pilar 2 hal 50 - 51
6 Pelaksanaan Simulasi
Alat dan bahan:
- Power point (terlampir: Sesi 19. Simulasi Evakuasi SPAB)
- LCD, laptop
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas metaplan, gunting, kertas
HVS)
- Perlengkapan simulasi: kertas rambu jalur evakuasi dan titik kumpul (rambu sementara), alat
peringatan tanda bahaya yang disepakati, P3K, sarung dan bambu/ tandu.
Langkah-langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Paparkan materi poin inti: 1) apa itu simulasi, 2) mengapa simulasi perlu dilakukan, 3) apa saja
tahapan melakukan simulasi, dan 4) tips melakukan simulasi mandiri.
4. Reviu kembali hasil diskusi dan kesepakatan yang telah diambil pada pertemuan-pertemuan
sebelumnya: ancaman prioritas/ utama, peta risiko, titik kumpul, jalur evakuasi, peringatan
tanda bahaya, tim siaga bencana, prosedur tetap kedaruratan.
5. Ajaklah peserta mendiskusikan skenario situasi darurat: tanggal, jam, kejadian, dampak dan
situasinya.
6. Ajak peserta untuk melakukan persiapan simulasi, dan bagilah tugas untuk melakukan:
- memasang rambu jalur evakuasi dan titik kumpul dari kertas (rambu sementara)
- melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah
- melakukan persiapan dan pengecekan peralatan, dan meletakkan peralatan sesuai dengan
tempatnya masing masing
7. Setelah persiapan dilakukan, simulasi dapat dilakukan. Lakulanlah simulasi dengan tingkat
kesulitan berjenjang. Dimulai dari :
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 18
- tingkat kesulitan rendah: uji coba peringatan dini, praktek penyelamatan diri masing masing
di dalam ruangan hingga menuju titik kumpul. Pada tahap ini, rencana kegiatan kapan akan
dilakukan simulasi evakuasi diberitahukan pada seluruh warga sekolah
- Tingkat kesulitan sedang: uji coba peringatan dini, praktek penyelamatan diri masing masing
di dalam ruangan, evakuasi ke titik kumpul dan uji coba tugas tugas tim siaga bencana. Pada
tahapan ini skenario dijelaskan: siapa yang terluka, di mana posisi yang luka, kejadian susulan,
dll.
- Tingkat kesulitan tinggi: melaksanakan keseluruhan tindakan yang tertuang dalam prosedur
tetap kedaruratan tanpa ada pemberitahuan skenario dan kapan akan dilakukan simulasi.
Peringatan dini dibunyikan tiba tiba.
8. Setelah simulasi berakhir, ajak peserta melakukan evaluasi.
9. Sebelum sesi berakhir, pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka sesi tanya jawab
jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Pada sesi ini, peserta anak dan dewasa digabungkan sebagai persiapan simulasi.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 19
Bagian 20. PEMETAAN AKTOR
Durasi : 90 menit
Tujuan : peserta mampu memetakan aktor potensial untuk mewujudkan SPAB di
sekolahnya
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pemetaan Aktor
2 Potensi Sumber Daya Form SPAB.13 - Pemetaan Aktor
3 Cara memaksimalkan sumber daya yang dimiliki aktor
Alat dan bahan:
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
Langkah langkah:
1. Buatlah lingkaran di lantai, mulai dari lingkaran kecil hingga
lingkaran besar (lingkaran dalam lingkaran). Tuliskan sekolah di
titik pusat lingkaran, lalu desa, kecamatan, kabupaten, provinsi, nasional, internasional di
lingkaran berikutnya berurutan.
2. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap menerima materi.
3. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
4. Bagikan kertas metaplan dan spidol kepada peserta, masing masing orang menerima 2 kertas.
5. Berikan pertanyaan pada peserta: “siapa saja aktor (lembaga, kelompok, jabatan) yang
memiliki kaitan dengan pendidikan dan penanggulangan bencana?”
6. Mintalah peserta menuliskan jawabannya di kertas. 1 kertas 1 jawaban.
7. Buatlah kompetisi adu cepat ketika meletakkan di lantai lingkaran sesuai dengan tingkat aktor
tersebut. Aktor yang sudah dituliskan oleh temannya tidak boleh dituliskan kembali (peserta
yang terlambat, minta menuliskan nama aktor yang lain).
8. Setelah semua aktor diletakkan di lingkaran sesuai dengan tingkatannya, mintalah peserta
secara berkelompok mendiskusikan: apa sumber daya yang dimiliki oleh aktor tersebut,
bagaimana memaksimalkan sumber daya. Diskusikan juga, dari sekian banyak aktor tersebut,
mana yang saat ini memiliki hubungan yang erat dengan sekolah, mana yang memiliki potensi
tapi hubungannya masih jauh dengan sekolah.
9. Mintalah masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.
10. Tekankan pada peserta pentingnya menjalin hubungan dengan aktor terdekat sekolah, dan
membangun komunikasi dengan aktor potensial untuk membantu mewujudkan SPAB.
11. Sebelum sesi berakhir, pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka sesi tanya jawab
jika diperlukan.
Catatan tambahan:
Tempelkan hasil diskusi di dinding kelas selama kegiatan berlangsung
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 20
Bagian 21. PENYUSUNAN RENCANA AKSI SEKOLAH
Durasi : 90 menit
Tujuan : Peserta mampu menyusun rencana aksi sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian Rencana AKsi Modul Siaga Bencana bagi
Pembina Pramuka hal 110
2 Urgensi Rencana Aksi Modul Siaga Bencana bagi
Pembina Pramuka hal 110
3 Diskusi kelompok menyusun Rencana Aksi Form SPAB.14 - Format
Rencana Aksi Sekolah
Alat dan bahan:
- Powerpoint Sesi 21. Penyusunan RAS (terlampir)
- LCD, laptop
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol
boardmarker besar, kertas metaplan, gunting,
kertas HVS)
- Form SPAB.14 - Format Rencana Aksi Sekolah
- Dokumen hasil penilaian mandiri sekolah
(dokumen hasil kegiatan bagian 3)
Langkah-langkah:
1. Kondisikan peserta, pastikan peserta siap mengikuti kegiatan.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Jelaskan poin materi: 1) apa Rencana Aksi Sekolah, 2) apa fungsinya , 3) kapan dan berapa
lama Rencana Aksi dilaksanakan, dan 4) bagaimana tahapan menyusunnya.
4. Siapkan hasil penilaian mandiri (Kegiatan No. 3), berikan kepada peserta untuk bahan usulan-
usulan rencana mewujudkan Satuan Pendidikan aman Bencana.
5. Bentuk kelompok untuk merinci masing-masing usulan, satu kelompok untuk merinci usulan
yang bersifat fisik atau struktural, sedangkan satu kelompok untuk usulan yang bersifat non
fisik.
6. Gunakan form yang tersedia untuk menyusun rencana aksi sekolah. Susun kegiatan mana
yang direncanakan akan dilaksanakan berdasar prioritas.
7. Setelah selesai, minta masing-masing kelompok untuk melakukan presentasi. Kelompok lain
dipersilahkan memberikan masukan.
8. Sebelum sesi berakhir, pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka sesi tanya jawab
jika diperlukan.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 21
Catatan tambahan:
- Sebaiknya sesi ini dilaksanakan sesudah sesi kelompok anak dilatihkan sesi yang sama. Berikan
kesempatan kelompok anak mempresentasikan usulan RAS nya agar menjadi pertimbangan
saat diskusi di kelompok dewasa.
- Susun dokumen Rencana Aksi Sekolah dan diberi pengesahan oleh kepala sekolah.
Bagian 22. PENYUSUNAN RENCANA KESINAMBUNGAN PENDIDIKAN
Durasi : 90 menit
Tujuan : Peserta mampu menyusun rencana kesinambungan pendidikan bagi
sekolahnya
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian Pendidikan di Masa Darurat
2 Urgensi Rencana Kesinambungan Pendidikan
3 Cara Rencana Kesinambungan dibuat Form SPAB.15 - Template Rencana
Kesinambungan Pendidikan
4 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power point Sesi 22. Penyelenggaraan pendidikan dalam situasi darurat (link terlampir)
- LCD, laptop
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas metaplan, gunting, kertas
HVS)
- Form SPAB.15 - Template Rencana Kesinambungan Pendidikan (terlampir)
Langkah-langkah:
1. Kondisikan kelas, Sampaikan salam pembuka, lalu jelaskan tujuan sesi.
2. Paparkan mengenai poin materi: 1) apa itu pendidikan di masa darurat, 2) apa itu rencana
kesinambungan pendidikan, 3) siklus penanggulangan bencana, 4) mengapa perlu rencana
kesinambungan pendidikan, 5) siapa, kapan, dan bagaimana rencana kesinambungan
pendidikan disusun.
3. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok. Minta untuk mendiskusikan bagian bagian
dalam Form SPAB.15 - Template Rencana Kesinambungan Pendidikan
4. Setelah selesai, minta masing masing kelompok untuk mempresentasikan. Kelompok lain
dapat memberikan masukan.
5. Sebelum sesi berakhir, pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka sesi tanya jawab
jika diperlukan.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 22
Catatan tambahan:
Ketik hasil diskusi kelompok menjadi satu dokumen rencana kesinambungan pendidikan sekolah.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 1
LAMPIRAN
a. Form SPAB.01 - Penilaian Mandiri Awal Kapasitas Sekolah
FORM SPAB.01 – PENILAIAN MANDIRI AWAL KAPASITAS SEKOLAH
(MengiIdentifikasi Kebutuhan)
INDIKATOR SUB
INDIKATOR No. PERTANYAAN KUNCI JAWABAN
Ya Tidak
Lokasi aman
dari bencana
Sejarah
Bencana
Alam
1 Terdapat garis sepadan bangunan di
sekolah/madrasah kami.
2 Sekolah/madrasah kami tidak terletak di lahan
bekas pembuangan sampah akhir (TPA) dan
daerah bekas pertambangan
3 Bangunan sekolah/madrasah kami tidak pernah
rusak akibat bencana alam.
4 Bangunan sekolah/madrasah kami belum
dibangun kembali/diperkuat setelah kerusakan
terjadi.
Kondisi
Sekolah/
madrasah
Terhadap
Paparan
Bencana
Gempa Bumi
5 Bangunan sekolah/madrasah kami dirancang
untuk tahan terhadap gempa.
6 Pintu kelas dan gerbang sekolah/madrasah
kami cukup lebar untuk penyelamatan saat
gempa
7 Sekolah/madrasah kami sudah memiliki
penanda jalur evakuasi jika terjadi gempa
bumi
8 Sekolah/madrasah kami sudah memiliki
penanda tempat berkumpul jika terjadi
gempa bumi
125 Sekolah/madrasah kami tidak berada pada
wilayah rawan ancaman gempa bumi
126 Sekolah/madrasah kami tidak berlokasi di
daerah yang pernah terkena gempa bumi
besar sebelumnya
127 Sekolah/madrasah kami tidak memiliki vegetasi
pohon yang membahayakan jika terjadi gempa
bumi.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 2
Kondisi
Sekolah/
madrasah
Terhadap
Paparan
Bencana
Tsunami
131 Sekolah/madrasah kami tidak berada pada
wilayah yang rawan terjadinya kejadian
bencana alam tsunami
132 Sekolah/madrasah kami tidak berlokasi di
daerah yang pernah terkena bencana alam
tsunami sebelumnya
133 Rancangan sekolah/madrasah kami sudah
memiliki rancangan yang aman dari tsunami
134 Sekolah/madrasah kami sudah memiliki
penanda jalur evakuasi jika terjadi tsunami
135 Sekolah/madrasah kami sudah memiliki
penanda tempat berkumpul yang aman saat
kejadian tsunami
Kondisi
Sekolah/
madrasah
Terhadap
Paparan
Bencana
Gunung
Berapi
141 Sekolah/madrasah kami tidak berada pada
Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gunung Api
142 Sekolah/madrasah kami tidak berlokasi di
daerah yang dekat dengan aliran lahar dingin
yang dapat meluap
143 Sekolah/madrasah kami tidak pernah
mengalami dampak erupsi gunung api
sebelumnya
144 Rancangan sekolah/madrasah kami sudah
memperhitungkan resiko terpapar dampak
erupsi gunung api
Kondisi
Sekolah/
madrasah
Terhadap
Paparan
Bencana
Longsor
151 Sekolah/madrasah kami tidak berada pada
daerah berlereng curam yang sewaktu-waktu
bisa longsor
152 Sekolah/madrasah kami tidak berlokasi di
daerah yang pernah terkena bencana tanah
longsor sebelumnya
153 Sekolah/madrasah kami jauh dari lokasi
pusat kejadian bencana tanah longsor
sebelumnya
154 Rancangan sekolah/madrasah kami sudah
memperhitungkan ancaman tanah longsor
yang ada di sekitar
Kondisi
Sekolah/
madrasah
Terhadap
Paparan
161 Rancangan sekolah/madrasah kami sudah
memperhitungkan resiko bencana kebakaran
162 Pintu kelas dan gerbang sekolah/madrasah
kami cukup lebar untuk penyelamatan saat
kebakaran
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 3
Bencana
Kebakaran
163 Sekolah/madrasah kami sudah memiliki
penanda jalur evakuasi jika terjadi kebakaran
164 Sekolah/madrasah kami sudah mmemiliki
penanda tempat berkumpul jika terjadi
kebakaran
165 Sekolah/madrasah kami tidak berada pada
wilayah permukiman padat yang rawan
kebakaran
Kondisi
Sekolah/
madrasah
Terhadap
Paparan
Bencana
Bencana
Lain
171 Sekolah/madrasah kami tidak berada dalam
wilayah rawan terhadap bencana lain.
(...........................................................................
.............................................................................
.............................................................................
.............................................................................
)
STRUKTUR
BANGUNAN
Pondasi 211 Ada sistem pondasi di bawah bangunan
sekolah/madrasah.
Balok
221 Bangunan memiliki balok sloof/balok ikat
fondasi.
222 Bangunan sekolah/madrasah memiliki balok
ring.
223 Balok terbebas dari kerusakan (retak, pecah,
lepas dari ikatannya).
224 Sambungan pembesian (tulangan) tersambung
secara kuat dan baik.
Kolom
231 Bangunan sekolah/madrasah memiliki kolom.
232 Semua kolom terbebas dari kerusakan (retak,
pecah, lepas dari ikatannya).
233 Tiap sudut kolom yang terbuat dari kayu
diatasnya mempunyai sokong diagonal.
Dinding
241 Dinding bangunan sekolah/madrasah terbuat
dari bahan yang ringan.
242 Dinding sekolah/madrasah bebas dari
keretakan.
243 Terdapat paku untuk mengkoneksikan dinding
dengan kayu kusen.
Atap
251 Atap bangunan terbuat dari material yang
ringan.
252 Penutup atap dihubungkan dengan baik pada
rangka atap.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 4
DESAIN DAN
PENATAAN
KELAS
Dinding
Partisi
311 Dinding partisi sudah diikatkan pada
komponen-komponen terdekat.
Langit-
Langit
321 Plafon atau kisi-kisi sudah diikatkan dengan
kuat ke sistem atap.
Pintu dan
Jendela
331 Pintu kelas terbuka keluar ruangan.
332 Jendela yang berkaca telah diberi ikatan silang
antar sudutnya sebagai pengikat lateral pada
struktur atau pada kaca dilapisi dengan plastik
pengaman kaca sehingga saat terjadi gempa,
pecahan kaca tidak akan membahayakan?
Ornamen
tetap
341 Benda-benda yang menggantung di langit-
langit sudah dipastikan tidak akan bertabrakan
satu sama lain ketika terjadi gempa?
342 Lampu-lampu sudah dipasang dengan kuat dan
tepat pada tempatnya?
343 Tiang bendera sudah tertanam dengan baik dan
kuat pada tempatnya?
344 Papan petunjuk di kawasan sekolah/madrasah
sudah diikatkan dengan baik?
345 Genteng sudah diikatkan denga baik pada
strukur atap?
Penataan
tempat
duduk
Apakah terdapat jarak yang memadadai antara
kuris dan meja siswa?
Apakah terdapat jarak yang memadai antar
kursi siswa?
Apakah posisi duduk siswa berkebutuhan
khusus telah memudahkannya untuk evakuasi?
