PANDUAN TEKNIS FASILITASI SPAB BAGI FASILITATOR...
Transcript of PANDUAN TEKNIS FASILITASI SPAB BAGI FASILITATOR...
1
PANDUAN TEKNIS FASILITASI SPAB
BAGI FASILITATOR PEMULA
UNTUK INDONESIA YANG TANGGUH BENCANA
2020
Edisi: Fasilitasi Kelompok Anak Anak
2
3
Daftar Isi
Kata Pengantar 5
Catatan 6
Materi 9
Bagian 1. PENGENALAN PRB DASAR 10
Bagian 2. PENGENALAN SPAB 12
Bagian 3. PENILAIAN MANDIRI AWAL 14
Bagian 4. PENGANTAR KAJIAN RISIKO BENCANA PARTISIPATIF 16
Bagian 5. SEJARAH BENCANA 18
Bagian 6. PEMETAAN ANCAMAN DI SEKOLAH 19
Bagian 7. PEMERINGKATAN ANCAMAN DI SEKOLAH 21
Bagian 8. SEBAB DAN DAMPAK BENCANA 23
Bagian 9. KALENDER MUSIM 24
Bagian 10. PETA RISIKO BENCANA 25
Bagian 11. PLANG RAMBU EVAKUASI DAN TITIK KUMPUL 27
Bagian 12a. KESIAPSIAGAAN BENCANA 28
Bagian 12b. KESIAPSIAGAAN COVID-19 29
Bagian 13. PEMBENTUKAN TIM SIAGA BENCANA SEKOLAH (TSBS) 34
Bagian 14. PERINGATAN DINI DI SEKOLAH 37
Bagian 15. PENYUSUNAN PROSEDUR TETAP KEDARURATAN DI SEKOLAH 39
Bagian 16. SIMULASI KEDARURATAN DI SEKOLAH 41
Bagian 17. PEMETAAN AKTOR 43
Bagian 18. PENYUSUNAN RENCANA AKSI SEKOLAH 46
LAMPIRAN 48
a. Power Point Pedoman Fasilitasi SPAB Kategori Anak-anak 48
b. Form SPAB.01 – Penilaian mandiri awal kapasitas sekolah bisa
mengacu pada Juknis SPAB – BNPB. Namun, berikut contoh penilaian
mandiri anak 49
c. FORM SPAB.02 - SEJARAH KEJADIAN BENCANA 62
d. FORM SPAB.03 - PEMETAAN ANCAMAN 63
4
e. FORM SPAB.04 - PEMERINGKATAN ANCAMAN 64
f. FORM SPAB.05 - SEBAB DAN DAMPAK BENCANA 65
g. FORM SPAB.06 - KALENDER MUSIM 66
h. Contoh Peta Risiko Bencana Ancaman Gempa Bumi 67
i. FORM SPAB.07 – DISKUSI KESIAPSIAGAAN BENCANA 67
j. Contoh Game Tugas Tugas Tim Siaga Bencana 68
k. FORM SPAB.08 – DISKUSI TUGAS TIM SIAGA BENCANA 70
l. Contoh SK Tim Siaga Bencana Sekolah 71
m. FORM SPAB.09 – PENYUSUNAN PROSEDUR TETAP KEDARURATAN .... 75
n. FORM SPAB.10 – PEMETAAN AKTOR 76
o. FORM SPAB.11 – FORMAT USULAN RENCANA AKSI SEKOLAH 76
Daftar Pustaka 77 Penyusun Panduan 78 LAGU LAGU 82
5
Kata Pengantar
Akhir akhir ini bencana menjadi trend, dan warga sekolah terutama anak anak adalah salah satu komunitas yang paling berisiko dan terancam. Warga sekolah tidak siap menghadapi bencana, kurang memiliki pengetahuan apa yang harus dilakukan jika kondisi darurat terjadi. Namun, jika dikapasitasi dengan baik, anak anak bisa menyelamatkan tidak hanya dirinya sendiri bahkan orang lain. Peningkatan kapasitas terkait pengurangan risiko bencana bagi anak hendaknya dikemas dengan aktivitas yang menarik dan menyenangkan. Bagaimana caranya? Seperti tertuang di modul ini. Kami buat modul ini berdasarkan pengalaman belajar kami bersama anak anak di banyak tempat. Kami harapkan modul ini dapat membantu siapa saja, para fasilitator pemula untuk memfasilitasi kegiatan Satuan Pendidikan Aman bencana.
Salam Siaga dan Gembira
Direkrorat Mitigasi Bencana dan KYPA Untuk Indonesia
6
Catatan
1. Modul ini adalah panduan teknis fasilitasi kegiatan Satuan Pendidikan
Aman Bencana bagi fasilitator yang memandu kegiatan bersama kelompok
anak anak, khususnya jenjang usia sekolah dasar.
2. Semua langkah langkah pada panduan ini disusun berdasarkan pengalaman
selama bertahun tahun dan modul ini juga telah melalui proses uji coba.
3. Langkah langkah pada panduan ini merupakan contoh, fasilitator pemula
dapat mengembangkan langkah langkah yang sesuai dan nyaman baginya
dengan tetap mempertimbangkan metode yang menarik, menyenangkan
dan ramah bagi anak.
4. Idealnya fasilitator membuat (minimal) atau mengembangkan alat bantu/
ppt yang ada
5. Fasilitator perlu menguasai materi sebelum memfasilitasi. Bacalah Modul
1,2,3 SPAB komprehensif dan Perka BNPB No. 4 Tahun 2012 tentang
Pedoman Peneraman Sekolah/Madrasah Aman Bencana. Link bacaan dari
modul-modul tersebut dapat diakses melalui :
https://sites.google.com/view/spab-bnpb/download?authuser=0
6. Baca buku “kumpulan lagu bertema PRB”, yang disusun oleh KYPA untuk
referensi lagu lagu bertema PRB
7. Fasilitator perlu memiliki ketrampilan dasar memfasilitasi, khususnya
fasilitasi anak anak
8. Susunlah struktur pertemuan yang baik sebelum melakukan kegiatan
fasilitasi
9. Ketrampilan memfasilitasi diperoleh dari praktek memfasilitasi. Modul,
buku dan beragam teori menjadi pendukung. Sehingga, jika ingin trampil
memfasilitasi, ya memfasilitasilah!
10. Jaga kesehatan sebelum, saat dan sesudah memfasilitasi, semangat dan
fokus!
11. Jika ada peserta kegiatan yang berkebutuhan khusus, maka hal yang perlu
diperhatikan oleh fasilitator adalah:
7
a. lakukan asessment kekhususan yang dimiliki peserta. Ini penting agar
fasilitator dapat menyiapkan pendekatan dan media yang dapat membantu
proses belajar.
b. tempatkan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) di bagian depan agar
memudahkan fasilitator berinteraksi dengannya.
c. pelibatan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) yang tidak memiliki
hambatan pikir:
- ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) tuna netra (total) Dapat diajak
berkegiatan langsung, gunakan media audio, tulisan braille dan benda
riil. Untuk OBK low vision gunakan media audio, benda riil, media
gambar yang warnanya mencolok dan tulisan yang besar.
- ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) Tuna wicara. Dapat diajak
berkegiatan langsung, ajak pendamping jika dipelrukan untuk
berkomunikasi, gunakan media audio, visual, dan benda riil.
- ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) Tuna rungu, Dapat diajak
berkegiatan langsung, gunakan media visual, dan benda riil.
- ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) Tuna daksa. Bisa diajak kegiatan
langsung, pertimbangkan untuk meminimalisir aktivitas yang
membutuhkan mobilitas, gunakan pendamping jika diperlukan, gunakan
media: audio, visual, barang
- ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) autis, berkegiatan dengan
pendamping untuk membantu proses, gunakan media: audio visual,
barang, buku komunikasi low/high tech
-ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) ganda, berkegiatan dengan
pendamping untuk membantu proses, gunakan media sesuai dengan
kekhususannya.
8
- ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) kesulitan belajar, Bisa diajak
kegiatan langsung, gunakan bahasa yang sangat sederhana, gunakan
media audio, visual dan barang
Semua Orang bisa mencuri ide mu, tapi tidak ada
yang bisa melakukan sama persis seperti kamu.
