Oleh : meirinawati

Post on 30-Jan-2016

50 views 0 download

description

Reformasi Administrasi Negara. Oleh : meirinawati. Tantangan Administrasi Publik. Beberapa yg mengemuka di pembahasan ttg adms publik pd masa reformasi : AP di Indonesia dewasa ini hasil dr orde baru (kesuksesan) - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Oleh : meirinawati

Oleh :Oleh :

meirinawatimeirinawati

Beberapa yg mengemuka di pembahasan ttg adms Beberapa yg mengemuka di pembahasan ttg adms publik pd masa reformasi :publik pd masa reformasi :

1.1. AP di Indonesia dewasa ini hasil dr orde baru AP di Indonesia dewasa ini hasil dr orde baru (kesuksesan)(kesuksesan)

2.2. Terdpt kelemahan,krn birokrasi menjadi alat Terdpt kelemahan,krn birokrasi menjadi alat politik tdk ada mekanisme kontrol yg efektif politik tdk ada mekanisme kontrol yg efektif (sarat KKN)(sarat KKN)

3. Reformasi baru menyentuh kulitnya3. Reformasi baru menyentuh kulitnya

Reformasi Biroks didasari imbalan yg lbh bsr tdk Reformasi Biroks didasari imbalan yg lbh bsr tdk membuktikan imbalan yg lebih baik membuktikan imbalan yg lebih baik menciptakanproduktivitas yg lebih tinggimenciptakanproduktivitas yg lebih tinggi

Contoh : Bea Cukai : praktek KKN tetap Contoh : Bea Cukai : praktek KKN tetap berjalan, bahkan makin bebasberjalan, bahkan makin bebas

4. Sistem politik yg demokratis tdk diikuti birokrasi 4. Sistem politik yg demokratis tdk diikuti birokrasi yg sesuai sistem checks and balances blm yg sesuai sistem checks and balances blm berjln lancarberjln lancar

5. Desentralisasi dlm otoda blm membawa hasil yg 5. Desentralisasi dlm otoda blm membawa hasil yg dihrpkan ketdkpastian kewenangan antara UU dihrpkan ketdkpastian kewenangan antara UU dgn dgn realitadgn dgn realita

Salah satu sebab investasi ke Inds tdk byk tumbuhSalah satu sebab investasi ke Inds tdk byk tumbuh

6. Birokrasi blm tanggap thd peluang terbuka dgn 6. Birokrasi blm tanggap thd peluang terbuka dgn revolusi informasi dan globalisasirevolusi informasi dan globalisasi

7. Refs biroks blm selaras dgn pemikiran adms yg 7. Refs biroks blm selaras dgn pemikiran adms yg berkembang, yg diperbaiki bukan pendekatan berkembang, yg diperbaiki bukan pendekatan baru ttp pd konsep adms yg klasik (negara baru ttp pd konsep adms yg klasik (negara berperan besar)berperan besar)

Terdpt 4 aspek Refs Adms di Indonesia yg Terdpt 4 aspek Refs Adms di Indonesia yg memerlukan prioritas :memerlukan prioritas :

1. Menemukan pola hub politik biokratis yg tepat 1. Menemukan pola hub politik biokratis yg tepat menunjang peningkatan kualitas demokrasi & menunjang peningkatan kualitas demokrasi & memelihara integritas, kompetensi, metralitas memelihara integritas, kompetensi, metralitas biroksbiroks

2. Menumbuhkan :2. Menumbuhkan :

- - kemampuan birokrasi u/ mempelopori kemampuan birokrasi u/ mempelopori persaingan di pasar internasional,persaingan di pasar internasional,

- - persaingan menarik investasi dan persaingan menarik investasi dan teknologi, teknologi,

- - menembus pasar internasionalmenembus pasar internasional

- - menciptakan iklim yg menunjang dunia menciptakan iklim yg menunjang dunia usaha (keil dan menengah) dan daerah u/ usaha (keil dan menengah) dan daerah u/ memanfaatkan peluang globalisasimemanfaatkan peluang globalisasi

3. Menyelaraskan birokrasi dgn upaya dan 3. Menyelaraskan birokrasi dgn upaya dan semangat desentralisasi, shg desentralisasi semangat desentralisasi, shg desentralisasi dpt menjadi pendorong kemajuan dan dpt menjadi pendorong kemajuan dan keadilan rakyat di daerahkeadilan rakyat di daerah

4. Refs Adms hrs ditingkatkan, pendekatan hrs 4. Refs Adms hrs ditingkatkan, pendekatan hrs inovatif, tdk terpaku pd paradigma lama yg inovatif, tdk terpaku pd paradigma lama yg didominasi pendekatan aturan baku, struktur didominasi pendekatan aturan baku, struktur dan hierarkidan hierarki

Perkembnagan teknologi infs dan tuntutan Perkembnagan teknologi infs dan tuntutan masy yg semakin kritis mendorong refs dlm masy yg semakin kritis mendorong refs dlm seluruh tata kelola/tata pamong orgs. Publikseluruh tata kelola/tata pamong orgs. Publik

