oleh: Nathan C. McClintock B -...

Post on 03-Mar-2019

226 views 0 download

Transcript of oleh: Nathan C. McClintock B -...

SALAM#10

maret

20

05

33

Tumpang sari tanaman rosella dan kacang tanah dibawah pohon akasia putih (Acacia albida).

Foto: Nathan C. McClintock.

oleh: Nathan C. McClintock

Bila bis atau mobil berhenti di tengahperjalanannya di Mali, maka perempuan mudadan tua penjual makanan dan minuman akan

langsung mengerumuninya. “Ji suma be! Da bilenni be!Minuman dingin! Ada da bilenni!” Dengan uang sebesarCFA25 (kira-kira Rp. 400,-), penumpang dapat membeliseplastik kecil minuman es, yang cepat mencair. Di haripanas, tampak semua penumpang bis mengisapminuman berwarna merah tua yang manis ini.

Minuman ini diambil dari sari Hibiscus sabdariffa.Di Senegal, jenis ini dikenal sebagai bissap. Dalambahasa Inggris disebut rosella dan sorrel, gamet walan-da (b. Sunda), kasturi roriha (b. Ternate). Jika melihatladang kacang di Senegal atau Mali, kita pasti melihattanaman multifungsional ini (lihat halaman 36 edisi ini).Banyak varietas liar ditemukan di Senegal dan Mali, yangpaling umum dibudidayakan adalah ruber yangbertangkai merah dan albus yang kuning-kehijauan.

Rosella sebagai Bahan Makanan

Rosella adalah bahan makanan penting untuksaus atau kuah. Di pedesaan Mali, saus dari daun-daunan hijau adalah makanan sehari-hari petani dankeluarganya. Daging dan ikan adalah makanan yangmewah. Pada umumnya makanan di Mali tinggikarbohidrat, jenis makanan nasional to adalah buburkental dibuat dari jagung atau sorghum yang dimasuk-kan dalam kuah dari daun-daunan/bawang merah danikan lele kering (manògò). Kuah daun-daunan biasanyadibuat dari rosella, baobab (Adansonia digitata), ama-ranth (Amaranthus spp.) atau daun kacang tunggak. DiMali Selatan, pohon baobab adalah milik bersamasehingga terbatas jumlah yang boleh dipanen oleh suatukeluarga. Sebaliknya, tanaman seperti rosella atauamaranth adalah milik perorangan dan satu keluargaboleh memanen sebanyak yang mereka butuhkan.

Di Senegal, kelopak rosella putih dimasak hinggamenjadi saus kental dan asam yang disebut bekej, biasadihidangkan bersama makanan nasional bernama ceebujën (nasi dengan ikan). Di pedesaan, sebelum panen, daundan tangkai rosella merah maupun putih ditumis denganminyak dan dihidangkan dengan ceebu weex (nasi gorengdengan sayur).

Menanam Rosella

Iklim di Sudan, di Afrika Barat cocok untukproduksi rosella. Tanaman ini hidup di daerah bercurahhujan 800-1600 mm, dengan minimal curah hujan 100-150 mm sebulan selama pertumbuhan vegetatifnya.Rosella adalah tanaman umur pendek dan membutuh-kan suhu antara 18°-35° C. Dapat tumbuh hinggamencapai tinggi 2,5 m, tapi jarang mencapai ketinggiantersebut jika dibudidayakan.

Rosella menyediakan makanan selama setengahtahun penuh, karena petani dapat memanennya untuk

saus saat fase vegetatif maupun dewasa. Rosellamenjadi dewasa setelah akhir musim hujan saat bahanmakanan lain langka, dan sebelum sayuran dan bayamtersedia. Di banyak ladang di kedua negara tersebut,tanaman rosella tetap berwarna hijau untuk beberapaminggu setelah panen tanaman utama seperti kacangtanah, buncis atau sorghum. Dengan mencakup 2 masatanam, maka rosella memenuhi kebutuhan daun hijauuntuk saus saat tanaman pangan lain belum tersedia.

Rosella dapat tumbuh di tempat di mana tanamanlain tidak tumbuh dengan baik dan petani seringmenanamnya di batas-batas ladang. Petani menanamrosella karena tidak perlu banyak perhatian, tumbuhdengan cepat, tapi tidak mengganggu tanaman lain.Pertumbuhannya mendapat keuntungan dari “efekpinggir”, jika ditanam di batas lahan. Di pinggir ladang,tanaman menerima lebih banyak cahaya dan tidakterhalang oleh tanaman lain. Karena berbeda denganjenis lain yang ditanam di ladang, rosella tidak memilikisaingan untuk mendapatkan nutrisi pada waktu yangsama. Karena tidak tumbuh tinggi, rosella juga tidakbersaing dengan tanaman lain untuk mendapatkancahaya. Rosella dapat berperan sebagai batas fisik yangmemperlambat penyebaran rumput liar, hama danpatogen.

Di Keur Banda, petani bernama Ibrahim Niangmenanam rosella secara berkelompok di ladangkacangnya. Meski ia sengaja menanam beberapatanaman itu, kebanyakan tanaman muncul sendiri dan

SALAM

#10

maret

20

05

34

Nathan C. McClintockNorth Carolina University, Dept. Crop Science,

Box 7620, 2409 Williams Hall, Raleigh, NC 27695, USAtelp: (1) 919 513 2707

email: nathan_mcclintock@ncsu.edu.or

dibiarkan tumbuh. “Kalau ada tanaman yang munculsendiri, saya membiarkannya!” Tanaman rosella liaradalah hal biasa di kebanyakan ladang sorghum, kacangtanah, dan kacang tunggak di daerah Sudan. Petanimenganggap ini sebagai “makanan gratis”, yang tidakperlu ditanam, tidak memerlukan tenaga kerja dan tidakperlu diperhatikan, hanya daun atau kelopaknya perludipanen pada waktunya.

