Post on 16-Oct-2021
OPTIMASI PATI JAGUNG DAN GELATIN
SEBAGAI BAHAN PENGIKAT GRANUL PAKAN HEWAN BERBAHAN
DASAR LIMBAH IKAN DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maria Regina Lusiana Kya
168114120
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
Persetujuan Pembimbing
OPTIMASI KOMPOSISI PATI JAGUNG DAN GELATIN
SEBAGAI BAHAN PENGIKAT GRANUL PAKAN HEWAN BERBAHAN
DASAR LIMBAH IKAN DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL
Skripsi yang diajukan oleh
Maria Regina Lusiana Kya
NIM : 168114120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Pengesahan Skripsi Berjudul
OPTIMASI KOMPOSISI PATI JAGUNG DAN GELATIN
SEBAGAI BAHAN PENGIKAT GRANUL PAKAN HEWAN BERBAHAN
DASAR LIMBAH IKAN DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL
Oleh:
Maria Regina Lusiana Kya
NIM : 168114120
Dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Skripsi
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal : 15 Februari 2021
Mengetahui
Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma
Dekan
Panitia Penguji Tanda tangan
1. apt. Dina Christin Ayuning Putri, M.Sc. .......................
2. apt. Wahyuning Setyani, M.Sc. .......................
3. Dr. apt. Agatha Budi Susiana Lestari .......................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Jalani hidup seperti air mengalir, tidak untuk hanyut melainkan
untuk berjuang lebih keras”
Karya yang jauh dari sempurna ini ku persembahkan kepada :
Allah Tritunggal Maha Kudus
Bapa yang memperhatikan dan menjaga dari surga
Ibu yang melimpahiku dengan kasih sayang
Kakak-kakak dan semua keponakan tercinta
Teman-teman seperjuangan
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
Diri sendiri yang memilih untuk tidak menyerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, dengan mengikuti ketentuan sebagaimana
layaknya karya ilmiah. Apabila di kemudian hari ditemukan indikasi plagiarism
dalam naskah ini, maka saya bersedia menanggung segala sanksi sesuai peraturan
perundang undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 28 Januari 2021
Penulis,
Maria Regina Lusiana Kya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama : Maria Regina Lusiana Kya
Nomor Mahasiswa : 168114120
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
OPTIMASI KOMPOSISI PATI JAGUNG DAN GELATIN
SEBAGAI BAHAN PENGIKAT GRANUL PAKAN HEWAN BERBAHAN
DASAR LIMBAH IKAN DENGAN METODE DESIGN FAKTORIAL
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 28 Januari 2021
Yang menyatakan,
Maria Regina Lusiana Kya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Allah Tritunggal Maha Kudus karena atas kasih
dan penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul: “Optimasi
Komposisi Pati Jagung dan Gelatin sebagai Bahan Pengikat Granul Pakan Hewan
Berbahan Dasar Limbah Ikan dengan Metode Desain Faktorial”. Skripsi ini
merupakan bagian dari penelitian apt. Wahyuning Setyani, M.Sc. yang berjudul
“Optimasi Tepung Molases dan Gelatin Pada Pakan Hewan Berbahan Dasar
Limbah Ikan dengan Meteode Desain Faktorial berdasarkan SK nomor
005/Penel./LPPM-USD/I/2020.
Pada proses perkuliahan, penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis
telah mendapat banyak pertolongan, bimbingan dan kasih Tuhan melalui banyak
pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada:
1. Dr. apt. Yustina Sri Hartini, M.Si. selaku Dekan Fakultas Farmasi Senat
Sanata Dharma.
2. apt. Wahyuning Setyani, M.Sc. selaku dosen pembimbing atas segala
bimbingan, masukan dan kritik yang diberikan dalam penelitian proyek
paying dan penyusunan skripsi ini.
3. apt. Dina Christin Ayuning Putri, M.Sc. selaku dosen penguji atas
bimbingan, saran, kritik dan pengarahannya selama penyusunan skripsi
ini.
4. Dr. apt. Agatha Budi Susiana Lestari selaku dosen penguji atas bimbingan,
saran, kritik dan pengarahannya selama penyusunan skripsi ini.
5. Dr. apt. Christine Patramurti selaku dosen pembimbing akademik dan
Kepala Program Studi S1 Farmasi atas dukungan, bimbingan dan arahan
sejak awal penulis memasuki Program Studi S1 Farmasi hingga akhirnya
menyelesaikan skripsi ini.
6. Segenap laboran dan karyawan, Pak Musrifin, Pak Agung, Pak Wagiran,
dan Pak Kayat atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Orang tua tercinta, (Alm) Bapak Christoforus Kya dan Mama Maria
Margaretha Bheni sebagai sosok panutan bagi penulis. Kakak Inyo, kakak
Mersi, kakak Bos, kakak Ratna, kakak Ike, (almh) kakak Ira, bibi Wati,
ponakan Kristin, Grace, Ba’i terima kasih untuk semua dukungan penulis
semakin bersemangat menyelesaikan skripsi ini.
8. Rekan penelitian Perut Ikan (Astri, Chacha dan Stella) yang telah berjuang
bersama untuk menyelesaikan penelitian ini sekalipun sedang dalam masa
pandemi.
9. Rani, Agatha, Astin dan Monic yang membantu dan mengajarkan penulis
cara menggunakan aplikasi Design Expert 13 dan SPSS.
10. Sensi Taek, Whilda Panda, Ayu Mujuk, Chelsea Celine, Ekawaty, Riani
Dipu, Megi Banggo, Aulia Sina, serta teman-teman yang tidak bisa penulis
sebutkan.
11. Teman-teman FSM C 16 dan Angkatan 2016 yang tidak bisa disebutkan
satu persatu.
12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, kritik dan saran
yang membangun untuk diri penulis maupun untuk materi dalam penulisan
skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari ketidaksempurnaan dalam penulisan skripsi
ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar tulisan
ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan
informasi baru yang dapat mendukung keberlajutan penelitian ini.