Transformasi kultur/bdy sbr dy aparatur, Transformasi kultur/bdy sbr dy aparatur, respon masih rendahrespon masih rendah

Tuntutan kebutuhan pelayanan yg berkualitas Tuntutan kebutuhan pelayanan yg berkualitas di masy sbg pengaruh globalisasi dihadapkan di masy sbg pengaruh globalisasi dihadapkan pd kemampuan orgs publik yg semakin pd kemampuan orgs publik yg semakin terbatasterbatas

4. Perkembangan teori orgs publik di negara 4. Perkembangan teori orgs publik di negara maju dan dinegara berkembang relatif sgt maju dan dinegara berkembang relatif sgt lamban dibanding perkembangan ilmu lain lamban dibanding perkembangan ilmu lain (misal perkembangan adms bisnis)(misal perkembangan adms bisnis)

5. Pendidikan dlm AP,pengembangan kurikulum 5. Pendidikan dlm AP,pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran msh konvensionaldan metode pembelajaran msh konvensional

6. Peran dan fungsi AP dlm semua sektor orgs 6. Peran dan fungsi AP dlm semua sektor orgs publik akan mrpk kendala dlm mewujudkan publik akan mrpk kendala dlm mewujudkan kepemerintahan yg baik, apbl AP tdk mampu kepemerintahan yg baik, apbl AP tdk mampu merespon optimal sesuai tuntutan jaman merespon optimal sesuai tuntutan jaman

Pembenahan yg dilakukan u/ Pembenahan yg dilakukan u/ menyehatkan AP:menyehatkan AP:

1. 1. AP hrs konsisten mengupayakan AP hrs konsisten mengupayakan pembentukan kebijakan mengarah pd pembentukan kebijakan mengarah pd melayanai kepentingan publikmelayanai kepentingan publik

2. Saat implementasi aktor AP hrs 2. Saat implementasi aktor AP hrs kotmitmen thdkotmitmen thd efektivitas dan keadilan efektivitas dan keadilan

3. Mengelola sumberdaya dgn 3. Mengelola sumberdaya dgn berpedoman pd alokasi yg efisien atas berpedoman pd alokasi yg efisien atas sumber daya yg terbatassumber daya yg terbatas

4. Administrasi Publik hrs bertindak 4. Administrasi Publik hrs bertindak independen yg dipedomani atas independen yg dipedomani atas kepentingan publikkepentingan publik

4 hal Diatas dpt Dilaksanakan 4 hal Diatas dpt Dilaksanakan dgn Memperhatikan :dgn Memperhatikan :

1.1. Prosedur yg diimplementasikan hrs adil, Prosedur yg diimplementasikan hrs adil, tdk membedakan gol, ras, agama, dlltdk membedakan gol, ras, agama, dll

2.2. Akses pelayanan hrs dibuka luas untuk Akses pelayanan hrs dibuka luas untuk masy.masy.

3.3. Pelaku AP mengutamakan kualitas proses Pelaku AP mengutamakan kualitas proses pelayanan kepuasan masypelayanan kepuasan masy

4.4. Berorientasi hasil maksimal bagi Berorientasi hasil maksimal bagi kepentingan publikkepentingan publik

5.5. Mempertimbangkan setiap implikasi dr Mempertimbangkan setiap implikasi dr tindakan yg dipilih/tdk untuk dilakukantindakan yg dipilih/tdk untuk dilakukan

2 Model Strategi dlm 2 Model Strategi dlm Melakukan Reformasi Melakukan Reformasi

AdministrasiAdministrasi Revitalisasi kedudukan, peran, dan Revitalisasi kedudukan, peran, dan

fungsi kelembagaan yg menjadi fungsi kelembagaan yg menjadi penggerak reformasi admspenggerak reformasi adms

melalui penguatan dan peran melalui penguatan dan peran Kementrian negara PAN dan LANKementrian negara PAN dan LAN

Menata kembali SAN, baik struktur, Menata kembali SAN, baik struktur, proses, sumberdaya manusia, relasi antar proses, sumberdaya manusia, relasi antar negara dan masyarakatnegara dan masyarakat

program terintegrasi bdg pemb program terintegrasi bdg pemb admsadms

►UU No. 22 Tahun 1999 ttg Pemda UU No. 22 Tahun 1999 ttg Pemda ►UU No. 25 Tahun 1999 ttg Perimbangan UU No. 25 Tahun 1999 ttg Perimbangan

Keuangan Pusat dan DaerahKeuangan Pusat dan Daerah

2 (dua) UU tsb mrpk pelaksanaan salah 2 (dua) UU tsb mrpk pelaksanaan salah satu tuntutan reformasi tahun 1998satu tuntutan reformasi tahun 1998

