Post on 20-Oct-2015
A. Latar Belakang
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah
jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan
hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya
dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di
dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan
ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan
kepribadian dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji
kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga tak
ada satu kekuatan manapun juga yang mampu
memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa Indonesia.
Mengingat tingkah laku para tokoh dewasa ini, yang
berkaitan dengan situasi negeri kita di bidang politik,
sosial, ekonomi dan moral, maka sudah sepantasnya kalau
kita saling mengingatkan bahwa tidak mungkin ada solusi
(pemecahan) terhadap berbagai persoalan gawat yang
sedang kita hadapi bersama, kalau fikiran dan tindakan
kita bertentangan dengan prinsip-prinsip Pancasila yang
sangat menjunjung tinggi Hak asasi manusia. Terutama
hak-hak kodrat manusia sebagai hak dasar ( hak
asasi )yang harus dijamin dalam peraturan perundang-
undangan. Oleh karena itu, banyak ulasan atau
1
penelaahan, yang bisa sama-sama kita lakukan mengenai
persoalan ini.
Di dalam makalah ini penulis sekedar mengingatkan
kembali apa makna dan hubungan dari Hak Asasi Manusia
dalam Pancasila
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian dari HAM
2. Pengertian pancasila
3. HAM dalam pancasila
C. Pembahasan
Hak asasi manusia merupakan seperangkat hak dasar
yang secara kodrati melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia, sehingga semua kehidupan manusia tidak lepas
dari nuansa HAM. Inilah yang mendorong lahirnya
kesadaran bangsa Indonesia sebaai negara merdeka,
bersatu berdaulat, adil dan makmur.
Di dalam Undang – Undang Nomor 39 tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, pasal 1, disebutkan hak asasi
manusia merupakan seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
1
hukum dan pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat martabat manusia.
Selain itu, hak asasi manusia juga merupakan hak
fundamental yang dimiliki setiap manusia sebagai
anugerah Tuhan dan oleh sebab itu bersifat universal.
Setiap manusia yang lahir memiliki hak tersebut. Adanya
hak tersebut menjadikan manusia memiliki harkat dan
martabat serta derajat yang tinggi sehingga berbeda dari
makhluk yang lainnya.
Hak asasi manusia juga berlandaskan sistem nilai yang
ditentukan oleh pandangan hidup bangsa. Bagi bangsa
Indonesia, pandangan atau filsafat hidup bangsa yang
telah disepakati adalah Pancasila. Sistem nilai yang
melandasi HAM1 berdasarkan pandangan hidup bangsa
adalah sistem nilai universal dan lokal.
Hak – hak dasar2 berkaitan dengan nilai – nilai moral
yang setiap tindakannya harus bisa
dipertanggungjawabkan, baik di depan manusia maupun
penciptaNya. Hak asasi manusia juga dapat diartikan
sebagai hak – hak dasar yang melekat pada kodrat
manusia karena martabatnya atau karena kedudukannya
sebagai manusia, bukan karena pemberian negara atau
1 HAM= Hak Asasi Manusia2 Dasar = asasi/pokok
3
masyarakat. Sehingga, HAM berlaku untuk setiap manusia
tanpa terkecuali.
Di dalam Hak Asasi Manusia terkandung 2 makna,
yaitu(1) HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam
diri setiap manusia sejak ia dilahirkan ke dunia dan (2)
HAM merupakan instrumen untuk menjaga harkat dan
martabat manusia sesuai dengan kodrat kemanusiaannya
yang luhur.
Hak Asasi Manusia ditegakkan dengan menggunakan
beberapa alasan. Antara lain (1) sebagai penghargaan
terdapat hak dan kodrat manusia, (2) untuk melindungi,
mempertahankan dan meningkatkan martabat manusia,
(3) untuk tegaknya ketertiban, ketenangan, kedamaian
hidup, jaminan keadilan, serta kepastian hukum masing –
masing manusia, serta (4) untuk melindungi hak – hak
warga negara dari tindakan sewenang – wenang penguasa
negara.
Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah
jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan
hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya
dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di
dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Sifat
dari pancasila adalah imperative atau memaksa, siapa saja
yang berada diwilayah NKRI, wajib mentaati pancasila serta
1
mengamalkan dengan tanpa persyaratan. Pancasila adalah
pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik
Indonesia. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan
masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka manusia
Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan
kehidupan kenegaraan.
The founding fathers setelah melakukan perenungan
yang dalam dan panjang akhirnya menyepakati,
menetapkan serta mengesahkan Pancasila sebagi
pandangan hidup bangsa, dasar dan ideologi negara pada
18 Agustus 1945. Sumber bahan dan nilai Pancasila digali
dari diri bangsa Indonesia.
Nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila ,
menurut Hamid Attamimi3 memiliki fungsi konstitutif dan
regulatif. Fungsi konstitutif mengandung arti bahwa
pancasilalah yang menentukan apakah tata hukum
Indonesia merupakan tat hukum yang benar. Pancasila di
sini merupakan dasar suatu tata hukum, yang tanpa itu
suatu tata hukum kehilangan arti dan maknanya hukum.
Pancasila juga memiliki fungsi regulatif yang menentukan
apakah hukum positif masih berlaku di Indonesia
merupakan hukum yang adil atau tidak.
3 Hamid Attamimi – BP7 Pusat,1993
5
Jika mengacu pada dua fungsi di atas maka menjadi
catatan kita bersama bahwa setiap proses perumusan
perundang – undangan4 para perumus harus selalu
menjadikan nilai – nilai universal dan bahkan lokal yang
terkandung dalam Pancasila sebagai acuannya.
Sistem nilai universal dari Pancasila yang melandasi
HAM yaitu:
a. Nilai religius atau ketuhanan
b. Nilai kemanusiaan
c. Nilai persatuan
d. Nilai kerakyatan, dan
e. Nilai keadilan
Nilai religius5 yang diamanatkan dalam sila pertama,
dapat dikatakan merupakan suatu keunikan dalam
penyelenggaraan negara RI dibandingkan dengan negara –
negara Barat misalnya, yang tentunya berangkat dari
kondisi masyrakat Indonesia sendiri. Ide tentang HAM bagi
bangsa Indonesia adalah HAM yang tidak bertentangan
dengan nilai ketuhanan. Karena HAM bersumber dari nilai
– nilai ketuhanan sehingga HAM yang dikembangkan tidak
menyalahi aturan yang ditetapkan Tuhan.
4 termasuk di dalamnya UU tentang HAM5 Religius = ketuhanan
1
Merinci kerangka pikir utama yang dapat ditarik dari
sila pertama Pancasila dalam kaitannya dengan HAM
adalah:
1. Negara berkewajiban untuk menjamin hak dan
kebebasan dasar pada setiap individu untuk
beragama secara bebas
2. Ketentuan perundang undangan harus selalu
mengacu pada nilai – nilai ke Tuhan-an yang
universal.
3. Semua individu dalam negara memiliki hak yang
asasi untuk memilih dan menjalankan ibadahnya
sesuai dengan apa yang ia percaya, dan tiada
apapun yang dapat memaksanya untuk memilih
dan menjalankan ibadahnya tersebut.
Derivasi dari asas di atas secara tegas dirumuskan
dalam pasal 2 UU No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, yang menyebutkan bahwa “ Negara Republik
Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak dan
kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati
melekat pada dan tak terpisahkan dari manusia, yang
harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi
peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan,
kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan”. Namu masih
7
banyak yang belum memahi hal tersebut. Dapat dilihat dari
berbagai tingkat dan bentuk konflik yang terjadi di
beberapa daerah yang masih dilandasi oleh hal – hal
pramodial6.
