Disusun Oleh

52
Disusun oleh: Yoga Hepta Gumilar 1002055 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dewasa ini kemajuan teknologi sangat pesat ini juga berpengaruh pada perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu perpetaan adalah salah satu ilmu yang sangat besar di pengaruhi oleh kemajuan teknologi tersebut di tandai dengan proses perekaman jarak jauh yang perekamannya melalui satelit. Peta yang dihasilkan oleh perekaman jarak jauh ini dikenal dengan nama citra pengindraan jauh. Namun pada dasarnya citra satelit dengan peta mempunyai perbedaan yang mencolok dan tidak bisa dikatakan sama. Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini membawa dampak positif bagi manusia, karena dengan pengindraan jarak jauh tersebut manusia dapat melakukan penelitian tanpa terjun langsung kelapangan melainkan hanya melihat pada citra tersebut. Geografi adalah salah satu ilmu yang bisa dikatakan terbantu dengan adanya pengindraan jarak jauh tersebut karena objek atau fenomena yang ada di permukaan bumi dapat diperoleh data dan informasinya dengan citra pengindraan jarak jauh tersebut. Dengan menggunakan data pengindraan jarak jauh tersebut, secara langsung kita dalam mengkaji objek permukaan bumi yang tergambar pada citra tersebut secara langsung menunjukan pendekatan kewilayahan, kelingkungan dalam konteks keruangan. Hal ini didasarkan bahwa sifat dan karakteristik objek di permukaan bumi terjadi relasi , interaksi dan

description

punya orang

Transcript of Disusun Oleh

Disusun oleh:Yoga Hepta Gumilar 1002055

BAB IPENDAHULUANA. Latar belakangDewasa ini kemajuan teknologi sangat pesat ini juga berpengaruh pada perkembangan ilmu pengetahuan. Ilmu perpetaan adalah salah satu ilmu yang sangat besar di pengaruhi oleh kemajuan teknologi tersebut di tandai dengan proses perekaman jarak jauh yang perekamannya melalui satelit. Peta yang dihasilkan oleh perekaman jarak jauh ini dikenal dengan nama citra pengindraan jauh. Namun pada dasarnya citra satelit dengan peta mempunyai perbedaan yang mencolok dan tidak bisa dikatakan sama.Perkembangan teknologi yang sangat pesat ini membawa dampak positif bagi manusia, karena dengan pengindraan jarak jauh tersebut manusia dapat melakukan penelitian tanpa terjun langsung kelapangan melainkan hanya melihat pada citra tersebut. Geografi adalah salah satu ilmu yang bisa dikatakan terbantu dengan adanya pengindraan jarak jauh tersebut karena objek atau fenomena yang ada di permukaan bumi dapat diperoleh data dan informasinya dengan citra pengindraan jarak jauh tersebut. Dengan menggunakan data pengindraan jarak jauh tersebut, secara langsung kita dalam mengkaji objek permukaan bumi yang tergambar pada citra tersebut secara langsung menunjukan pendekatan kewilayahan, kelingkungan dalam konteks keruangan. Hal ini didasarkan bahwa sifat dan karakteristik objek di permukaan bumi terjadi relasi , interaksi dan interpedensi antara suatu factor dengan factor lainnya dalam suatu ruang maupun factor-faktor antar ruang.Pengindraan jauh bertujuan untuk mengambil data dan informasi dari citra foto maupun non foto dari berbagai objek yang ada di permukaan bumi . citra pengindraan jarak jauh ini antara lain berupa foto udara, citra landsat, citra SPOT, citra quickbird dan citra IKONOS.Citra penginderaan jauh merupakan gambar kenampakan yang tidak tergeneralisasi. Misalnya pada skala 1: 50.000, jalan dengan lebar 10 m digambarkan dengan ukuran 0,2 mm. Sekalipun ukurannya sangat kecil, kenampakan jalan tersebut masih terlihat pada citra penginderaan jauh. Pada peta skala 1: 50.000, kenampakan jalan dengan lebar 10 m seharusnya berukuran 0,2 mm. Apabila jalan tersebut merupakan kenampakkan yang penting maka kenampakkan jalan akan tetap ditonjolkan. Misalkan digambarkan dengan ukuran 1mm.Citra penginderaan jauh mengandung ketidaktelitian dalam hal ukuran planimetriknya, terutama foto udara yang mempunyai proyeksi sentral. Walaupun hal ini tidak mengganggu interorentasi, namun dalam memplotkan hasil interpretasi pada peta akan mengalami kesulitan. Hal ini karena skala di berbagai bagian tidak sama.Teknik-teknik memindahkan hasil interpretasi ke dalam peta memerlukan yang mahal seperti camera, stereo, Analog, optical photograph, rectifier, zoom transfercope dan plotter analytical.Dalam menganalisis atau mengedintifikasi suatu citra, pengenalan objek dan unsur-unsur interpretasi sangatlah penting karena jika kita tidak menguasai unsur-unsur interpretasi tersebut kita tidak mungkin bisa dalam memperoleh data dengan cara interpretai tersebut. Ini juga berlaku untuk menentukan karakteristik-karakteristik suatu objek di dalam citra tersebut.Citra pengindraan jarak jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang dan kepentingan, salah satunya adalah untuk mengidentifikasi marine. Melalui citra pengindraan jauh ini kita dapat mengetahui bentukan-bentukan apa saja yang terdapat di wilayah marine. Salah satunya adalah mengidentifikasi bentukan delta yang di akibatkan oleh sedimentasi sungai yang arus airnya melambat. Delta ini ada beberapa jenis dan bisa dilihat di citra pengindraan jauh.