► Kebijakan ini merubah penyelenggaraan Kebijakan ini merubah penyelenggaraan pemerintahan dari yg sebelumnya bersifat pemerintahan dari yg sebelumnya bersifat terpusat menjadi tertdesentralisasi meliputi : terpusat menjadi tertdesentralisasi meliputi : penyerahan kewenangan pemerintah pusat ke penyerahan kewenangan pemerintah pusat ke daerah (kecuali politik luar negeri, pertahanan daerah (kecuali politik luar negeri, pertahanan keamanan,peradilan, agama, fiskal moneter, keamanan,peradilan, agama, fiskal moneter, dan kewenangan bidang lain) dan perubahan dan kewenangan bidang lain) dan perubahan perimbangan keuangan antara pusat dan perimbangan keuangan antara pusat dan daerahdaerah

►Kedua UU efektif dilaksanakan 1 Jan 2001 Kedua UU efektif dilaksanakan 1 Jan 2001 terdpt kendala :terdpt kendala :

1. Belum jls pembagian kewenangan antr 1. Belum jls pembagian kewenangan antr pusat dan daerahpusat dan daerah

2. Berbeda persepsi pelaku pembangunan 2. Berbeda persepsi pelaku pembangunan thd thd kebj desentralisasi & otodakebj desentralisasi & otoda

3. Rendahnya kerjasama antar 3. Rendahnya kerjasama antar pemerintah pemerintah daerahdaerah

4. Belum terbentuknya kelembagaan 4. Belum terbentuknya kelembagaan pemerintah daerah yg efektif efisienpemerintah daerah yg efektif efisien

5. Terbatas & rendahnya kapasitas aparatur 5. Terbatas & rendahnya kapasitas aparatur pemdapemda

6. Terbatasnya kapasitas keuangan daerah6. Terbatasnya kapasitas keuangan daerah

7. Belum sesuainya pembentukan daerah 7. Belum sesuainya pembentukan daerah otonom baru (pemekaran wilayah) dgn otonom baru (pemekaran wilayah) dgn tujuantujuan

Melalui :Melalui :►Revitalisasi proses desentralisasi dan Revitalisasi proses desentralisasi dan

otoda dgn merevisi kedua UU tsb otoda dgn merevisi kedua UU tsb menjadi :menjadi :

UU No. 32 Tahun 2004 ttg PemdaUU No. 32 Tahun 2004 ttg Pemda

UU No. 33 Tahun 2004 ttg Perimbangan UU No. 33 Tahun 2004 ttg Perimbangan Keuangan Pusat dan DaerahKeuangan Pusat dan Daerah

Sasaran dalam 5 tahun mendatang :Sasaran dalam 5 tahun mendatang :

1. Tercapainya sinkronisasi dan harmonisasi 1. Tercapainya sinkronisasi dan harmonisasi Perat PerUU Pusat dan Daerah termsk Perat PerUU Pusat dan Daerah termsk mengatur otonomi khusus Provinsi Papua mengatur otonomi khusus Provinsi Papua dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalamdan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

2. Meningkatnya kerjasama antar 2. Meningkatnya kerjasama antar pemerintah daerahpemerintah daerah

3. 3. Terbentuknya kelembagaan Terbentuknya kelembagaan pemerintah pemerintah daerah yg efektif, efisien daerah yg efektif, efisien dan akuntabeldan akuntabel

4. 4. Meningkatnya kapasitas pengelolaan Meningkatnya kapasitas pengelolaan SDA SDA Pemda yg profesional dan Pemda yg profesional dan kompetenkompeten

5. 5. Terkelolanya sumber dana dan Terkelolanya sumber dana dan pembiayaan pembiayaan pembangunan secara pembangunan secara transparan, akuntabel transparan, akuntabel dan profesionaldan profesional

6. 6. Tertatanya daerah otonomi baruTertatanya daerah otonomi baru

Reformasi Reformasi : :

* * proses upaya sistematis, terpadu dan proses upaya sistematis, terpadu dan komprehensifkomprehensif

ditujukan u/ merealisasikan ditujukan u/ merealisasikan tata tata kepemerintahan yg baikkepemerintahan yg baik

Good GovernanceGood Governance (tata kepemerintahan yg (tata kepemerintahan yg baik) : baik) :

* * sistem yg memungkinkan terjadinya sistem yg memungkinkan terjadinya mekanisme penyelenggaraan mekanisme penyelenggaraan pemerintahan pemerintahan negara yg efektif dan negara yg efektif dan efisien dgn menjaga efisien dgn menjaga sinergi yg sinergi yg konstruktif di antara konstruktif di antara pemerintah, sektor pemerintah, sektor swasta dan masyswasta dan masy