Yogyakarta, 28 Januari 2021
Penulis,
Maria Regina Lusiana Kya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................................ vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................... xiii
Abstract ................................................................................................................ xiv
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
METODE PENELITIAN ........................................................................................ 2
Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................................... 2
Alat ...................................................................................................................... 3
Bahan ................................................................................................................... 3
Formula Granul Pakan ......................................................................................... 3
Pembuatan Granul Pakan Hewan ........................................................................ 3
Uji Sifat Fisik Granul Pakan Hewan ................................................................... 4
Uji Stabilitas Fisik Granul Pakan Hewan ............................................................ 6
Analisis Hasil ...................................................................................................... 6
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 6
Evaluasi Granul Pakan ........................................................................................ 6
Optimasi Formula Granul .................................................................................. 16
Uji Stabilitas Sifat Fisik Granul ........................................................................ 17
KESIMPULAN ..................................................................................................... 18
SARAN ................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 20
LAMPIRAN .......................................................................................................... 22
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Formula Granul Pakan ............................................................................... 3
Tabel II. Diameter Ukuran Partikel ......................................................................... 8
Tabel III. Uji Sifat Alir............................................................................................ 9
Tabel IV. Uji Sudut Diam ..................................................................................... 10
Tabel V. Uji Kadar Air.......................................................................................... 14
Tabel VI. Data Uji Stabilitas ................................................................................. 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengamatan Organoleptis Pakan ........................................................... 6
Gambar 2. Distribusi Ukuran Partikel ..................................................................... 7
Gambar 3. Hubungan Pati Jagung dengan Sudut Diam Granul ............................ 11
Gambar 4. Hubungan Gelatin dengan Sudut Diam Granul................................... 12
Gambar 5. Contour Plot Sudut Diam Granul ........................................................ 13
Gambar 6. Hubungan Pati Jagung dengan Kadar Air Granul ............................... 14
Gambar 7. Hubungan Gelatin dengan Kadar Air Granul ...................................... 15
Gambar 8. Contour Plot Kadar Air Granul ........................................................... 16
Gambar 9. Superimposed Contour Plot dengan Pengambilan 1 Titik .................. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Pembuatan Tepung Ikan ............................................. 22
Lampiran 2. Dokumentasi Pengujian Sifat Fisik .................................................. 23
Lampiran 3. Data Perhitungan Rata-rata Diameter Partikel Granul ..................... 25
Lampiran 4. Design Faktorial ............................................................................... 31
Lampiran 5. Uji Statistik ....................................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRAK
Limbah ikan yang tidak diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan.
Limbah ikan memiliki nutrisi yang cukup sehingga layak untuk diolah kembali,
salah satu bentuk olahan limbah ikan adalah pakan hewan. Pada penelitian ini
dilakukan optimasi terhadap komposisi pati jagung dan gelatin sebagai bahan
pengikat dalam granul pakan hewan yang berbahan dasar limbah ikan. Optimasi
dilakukan untuk mengetahui komposisi pati jagung dan gelatin yang optimum
dalam granul pakan hewan, serta untuk melihat efek paling dominan antara pati
jagung, gelatin, dan interaksinya terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik granul.
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan
metode optimasi desain faktorial dan menggunakan aplikasi Design Expert 13 (free
trial). Optimasi menggunakan 4 formula dengan 2 faktor (pati jagung dan gelatin)
pada level tinggi dan rendah. Respon fisik yang diamati pada penelitian ini berupa
sudut diam dan kadar air.
Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa gelatin
memiliki efek paling dominan terhadap sifat fisik granul yakni kontribusi sebesar
85,97% dalam menurunkan respon sudut diam dan kontribusi sebesar 1,10% dalam
menurunkan respon kadar air. Area komposisi optimum campuran pati jagung dan
gelatin yang memenuhi parameter sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan granul yang
baik yaitu komposisi pati jagung 16% dan gelatin 8%.
Kata Kunci: Optimasi, pati jagung, gelatin, limbah ikan, sudut diam, kadar air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Abstract
Fish waste is not treated properly can pollute the environment. Fish waste
has sufficient nutrition and it is feasible to be reprocessed to be animal feed. In this
research, optimization was carried out to determine the optimum composition of
corn starch and gelatin in animal feed granules, also to see the most dominant effect
between corn starch and gelatin and their interactions on the physical properties
and physical stability of the granules.
The method used in this research is experimental with a factorial design
optimization method and uses the application Design Expert 13 (free trial).
Optimization using 4 formulas with 2 factors (corn starch and gelatin) at high and
low levels. Physical responses observed in this study were the angle of rest and
moisture content.
The results obtained in this study indicate that gelatin has the most
dominant effect on the physical properties of granules, for a contribution of 85.97%
in reducing the angle of rest response and a contribution of 1.10% in reducing the
response to moisture content. The optimum composition area of the mixture of corn
starch and gelatin that meets the parameters of good physical properties and
physical stability of granule preparations is the composition of 16% corn starch
and 8% gelatin.
Keywords: Optimazation, corn starch, gelatin, fish waste, angle of repose, moisture
content.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Pengolahan ikan di Indonesia hanya terfokus pada penggunaan daging
ikan sehingga banyak bagian ikan yang terbuang dan menjadi limbah. Limbah ikan
merupakan salah satu bagian ikan yang tidak digunakan, dan kadang dibuang begitu
saja, sehingga dapat mencemari lingkungan (Jayanti & Lestari, 2018). Limbah ikan
dapat dimanfaatkan kembali menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual dan
nilai guna. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sihite (2013) menyatakan bahwa
tepung ikan yang diolah dari limbah ikan memenuhi parameter mutu yang
ditentukan Standar Nasional Indonesia (SNI 01-2715-1996) untuk pakan ternak,
Tepung ikan merupakan salah satu bahan baku pembuatan pakan hewan.
Saat ini industri pakan hewan di Indonesia, masih menggunakan bahan baku impor,
sehingga berdampak buruk pada naiknya harga pakan hewan. Kondisi ini dapat
berdampak buruk pada keberlanjutan usaha peternakan maupun bisnis hewan
peliharaan yang dimiliki oleh masyarakat dengan ekonomi kelas menengah
kebawah, karena membeli pakan hewan dengan harga yang mahal (Erlania, 2012).
Penelitian mengenai pemanfaatan limbah ikan menjadi pakan hewan
sebelumnya dilakukan oleh Siswati et al. (2010) namun limbah yang digunakan
pada penelitian tersebut terbatas pada penggunaan jeroan ikan, serta dilakukan
perlakuan berupa fermentasi pada limbah ikan. Pada penelitian ini, peneliti akan
memformulasikan pakan yang diperuntukkan hewan peliharaan seperti hamster,
mencit dan tikus. Pakan tersebut berbahan dasar tepung ikan yang diolah dari
limbah ikan. Pakan diformulasikan dalam bentuk sediaan granul sebagai produk
akhir, dengan ukuran berkisar ayakan no. mesh 14 atau ukuran partikel 1,40 mm.
sediaan granul dipilih karena cenderung memiliki sifat fisik yang lebih stabil
terhadap kelembapan atmosfer dan memiliki kecenderungan membentuk cake atau
pengerasan lebih rendah dibandingkan serbuk (Allen Jr et al., 2014).
Bahan tambahan diperlukan dalam pembuatan granul untuk menghasilkan
granul dengan sifat fisik yang baik. Bahan pengikat merupakan salah satu bahan
tambahan yang sering ditambahkan dalam proses pembuatan granul. Bahan
pengikat memiliki sifat kohesif sehingga mampu mengaglomerasi partikel serbuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
kering membentuk granul setelah pengeringan dan menghasilkan granul yang
bertekstur kompak (Laksmitawati et al., 2017).
Pada penelitian ini digunakan dua bahan pengikat yakni pati jagung dan
gelatin, karena kedua bahan ini memiliki pengaruh yang berbeda terhadap produk
yang akan dihasilkan. Pati/amilum jagung akan membentuk sediaan yang rapuh
sehingga memiliki waktu disinteregrasi sediaan yang lebih singkat. Gelatin sebagai
bahan pengikat akan menghasilkan sediaan yang keras dan memiliki waktu
disintegrasi lebih lama (Ariswati et al., 2010). Pati jagung digunakan dalam bentuk
mucilago pati jagung dan gelatin digunakan dalam bentuk larutan. Penggunaan
kedua bahan pengikat tersebut diharapkan dapat memperbaiki kekuatan dan
kerapuhan granul, serta memiliki sifat alir yang baik.