B. TujuanTujuan yang ingin diperoleh dari praktikum ini adalahUntuk mengetahui bentukan-bentukan marine yang ada di desa jayagiri kecamatan sindangbarang, cianjur selatan. Jawa barat

C. Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dari laporan praktikum ini diantaranya :1. Dapat memperkaya pengetahuan tentang pengindraan jauh2. Dapat mengetahui tindak lanjut pemerintah atau aparat yang berwenang tentang masalah dan pemanfaatan di daerah marin khususnya merine di wilayah sindangbarang.3. Untuk menambah wawasan

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Marine Geomorfologi asal marin merupakan bentuk lahan yang terdapat di sepanjang pantai. Proses perkembangan daerah pantai itu sendiri sangat dipengaruhi oleh kedalaman laut. Semakin dangkal laut maka akan semakin mempermudah terjadinya bentang alam daerah pantai, dan semakin dalam laut maka akan memperlambat proses terjadinya bentang alam di daerah pantai. Selain dipengaruhi oleh kedalaman laut, perkembangan bentang lahan daerah pantai juga dipengaruhi oleh:1. Struktur dan tekstur batuan2. Keadaan bentang alam daerayh pantai3. Proses geomorfologi yang disebabakan oleh angin, air, gelombang, es dan arus laut4. Prosesd geologi yang berasal dari dalam bumiadapun macam-macam bentukan marine, yaitu :1) Delta Delta terbentuk pada muara sungai yang memasuk tubuh air tenang (danau dan lautan). Kecepatan air sungai berkurang dengan cepat dan pengendapan sedimen terjadi.2) Dataran Abrasi merupakan suatu dataran hasil erosi gelombang laut yang menghancurkan dinding pantai.3) Split merupakan endapan pantai dengan suatu bagian tergabung dengan daratan dan bagian lainnya menjorok ke laut.4) Tombolo merupakan suatu endapan tipis yang menghubungkan suatu pulau dengan daratan utama.5) Bars bars hamper sama dengan split, tapi bars menghubungkan headland satu dengan yang lainnya yang bisa terbentuk di muara sungai.6) Gisik (beach) merupakan bentang lahan yang masih dipengaruhi pasang terendah dan pasang tertinggi air laut, yang merupakan akumulasi pasir pantai.7) Beting Gisik (beach ridge) merupakan perkembangan dari gisik yang biasanya telah banyak dimanfaatkan untuk lahan-lahan permukiman atau pertanian yang tidak dipengaruhi lagi oleh aktivitas pasang surut, tetapi proses pembentukannya merupakan kerjasama antara aktifitas marin dan fluvial, biasanya tersusun oleh endapan pasir dan lempung.8) Rataan pasang surut(tidal flat) merupakan suatu dataran pantai yang masih dipengaruhi oleh aktivitas pasang surut air laut , dengan material penyusun umumnya lempung pasiran (pantai berlempung).9) Rataan lumpur( mud flat) tidal flat yang apabila tidak ada vegetasi apapun yang tumbuh10) Rawa payau(saltmars) tidal flat yang apabiloa ada vegetasi yang tumbuh diatasnya seperti mangrove.11) Rataan terumbu (coral flat) merupakan suatu daratan yang terbentuk akibat pendangkalan pantai dan sedimentasi yang besar diatas suatu formasi batuan yang tersusun oleh terumbu karang.12) Swale merupakan bentukan morfologi berupa ledokan yang terdapat diantara dua beting gisik atau diantara dua gumbuk pasir.13) Lagoon merupakan morfologi ledokan yang berada diantara dua beting gisik (swale) yang berisi air asin atau bagian perairan laut yang menggenang dan terpisah dengan tubuh perairan laut utama akibat adanya bar di depan muara sungai.14) Dataran alluvial pantai (coastal alluvial plain) merupakan bentang lahan daratan sebagai akibat perkembangan pantai yang telah lanjut dan bergeser kearah darat, yang telah tertutup oleh material-material hasil sedimentasi proses fluvio-marine, tersusun oleh material alluvium (pasir berlempung) yang relative subur, dan banyak dipergunakan untuk kawasan pertanian irigasi dan pemukiman.