BirokrasiBirokrasi, adalah :, adalah :

orgs yg memiliki jenjang, setiap jenjang orgs yg memiliki jenjang, setiap jenjang diduduki oleh pejabat yg ditunjuk/diangkat, diduduki oleh pejabat yg ditunjuk/diangkat, disertai aturan ttg kewenangan dan tanggung disertai aturan ttg kewenangan dan tanggung jawabnya, dan setiap kebijakan yg dibuat hrs jawabnya, dan setiap kebijakan yg dibuat hrs diketahui o/ pemberi mandatdiketahui o/ pemberi mandat

Pemberi mandat sektor Pemberi mandat sektor swasta adl pemegang swasta adl pemegang sahamsaham, , sektor publik adl rakyatsektor publik adl rakyat

Reformasi Birokrasi, adalah :

upaya pemerintah meningkatkan kinerja melalui berbagai cara dgn tujuan efektivitas, efisien dan akuntabilitas

Berarti :Perubahan cara berpikir (pola pikir, pola sikap,

pola tindak)Perubahan penguasa menjadi pelayananMendahulukan peranan dari wewenang

Tidak berpikir hasil produksi tetapi hasil akhirPerubahan manajemen kinerjaPantau percontohan reformasi biroks,

mewujudkan pemerintahan yg bersih, transparan dan profesional, bebas KKN, melalui :

a. Penataan Kelembagaan

Struktur orgs ramping & flat (tdk byk jenjang hierarkis & struktur orgs lebih dominan pemegang jabatan

profesional/fungsional drpd jabatan struktural)

b. Penataan Ketatalaksanaanb. Penataan Ketatalaksanaan

Mekanisme, sistem dan prosedur Mekanisme, sistem dan prosedur sederhana/ringkas, simpel, mudah dan sederhana/ringkas, simpel, mudah dan akurat melalui optimalisasi penggunaan akurat melalui optimalisasi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi serta teknologi informasi dan komunikasi serta memiliki kantor, sarana dan prasarana memiliki kantor, sarana dan prasarana kerja kerja memadaimemadai

c. Penataan Sumber Daya Mnusia Aparaturc. Penataan Sumber Daya Mnusia Aparatur

agar bersih sesuai kebutuhan orgs dari agar bersih sesuai kebutuhan orgs dari segi kuantitas dan kualitas (profesional, segi kuantitas dan kualitas (profesional, kompeten, beretika, berkinerja tinggi dan kompeten, beretika, berkinerja tinggi dan sejahtera)sejahtera)

d. Akuntabilitasd. Akuntabilitas

Kinerja berkualitas, efektif, efisien dan Kinerja berkualitas, efektif, efisien dan kondusifkondusif

e. Pelayanan dan Kualitas Pelayanan

Pelayanan prima (cepat, tepat, adil, konsisten, transparan dll), memuaskan pelanggan dan mewujudkan good governance (kepemerintahan yg baik)

Menurut Sofyan Effendi, perlu diperhatikan dlm melakukan reformasi sektor publik :

1. Reformasi sektor publik hrs lbh diarahkan kpd peningkatan kemampuan,

profesioanlisme, & netralitas biroks publik guna mengurangi kekaburan peranan politik antara birokrt dan politisi

2. Intervensi pemerintah yg terlalu besar dlm kegiatan ekonomi

terbukti mengandung keterbatasan dan menyebabkan inefisiensi besar

3 Kecenderungan Implementasi Reformasi Birokrasi

1. Negara tetap mempertahankan akar ideologi birokrasi Weberian, bertitik tekan pd kekakuan dlm hierarki, status, kontrol dan otoritas

Orientasi pd peraturan yg mengarah kepada sekedar tercapainya efisiensi

2. Adanya kecenderungan mengarahkan birokrasi kpd panggung birokrasi atau pemerintahan politik, dimana orientasi peraturan/hkm sbg alat u/ perubahan

Birokrasi lebih menitikberatkan kpd hasil, teamwork atau fleksibilitas daripada proses dan prosedur

3. Adanya tuntutan birokrasi harus beroriemtasi pasar adms publik, penekanan kpd perbedaan kepentingan dan kebutuhan masyarakat.

Birokrasi harus menekankan fungsinya dalam jalur warganegara sebagai pelanggan atau berorientasi pelanggan

Antara lain mengkaji ulang :

1. Fungsi pemerintah hanya sbg pelindung masy yg tdk kuat dlm mekanisme pasar (miskin) dan menyediakan barang dan jasa yg tidak dapat disediakan dengan mekanisme pasar

2. Filosofi birokrasi publikuntuk memperbaiki birokrasi, agar birokrasi memiliki dasar pemikiran sama

3. Struktur organisasi

4. Revisi peraturan perUUan

5. Kebijakan sumber daya aparatur

disesuaikan dgn kebutuhan kompetensi dlm jabatan pd struktur orgs birokrasi publik yg telah disempurnakan