Pada Pancasila sila kedua mengandung nilai – nilai
kemanusiaan, yaitu pengakuan terhadap adanya martabat
manusia dengan segala hak asasinya yang haru dihormati
oleh siapapun, dan perlakuan yang adil terhadap sesama
manusia. Pengertian dari manuasia beradab adalah
manusia yang memiliki daya cipta,rasa, karsa dan iman,
sehingga bebeda dari makhluk lainnya. Nilai kemanusiaan
ini merupakan sumber nilai bagi HAM. Tanpa kemanusiaan,
HAM akan mengakibatkan manusia ke luar dari jatidirinya
sebagai manusia. Karena itu perwuujudan HAM harus
meningkatkan keadilan dan peradaban manusia.
Sila ketiga Pancasila yakni persatuan Indonesia
mengandung nilai – nilai persatuan bangsa. Nilai persatuan
yang dimaksud adalah kondisi dinamis untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan secara terus – menerus dari
bangsa Indonesia yang sangat heterogen , baik segi ras,
suku, agama, tingkat ekonomi maupun keyakinan politik.
Sila ketiga Pancasila inilah yang membuahkan sejumlah
kerangka pikir, misalnya penghormatan pada setiap
6 Pramodial merupakan paling dasar
1
perbedaan yang ada, penghormatan pada hukum dan
masyarakt adat, harmoni dan keseimbangan.
Pada sila ke empat Pancasila merupakan asas yang
menghasilkan seperangkat nilai yang menjadi landasan
kehidupan sebagai warga negara dalam pemerintahan.
Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga
masyarakat mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban
yang sama. Di dalam menyelesaikan masalah bersama
diutamakan musyawarah dengan melibatkan seluruh
komponen ikut berpartisipasi dalam masalah tersebut.
Sedangkan pada sila kelima Pancasila di dalamnya
terkandung nilai – nilai keadilan sosial, antara lain berupa:
a. Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan
masyarakat meliputi seluruh rakyat Indonesia.
b. Keadilan dalam kehidupan sosial terutama meliputi
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial,
kebudayaan, serta pertahanan keamanan, dan
c. Cita – cita masyarakat adil makmur material dan
spiritual secara merata bagi seluruh rakyat
Indonesia.
d. Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban,
serta menghormati hak – hak orang lain, dan
e. Cinta akan kemajuan dan pembangunan.
9
Nilai keadilan harus menjadi dasar dalam
pengembangan HAM karena tanpa keadilan HAM akan
menjadikan manusia kehilangan jatidirinya. Menjadilah ia
bertindak sewenang – wenang dan melanggar HAM manusia
lainnya.
D. Kesimpulan
1. Hak asasi manusia merupakan seperangkat hak dasar
yang secara kodrati melekat pada hakekat dan
keberadaan manusia, sehingga semua kehidupan
manusia tidak lepas dari nuansa HAM.
2. Hak Asasi Manusia mempunyai dua makna yaitu
a. Hak alamiah yang melekat pada diri manusia
b. Instrumen untuk menjaga harkat dan martabat
manusia
3. Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang
memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia
serta membimbingnya dalam mengejar kehidupan lahir
batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur.
4. Pancasila mempunyai sifat yang memaksa
5. Pancasila merupakan dasar dari Hak Asasi Manusia. Di
dalam Hak Asasi Manusia terkandung nilai – nilai
Pancasila.
E. Daftar Pustaka
1
Hamuni.2007. Selami IPS
Ghazali,Adeng Muchtar,2004. Pendidikan Kewarganegaraan
Prespektif Islam. Bandung: Benang Merag
Press
Sudarmono,1995. Konsepsi Hak Asasi Manusia Berdasarkan
Pancasila.Malang: Laboratorium Pancasila
TAP MPR NO. IV/MPR/1999: Garis-garis Besar Haluan Negara
1999-2004, Cet. 1.Jakarta: Sinar Grafika,
1999.jenis: Referensi
11