B. Delta Delta adalah suatu bentuk yang menjorok keluar dari garis pantai (seperti huruf D), terbentuk saat sungai masuk ke laut, dengan banyaknya suplai sedimen yang dibawa air sungai lebih cepat dibanding proses pendistribusian oleh proses-proses di pantai. a. Proses yang Mempengaruhi Pembentukan Delta1. IklimIklim berpengaruh terhadap proses fisika, kimia, dan biologi dalam semua komponen sistem sungai. Pada daerah tropis, penyediaan volume air permukaan besar. Pelapukan fisika dan kimia berpengaruh terhadap tingkat sedimentasi.2. Debit SungaiDebit sungai tergantung dari faktor iklim, mempengaruhi bentuk geometri delta. Delta dengan debit air dan sedimennnya tinggi dan konstan tiap tahunnya menghasilkan suatu tubuh pasir yang panjang dan lurus serta umumnya membentuk sudut yang besar terhadap garis pantai. Sebaliknya bila produk sedimen serta variasi debit air setiap tahunnya berbeda, maka terjadinya perombakan tubuh-tubuh pasir yang tadinya diendapkan oleh proses-proses laut dan cenderung membentuk tubuh delta yang sejajar dengan garis pantai.3. Produk SedimenDelta tidak akan terbentuk jika produk sedimennya terlalu kecil.4. Energi GelombangEnergi gelombang merupakan mekanisme penting dalam merubah dan mencetak sedimen delta yang berada di laut menjadi suatu bentuk tubuh pasir di daerah pantai.5. Proses Pasang SurutBeberapa delta mayor di dunia didominasi oleh aktivitas pasang yang kuat. Diantaranya adalah delta Gangga-Brahmanaputra di Bangladesh, dan delta Ord di Australia.

6. Arus PantaiArus pantai mengorientasikan tubuh-tubuh pasir hingga membentuk sejajar atau hampir sejajar dengan arah aliran sungai.7. Kelerengan PaparanKelerengan paparan benua sangat berperan dalam menentukan pola perpindahan delta, yang terjadi dalam waktu yang cukup lama.8. Bentuk Cekungan Penerima dan Proses TektonikBentuk cekungan penerima merupakan pengontrol terhadap konfigurasi delta serta pola perubahannya. Daerah dengan tektonik yang aktif dengan akumulasi sedimen yang sedikit, sulit terbentuk delta . sebaliknya untuk daerah dengan tektonik pasif dan akumulasi sedimen yang banyak akan terbentuk delta yang baik.

b. Syarat-syarat Terbentuknya Delta1. Arus sungai pada bagian muara mempunyai kecepatan yang minimum.2. Jumlah bahan yang dibawa sungai sebagai hasil erosi cukup banyak.3. Laut pada daerah muara sungai cukup tenang.4. Pantainya relatif landai.5. Bahan-bahan hasil sedimentasi tidak terganggu oleh aktivitas air laut.6. Tidak ada gangguan tektonik, kecuali penurunan dasar laut seimbang dengan pengendapan sungai

c. Unsur-unsur Delta1. Sungai : sebagai sarana pengangkut material2. Distributary Channel3. Delta Plain : Bagian delta yang berada di daratan, umumnya merupakan rawa-rawa.4. Delta Front / Delta Slope : bagian delta yang berada di depan delta plain, dan merupakan laut dangkal.5. Pro delta : bagian terdepan dari delta yang menuju ke laut lepas.

d. Klasifikasi Delta1. Menurut Fisher, (1969)Dasar klasifikasi : Proses fluvial dan influks sedimen. Proses laut (gelombang dan arus bawah permukaan).

Dibagi menjadi 3 kelas, yaitu : Cuspate Delta. Lobate Delta. Elongate Delta / Bird Food Delta

2. Menurut Galloway (1975) :Dasar : dominasi proses fluvial, gelombang dan pasang surut.Contoh Deltanya yaitu : Bird foot delta : jika pengaruh fluvial paling dominan. Cuspate delta : jika pengaruh gelombang paling dominan. Estuarine delta : jika pengaruh pasang surut paling dominan.

C. Pengindraan jauha. Pengertian Dewasa ini perkembangan pengindraan jauh sangat pesat, perkembangan ini menyangkut wahana, atau alat/kendaraan pembawa sensor, jenis citra serta liputan dan ketersediaanya , alat dan analisis data serta penggunaan dan bidang penggunaannya.Untuk lebih jelasnya ada beberapa pengertian pengindraan jauh atau indraja dari para ahli, Pengindraan jauh berasal dari kara remote sensing memiliki pengertian bahwa pengindraan jauh merupakan suatu ilmu dan seni untuk memperoleh data dan informasi dari suatu objek dipermukaan bumi dengan menggunakan alat yang tidak berhubungan langsung dengan objek yang dikajinya (Lillesand dan Kiefer, 1979). Pengindraan jauh merupakan variasi teknik yang dikembangkan untuk memperoleh dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut berbentuk padiasi elektromagnetik yang dipantulkan dan dipancarkan dari permukaan bumi (lindgren, 1859). Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menemutunjukkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian (Avery, 1985). b. Sejarah Pengindraan JauhPerkembangan Pengindraan Jauh dibedakan menjadi dua tahap, yaitu sebelun tahun 1960 yang masinh menggunakan foto udara dan sesudah taun 1960 yang sudah menggunakan satelit. 1. Sebelum Tahun 1960Perkembangan kamera diperoleh oleh Aristoteles dengan ditemukannya teknologi Camera Obscura yang merupakan temuan suatu proyeksi bayangan melalui lubang kecil ke dalam ruang gelap. Percobaan ini dilanjutkan oleh beberapa ahli lagi yang kemudian mulai ditemukannya proses fotografi yang akhirnya berkembang menjadi teknik fotografi. Teknik fotografi terus berkembang setelah diproduksinya rol filem yang awalnya di buat untuk mempotret desa dan kota di Paris dengan menggunakan balon udara. Pada yahun 1903 di Jerman, kamera pertama yang diluncurkan melalui roket yang dimaksudkan untuk melakukan pemotretan udara dari ketinggian 800 m dan kamera tersebut kembali ke bumi dengan parasut. Foto udara pertama kali dibuat oleh Wilbur Wright pada tahun 1909. Selama periode Perang Dunia I, foto udara digunakan untuk berbagai keperluan antara lain untuk pelacakan dari udara yang dilakukan dengan pesawat kecil dilengkapi dengan kamera untuk mendapatkan informasi kawasan militer strategis, juga dalam hal peralatan interpretasi foto udara, kamera dan film. Sejak tahun 1920 di Amerika, pemanfaatan foto udara telah berkembang pesat yang mana banyak digunakan sebagai alat bantu dalam pengelolaan lahan, pertanian, kehutanan, dan pemetaan penggunaan tanah. Dimulai dari pemanfaatan foto hitam putih yang pada gilirannya memanfaatkan foto udara berwarna bahkan juga foto udara infra merah. Selama perang dunia ke II, pemanfaatan foto udara telah dikembangkan menjadi bagian integral aktifitas militer yang digunakan untuk pemantauan ketahanan militer dan aktifitas daerah di pasca perang.