Apakah tempat duduk siswa dan guru jauh dari
benda-benda yang mungkin
membahayakannya, missal lemari, rak buku,
dll?
Tangga
351 Apabila ada tangga, pegangan tangga sudah
dijangkarkan dengan kuat dan dijangkarkan
dengan baik?
Aksesibilitas
Terdapat ramp untuk mendukung kemandirian
mobilitas warga sekolah pengguna kursi roda
termasuk kemandirian saat evakuasi dalam
situasi bencana?
Terdapat guiding block untuk mendukung
kemandirian mobilitas warga sekolah dengan
kesulitan penglihatan termasuk kemandirian
saat evakuasi dalam situasi bencana?
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 5
Lantai dan
Keramik
361 Lantai terbebas dari keretakan.
362 Keramik lantai masih dalam kondisi utuh.
Sekitar
371 Terdapat tempat evakuasi atau lapangan
terbuka.
372 Jalur evakuasi aman dari benda yang
berjatuhan.
373 Pohon mati atau rapuk sudah ditebang
sehingga tidak akan jatuh/patah saat gempa
terjadi.
DUKUNGAN
SARANA DAN
PRASARANA
Peralatan
Listrik
(telepon,
televisi,
komputer,
lampu, kipas
angin, dll)
411 Peralatan yang penting sudah diikatkan dengan
baik untuk menghindari peralatan tersebut
bergeser dari atas rak atau meja.
412 Telepon yang diletakkan di atas meja sudah
cukup jauh dari tepi sehingga telefon tersebut
tidak akan terjatuh.
413 Speakers /pengeras suara, computer, dan alat-
alat elektronik lain sudah diikatkan dengan baik
sehingga tidak menghambat jalur evakuasi saat
terjadi bencana.
414 Informasi penting yang berada di dalam
komputer sudah disimpan secara periodik
ditempat lain sebagai cadangan.
Perabotan
421 Rak-rak buku, filing cabinet sudah diangkurkan
dengan baik pada dinding atau lantai.
422 Kondisi rak-rak buku, rak, filing cabinet masih
dalam keadaan yang baik (tidak lapuk)?.
423 Rak-rak buku sudah dilengkapi dengan
penyangga atau kabel di tepi, untuk menjaga
buku yang jatuh.
424 Barang-barang yang dapat pecah sudah berada
pada tempat yang cukup stabil dan aman.
425 Rak-rak yang menyimpan peralatan P3K
terletak pada tempat yang mudah diakses dan
tidak mudah rusak.
426 Rak-rak yang beroda sudah ditahan/di-block
untuk menghindari rak tersebut meluncur saat
gempa.
427 Meja terbuat dari bahan yang cukup kuat untuk
menahan jatuhnya reruntuhan.
428 Sudut-sudut meja sudah diratakan dan dibuat
tumpul untuk menghindari adanya cedera
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 6
Terdapat tas siaga berisi tas perlengkapan
darurat termasuk perlengkapan pertolongan
pertama di setiap kelas?
Di dalam setiap kelas terdapat denah jalur
evakuasi?
Terdapat pemadam kebakaran di setiap kelas?
Gambar dan
Papan
431 Gambar, papan, dan hiasan dinding sudah
dipasang dengan kuat pada dinding dan
terletak pada lokasi yang tidak membahayakan.
Bahan-
Bahan
Berbahaya
dan Beracun
441 Barang-barang kimia sudah disimpan sesuai
rekomendasi dari pabrik yang membuatnya.
442 Tabung gas LPG sudah diamankan dengan baik
dan tertutup dengan kencang.
Utilitas dan
Sekitarnya
451 Sambungan pada perpipaan cukup kuat untuk
menghindari kerusakan pada saat gempa
terjadi.
452 Perpipaan terletak pada jalur evakuasi.
Utilitas yang
Lain
461 Tersedia tabung pemadam api.
462 Kotak pemadam api sudah diikatkan dengan
aman.
463 Tabung pemadam api diamankan dengan
pengikat yang mudah dilepaskan.
Peralatan
Listrik
571 Tempat/pipa kabel sudah diikat secara lateral
sehingga tidak mudah terlepas dari ikatannya.
Pengetahuan,
Sikap, dan
Tindakan
1 Sekolah/madrasah memiliki mata pelajaran
yang memuat sejarah kebencanaan di
lingkungan sekolah/ madrasah.
2 Sekolah/madrasah memiliki mata pelajaran
yang memuat kerentanan manusia dan sumber
daya kehidupan dalam kaitannya dengan
bencana.
3 Sekolah/madrasah memiliki mata pelajaran
yang memuat kapasitas manusia dan sumber
daya kehidupan dalam kaitannya dengan
bencana.
4 Sekolah/madrasah memiliki mata pelajaran
yang memuat upaya pengurangan resiko
bencana di lingkungan sekolah/madrasah.
5 Sekolah/madrasah memiliki ekstrakurikuler
yang mendidik anak untuk melakukan kegiatan
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 7
pengamatan tentang bahaya/ancaman
bencana di lingkungan sekolah/madrasah.
6 Sekolah/madrasah memiliki ekstrakurikuler
yang mendidik anak untuk melakukan penilaian
kapasitas dan kerentanan sekolah/madrasah
secara struktural
7 Sekolah/madrasah memiliki ekstrakurikuler
yang mendidik anak untuk melakukan penilaian
kapasitas dan kerentanan sekolah/madrasah
secara non struktural
8 Sekolah/madrasah memiliki kegiatan untuk
meningkatkan keterampilan dalam upaya
pengurangan resiko bencana di
sekolah/madrasah.
9 Sekolah/madrasah pernah mengadakan
sosialisasi mengenai penerapan
sekolah/madrasah aman dari bencana untuk
seluruh warga sekolah/madrasah termasuk
anak.
10 Sosialisasi penerapan sekolah/madrasah aman
dari bencana dilakukan secara berkala minimal
1 tahun sekali
Simulasi evakuasi bencana tertentu (misal
banjir, longsor, gempa/tsunami, dll) dengan
melibatkan seluruh warga sekolah termmasuk
warga sekolah berkebutuhan khusus
dilaksanakan secara rutin minimal 3 kali dalam
satu tahun?
11 Sekolah/madrasah pernah mengadakan
kegiatan pelatihan kesiapsiagaan yang
melibatkan warga sekolah/ madrasah termasuk
anak.
12 Kegiatan pelatihan kesiapsiagaan yang
melibatkan warga sekolah/ madrasah termasuk
anak dilaksanakan secara berkala minimal 1
tahun sekali.
13 Sekolah telah mempertimbangkan kemampuan
seluruh warga sekkolah termasuk kemampuan
warga sekolah berkebutuhan khusus dalam
memahami dan mempraktikkan pengetahuan
PRB
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 8
Kebijakan
Sekolah/Madr
asah
1 Ada pernyataan tertulis di dalam program
sekolah/madrasah yang mendukung upaya
Pengurangan Resiko Bencana (PRB) di
sekolah/madrasah.
2 Ada pernyataan tertulis dalam rencana
kegiatan dan anggaran sekolah/madrasah yang
mendukung upaya PRB di sekolah/madrasah.
3 Sekolah/madrasah memiliki majalah
dinding/buku/ modul/poster/media lainnya
yang memuat pengetahuan dan informasi
mengenai PRB yang dapat diakses oleh seluruh
warga sekolah /madrasah termasuk anak
berkebutuhan khusus.
4 Ada warga sekolah/madrasah yang
berpartisipasi dalam kegiatan PRB yang
diadakan oleh pihak luar (contoh: pelatihan,
musyawarah guru, jambore murid, dsb)
5 Setiap warga sekolah temasuk anak
berkebutuhan khusus memiliki kesempatan
untuk berpartisipasi di dalam kegiatan PRB
yang diadakan oleh pihak luar (contoh:
pelatihan, musyawarah guru, jamboree murid,
dsb)
6 Sekolah/Madrasah pernah mengintegrasikan
penerapan sekolah/madrasah aman dari
bencana kedalam Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah
7 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah setiap
tahun mencantumkan kegiatan penerapan
sekolah/madrasah aman dari bencana secara
structural
8 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah setiap
tahun mencantumkan kegiatan penerapan
sekolah/madrasah aman dari bencana secara
non structural
Perencanaan
Kesiapsiagaan
1 Sekolah/madrasah memiliki dokumen hasil
penilaian kerentanan dan kapasitas
sekolah/madrasah terhadap ancaman bencana
di lingkungan sekolah/madrasah.