Penggunaan kedua bahan pengikat dalam penelitian ini perlu dioptimasi,
karena kedua bahan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap sifat fisik granul
yang dihasilkan (Ariswati et al., 2010). Optimasi dilakukan dengan melihat respon
pati jagung, gelatin dan interaksi keduanya terhadap terhadap kadar air dan sudut
diam granul. Pada penelitian ini dilakukan uji sifat fisik granul yang terdiri dari uji
organoleptis, uji sifat alir, uji kadar air, uji sudut diam, dan uji distribusi ukuran
partikel, serta uji stabilitas fisik granul.
Tujuan penelitian ini dilakukan, yang pertama untuk mengetahui efek
paling dominan dalam mempengaruhi sifat fisik dan stabilitas fisik granul diantara
efek pati jagung, gelatin dan efek interaksi. Kedua, untuk mengetahui area
komposisi optimum dari campuran pati jagung dan gelatin yang memenuhi
parameter sifat fisik dan stabilitas fisik.
METODE PENELITIAN
Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan desain faktorial untuk
melihat pengaruh pati jagung, gelatin dan interaksi keduanya terhadap sifat fisik
dan stabilitas fisik sediaan granul pakan hewan. Desain faktorial yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 2 faktor dan 2 level, dengan pati jagung dan gelatin
sebagai faktor yang diuji pada level tinggi dan level rendah. Penelitian ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
di Laboratorium Farmasi Fisika dan Laboratorium Teknologi dan Formulasi
Sediaan Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Alat
Neraca analitik (Pioneer Plus Ohaus), ayakan, blender (Kirin KBB-
240GL1), oven (Kirin KBO 190LW), pengayak, plastik pengemas, alat-alat gelas
(Pyrex), alat uji sifat alir (Lab. Teknologi Sediaan Padat Universitas Sanata
Dharma), alat uji sudut diam (Lab. Teknologi Sediaan Padat Universitas Sanata
Dharma), Sieve Shaker (Lab. Farmasi Fisika Universitas Sanata Dharma), alat
penunjang seperti ember, baskom, dandang, alat tulis dan alat dokumentasi.
Bahan
Limbah ikan (Pasar tradisional Kranggan Yogyakarta), pati jagung
(Maizenaku, Food Grade), gelatin (Bovine Gelatin, Food Grade), bungkil kedelai
(Food Grade), bekatul (Food Grade), DL-Methionin (Evonik, Food Grade),
minyak kelapa (Kara, Food Grade), vetways premix (Food Grade), garam (Refina,
Food Grade), Kapur (CaCO3), aquadest, BHT (butylated hydroxytoluene)
Formula Granul Pakan
Tabel I. Formula Granul Pakan
Bahan Formula 1
(g)
Formula a
(g)
Formula b
(g)
Formula ab
(g)
Tepung limbah
ikan
26 26 26 26
Pati jagung 16 32 16 32
Gelatin 4 4 8 8
Bungkil kedelai 15 15 15 15
Bekatul 4,85 4,85 4,85 4,85
DL-Methionin 0,1 0,1 0,1 0,1
Minyak kelapa 2 2 2 2
Premix 0,25 0,25 0,25 0,25
Garam 0,5 0,5 0,5 0,5
CaCO3 1,3 1,3 1,3 1,3
Aquadest 40 40 40 40
Total 110 126 114 130
Pembuatan Granul Pakan Hewan
a. Penyiapan limbah ikan sebagai bahan dasar. Limbah ikan dibersihkan dengan
air mengalir. Kemudian limbah ikan yang telah bersih dikukus selama ±50
menit dengan perbandingan antara limbah ikan dan air kukusan yaitu 1:1/3,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
limbah ikan ditiriskan dan disuir-suir lalu ditimbang beratnya. Pada air kukusan
limbah ditambahkan antioksidan BHT (butylated hudroxytoluene) sebanyak
0,02% dari berat limbah ikan. Limbah ikan dicampur dengan air sisa kukusan
hingga tercampur rata. Campuran limbah ikan lalu dikeringkan dengan suhu
50°C selama ±9 jam. Limbah ikan yang telah kering dihaluskan menggunakan
blender hingga menjadi tepung dan kemudian diayak dengan ayakan no. mesh
50 (Fatmawati & Mardiana, 2014).
b. Penyiapan larutan gelatin sebagai bahan pengikat. Gelatin ditimbang sesuai
jumlah yang ditetapkan pada formula tabel II. Aquadest sejumlah 10 mL
disiapkan, gelatin dibasahi dengan 2 mL aquadest. Gelatin yang telah dibasahi
kemudian dipanaskan dan ditambahkan 8 mL aquadest sedikit demi sedikit dan
diaduk hingga seluruh partikel granul terlarut (Agoes, 2008).
c. Penyiapan mucilago pati jagung sebagai bahan pengikat. Pati jagung ditimbang
sesuai jumlah yang ditetapkan pada formula tabel II. Pati jagung disuspensikan
pada 30 mL aquadest kemudian dipanaskan hingga pati jagung larut dan
terbentuk massa mucilago (Agoes, 2008).
d. Pembutaan granul. Tepung limbah ikan, bungkil, bekatul, DL-Methionin,
premix dan CaCO3 ditimbang sesuai jumlah yang ditetapkan pada formula
tabel II. Masukan bahan satu per satu pada wadah dimulai dari bahan dengan
jumlah terbanyak, campurkan bahan hingga homogen. Massa mucilago dan
larutan gelatin dimasukkan pada campuran, pada saat campuran mulai
homogen garam dan minyak ditambahkan. Campuran diaduk hingga terbentuk
massa yang siap digranulasi, massa tersebut selanjutnya dilewatkan pada
ayakan pencetak granul dan kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu
100°C, granul yang telah dikeringkan lalu dilewatkan pada ayakan dengan no.
mesh 14. Granul disimpan pada wadah kering dan tertutup rapat (Agoes, 2008).