(Nadiem A. Makarim)
9
Materi
1. Pengenalan PRB Dasar
2. Pengenalan SPAB
3. Penilaian Mandiri Awal
4. Kajian Risiko Bencana Partisipatif Di Sekolah
a. Pengantar Kajian Risiko Bencana
b. Sejarah Bencana
c. Pemetaan Ancaman
d. Pemeringkatan Ancaman
e. Sebab Dan Dampak Bencana
f. Kalender Musim
g. Pembuatan Peta Risiko
h. Plang Rambu Evakuasi Dan Titik Kumpul
5. Kesiapsiagaan Bencana
6. Pembentukan Tim Siaga Bencana
7. Peringatan Dini Di Sekolah
8. Prosedur Tetap Kedaruratan Sekolah
9. Simulasi
10. Pemetaan Aktor
11. Penyusunan Rencana Aksi Sekolah
10
Bagian 1. PENGENALAN PRB DASAR
Durasi : 90 menit
Tujuan : peserta memahami konsep PRB dasar
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Gambaran kondisi Indonesia yang rawan
bencana
2 Gambaran kondisi daerah masing-masing
yang rawan bencana
INARISK
3 Terminologi kebencanaan Power Point Bagian 1
4 Siklus penanggulangan bencana Power Point Bagian 1
5 Konsep pengurangan risiko bencana Modul Pilar 3 halaman 6
6 Contoh-contoh upaya pengurangan risiko
bencana yang bisa dilakukan di sekolah
Modul Pilar 3 halaman 41
Alat dan bahan:
- Print Gambar gambar kejadian bencana
- Lagu “Kapasitas Kuat” (Lihat lampiran Hal.83)
- Power Point Bagian 1. Pengenalan PRB Dasar (link terlampir)
- Print gambar untuk review terminologi bencana
- Video tentang bencana dan PRB
- LCD, laptop, Speaker
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
Langkah langkah:
1. Kondisikan peserta. Pastikan peserta siap menerima materi.
2. Berikan salam pembuka, dan brainstorming dengan pertanyaan
mengenai bencana: siapa yang pernah mengalami bencana, siapa yang
pernah melihat bencana di televisi, bagaimana yang dialami atau dilihat,
dan sebagainya.
3. Jelaskan tujuan sesi
11
4. Ajak peserta berdiskusi dengan media gambar. Tunjukkan gambar
gambar tentang bencana. Tanyakan pada peserta: bencana apa, apa
sebabnya, apa dampaknya, apakah di lingkungan sekitar pernah kejadian.
5. Jelaskan poin materi inti: siklus penanggulangan bencana, upaya PRB di
sekolah.
6. Ajak peserta menonton video tentang bencana dan PRB. Diskusikan isi
dan pesan filmnya.
7. Jelaskan sekilas tentang terminologi bencana.
8. Ajak peserta bernyanyi “kapasitas kuat”. (Teks lagu ada didalam lampiran
Lagu-lagu)
9. Minta peserta menuliskan materi yang telah dijelaskan sebelumnya. Jika
diperlukan, diktekan materi inti supaya peserta dapat menulis di
bukunya.
10. Ajak bernyanyi lagi tentang kapasitas kuat.
11. Bagi peserta menjadi beberapa kelompok.
12. Berikan lembar gambar untuk review terminologi bencana
13. Mintalah masing masing kelompok berdiskusi untuk menentukan di
gambar: mana yang ancaman, mana yang kapasitas, mana yang
kerentanan, alat peringatan dini, dll.
14. Setelah selesai, ajaklah peserta untuk bersama sama menilai. Buat
semacam kompetisi. Kelompok yang paling banyak benarnya, berikan
apresiasi.
15. Sebelum ditutup, pastikan peserta memahami materi, buka sesi tanya
jawab.
Catatan tambahan: tidak ada
12
Bagian 2. PENGENALAN SPAB
Durasi : 120 menit
Tujuan : Peserta memahami tentang SPAB komprehensif
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Contoh-contoh dampak bencana pada
sektor pendidikan di Indonesia
Modul Pilar 1 Hal 2
2 Apa itu SPAB? Modul Pilar 1 Hal 5-6
3 Mengapa SPAB penting untuk diwujudkan? Modul Pilar 1 Hal 6
4 Pilar 1,2, dan 3 SPAB Modul Pilar 1 Hal 6
5 Contoh tiap pilar SPAB Modul Pilar 1 Hal 7-9
6 Peran berbagai pihak dalam mewujudkan
SPAB
Alat dan bahan:
- Kartu bergambar contoh pilar SPAB
- Power point Bagian 2. pengenalan SPAB (link terlampir)
- Gambar untuk review akhir sesi
- LCD, laptop
- Lagu “Pilar 1,2,3” (terlampir)
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Bagikan masing masing kelompok (per kelompok maksimal 5 org)
selembar plano dan spidol warna warni.
4. Buatlah kompetisi. Mintalah masing masing kelompok menggambarkan
sekolah aman bencana menurut kelompok mereka. Waktu menggambar
cukup 20 menit saja. Selesai tidak selesai harus dikumpulkan.
13
5. Mintalah tiap kelompok untuk mempresentasikan. Berikan apresiasi
kepada peserta untuk hasil karya ini.
6. Menggunakan media gambar contoh-contoh desain bangunan sekolah
atau yang ada dalam sekolah seperti meja, lemari dan lain-lain
(representasi dari pilar 1,2,3). Berikan penjelasan mengenai SPAB: apa itu
SPAB, mengapa SPAB penting untuk diwujudkan, 3 pilar SPAB
7. Ajak peserta untuk bernyanyi “pilar 1,2,3”. (teks lagu ada dalam lampiran
8. Ulangi kembali penjelasan contoh sekolah yang aman di pilar 1,2,3.
9. Minta perwakilan ketua kelompok untuk maju mengambil kertas gambar
review SPAB.
10. Buatlah kompetisi: minta tiap kelompok untuk mendiskusikan di gambar,
mana yang aman mana yang tidak aman. Setelah selesai diskusikan
jawabannya.
11. Tanyakan pada peserta, apa yang bisa dilakukan anak anak untuk
mewujudkan SPAB di sekolahnya. Berikan penjelasan untuk penguatan.
12. Sebelum ditutup, minta peserta menuliskan apa yang dipelajari di sesi ini.
Jika diperlukan, fasilitator mendiktekan poin inti materi, supaya anak
dapat menuliskan di bukunya.
13. pastikan peserta memahami materi, buka sesi tanya jawab, ajak
bernyanyi sekali lagi, lalu tutup sesi.
Catatan tambahan:
Gambar hasil kerja kelompok silahkan ditempel di dinding kelas
14
Bagian 3. PENILAIAN MANDIRI AWAL
Durasi : 120 menit
Tujuan : peserta dapat melakukan penilaian mandiri awal di sekolahnya
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Urgensi dilakukannya penilaian mandiri awal Modul Pilar 3 Hal. 4
2 Siapa, kapan, dan bagaimana melakukan
penilaian mandiri di sekolah
3 Praktik melakukan penilaian mandiri awal Form SPAB.01 – Penilaian
Mandiri Awal
(contoh dalam lampiran)
Alat dan bahan :
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Acuan pada Form SPAB.01 - Penilaian Mandiri Awal (dalam lampiran) Dikarenakan sasaran pada panduan ini adalah anak-anak, maka khusus penilaian mandiri ini dibuat dalam format gambar untuk memudahkan pemahaman anak-anak menilai bangunan sekolah mereka.
Langkah langkah :
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap menerima materi.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Berikan pengantar: apakah ada yang tau detektif? Apa tugasnya detektif?
Sampaikan bahwa kita akan bermain menjadi detektif siaga bencana.
Yang memeriksa sekolah apakah sesuai dengan SPAb atau belum.
4. Jelaskan poin poin materi: apa itu penilaian mandiri, mengapa penilaian
mandiri perlu dilakukan, siapa yang melakukan, dan kapan dilakukan
5. Pilih 1 orang untuk menggambar, 1 orang untuk menuliskan kesimpulan
akhir (sekaligus untuk membacakan hasil keseluruhan), dan sisanya
menjadi beberapa kelompok. Per kelompok minimal 2 orang dan
maksimal 4 orang.
6. Bagi lembar form penilaian mandiri agar cukup untuk beberapa
kelompok. Kemudian berikan pada masing masing kelompok. (Gunakan
Form SPAB.01 – Penilaian Mandiri Awal)
15
7. Tugaskan peserta: 1 anak menggambar di lembar yang disediakan:
gambarlah sekolahmu sebelum ada kegiatan SPAB, sedangkan peserta
kelompok diberi tugas untuk memeriksa sesuai dengan tugas di form
masing masing. 1 anak lagi yang akan menuliskan hasil akhir bertugas di
sesi terakhir (petugas pencatat). Fasilitator dapat menugaskannya untuk
memotret teman temannya saat melakukan pemeriksaan.
8. Jelaskan cara penggunaan dan pengisian lembar form
9. Praktek melakukan penilaian mandiri awal sesuai dengan tugas bagian
masing masing. Berikan waktu 45 menit
10. Setelah selesai melakukan penilaian mandiri, dampingi tiap kelompok
untuk memastikan hasilnya dan mereka menuliskan usulannya di tiap
kolom. minta tiap kelompok membuat kesimpulannya.
11. Setelah semua kelompok selesai menuliskan usulannya, minta
perwakilan kelompok membacakan hasil dan usulannya. Petugas
pencatat mencatat usulan yang dibacakan di lembar yang telah
disediakan.
12. Setelah semua kelompok membacakan usulannya, dan petugas pencatat
selesai menuliskan semua usulan, minta ia untuk membacakannya sekali
lagi.
13. Minta anak penggambar menjelaskan gambarnya.
14. Kumpulkan seluruh hasil kerja, jelaskan kesimpulannya.
15. Sebelum sesi ditutup, pastikan peserta memahami apa yang dipelajari,
buka sesi tanya jawab.
Catatan tambahan :
*Dokumen hasil penilaian mandiri
sekolah berikut lembar kesimpulannya
dibendel jadi satu untuk menjadi
dokumen sekolah. Dokumen ini akan
digunakan lagi saat sesi penyusunan
rencana aksi sekolah.