2. Sesudah Tahun 1960Perekaman bumi pertama dilakukan oleh satelit TIROS (Television and Infrared Observation Satellite) pada tahun 1960 yang merupakan satelit meteorology. Sejak saat ini peluncuran manusia ke angkasa luar dengan kapsul Mercury, Gemini dan Apollo dan lain-lain digunakan untuk pengambilan foto pemukaan bumi. Sensor multispektral fotografi S065 yang terpasang pada Apollo-9 (1968) telah memberikan ide pada konfigurasi spektral satelit ERTS-1 (Earth Resources Technology Satellite), yang akhirnya menjadi Landsat (Land Satellite). Satelit ini merupakan satelit untuk observasi sumber daya alam. Setiap program satelit mempunyai misi khusus mengindera dan mengamati permukaan bumi, sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan aplikasi yang menjadi tujuannya. Misi satelit PJ resolusi tinggi sebagian berorientasi untuk inventarisasi, pantauan, dan penggalian lahan atau daratan, sebagian untuk mendapatkan informasi kelautan dan lingkungan. Tabel 1 menunjukkan program satelit PJ operasional mulai dari tahun 1990 sampai menjelang tahun 2000, yang distribusi datanya bagi masyarakat di seluruh dunia. Data PJ tersebut dapat dipesan, dibeli, atau diminta melalui operator satelit atau stasiun bumi di negara atau kawasan setempat.

c. Fisika Pengindraan JauhKarakter utama dari suatu image (citra) dalam penginderaan jauh adalah adanya rentang panjang gelombang (wavelength band) yang dimilikinya. Beberapa radiasi yang bisa dideteksi dengan sistem penginderaan jarak jauh seperti : radiasi cahaya matahari atau panjang gelombang dari visible dan near sampai middle infrared, panas atau dari distribusi spasial energi panas yang dipantulkan permukaan bumi (thermal), serta refleksi gelombang mikro. Setiap material pada permukaan bumi juga mempunyai reflektansi yang berbeda terhadap cahaya matahari. Sehingga material-material tersebut akan mempunyai resolusi yang berbeda pada setiap band panjang gelombang.Piksel adalah sebuah titik yang merupakan elemen palong kecil pada citra satelit. Angka numerik (1 byte) dari piksel disebut Digital Number (DN). Digital Number bisa ditampilkan dalam warna kelabu, berkisar antara putih dan hitam (greyscale), tergantung level energi yang terdeteksi. Piksel yang disusun dalam order yang benar akan membentuk sebuah citra. Berdasarkan resolusi yang digunakan, citra hasil penginderaan jarak jauh bisa dibedakan atas (Jaya, 2002): Resolusi spasialMerupakan ukuran terkecil dari suatu bentuk (feature) permukaan bumi yang bisa dibedakan dengan bentuk permukaan disekitarnya, atau sesuatu yang ukurannya bisa ditentukan. Kemampuan ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi (recognize) dan menganalisis suatu objek di bumi selain mendeteksi (detectable) keberadaannya. Resolusi spektralMerupakan dimensi dan jumlah daerah panjang gelombang yang sensitive terhadap sensor Resolusi radiometrikMerupakan ukuran sensitifitas sensor untuk membedakan aliran radiasi (radiation flux) yang dipantulkan atau diemisikan suatu objek oleh permukaan bumi. Resolusi TemporalMerupakan frekuensi suatu sistem sensor merekam suatu areal yang sama (revisit). Seperti Landsat TM yang mempunyai ulangan setiap 16 hari, SPOT 26 hari dan lain sebagainya.Kebanyakan citra satelit yang belum diproses disimpan dalam bentuk grayscale, yang merupakan skala warna dari hitam ke putih dengan derajat keabuan yang bervariasi. Untuk penginderaan jauh, skala yang dipakai adalah 256 shade grayscale, dimana nilai 0 menggambarkan hitam, nilai 255 putih.Untuk citra muktispektral, masing-masing piksel mempunyai beberapa DN, sesuai dengan jumlah band yang dimiliki. Sebagai contoh, untuk Landsat 7, masing-masing piksel mempunyai 7 DN dari 7 band yang dimiliki. Citra bisa ditampilkan untuk masing0masing band dalam bentuk hitan putih maupun kombinasi 3 band sekaligus, yang disebut color composites.Citra, sebagai dataset, bisa dimanipulasi menggunakan algorithm (persamaan matematis). Manipulasi bisa merupakan pengkoreksian error, pemetaan kembali data terhadap suatu referensi geografi tertentu, ataupun mengekstrak informasi yang tidak langsung terlihat dari data. Data dari dua citra atau lebih pada lokasi yang sama dikombinasikan secara matematis untuk membuat composite dari beberapa dataset. Produk data ini, disebut derived products, bisa dihasilkan dengan beberapa penghitungan matematis atas data numerik mentah (DN) (Puntodewo, dkk, 2003Adapun jenis-jenis gelombang atau spectrum yaitu,1) Gelombang RadioGelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi. 2) Gelombang mikroGelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis. Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan. 3) Sinar InframerahSinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah.Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda. 4) Cahaya tampakCahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran. 5) Sinar ultraviolet Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi. 6) Sinar X Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1cm. 7) Sinar GammaSinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius jika diserap oleh jaringan tubuh.a. Unsur-unsur Interpretasi1) Rona dan WarnaRona adalah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan objek pada citra. Sedangkan warna adalah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spectrum sempit, lebih sempit dari spectrum tampak2) Bentuk Bentuk merupakan variable kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu objek (Lo, 1976).3) UkuranUkuran ialah atribut objek berupa jarak, luas, tinggi, lereng dan volume.4) Tekstur Tekstur merupakan perubahan rona pada citra atau pengulangan rona kelompok obyek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara individual.5) Pola Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi beberapa objek alamiah.6) BayanganBayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap.7) SitusSitus adalah letak suatu objek terhadap objek lain di sekitarnya.8) AsosiasiAsosiasi adalah keterkaitan antara objek yang stau dengan objek yang lainnya. Misalnya fasilitas listrik yang besar sering menjadi petunjuk bagi jenis pabrik aluminium, gedung sekolah yang berbeda dengan tempat ibadah.9) Konfergensi bukitKonfergensi bukit ialah penggunaan beberapa unsure interpretasi citra sehingga lingkupnya menjadi semakin menyempit kea rah satu simpulan tertentu.