Uji Sifat Fisik Granul Pakan Hewan
a. Uji Organoleptis : Uji organoleptis yang dilakukan meliputi bentuk, warna, dan
bau dari granul pakan hewan yang dihasilkan. Uji ini dilakukan secara
langsung dengan membandingkan bentuk, warna, dan bau granul yang satu
dengan yang lainnya (Elisabeth et al., 2018).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
b. Uji Distribusi Ukuran Partikel : Ayakan nomor mesh 16, 20, 30, 40 dan 50
disusun secara berurutan dari atas ke bawah, sejumlah 25 g granul diletakkan
pada ayakan yang terletak paling atas. Ayakan dihidupkan selama 5 menit dan
dihitung berat granul pada masing-masing ayakan. Langkah tersebut diulangi
hingga kriteria titik akhir tercapai yaitu bobot dari tiap pengayak saat dilakukan
pengayakan ulang tidak lebih dari 5% atau 0,1 g dari bobot pada pengayakan
sebelumnya (Depkes RI, 2014).
c. Uji Sifat Alir : Uji ini dilakukan dengan memasukkan sebanyak 100 gram
granul kedalam corong yang telah ditutup bagian bawahnya. Setelah semua
granul telah masuk, buka penutup bagian bawah corong dan hidupkan alat
pencatat waktu. Catat waktu yang diperlukan oleh granul untuk keluar dari
corong (Soemarie et al., 2017).
d. Uji Sudut Diam : Uji sudut diam dilakukan dengan mengukur sudut yang
terbentuk pada timbunan bentuk kerucut partikel granul terhadap suatu bidang
horizontal jika granul dituang pada suatu alat pengukur. Rumus yang
digunakan untuk mengukur sudut diam :
𝑡𝑔 𝛼 = ℎ/𝑟 (1)
Dimana,
α = sudut diam
h = tinggi kerucut
r = jari – jari tumpukan kerucut
(Mulyadi et al., 2011)
e. Uji Kadar Air : Sejumlah 5 gram granul (ma) ditimbang dan dipanaskan
didalam oven dengan suhu 105°C selama 2 jam hingga berat konstan, dan
granul ditimbang kembali (mb). Kadar air dihitung dengan rumus berikut :
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 =𝑚𝑎−𝑚𝑏
𝑚𝑎 × 100% (2)
Dimana,
ma = Granul basah/granul sebelum pengeringan
mb = Granul kering/granul setelah pengeringan
(Rahman et al., 2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Uji Stabilitas Fisik Granul Pakan Hewan
Granul pada kemasan tertutup rapat ditempatkan pada suhu ruang
(30°C±2°C). Granul disimpan selama 28 hari dan dilakukan pengujian sifat fisik
yang meliputi uji sudut diam dan uji kadar air. Pengujian dilakukan pada hari ke-0,
hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21, dan hari ke-28 (Kharisma et al., 2018).
Analisis Hasil
Data sifat fisik berupa kadar air dan sudut diam dianalisis menggunakan
design expert 13 (free trial) sehingga didapatkan interaksi dari kedua faktor.
Pengujian data stabilitas fisik berupa uji sudut diam dan uji kadar air, untuk
menentukan normalitas distribusi data menggunakan Shapiro-Wilk. Jika p-value
>0,05 maka data terdistribusi normal dan jika p-value <0,05 maka data tidak
terdistribusi normal. Jika data terdistribusi normal maka dilakukan uji Levene’s Test
dengan taraf kepercayaan 95% dan jika p-value >0,05 maka data homogen. Jika
data tidak terdistribusi normal atau tidak homogen, data diuji menggunakan uji
Kruskall Wallis. Data yang terdistribusi normal dan homogen dilanjutkan
menggunakan one way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. Nilai p-value
<0,05 menunjukkan adanya perbedaan signifikan antar formula.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Evaluasi Granul Pakan
1. Uji Organoleptis
Gambar 1. Pengamatan Organoleptis Pakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Gambar 1 merupakan hasil pengamatan organoleptis sediaan pakan
meliputi bentuk, warna dan bau, dengan kriteria penerimaan sediaan memiliki
bentuk granul, berwarna kecoklatan dan memiliki bau yang khas.
Berdasarkan gambar keempat formula memiliki kriteria organoleptis yang
serupa yakni berupa granul dengan bentuk tidak beraturan dan permukaan
yang tidak rata, berwarna coklat dan bau khas ikan, sehingga dapat
disimpulkan keempat sediaan memiliki organoleptis yang sesuai dengan
kriteria.
2. Uji Distribusi Ukuran Partikel
Uji distribusi partikel bertujuan untuk mengelompokkan granul
berdasarkan distribusi ukuran partikelnya, uji ini dilakukan menggunakan
metode pengayakan dengan agitasi mekanik. Ukuran partikel yang diharapkan
adalah 1,40 mm. Hasil pengamatan yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Distribusi Ukuran Partikel
Dari gambar 2 dapat dilihat bahwa granul pada formula 1, b dan ab paling
banyak dapat melewati ayakan dengan nomor 16 hingga 20 dengan rentang
ukuran partikel antara 1,18-0,85 mm, sedangkan granul formula a paling
banyak melewati ayakan dengan nomor mesh 20 hingga 30 dengan rentang
ukuran partikel antara 0,85-0,60 mm. Berdasarkan data distribusi ukuran
partikel kemudian dapat dihitung rata-rata diameter ukuran partikel tiap
0
10
20
30
40
50
60
70
16/20 20/30 30/40 40/50
% P
arti
kel
Ter
tinggal
Nomor Mesh
Distribusi Ukuran Partikel
Nomor Mesh Pengayak vs % Partikel Tertinggal
Formula 1
Formula a
Formula b
Formula ab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
formula, hasil perhitungan rata-rata diameter ukuran partikel adalah sebagai
berikut:
Tabel II. Diameter Ukuran Partikel
Formula Diameter Ukuran Partikel (mm)
Rata-rata ± SD
Formula 1 0,818±0,028
Formula a 0,714±0,003
Formula b 0,885±0,006
Formula ab 0,883±0,017
Pada formula 1 dan formula a digunakan komposisi gelatin level rendah 4
g memiliki rata-rata diameter partikel yang lebih kecil yakni 0,818 mm dan
0,714 mm dan memiki sifat granul yang mudah rapuh sehingga mudah
terbentuk serbuk halus (fines), sedangkan formula b dan ab digunakan gelatin
level tinggi memiliki rata-rata ukuran diameter partikel lebih besar yakni 0,885
mm dan 0,883 mm dan sifat granul yang keras dan tidak rapuh. Hal ini
dikarenakan sebagai bahan pengikat gelatin menghasilkan sediaan yang keras
dan pati cenderung menghasilkan sediaan yang lunak dan rapuh. Sifat pati
tersebut dikarenakan selain sebagai bahan pengikat, pati juga memiliki fungsi
sebagai bahan penghancur (Lieberman et al., 1989; Voigt, 1994).
Sediaan dari keempat formula tidak ada yang memenuhi kriteria
penerimaan karena sediaan granul dari formula 1, a, b dan ab memiliki rata-
rata ukuran partikel lebih kecil dari 1,40 mm. Hal ini dapat disebabkan karena
saat proses pengayakan granul kering menggunakan ayakan dengan nomor 14
dengan ukuran lubang pengayak 1,40 mm sehingga partikel yang terbentuk
dominan memiliki ukuran partikel kurang dari 1,40 mm.
3. Uji Sifat Alir
Uji sifat alir bertujuan untuk menilai keseragaman bobot granul yang
dihasilkan. Uji ini dilakukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh
sejumlah granul untuk mengalir melewati alat uji. Kriteria penerimaan yaitu
pada 100 g granul memiliki waktu alir ≤ 10 detik. Hasil pengamatan sifat alir
adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tabel III. Uji Sifat Alir
Formula Uji Sifat Alir (detik)
Rata-rata ± SD
Formula 1 2,722±0,203
Formula a 2.607±0,198
Formula b 2,403±0,221
Formula ab 2,321±0,183
Granul yang baik dapat dilihat dari sifat alirnya, yakni memiliki daya alir
yang baik atau dapat mengalir bebas. Sifat alir granul dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain ukuran partikel, bentuk partikel, tekstur permukaan,
dan kelembapan. Granul dengan ukuran partikel relatif kecil menyebabkan
granul sulit mengalir karena adanya gaya kohesi atau tarik menarik yang besar
antar partikel. Granul dengan ukuran partikel besar mengakibatkan gaya kohesi
yang kecil sehingga dapat mengalir dengan bebas (Sinko, 2011; Voigt, 1994).