6. Manajemen perbaikan birokrasi

1. Membangun visi birokrasi melalui proses internalisasi/institusionalisasi tingkat nasional sampai kabupaten/kota

2. Membangun manusia birokrasi dibenahi kualitas kepemimpinan birokrasi

3. Membangun sistem birokrasi

Tiga aspek strategis yg harus dibenahi :

a. Pembenahan struktur

b. Menetapkan strategi yg tepat

c. Pembenahan budaya organisasi

4. Membangun lingkungan birokrasi

Visi Reformasi :terwujudnya pemerintahan yg amanah atau terwujudnya tata kepemerintahan yg baik

Misi Reformasi :mengembalikan cita dan citra birokrasi pemerintahan sbg abdi negara & abdi masy serta dpt menjadi suri tauladan & panutan masy dlm menjalani kehidupan sehari2

Secara Umum :

mewujudkan kepemerintahan yg baik didukung o/ penyelenggara negara yg profesional, bebas KKN dan meningkatkan pelayanan kpd masy shg tercpai pelayanan prima

Secara Khusus :1. Birokrasi bebas KKN2. Birokrasi efisien hemat penggunaan sbr dy3. Birokrasi efektif mampu mengemban tanggung jawab4. Birokrasi produktif mampu mengeluarkan

keluaran yg sesuai dgn tuntutan kebutuhan masy5. Birokrasi sejahtera digaji sesuai beban tgs, bobot dan tanggung jwb

Peningkatan kinerja, pfofesionalisme sbr dy manusia

Penghematan sbr dy orgs : 5 M + 1 T (man, money, material, methode, machine, time)

Bukan sekedar manaikkan gaji Remunerasi : bersifat nasional akan mengalami

perbaikan

Tunjangan kinerja :

- diberikan kpd yg berprestasi

- sbg proyek percontohan ditentukan bbrp unit kerja yg langsung melayani masy

Mengakhiri (tolak ukur penilaian hasil reformasi birokrasi)

- perilaku koruptif

- PGPS (pintar goblok penghasilan sama)

- 802 (dtg jam 8, pekerjaan kosong,pulang jam 2)

- pengangguran terselubung

1. Komitmen pimpinan msh kental bdy paternalistik

2. Kemauan diri sendiri mereformasi diri sendiri

3. Kesepahaman persamaan persepsi

4. Konsistensi refs birokrasi dilaksanakan berkelanjutan dan konsisten

1. Pembaharuan mind-set (pola pikir) dan culture-set (budaya kerja)

a. Peningkatan penghasilan dgn prinsip pekerjaan seimbang dgn imbalan

b. Pengembangan bdy kerja

c. Internalisasi dan konsistensi prinsip tata kepemerintahan yg baik

2. Sistem manajemen pemerintahan :

a. Penciptaan pola dasar orgs pemerintah (unit pelaksana pelayanan publik)

b. Perubahan dr manajemen ketatausahaan kemanajemen SDMA

c. Simplikasi & otomatisasi tatalaksana, sistem prosedur dan mekanisme pelayanan publik

d. Perbaikan sistem pengelolaan aset milik negara

e. Pembaharuan sistem amnajemen keuangan

f. Perbaikan sistem pengawasan & akuntabilitas aparatur

Melalui :1. Aliansi : mensinergikan seluruh aktor yi pemerintah, dunia usaha dan masy dlm tim solid

2. Menyempurnakan sistem kelembagaan yg efektif, ramping, fleksibel, berdsr prinsip good governance

3. Menyempurnakan struktur jabatan negara dan jabatan negeri

4. Reposisi jabatan struktural dan fungsional

5. Restrukturisasi : merubahn struktur yg dipandang tdk sesuai dgn tuntutan zaman & tdk efektif dlm memajukan orgs

6. Reorientasi : mendefinisikan kembali visi, misi, peran, strategi, implementasi dan evaluasi kelembagaan pemerintah

7. Menerapkan strategi orgs, struktur orgs efektif, efisien, rasional dan proporsional

8. Menerapkan prinsip orgs a.l: pembagian tugas

9. Refungsionalisasi : tindakan/upaya memfungsikan kembali sesuatu yg sebelumna tdk/belum berfungsi mengarah pd penajaman profesionalisme orgs dlm mengemban visi

10. Revitalisasi : upaya memberi tambahan energi kpd orgs agar dpt mengoptimalkan kinerja orgs.

berkaitan perumusan kembali tugas,kewenangan,anggaran,penambahan/ penggantian instrumen pendukung dlm melaksanakan tugas

1. Harus kuat- Tidak mudah diintervensi kepentingan

publik- Mampu mengadopsi kepentingan publik

melalui pelayanan prima2. Kelembagaan :

- Pemisahan jabatan politik & jabatan karier- Birokrasi hrs dipimpin birokrat profesional karier

3. Sumber daya manusia harus profesional :- Sistem rekrutmen sesuai prosedur- Penempatan jabatan sesuai aturan- Remunerasi memadai

Visi,misi, strategi organisasi Struktur orgs efektif,efisien,rasional,

proporsional Pembagian tugas proporsional Mengatur jabatan struktural dan

fungsional

RenewRenew ReframeReframe(memperbaharui)(memperbaharui) (menyusun (menyusun

kembali)kembali)