*saat diskusi terkait usulan di tiap
lembar kolom, biasanya tiap kelompok
16
perlu didampingi
Bagian 4. PENGANTAR KAJIAN RISIKO BENCANA PARTISIPATIF
Durasi : 45 menit
Tujuan : peserta dapat memahami dan melakukan kajian risiko bencana
partisipatif di sekolahnya
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian kajian risiko bencana partisipatif Modul Pilar 3 hal. 14
2 Komponen-komponen dalam kajian risiko bencana
partisipatif
Modul Pilar 3 hal. 14
3 Kapan, mengapa, dan siapa yang melakukan kajian
risiko bencana partisipatif?
Modul Pilar 3
Alat dan bahan:
- Power point terminologi bencana (terlampir Sesi 4-12. Kajian Risiko), dapat juga ditambah menggunakan video mengenai Risiko dan Bencana https://www.youtube.com/watch?v=WdFFo8CU6to
- LCD, laptop
- ATK standar (selotip kertas, kertas
plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap
menerima materi
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Dengan bahasa sederhana: jelaskan komponen pembentuk risiko,
mengapa perlu melakukan kajian risiko, apa kajian risiko, dan siapa yang
melakukannya.
4. Ajak peserta untuk bernyanyi “Kapasitas kuat”
5. Sebelum berlanjut ke sesi diskusi sejarah bencana, minta peserta
menuliskan apa yang ia pelajari di bukunya. Fasilitator dapat juga
mendiktekan poin inti dari materi dan anak menuliskan di bukunya.
Catatan tambahan:
17
*Penjelasan detail mengenai komponen yang dikaji dan bagaimana
mengkajinya akan dibahas di tiap sesi tersendiri.
*Gunakan bahasa yang sederhana dan pengandaian yang menarik dalam
kehidupan sehari hari
18
Bagian 5. SEJARAH BENCANA
Durasi : 60 menit
Tujuan : peserta mampu melakukan pengumpulan informasi dan
mendokumentasikan sejarah kejadian bencana di sekolah, desa dan
kecamatan.
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian bencana dan contohnya Modul Pilar 3 Hal. 16-17
3 Cara melakukan penggalian informasi
mengenai sejarah bencana
Form SPAB.02 – Sejarah
Kejadian Bencana
Alat dan bahan:
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Form SPAB.02 – Sejarah Kejadian Bencana
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Paparkan dan ajak peserta berdiskusi mengenai pengertian bencana,
contoh contoh kejadian bencana dan dampaknya, tanyakan juga apakah
peserta pernah mengalaminya, apakah pernah ada kejadian bencana di
sekolahnya, di desanya.
4. Saatnya bermain peran. Tugaskan tiap kelompok menjadi wartawan
siaga. Mintalah tiap kelompok untuk mencari informasi mengenai
kejadian bencana di sekolah dan didesanya. Arahkan peserta untuk
melakukan wawancara dengan masyarakat sekitar, guru atau orangtua.
(Gunakan Form SPAB.02 – Sejarah Kejadian Bencana)
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok. Berikan apresiasi.
6. Sebelum sesi ditutup, ajak peserta bernyanyi atau bermain singkat.
Catatan tambahan:
*tuliskan informasi kejadian bencana sebanyak mungkin yang diperoleh.
Semakin lama tahunnya semakin baik.
*hasil kerja kelompok ditempel di dinding.
19
*penggalian informasi mengenai sejarah bencana juga dapat diberikan melalui
tugas PR. Minta anak anak menanyakan pada orangtua, pak RT, guru,
pemerintah dusun dan desa atau siapa saja yang berada di sekitar rumahnya
*jika menjadi PR, maka pertemuan selanjutnya anak anak (perwakilan saja)
dapat diminta untuk menceritakan informasi yang diperolehnya.
20
Bagian 6. PEMETAAN ANCAMAN DI SEKOLAH
Durasi : 30 menit
Tujuan : peserta mampu memetakan potensi ancaman bencana di sekolah
Alat dan bahan:
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS).
- acuan berdasarkan Form SPAB.03 - Pemetaan Ancaman (lampiran).
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
2. Bagikan kertas metaplan kepada semua peserta. Tiap anak mendapat 3
kertas metaplan.
3. Bagikan spidol kepada semua peserta.
4. Mintalah peserta menuliskan “bencana apa yang bisa terjadi di
sekolahmu?”. Satu kertas satu jawaban.
5. Buat semacam kompetisi. Siapa yang telah selesai duluan, boleh
menempelkan di depan (oiya, sebelumnya sediakan tempat untuk
menempel dan selotipnya ya).
6. Setelah semua anak menempel, minta beberapa anak untuk menjadi
relawan: menghitung jumlah tiap ancaman dan merekapnya.
7. Pilih 5 ancaman yang paling banyak jumlahnya.
8. Bacakan kembali hasilnya: 5 ancaman yang paling banyak dituliskan oleh
peserta.
Catatan tambahan:
*Jika masih ada waktu, ajak anak bermain di akhir sesi
*ajak anak membersihkan ruangan sebelum sesi berikutnya dimulai.
21
Bagian 7. PEMERINGKATAN ANCAMAN DI SEKOLAH
Durasi : 60 menit
Tujuan : peserta mampu menilai dan mengetahui ancaman bencana prioritas
di sekolah
Alat dan bahan:
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Kertas di gunting kecil kecil: 3 warna (misalnya hijau, pink, biru)
- Acuan pada Form SPAB.04 - Pemeringkatan Ancaman di sekolah (dalam
lampiran)
Langkah langkah:
1. Siapkan tulisan di kertas metaplan: DAMPAK, FREKUENSI, dan
PENANGANAN. Sebaiknya tiap kertas warnanya berbeda. Sesuaikan
warnanya dengan warna kertas yang digunting kecil kecil di atas.
2. Tuliskan juga di kertas metaplan, nama nama 5 ancaman yang tertinggi. 1
kertas dituliskan 1 ancaman.
3. Letakkan di lantai seperti komposisi dibawah ini (ini akan disebut media)
(bisa mengacu pada
ANCAMAN FREKUENSI DAMPAK PENANGANAN
Ancaman 1
Ancaman 2
Ancaman 3
Ancaman 4
Ancaman 5
4. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
5. Bacakan ulang mengenai 5 ancaman yang paling banyak jumlah penulisnya
di sesi sebelumnya. Sampaikan bahwa kita akan melihat mana yang paling
banyak menurut beberapa faktor pertimbangan.
6. Bagikan kertas yang digunting kecil kecil. Tiap anak mendapat 3 kertas
dengan warna beda beda.
22
7. Setelah semua anak mendapat 3 kertas, minta anak melingkari media.
Pastikan tiap anak sudah mendapat dan dapat membedakan warna tiap
kertas.
8. Waktunya bermain! ajak anak melakukan pemilihan ancaman
berdasarkan pertanyaan, dengan meletakkan kartu sesuai warna di kolom
yang tersedia. Ajak lah sambil bermain dan menyanyi naik kereta api (agar
mereka tetap tertib dalam barisan)
9. Lakukan hingga kartu habis diletakkan.
10. Jika sudah selesai, minta beberapa anak menjadi volunteer untuk
menghitung dan merekap hasil pemilihan.
11. Rekap jumlah tiap ancaman, kemudian pilih yang memiliki jumlah 3
tertinggi. Itulah 3 ancaman prioritas versi anak anak.
12. Bacakan kembali list 3 besar ancaman prioritas
13. Berikan apresiasi, tutup sesi.
Catatan tambahan:
*ajak anak membersihkan ruangan sebelum sesi berikutnya dimulai.
23
Bagian 8. SEBAB DAN DAMPAK BENCANA
Durasi : 60 menit
Tujuan : peserta mampu mengetahui dan mendokumentasikan sebab dan
dampak bencana yang ada di sekolah
Alat dan bahan :
- Film animasi (bisa pakai film
animasi Badu)
- LCD, laptop, speaker, ATK standar
(selotip kertas, kertas plano, spidol
boardmarker besar, kertas
metaplan, gunting, kertas HVS)
- Acuan pada form SPAB.05 - Sebab
Dampak Bencana (dalam lampiran)
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, bagi peserta menjadi beberapa kelompok. Maksimal per
kelompok 5 orang. mintalah peserta untuk duduk berkelompok
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Ajak peserta menonton video animasi. Putarlah video animasi yang
mewakili 3 ancaman prioritas. Tugaskan peserta untuk mengamati video
terutama kejadian apa, apa sebabnya dan apa dampaknya jika terjadi.
4. Selesai menonton semua video, berikan kertas dan spidol pada masing
masing kelompok, untuk mendiskusikan: kejadian apa, apa sebabnya, apa
dampaknya dan bagaimana cara mencegah dan mengurangi risikonya.
Dampingi kelompok ketika diskusi
5. Minta masing masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.
Berikan apresiasi.
6. Sebelum sesi ditutup, ajak peserta bernyanyi
7. pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Peserta menuliskan
kembali hasil diskusi kelompoknya ke bukunya masing masing.