2 Dokumen hasil penilaian kerentanan dan
kapasitas sekolah/madrasah terhadap
ancaman bencana di lingkungan
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 9
sekolah/madrasah disusun secara partisipatif
termasuk melibatkan anak perempuan dan laki-
laki
3 Dokumen hasil penilaian kerentanan dan
kapasitas sekolah/madrasah terhadap
ancaman bencana di lingkungan
sekolah/madrasah diperbaharui secara
berkala.
4 Ada kesepakatan tertulis mengenai peran dan
tanggung jawab warga sekolah/madrasah jika
terjadi bencana.
5 Warga sekolah/madrasah termasuk anak
secara aktif dan partisipatif merancang jalur
dan rambu evakuasi yang mudah dibaca dan
diikuti, baik di dalam maupun di luar kelas.
6 Warga sekolah/madrasah termasuk anak
secara aktif dan partisipatif membuat Peta
Evakuasi
7 Warga sekolah/madrasah termasuk anak
menyepakati lokasi titik kumpul untuk
evakuasi bersamaorangtua/wali peserta didik
dan masyarakat sekitar
8 Sekolah/madrasah memiliki prosedur tetap
tentang evakuasi terintegrasi jika terjadi
bencana
9 Sekolah/madrasah pernah mengadakan
simulasi prosedur tetap evakuasi terintegrasi.
10 Sekolah/madrasah mengadakan simulasi
prosedur tetap evakuasi terintegrasi secara
berkala minimal 1 tahun sekali
11 Sekolah/madrasah pernah mengadakan
simulasi evakuasi bencana yang diikuti oleh
anak, guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan
warga sekolah lainnya, termasuk anak
berkebutuhan khusus.
12 Warga sekolah/madrasah termasuk anak
memperbaharui rencana evakuasi terintegrasi
berdasarkan hasil evaluasi setelah simulasi
dilaksanakan.
13 Simulasi evakuasi bencana yang diikuti oleh
seluruh warga sekolah/madrasah termasuk
anak berkebutuhan khusus, komite sekolah,
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 10
dan warga sekolah lainnya, termasuk anak
dilakukan secara berkala.
14 Simulasi tersebut diikuti oleh warga di
lingkungan sekitar sekolah/madrasah.
Perencanaan kesiapsiagaan sekolah
mempertimbangkan kemampuan dan
kebutuhan semua warga sekolah termasuk
warga sekolah dengan kebutuhan saat daam
situasi bencana?
Mobilisasi
Sumber Daya
1 Sekolah/madrasah memiliki ruang UKS
termasuk obat P3K untuk pertolongan pertama
yang dapat digunakan segera setelah bencana
terjadi.
2 Sekolah/madrasah memiliki
tandu/tali/tambang,terpal/ tenda/alat-alat
keselamatan lainnya.
3 Peserta didik di sekolah/madrasah
melembagakan kegiatan PRB di bawah
koordinasi OSIS
4 Ada peserta didik termasuk anak berkebutuhan
khusus terlibat dalam kegiatan PRB di
sekolah/madrasah sebagai perencana
5 Ada peserta didik termasuk anak berkebutuhan
khusus terlibat dalam kegiatan PRB di
sekolah/madrasah sebagai pelaksana
6 Ada peserta didik termasuk anak berkebutuhan
khusus terlibat dalam kegiatan PRB di
sekolah/madrasah sebagai tim monitoring dan
evaluasi
Sekolah memiliki mekanisme dukungan untuk
memastikan anak berkebutuhan khusus terlibat
dalam upaya kesiapsiagaan bencana dan tidak
tertinggal saat situasi bencana.
7 Sekolah/madrasah mengadakan pertemuan
dengan pihak guru, peserta didik, komite
sekolah/madrasah, petugas administrasi dan
warga sekolah/madrasah lainnya untuk
memperkenalkan upaya PRB di
sekolah/madrasah.
8 Pertemuan internal tersebut dilakukan secara
rutin/berkala.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 11
9 Sekolah/madrasah membentuk satuan tugas
penanggulangan bencana yang melibatkan
guru, peserta didik, komite sekolah/madrasah,
petugas administrasi dan warga
sekolah/madrasah lainnya
10 Sekolah/madrasah pernah mengadakan
pertemuan external dengan warga di sekitar
lingkungan sekolah/madrasah, warga
desa/kelurahan/kecamatan/ perwakilan
BPBD/lembaga pemerintahan lainnya untuk
memperkenalkan upaya PRB di lingkungan
sekitar sekolah/ madrasah.
11 Pertemuan eksternal tersebut dilakukan secara
rutin/berkala.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 12
b. Form SPAB.02 - Sejarah Kejadian Bencana
FORM SPAB.02 - SEJARAH KEJADIAN BENCANA
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
No. Tahun Kejadian Dampak Sumber Info
1 tuliskan info
mengenai
tanggal, bulan
dan tahun
kejadian. Jika
tidak ingat,
tahun saja
cukup
Tuliskan
kejadian
bencana alam
maupun non
alam yang
pernah terjadi
di sekolah dan
desa
Tuliskan dampak dari kejadian
itu secara detail: korban jiwa,
luka, mengungsi, korban
material, kerusakan fasilitas
umum, aktivitas di
masyarakat, dampak bagi
pendidikan
Tuliskan dari
mana sumber
informasinya:
mengalami
langsung, dari
orangtua, dari
internet, dari
buku, dsb
2
3
4
5
6
Catatan: semakin tua informasi kejadian bencana yang diperoleh, semakin baik. Tuliskan
sebanyak mungkin yang diperoleh
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 13
c. Form SPAB.03 - Pemetaan Ancaman
FORM SPAB.03 - PEMETAAN ANCAMAN
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
JENIS ANCAMAN RAGAM ANCAMAN
ANCAMAN GEOLOGI
ANCAMAN HIDROMETEOROLOGI
ANCAMAN BIOLOGI
ANCAMAN KEGAGALAN TEKNOLOGI
ANCAMAN LINGKUNGAN
ANCAMAN SOSIAL
Ancaman geologi misalnya: Gempa bumi, tsunami, longsor, gerakan tanah, erupsi gunung api.
Ancaman hidrometerorologi misalnya Banjir, topan, banjir bandang, kekeringan
Ancaman biologi misalnya: Wabah, hama/penyakit tanaman, penyakit hewan
Ancaman kegagalan teknologi misalnya: Kecelakaan transportasi, pencemaran industri
Ancaman lingkungan misalnya: Kebakaran, kebakaran hutan, penggundulan hutan.
Ancaman sosial misalnya: Konflik, terorisme
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 14
d. Form SPAB.04 - Pemeringkatan Ancaman di sekolah
FORM SPAB.04 - PEMERINGKATAN ANCAMAN
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
Ragam ancaman Kemungkinan
terjadi
Perkiraan
Dampak
jumlah kesimpulan
Gempa bumi
Pergerakan tanah
Kemungkinan terjadi
Nilai 1 = Tidak mungkin terjadi
Nilai 2 = Kemungkinan kecil terjadi
Nilai 3 = mungkin terjadi
Nilai 4: Sangat mungkin terjadi
Nilai 5 = Pasti terjadi
Perkiraan dampak
Nilai 1 = Tidak berdampak
Nilai 2 = tidak parah
Nilai 3 = agak Parah
Nilai 4 = parah
Nilai 5= Sangat parah
5
4
DAMPAK 3
2
1
1 2 3 4 5
KEMUNGKINAN
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 15
e. Form SPAB.05 - Karakteristik Ancaman
FORM SPAB.05 - KARAKTERISTIK ANCAMAN
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
ANCAMAN : ...............................