RevitalizeRevitalize RestruktureRestrukture(revitalisasi)(revitalisasi) (restruktur)(restruktur)

Transformasi

• Berkaitan perubahan orang & semangat Berkaitan perubahan orang & semangat orgs dgn penginventarisasian individu orgs dgn penginventarisasian individu dgn ketrampilan & sasaran baru dgn ketrampilan & sasaran baru memungkinkan orgs melalukan memungkinkan orgs melalukan regenerasiregenerasi

• Yang perlu diperhatikan :Yang perlu diperhatikan :

- - Menciptakan struktur penghargaan : Menciptakan struktur penghargaan : rasa rasa puaspuas

- - Membangun pembelajaran secara Membangun pembelajaran secara individu individu : aktualisasi diri: aktualisasi diri

- - Mengembangkan orgs : rasa Mengembangkan orgs : rasa kebersamaankebersamaan

• Penggantian konsep orgs ttg apa & Penggantian konsep orgs ttg apa & bagaimana suatu hal dapat dicapaibagaimana suatu hal dapat dicapai

• Yang perlu diperhatikan :Yang perlu diperhatikan :

- - Pencapaian mobilitas (proses Pencapaian mobilitas (proses pengumpulan pengumpulan energi) : energi mahalenergi) : energi mahal

-- Menciptakan visi : rasa satu tujuan Menciptakan visi : rasa satu tujuan

-- Membangun ukuiran : rasa Membangun ukuiran : rasa kesepakatankesepakatan

• Mepersiapkan orgs agar mencapai tingkat Mepersiapkan orgs agar mencapai tingkat persaingan hasil kerja persaingan hasil kerja

• Hal ini berhubungan dgn orgs dan persaingan Hal ini berhubungan dgn orgs dan persaingan sehatsehat

• Yang perlu diperhatikan :Yang perlu diperhatikan :

- Membangun model ekonomi - Membangun model ekonomi

- Membangun prasarana fisik- Membangun prasarana fisik

- Merancang kembali pekerjaan : desain ulang - Merancang kembali pekerjaan : desain ulang

• Membangkitkan kembali tenaga untuk Membangkitkan kembali tenaga untuk pertumbuhan orgs yg berkaitan dgn pertumbuhan orgs yg berkaitan dgn lingkungan melalui proses yg lebih lingkungan melalui proses yg lebih menantangmenantang

• Yang perlu diperhatikan :Yang perlu diperhatikan :- - Mencapai fokus pasar : perasaanMencapai fokus pasar : perasaan- - Menginvestarisasi bisnis baru : sistem Menginvestarisasi bisnis baru : sistem

reproduksireproduksi- - Merubah aturan melalui teknologi Merubah aturan melalui teknologi informasiinformasi

TataTata = aturan, susunan, cara, sistem= aturan, susunan, cara, sistem

LaksanaLaksana = sifat, perilaku, perbuatan= sifat, perilaku, perbuatan

Tata laksanaTata laksana = cara mengurus = cara mengurus (menjalankan, (menjalankan, melaksanakan) aktivitas usaha melaksanakan) aktivitas usaha

instansi/perusahaan instansi/perusahaan

Keberhasilan Sistem Tatalaksana Keberhasilan Sistem Tatalaksana Memerlukan Koordinasi :Memerlukan Koordinasi :- - waktuwaktu- ruang- ruang- interinstitusional- interinstitusional- fungsional- fungsional- struktural- struktural- perencanaan- perencanaan- masukan umpan balik- masukan umpan balik

Mekanisme/sistem kerja internalMekanisme/sistem kerja internal Prosedur kerjaProsedur kerja Hubungan kerja eksternalHubungan kerja eksternal Perencanaan,pelaksanaan,pemantauan, Perencanaan,pelaksanaan,pemantauan,

evaluasi dan pengendalianevaluasi dan pengendalian Pengelolaan sarana dan prasarana kerjaPengelolaan sarana dan prasarana kerja Otomatisasi administrasi perkantoranOtomatisasi administrasi perkantoran Pemantauan teknologi informasi (E-gov)Pemantauan teknologi informasi (E-gov) Pengelolaan kearsipan yang handalPengelolaan kearsipan yang handal

Mewujudkan tata laksana yg Mewujudkan tata laksana yg ringkas/simpel, efektif, efisien dan ringkas/simpel, efektif, efisien dan transparantransparan

Memberi pelayanan prima dan Memberi pelayanan prima dan pemberdayaan masyarakatpemberdayaan masyarakat

Diarahkan pd perubahan sistem Diarahkan pd perubahan sistem manajemen dgn konsep manajemen manajemen dgn konsep manajemen modern modern agar cepat, akurat, pendek agar cepat, akurat, pendek jaraknyajaraknya

Pemanfaatan teknologi modern di Pemanfaatan teknologi modern di lingkungan instansi pemerintahlingkungan instansi pemerintah