Catatan tambahan:
24
*hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan
berlangsung
Bagian 9. KALENDER MUSIM
Durasi : 45 menit
Tujuan : peserta mampu mengetahui dan menuliskan kalender musim
ancaman
Alat dan bahan:
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Acuan pada Form SPAB.06 - Kalender Musim (dalam lampiran)
Langkah langkah:
8. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok
9. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
10. Paparkan mengenai ancaman yang telah dipetakan, Jelaskan bagaimana
cara membuat kalender musim.
11. Tugaskan masing masing kelompok untuk mendiskusikan kalender musim
ancaman. Dampingi tiap kelompok secara bergantian untuk proses ini
12. Jika sudah selesai, minta masing masing kelompok untuk
mempresentasikannya.
13. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi
di sesi ini. Buka sesi tanya jawab jika diperlukan.
14. Ajak anak bermain sebelum sesi ditutup.
Catatan tambahan:
*hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung
25
Bagian 10. PETA RISIKO BENCANA
Durasi : 120 menit
Tujuan : Peserta mampu membuat peta risiko bencana di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian peta risiko dan komponen-
komponennya
Modul Pilar 2
Hal. 17
Modul Pilar 3
Hal. 13-14
2 Cara pembuatan peta risiko dan pihak
yang bertanggung jawab
3 Kelengkapan peta risiko bencana
4 Pemasangan peta risiko bencana
5 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- ATK (selotip kertas, kertas plano dan spidol)
- Contoh Peta Risiko Bencana Ancanaman Gempa Bumi pada poin h
(terlampir)
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Bagikan kertas plano dan spidol kepada masing masing kelompok
4. Tugas awal adalah: membuat denah dasar sekolah. Jelaskan cara
menggambar denah sekolah (contoh terlampir). Fasilitator dapat
memulainya dari menggambar gerbang sekolah, pagar dan 1 ruangan,
kemudian minta anak anak melanjutkan di kelompoknya masing masing.
Denah dasar sekolah dibuat detail. Anak anak dapat membuatnya di luar
ruangan untuk mengobservasi kondisi lingkungan sekolah.
5. Setelah denah dasar selesai, dampingi masing masing kelompok secara
bergantian untuk memasukkan komponen risiko sesuai dengan ancaman
masing masing kelompok (3 ancaman prioritas 1 peta 1 ancaman). Tandai:
- Daerah mana saja yang berbahaya?
- Mana bangunan yang rawan roboh
- Dimana sumber api, dimana pusat utama saklar listrik sekolah
26
- Dimana ada peralatan yang dapat digunakan saat kondisi darurat: P3K,
tandu, APAR, alat peringatan, sumber air
- Dimana ada kelompok rentan, siapa saja
- Dimana ada daerah luas dan aman untuk berkumpul
- Sepakati dan tandai jalur evakuasi menuju titik kumpul
- Bantu tiap kelompok untuk menambahkan kelengkapan peta: arah
mata angin, judul, tanggal dan tempat dibuat, nama pembuat, legenda
6. Jika sudah selesai, minta masing masing kelompok untuk
mempresentasikannya. Berikan kesempatan kelompok lain untuk
menanggapi dan memberikan masukan.
7. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, pastikan peserta memahami poin
materi di sesi ini. Tekankan pada peserta bahwa mereka harus
memberitahu teman-teman lain yang tidak ikut kegiatan, megenai titik
kumpul dan jalur evakuasinya.
8. Buka sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
*hasil diskusi kelompok
ditempelkan di dinding selama
kegiatan berlangsung
*pastikan titik kumpul dan jalur
evakuasi yang disepakati anak
anak sama dengan yang
disepakati di kelompok dewasa
27
Bagian 11. PLANG RAMBU EVAKUASI DAN TITIK KUMPUL
Durasi : 60 menit
Tujuan : peserta mampu mengetahui bentuk rambu kebencanaan
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian plang rambu evakuasi dan titik
kumpul
Perka BNPB no 7 Tahun
2015
2 Mengapa, bagaimana, siapa, kapan plang
rambu evakuasi dan titik kumpul dipasang?
PPT plang rambu evakuasi
dan titik kumpul
3 Bentuk, bahan, warna plang rambu evakuasi
dan titik kumpul
Perka BNPB no 7 Tahun
2015
4 Pemasangan plang rambu evakuasi dan titik
kumpul di sekolah
Alat dan bahan:
- gambar/ contoh plang rambu evakuasi
- ATK (selotip kertas, spidol, crayon, gunting, kertas
HVS)
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap, mintalah
peserta untuk tetap duduk berkelompok.
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi dan
jelaskan poin materi
3. Tugaskan masing masing kelompok untuk menggambarkan rambu
evakuasi menggunakan kertas HVS dan diwarnai.
4. Ajak anak anak memasang rambu evakuasi dari kertas tersebut di
sepanjang jalur evakuasi yang telah mereka sepakati.
5. Setelah selesai, ajak anak anak bermain dan bernyanyi. Tutup sesi
Catatan tambahan: tidak ada
28
Bagian 12a. KESIAPSIAGAAN BENCANA
Durasi : 90 menit
Tujuan : peserta mampu mengetahui tindakan kesiapsiagaan sebelum, saat
dan sesudah kejadian bencana
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 pengertian kesiapsiagaan Modul Pilar 3 Hal 17
2 tindakan sebelum, saat dan sesudah bencana Form SPAB.07
Alat dan bahan:
- Lagu tentang kesiapsiagaan bencana
(terlampir)
- LCD, laptop, speaker, ATK (selotip kertas,
kertas plano, spidol, kertas metaplan,
gunting, kertas HVS)
- Form SPAB.07 - Diskusi Kesiapsiagaan Bencana (terlampir)
- Video kesiapsiagaan bencana (sesuai dengan ancaman prioritas masing
masing sekolah) https://www.youtube.com/watch?v=nk38uvgEWkM
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk tetap duduk berkelompok
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi dan poin materi.
3. Ajaklah peserta menonton video kesiapsiagaan bencana (sesuai dengan
ancaman masing masing). Minta peserta mengamati isi video, terutama
apa yang harus dilakukan sebelum, saat dan sesudah kejadian bencana.
4. Setelah menonton video, tugaskan peserta untuk mendiskusikan hasil
pengamatan dan merumuskan hasilnya di kertas plano. Form terlampir
5. Jika sudah selesai, minta masing masing kelompok untuk
mempresentasikannya. Berikan kesempatan kelompok lain untuk
menanggapi dan memberikan masukan.
6. Sebelum sesi berakhir, ajak peserta menyanyikan lagu kesiapsiagaan
bencana. Dan pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka sesi
tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
29
*hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung
Bagian 12b. KESIAPSIAGAAN COVID-19
Durasi : 90 menit
Tujuan : Peserta mengetahui tindakan kesiapsiagaan COVID-19
dan pencegahan penyebaran COVID-19
Point materi :
No Materi
1 Pengenalan COVID-19 : sebab dan tanda tanda
2 Bagaimana mencegah penyebaran COVID-19
3 Cara cuci tangan pakai sabun yang benar
Alat dan bahan:
- LCD, laptop, speaker.
- Video tentang COVID-19.
- Air (sebaiknya Air mengalir, jika tidak ada air dalam ember beserta
gayungnya), sabun cuci tangan, kain lap bersih atau tissue.
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap mengikuti materi.
2. Sampaikan salam pembuka dan jelaskan tujuan sesi.
3. Ajaklah peserta menonton materi edukasi dan video edukasi COVID-
19.
4. Setelah menonton materi edukasi dan video edukasi , berikan
penegasan dan ajak peserta berdiskusi mengenai video yang ditonton.
Bila memungkinkan, tugaskan peserta secara bergiliran menjelaskan
apa itu COVID-19, bagaimana penularan COVID-19, tindakan
pencegahan penyebaran COVID-19;
5. Jika sudah selesai, sesi dilanjutkan dengan menonton video cuci
tangan pakai sabun dan dilanjutkan praktik;
6. Sebelum sesi berakhir, bukalah sesi tanya jawab jika diperlukan;
7. Sesi dittutup
30
Bahan pengayaan Materi untuk bagian 15b.
Sumber Informasi Resmi
Sumber resmi informasi pemerintah terkait COVID-19 adalah website
resmi gugus tugas penanganan COVID-19 https://www.covid19.go.id
dan Kementerian Kesehatan melalui:
https://www.covid19.kemkes.go.id. Sedangkan untuk situasi dan
informasi global bisa mengacu kepada WHO di
https://www.who.int/emergencies, dan UNICEF melalui:
https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus.
Apa itu COVID-19 ?
Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulai dari gejala ringan sampai berat. Setidaknya ada dua jenis corona
virus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan
gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi
sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan
Sars-CoV-2. (KEMENKES, 2020).
Apa saja gejala COVID-19 ?
31
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain terjadi gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi
rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus
COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan
gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam,
dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil
rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.
(KEMENKES, 2020).
Bagaimana cara penyebaran COVID-19 ?
Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan tetesan cairan
pernapasan orang yang terinfeksi (melalui batuk dan bersin). Individu
juga dapat terinfeksi dari dan dengan menyentuh permukaan yang
terkontaminasi virus dan menyentuh wajah mereka (contoh: mata,
hidung, mulut). Virus COVID-19 bisa bertahan di permukaan selama
beberapa jam, namun desinfektan dapat membunuhnya (WHO, 2020).