b. Keunggulan dan Kelemahan Pengindraan Jauh1. Keunggulan InderajaMenurut Sutanto (1994-18-23), penggunaan penginderaan jauh baik diukur dari jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap bidang mengalami pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan; wujud dan letak obyek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, serta bersifat permanen. Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila pengamatannya dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop. Karaktersitik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra sehingga dimungkinkan pengenalan obyeknya. Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial. Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana. Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.2. Kelemahan InderajaWalaupun mempunyai banyak kelebihan, penginderaan jauh juga memiliki kelemahan antara lain sebagai berikut Orang yang menggunakan harus memiliki keahlian khusus; Peralatan yang digunakan mahal; Sulit untuk memperoleh citra foto ataupun citra nonfoto.

A. Citra LandsatSatelit LANDSAT (Land satellite) merupakan salah satu contoh satelit sumber daya yang menghasilkan citra multispektral. Satelit ini milik Amerika Serikat yang diluncurkan pertama kali tahun 1972 dengan nama ERST-1. Keberhasilan satelit ini, dilanjutkan dengan peluncuran satelit kedua dengan nama Landsat-1, hingga tahun 1991 telah diluncurkan sebanya lima satelit (Landsat-1 sampai Landsat-5). Landsat TM (Land satellite Thematic Mapper) adalah satelit sumber daya bumi generasi kedua yang merupakan penyempurnaan dari landsat generasi pertama. Keunggulan dari satelit ini adalah pada jumlah saluran yang digunakan sebanyak 7 saluran (band) serta digunakan saluran inframerah tengah dan inframerah termal. Citra Landsat ETM+ mempunyai spesifikasi antara lain resolusi spektral tinggi, yaitu mempunyai 8 saluran sehingga kemampuan membedakan obyek relatif tinggi. Liputan citra yang luas membuat citra ini mempunyai kemampuan memberikan gambaran suatu daerah secara kenampakan yang berkesinambungan (sinoptic overview) sehingga akan memudahkan dalam interpretasi suatu daerah yang luas. Hal ini karena perbandingan mapun keterkaitan kenampakan antara satuan wilayah dapat dilihat secara langsung pada citra yang sama. Citra Landsat ETM+ mempunyai resolusi temporal atau mampu merekam daerah yang sama setiap 16 hari sekali, hal ini sangat bermanfaat untuk memperoleh data terbaru tentang daerah penelitian. Pada citra Landsat generasi ke-7 telah ditingkatkan resolusi spasialnya, yaitu dengan sensor ETM+ selain menghasilkan citra dengan 7 saluran seperti pada sensor TM, ditambah saluran (band) ke-8 yang mempunyai resolusi spasial 15 meter (pankromatik) kemudian dari sensor HRMSI dihasilkan citra multispectral (4 band) dengan resolusi spasial 10 meter serta 1 band citra pankromatik dengan resolusi spasial 5 meter.