PAK 28 DEA

Post on 19-Feb-2016

245 views 3 download

description

qsq

Transcript of PAK 28 DEA

PENYAKIT AKIBAT KERJA (BISINOSIS) PADA PEKERJA GARMEN

DEA MINDY SASMITA102012409

PENDAHULUAN

• Industri menimbulkan polusi udara baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja sehingga mempengaruhi sistem respirasi.

• Pneumokoniosis baru tampak secara klinis dan radiologis setelah pajanan debu berlangsung 20-30 tahun

• Pabrik tekstil yang memakai kapas ,hemp, flax sebagai bahan dasar memberi resiko menderita bisinosis.

7 LANGKAH DIAGNOSIS1. Diagnosis klinis2. Pajanan yang dialami3. Besarnya pajanan4. Hubungan pajanan dengan penyakit5. Faktor individu6. Faktor di luar individu7. Diagnosis okupasi

1. DIAGNOSIS KLINIS

ANAMNESIS1. Identitas pasien2. Riwayat penyakit: RPS, RPD, RPK.3. Riwayat pekerjaan:

• sesak napas, nyeri dada,batuk, demam, apakah membaik jika pekerja berlibur dan kambuh jika pasien kembali bekerja.

• apakah pekerjaan menyebabkan atau berhubungan dengan penyakit • sudah berapa lama bekerja• riwayat pekerjaan sebelumnya• alat kerja, bahan kerja, serta proses kerja, sampai dengan hasil

produksi• seperti apa alat pelindung diri yang dipakai• waktu bekerja sehari• apakah punya kebiasaan merokok • apakah ada pekerja lain yang mengeluh hal yang sama seperti pasien • apakah ada keadaan lain yang memperberat penyakit pasien

PEMERIKSAAN FISIK

• Tekanan darah dan nadi : normal• Frekuensi napas : turun• Suhu : peningkatan• keluhan iritasi saluran napas bagian atas seperti : bersin-

bersin, iritasi pada mata, hidung, stridor

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Uji fungsi paru : penurunan FEV I• Radiologis

PEMERIKSAAN TEMPAT KERJA• yang perlu dievaluasi adalah komposisi kimiawi dari debu

tersebut • Keadaan lingkungan kerja • kelembapan

DIAGNOSIS KLINIKpenyakit Gejala klinis Penyebab PP

Bronkitis kronik

• Dahak berwarna yang bening, putih atau hijaukekuningan

• Dyspnea • Demam• batuk. Gejala kelelaha, sakit

tenggorokan , nyeri otot, hidung tersumbat, dan sakit kepala

• Merokok• usia • infeksi

Hemophilus influenza dan Streptococus pneumonie

Flek pada paru

TBC Paru • batuk, batuk darah, sesak napas, nyeri dada

• demam, keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan dan malaise.

mycobacterium tuberculosis

flek pada paru dan BTA +

2. PAJANAN YANG DIALAMI

DEBU KAPAS• Bahan yang diproduksi• Materi (bahan baku) yang digunakan• Informasi tertulis yang ada mengenai bahan-bahan yang

digunakan (MSDS, label, dan sebagainya • debu kapas ialah debu yang dilepaskan ke dalam udara

yang terjadi pada pengolahan serat kapas.

DEBU KAPAS1. Debu kapas dibagi menurut urutannya sebagai berikut:4

• Halus atau respirabel yang berukuran kurang dari 7 µm. • Sedang yang berukuran antara 7 µm-2 mm.• Kasar berukuran lebih dari 2 mm yang terutama terdiri

atas serat kapas sendiri.2. 2,5 cm disebut fly 3. Penggunaan vertical elutriator dan personal sampler

3. HUBUNGAN PAJANAN DENGAN PENYAKIT

Menarik nafas udara mengandung debu masuk ke paru – paru mempengaruhi faktor fisik,kimiawi,host.