3 hal yang perlu diketahui tentang COVID-19
Pertama, Cara mengurangi risiko: Sering cuci tangan pakai sabun
dengan air mengalir, menjaga jarak. Di samping itu, ada cara-cara lain
yang harus Anda ketahui untuk melindungi diri dan orang lain melalui
website diatas.
32
Kedua, Cari informasi yang benar: Virus Corona adalah penyakit baru
dan para ahli masih terus meneliti sejauh mana keganasan dan tingkat
penyebarannya. Informasi berubah cepat dan banyak informasi
menyesatkan beredar di masyarakat. Ikuti selalu informasi terbaru dari
para ahli yang kredibel.
Ketiga, Pelajari apa yang perlu dilakukan apabila sakit: Gejala utama
infeksi virus corona adalah demam, batuk dan sesak napas. Kelompok
lansia (lanjut usia) dan orang dengan penyakit menahun (kronis)
memiliki risiko lebih tinggi. Ketahui apa yang perlu dilakukan saat
mengalami 3 gejala itu.
Bagaimana cara memperlambat atau mencegah penyebaran COVID-19
?
Sebagaimana penyakit infeksi pernapasan lainnya yang menular seperti
flu atau selesma, langkah-langkah kesehatan publik sangat penting
untuk memperlambat penyebaran penyakit ini, saran WHO dan
Kemenkes, diantaranya:
1) Menjaga jarak dengan orang lain, minimal 1,5 meter;
2) Hindari keluar rumah (keluar rumah hanya untuk keperluan
mendesak);
3) Menggunakan masker, menutup mulut dan hidung dengan siku yang
tertekuk atau tisu saat batuk atau bersin. Segera buang tisu yang
telah digunakan;
33
4) Sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir;
5) Membersihkan permukaan dan barang yang sering disentuh dengan
menggunakan disinfektan;
6) Mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang; dan
7) Meningkatkan imunitas dengan olah raga, istirahat yang cukup dan
berjemur.
Bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar?
Menurut WHO, mencuci tangan agar bersih menghabiskan waktu
sekitar 20-30 detik. Ikuti 7 langkah mencuci tangan yang benar untuk
mencegah infeksi virus, kuman, dan bakteri.
1. Basahi tangan dan tuangkan atau oleskan produk sabun di telapan
tangan;
2. Tangkupkan kedua telapak tangan dan gosokkan produk sabun yang
telah dituangkan;
3. Letakkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri dengan
jari yang terjalin dan ulangi untuk sebaliknya;
4. Letakkan telapak tangan kanan ke telapak tangan kiri dengan jari
saling terkait;
5. Tangan kanan dan kiri saling menggenggam dan jari bertautan agar
sabun mengenai kuku dan pangkal jari;
6. Gosok ibu jari kiri dengan menggunakan tangan kanan dan
sebaliknya;
34
7. Gosokkan jari-jari tangan kanan yang tergenggam di telapak tangan
kiri dan sebaliknya;
8. Keringkan tangan. Dan tangan Anda sudah aman dari kotoran.
Bagian 13. PEMBENTUKAN TIM SIAGA BENCANA SEKOLAH (TSBS)
Durasi : 90 menit
Tujuan : peserta mampu membentuk tim siaga bencana di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Apa itu TSBS, mengapa TSBS perlu
dibentuk, apa fungsinya
Modul Siaga Bencana Bagi
Pembina Pramuka hal 101
2 siapa yang menjadi anggota TSBS dan
kapan dibentuk/diperbaharui
Modul Siaga Bencana Bagi
Pembina Pramuka hal 103
3 contoh bidang dan tugas TSBS Modul Siaga Bencana Bagi
Pembina Pramuka hal 108
4 pembentukan TSBS dan menyepakati
tugas masing- masing bidang
FORM SPAB.08 - Diskusi
Tugas Tugas Tim Siaga
Bencana Di Sekolah
Alat dan bahan:
- Power point Bagian 13. Tim Siaga Sekolah (link terlampir)
- LCD, laptop
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Contoh Game Tugas Tugas Tim Siaga Bencana (terlampir)
- FORM SPAB.08 - Diskusi Tugas Tugas Tim Siaga Bencana Di Sekolah dan
Contoh SK Tim Siaga Bencana Sekolah (terlampir)
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap menerima materi.
35
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi dan poin materi. Gunakan
bahasa sederhana dan intonasi yang menarik yaaa..
3. Ajak seluruh peserta mengusulkan fungsi apa saja yang ada dalam Tim
Siaga Bencana Sekolah.
4. Ajak peserta untuk memilih nama nama orang yang akan diajak bergabung
menjadi TSBS, masukkan nama nama di bidang bidang yang ada.
5. Minta peserta berkumpul sesuai dengan kelompok/ bidangnya masing
masing
6. Tugaskan masing masing bidang untuk mencari tugas tugasnya di kartu
yang telah diletakkan secara acak di ruangan kelas. Minta tiap bidang
mengambil kartu yang berisi tugasnya.
7. Minta tiap bidang mengelompokkan kartu tugas: mana tugas di pra
bencana, tugas di saat bencana dan di pasca bencana. Apabila ada tugas
yang sebaiknya ada tapi tidak ditemukan di kartu, boleh dituliskan di
kertas plano (ditambahkan). Dampingi tiap kelompok pada proses ini
(gunakan FORM SPAB.11 - Diskusi Tugas Tugas Tim Siaga Bencana Di
Sekolah)
8. Jika sudah selesai, minta masing masing kelompok untuk
mempresentasikan tugasnya. Berikan kesempatan kelompok lain untuk
menanggapi dan memberikan masukan.
9. Sebelum sesi berakhir pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka
sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
*sebaiknya sesi ini dilaksanakan setelah sesi yang sama dengan kelompok
dewasa
*hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung
*struktur tim siaga bencana dibuatkan SK kepala sekolah (format terlampir).
SK ini dilampiri struktur dan nama nama petugas dan lampiran tugas tuga stim
siaga bencana yang telah disepakati.
36
37
Bagian 14. PERINGATAN DINI DI SEKOLAH
Durasi : 45 menit
Tujuan : peserta memahami tentang peringatan dini dan mengetahui
peringatan dini di sekolahnya
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber
Materi
1 Pengertian Peringatan Dini Modul Pilar 2 Hal. 18
2 Urgensi peringatan dini Modul Pilar 3 Hal. 36
3 Contoh sarana di sekolah yang dapat
dijadikan alat peringatan dini
PPT Peringatan Dini
di Sekolah
Alat dan bahan:
- PPT Sesi 17. Peringatan Dini di Sekolah (link terlampir)
- ATK (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar, kertas
metaplan, gunting, kertas HVS).
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap menerima materi, . ucapkan salam
pembuka, jelaskan tujuan sesi.
2. Berikan pertanyaan pancingan untuk diskusi peserta: apa yang mereka
pahami ketika mendengar kata peringatan dini? Apakah peringatan yang
familiar ehari hari dikenal di masyarakat?
3. Jelaskan poin materi: apa itu peringatan dini, mengapa perlu ada
peringatan dini, kapan diberikan, dan sampaikan juga contoh yang ada di
daerah lain.
4. Sampaikan pada anak tentang alat peringatan di sekolahnya, berikut
tanda bunyi an apa yang harus dilakukan jika ada bunyi tersebut.
5. Minta anak yang merupakan TSBS bidang peringatan untuk mencoba
membunyikan alatnya.
6. Tekankan pada anak untuk memberitahkan alat dan tanda bunyi kepada
teman temanny ayang lain, dan tekankan bahwa alat terseut hanya boleh
digunakan apabila ada tanda tanda bahaya.
38
7. Sebelum berlanjut ke sesi berikutnya, pastikan peserta memahami materi
di sesi ini. Buka sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
*sebaiknya sesi ini dilaksanakan setelah sesi yang sama di kelompok dewasa,
sehingga tujuan utama sesi ini adalah memberikan pengetahuan kepada anak
tentang alat dan bunyi tanda peringatan di sekolahnya (bukan menyusun/
membuat baru)
39
Bagian 15. PENYUSUNAN PROSEDUR TETAP KEDARURATAN
DI SEKOLAH
Durasi : 120 menit
Tujuan : peserta mampu menyusun prosedur tetap kedaruratan di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian kondisi darurat Modul Siaga Bencana bagi
Pembina Pramuka hal 26
2 Prosedur Tetap saat kondisi darurat Modul Pilar 2 hal 9 dan 22,
Modul Siaga Bencana bagi
Pembina Pramuka hal 86
3 Cara menyusun Prosedur Tetap FORM SPAB.09 - Diskusi
Penyusunan Prosedur Tetap
Kedaruratan
4 Diskusi kelompok
Alat dan bahan:
- Power point Sesi 18. Prosedur tetap kedaruratan (link terlampir)
- LCD, laptop.
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- FORM SPAB.09 - Diskusi Penyusunan Prosedur Tetap Kedaruratan
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap menerima materi, mintalah
peserta untuk duduk berkelompok.