(Khakhim N, 2003) Landsat yang masih berotasi sampai sekarang adalah landsat 5 yang merupakan satelit sumber alam generasi baru yang telah beroprasi penuh. Satelit ini berada pada ketinggian 705 km yang terdiri atas multimission modular spesecraft, yaitu modul pesawat sebagai pendukung posisi dan keberadaan satelit, dan instrumen modul yaitu modul instrumen penginderaan jauh. Satelit ini mempunyai orbit yang tidak berubah (sunsynchronous) dan hampir polar karena orbitnya tidak berhimpitan dengan bumi, melainkan beda sebesar 8.20 searah jarum jam. Orbit sunsynchronous disebapkan sudut antara bidang matahari, pusat bumi dan bidang orbit satelit dibuat tetap sebesar 37,50 (Lillesand dan Kiefer, 1994). Rotasi bumi dari barat ke timur dan orbit satelit yang sunsynchronous menyebapkan satelit mengitari bumi lebih dari 10 kali sehari. Setiap putaran membutuhkan waktu sekitar 98 menit. Proyeksi lintasan satelit bergeser dari arah timur ke barat sejauh 2,752 Km di sepanjang katulistiwa. Landsat bergerak dari utara ke selatan dengan menyapu permukaan bumi selebar 185 Km dan dapat meliput hampir seluruh permukaan bumi dan beberapa daerah laut (Lillesand dan Kiefer, 1994) . Menurut Lillesand dan Kiefer (1994) dalam Purwadhi (2001) bahwa satelit LANDSAT 7 saat ini membawa dua sensor, yaitu ETM+ dan High Resolution Multispectral Stereo Imager (HRMSC). Desain ETM + titik beratnya untuk berkelanjutan (continuity) dari program LANDSAT 4, 5, dan 6, yaitu lebar liputan 185 Km. Desain sensor ETM + seperti ETM pada LANDSAT 7 ditambah dua sistem model kalibrasi untuk gangguan kalibrasi untuk gangguan radiasi matahari (Dua Model Solar kallibrator Sistem) dengan penambahan lampu kalibrasi untuk fasilitas koreksi radiomatrik. Menurut Lillesand dan Kiefer (1994), ke tujuh band pada landsat untuk pemetaan tematik adalah :BandPanjangGelombang(m)SpektralKegunaan

10.45 - 0.52BiruTembus terhadap tubuh air, dapat untuk pemetaan air, pantai,pemetaan tanah, pemetaan tumbuhan, pemetaan kehutanan dan mengidentifikasi budidaya manusia

20.52 - 0.60HijauUntuk pengukuran nilai pantul hijau pucuk tumbuhan dan penafsiran aktifitasnya, juga untuk pengamatan kenampakan budidaya manusia

30.63 - 0.69MerahDibuat untuk melihat daerah yang menyerap klorofil, yang dapat digunakannuntuk membantu dalam pemisahan spesies tanaman juga untuk pengamatan budidaya manusia

40.76 - 0.90Infra merahdekatUntuk membedakan jenis tumbuhan aktifitas dan kandungan biomas untuk membatasi tubuh air dan pemisahan kelembaban tanah

51.55 - 1.75Infra merahsedangMenunjukkan kandungan kelembaban tumbuhan dan kelembaban tanah, juga untuk membedakan salju dan awan

610.4 - 12.5Infra MerahTermalUntuk menganallisis tegakan tumbuhan, pemisahan kelembaban tanah dan pemetaan panas

72.08 - 2.35Infra merahsedangBerguna untuk pengenalan terhadap mineral dan jenis batuan, juga sensitif terhadap kelembaban tumbuhan

B. Pengindraan Jauh Untuk MarinePengindraan jauh sangat besar manfaatnya bagi kehidupan manusia begitupun bagi geografi, karena dengan pengindraan jauh ini geografi dalam mengkaji sebuah objek di permukaan bumi tanpa harus terjun ke lapangan namun dengan hanya menginterpretasi citra pengindraan jauh tersebut. Dalam kajian geografi terdapat pula geomorfologi bentukan marine. Dengan bantuan pengindraan jauh ini dalam pengkajian marine dapat lebih mudah dalam hal penelitian dilapangan dari pada menggunakan peta geologi. Karena citra ini lebih nyata dan keakuratannya lebih bagus karena merupakan sebuah foto, sedangkan peta adalah sebuah gambar yang distorsinya bisa dibilang cukup besar.Sedangkan manfaat yang diperoleh apabila menggunakan pengindraan jauh dalam kajian marine, diantaranya : Pengamatan sifat fisis air laut. Pengamatan pasang surut air laut dan gelombang laut. Pemetaan perubahan pantai, abrasi, sedimentasi, dan lain-lain