Petani memanen daun rosella untuk saus kira-kira6-8 minggu setelah ditanam. Biasanya 2-3 kali merekamemanen daun selama siklus pertumbuhan yangberlangsung 5-6 bulan, karena pemangkasanmemperbanyak jumlah tunas yang berbunga. Saattanaman telah dewasa, biji berbentuk kapsul sepanjang3-6 cm, atau kelopak, akan dipanen. Di Senegal, hasilkelopak rata-rata 4600 kg/ha berat basah, atau 740 kg/ha berat kering. Petani kadang-kadang mengumpulkantangkai dan menggunakan seratnya untuk membuat talipengikat atap jerami, pagar kebun dan jaring ikan.

Menambah Pendapatan

Bagi wanita Afrika, akses ke lahan dan tenagasering menjadi faktor yang membatasi kegiatan usahatani. Namun, karena rosella dapat ditanam di batas lahan,maka para suami sering memperbolehkan istrinyamenggunakan tempat yang biasanya tidak dipakai untukbertani ini. Selain itu, bagi perempuan yang bertani diperkotaan, pinggiran kota dan pedesaan dengan aksesrutin ke pasar-pasar, keuntungan ekonomis produksirosella sangat dipertimbangkan. Menanam rosella untukkemudian menjualnya telah memberikan keuntungan bagimereka. Meskipun kepentingan ekonomis rosella yangsebenarnya merupakan mata pencaharian perempuan diMali dan Senegal belum dihitung secara kuantitas,banyaknya perempuan yang menjual kelopak dan jusrosella di dua negara ini menunjukkan bahwa perannyamemang cukup penting. Lebih penting lagi, penjualanproduk olahan rosella, seperti da bilenni (sirop)memberikan pendapatan yang langsung dikontrol olehperempuan.

Selain dikonsumsi untuk kebutuhan sendiri dandijual secara lokal, rosella sangat potensial di pasarandunia. Apalagi dengan adanya perubahan ekonomi globalyang menuntut keahlian melakukan ekspor produkpertanian, petani laki-laki dan perempuan didorong kearah ekspor tanaman perdagangan. Terus menurunnyaharga kapas telah membuat beberapa petani Mali (yangdiwawancarai di Dialakoroba) mengurangi lahankapasnya dan meningkatkan budidaya tanaman pangandan komoditas lain, rosella misalnya. Petani yangdiwawancarai di beberapa desa Peanut Basin juga telahmengintensifkan produksi tanaman sekunder sepertirosella akibat naik turunya harga kacang di Senegal.

Rosella Memang Potensial

Peran rosella meskipun kecil dan sederhanatelah memberikan implikasi luas bagi petani yangmembudidayakannya. Peran integral rosella dalamsistem pertanian Sahel di Afrika Barat dapat digunakansebagai model untuk proyek tumpang sari pada sistempertanian tropis di daerah lain di dunia. Petani perem-puan mendapatkan keuntungan dari penjualan rosella dipasar-pasar lokal di seluruh Afrika Barat. Rosellamenyediakan makanan dan serat bagi petani, sekaligusmemperbaiki keanekaragaman tanaman dan memenuhiperan ekologis dan ekonomis dalam pertanian untukperdagangan maupun untuk memenuhi kebutuhansendiri.

Dengan mempromosikan penggunaan jenis yangmasih kurang diperhatikan ini, penyuluh dapat membantupenganekaragaman sistem pertanian di daerah tropis,yang akan meningkatkan keamanan pangan danekonomis di lahan yang terpinggirkan.

Tumpang Sari dengan Rosella

Tumpang sari, terutama dengan rosella, tersebardi seluruh Afrika Barat seperti Mali dan Sudan yangmiskin sumber daya alam, dan dipraktekkan pada 80%lahan pertanian. Di tanah padang rumput semi-gersangini, di mana penggunaan pupuk adalah mahal dankurang efisien, hasil pertanian sangat tergantung padacurah hujan. Saat musim kering, saat tanaman biji-bijian dapat gagal, keanekaragaman tanaman padasistem pertanian menjamin adanya makanan danpendapatan minimal.

Tumpang sari berfungsi untuk menjagakelembaban akibat variasi iklim yang ekstrim di Sahel(Senegal), serta memperbaiki fleksibilitas dan keseim-bangan pertanian di daerah ini. Berbagai keuntungantumpang sari, termasuk pengikatan nitrogen, pengen-dalian erosi, menjaga kelembaban, pengendaliangulma, dan penurunan suhu permukaan tanah,memberikan sebuah pilihan ekologis bagi petani yangmiskin sumber daya alam untuk menggantikan inputmahal. Peneliti di Nigeria menemukan bahwa hasilrosella paling tinggi jika ditanam bersama polong-polongan seperti kacang tanah dan kacang tunggak.

Satu orang dapat membuat 300 liter da bilenni per harinya )1 kgkelopak rosella = 80 liter da bilenni). Foto: Nathan C. McClintock.