Lamanya paparan ukuran debu

reaksi yang timbul akibat debu yang terinhalasi pada paru tergantung pada sifat alamiah kimia dari debu, ukuran debu, distribusi dari debu yang terinhalasi, kadar partikel debu, lamanya paparan, kerentanan individu dan pembersihan partikel debu.

reaksi immunoglobulin E (lgE)

4. PAJANAN CUKUP BESAR

KADAR PARTIKEL

• standar menurut WHO yang di perbolehkan 0,2 mg /m3 • pada ruang penyisiran (cadroom) kapas dengan kadar

debu respirasi antara 0,35 mg/m3, dan 0,60 mg/m3

EPIDEMIOLOGI • dilaporkan di Cina dimana kadar debu kapas antara 3,04-

12,32 mg/m3 didapatkan perasaan dada tertekan di awal kerja sebesar 9%.7 Penurunan VEPI sebesar 21,8%, batuk disertai dahak 18,2 %, dan bronchitis kronik sebesar 10,9 %, serta bisinosis didapatkan sebesar 1,7 %.

• Di Indonesia penyakit ini belum dilaporkan secara spesifik

ALAT PELINDUNG DIRI

1. harus memenuhi persyaratan :• Enak dan nyaman di pakai• Tidak mengganggu kerja• Memberi perlindungan efektif

terhadap jenis bahaya

2. Pada kasus bisinosis salah satu APD yang utama adalah APD untuk alat pernapasan yakni respirator atau masker khusus.APD seperti masker filter berguna jika secara teratur di periksa filtrasi udara efektif dan sempurna

5. FAKTOR INDIVIDU

• Status kesehatan fisik dari masing-masing individu • higene perorangan• meningkatnya umur maka lebih rentan

6. FAKTOR LAIN DI LUAR INDIVIDU

• Kebiasaan yang buruk • pekerjaan dirumah ataupun pekerjaan sambilan.

7. DIAGNOSIS OKUPASI

PENYAKIT PARU AKIBAT PAPARAN DEBU KAPAS (BISINOSIS)

• Bisinosis adalah penyakit pneumoconiosis yang disebabkan oleh pencemaran debu kapas atau serat kapas

• Masa inkubasi penyakit bisinosis cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun

• Patogenesis belum jelas• sesak napas, terasa berat pada dada, terutama pada hari

Senin (yaitu hari awal kerja pada setiap minggu).

DERAJAT BISINOSISDerajat 0 Tidak ada gejala

Derajat ½ Kadang-kadang dada tertekan pada hari

pertama kerja

Derajat 1 Dada tertekan atau sesak napas tiap hari

pertama minggu kerja

Derajat 2 Rasa berat didada dan sukar bernafas tidak

hanya pada hari pertama tapi pada hari lain

minggu kerja

Derajat 3 Gejala seperti derajat 2 ditambah toleransi

terhadap aktivitas secara menetap dan

pengurungan kapasitas ventilasi

GEJALA KLINIS • ciri napas pendek dan dada sesak. • dada rasa tertekan dan atau sesak napas pada hari

pertama kerja sesudah hari libur, selanjutnya disebut hari Senin (Monday morning chest tightness)

• disertai batuk yang lama-kelamaan menjadi batuk berdahak. Pada sebagian besar individu, temuan ini akan berkurang atau hilang pada hari kedua bekerja

• Pada pekerja yang sudah lama terpajan selama bertahun-tahun, adanya riwayat dispnoe saat melakukan kegiatan adalah temuan yang biasa.

PENATALAKSANAAN • Beta2-Agonis Long Acting relaksasi otot polos saluran

nafas, meningkatkan klirens mukosiliar, menurunkan permeabilitas vaskuler dan dapat mengatur pelepasan mediator dari sel mast dan basofil

• Sodium kromoglikat dan sodium nedokromil antiinflamasi non steroid

• Teofilin lepas lambat bronkodilator yang mempunyai efek ekstrapulmonar, termasuk efek antiinflama

• Kortikosteroid antiinflamasi

PENCEGAHAN • Melakukan pre-employment medical check up • Pengendalian kadar debu dalam lingkungan

• Pencegahan Terhadap Sumbernya• Pencegahan Terhadap Transmisi • Pencegahan Terhadap Tenaga Kerja

• Kebiasaan Merokok

PROGNOSIS • kemungkinan masih reversible • dubia

KESIMPULAN

Untuk mencegah terjadinya obstruksi saluran napas pada karyawan yang terpapar dengan debu kapas, semua karyawan yang melamar untuk bekerja di pabrik tekstil hendaknya menjalani penyaringan khusus yang dimulai dengan wawancara terpimpin dan dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik, spirometri, foto paru dan tes kulit terhadap beberapa allergen inhalan umum.