KARAKTER KETERANGAN
Asal/ sebab bencana:
faktor perusak:
tanda peringatan:
sela waktu:
kecepatan hadir:
frekuensi:
periode:
durasi kejadian:
intensitas:
posisi:
Asal/Penyebab : Sumber atau penyebab ancaman
Faktor Perusak : Bagian dari ancaman yang menyebabkan kerusakan
Tanda Peringatan : Tanda tanda yang dapat diketahui sebelum ancaman datang
Sela Waktu : Lama waktu antara tanda-tanda dengan datangnya ancaman
Kecepatan Hadir : Kecepatan ancaman
Perioda : Masa atau siklus letusan
Frekuensi : Jumlah perulangan kejadian ancaman setiap periode
Durasi : Lama setiap kejadian letusan
Intensitas : Kekuatan ancaman, luas daerah yang diperkirakan terkena ancaman
Posisi : Jarak sumber ancaman dengan permukiman sekolah
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 16
f. Form SPAB.06 - Kalender Musim
FORM SPAB.06 – KALENDER MUSIM
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
No. Jenis Ancaman/
Bahaya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Dampak bagi
sekolah/pendidikan
A Musim ancaman:
1.
2.
3.
B Aktivitas sosial- budaya masyarakat,
hari besar keagaaman, musim
melaut, bercocok tanam, panen, dll
C Aktivitas pendidikan
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 17
g. Form SPAB.07 - Pemetaan Kapasitas Di Sekolah
FORM SPAB.07 - PEMETAAN KAPASITAS
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
Ancaman : .....................
Aspek Kapasitas yang
dimiliki
Kapasitas yang
dibutuhkan
Tingkat Kapasitas
Manusia
Alam Lingkungan
Sosial
Infrastruktur
Ekonomi
h. Form SPAB.08 - Pemetaan Kerentanan Di Sekolah
FORM SPAB.08 - PEMETAAN KERENTANAN
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
ANCAMAN : ...............................
Aspek Ragam kerentanan Tingkat kerentanan (T/S/R)
Manusia - -
Alam dan
lingkungan
- -
Infrastruktur - -
Sosial politik - -
Ekonomi - -
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 18
i. Form SPAB.09 - Analisis Risiko Bencana Di Sekolah
FORM SPAB.09 - ANALISIS RISIKO BENCANA DI SEKOLAH
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
ANCAMAN : ..............................
Aset yang
berisiko
perkiraan bentuk risiko
pada aset
kerentanan
penyebab aset
berisiko
kapasitas tersedia
(untuk mengurangi
risiko)
tingkat risiko
bentuk risiko
Manusia
Meninggal
Cacat
luka luka
Sakit
kehilangan
kemampuan/
ketrampilan
Mengungsi
tidak bisa bekerja
tidak bisa sekolah
Ekonomi
kehilangan
penghasilan/
upah kerja
kehilangan
pekerjaan
kehilangan modal
kerja
kehilangan
dokumen penting
sekolah
kerusakan/
kehilangan harta
benda
kerusakan/
kehilangan surat
surat penting
pribadi
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 19
pengeluaran
tambahan
keluarga
Fisik/
infrastruktur
bangunan sekolah
rusak/ hilang
gangguan fungsi
bangunan sekolah
kerusakan air
bersih
kerusakan
jaringan listrik
kerusakan saluran
air
kerusakan tempat
kerja
kerusakan
fasilitas umum
gangguan fungsi
jalan/ jembatan
menuju ke
sekolah
kerusakan meja
kursi belajar dan
peralatan belajar
ALAM dan
lingkungan
pencemaran air
pencemaran
udara
pencemaran
tanah
kerusakan atau
kehilangan
sumber air bersih
gangguan fungsi
estetik tanaman
sosial politik
gangguan
kerukunan warga
sekolah
gangguan fungsi
organisasi di
sekolah
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 20
gangguan/
hambatan
partisipasi
gangguan
kegiatan belajar
mengajar
Kerentanan: Kondisi Geografi, Geologi, Hidrologi, Sosial, Politik, Ekonomi, Biologi Yang Melemahkan Suatu Kelompok
Masyarakat Sehingga Mudah Terdampak Bencana
Kapasitas: Penguasaan Sumber Daya Yang Memungkinkan Suatu Kelompok Menghadapi Dan Menanggulangi
Bencana.
Sumber Daya Fisik: Sarpras, Lingkungan, Pendanaan
Sumber Daya Non Fisik: Ketrampilan, Pengetahuan, Jejaring Komunikasi, Peraturan, Kebijakan
⮚ Tinggi (T) : Ketika kapasitas yang dimiliki tidak mampu menghadapi/menyelesaikan kerentanan, kebutuhan
sumberdaya dari luar desa lebih besar daripada sumberdaya desa
⮚ Sedang (S) : Ketika kapasitas yang dimiliki mampu belum sepenuhnya mampu menghadapi/menyelesaikan
kerentanan, sehingga masih membutuhkan bantuan dari luar desa.
⮚ Rendah (R) : Ketika kapasitas yang dimiliki desa sepenuhnya mampu menghadapi kerentanan dan tidak
membutuhkan dukungan dari luar desa.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 21
j. Contoh Peta Risiko Bencana Ancaman Gempa Bumi
(SLBG Rawinala Jakarta Timur, 2019)
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 22
k. Form SPAB.10 - Diskusi Kesiapsiagaan Bencana
FORM SPAB.10 – DISKUSI KESIAPSIAGAAN BENCANA
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
ANCAMAN : ..............................
Nama
ancaman
Sebelum Saat sesudah
Yang harus
dilakukan
Tidak
boleh
dilakukan
Yang harus
dilakukan
Tidak
boleh
dilakukan
Yang harus
dilakukan
Tidak
boleh
dilakukan
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 23
l. FORM SPAB.11 - Diskusi Tugas Tim Siaga Bencana Di Sekolah
FORM SPAB.11 – DISKUSI TUGAS TIM SIAGA BENCANA
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
TUGAS TUGAS TIM SIAGA BENCANA SEKOLAH
Nama Bidang Tugas di masa
normal
Tugas di saat
bencana
Tugas di masa pasca
bencana
m. Contoh Game Tugas Tugas Tim Siaga Bencana
Mengevakuasi anak didik dan seluruh warga sekolah ke tempat aman
Memeriksa seluruh ruangan untuk memastikan tidak ada anak didik yang tertinggal di
dalam ruangan
Menghitung jumlah dan memeriksa kondisi siswa
Menutup pintu kelas/ meletakkan kursi di depan kelas tanda kelas telah kosong
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 24
Mengamankan jalur evakuasi menuju titik kumpul
Membuat, memasang dan mensosialisasikan peta evakuasi sekolah kepada seluruh warga
sekolah
Melakukan simulasi evakuasi secara berkala
Menyiapkan peralatan evakuasi (tandu, transportasi)
Memasang alat peringatan tanda bahaya
Mensosialisasikan bunyi peringatan tanda bahaya yang disepakati bagi warga sekolah
Membuat dan memasang rambu jalur evakuasi
Memberikan/ membunyikan alat peringatan tanda bahaya
Mendata dan menyimpan nomor telpon penting (RS, BPBD, PMI, Dinas Pendidikan,
Kepala Desa, Komite, Perwakilan Orangtua murid, dll)
Menghubungi orangtua murid
Membantu mengevakuasi anak didik
Memberikan pengumuman tanda aman
Berlatih tentang pertolongan pertama
Menyiapkan peralatan dan perlengkapan P3K
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 25
Memberikan pertolongan pertama pada korban luka
Menjalin kerjasama dengan puskesmas/RS
Melaksanakan peningkatan kapasitas bagi tim siaga bencana sekolah
Memastikan kegiatan PRB di sekolah berjalan dengan baik
Mendata jumlah pengungsi warga sekolah dan kondisi warga sekolah
Mendata kerusakan bangunan dan kerugian
Mendampingi anak selama anak belum dijemput orangtuanya
Berkoordinasi dengan aparat setempat (RT, kelurahan, BPBD, yayasan, dinas pendidikan
selama penanganan bencana di sekolah
Menyimpan arsip penting sekolah
Mengunci pintu ruangan (jika memungkinkan)
Mengadakan regenerasi Tim siaga bencana sekolah
Mematikan aliran listrik dan mencabut selang tabung gas
Menyelamatkan barang dan dokumen sekolah yang penting (jika memungkinkan)
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 26
n. Contoh SK Tim Siaga Bencana Sekolah
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH
SD MUHAMMADIYAH INSAN KREATIF KEMBARAN,
DESA TAMANTIRTO, KEC. KASIHAN, BANTUL
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Nomor :.......................................................