Menyempurnakan sistem dan Menyempurnakan sistem dan prosedur kerja efektif,ramping, prosedur kerja efektif,ramping, fleksibel berdasar prinsip fleksibel berdasar prinsip kepemerintahan yg baikkepemerintahan yg baik

Menyempurnakan SAN u/ menjaga Menyempurnakan SAN u/ menjaga keutuhan NKRI dan mempercepat keutuhan NKRI dan mempercepat proses desentralisasiproses desentralisasi

Menyempurnakan tatalaksana dan Menyempurnakan tatalaksana dan hub kerja antar lembaga di pusat hub kerja antar lembaga di pusat dan antar pemerintah pusat, dan antar pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kotaprovinsi dan kabupaten/kota

Menciptakan sistem administrasi Menciptakan sistem administrasi pendukung dan kearsipan yg efektif pendukung dan kearsipan yg efektif dan efisiendan efisien

Pemangkasan dan eliminasi mekanisme Pemangkasan dan eliminasi mekanisme sistem kerja, prosedur dan mekanisme sistem kerja, prosedur dan mekanisme yg memberi peluang terjadinya praktek yg memberi peluang terjadinya praktek KKNKKN

Deregulasi dan debirokratisasi sistem Deregulasi dan debirokratisasi sistem administrasi pemerintahanadministrasi pemerintahan

Perumusan Standar Operating Perumusan Standar Operating Procedures (SOP) adms pemerintahanProcedures (SOP) adms pemerintahan

Penyusunan hub kerja eksternal/tata Penyusunan hub kerja eksternal/tata hub kewenabgan antar lembaga, antar hub kewenabgan antar lembaga, antar pemerintah pusat dan daerah serta pemerintah pusat dan daerah serta antar daerahantar daerah

Optimalisasi pemanfaatan teknologi infs Optimalisasi pemanfaatan teknologi infs (E-Gov) dlm rangka modernisasi adms (E-Gov) dlm rangka modernisasi adms dan manajemen pemerintahandan manajemen pemerintahan

Penataan pengelolaan arsip secara bik Penataan pengelolaan arsip secara bik dan benardan benar

Otomatisasi adms perkantoranOtomatisasi adms perkantoran

Proses pengadaan perencanaan, Proses pengadaan perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pengendalianpengendalian

Pengelolaan sarana dan prasarana kerja Pengelolaan sarana dan prasarana kerja sesuai ketentuan yg berlakusesuai ketentuan yg berlaku

Implementasi akuntabilitas, tranparansi, Implementasi akuntabilitas, tranparansi, dlldll

Merubah paradigma manajemen UP3 Merubah paradigma manajemen UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pemerintah dr (Unit Pelaksana Pelayanan Pemerintah dr manajemen birokratik ke manajemen manajemen birokratik ke manajemen wirausahawirausaha

Kriteria Pemiliohan Prioritas Program Kriteria Pemiliohan Prioritas Program Pendayagunaan Ketatalaksanaan :Pendayagunaan Ketatalaksanaan :1. Prosedur panjang, berbelit dan bertele-tele1. Prosedur panjang, berbelit dan bertele-tele2. Rawan/memberi peluang KKN dan percaloan2. Rawan/memberi peluang KKN dan percaloan3. Mengganggu/menghambat kelancaran 3. Mengganggu/menghambat kelancaran produksi produksi dan arus barang/jasa pemerintahdan arus barang/jasa pemerintah4. Mengganggu kelancaran penerimaan dan 4. Mengganggu kelancaran penerimaan dan

pengeluaran anggaran negarapengeluaran anggaran negara5. Menghambat kelancaran proses kerja 5. Menghambat kelancaran proses kerja aparatur/mengakibatkan ekonomi biaya tinggiaparatur/mengakibatkan ekonomi biaya tinggi6. memboroskan sumber daya dan waktu6. memboroskan sumber daya dan waktu

Penataan SDA dilaksanakan dgn memperhatikan :

1. Penerapan sistem merit dlm manajemen kepegawaian

2. Sistek diklat yg efektif

3. Standar dan peningkatan kinerja

4. Pola karier jelas dan terencana

5. Standar kompetensi jabatan

6. Klasifikasi jabatan

7. Tugas,fungsi dan beban tugas proporsional

8. Rekrutmen sesuai prosedur

9. Penempatan pegawai sesuai keahlian

10. Renumerasi memadai

11. Perbaikan sistem informasi manajemen kepegawaian

Adalah :Menciptakan aparatur negara profesional,

netral dari kegiatan dan pengaruh politik, bermoral tinggi, berwawasan global, mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, serta memiliki tingkat kesejahteraan material dan spiritual

Peneraoan sistem merit dalam manajemen kepagawaian

Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sistem, pendidikan dan latihan yg efektif