Tabel III menunjukkan bahwa sediaan granul formula 1, a, b dan ab
memenuhi kriteria penerimaan, waktu alir keempat formula tersebut ≤ 10 detik.
Pada formula dengan komposisi gelatin level rendah yaitu formula 1 dan
formula a memiliki waktu alir lebih tinggi dibandingkan formula b dan formula
ab dengan kompisisi gelatin level tinggi. Formula 1 dan formula a memiliki
diameter ukuran partikel yang lebih kecil dan mengandung serbuk halus,
sehingga memperbesar gaya kohesi antar partikelnya dan granul sulit mengalir
bebas. Selain itu, pati jagung memiliki sifat higroskopis yang berpengaruh
terhadap kelembapan granul sehingga dapat memperburuk sifat alir (Lachman
et al., 1990)
4. Uji Sudut Diam
Uji sudut diam bertujuan untuk menilai sifat alir granul. Uji ini dilakukan
dengan cara mengukur sudut tumpukan granul terhadap suatu bidang
horizontal yang terbentuk saat dilewatkan pada suatu pengukur. Semakin datar
tumpukan yang terbentuk, maka sudut kemiringan semakin kecil dan
menunjukkan sifat alir yang baik, sebaliknya semakin tinggi tumpukan yang
terbentuk, maka sudut kemiringannya semakin besar dan menunjukkan sifat
alir yang buruk. Kriteria yang diterima dalam pengujian ini adalah sudut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tumpukan yang terbentuk ≤ 40°. (Mulyadi et al., 2011; Voigt, 1994). Hasil
pengamatan sudut diam adalah sebagai berikut:
Tabel IV. Uji Sudut Diam
Formula Uji Sudut Diam
Rata-rata ± SD
Formula 1 41,273±3,162
Formula a 44,473±1,118
Formula b 32,603±0,427
Formula ab 34,103±1,180
Sudut diam dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni ukuran partikel,
bentuk partikel dan kadar air. Ukuran partikel yang besar memudahkan partikel
untuk mengalir sehingga sudut yang terbentuk lebih datar. Bentuk partikel
dengan tepi membulat (rounded edges) atau berbentuk sfer akan menghasilkan
sudut diam yang lebih datar dibandingkan partikel dengan tepi tajam. Partikel
dengan kadar air tinggi meningkatkan kohesi antar partikel sehingga partikel
sulit untuk mengalir dan memiliki sudut tumpukan yang lebih tinggi (Elisabeth
et al., 2018; Lachman et al., 1990).
Tabel IV menunjukkan hasil pengamatan formula b dan ab memenuhi
kriteria penerimaan, dimana memiliki sudut diam 32,603° dan 34,103°,
sedangkan sediaan granul yang didapat dari formula 1 dan formula a tidak
memenuhi kriteria penerimaan, dengan ukuran sudut diam sebesar 41,273° dan
44,473°. Hal ini dapat disebabkan karena sediaan granul formula 1 dan a
memiliki ukuran diameter partikel yang kecil dengan tepi yang tidak beraturan
sehingga meningkatkan ikatan dan gaya gesekan antar partikel granul yang
dapat menyebabkan granul sulit untuk mengalir dan membentuk sudut
tumpukan yang lebih tinggi.
Pengaruh penambahan pati jagung, gelatin dan interaksi keduanya
terhadap sudut diam dapat dilihat melalui Design Expert 13 (free trial).
Persamaan yang diperoleh dari hasil uji ANOVA faktorial adalah sebagai
berikut:
Y = 45,04333+0,306350(X1)-1,74250(X2)-0,026563(X1X2) (3)
Pada persamaan diatas pati jagung dinyatakan sebagai X1, gelatin
diinyatakan sebagai X2 dan interaksi pati jagung dan gelatin dinyatakan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
X1X2. Berdasarkan data persamaan diatas dapat menggambarkan bahwa pati
jagung dapat meningkatkan respon sudut diam karena bernilai positif,
sedangkan gelatin dan interaksi keduanya dapat menurunkan respon sudut
diam karena memiliki nilai negatif.
Gambar 3. Hubungan Pati Jagung dengan Sudut Diam Granul
Gambar 3 menunjukkan penambahan jumlah pati jagung pada gelatin level
rendah yang digambarkan dengan garis berwarna hitam dan gelatin level tinggi
yang digambarkan dengan garis berwarna merah. Penambahan jumlah pati
jagung menyebabkan kenaikan respon terhadap nilai sudut diam sediaan
granul, hal ini dikarenakan pati jagung umumnya memiliki sifat alir yang buruk
sehingga menaikan nilai sudut diam (Lachman et al., 1990). Sifat alir pati
jagung yang buruk dikarenakan pati jagung bersifat higroskopis, sehingga
partikel sediaan granul mudah teraglomerasi dan sulit untuk mengalir bebas,
serta berdampak menaikkan sudut diam (Mulyadi et al., 2011; Rowe et al.,
2009). Kontribusi pati jagung untuk menaikkan sudut diam sediaan granul
sebesar 5,24%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 4. Hubungan Gelatin dengan Sudut Diam Granul
Gambar 4 menunjukkan penambahan jumlah gelatin pada komposisi pati
jagung level rendah yang digambarkan dengan garis berwarna hitam dan
komposisi pati jagung level tinggi yang digambarkan dengan garis berwarna
merah. Penambahan konsentrasi gelatin menyebabkan menurunnya respon
nilai sudut diam, hal ini dapat dikarenakan gelatin memiliki sifat adhesi yang
lebih kuat dibandingkan pati jagung sehingga menghasilkan sediaan granul
yang dengan ukuran partikel lebih besar, mudah mengalir dan memiliki nilai
sudut diam yang lebih rendah (Lieberman et al., 1989). Gelatin berkontribusi
sebesar 85,97% dalam menurunkan nilai respon sudut diam granul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 5. Contour Plot Sudut Diam Granul
Gambar 5 menunjukkan interaksi antara pati jagung dan gelatin terhadap
sudut diam sediaan granul. Pada contour plot diatas digambarkan adanya
penambahan pati jagung dan gelatin berefek signifikan terhadap sudut diam
sediaan granul. Hal ini ditunjukan dengan adanya perubahan warna pada
contour plot dari warna biru menjadi menjadi warna kuning kemerahan. Area
berwarna biru menunjukkan nilai respon sudut diam yang rendah, sedangkan
area berwarna kuning kemerahan menunjukkan nilai respon sudut diam yang
tinggi.