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM SIAGA BENCANA SD MUHAMMADIYAH INSAN KREATIF KEMBARAN,
DESA TAMANTIRTO, KEC. KASIHAN, BANTUL
KEPALA SEKOLAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang : a. Bahwa guna membantu seluruh warga sekolah dalam menghadapi
ancaman bencana perlu dibentuk Tim Siaga Bencana Sekolah
b. Bahwa untuk memenuhi point di atas perlu ditetapkan dengan surat Keputusan Kepala
Sekolah
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan
Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana
3. Peraturan Kepala BNPB Nomor 04 Tahun 2012 tentang Pedoman Penerapan Sekolah/
Madrasah Aman dari Bencana
4. Permendikbud No. 33 Tahun 2019 Tentang Satuan Pendidikan Aman
Bencana
Memperhatikan : Berdasarkan hasil musyawarah pembentukan TIM SIAGA BENCANA SD
Muhammadiyah Insan Kreatif kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Tanggal 14 Juli 2018
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA Membentuk Tim Siaga Bencana SD Muhammadiyah Insan Kreatif
kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul dengan susunan pengurusan dan anggota terlampir
dalam keputusan ini
KEDUA Tim Siaga Bencana SD Muhammadiyah Insan Kreatif kembaran,
Tamantirto, Kasihan, Bantul Mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kapasitas seluruh warga sekolah dalam menghadapi ancaman
bencana alam terutama gempa bumi di SD Muhammadiyah Insan Kreatif kembaran, Tamantirto,
Kasihan, Bantul.
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 27
2. Sebagai pelaksana Kegiatan penanggulangan Bencana di SD Muhammadiyah
Insan Kreatif kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul pada khususnya dan Desa Tamantirto pada
umumnya
3. Mencari dan menghimpun dana dari pihak ketiga atau sumbangan lain yang
tidak mengikat untuk membantu penyelenggaraan kegiatan Upaya Pengurangan Risiko Bencana
di Sekolah
4. Melaporkan perkembangan pekerjaan dan akhir pekerjaan kepada Kepala
Sekolah.
KETIGA Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dangan ketentuan
akan diperbaiki apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan ini.
Ditetapkan di : SD Muhammadiyah Insan Kreatif kembaran,
Tamantirto, Kasihan, Bantul
Pada Tanggal : 16 Juli 2018
KEPALA SEKOLAH
.....................................
NIP : …..
Tembusan :
Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bantul
Yth. Kepala BPBD Kab. Bantul
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 28
Lampiran : Surat keputusan Kepala Sekolah
Nomor :
Tanggal : ...............
Tentang : Susunan Pengurus Tim Siaga Bencana SD Muhammadiyah Insan Kreatif
kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul
KOORDINATOR KEPALA SEKOLAH
PERINGATAN DINI
GURU:
.........................
.........................
siswa
EVAKUASI SEMUA WALI KELAS DAN KETUA KELAS
-------------------------------- KELAS 1. GURU: KELAS 2. GURU: KELAS 3. GURU: KETUA KELAS 3: KELAS 4. GURU: KETUA KELAS 4: KELAS 5. GURU: KETUA KELAS 5: KELAS 6. GURU: KETUA KELAS 6:
PERTOLONGAN PERTAMA
GURU:
.........................
..............................
Siswa :
1. HAFIZ
2. AUREL
KOMITE SEKOLAH
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 29
o. FORM SPAB.12 - Format Diskusi Penyusunan Prosedur Tetap Kedaruratan
FORM SPAB.12 – PENYUSUNAN PROSEDUR TETAP KEDARURATAN
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
PROSEDUR TETAP KEDARURATAN
BENCANA:...............
Jika ada tanda tanda,
Siapa Melakukan apa Kapan Dimana Bagaimana caranya
Saat kejadian bencana
Siapa Melakukan apa Kapan Dimana Bagaimana caranya
Sesaat setelah terjadi bencana
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 30
p. Form SPAB.13 - Pemetaan Aktor
FORM SPAB.13 – PEMETAAN AKTOR
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
Nama aktor Tingkat Sumber daya yang dimiliki Bagaimana
memaksimalkan sumber
daya
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 31
q. Form SPAB.14 - Format Rencana Aksi Sekolah
FORM SPAB.14 – RENCANA AKSI SEKOLAH
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
RENCANA AKSI SEKOLAH Tahun.....
NO Kegiatan Target/
sasaran
Lokasi Waktu Jumlah
Dana
Sumber
dana
Koordinator Keterangan
A Kegiatan Non Struktural
1
2
B Kegiatan Struktural
1
2
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 32
r. Form SPAB.15 - Template Rencana Kesinambungan Pendidikan
FORM Rencana Kesinambungan Pendidikan
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
Diperbaharui tahun ........
a. Lokasi sekolah sementara:
b. Data jumlah peserta didik saat ini:
c. Jumlah kebutuhan tenaga pengajar darurat:
d, Asal sumber daya pengajar darurat
e. Sumber daya sekolah: mebelair, alat tulis, seragam, tenda belajar
- Saat ini
- Kebutuhan
- Kekurangan
e. Jam belajar darurat yang disepakati:
f. Kurikulum darurat
g. Koordinasi darurat bidang pendidikan
f. Tahapan pelaksanaan pendidikan di masa darurat
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 33
s. Template ceklist Dokumen Rencana Kedaruratan Sekolah
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
Diperbaharui tahun ........
a. Prosedur tetap kedaruratan gempa bumi
b. Prosedur tetap kedaruratan kebakaran
c. Prosedur tetap kedaruratan ....................... (ancaman prioritas lain)
d. Prosedur penutupan sekolah
e. Prosedur tetap jika ada kerusuhan
f. Prosedur pembukaan kembali sekolah
g. Prosedur pemulangan siswa
f. nomor telpon penting pihak terkait
h. daftar sumber daya manusia yang memiliki kapasitas dalam penanganan darurat (SAR, PP,
transportasi, pemadaman api)
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 34
t. Kartu Belajar SPAB
KARTU BERMAIN
MEDIA BELAJAR PILAR 1,2,3 SPAB Dikembangkan Oleh Dede (KYPA).
Kata kunci: PILAR 1: segala sesuatu berbentuk sarana prasarana/ barang termasuk lokasi, desain bangunan dan penataan
ruang kelas Pilar 2: segala sesuatu yang berkaitan dengan manajemen: orangnya, kebijakan sekolah, kesepakatan, rencana
kerja dan anggaran
Pilar 3: segala kegiatan dan upaya lain yang bertujuan untuk pendidikan Pengurangan risiko bencana
Isi tiap set kartu 63 kartu terdiri atas:
4 kartu kosong untuk cadangan apabila fasilitator ingin menambahkan contoh yang lain
56 kartu indikator pilar
3 kartu judul (PILAR 1, PILAR 2 dan PILAR 3) Fasilitator dapat mencetak dan memperbanyak media ini sesuai dengan jumlah kelompok.
Aturan main 1 set kartu digunakan untuk 1 kelompok (7-8 orang peserta), setelah fasilitator memperkenalkan 3 pilar SPAB,
jelaskan kata kuncinya, kemudian minta tiap peserta kelompok untuk mengelompokkan kartu kartu contoh indikator mana yang masuk ke pilar 1,2 dan 3. Buatlah semacam kompetisi untuk menyemarakkan suasana belajar
PERLU MENJADI PERHATIAN: FASILITATOR HARUS MEMAHAMI KONSEP SPAB, SEHINGGA ALAT BANTU
BELAJAR INI DAPAT BERFUNGSI MAKSIMAL.