2. Sampaikan salam pembuka, lalu jelaskan tujuan sesi.
3. Jelaskan poin materi: apa itu kondisi darurat, bagaimana langkah langkah
(prosedur) yang harus dilakukan jika ada kondisi darurat? Ingatkan
kembali peserta tentang tindakan yang harus dilakukan jika ada kondisi
darurat dan tugas tugas tim siaga bencana yang telah dipelajari di sesi
sebelumnya.
40
4. Tugaskan masing masing kelompok untuk mendiskusikan langkah langkah
yang harus dilakukan apabila ada kondisi darurat. Per kelompok 1
ancaman saja. Dampingi kelompok secara bergantian pada proses ini.
(Gunakan FORM SPAB.12 - Diskusi Penyusunan Prosedur Tetap
Kedaruratan)
5. Jika sudah selesai, minta masing masing kelompok untuk
mempresentasikannya. Berikan kesempatan kelompok lain untuk
menanggapi dan memberikan masukan.
6. pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka sesi tanya jawab jika
diperlukan.
Catatan tambahan:
*Sebaiknya sesi ini dilakukan setelah sesi yang sama di kelompok dewasa,
sehingga tujuan utamanya adalah sosialisasi prosedur tetap di sekolah.
*Hasil diskusi anak anak berupa langkah langkah penanganan usahakan sama
dengan prosedur tetap sekolah yang disepakati di kelompok dewasa
*Hasil diskusi kelompok ditempelkan di dinding selama kegiatan berlangsung
41
Bagian 16. SIMULASI KEDARURATAN DI SEKOLAH
Durasi : 90 menit
Tujuan : peserta memahami dan mampu melakukan simulasi di sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian simulasi Modul Pilar 2 hal 40
2 Urgensi simulasi Modul Pilar 2 hal 9
3 Tahapan pelaksanaan simulasi Modul Pilar 2 hal 10
4 Skenario simulasi Modul Pilar 2 hal 21
5 Tips pelaksanaan simulasi Modul Pilar 2 hal 50 - 51
6 Pelaksanaan Simulasi
7 Evaluasi SImulasi
Alat dan bahan:
- Power point Sesi 19. Simulasi Evakuasi SPAB (link terlampir)
- LCD, laptop
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Perlengkapan simulasi: kertas rambu jalur evakuasi dan titik kumpul
(rambu sementara), alat peringatan tanda bahaya yang disepakati, P3K,
sarung dan bambu/ tandu.
Langkah langkah:
1. Kondisikan kelas, mintalah peserta untuk duduk berkelompok sesuai
dengan bidangnya masing masing
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
3. Paparkan materi poin inti: apa itu simulasi, mengapa simulasi perlu
dilakukan, apa saja tahapan melakukan simulasi, dan tips melakukan
simulasi mandiri.
4. Review kembali hasil diskusi dan kesepakatan yang telahd iambil
dipertemuan pertemuan sebelumnya: ancaman prioritas/ utama, peta
risiko, titik kumpul, jalur evakuasi, peringatan tanda bahaya, tim siaga
bencana, prosedur tetap kedaruratan.
42
5. Ajaklah peserta mendiskusikan skenario situasi darurat: tanggal, jam,
kejadian, dampak dan situasinya.
6. Ajak peserta untuk melakukan persiapan simulasi, dan bagilah tugas untuk
melakukan:
a. memasang rambu jalur evakuasi dan titik kumpul dari kertas
(rambu sementara)
b. melakukan sosialisasi kepada seluruh warga sekolah
c. melakukan persiapan dan pengecekan peralatan, dan
meletakkan peralatan sesuai dengan tempatnya masing masing
7. setelah persiapan dilakukan, simulasi dapat dilakukan. Lakulanlah simulasi
dengan tingkat kesulitan berjenjang. Dimulai dari :
a. tingkat kesulitan rendah: uji coba alat peringatan tanda bahaya, warga
sekolah melakukan prosedur tetap sampai pada tahap penyelamatan
diri hingga ke titik kumpul dan praktek prosedur tetap hingga semua
aman.
b. tingkat kesulitan menengah: dari tantangan kesulitan rendah,
tambahkan peran korban luka dan penanganan Pertolongan pertama
c. tingkat kesulitan tinggi: tantangan (a) dan (b) tambahkan dengan ada
yang hilang dan kerusakan bangunan. Di tingkat ini, korban luka,
hilang dan kerusakan bangunan dimana saja tidak diberitahukan
kepada petugas (TSBS) untuk menguji keseriusan simulasi.
8. Setelah selesai simulasi, ajak peserta melakukan evaluasi.
9. Sebelum sesi berakhir, pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka
sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan: pada sesi ini peserta dewasa dan anak anak digabungkan.
43
Bagian 17. PEMETAAN AKTOR
Durasi : 90 menit
Tujuan : peserta mampu memetakan aktor potensial untuk mewujudkan
SPAB di sekolahnya
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pemetaan Aktor
2 Potensi Sumber Daya Form SPAB.10 - Pemetaan Aktor
3 Cara memaksimalkan sumber
daya yang dimiliki aktor
Alat dan bahan:
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Form SPAB.10 - Pemetaan Aktor (terlampir)
Langkah langkah:
1. Buatlah lingkaran di lantai, mulai dari lingkaran kecil hingga lingkaran
besar (lingkaran dalam lingkaran). Tuliskan sekolah di titik pusat lingkaran,
lalu desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, nasional, internasional di
lingkaran berikutnya berurutan.
2. Kondisikan kelas, pastikan peserta siap menerima materi.
3. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi.
4. Bagikan kertas metaplan dan spidol kepada peserta, masing masing orang
menerima 2 kertas.
5. Berikan pertanyaan pada peserta: “siapa saja aktor (lembaga, kelompok,
jabatan) yang ada kaitannya dengan pendidikan dan penanggulangan
bencana?”
6. Mintalah peserta menuliskan jawabannya di kertas. 1 kertas 1 jawaban.
7. Buatlah kompetisi cepat- cepatan meletakkan di lantai lingkaran sesuai
dengan tingkat aktor tersebut. Aktor yang sudah dituliskan oleh temannya
tidak boleh dituliskan kembali (peserta yang terlambat dari temannya,
minta menuliskan nama aktor yang lain).
44
8. Setelah semua aktor diletakkan di lingkaran sesuai dengan tingkatannya,
mintalah peserta secara berkelompok mendiskusikan: apa sumber daya
yang dimiliki oleh aktor tersebut, bagaimana memaksimalkan sumber
daya. Diskusikan juga, dari sekian banyak aktor tersebut, mana yang saat
ini memiliki hubungan yang erat dengan sekolah, mana yang potensial tapi
hubungannya masih jauh dengan sekolah. (Gunakan Form SPAB.13 -
Pemetaan Aktor)
9. Minta masing masing kelompok mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya.
10. Tekankan pada peserta pentingnya menjalin hubungan dengan aktor
terdekat sekolah, dan pentingnya membangun komunikasi dengan aktor
potensial untuk membantu mewujudkan SPAB.
11. Sebelum sesi berakhir, pastikan peserta memahami materi di sesi ini. Buka
sesi tanya jawab jika diperlukan.
Catatan tambahan:
*tempelkan hasil diskusi di dinding kelas selama kegiatan berlangsung
45
46
Bagian 18. PENYUSUNAN RENCANA AKSI SEKOLAH
Durasi : 60 menit
Tujuan : peserta mampu menyusun rencana aksi sekolah
Point materi :
No Materi Alternatif Sumber Materi
1 Pengertian Rencana Aksi Modul Siaga Bencana bagi
Pembina Pramuka hal 110
2 Urgensi Rencana Aksi Modul Siaga Bencana bagi
Pembina Pramuka hal 110
3 Penanggung jawab Rencana Aksi
4 Cara menyusun Rencana Aksi Form SPAB.11 - Format Rencana
Aksi Sekolah
Alat dan bahan:
- Powerpoint Sesi 21. Penyusunan RAS (link terlampir)
- LCD, laptop
- ATK standar (selotip kertas, kertas plano, spidol boardmarker besar,
kertas metaplan, gunting, kertas HVS)
- Form SPAB.11 - Format Rencana Aksi Sekolah (terlampir)
Langkah langkah:
1. Kondisikan peserta, pastikan peserta siap mengikuti kegiatan
2. Sampaikan salam pembuka, jelaskan tujuan sesi
3. Jelaskan poin materi: apa Rencana Aksi Sekolah, Apa fungsinya , kapan
dan berapa lama Rencana Aksi dilaksanakan, dan bagaimana tahapan
menyusunnya.
4. Siapkan hasil Peniliaian mandiri (Kegiatan No. 3), berikan kepada peserta
untuk bahan usulan-usulan rencana mewujudkan Satuan Pendidikan aman
Bencana.
5. Bentuk kelompok untuk mendetailkan masing-masing usulan, satu
kelompok untuk mendetilkan usulan yang bersifat fisik atau struktural,
sedangkan satu kelompok untuk usulan yang bersifat non fisik
47
6. Gunakan form yang tersedia untuk menyusun rencana aksi sekolah. Susun
kegiatan mana yang akan diusulkan kepada bapak ibu guru.
7. Setelah selesai, minta masing masing kelompok untuk mempresentasikan.
Kelompok lain dipersilahkan memberikan masukan.
8. Sepakati 1 orang anak yang akan mempresentasikan di depan bapak ibu
Guru.