5. Uji Kadar Air
Uji kadar air bertujuan untuk menetapkan jumlah kandungan air pada
sediaan granul, berdasarkan bobot keringnya. Peraturan Menteri Pertanian
NOMOR 19/Permentan/OT.140/4/2009 Tentang Syarat Dan Tatacara
Pendaftaran Pakan, menetapkan kadar air pakan yang baik <14%. Hasil
pengamatan kadar air adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Tabel V. Uji Kadar Air
Formula Uji Kadar Air (%)
Rata-rata±SD
Formula 1 0,56±0,13
Formula a 0,57±0,09
Formula b 0,57±0,18
Formula ab 0,51±0,19
Tabel V menunjukkan bahwa semua formula memenuhi kriteria
penerimaan yakni memiliki kadar air <14%. Formula ab memiliki kadar air
dengan persentase terendah. Formula ab memiliki komposisi pati jagung level
tinggi 32 g dan gelatin level tinggi 8 g, sehingga menyebabkan jumlah bahan
yang dicampur menjadi lebih banyak dan menghasilkan granul dengan kadar
air lebih rendah. Pengaruh penambahan pati jagung, gelatin dan interaksi
keduanya terhadap kadar air dapat dilihat melalui Design Expert 13 (free trial).
Persamaan yang diperoleh dari hasil uji ANOVA faktorial sebagai berikut:
Y= -5550-0,0100(X1)-0,0133(X2)-0,0183(X1X2) (4)
Pada persamaan diatas, pati jagung dinyatakan sebagai X1, gelatin
dinyatakan sebagai X2 dan interaksi pati jagung dan gelatin dinyatakan sebagai
X1X2. Persamaan tersebut menggambarkan bahwa pati jagung, gelatin dan
interaksi keduanya berpengaruh dalam menurunkan respon kadar air yang
ditandai dengan nilai negatif.
Gambar 6. Hubungan Pati Jagung dengan Kadar Air Granul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 6 menunjukkan penambahan jumlah pati jagung pada komposisi
gelatin level tinggi yang digambarkan dengan garis berwarna merah dan
penambahan jumlah pati jagung pada komposisi gelatin level rendah yang
digambarkan dengan garis berwarna hitam. Penambahan pati jagung dapat
meningkatkan kadar air pada gelatin level rendah, hal ini dikarenakan pati
jagung bersifat higroskopis sehingga mudah menyerap uap air dan
meningkatkan kelembapan dan kadar air pada sediaan granul (Rowe et al.,
2009). Penambahan jumlah pati jagung pada komposisi gelatin level tinggi
dapat menurunkan kadar air sediaan granul, hal ini dapat dikarenakan
kemampuan gelatin dalam mengikat air, sehingga lebih banyak air yang terikat
pada molekul gelatin dan menyebabkan menurunnya jumlah air bebas,
sehingga menurunkan kadar air pada granul (Novitasari et al., 2018).
Kontribusi pati jagung dalam menurunkan kadar air granul sebesar 0,62%.
Gambar 7. Hubungan Gelatin dengan Kadar Air Granul
Gambar 7 menunjukkan penambahan gelatin pada komposisi pati jagung
level tinggi yang digambarkan dengan garis berwarna merah dan penambahan
gelatin pada komposisi pati jagung level rendah yang digambarkan dengan
garis berwarna hitam. Penambahan jumlah gelatin pada pati jagung level tinggi
dapat menurunkan kadar air granul. Gelatin memiliki kemampuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mengikat air pada molekulnya sehingga penambahan jumlah gelatin dapat
menurunkan jumlah air bebas dan menurunkan nilai kadar air (Novitasari et
al., 2018). Kontribusi granul dalam menurunkan kadar air sebesar 1,10%.
Gambar 8. Contour Plot Kadar Air Granul
Gambar 8 menunjukkan interaksi pati jagung dan gelatin terhadap respon
kadar air. Interaksi ini dilihat dengan menggunakan contour plot. Contour plot
menunjukkan bahwa pati jagung dan gelatin tidak memberikan pengaruh
signifikan terhadap kadar air, hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya
perubahan warna pada contour dan hanya meliputi satu daerah warna yakni
hijau.
Optimasi Formula Granul
Optimasi formula bertujuan untuk mencari area komposisi optimum
granul pakan dari faktor yang digunakan yaitu pati jagung dan gelatin sebagai bahan
pengikat, sehingga menghasilkan sediaan granul dengan sifat fisik dan stabilitas
fisik yang diinginkan. Daerah optimum didapatkan dengan menggabungkan
contour plot uji sudut diam dan uji kadar air sebagai uji sifat fisik sediaan dalam
superimposed contour plot.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 9. Superimposed Contour Plot dengan Pengambilan 1 Titik
Gambar 9 menunjukkan area kuning dan area abu-abu, dimana area kuning
merupakan area dengan respon optimal dan memenuhi kriteria (uji sudut diam <40°
dan kadar air <14%). Area abu-abu merupakan merupakan area dengan respon tidak
memenuhi kriteria sifat fisik yang ditetapkan (uji sudut diam <40° dan kadar air
<14%). Berdasarkan gambar diatas, formula yang termasuk dalam area komposisi
optimum yaitu formula b dan formula ab. Titik yang akan diambil dari area
komposis optimum yaitu konsentrasi pati jagung 16%dan gelatin 8%.
Uji Stabilitas Sifat Fisik Granul
Granul pada kemasan tertutup rapat ditempatkan pada suhu ruang
(30°C±2°C). Granul disimpan selama 28 hari dan dilakukan pengujian sifat fisik
yang meliputi uji sudut diam dan uji kadar air. Pengujian pada hari ke-0, hari ke-7,
hri ke-14, hari ke-21 dan hari ke-28. Data uji stabilitas sifat fisik granul disajikan
dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Tabel VI. Data Uji Stabilitas
Hari Pengamatan Rata-rata±SD
Sudut Diam (°) Kadar Air (%)
1 32,60±0,43 0,57±0,18
7 35,47±4,33 0,64±0,16
14 33,39±5,81 0,76±0,28
21 33,21±4,63 0,40±0,18
28 32,05±3,33 0,83±0,24
Tabel VI menunjukkan hasil pengamatan sudut diam dan kadar air selama
28 hari, dimana terjadi perubahan berupa penurunan sudut diam dan peningkatan
kadar air. Penurunan nilai sudut diam dan peningkatan kadar air tersebut masih
memenuhi kriteria penerimaan yang ditetapkan yakni nilai sudut diam <40°dan
kadar air <14%. Data dari masing-masing pengujian lalu diuji homogenitas dan
normalitasnya, serta dilanjutkan dengan uji one way ANOVA untuk
membandingkan data antar hari pengamatan untuk melihat adanya perubahan yang
signifikan pada masing-masing data sudut diam dan kadar air. Data yang dapat diuji
dengan one way ANOVA dan didapatkan hasil penurunan sudut diam dengan nilai
p-value 0,743 menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan terhadap
penurunan sudut diam. Peningkatan kadar air memiliki nilai p-value 0,195 yang
menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan terhadap peningkatan kadar
air.