List Kartu Bermain (beserta KUNCI JAWABAN)
(PILAR 1) Lokasi sekolah mudah diakses (PILAR 1) Tersedia air bersih, listrik dan jaringan komunikasi (PILAR 1) Lokasi berada di tempat terbuka
(PILAR 1) Lokasi sekolah jauh dari sumber ancaman (PILAR 1) Lokasi sekolah dekat dengan sarana pelayanan publik (PILAR 1) Bangunan sekolah kokoh
(PILAR 1) Desain gedung mempertimbangkan kearifan lokal (PILAR 1) Desain gedung sekolah disesuaikan dengan potensi karakteristik jenis ancaman yang ada (PILAR 1) Semua struktur utama bangunan saling terkait sesuai standar teknis bangunan
(PILAR 1) Bangunan dibuat dengan material yang berkualitas dan dikerjakan sesuai dengan prosedur dengan tenaga terlatih (PILAR 1) Tiap kelas memiliki dua pintu dengan pintu membuka keluar
(PILAR 1) Maksimal kelas berisi 30 anak (PILAR 1) Jarak antar meja-kursi untuk keluar masuk minimal 0.5 meter (PILAR 1) Almari tidak ditempatkan di dekat pintu dan sebaiknya menempel di dinding
(PILAR 1) Pajangan dan administrasi dinding menggunakan bahan baku bukan kaca (PILAR 1) Jalur dan rambu-rambu evakuasi dipasang di dalam kelas dan di luar kelas (PILAR 1) Gedung sekolah yang sesuai dengan standar dan ramah anak
(PILAR 1) Gedung sekolah mempertimbangkan ancaman bencana yang ada di lingkungan sekolah (PILAR 1) Dilakukan retrofitting untuk memperkuat bangunan sekolah (PILAR 1) Bronjong/ tanggul penahan longsor bagi sekolah yang rawan longsor dan atau di dekat sungai
(PILAR 1) Penanaman pohon di lingkungan sekolah atau desa (PILAR 1) Ukuran Ruang kelas sesuai dengan standar yang diatur oleh pemerintah
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 35
(PILAR 1) Tata letak kelas mempertimbangkan akses keluar masuk/ evakuasi anak-anak (PILAR 1) Jarak antar meja dan kursi tidak berdempetan
(PILAR 1) Rak buku dan pajangan dikaitkan ke dinding (PILAR 1) Rak buku dipasang tinggi di sekolah yang rawan banjir (PILAR 1) Barang barang ditata dengan baik: barang berat di rak bawah
(PILAR 1) Tersedia UKS dan P3K (PILAR 1) Buku-buku dan alat belajar aman bagi anak (PILAR 1) Tersedia APAR (bisa dibuat dari karung goni)
(PILAR 1) Ada alat peringatan tanda bahaya (PILAR 1) Ada plang/ penunjuk jalur dan peta evakuasi (PILAR 1) Tersedia rambu rambu lalu lintas di lingkungan sekolah (bagi sekolah yang berada di dekat jalan raya)
(PILAR 1) Tersedia jalur evakuasi untuk ABK/ Ramp. Bisa dibuat sendiri dari kayu atau semen (PILAR 1) Ada peta evakuasi sekolah yang diketahui semua warga sekolah
(PILAR 2) Dilaksanakan simulasi secara rutin
(PILAR 2) Pengecekan bangunan sekolah secara berkala
(PILAR 2) Kajian analisis ancaman, kerentanan dan kapasitas secara berkala
(PILAR 2) Ada rencana kerja terkait upaya PRB di sekolah
(PILAR 2) Ada sistem peringatan dini di sekolah
(PILAR 2) Berjejaring dengan pihak luar terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan penanggulangan
bencana
(PILAR 2) Ada tim siaga bencana di sekolah yang terlatih dan trampil
(PILAR 2) Ada dokter kecil yang terlatih dan trampil
(PILAR 2) Ada kebijakan terkait PRB di sekolah yang disah kan, dan diketahui semua warga sekolah
(PILAR 2) Anggaran sekolah aman bencana masuk dalam RAKS
(PILAR 2) Disepakati prosedur tetap evakuasi bencana di sekolah
(PILAR 3) Seminar/workshop Pengurangan Risiko Bencana
(PILAR 3) Pelatihan-pelatihan penanggulangan bencana (P3K, HVCA, tanggap darurat)
(PILAR 3) Integrasi muatan PRB ke dalam kurikulum sekolah, pengenalan melalui MOS (masa orientasi
siswa) dan ekstrakurikuler
(PILAR 3) Muatan PRB dijadikan mata pelajaran muatan lokal (mulok)
(PILAR 3) Studi banding sekolah aman bencana
(PILAR 3) Pendidikan PRB di kelas melalui integrasi ke mata pelajaran dan atau integrasi ke Pramuka
(PILAR 3) Simulasi evakuasi bencana secara rutin
(PILAR 3) Pelatihan P3k untuk anak dan guru
(PILAR 3) Sosialisasi PRB bagi anak, guru, komite dan orangtua murid (bisa dilakukan saat penerimaan
raport)
(PILAR 3) Kajian dan analisis ancaman, kerentanan dan kapasitas di lingkungan sekolah (ini dapat
melibatkan anak-anak)
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 36
u. contoh contoh permainan
1. Perkenalan “Siapa saya”. Jadi abjad nama depan diri sendiri harus di interpretasikan sebagai
kepribagian dirinya sendiri.
Saya Moris, pake/tanpa kumis, pake/tanpa garis
● Laki-laki : Moris
● Perempuan : Maris
Ajak semua peserta untuk berdiri, dan menambahkan nama mereka dengan diatas sesuai jenis kelamin.
Lalu juga memanggil nama asli sesesorang dengan tambahan diatas.
2. Adu Panjang (dan adu pendek), untuk membangun dan mencairkan suasana: Bagilah peserta
menjadi beberapa kelompok yang maisng-masing kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. Setiap orang
berbaris dalam masing-masing kelompok, berderet satu baris dari depan ke belakang. Setelah itu,
instruksikan pada semua peserta untuk berlomba untuk membentuk barisan yang paling panjang.
Barisan tidak boleh terputus, satu sama lain harus saling berhubungan. Kuncinya adalah peserta boleh
menggunakan apa saja, khususnya barang-barang yang melekat di badannya untuk membentuk barisan
yang terpanjang. (Tapi kunci ini jangan diungkapkan ke peserta.) Cukup instruksikan: “Berlombalah
untuk membuat barisan terpanjang“. Biarkan para peserta berkreativitas sendiri. demikian juga dengan
instruksi, membuat barisan paling pendek...
3. Games sederhana untuk konsentrasi,
a. Tepuk anggota tubuh
Jika kita pegang hidung, peserta tepuk 1 x
Jika kita pegang bibir, peserta tepuk 2 x
Jika kita pegang telinga, peserta tepuk 3 x
Jika kita bersedekap, peserta tepuk 4 x
(bisa dimodifikasi ataupun dibolak-balik ketentuannya)
b. Tepuk balas tepuk
Jika kita tepuk 1x, peserta tepuk 4 x
Jika kita tepuk 2x, peserta tepuk 3 x
Jika kita tepuk 3x, peserta tepuk 2 x
Jika kita tepuk 4x, peserta tepuk 1 x
(bisa dimodifikasi ataupun dibolak-balik ketentuannya
c. Permainan buah dan tubuh
Jika kita katakan mangga, peserta mengangkat kedua tangan sambil berjinjit
Jika kita katakan jeruk, kedua tangan peserta mengacung ke depan.
Jika kita katakan kacang, peserta membungkukkan badan sambil kedua tangan memegang
sepatu.(ulangi dengan intonasi semakin cepat dan diacak2 kata buahnya). Namun juga bisa di inovasi
dengan tanda lain
4. Permainan lepas tangkap. Untuk konsentrasi, mencairkan suasana
● peserta berada dalam lingkaran
● Mintalah semua peserta membuka telapak tangan kirinya dengan membentuk posisi mendatar
(bisa diatas bahu, bisa setinggi dada)
● peserta saling Meletakkan telunjuk tangan kanan ke telapak tangan kiri teman sebelahnya yang
terbuka
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 37
● Saat ada aba – aba "tangkap” tangan yang terbuka berusaha menangkap telunjuk teman,
sebaliknya tangan yang menunjuk berusaha menghindari tangkapan temannya. Aba- aba bisa juga
diganti dengan soal cerita, misalnya dengan klu ikan. Jika ada kata ikan, maka harus menangkap telunjuk
temannya
● Contoh cerita untuk permainan lepas tangkap: Nama permainannya: harimau dan hariman. jika
mendengar kata harimau, silahkan tangkap telunjuk temannya... (tahapan sama dengan permainan
lepas tangkap). begini ceritanya...: “Hari minggu, Hariman pergi ke hutan. Harimau adalah sasaran yang
hendak ditangkap Hariman. Tiba di hutan, Hariman bersama Harimin melihat anak Harimau. Dan…
Hariman pun segera memburu Harimau. Tetapi… Harimin tidak membawa senjata lengkap. Pada
akhirnya, Harimau pun kabur. Hariman kecewa karena Harimin lupa dengan senjatanya. Merka pun
pulang tanpa Harimau yang diinginkannya..... (dst)”
5. Permainan dona doni.
● kursi (yang kuat ya)- sejumlah peserta, disusun melingkar rapat tanpa ada sela. peserta duduk di
dalam nya, masing- masing satu kursi.
