Post on 27-May-2019
NILAI-NILAI PERSAUDARAAN MENURUT PERSPEKTIF
AGAMA DALAM MENINGKATKAN PERSATUAN
DAN KESATUAN BANGSA
Disampaikan dalam seminar Kesatuan Bangsa bagi para
pimpinan lintas agama di Kota Bandung
Bandung, 30 Desember 2009
(Ahmad Suherman)
E Pluribus Unum,..Satu dari banyak.
BHINNEKA TUNGGAL IKA,..Berbeda-beda tetapi Satu..
NILAI
(VALUE)
harga yang diberikan
seseorang/sekelompok
manusia terhadap
sesuatu.
ditentukan oleh tatanan
nilai (value sistem)
tatanan keyakinan
(belief sistem) yang ada
dalam diri/kelompok
harga yang
menyangkut dunia
afektif manusia
nilai merupakan standar bagi sikap
dan aktivitas seseorang
NILAI
(VALUE)
Kepercayaan/
keyakinan
(belief) yang
bersumber pada
sistem nilai
seseorang
yang patut atau
tidak patut
dilakukan
seseorang
yang berharga dan
apa yang tidak
berharga
keyakinan yang
membuat
seseorang
bertindak atas
dasar pilihannya
BELIEF SYSTEM
TATANAN
KEPERCAYAAN
MEMBERIKAN
PENGHARGAAN
TERHADAP
BARANG ATAU
BENDA
HARGA
AFEKTUAL
BERSUMBER
PADA
SISTEM NILAI
PATUT
ATAU
TIDAK PATUT
VALUE SYSTEM
DITENTUKAN
OLEH TATANAN
NILAI
KEBENARAN
KEADILAN
KEBAIKAN
KEPEDULIAN
KEINDAHAN
KETERTIBAN
KETA`ATAN
KEBERSAHABATAN
DAPAT
DIKEMBANGKAN
MELALUI
MORAL : Berkaitan dengan baik dan buruk
AKHLAQ : Berkaitan dengan kehendak yang Maha Kuasa
Tingkat
pencapaian nilai
yang paling
tinggi dalam
aliran sufistik
TAKHALLI:
mengosong-
kan hati dari
/diri dari
sifat-sifat
tercela
TAHALLI:
pengisian hati (al-
qalb) melalui
dzikir kepada
Tuhan, melalui
pengisian nilai-
nilai kehidupan
yang baik
dan/atau terpuji
dicapai MaqamTAJALLI:
Penampa
kan
dilahirkan untuk manusia
lainnya,
Kita dilahirkan bukan untuk
diri kita sendiri. Negara pun
mengklaim bagian dari kita,
demikian juga
para sahabat kita
supaya kita dapat saling
menolong satu sama lain,
dengan saling memberi
dan menerima
“Ketika kita kehilangan harta, kita bisa merasa
tidak kehilangan sesuatu; ketika kita
kehilangan kesehatan, kita memang bisa
merasa kehilangan sesuatu yang berarti. Tetapi
ketika kita kehilangan nilai, kita sungguh patut
merasa kehilangan segalanya!”
Kesalehan
pribadi
seseorang yang peduli
terhadap kebaikan, yang
memiliki komitmen untuk
memperbaiki berbagai hal
Kesalehan
sosial
memiliki kepedulian untuk
berhubungan secara
harmonis dengan
lingkungan sosial dan alam
sekitarnya
Saling
mengenal
Saling
menghormati
Saling
menghargai
persatuan yang diajarkan
tidak melebur perbedaan,
tapi tetap menghormati
perbedaan
menghormati
perbedaan
mengembangkan
persaudaraan
mengembangkan
kerukunan
kerja sama
tidak mencela
agama lain
tidak mempolitisir
agama
senantiasa berusaha
mencari persamaan
tidakmembesarkan
perbedaan yang ada
akan tereliminasilah yang berwajah
memaksa, galak, bengis, sadis, garang, dll
berharap akan tumbuh dan berkembang
sebuah sikap beragama yang toleran,
inklusif, dialogis, juga pluralis
Bangunan pluralis merupakan gambar yang
sungguh mencerminkan keberagamaan yang
"lintas batas" (passing over), karena tidak
lagi tersekat pada batas-batas ritual simbolik
agama-agama
Dengan demikian, simbol dalam agama-
agama tidak menjadikan seseorang merasa
takut bertegur sapa, berdialog, dan bekerja
sama untuk merespons masalah-masalah sosial
kemanusiaan yang menghadang di depan
Menurut Thomas Lickona, Tanda dari
perilaku manusia yang menunjukkan arah
kehancuran suatu bangsa, yaitu:
1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja;
2. Ketidakjujuran yang membudaya;
3. Semakin tingginya rasa tidak hormat kepada
orang tua & Guru
4. Pengaruh peer group terhadap tindakan
kekerasan;
5. Meningkatnya kecurigaan dan kebencian;
6. Penggunaan bahasa yang memburuk;
7. Semakin kaburnya pedoman moral.