9. Fasilitasi anak untuk presentasi di depan bapak/ibu guru sebagai sarana
menyampaikan usulan kegiatan PRB (usulan RAS)
Catatan tambahan:
*sebaiknya kegiatan ini dilaksanakan sebelum sesi yang sama di kelompok
dewasa, agar usulan anak menjadi pertimbangan di kelompok dewasa dalam
menyusun RAS.
48
LAMPIRAN
a. Power Point Pedoman Fasilitasi SPAB Kategori Anak-anak
Link : https://sites.google.com/view/spab-bnpb/download
Page | 49
b. Form SPAB.01 – Penilaian mandiri awal kapasitas sekolah bisa mengacu pada Juknis SPAB – BNPB. Namun,
berikut contoh penilaian mandiri anak
Page | 50
Page | 51
Page | 52
Page | 53
Page | 54
Page | 55
Page | 56
Page | 57
Page | 58
Page | 59
Page | 60
Page | 61
Page | 62
c. FORM SPAB.02 - SEJARAH KEJADIAN BENCANA
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
No. Tahun Kejadian Dampak Sumber Info
1 tuliskan info
mengenai
tanggal, bulan
dan tahun
kejadian. Jika
tidak ingat,
tahun saja
cukup
Tuliskan
kejadian
bencana alam
maupun non
alam yang
pernah terjadi
di sekolah dan
desa
Tuliskan dampak
dari kejadian itu
secara detail:
korban jiwa, luka,
mengungsi, korban
material, kerusakan
fasilitas umum,
aktivitas di
masyarakat,
dampak bagi
pendidikan
Tuliskan dari
mana sumber
informasinya:
mengalami
langsung, dari
orangtua, dari
internet, dari
buku, dsb
2
3
4
5
6
Catatan: semakin tua informasi kejadian bencana yang diperoleh,
semakin baik. Tuliskan sebanyak mungkin yang diperoleh
Page | 63
d. FORM SPAB.03 - PEMETAAN ANCAMAN
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
JENIS ANCAMAN JUMLAH
*pilih dan tandai 5 ancaman dengan jumlah terbanyak
Page | 64
e. FORM SPAB.04 - PEMERINGKATAN ANCAMAN
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
Ragam ancaman Frekuensi Dampak Prioritas kesimpulan
Gempa bumi
Pergerakan
tanah
Tsunami
Banjir
.............
*pilih 3 ancaman peringkat tertinggi
Page | 65
f. FORM SPAB.05 - SEBAB DAN DAMPAK BENCANA
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
ANCAMAN : ...............................
Ancaman Sebab Dampak
Bagaimana
mengurangi/
mencegahnya
*sesi ini boleh membahas 5 ancaman tertinggi di sesi pemetaan
ancaman, kalau orangnya tidak cukup, berarti 3 ancaman tertinggi saja
Page | 66
g. FORM SPAB.06 - KALENDER MUSIM
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
No. Jenis Ancaman/
Bahaya 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dampak bagi
sekolah/
pendidikan
A Musim ancaman:
1.
2.
B Aktivitas sosial- budaya masyarakat,
hari besar keagaaman, musim
melaut, bercocok tanam, panen, dll
C Aktivitas pendidikan
Page | 67
h. Contoh Peta Risiko Bencana Ancaman Gempa Bumi
i. FORM SPAB.07 – DISKUSI KESIAPSIAGAAN BENCANA
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
ANCAMAN : ..............................
Nama
Ancaman
Sebelum Saat sesudah
Yang
harus
dilakukan
Tidak
boleh
dilakukan
Yang
harus
dilakukan
Tidak
boleh
dilakukan
Yang
harus
dilakukan
Tidak
boleh
dilakukan
Page | 68
j. Contoh Game Tugas Tugas Tim Siaga Bencana
Mengevakuasi anak didik dan seluruh warga sekolah ke tempat aman
Memeriksa seluruh ruangan untuk memastikan tidak ada anak didik yang
tertinggal di dalam ruangan
Mengamankan jalur evakuasi menuju titik kumpul
Membuat, memasang dan mensosialisasikan peta evakuasi sekolah kepada
seluruh warga sekolah
Menghitung jumlah dan memeriksa kondisi siswa
Menutup pintu kelas/ meletakkan kursi di depan kelas tanda kelas telah
kosong
Menyiapkan peralatan evakuasi (tandu, transportasi)
Memberikan/ membunyikan alat peringatan tanda bahaya
Mensosialisasikan bunyi peringatan tanda bahaya yang disepakati bagi
warga sekolah
Membantu mengevakuasi anak didik
Menghubungi orangtua murid
Memberikan pengumuman tanda aman
Menyiapkan peralatan dan perlengkapan Pertolongan Pertama
Page | 69
Membuat dan memasang rambu jalur evakuasi
Mendata dan menyimpan nomor telpon penting (RS, BPBD, PMI, Dinas
Pendidikan, Kepala Desa, Komite, Perwakilan Orangtua murid, dll)
Melakukan simulasi evakuasi secara berkala
Memasang alat peringatan tanda bahaya
Memantau kondisi lingkungan sekolah dan cuaca
Berlatih tentang pertolongan pertama
Mengadakan regenerasi Tim siaga bencana sekolah
Melaksanakan peningkatan kapasitas bagi tim siaga
bencana sekolah
Memastikan kegiatan PRB di sekolah berjalan dengan baik
Menyelamatkan barang dan dokumen sekolah yang penting
(jika memungkinkan)
Mematikan aliran listrik dan mencabut selang tabung gas
Mengunci pintu ruangan (jika memungkinkan)
Mendata jumlah pengungsi warga sekolah dan kondisi warga
sekolah
Membantu menenangkan teman teman
Page | 70
k. FORM SPAB.08 – DISKUSI TUGAS TIM SIAGA BENCANA
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
TUGAS TUGAS TIM SIAGA BENCANA SEKOLAH
Nama Bidang Tugas di masa
normal
Tugas di saat
bencana
Tugas di masa
pasca bencana
Page | 71
l. Contoh SK Tim Siaga Bencana Sekolah
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH
SD MUHAMMADIYAH INSAN KREATIF KEMBARAN,
DESA TAMANTIRTO, KEC. KASIHAN, BANTUL
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Nomor :............................
TENTANG
PEMBENTUKAN TIM SIAGA BENCANA SD MUHAMMADIYAH INSAN KREATIF
KEMBARAN,
DESA TAMANTIRTO, KEC. KASIHAN, BANTUL
KEPALA SEKOLAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Menimbang : a. Bahwa guna membantu seluruh warga sekolah dalam
menghadapi ancaman bencana perlu dibentuk Tim
Siaga Bencana Sekolah
b. Bahwa untuk memenuhi point di atas perlu
ditetapkan dengan surat Keputusan Kepala Sekolah
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan Bencana
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 46 Tahun
2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana
3. Peraturan Kepala BNPB Nomor 04 Tahun 2012
tentang Pedoman Penerapan Sekolah/ Madrasah
Aman dari Bencana
4. Permendikbud No. 33 Tahun 2019 Tentang Satuan
Pendidikan Aman Bencana
Page | 72
Memperhatikan : Berdasarkan hasil musyawarah pembentukan TIM
SIAGA BENCANA SD Muhammadiyah Insan Kreatif
kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Tanggal 14 Juli
2018
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA Membentuk Tim Siaga Bencana SD Muhammadiyah
Insan Kreatif kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul
dengan susunan pengurusan dan anggota terlampir
dalam keputusan ini
KEDUA Tim Siaga Bencana SD Muhammadiyah Insan Kreatif
kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul Mempunyai
tugas dan fungsi sebagai berikut :
1. Meningkatkan Kapasitas seluruh warga sekolah
dalam menghadapi ancaman bencana alam
terutama gempa bumi di SD Muhammadiyah
Insan Kreatif kembaran, Tamantirto, Kasihan,
Bantul.
2. Sebagai pelaksana Kegiatan penanggulangan
Bencana di SD Muhammadiyah Insan Kreatif
kembaran, Tamantirto, Kasihan, Bantul pada
khususnya dan Desa Tamantirto pada umumnya
3. Mencari dan menghimpun dana dari pihak ketiga
atau sumbangan lain yang tidak mengikat untuk
membantu penyelenggaraan kegiatan Upaya
Pengurangan Risiko Bencana di Sekolah
4. Melaporkan perkembangan pekerjaan dan akhir
pekerjaan kepada Kepala Sekolah.
KETIGA Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dangan ketentuan akan diperbaiki apabila dikemudian
Page | 73
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan keputusan
ini.
Ditetapkan di :
SD Muhammadiyah Insan Kreatif kembaran,
Tamantirto, Kasihan, Bantul
Pada Tanggal : 16 Juli 2018
KEPALA SEKOLAH
................................
NIP : ….......................
Tembusan :
1. Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Bantul
2. Yth. Kepala BPBD Kab. Bantul
Page | 74
Lampiran : Surat keputusan Kepala Sekolah
Nomor :
Tanggal : ...............
Tentang : Susunan Pengurus Tim Siaga Bencana SD
Muhammadiyah Insan Kreatif kembaran, Tamantirto,
Kasihan, Bantul
KOORDINATOR
KEPALA SEKOLAH
PERINGATAN DINI
GURU:
.........................