Standarisasi dan peningkatan kinerjaPola karier yg jelas dan terencana

Penilaian Kinerja dan Instrumen Pengukuran Kinerja

Penilaian Kinerja, adalah :

salah satu tahapan penting dlm siklus pengembangan sumber daya mabusia, baik di sektor publik maupun di sektor swasta

Sistem Penilaian Kinerja Berlandaskan :

1. Keadilan

2. Transparan

3. Independensi

4. Pemberdayaan

5. Non diskriminasi

6. Semangat berkompetisi

Adalah :Alat yg dipakai untuk mengukur kinerja

individu seorang pegawai yg meliputi :

- Prestasi kerja

- Keahlian

- Perilaku

- Kepemimpinan

Prestasi kerja :

hasil kerja pegawai dalam menjalankan tugas, secara kualitas dan kuantitas kerja

Keahlian :

tingkat kemampuan teknis yg dimiliki pegawai dlm menjalankan tugas yg dibebankan kepadanya, berupa kerjasama, komunikasi, inisiatif, dll

Perilaku :

sikap dan tingkah laku pegawai yg melekat pd dirinya dan dibawa dlm melaksanakan tugas-tugasnya.

Perilaku mencakup kejujuran,tanggung jawab, dan disiplin

Kepemimpinan :

merupakan aspek kemampuan manajerial dan seni dalam memberi pengaruh kepada orang lain untuk mengkoordinasikan pekerjaan secara tepat dan cepat, termasuk pengambilan keputusan dan penentuan prioritas

Indikator yang Digunakan Mengukur Kinerja Birokrasi Publik

Produktivitas :

umumnya dipahami sbg rasio antara input dgn output, kemudian berkembang dgn memasukkan seberapa besar pelayanan publik itu memiliki hasil yg diharapkan

Kualitas layanan :

kepuasan masyarakat terhadap layanan

Responsivitas :

kemampuan orgs u/ mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan dan mengembangkan program pelayanan publik sesuai dgn kebutuhan dan aspirasi masyarakat

Responsibilitas :

menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan orgs publik dilakukan sesuai dgn prinsip2 adms yg benar /sesuai kebj orgs

responsibilitas pd suatu ketika berbenturan dgn responsivitas

Akuntabilitas

menunjuk pd seberapa bsr kebj dan kegt orgs publik konsisten dgn kehendak masy banyak

Adalah :kewajiban individu atau penguasa yg dipercayakan u/ mengelola sumber daya publik dan ybs dgnnya u/ dpt menjawab hal yg menyangkut pertanggungjawaban fiskal, manajerian dan program (deklarasi Tokyo)

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik adalah :suatu ukuran yg menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dgn ukuran nilai2 atau norma eksternal yg ada di masy

Nilai & norma pelayanan yg berkembang dlm masy meliputi :

1. trasnparan pelayanan

2. prinsip keadilan

3. jaminan penegakan hukum

4. hak asasi manusia

5. orientasi pelayanan yg dikembnagkan thd masy pengguna jasa

Pengertian Lebih Luas, akuntabilitas pelayanan publik adalah :

pertanggungjawaban pegawai pemerintah kepada publik yg menjadi konsumen pelayanannya

Menurut Carino :

Akuntabilitas, mrpk evolusi kegiatan yg dilaksanakan o/ seorang petugas baik masih beradapd jalur otoritasnya atau sudah berada jauh diluar tanggung jawab dan kewenangannya

1. Akuntabilitas internal seseorang/akuntabilitas spiritual yi :

pertanggungjawaban orang kepada Tuhannya, meliputi pertanggungjawaban mengenai segala sesuatu yg dijalankan

2. Akuntabilitas eksternal seseorang yi :

akuntabilitas seseorg kpd lingkungannya (formal maupoun lingkungan masy)

Faktor Penyebab Akuntabilitas Tidan Berlangsung di Suatu Negara :1. Tingkat pemahaman rendah2. Gaji rendah3. Dekandensi moral4. Manajemen “semau gue”5. Hambatan budaya6. Monopoli7. Buruknya sistem akuntansi8. Kekakuan birokrasi

9. Kurangnya kemampuan penerapan akuntabikitas

10. Konflik hubungan kelembagaan

11. Rendahnya kualitas sumber daya manusia

12. Ketertinggalan teknologi

13. Mental jajahan

14. Lemahnya aturan hukum

15. Lingkungan kurang kondusif

Akuntabilitas hrs utuh dan menyeluruh Mencakup aspek menyeluruh mengenai aspek

integritas keuangan, ekonomis dan efisiensi, efektivitas dan prosedur

Akuntabilitas merupakan bagian dr sistem manajemen u/ menilai kinerja individu maupun unit orgs

Akuntabilitas harus dibangun berdasarkan sistem informasi yg handal u/ menjamin keabsahan, akurasi, obyektivitas dan ketepatan waktu penyampaian informasi

Adanya penilaian yg obyektif dan independen thd akuntabilitas instansi

Adanya tindak lanjut terhadap laporan penilaian atas akuntabilitas