● fasilitator menceritakan satu cerita, jika mendengar nama dona= peserta harus geser duduk ke
kiri, jika nama doni= geser ke kanan. siapa yang terlambat akan tertimpah temannya dan menggantikan
fasilitator yang bercerita...
● Ceritanya bisa di improvisasi, yang penting ada kata dona dan doni, atau bisa diganti.
6. Menyusun Kata dengan potongan Kertas
Siapkan dan bagikanlah potongan kerta kepada kelompok yang akan bermain. Buat kompetisi menyusun
potongan kata ini hingga membentuk kalimat. Misalnya: Lebih | Baik | Ada |Rencana| Walaupun |
Tidak | Ada | Bencana | Daripada | Tidak | Ada | Rencana | Tapi | Bencana | Tetap | Ada |
menghancurkan | Semua | Yang | Ada | Tanpa | Tersisa
7. Bermain bencana; Sebutkan kata kata berikut:
● tsunami: peserta berlari
● banjir: naik kursi
● gempa: merunduk
● topan: mengayunkan badan
Sebutkan secara acak dan berulanlg , maulai dari perlahan dan cepat.
8. Seven Up.
Menghitung dengan bahasa inggris. Dimulai dengan one, two, three, dst, yang mendapat giliran 7
melengkungkan tangan ke kiri atau ke kanan. Dialkukan secara cepat. Dan ditentukan dan disepakati
hukumannya secara bersama sama.
9. Link ice break dance
● https://www.youtube.com/watch?v=TL90JcmZUJc&feature=kp
https://www.youtube.com/watch?v=sgyco5cqF_M
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 38
Daftar Pustaka dan Rujukan
- Modul destana 2018, BNPB
- Foto foto dokumentasi KYPA, Dede/Andri
- Modul 1 - Pilar 1 SPAB (Fasilitas Sekolah Aman), Kemdikbud
- Modul 2 – Pilar 2 SPAB (Manajemen Bencana di Sekolah), Kemdikbud
- Modul 3 – Pilar 3 SPAB (Pendidikan Pencegahan dan Pengurangan Risiko Bencana),
Kemdikbud
- Modul Siaga Bencana Bagi Pembina Pramuka, 2019, BNPB
- kompilasi permainan, KYPA-unpublished
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 39
Penyusun Panduan
Direktorat Mitigasi
Direktorat Mitigasi merupakan salah satu unit eselon 2 yang baru dibentuk dengan penyesuaian
SOTK baru pada akhir tahun 2019 di BNPB. Direktorat ini memiliki peran dalam menjalankan
kegiatan mitigasi struktural dan non struktural dalam upaya pengurangan risiko bencana. Salah
satu program dalam kegiatan mitigasi non struktural ini adalah implementasi Satuan Pendidikan
Aman Bencana (SPAB).
Program SPAB sendiri telah dilaksanakan oleh BNPB sejak tahun 2015 dibeberapa daerah di
Indonesia. Mekanisme maupun pendekatan yang diterapkan pun mengalami perkembangan dari
pertama kali dicanangkan namun landasan subtansi dari SPAB itu sendiri tidak berubah. Hal ini
bertujuan agar upaya edukasi kebencanaan dapat lebih massive, efektif, efisien dan
implementatif, salah satu nya melalui pelaksanaan fasilitasi SPAB secara mandiri oleh
masyarakat. Dan pedoman fasilitasi SPAB mandiri yang disusun ini dapat menjadi acuan dalam
implementasi SPAB secara mandiri ini kedepannya.
Seknas SPAB
Sekretariat nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) dipimpin oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dengan keanggotaan; Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB), Kementarian Agama (Kemenag), Kementerian Perlindungan anak dan Perempuan
(KPPA), serta berbagai Lembaga non pemerintah, sebagaimana tercantum dalam lampiran surak
keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan no 110/P/2017. Seknas SPAB ini dibentuk pada
tahun 2017 yang bertujuan untuk mengampanyekan pengurangan risiko bencana disektor
pendidikan melalui SPAB.
KYPA
KYPA adalah lembaga non pemerintah yang berkantor di Yogyakarta. Berdiri secara resmi pada
14 Februari 2005, KYPA telah terlibat dalam beberapa penanganan bencana dan pemulihan di
beberapa tempat di Indonesia. KYPA juga memiliki banyak pengalaman dalam pemberdayaan
masyarakat dan pendidikan pengurangan risiko bencana baik di sekolah maupun di masyarakat.
Di tahun 2017, KYPA mendapat penghargaan sebagai “Safe School Champion kategori Organisasi”
dari ASEAN Safe School Initiative (ASSI). Saat ini KYPA menjadi lembaga swadaya murni yang
membiaya kehidupan organisasi dan mendampingi sekolah untuk isu Satuan pendidikan aman
bencana. Dua sekolah dampingan KYPA juga mendapatkan penghargaan yang sama di tahun yang
berbeda; SDN 1 Dadapan Rembang menjadi School Champion di tahun 2013, dan SD
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 40
Muhammadiyah Insan Kreatif Kembaran Bantul mendapat penghargaan sebagai “Safe School
Champion kategori sekolah” di tahun 2019.
KYPA berkomitmen akan terus mengembangkan diri dan aktif menjadi bagian dari yang
menyelamatkan melalui program program pendampingan SPAB mandiri.
Mariana Pardede
Biasa dipanggil Dede, perempuan kelahiran Muara Bungo,
13 April 1984 yang lalu, mengawali perkenalannya dengan
isu kebencanaan sejak menjadi relawan respon bencana
Tsunami Aceh 2005. Sejak saat itu, Dede konsisten di isu
kebencanaan dan berkecimpung dalam isu sekolah aman
bencana sejak 2007 mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi,
Bali, Timor hingga Papua. Peraih “Safe School Champion
kategori Individu tahun 2017” ini sehari hari bersama Andri,
rekannya di KYPA, selain aktif berkegiatan PRB di sekolah
dan di masyarakat, juga aktif mengembangkan media bermain dan belajar SPAB. Kontak Dede
melalui marian.pardede@gmail.com
Muhammad Andrianto
Andri, lahir dan besar di Yogyakarta, saat ini beraktivitas
kegiatan Pengurangan risiko bencana di sekolah dan
masyarakat bersama lembaga KYPA di Yogyakarta. Andri
mengawali respon bencana pada letusan Gunung Merapi
tahun 1994, lalu mulai aktif kembali berkegiatan PRB sejak
kejadian Gempa bumi Yogyakarta di tahun 2006. Andri
juga merupakan peraih penghargaan “Safe School
Champion kategori Individu” dari ASEAN Safe School
Initiative (ASSI) pada tahun 2019. Andri dapat dihubungi
melalui muhammadandrianto@yahoo.co.id
Panduan Teknis Fasilitasi SPAB bagi Fasilitator Pemula | 41
Yusra Tebe
Yusra Tebe. Seorang praktisi yang telah memiliki pengalaman lebih
dari 15 tahun dalam upaya pengelolaan risiko bencana di Indonesia
maupuan di beberapa negara ASEAN lainnya. Pernah bekerja dengan
berbagai lembaga nasional dan internasional.
Telah terlibat dalam berbagai operasi tanggap darurat, serta aktif
dalam kegiatan pengurangan risiko bencana. Secara khusus, memiliki
fokus di isu pendidikan dalam situasi darurat, serta satuan
pendidikan aman bencana (SPAB). Yusra juga terlibat dalam
penyusunan Peta jalan (roadmap) SPAB 2015-2019, pengembangan
berbagai modul dan petunjuk teknis pelaksanaan SPAB,
pengembangan modul SPAB secara daring, memfasilitasi berbagai
pelatihan. Serta terlibat dalam penyusunan kebijakan SPAB di level
nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Yusra, dapat dihubungi
melalui: yusra.tebe@gmail.com