.........................
siswa
EVAKUASI
SEMUA WALI KELAS DAN KETUA
KELAS
--------------------------------
KELAS 1. GURU:
KELAS 2. GURU:
KELAS 3. GURU:
KETUA KELAS 3:
KELAS 4. GURU:
KETUA KELAS 4:
KELAS 5. GURU:
KETUA KELAS 5:
KELAS 6. GURU:
KETUA KELAS 6:
PERTOLONGAN
PERTAMA
GURU:
.........................
..............................
Siswa :
KOMITE SEKOLAH
Page | 75
m. FORM SPAB.09 – PENYUSUNAN PROSEDUR TETAP KEDARURATAN
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
PROSEDUR TETAP KEDARURATAN
BENCANA:...............
Jika ada tanda tanda,
Siapa Melakukan apa Kapan Dimana Bagaimana caranya
Saat kejadian bencana
Siapa Melakukan apa Kapan Dimana Bagaimana caranya
Sesaat setelah terjadi bencana
Page | 76
n. FORM SPAB.10 – PEMETAAN AKTOR
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
Nama aktor Tingkat Sumber daya yang
dimiliki
Bagaimana
mempengaruhinya
o. FORM SPAB.11 – FORMAT USULAN RENCANA AKSI SEKOLAH
Nama Sekolah : ................
Kelurahan : ................
Kecamatan : ................
Kota : ................
Provinsi : ................
Usulan RENCANA AKSI SEKOLAH Tahun.....
No Kegiatan yang
diusulkan
Berapa kali Siapa yang
terlibat
Tujuannya
untuk apa
Page | 77
Daftar Pustaka
- Modul destana 2018, BNPB
- Modul Kajian risiko dengan pelibatan aktif anak, 2009, Plan
Indonesia
- Tools monitoring sekolah aman bencana untuk anak anak, 2014,
KYPA, unpublished
- Foto foto dokumentasi KYPA, Dede/Andri
Page | 78
Penyusun Panduan
Direktorat Mitigasi
Direktorat Mitigasi merupakan salah satu unit eselon 2 yang baru
dibentuk dengan penyesuaian SOTK baru pada akhir tahun 2019 di BNPB.
Direktorat ini memiliki peran dalam menjalankan kegiatan mitigasi
struktural dan non struktural dalam upaya pengurangan risiko bencana.
Salah satu program dalam kegiatan mitigasi non struktural ini adalah
implementasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Program SPAB sendiri telah dilaksanakan oleh BNPB sejak tahun 2015
dibeberapa daerah di Indonesia. Mekanisme maupun pendekatan yang
diterapkan pun mengalami perkembangan dari pertama kali dicanangkan
namun landasan subtansi dari SPAB itu sendiri tidak berubah. Hal ini
bertujuan agar upaya edukasi kebencanaan dapat lebih massive, efektif,
efisien dan implementatif, salah satu nya melalui pelaksanaan fasilitasi
SPAB secara mandiri oleh masyarakat. Dan pedoman fasilitasi SPAB
mandiri yang disusun ini dapat menjadi acuan dalam implementasi SPAB
secara mandiri ini kedepannya.
Seknas SPAB
Sekretariat nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB)
dipimpin oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan
keanggotaan; Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB),
Kementarian Agama (Kemenag), Kementerian Perlindungan anak dan
Perempuan (KPPA), serta berbagai Lembaga non pemerintah,
sebagaimana tercantum dalam lampiran surak keputusan Menteri
Pendidikan dan kebudayaan no 110/P/2017. Seknas SPAB ini dibentuk
pada tahun 2017 yang bertujuan untuk mengampanyekan pengurangan
risiko bencana disektor pendidikan melalui SPAB.
Page | 79
KYPA
KYPA adalah lembaga non pemerintah yang berkantor di Yogyakarta.
Berdiri secara resmi pada 14 Februari 2005, KYPA telah terlibat dalam
beberapa penanganan bencana dan pemulihan di beberapa tempat di
Indonesia. KYPA juga memiliki banyak pengalaman dalam pemberdayaan
masyarakat dan pendidikan pengurangan risiko bencana baik di sekolah
maupun di masyarakat.
Di tahun 2017, KYPA mendapat penghargaan sebagai “Safe School
Champion kategori Organisasi” dari ASEAN Safe School Initiative (ASSI).
Saat ini KYPA menjadi lembaga swadaya murni yang membiaya kehidupan
organisasi dan mendampingi sekolah untuk isu Satuan pendidikan aman
bencana. Dua sekolah dampingan KYPA juga mendapatkan penghargaan
yang sama di tahun yang berbeda; SDN 1 Dadapan Rembang menjadi
School Champion di tahun 2013, dan SD Muhammadiyah Insan Kreatif
Kembaran Bantul mendapat penghargaan sebagai “Safe School Champion
kategori sekolah” di tahun 2019.
KYPA berkomitmen akan terus mengembangkan diri dan aktif menjadi
bagian dari yang menyelamatkan melalui program program
pendampingan SPAB mandiri.
Page | 80
Mariana Pardede
Biasa dipanggil Dede, perempuan kelahiran Muara Bungo, 13 April 1984
yang lalu, mengawali perkenalannya
dengan isu kebencanaan sejak
menjadi relawan respon bencana
Tsunami Aceh 2005. Sejak saat itu,
Dede konsisten di isu kebencanaan
dan berkecimpung dalam isu sekolah
aman bencana sejak 2007 mulai dari
Sumatera, Jawa, Sulawesi, Bali, Timor
hingga Papua. Peraih “Safe School
Champion kategori Individu tahun 2017” ini sehari hari bersama Andri,
rekannya di KYPA, selain aktif berkegiatan PRB di sekolah dan di
masyarakat, juga aktif mengembangkan media bermain dan belajar SPAB.
Kontak Dede melalui [email protected]
Muhammad Andrianto
Andri, lahir dan besar di Yogyakarta,
saat ini beraktivitas kegiatan
Pengurangan risiko bencana di sekolah
dan masyarakat bersama lembaga
KYPA di Yogyakarta. Andri mengawali
respon bencana pada letusan Gunung
Merapi tahun 1994, lalu mulai aktif
kembali berkegiatan PRB sejak kejadian
Gempa bumi Yogyakarta di tahun 2006.
Andri juga merupakan peraih
penghargaan “Safe School Champion
kategori Individu” dari ASEAN Safe School Initiative (ASSI) pada tahun
2019. Andri dapat dihubungi melalui [email protected]
Page | 81
Yusra Tebe
Yusra Tebe. Seorang praktisi yang telah
memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun
dalam upaya pengelolaan risiko bencana
di Indonesia maupuan di beberapa negara
ASEAN lainnya. Pernah bekerja dengan
berbagai lembaga nasional dan
internasional. Telah terlibat dalam
berbagai operasi tanggap darurat, serta
aktif dalam kegiatan pengurangan risiko
bencana. Secara khusus, memiliki fokus di
isu pendidikan dalam situasi darurat, serta
satuan pendidikan aman bencana (SPAB). Yusra juga terlibat dalam
penyusunan Peta jalan (roadmap) SPAB 2015-2019, pengembangan
berbagai modul dan petunjuk teknis pelaksanaan SPAB, pengembangan
modul SPAB secara daring, memfasilitasi berbagai pelatihan. Serta terlibat
dalam penyusunan kebijakan SPAB di level nasional, provinsi dan
kabupaten/kota. Yusra, dapat dihubungi melalui: [email protected]
Page | 82
LAGU LAGU
Tetap tenang jangan panik
Nada lagu: pada hari minggu Lirik Karya: Dede (KYPA)
ada 3 lempeng bumi di negeri kita
bergerak gerak bertumbuk jika tiba masa
segala yang di atas bumi goyang semua
sekolah dan rumahku bergetar karena gempa
HEIIII........................
tetap tenang jangan panik segra berlindung
merunduk berlutut pegang kaki mejanya
tetap tenang jangan panik segra berlindung
merunduk berlutut pegang kaki mejanya
Page | 83
3 PILAR sekolah aman
(nada lagu satu satu aku sayang ibu)
Lirik Karya Andri (KYPA)
Pilar 1 fasilitas aman
Pilar 2 manajemen bencana
Pilar 3 pendidikan PRB
1,2,3 sekolahku aman
Kapasitas Kuat
(nada lagu: 2 mata saya)
Lirik karya: Andri KYPA
Kapasitas kuat,
kerentanan lemah
Risiko kerugian
Bencana merusak
Ancaman kemungkinan terjadi bencana
Ayo kita siaga
Siaga bencana
Page | 84
Daftar Singkatan:
ABK: Anak Berkebutuhan Khusus
ATK: Alat Tulis dan Kantor
BNPB: Badan Nasional Penanggulangan Bencana
BPBD: Badan Penanggulangan Bencana Daerah
PMI: Palang Merah Indonesia
Perka: Peraturan Kepala
Ppt: Powerpoint
PRB: Pengurangan Risiko Bencana
RAS: Rencana Aksi Sekolah
TSBS: Tim Siaga Bencana Sekolah
SK: Surat Keputusan
SPAB: Satuan Pendidikan Aman Bencana