BAB IIIMETODOLOGI

A. Alat dan BahanAlat-alat yang dipergunakan dalam praktikum ini diantarnaya:1. Peta rupabumi peta rupa bumi dipergunakan untuk membantu mengidentifikasi penggunaan lahan dan bentukan lahan pada citra satelit. Selain itu juga dapat dipergunakan untuk mempermudah mengetahui lokasi atau tempat yang kita tuju atau cari. 2. Peta geologi dipergunakan untuk membantu mencari atau mengidentifikasi jenis tanah di daerah praktikum3. Citra satelit Landsat lembar Cipatujah untuk menginterpretasikan bentukan marine apa saja yang terdapat di daerah Cipatujah.4. GPS untuk membantu kita menemukan dan mengetahui koordiant (grid atau geodetic) daerah praktikum. Caranya yaitu kita ambil data tentang suatu tempat dilihat dari ketinggiannya. Kemudian setelah ditentukan ketinggiannya maka arahkan arah itu terhadap garis koordinat, maka didapatkan garis lintang dan garis bujur yang sesuai dengan ketinggian tempat yang telah ditentukan.5. Kompas untuk mengetahui arah dan letak tempat yang akan disajikan titik pengamatan. Cara kerja kompas yaitu: kompas harus terletak diatas permukaan yang datar sehingga kinerja kompas itu bisa menentukan suatu arah yang lebih tepat dimana jarum kompas selalu menggarah kea rah utara sehingga memungkinkan kita untuk dapat dengan mudah menentukan arah utara pada suatu daerah yang tidak di ketahui kemana arah mata anginnya.Kemudian setelah penempatan kompas itu dalam keadaan stabil dan datar, kita arahkan kompas pada satu titik yang akan menjadi tiitik focus penelitian, setelah kita mendapatkan satu titik focus kemudian ambil garis lurus sehingga menghasilkan sebuah titik pertemuan, maka itulah titik atau tempatyang harus di jadikan penelitian.6. Klinometer untuk mengukur derajat kemiringan lereng7. Kamera untuk memotret bentukan-bentukan di daerah marine

B. Langkah-langkah komputerisasia. Membuka Program Ermapper 6.4 Apabila kita kita ingin membuka mengedit citra satelit yang ada dikomputer dan mengklassifikasikannya dengan menggunakan klassifikasi unsupervised. Maka kita harus membuka terlebih dahulu program ERMapper nya terlebih dahulu. Dan yang sekarang kita gunakan adalah ERMapper 6.4Pertama-tama klik Start menu pada desktop anda, setelah itu pilih ER Mapper 6.4.

Setelah itu atan muncul tampilan proses loading seperti gambar di bawah ini:

Dan selanjutnya akan muncul kotak seperti di bawh ini:

Setelah itu klik ikonuntuk membuka file, sehingga akan muncul tampilan seperti dibawah ini

Lalu pilih file yang akan di buka. Klik OKa. Membuat Band 321 dan Cara MenyimpanBuka terlebih dahulu program ER Mapper 6.4, setelah itu akan muncul tampilan seperti ini,

Setelah tampil kotak seperti diatas klik ikonini, lalu akan muncul tampilan seperti dibawah ini,

Setelah tampil kotak dialog seperti diatas klik ikon duplicatesebanyak 2 kali, sehingga akan muncul tampilan seperti ini

Setelah itu masukan data TIF dengan cara klik ikon maka akan tampil seperti ini,

Lalu masukan setiap data TIF ini ke semua pseudo layer dengan cara mengklik ok this layer only. Maka akan tampil seperti ini.

[Ps] default Surface nya di ubah ke Red Green Blue seperti tampilan di atas. Lalu selanjutnya ke tiga pseudo layer ini di ubah menjadi RGB

Ketiga band tersebut diganti, no 1 jadi red, 2 jadi green dan yang ke tiga blue, setelah langkah itu di lakukan maka klik ikondanuntuk memperjelas citra, dan hasilnya akan seperti ini

Untung save data citra di atas dilakukan dengan cara klik ikonterus dilakukan 2 kali, yang pertama dengan ER Mapper Raster Data dan yang ke dua dengan ER Mapper Alogarithm.

Setelah itu klik OK maka akan muncul tampilan seperti ini

Lalu tekan ok maka akan muncul gambar seperti ini loading

jika sudah selesai maka akan tampil seperti dibawah ini, jika ini tampil maka penyimpanan data ers sudah berhasil

Setelah berhasil mengsave data ers maka harus di lanjutkan dengan mengsave data logarithm dengan cara sama seperti tadi klik ikon save,lalu pada kotak dialog pilih ER Mapper alogarithm(.alg)

Lalu klik ok dan penyimpanan berhasil.

a.Cara Crop Citra

Pertama buka terlebih dahulu citra yang akan di crop lalu klik ikonIni dilakukan untuk memperjelas wilayah penelitian. Setelah di klik ikon tersebut dan arahkan ke tempat atau wilayah yang akan di teliti maka hasilnya akan seperti ini

a. Membuat ISSOCLASS Unsuperviseed ClasificationSetelah kita memiliki citra dengan band 321, selanjutnya klik Process lalu pilih Calculate Statistic

Lalu pilih calculate statistic, maka akan muncul tampilan sebagai berikut

Pada baris bataset pilih data citra yang akan di analisis, lalu klik ok sehingga computer akan memprosesnya maka akan muncul seperti ini

Setelah melakukan kalkulasi statistic, selanjutnya klik Process lalu pilih Classification dan pilih ISSOCLASS Unsupervised Classification

Setelah itu akn muncul bookmark seperti dibawah ini:

Pada input data set pilihuntuk memasukan data yang akan di olah, jika ikon tersebut di klik maka terjadi tampilan seperti ini, lalu klik OK