KESIMPULAN
Pada penelitian ini faktor gelatin sebagai bahan pengikat memiliki
kontribusi yang besar dalam mempengaruhi respon sifat fisik yakni kontribusi
sebesar 85,97% dalam menurunkan respon sudut diam dan kontribusi sebesar
1,10% dalam menurunkan respon kadar air. Faktor pati jagung berkontribusi
sebesar 5,23834% dalam meningkatkan respon sudut diam dan berkontribusi
sebesar 0,620155% dalam menurunkan respon kadar air, sedangkan interaksi
keduanya berkontribusi dalam menurunkan respon sudut diam dan kadar air dengan
kontribusi sebesar 0,685324% dan 2,08441%.
Area komposisi dari campuran pati jagung dan gelatin yang memenuhi
parameter sifat fisik dan stabilitas fisik sediaan granul yang baik, yaitu penggunaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
komposisi pati jagung 16% dan gelatin 8%. Batasan dalam penelitian ini adalah
respon yang dilihat untuk penentuan optimasi formula dan area komposisi optimum
adalah respon uji sudut diam dan uji kadar air.
SARAN
Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan pengujian pada
hewan uji untuk menilai respon ketertarikan hewan terhadap pakan berbahan dasar
limbah ikan. Perlu dilakukan kontrol terhadap suhu dan kelembapan ruangan saat
pengujian untuk mencegah adanya pengaruh kelembapan terhadap hasil pengujian
sifat fisik dan stabilitas fisik granul. Perlu dilakukan optimasi terhadap lebih banyak
respon sifat fisik yang berkaitan dengan pengaruh bahan pengikat pada sediaan
untuk mendapatkan penggambaran kualitas sediaan yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, G. (2008). Pengembangan Sediaan Farmasi. Penerbit ITB.
Allen Jr, L. V, Popovich, N. G., & Ansel, H. C. (2014). Ansel: Bentuk Sediaan
Farmasetis & Sistem Penghantaran Obat (H. N. Afifah & T. R. Ningsih (9th
ed.). EGC.
Ariswati, W. C., Agus, S., & Dwi, H. (2010). Pengaruh Gelatin, Amilum dan PVP
Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Teblet Ekstrak Temulawak
(Curcuma Xanthorrhiza, Rxob). Pharmacy, 07(02), 58–66.
Bolton, S., & Bon, C. (2010). Pharmaceutical Statistics Practical and Clinical
Applications (5th ed.). Informa Healthcare USA, Inc.
Depkes RI. (2014). Farmakope Indonesia (Edisi V). Kementrian Kesehatan RI.
Elisabeth, V., YamLean, P. V. Y., & Supriati, H. S. (2018). Formulasi Sediaan
Granul dengan Bahan Pengikat Pati Kulit Pisang Goroho (Musa acuminafe L.)
Dan Pengaruhnya Pada Sifat Fisik Granul. Pharmacon Jurnal Ilmiah Farmasi,
7(4), 1–11.
Erlania. (2012). Eksistensi Industri Tepung Ikan Di Kota Tegal, Jawa Tengah.
Media Akuakultur, 7(1), 39-43.
Fatmawati, & Mardiana. (2014). Tepung Ikan Gabus Sebagai Sumber Protein (
Food Supplement ). Jurnal Bionature, 15(1), 54–60.
Jayanti, Z. D., & Lestari, S. D. (2018). Pemanfaatan Limbah Ikan Menjadi Tepung
Silase dengan Penambahan Tepung Eceng Gondok (Eichhornia crassipes).
FishtecH-Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 7(1), 86–97.
Kharisma, R., Sari, I. P., & Bestari, A. N. (2018). Optimasi formula tablet ekstrak
umbi bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dengan variasi komposisi bahan
pengisi Avicel ® pH 101 dan bahan penghancur Crospovidone. Traditional
Medicine Journal, 23(1), 9–15.
Lachman, H. A., Lachman, L., & Schwartz, J. B. (1990). Pharmaceutical Dosage
Forms:Tablet Volume 2. Marcel Dekker, Inc.
Laksmitawati, D. R., Nurhidayati, L., Arifin, M. F., & Bahtiar, B. (2017). Optimasi
Konsentrasi Ekstrak dan Bahan Pengikat Polivinil Pirolidon pada Granul
Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) sebagai
Antihiperurisemia. Jurnal Imu Kefarmasian Indonesia, 15(2), 216–222.
Lieberman, H. A., Lachman, L., & Schwartz, J. B. (1989). Pharmaceutical Dosage
Forms: Tablets Volume 1. Marcel Dekker, Inc.
Peraturan Menteri Pertanian NOMOR 19/Permentan/OT.140/4/2009 Tentang
Syarat dan Tatacara Pendaftaran Pakan. Menteri Pertanian Republik
Indonesia.
Mulyadi, M. D., Astuti, I. Y., & Dhiani, B. A. (2011). Formulasi Granul Instan Jus
Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) dengan Variasi Konsentrasi
Povidon Sebagai Bahan Pengikat serta Kontrol Kualitasnya. Pharmacy, 8(03),
29–41.
Novitasari, M., Jati, I. R. A. P., & Setijawati, E. (2018). Pengaruh Perbedaan
Konsentrasi Gelatin Terhadap. Jurnal Teknologi Pangan Dan Gizi, 17(2), 98–
103.
Rahman, L., Wardina, H., & Natsir, D. (2012). Pengaruh Fermentasi Sari Kedelai
dengan Lactobacillus sp. terhadap Kadar dan Profil Kromatografi Lapis Tipis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Genistein serta Formulasinya dalam Granul Efervesen. Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia, 10(2), 126–131.
Rowe, R. C., Sheskey, P. J., & Quinn, M. E. (2009). Handbook of Pharmaceutical
Excipients (6th ed.). Pharmaceutical Press and American Pharmacists
Association.
Sihite, H. H. (2013). Studi pemanfaatan limbah ikan dari tempat pelelangan ikan
(TPI) dan pasar tradisional nauli sibolga menjadi tepung ikan sebagai bahan
baku pakan ternak. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 2(2), 43–54.
Sinko, P. J. (2011). Martin Farmasi Fisika dan Ilmu Farmasetika (J. Manurung
(ed.); 5th ed.). EGC.
Siswati, N. D., Zain, A., & Mohammad. (2010). Animal Feed Making From Tuna
Fish Waste With Fermentation Process. Jurnal Teknik Kimia, 4(2), 309–313.
Soemarie, Y. B., Sa’adah, H., & Ningsih, T. M. (2017). UJI MUTU FISIK
GRANUL EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI ( Ocimum americanum
L .) DENGAN VARIASI KONSENTRASI EXPLOTAB. Jurnal Ilmiah
Mauntung, 3(1), 64–71.
Voigt, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Universitas Gadjah Mada
Press.
Widyasari, R. H. E., Kusharto, C. M., Wiryawan, B., Wiyono, E. S., & Suseno, S.
H. (2014). PEMANFAATAN LIMBAH IKAN SIDAT INDONESIA
(Anguilla bicolor) SEBAGAI TEPUNG PADA INDUSTRI PENGOLAHAN
IKAN DI PALABUHANRATU, KABUPATEN SUKABUMI. Jurnal Gizi
Dan Pangan, 8(3), 217.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Pembuatan Tepung Ikan
No Gambar Keterangan
1.