Setelah langkah tersebut dilakukan selanjutnya pilih pada output data set pilihseperti tadi lalu pada tampilan output dataset tulis nama yang khas sehingga mudah di ingat seperti citraplot9yoga321clasification lalu OK

Setelah itu dilakukan maka akan ada tampilan seperti dibawah ini

Pada maximum iteration udah dari 99999 menjadi 10 untuk mempersingkat waktu dan juga pada maximum number of classes ubah menjadi 10 dari asalnya 225. Setelah ini dilakukan maka klik OK pada bagian atas kanan pada kotak dialog. Maka secara otomatis computer akan memproses data tersebut seperti tampilan berikut

Setelah keluar perintah seperti di atas klik OK, maka anda sudah melakukan proses classification. Lalu semuanya close lalu klikpada toolbar ER Mapper untuk membuka file yang telah melalui proses classification tadi, lalu akan muncul tampilan ngblank hitam seperti berikut.

Tidak usah khawatir dengan tampilan seperti itu karena tampilan ngblank seperti itu merupakan hal yang biasa, bisa di atasi dengan klik ikonmaka akan muncul tampilan alogarithm yang sudah di jelaskan di atas, pada tampilan alogatithm ini klik kanan pada pseudo layer lalu pilih class display.

Klik kanan pada citra trus pilih cell values profile, cell values profile ini digunakan untuk membantu kita dalam menganalisis data. Setelah semua dilakukan pilih edit di menu bar ER Mapper lalu pilih edit class/region color and name seperti tampilan di bawah.

Data 1-10 ini di analisis sesuai apa yang ada dip eta dan di lapangan, cara pengisian ini dilakukan dengan menyorot data dengan ikonpada cell values profile yang akan menghasilkan sebuah angka lalu isikan kepada data yang 10 tersebut.

Setelah semuanya selesai klik tanda save di sisi kanan atas, lalu close semua file setelah itu buka lagi file tadi dengan mangklik ikondan inilah hasilnya.

a. Cara membuat layout pada cita Pertama buka terlebih dahulu file isoclass lalu pilih file dan pilih page setup.

Setelah kita klik page setup maka akan muncul tampilan seperti ini

Setelah muncul tampilan seperti itu kita ubah backgrundnya menjadi putih dengan cara klik ikonyang tadinya hitam menjadi putih, lalu ubah semuanya hingga tampilannya seperti berikut

Klik apply dan ok maka prosesnya akan selesai. Dan citranya akan seperti ini.

Selanjutnya buka alogarithm dan dan klik menu editpilih add vector layer lalu pilih annotation/map composition

Lalu pilih annotation layer sehingga muncul tool seperti ini.

Klik map rectangleuntuk memberi grid,skala,legenda dan arah mata angin.a. GridPertama munculkan dulu tools seperti di atas lalu klik map rectanglelalu akan muncul kotak dialog seperti di bawah ini dan pilih grid pada kategori maka akan muncul seperti ini dan pilih LL

Lalu drag grid LL ini ke dalam citra maka akan muncul tampilan sebagai berikut

Klik fit grid untuk memasang pada citra sehingga tampilannya seperti di atas.

b. Judul

Prosesnya sama seperti member grid, untuk member judul (text) klik ikonpada tools lalu akan muncul kotak dialog seperti di bawah dan kita ketik apa judul peta citra tersebut. Lalu pilih apply

c. Mata Angin

Sama seperti memberikan grid klik dulu ikonpada tools lalu pilih North_arrow

Lalu pilih salah satu jenis mata angin dan drag ke citra. Dan hasilnya seperti ini

d. Skalapilih scale_bar pada menu category maka tampilannya seperti ini

Lalu drag ke dalam citra maka hasilnya akan seperti ini.

e. Legenda Pilih Legend_Item pada menu category maka akan muncul seperti berikut dan drag jenis legenda yang akan di pilih

Setelah di drag akan muncul tampilan sebagai berikut

Pada classified raster file pilih data isoclass agar legendanya mengisi secara otomatis.Dengan cara klik ikonlalu akan tampil seperti ini

Klik OK, maka akan muncul tampilan seperti ini, hilangkan tanda "ceklis" pada Fast Preview lalu close tampilan ini

Setelah itu semua dilalui maka hasil akhirnya adalah seperti di bawah ini

f. Cara menyimpenKlik ikonpada tools untuk menyipan file dengan format erv trus klik ok, dan juga harus menyimpan juga dengan format alg nya.

Daftar Pustaka

________.informasi desajayagiri.[online][7 desember 2011]________.sejarah pengindraan jauh.[online][7 desember 2011]Data-data praktikum pengindraan jauhHani, 2007.karya ilmiah pengindraan jauh.bandung:universitas pendidikan IndonesiaIndraja.blogspot.comInstrument pengamatan geologi lingkunganMulawarmandhani, adithya. 2009 bentang alam laut pantai [online]. Tersedia : http://adityamulawardhani.blogspot.com/2009/02/bentang-alam-laut-pantai.htmSugandi,dede Drs M.Si,2010. Pengindraan jauh dan aplikasinya.buana nusantara press :BandungTersedia : http://geoenviron.blogspot.com/2011/10/remote-sensing.htmlSEKIAN DULU DAN TERIMAKASIH