Limbah yang dikumpulkan dari
Pasar Kranggan dibersihkan dari
lendir dan bahan pengotor.
2.
Limbah yang telah bersih lalu
dikukus
3.
Limbah ikan lalu dikeringkan di
dalam oven.
4.
Limbah ikan yang telah
dikeringkan dan siap untuk
dihaluskan
5.
Limbah ikan yang telah
dihaluskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 2. Dokumentasi Pengujian Sifat Fisik
Uji Sifat Alir
Uji Distirbusi Partikel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Uji Sudut Diam
Uji Kadar Air
Pengemasasan Granul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Uji Sudut Diam
Uji Kadar Air
Lampiran 3. Data Perhitungan Rata-rata Diameter Partikel Granul
FORMULA 1
Formula 1 (replikasi 1)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 8,524 50,900 51,672
20/30 0,725 4,166 30,003 21,752
30/40 0,512 2,167 12,751 6,528
40/50 0,362 1,083 6,335 3,320
∑ 15,940 99.989 83,272
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =83,272
99,989= 0,833
Formula 1 (replikasi 2)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 8,125 42,134 42,766
20/30 0,725 6,350 33,115 23,995
30/40 0,512 3,633 18,611 9,528
40/50 0,362 1,175 6,139 2,222
∑ 19,283 99,999 78,511
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =78,511
99,999= 0,785
Formula 1 (replikasi 3)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 8,258 46,069 46,760
20/30 0,725 5,958 33,204 27,278
30/40 0,512 2,633 14,674 7,513
40/50 0,362 1,083 6,052 2,191
∑ 17,933 100 83,742
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =78,511
99,999= 0,785
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑎𝑣 𝐹𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑎 1 =(0,883 + 0,785 + 0,837)
3
= 0,818
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
FORMULA a
Formula a (replikasi 1)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 5,217 26,595 26,993
20/30 0,725 7,257 38,039 27,578
30/40 0,512 4,792 24,439 12,512
40/50 0,362 2,142 10,927 3,955
∑ 19,407 100 71,038
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =71,038
100= 0,710
Formula a (replikasi 2)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 5,507 28,906 29,339
20/30 0,725 6,875 36,106 26,177
30/40 0,512 4,525 23,772 12,171
40/50 0,362 2,133 11,215 4,060
∑ 19,041 99,999 71,748
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =71,748
99,999= 0,717
Formula a (replikasi 3)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 15,950 28,913 29,347
20/30 0,725 19,200 35,390 25,297
30/40 0,512 13,275 23,993 12,284
40/50 0,362 6,475 11,703 4,237
∑ 18,300 99,999 71,165
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
𝐷𝑎𝑣 =71,165
99,999= 0,712
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑎𝑣 𝐹𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑎 1 =(0,710 + 0,717 + 0,712)
3
= 0,713
FORMULA b
Formula b (replikasi 1)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 10,183 68,599 69,628
20/30 0,725 2,950 19,501 14,153
30/40 0,512 1,200 7,962 4,077
40/50 0,362 0,600 3,931 1,426
∑ 14,933 99,993 89,283
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =89,283
99,993= 0,893
Formula b (replikasi 2)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 9,017 60,691 64,308
20/30 0,725 3,233 21,781 15,791
30/40 0,512 1,642 11,064 5,655
40/50 0,362 0,958 6,463 2,338
∑ 14,850 99,999 88,093
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =88,093
99,999= 0,881
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Formula b (replikasi 3)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 10,008 68,634 69,308
20/30 0,725 2,386 16,363 15,791
30/40 0,512 1,200 8,242 5,655
40/50 0,362 0,983 6,761 2,338
∑ 14,578 99,999 88,093
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =88,093
99,999= 0,881
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑎𝑣 𝐹𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑎 1 =(0,893 + 0,881 + 0,882)
3
= 0,885
FORMULA ab
Formula ab (replikasi 1)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 9,908 65,417 66,398
20/30 0,725 3,147 20,701 17,178
30/40 0,512 1,375 9,053 4,635
40/50 0,362 0,733 4,828 1,748
∑ 15,163 99,999 89,959
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =89,959
99,999= 0,900
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Formula ab (replikasi 2)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 10,608 65,645 66,630
20/30 0,725 3,767 23,305 16,896
30/40 0,512 1,292 8,002 4,097
40/50 0,362 0,492 3,047 1,103
∑ 16,158 99,999 88,725
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =88,725
99,999= 0,887
Formula ab (replikasi 3)
Pengayak
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
Berat
Tertahan(g) % Tertahan
% Tertahan x
Nilai Tengah
Lubang
Pengayak
(mm)
16/20 1,015 9,642 61,222 62,140
20/30 0,725 3,917 24,862 18,025
30/40 0,512 1,492 9,472 4,850
40/50 0,362 0,700 4,444 1,609
∑ 15,750 100 86,623
𝐷𝑎𝑣 = ∑(%𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑥 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑎𝑦𝑎𝑘)
∑ % 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛
𝐷𝑎𝑣 =88,625
99,999= 0,886
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐷𝑎𝑣 𝐹𝑜𝑟𝑚𝑢𝑙𝑎 1 =(0,900 + 0,887 + 0,866)
3
= 0,884
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 4. Design Faktorial
Efek Pati Jagung, Geltin dan Interaksi Keduannya terhadap Sudut Diam
Efek Pati Jagung, Geltin dan Interaksi Keduannya terhadap Kadar Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Uji ANOVA Sudut Diam
Uji ANOVA Kadar Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 5. Uji Statistik
Normalitas Stabilitas Sudut Diam
ANOVA Stabilitas Sudut Diam
Normalitas Stabilitas Kadar Air
ANOVA Stabilitas Kadar Air
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Optimasi Komposisi Pati
Jagung dan Gelatin Sebagai Bahan Pengikat Granul
Pakan Hewan Berbahan Dasar Limbah Ikan dengan
Metode Desain Faktorial” bernama lengkap Maria
Regina Lusiana Kya, lahir di Ende, 28 Mei 1999.
Merupakan anak kelima dari lima bersaudara dari
pasangan (Alm) Christoforus Kya Boto’or dan Maria
Margaretha Bheni. Penulis telah menempuh pendidikan
formal di SDI Onekore VI (2004-2010), SMPK ST
Ursula Ende (2010-2013), dan SMA Negeri 1 Ende
(2013-2016). Pada tahun 2016, penulis melanjutkan
pendidikan di Fakultas Farmasi di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Selama masa perkuliahan penulis
cukup aktif dalam mengikuti kegiatan baik di dalam maupun di luar kampus.
Organisasi yang pernah diikuti penulis yaitu Jaringan Mahasiswa Kesehatan
Indonesia (JMKI) dengan jabatan anggota divisi informasi dan komunikasi tahun
periode 2016/2017. Kegiatan kemahasiswaan yang pernah diikuti penulis antara
lain divisi keamanan Pharmacy Performance Road to School (2016), divisi
keamanan Lomba Cerdas Cermat Kimia (2016), divisi acara Donor Darah (2017),
Upgrading 1 “Vaksin Dengue yang hadir di Indonesia” (2017), Seminar Nasional
Faction#3 (2018), Seminar Pendidikan (2019).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI