Post on 29-Oct-2020
ORASI ILMIAH GURU BESAR IPB
REKAYASA PASCAPANENUNTUK MENGURANGI SUSUT DAN
MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK HORTIKULTURA
ORASI ILMIAH
Guru Besar Tetap Fakultas Teknologi Pertanian
Prof. Dr. Ir. Y. Aris Purwanto, M.Sc.
Auditorium Rektorat Gedung Andi Hakim Nasoetion Institut Pertanian Bogor
22 September 2018
Ringkasan
Rantai pasok (supply chain) hortikultura di Indonesia melibatkan banyak pelaku agribisnis dengan tingkat pemahaman akan GAP (Good Agricultural Practices) dan GHP (Good Handling Practices) yang beragam, sarana dan prasarana pascapanen yang terbatas serta pola distribusi yang belum tertata dengan baik. Beragamnya jenis hortikultura yang mempunyai karakteristik sangat berbeda menjadikan inovasi teknologi pascapanen banyak mengalami hambatan di lapang. Pendekatan titik kritis penanganan pascapanen untuk setiap supply chain produk hortikultura perlu dilakukan agar intervensi teknologi maupun perbaikan sarana dan prasarana lebih efetif dan tepat sasaran. Produk hortikultura mempunyai sifat mudah rusak, sehingga perlu pengembangan teknologi untuk memperpanjang masa simpan (shelf life). Rekayasa pascapanen penyimpanan dingin untuk jangka panjang (longterm storage) telah dikembangkan untuk berbagai produk hortikultura. Penyimpanan suhu dingin pada buah klimakterik mampu memperpanjang masa simpan tetapi memperpendek waktu konsumsi optimum buah setelah buah melewati fase pematangan. Untuk cabai dan bawang merah, penyimpanan dingin dapat mengurangi susut kuantitas dan kualitas. Penggunaan kemasan kardus untuk cabai dapat memperpanjang masa kesegaran hingga 14 hari, sedangkan jika dikombinasikan dengan suhu 15ºC, cabai merah dapat disimpan selama 21 hari. Untuk bawang merah, penyimpanan pada suhu 0ºC dapat mengurangi susut secara kuantitas hingga kurang dari 10% dalam jangka waktu 3 bulan, lebih rendah dibandingkan dengan susut penyimpanan pada suhu ruang yang mencapai 38%. Secara umum buah tropika Indonesia masih kalah bersaing dengan buah impor yang mempunyai kualitas lebih baik, sehingga diperlukan terobosan inovasi teknologi pascapanen yang tepat untuk meningkatkan daya saingnya. Rekayasa pascapanen melalui perlakuan degreening mengubah warna
| iv |
jeruk menjadi jingga cerah dan tidak memberikan pengaruh negatif terhadap kualitas buah. Teknik degreening berhasil mengubah warna jeruk siem dan keprok yang berasal dari berbagai sentra produksi jeruk di Indonesia menjadi berwarna jingga seragam. Aplikasi degreening pada jeruk diharapkan dapat meningkatkan daya saing terhadap jeruk impor. Teknik pelapisan buah salak pada pangkal buah dengan menggunakan larutan kitosan 1% dapat mengurangi kerusakan salak pondoh selama distribusi dan pemasaran. Teknik penghilangan kandungan tanin pada buah kesemek tipe astringent dengan menggunakan gas CO2 dapat menggantikan cara perendaman air kapur. Perlakuan deastringency CO2 ini dapat menghasilkan buah kesemek yang berwarna jingga tanpa ada rasa sepat. Tantangan yang akan datang adalah pengembangan produk hortikultura terolah minimal siap makan (ready to eat) mengikuti preferensi konsumen yang menginginkan kepraktisan. Rekayasa pascapanen perlu diintegrasikan secara lintas bidang agar dapat lebih efektif dan tepat sasaran dalam membantu mengatasi permasalahan susut pascapanen dan memperkuat daya saing produk hortikultura Indonesia.Rekayasa pascapanen perlu diintegrasikan secara lintas bidang agar dapat lebih efektif dan tepat sasaran dalam membantu mengatasi permasalahan susut pascapanen dan memperkuat daya saing produk hortikultura Indonesia. Pesatnya perkembangan teknologi digital telah mendorong pengembangan metode pengukuran kualitas hortikultura secara non destruktif. Metode pengukuran kualitas produk hortikultura secara non destruktif dengan alat ukur yang portable secara real time berbasis cloud dengan memanfaatkan perangkat smartphone merupakan tantangan ke depan untuk memperkuat agrologistik produk hortikultura yang lebih efisien. Kata kunci: Good Handling Practices, daya saing, kualitas produk hortikultura,
non destruktif, produk hortikultura, rekayasa pascapanen, susut pascapanen
Ucapan Selamat Datang
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh
Yang terhormat
Rektor IPB
Ketua dan Anggota Majelis Wali Amanat IPB
Ketua dan Anggota Senat Akademik IPB
Ketua dan Anggota Dewan Guru Besar IPB
Para Wakil Rektor, Sekretaris Institut, Dekan dan Pejabat Struktural di IPB
Para Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, Alumni dan Undangan,
Keluarga tercinta, dan hadirin sekalian yang saya muliakan,
Marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga kita bisa hadir pada pagi ini untuk mengikuti Sidang Terbuka IPB dengan acara Orasi Ilmiah Guru Besar. Pada kesempatan yang sangat berharga ini, perkenankan saya menyampaikan orasi ilmiah saya sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Teknologi Pertanian, dengan judul:
REKAYASA PASCAPANEN UNTUK MENGURANGI SUSUT DAN MENINGKATKAN DAYA SAING
PRODUK HORTIKULTURA
Materi orasi ini saya rangkum berdasarkan hasil pemikiran dan penelitian yang telah saya lakukan bersama kolega, mahasiswa bimbingan S-1, S-2 dan S-3 serta kolaborasi dengan partner
| vi |
peneliti dari dalam dan luar negeri sejak tahun 2000. Tema orasi ini disampaikan sebagai bentuk pemikiran dalam bidang teknik biosistem dengan harapan dapat menjawab sebagian permasalahan tentang susut pascapanen dan kualitas produk hortikultura di Indonesia dalam rangka menghasilkan produk hortikultura yang mampu bersaing secara global. Semoga orasi ilmiah ini bermanfaat dan memberikan sumbangsih bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi pascapanen hortikultura serta mendukung gerakan revolusi oranye untuk pengembangan buah nusantara.
Foto Orator
Prof. Dr. Ir. Y. Aris Purwanto, M.Sc.
Daftar Isi
Ringkasan .............................................................................. iii
Ucapan Selamat Datang ..........................................................v
Foto Orator ........................................................................... vii
Daftar Isi ............................................................................... ix
Daftar Gambar ...................................................................... xi
Daftar Tabel ......................................................................... xiii
Pendahuluan ....................................................... ...................1
Peran Strategis Produk Hortikultura .................................1
Penanganan Pascapanen Hortikultura di Indonesia ........................................................................3
Rekayasa Pascapanen Produk Hortikultura ............................4
Pendugaan Gejala Chilling Injury Berdasarkan Perubahan Ion Leakage ................................4
Hot Water Treatment untuk Mengurangi Gejala Chilling Injury ........................................................6
Teknologi Penyimpanan Jangka Panjang pada Suhu Dingin ..............................................................7
Degreening Jeruk .............................................................12
Pelapisan Kitosan pada Buah Salak .................................14
Penghilangan Tanin pada Buah Kesemek ........................16
Penentuan Kualitas Hortikultura secara Non Destruktif .......18
Penutup .................................................................................23
Daftar Pustaka .......................................................................25
Ucapan Terima Kasih ............................................................32
| x |
Foto Keluarga ........................................................................39
Riwayat Hidup ......................................................................40
Daftar Gambar
Gambar 1 Nilai dan volume ekspor - impor (a) buah dan (b) sayur nasional tahun 2014–2017 ................. 2
Gambar 2 Perubahan ion leakage pada buah mangga yang disimpan pada suhu 8 dan13ºC pada (a) 2, (b) 4, (c) 6 dan (d) 8 hari .......................... 6
Gambar 3 Perubahan chilling injury buah mangga selama penyimpanan dingin .............................. 8
Gambar 4 Perubahan kekerasan dan total padatan terlarut buah mangga yang disimpan pada suhu 8, 13°C dan suhu ruang .................... 9
Gambar 5 Perubahan susut bobot cabai selama penyimpanan a) suhu ruang untuk kemasan jaring plastik, kantung plastik dan kardus dan b) kemasan kardus pada suhu 15°C dan suhu ruang ....................................... 10
Gambar 6 Susut bobot dan kerusakan umbi bawang merah selama penyimpanan ...... 11
Gambar 7 Jenis kerusakan umbi bawang merah selama penyimpanan ....................................... 11
Gambar 8 Perubahan persentase kerusakan salak pondoh pada pencelupan pangkal buah (a) suhu 15ºC dan (b) suhu ruang .......................................... 15
Gambar 9 Perlakuan CO2 (dry ice) untuk menghilangkan tanin buah kesemek .... ................................... 17
Gambar 10 Kadar tanin pada waktu perlakuan dan deastringency dengan kombinasi dosis dan waktu perlakuan untuk tiga tingkat kematangan buah ............................................. 18
| xii |
Gambar 11 (a) Kandungan air, (b) protein dan (c) total padatan terlarut dari buah pepaya hijau tua pada umur panen 0, -4, -7 and -14 sebelum waktu panen komersial .................................... 20
Gambar 12 Hasil kalibrasi dan validasi kandungan rasio gula asam mangga gedong gincu .................... 20
Gambar 13 Pengelompokan mangga berdasarkan umur simpan menggunakan spektroskopi NIR dengan analisis Principal Component Analysis (PCA) dan Mahalanobis Distance (MD) ................................................ 21
Gambar 14 Metode pengukuran kualitas internal buah secara non destruktif dengan spektroskopi NIR ................................ 22
Gambar 15 Teknik pengukuran kualitas secara non destruktif buah secara langsung di lapang .......................................................... 22
Daftar Tabel
Tabel 1 Pedoman deskripsi warna kulit buah jeruk berdasarkan skor, nilai L, a, b, CCI, dan Hue angle ........................................................ 13
Tabel 2 Kombinasi durasi pemaparan dan suhu terhadap jeruk siam ............................... ....... 14
Pendahuluan
Peran Strategis Produk HortikulturaKebutuhan produk hortikultura berkualitas meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi dan taraf pendidikan, terkait dengan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat dengan mengonsumsi buah dan sayur yang cukup. Kondisi ini dipengaruhi oleh semakin tingginya kesadaran konsumen akan arti penting komoditas hortikultura yang tidak hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga mempunyai kontribusi kepada aspek kesehatan. Konsumsi buah dan sayur di Indonesia adalah 173g/hari (Susenas 2016), ini masih di bawah rekomendasi dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan rekomendasi WHO (World Health Organization) yaitu 400 g/hari (WHO 2013). Meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan, bertambahnya jumlah penduduk dan kelas menengah tentunya akan meningkatkan permintaan produk hortikultura berkualitas.
Peluang ini belum secara optimal diantisipasi dan dimanfaatkan oleh pelaku agribisnis. Komoditas hortikultura masih dikelola apa adanya, sehingga ketersediaan produk secara kuantitas, kualitas dan kontinyuitas belum dapat dipenuhi. Biaya distribusi ke pasar masih relatif mahal karena terkendala sarana dan infrastruktur pendukung sehingga daya saingnya rendah. Di sisi lain, sektor hortikultura menjadi kontributor penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Peran strategis sektor hortikultura terlihat dalam kontribusinya sebagai penyedia bahan pangan dan bahan baku industri, penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB), penyerap tenaga kerja, serta sumber utama pendapatan rumah tangga perdesaan. PDB sektor hortikultura atas dasar harga berlaku pada tahun 2017 mencapai Rp196.1 trilyun meningkat dengan laju pertumbuhan sebesar 4.66%, jika dibandingkan dengan PDB tahun 2016 sebesar Rp187.4 trilyun (Dirjen Hortikultura 2018).
| 2 |
Produksi buah nasional pada tahun 2017 mencapai 19.2 juta ton, sedangkan sayur 9.1 juta ton (Dirjen Hortikultura 2018). Namun kenyataannya, untuk memenuhi konsumsi khususnya buah yang berkualitas tinggi, Indonesia masih mengimpor buah dengan nilai yang tidak sedikit. Pada tahun 2017, impor buah segar Indonesia mencapai lebih dari 650 ribu ton dengan nilai hampir US$1.17 milyar, sementara ekspor buah hanya sebesar 245 ribu ton dengan nilai US$360 juta (Gambar 1) (BI 2018).
Hal yang sama terjadi pada sayur, di mana pada tahun 2017 volume impor mencapai 882.9 ribu ton dengan nilai US$794.8 juta. Tingginya nilai impor sayur ini dikarenakan masih tingginya impor bawang putih yang mencapai 556 ribu ton dengan nilai US$583.3 juta (Kementan 2018).
Gambar 1 Nilai dan volume ekspor - impor (a) buah dan (b) sayur nasional tahun 2014–2017 (BI 2018)
Penguatan daya saing hortikultura Indonesia perlu terus ditingkatkan mengingat perdagangan bebas ASEAN (Association of South East Asia Nations) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang diberlakukan sejak tahun 2015 menjadikan GAP dan GHP sebagai instrumen perdagangan. Ketersediaan produk hortikultura dengan kualitas yang baik merupakan tantangan yang harus dihadapi, baik di pasar domestik maupun pasar global jika tidak ingin kalah bersaing dengan produk dari negara lain. Selain sebagai tantangan,
| 3 |
tuntutan ketersediaan produk hortikultura dengan kualitas yang baik merupakan peluang apabila preferensi konsumen domestik maupun internasional dapat dipenuhi.
Proses produksi hortikultura dari kebun sampai ke tangan konsumen masih dihadapkan pada susut pascapanen yang tinggi sekitar 20–50% (Subagyono 2018) karena penanganan pascapanen yang belum sesuai GHP. FAO (2015) telah menjadikan isu susut pascapanen sebagai isu global melalui Global Initiative on Food Loss and Waste Reduction dengan menjadikan target pengurangan setengahnya dari food loss yang terjadi di sepanjang rantai produksi dan distribusi termasuk susut pascapanen.
Besarnya susut pascapanen tidak sama sepanjang waktu, karena tergantung kepada sifat musiman dari produk hortikultura oleh karena itu pemahaman mendalam perlu dimiliki oleh seluruh pelaku agribisnis terhadap semua tahapan di sepanjang rantai pasok hortikultura termasuk di mana titik kritis terjadinya kerusakan produk. Penerapan penanganan pascapanen yang baik dan benar sangat diperlukan untuk mempertahankan mutu dan memperpanjang masa simpan (shelf life) sehingga pemasaran produk dapat menjangkau wilayah yang lebih luas.
Penanganan Pascapanen Hortikultura di Indonesia Di Indonesia, penanganan pascapanen produk hortikultura belum diterapkan dengan baik oleh para pelaku agribisnis hortikultura. Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan bekerja sama dengan akademisi dan peneliti telah menyusun pedoman penanganan pascapanen yang baik dalam bentuk buku praktis GHP dan secara intensif telah melakukan sosialisasi ke stakeholder terkait. Namun demikian, sebagian
| 4 |
besar stakeholder masih melakukan penanganan pascapanen secara parsial, yaitu dipilih hanya yang biaya investasinya kecil atau bila secara ekonomis menguntungkan. Hal ini didasari kenyataan bahwa konsumen produk hortikultura secara umum belum bersedia membayar untuk produk hortikultura yang ditangani menggunakan teknologi yang seharusnya.
Supply chain hortikultura di Indonesia melibatkan banyak pelaku agribisnis dengan tingkat pemahaman GHP yang sangat beragam. Secara umum praktik penanganan pascapanen yang belum baik seperti pemanenan tidak disertai sortasi (pemilahan), penggunanan bahan atau kemasan bekas, belum melakukan grading (pengkelasan), proses pengangkutan yang tidak mempertimbangkan sifat produk serta belum menerapkan rantai dingin (cold chain). Beberapa pelaku agribisnis yang berskala menengah dan besar telah mulai menerapkan GHP karena adanya tuntutan pasar yang menginginkan produk hortikultura berkualitas tinggi.
Penelitian rekayasa pascapanen hortikultura menjadi sangat penting untuk dilakukan mengingat masih tingginya susut pascapanen. Pendekatan titik kritis penanganan pascapanen dapat dilakukan untuk setiap supply chain produk hortikultura agar intervensi baik itu teknologi maupun edukasi terhadap pelaku agribisnis dapat dilakukan lebih efisien.
Rekayasa Pascapanen Produk Hortikultura
Pendugaan Gejala Chilling Injury Berdasarkan Perubahan Ion LeakageProduk hortikultura meskipun telah dipanen tetapi masih dalam kondisi hidup dan melakukan respirasi. Proses respirasi berlangsung secara cepat jika produk hortikultura berada pada suhu lingkungan. Penyimpanan dingin adalah cara yang umum
| 5 |
digunakan untuk mengurangi laju respirasi sehingga dapat memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kesegaran produk hortikultura. Permasalahan yang sering dihadapi untuk mempertahankan kualitas produk pertanian segar dengan cara penyimpanan dingin ini adalah kepekaan produk perlakuan suhu dingin sangat beragam. Penyimpanan dingin di bawah ambang batas suhu optimumnya dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan dingin (chilling injury) yang berakibat pada kerusakan produk secara fisiologi baik secara eksternal maupun internal sehingga dapat menurunkan kualitas produk (Purwanto et al. 2005).
Menurut Lyons (1973), penyebab chilling injury adalah perubahan permeabilitas membran sebagai respons terhadap perubahan suhu. Proses pulih kembali dari pengaruh suhu dingin masih bisa dilakukan sepanjang perubahan yang diakibatkan oleh pengaruh suhu dingin masih dalam proses dapat balik (reversible). Akan tetapi apabila gejala kerusakan dingin sudah tampak dari luar maka proses balik menjadi tidak dapat terjadi (irreversible) dan kerusakan membran sudah tidak bisa diperbaiki sehingga produk menjadi rusak (Purwanto et al. 2005).
Gejala terjadinya chilling injury dapat diamati dari kenaikan kecepatan respirasi dan produksi etilen, kehilangan flavor yang khas, munculnya cacat, bercak kecoklatan, proses pematangan yang tidak normal serta kenaikan jumlah ion yang dikeluarkan dari membran sel (ion leakage) (Saltveit 2002; Purwanto et al. 2011; 2012).
Indikasi terjadinya chilling injury untuk produk pertanian sangat penting untuk diketahui dalam upaya mengetahui ambang batas suhu penyimpanan yang paling optimum (Purwanto et al. 2005). Purwanto et al. (2013a) mengamati gejala chilling injury pada mangga yang disimpan pada suhu dingin dari perubahan ion leakage (Gambar 2) dan pH.
| 6 |
Gambar 2 Perubahan ion leakage pada buah mangga yang disimpan pada suhu 8 dan13ºC pada (a) 2, (b) 4, (c) 6 dan (d) 8 hari (Purwanto et al. 2013a).
Hot Water Treatment untuk Mengurangi Gejala Chilling InjuryPerlakuan suhu panas atau Hot Water Treatment (HWT) adalah metode yang dikembangkan untuk mengatasi masalah telur lalat buah pada buah, namun juga dapat diaplikasikan untuk mengurangi gejala chilling injury selama penyimpanan dingin. HWT adalah perlakuan perendaman air panas pada suhu dan waktu tertentu. Saltveit (2002) menunjukkan bahwa perlakuan suhu panas 45ºC selama 1 jam sebelum penyimpanan dingin buah tomat dapat menurunkan ion leakage di mana ini mengindikasikan pengurangan munculnya gejala chilling injury.
| 7 |
Metode HWT telah diaplikasikan pada buah mangga, di mana Chilling Injury (CI) index digunakan sebagai parameter untuk mengetahui tingkat kerusakan buah yang ditandai dengan pematangan tidak normal, bintik-bintik hitam dan cokelat pada kulit buah mangga. Gambar 3 menunjukkan perubahan CI index mangga selama 24 hari penyimpanan dingin, di mana CI index pada mangga yang diberi perlakuan HWT selama penyimpanan dingin lebih rendah dibandingkan dengan kontrol. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa HWT berpengaruh nyata dalam mengurangi chilling injury buah mangga yang disimpan pada suhu dingin (Pattiruhu et al. 2017).
Teknologi Penyimpanan Jangka Panjang pada Suhu DinginIndonesia mempunyai potensi produk hortikultura tropika yang sangat beragam. Untuk komoditas buah, buah yang tergolong dalam buah klimakterik mempunyai peluang pasar yang sangat baik di pasar domestik maupun perdagangan global. Peluang untuk mengatur produksi buah klimakterik melalui proses penyimpanan untuk mendukung distribusi dan transportasi jarak jauh sangat dimungkinkan. Demikian juga dengan produk sayuran yang bernilai ekonomi tinggi, dapat dikembangkan teknik pengemasan yang dikombinasikan dengan penyimpanan dingin untuk mempertahankan kualitas dan kesegarannya.
| 8 |
Gambar 3 Perubahan chilling injury buah mangga selama penyimpanan dingin (Pattiruhu et al. 2017)
Pengembangan teknologi penyimpanan suhu dingin telah dikembangkan untuk buah klimakterik, cabai dan bawang merah. Penyimpanan suhu dingin dapat memperpanjang masa simpan tetapi memperpendek waktu konsumsi (eating period) buah mangga. Gambar 4 menunjukkan perubahan kekerasan dan kandungan gula pada mangga yang disimpan pada beberapa tingkat suhu penyimpanan. Penyimpanan mangga di suhu ruang, menghasilkan periode waktu konsumsi 7 hari, sedangkan untuk mangga yang disimpan pada suhu 13 dan 8ºC, periode waktu konsumsi optimum berkurang menjadi 5 dan 3 hari (Purwanto et al. 2016).
Cabai dan bawang merah merupakan produk hortikultura yang dibutuhkan oleh masyarakat dan umumnya preferensi konsumen lebih memilih dalam bentuk produk segar. Komoditas ini bersifat strategis di mana hampir setiap tahun
| 9 |
menyumbang kenaikan inflasi karena fluktuasi harga yang disebabkan belum stabilnya ketersediaan dan produksi. Penerapan metode penyimpanan jangka panjang pada kondisi suhu dingin diujicobakan pada cabai (Mutia et al. 2014) dan bawang merah untuk mencari solusi mengurangi susut pada saat penyimpanan dan mempertahankan kesegaran (Lamona et al. 2016).
Gambar 4 Perubahan kekerasan dan total padatan terlarut buah mangga yang disimpan pada suhu 8, 13ºC dan suhu ruang (Purwanto et al. 2016)
Untuk cabai merah keriting, penyimpanan pada suhu ruang dengan kemasan kardus dapat mempertahankan kesegaran sampai pada hari ke-13. Sementara penyimpanan dalam kemasan kardus di suhu 15ºC, cabai merah dapat dipertahankan kesegarannya sampai pada hari ke-21 (Gambar 5) (Purwanto et al. 2013d).
| 10 |
Gambar 5 Perubahan susut bobot cabai selama penyimpanan a) suhu ruang untuk kemasan jaring plastik, kantung plastik dan kardus dan b) kemasan kardus pada suhu 15ºC dan suhu ruang (Purwanto et al. 2013d)
Penyimpanan bawang merah segar biasanya dilakukan di gudang pada suhu ruang, di mana selama 3 bulan penyimpanan, bawang merah mengalami susut berat antara 35–45% dan sebagian umbi bawang merah menjadi hampa karena kehilangan air. Penyimpanan dingin bawang merah menghasilkan fenomena yang menarik, di mana penyimpanan pada suhu 5 dan 10ºC, bawang merah mengalami penyusutan bobot lebih rendah dibandingkan suhu ruang (Gambar 6), tetapi umbi bawang merah mengalami pertunasan (Gambar 7) (Mutia et al. 2015; Priyantono et al. 2015). Tingginya pertunasan pada suhu10ºC disebabkan karena pada suhu tersebut terjadi peningkatan aktivitas enzim giberelin dalam sel, kondisi tersebut menyebabkan peningkatan proses pembelahan sel serta patahnya dormansi sehingga memicu pembentukan tunas (Jasmi et al. 2013).
Penyimpanan bawang merah pada suhu 0ºC selama 3 bulan, susut yang dihasilkan kurang dari 10%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan susut penyimpanan pada suhu ruang
| 11 |
yang mencapai 38%, sedangkan kekerasan dan VRS (Volatile Reducing Subtances) tidak mengalami perubahan yang signifikan. Dengan demikian, penyimpanan bawang merah pada suhu 0ºC dengan RH antara 65–70% berpotensi digunakan untuk menyimpan bawang merah dalam jangka panjang (Priyantono et al. 2015; Purwanto et al. 2015d; 2018).
Gambar 6 Susut bobot dan kerusakan umbi bawang merah selama penyimpanan (Mutia et al. 2015; Priyantono et al. 2015)
Gambar 7 Jenis kerusakan umbi bawang merah selama penyimpanan (Mutia et al. 2015; Priyantono et al. 2015)
| 12 |
Degreening JerukJeruk siam dan keprok yang ditanam di daerah tropika pada umumnya berwarna hijau atau jingga yang tidak seragam. Warna kulit buah jeruk yang tidak seragam dapat diperbaiki dengan perlakuan degreening. Degreening merupakan proses perombakan klorofil pada kulit jeruk secara kimiawi dan membentuk warna kuning atau jingga (karotenoid) tanpa mempengaruhi kualitas internal buah. Etilen dan etephon dengan bahan aktif asetilen dapat digunakan untuk membantu proses degreening. Kulit buah jeruk yang berwarna jingga mempunyai daya tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang berwarna hijau. Kondisi lingkungan yang panas (tropis) mengakibatkan pigmen β-citraurin sebagai pembentuk warna merah pada kulit jeruk tidak terbentuk, yang terbentuk hanya pigmen warna kuning oleh β-cryptoxanthin. Pembentukan warna jingga pada kulit jeruk merupakan hasil kombinasi antara β-citraurin dan β-cryptoxanthin (Ramadhani et al. 2016).
Dalam penerapan degreening, durasi pemaparan etilen dan suhu pemaparan bervariasi tergantung dari varietas jeruk. Penggunaan dosis 200 ppm dengan waktu pemaparan 48 jam pada suhu 20ºC mengubah nilai CCI (Citrus Colour Index) dari -0.60 menjadi 6.55 untuk jeruk siam Jember dan -0.33 menjadi 9.41 untuk jeruk siam Banyuwangi (Tabel 1). Pada Tabel 2 ditunjukkan perubahan warna jeruk siam Jember dan Banyuwangi yang diberi perlakuan degreening sesaat setelah dipanen, proses degreening dan 10 hari setelah degreening (HSD). Teknik degreening memberikan respon yang positip
| 13 |
untuk jeruk keprok Garut, keprok Tejakula, keprok Kintamani dan Siam Kintamani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik degreening dapat diterapkan untuk berbagai macam varietas jeruk yang dihasilkan di Indonesia baik jeruk dataran tinggi maupun dataran rendah.
Tabel 1 Pedoman deskripsi warna kulit buah jeruk berdasarkan skor, nilai L, a, b, CCI, dan Hue angle (Arzam et al. 2015)
| 14 |
Tabel 2 Kombinasi durasi pemaparan dan suhu terhadap jeruk siam (Ramadhani et al. 2016)
Pelapisan Kitosan pada Buah SalakSalak merupakan salah satu buah eksotik Indonesia yang bernilai ekonomis karena memiliki peluang pasar yang luas baik dalam maupun luar negeri (ekspor). Sama seperti komoditas buah tropika lainnya, salak pondoh juga mudah mengalami kerusakan setelah dipanen. Penurunan mutu salak meliputi kulit buah berangsur-angsur mengering sehingga sulit dikupas dan daging buah berubah warna menjadi coklat, lunak, berair dan busuk. Kerusakan salak pondoh bisa disebabkan reaksi enzimatik, reaksi kimia maupun aktivitas mikroorganisme (Rahmawati 2010). Buah yang terserang jamur putih menjadi busuk berair dan akibatnya tidak bisa dikonsumsi. Kondisi ini
| 15 |
menyebabkan salak pondoh tidak dapat bertahan lama selama distribusi dan pemasaran. Salak segar setelah dipanen hanya mampu bertahan 6–7 hari (Santosa 2007).
Pelapisan buah salak dengan menggunakan pelapis alami sekaligus berfungsi sebagai antimikroba yang dikombinasikan dengan penggunaan suhu dingin merupakan salah satu metode yang dapat mempertahankan mutu salak pondoh. Kitosan telah terbukti mampu sebagai bahan antimikroba yang telah diaplikasikan untuk buah (Bautista-Banos et al. 2006).
Gambar 8 menunjukkan presentase kerusakan salak selama penyimpanan pada suhu ruang dan 15ºC. Salak pondoh yang dicelup pangkalnya dengan larutan kitosan 1% dapat ditekan kerusakannya lebih dari dua kali lipat dibandingkan kontrol pada hari ke-4 dan ke-8. Persentase kerusakan salak pondoh perlakuan kitosan 1% dan kontrol berturut-turut adalah 6.19 dan 15.35% pada hari ke-4 selanjutnya 9.31 dan 19.35% pada hari ke-8. Secara umum penyimpanan suhu 15ºC mampu menekan kerusakan untuk semua perlakuan kitosan dibandingkan dengan suhu ruangan (Marlina et al. 2014).
Gambar 8 Perubahan persentase kerusakan salak pondoh pada pencelupan pangkal buah (a) suhu 15ºC dan (b) suhu ruang (Marlina et al. 2014)
| 16 |
Penghilangan Tanin Buah KesemekBuah kesemek yang ada di Indonesia dihasilkan dari varietas kesemek tipe astringent (sepat). Buah dari daerah subtropis ini memiliki rasa sepat yang berasal dari kandungan tanin dalam daging buah, di mana kandungan tanin yang tinggi menyebabkan buah akan tetap sepat meskipun telah matang di pohon (Yonemori dan Suzuki 2008) sehingga buah klimakterik ini tidak enak untuk dikonsumsi. Penanganan pascapanen untuk menghilangkan rasa sepat (deastringency) buah kesemek dilakukan petani dengan cara perendaman buah segar ke dalam air kapur 3–5% selama 3–5 hari. Metode ini mampu menghilangkan rasa sepat daging buah kesemek, akan tetapi mempengaruhi penampilan buah. Pengendapan serbuk kapur di permukaan kulit menyebabkan buah tampak tertutupi bedak yang tebal, kulit buah menjadi kasar dan warna buah menjadi pucat sehingga berdampak pada penurunan kualitas dan harga jual buah kesemek secara komersial.
Perlakuan gas CO2 dapat menurunkan kadar tanin buah kesemek (Yin et al. 2012) sehingga berpotensi untuk diterapkan pada kultivar kesemek yang ada di Indonesia (Gambar 9). Gas CO2 konsentrasi tinggi meningkatkan metabolisme buah yang memicu insolubilitas molekul tanin terkondensasi terhadap asetaldehid yang dihasilkan selama respirasi (Novillo et al. 2014). Untuk kepraktisan di lapang, penggunaan gas CO2 dalam bentuk padat (dry ice) dapat diterapkan di tingkat petani atau pelaku agribisnis buah kesemek.
| 17 |
Gambar 9 Perlakuan CO2 (dry ice) untuk menghilangkan tanin buah kesemek (Rauf et al. 2017)
Berdasarkan acuan minimum human perception kadar tanin yang dapat ditoleransi sebesar 0.1% (Gambar 10) (Salvador et al. 2008; Yamada et al. 2002). Deastringency buah kesemek dengan menggunakan dosis dry ice 10 g/kg buah untuk buah kesemek muda dengan lama perlakuan 24 jam, buah kesemek tua dengan lama perlakuan 48 jam dan buah kesemek matang dengan lama perlakuan 72 jam, dapat menurunkan kadar tanin menjadi 0.097, 0.054 dan 0.02% (Rauf et al. 2017). Hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan dalam penanganan pascapanen buah kesemek, sehingga dapat meningkatkan daya saing buah kesemek domestik yang selama ini kurang disukai konsumen.
| 18 |
Gambar 10 Kadar tanin pada waktu perlakuan dan deastringency dengan kombinasi dosis dan waktu perlakuan untuk tiga tingkat kematangan buah (Rauf et al. 2017)
Penentuan Kualitas Hortikultura secara Non Destruktif
Berkembangnya teknologi digital dan internet yang sangat cepat telah membuka peluang diaplikasikannya untuk produk hortikultura, di antaranya untuk pengukuran kualitas internal yang selama ini masih banyak dilakukan secara destruktif. Near Infrared (NIR) merupakan satu dari beberapa teknik instrumentasi modern yang paling berhasil untuk pengukuran kandungan kimia dari suatu sampel produk (Osborne et al. 1993).
Pengembangan teknologi pendugaan kualitas secara non destruktif sudah banyak dikembangkan melalui penelitian di laboratorium. Meskipun dalam penerapannya masih terbatas, tetapi potensi penggunaannya di masa mendatang sangat terbuka mengingat pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini sejalan dengan tuntutan pasar modern yang memerlukan teknik pengukuran kualitas secara cepat dan akurat. Penelitian
| 19 |
pengembangan metode penyimpanan jangka panjang dikaitkan dengan pengembangan pendugaan kualitas buah secara non destruktif dengan menggunakan spektroskopi NIR telah dilakukan untuk buah tropika seperti manggis (Ahmad et al. 2014), mangga (Makino et al. 2011; 2013; Purwanto et al. 2013b; 2013c; 2015b; 2015c) dan pepaya (Purwanto et al. 2014b; 2015a).
Penerapan spektroskopi NIR untuk menduga umur panen dari papaya dilakukan berdasarkan kandungan air, protein dan total padatan terlarut. Pada tahap awal dilakukan pengukuran kandungan air, protein dan total padatan terlarut buah papaya pada umur fisiologis yang berbeda yaitu 0, -4, -7 dan -14 hari sebelum waktu panen secara komersial yang ditentukan berdasarkan pengalaman petani. Hubungan antara umur panen dengan kandungan air, protein dan total padatan terlarut disajikan pada Gambar 11. Adanya perubahan kadar air, protein dan total padatan terlarut terhadap umur fisiologis buah mengindikasikan bahwa umur panen dapat diprediksi menggunakan metode spektroskopi NIR (Purwanto et al. 2014a; 2014b).
Akurasi model kalibrasi model yang dikembangkan untuk menduga umur panen buah papaya ditunjukkan berdasarkan parameter Koefisien Determinasi (R2), Standard Error of Calibration (SEC) dan Standard Error of Prediction (SEP) masing-masing sebesar 0.85, 0.59 dan 0.58 untuk kadar air; 0.81, 0.1 dan 0.1 untuk protein; 0.90, 0.56, 0.76 untuk total padatan terlarut.
| 20 |
Gambar 11 (a) Kandungan air, (b) protein dan (c) total padatan terlarut dari buah pepaya hijau tua pada 0, -4, -7 and -14 sebelum waktu panen komersial (Purwanto et al. 2014b)
Metode spektroskopi NIR dapat digunakan untuk menduga rasio gula-asam mangga gedong gincu. Model kalibrasi dikembangkan dengan menggunakan metode Partial Least Square (PLS) (Fahri et al. 2016). Model kalibrasi dan validasi spektra NIR yang digunakan untuk menduga kandungan rasio gula asam pada mangga gedong gincu dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Hasil kalibrasi dan validasi kandungan rasio gula-asam mangga gedong gincu (Fahri et al. 2016)
| 21 |
Metode spektroskopi NIR dengan analisis Principal Component Analysis (PCA) dan Mahalanobis Distance (MD) dapat juga digunakan untuk mengelompokkan buah mangga berdasarkan umur simpan. Gambar 13 menunjukkan pengelompokan sampel mangga yang belum disimpan dan yang sudah disimpan pada suhu dingin selama 16 hari (Sari et al. 2016).
Metode yang telah dikembangkan masih dalam bentuk skala laboratorium, sehingga dalam penerapannya di lapang, masih perlu dikembangkan metode pengukuran dengan menggunakan peralatan yang mudah dibawa (portable) sehingga dapat digunakan langsung di lapangan (Gambar 14).
Gambar 13 Pengelompokan mangga berdasarkan umur simpan menggunakan spektroskopi NIR dengan analisis Principal Component Analysis (PCA) dan Mahalanobis Distance (MD) (Sari et al. 2016)
| 22 |
Gambar 14 Metode pengukuran kualitas internal buah secara non destruktif dengan spektroskopi NIR skala laboratorium dan portable
Penggunakan spektroskopi NIR portable dengan memanfaatkan perangkat smartphone berbasis cloud telah diujicobakan untuk produk minyak atsiri dan menghasilkan model pengukuran dengan tingkat keakuratan lebih dari 90%. Pencapaian ini merupakan peluang yang sangat baik untuk diaplikasikan pada produk hortikultura sehingga kualitas internal hortikultura dapat diukur dengan cepat secara non destruktif di lapang. Demikian juga dengan tingkat ketuaan buah klimakterik (maturity) dapat diprediksi secara lebih akurat pada saat panen (Gambar 15).
Gambar 15 Teknik pengukuran kualitas secara non destruktif buah secara langsung di lapang
| 23 |
Penutup
Tantangan paling besar dari rangkaian penelitian yang dilakukan adalah bagaimana membangkitkan kesadaran dan kepedulian seluruh pelaku agribisnis hortikultura tentang pentingnya penanganan pascapanen dalam rangka pengurangan susut, mempertahankan kualitas dan peningkatan daya saing produk hortikultura. Beberapa pemikiran untuk mengatasi tantangan dan membuka peluang pengurangan susut pascapanen dan peningkatan daya saing adalah: 1) meningkatkan diseminasi inovasi teknologi pascapanen dan GHP terhadap pelaku agribisnis hortikultura, 2) edukasi masyarakat untuk mengkonsumsi produk hortikultura produksi dalam negeri, 3) memperkenalkan secara lebih luas buah dan sayur tropika Indonesia ke pasar global, 4) mempercepat gerakan revolusi oranye melalui peningkatan produksi, kualitas dan kontinuitas untuk mencapai target 2025 sebagai negara pengekspor buah tingkat Asia dan tingkat dunia pada tahun 2045.
Berubahnya preferensi konsumen terhadap produk hortikultura yang sangat dinamis, tuntutan sistem agrologistik yang lebih efisien serta berkembangnya teknologi yang sangat cepat, memerlukan respons yang cepat dari inovasi pascapanen. Rekayasa pascapanen hortikultura terolah minimal menjadi tantangan baru ke depan karena meningkatnya permintaan terhadap buah dan sayur yang bersifat siap konsumsi (ready to eat).
IPB sebagai perguruan tinggi pertanian dapat berperan di depan untuk menjawab permasalahan susut pascapanen dan peningkatan daya saing produk hortikultura. Kerja sama penelitian lintas bidang keahlian perlu semakin diperkuat agar dapat memperkuat dan menjawab segera tantangan
| 24 |
pengembangan hortikultura mulai dari on-farm sampai dengan off-farm.
Penelitian penguatan daya saing hortikultura memerlukan skim pendanaan jangka panjang mulai dari perbaikan varietas, budidaya, penguatan kelompok tani, penanganan pascapanen sampai dengan distribusi dan pemasaran. Selain itu, pengembangan hortikultura perlu didukung oleh keterlibatan swasta dalam diseminasi teknologi pascapanen, serta adanya konsolidasi kelompok tani agar tercapai skala ekonomi produk hortikultura yang akan masuk pasar sehingga penerapan penanganan pascapanen yang baik dapat berkelanjutan (sustainable).
| 25 |
Daftar Pustaka
Ahmad U, Sutrisno, Purwanto YA, Budiastra IW, Makino Y, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S, Novita DD. 2014. Prediction of hardness development in mangosteen peel using NIR spectroscopy during low temperature storage. Engineering in Agriculture, Environment and Food. 7: 86–90.
Arzam TS, Hidayati I, Poerwanto R, Purwanto YA. 2015. Precooling dan Konsentrasi Etilen dalam Degreening untuk Membentuk Warna Jingga Kulit Buah Jeruk Siam. J. Hort. 25 (3): 257–265.
Bautista-Baños S, Hernández-López M, Bosquez-Molina E, Wilson C. 2003. Effect of chitosan and plant extract on growth of Colletotrichum gloeosporioides anthracnose level and quality of papaya fruit. Crop Protection. 22(9): 1087–1092.
BI. 2018. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI). (diunduh 2018 Agustus 15). Tersedia pada: https://www.bi.go.id/id/statistik/seki/terkini/eksternal/Contents/ Default.aspx.
Dirjen Hortikultura. 2018. Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun 2017. Kementan. (diunduh 2018 Agustus 15). Tersedia pada: sakip.pertanian.go.id/ admin/data2/LAKIN%20HORTI%202017.pdf.
FAO. 2015. Global Initiative on Food loss and Waste Reduction. (diunduh 2018 September 1). Tersedia pada: www.fao.org/save-food.
Fahri N, Purwanto YA, Budiastra IW. 2016. Penggolongan Mangga Gedong Gincu Berdasarkan Rasio Kandungan Gula Asam Menggunakan Prediksi Near Infrared Spectroscopy. JTEP. 4(1): 31–36.
| 26 |
Kementan. 2018. Basis data ekspor-impor komoditi pertanian 2012 s/d saat ini. (diunduh 2018 September 1). Tersedia pada: http://database.pertanian.go.id/ eksim2012/index_ori.php.
Jasmi E, Sulistyaningsih, Indradewa D. 2013. Pengaruh Vernalisasi Umbi Terhadap Pertumbuhan, Hasil, dan Pembungaan Bawang Merah (Allium cepa L. Aggregatum group) di Dataran Rendah. Ilmu Pertanian. 16(1): 42–57.
Lamona A, Purwanto YA, Sutrisno. 2016. Pengaruh Jenis Kemasan dan Penyimpanan Suhu Rendah Terhadap Perubahan Kualitas Cabai Merah Keriting Segar. Jurnal Keteknikan Pertanian. 3(2): 145–152.
Lyons JM. 1973. Chilling injury in plants. Ann. Rev. Plant. Physiol. 24: 445–466.
Makino Y, Isami A, Kawagoe Y, Oshita S, Kuroki S, Purwanto YA, Ahmad U, Sutrisno, Yasukawa N, Ishiyama R et al. 2011. Hyperspectral image analysis of mango fruits during storage. 241st Am. Chem. Soc. Nat. Meeting Paper no. AGFD67.
Makino Y, Isami A, Suhara T, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S, Tsukada M, Ishiyama R, Serizawa M, Purwanto YA et al. 2013. Nondestructive analysis of internal and external qualities of mango fruits during storage by hyperpectral imaging. Acta Horticulturae .1011: 443–449.
Marlina L, Purwanto YA, Ahmad U. 2014. Aplikasi Pelapisan Kitosan dan Lilin Lebah untuk Meningkatkan Umur Simpan Salak Pondoh. Jurnal Keteknikan Pertanian. 2(1): 65–72.
Mutia KA, Purwanto YA, Pujantoro L. 2014. Penyimpanan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Suhu Rendah dan Tingkat Kadar Air Awal yang Berbeda. J. Pascapanen. 1: 6–13.
| 27 |
Novillo P, Salvador A, Magalhaes T, Besada C. 2014. Deastringency treatment with CO2 induces oxidative stress in persimmon fruit. Postharvest Biol. Technol. 92: 16–22.
Osborne BG, Fearn T, Hindle PH. 1993. Practical NIR spectroscopy with applications in food and beverage analysis. Longman Publishers. Singapore.
Pattiruhu G, Purwanto YA, Darmawati E. 2017. Perlakuan Panas untuk Mengurangi Gejala Kerusakan Dingin pada Mangga (Mangifera indica L.) var. Gadung selama Penyimpanan pada Suhu Rendah. Comm. Hort. J, 1(1): 8–13.
Priyantono E, Purwanto YA, Sobir. 2016. Penyimpanan Dingin Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bima Brebes, Tajuk, dan Bali Karet. Warta IHP. 33(1): 32–38.
Purwanto YA, Tsuchiya H, Oshita S, Kawagoe Y, Makino Y. 2005. Determination of Chilling Injury in Cucumber Fruits Through Proton NMR Analysis. Proceedings of the International Conference on Research Highlights and Vanguard Technology on Environmental Engineering in Agricultural Systems. September 12–15, 2005, Kanazawa, Japan: 123–126.
Purwanto YA, Sutrisno, Ahmad U, Okvitasari H, Makino Y, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S. 2011. Effect of low temperature storage on the quality of mango fruits (Mangifera indica L.) cv. Gedong Gincu. ISSAAS International Symposium & Congress 2011. Bogor, Indonesia, November 7–10, 2011.
Purwanto YA, Okvitasari H, Mardjan S, Ahmad U, Makino Y. Oshita S, Kuroki S, Kawagoe K. 2013a. Chilling injury in green mature ‘Gedong Gincu” mango fruits based on the changes in ion leakage. Acta Horticulturae. 1011: 216–229.
| 28 |
Purwanto YA, Zainal PW, Ahmad U, Mardjan S, Makino Y, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S. 2013b. Non Destructive Prediction of pH in Mango Fruits cv. Gedong Gincu Using NIR Spectroscopy. International Journal of Engineering & Technology. 13(3): 70–73.
Purwanto YA, Zainal PW, Sutrisno, Ahmad U, Makino Y, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S. 2013c. Non destructive prediction of ripe-stage quality of mango fruit cv. Gedong Gincu stored in low temperature by NIR Spectroscopy. Proceeding of the International Symposium on Agricultural and Biosystem Engineering -ISABE- 2013, Yogyakarta, Indonesia.
Purwanto YA, Nurdjannah R, Lamona A, Darmawati E, Purwanti N. 2013d. Packaging of curly chilies during transportation and temporary storage for domestic market in Indonesia. The International Symposium on Quality Management of Fruits and Vegetables for Human Health (FVHH2013) 5–8 August 2013, Bangkok, Thailand.
Purwanto YA, Arifiya N, Budiastra IW, Sutrisno, Darmawati E, Makino Y, Oshita S. 2014a. Postharvest quality and shelf life of papaya cv. IPB9 at different picking days. The 2014 ISSAAS International Congress and General Meeting, Tokyo 8–10 November 2014.
Purwanto YA, Panjahitan PM, Sutrisno, Darmawati E, Makino Y, Oshita S. 2014b. Maturity prediction of papaya using NIR Spectroscopy. The 3rd Asia Pacific Symposium on postharvest research, education and extension. ISHS, Ho Chi Minh City 8–11 December 2014.
Purwanto YA, Budiastra IW, Darmawati E, Arifiya N. 2015a. Measurement of starch and soluble solid content in papaya using near infrared spectroscopy. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. 7(6): 112–116.
| 29 |
Purwanto YA, Sari HP, Budiastra IW. 2015b. Effects of preprocessing techniques in developing a calibration model for soluble solid and acidity in ‘Gedong Gincu’ mango using NIR spectroscopy. International Journal of Engineering and Technology. 7(5): 1921–1927.
Purwanto YA, Fahri N, Budiastra IW. 2015c. Classification of Sugar Acid Ratio in ‘Gedong Gincu’ Mango Using Near Infrared Spectroscopy. ISSAAS International Symposium and Conference, November 7–9, 2015, NODAI Academia Center, Tokyo University of Agriculture, Tokyo, Japan.
Purwanto YA, Widowati F, Sobir. 2015d. Responses of shallot (Allium ascalonicum L.) to low temperature as related to long-term storage. The 3rd ISHS Southeast Asia Symposium on Quality Management in Postharvest Systems (SEAsia2015) 13–15 August 2015, Siem Reap, Cambodia.
Purwanto YA, Budiastra IW, Darmawati E. 2016. Effect of low temperature storage on the rip-stage eating period of ‘Gedong Gincu’ mango fruits. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences. 11(17): 10365–10367.
Purwanto YA, Shalihy W, Ahmad U. 2018. Study on the supply chains and the potency of the use of cold storage to extend shelf life of shallot (Allium ascalonicum L.) in Indonesia. Acta Horticulturae.1210: 103–108.
Rachmawati M. 2010. Pelapisan Kitosan pada Buah Salak Pondoh (Salacca edulis Reinw) Sebagai Upaya Memperpanjang Umur Simpan dan Kajian Sifat Fisiknya Selama Penyimpanan. Jurnal Pertanian Universitas Mulawarman. 8(2): 45–50.
| 30 |
Ramadhani N, Purwanto YA, Poerwanto R. 2015. Pengaruh Durasi Pemaparan Etilen dan Suhu Degreening untuk Membentuk Warna Jingga Jeruk Siam Banyuwangi. J. Hort. 25(3): 277–286.
Rauf RB, Purwanto YA, Sobir. 2017. Perlakuan Pascapanen Buah Kesemek Reundeu (Diosphyros kaki L.) Menggunakan Gas Karbon Dioksida. Comm. Horticulturae Journal. 1(1): 14–19.
Saltveit ME. 2002. The rate of ion leakage from chilling-sensitive tissue does not immediately increase upon exposure to chilling temperatures. Postharvest Biology and Technology. 26: 295–304.
Salvador A, Arnal L, Besada C, Larrea V, Hernando I, P´erez-Munuera I. 2008. Reduced effectiveness of the treatment for removing astringency in persimmon fruit when stored at 15oC: Physiological and microstructural study. Postharvest Biol. Technol. 49: 340–347.
Santosa B. 2007. Penentuan Umur Petik dan Pelapisan Lilin Sebagai Upaya Menghambat Kerusakan Buah Salak Pondoh Selama Penyimpanan pada Suhu Ruang. Jurnal Teknologi Pertanian. 3: 153–159.
Sari YT, Purwanto YA, Budiastra IW. 2016. Penggolongan Mangga cv. Arumanis Berdasarkan Mutu Internal. Jurnal Keteknikan Pertanian. 3(2): 212–128.
Subagyono K. 2018. Government Roles on Postharvest Reduction Policy. Regional Workshop on Redusction of Postharvest Losses for Agricultural Produces and Products in ASEAN Region, Bali August 27–29, 2018.
Susenas. 2016. Konsumsi buah dan sayur. Susenas Maret 2016.
| 31 |
WHO. 2003. Fruit and Vegetable Promotion Initiative. Report of the meeting, Geneva 25–27 August 2003.
Yamada M, Taira S, Ohtsuki M, Sato A, Iwanami H, Yakushiji H, Wang RZ, Yang Y, Li GC. 2002. Varietal differences in the ease of astringency removal by carbon dioxide gas and ethanol vapor treatments among oriental astringent persimmons of Japanese and Chinese origin. Sci. Hortic. 94: 63–72.
Yin XR, Shi YN, Min T, Luo ZR, Yao YC, Xu Q, Ferguson I, Chen KS. 2012. Expression of ethylene response genes during persimmon fruit astringency removal. Planta. 235: 895–906.
Yonemori K, Suzuki Y. 2008. Differences in three dimensional distributions of tannin cells in flesh tissue between astringent and non-astringent type persimmon. Acta Hortic. 833: 119–124.
| 32 |
Ucapan Terima Kasih
Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan saya sekali lagi memanjatkan segala puji syukur ke hadirat Allah subhanallahu wa ta’ala atas karunia yang luar biasa besarnya sehingga saya bisa berdiri di atas mimbar yang sangat terhormat ini. Hanya atas kebesaran rakhmat-Nya saya bisa mencapai jenjang tertinggi di dunia pendidikan di perguruan tinggi di Institut Pertanian Bogor yang saya banggakan ini. Semoga saya dapat mengemban amanah atas ridho Allah subhanallahu wa ta’ala.
Pada kesempatan yang baik ini, izinkan saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi atas penetapan saya sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Teknologi Pertanian dalam bidang Teknik Biosistem terhitung sejak 1 Desember 2017.
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga saya sampaikan kepada Rektor IPB dan segenap jajarannya, Ketua dan Anggota Senat Akademik IPB, Ketua dan anggota Dewan Guru Besar IPB, Ketua dan anggota Senat Akademik Fakultas Teknologi Pertanian, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian dan jajarannya, Ketua Departemen Teknik Mesin dan Biosistem beserta jajarannya, Kepala Divisi Teknik Biosistem, yang telah memberikan kesempatan, dorongan, dukungan, penilaian dan persetujuannya kepada saya untuk memperoleh jabatan Guru Besar.
Pada kesempatan ini saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Prof. Dr.Ir. Sutrisno, M.Agr. dan Prof. Dr. Ir. Sobir, MS. yang telah berkenan menelaah dan memberikan masukan pada naskah orasi ilmiah saya sehingga dapat disampaikan pada acara orasi ilmiah ini.
| 33 |
Capaian saya pada hari ini juga tidak terlepas dari jasa Bapak dan Ibu Guru saya, sejak di TKK dan SDK Santa Maria Magetan, SMP Negeri I Magetan, serta SMA Negeri I Magetan, Jawa Timur. Demikian juga peran Bapak dan Ibu dosen saya di Jurusan Mekanisasi Pertanian (atau Departemen Teknik Mesin dan Biosistem saat ini) yang telah membuka wawasan keilmuan yang luar biasa untuk saya.
Secara khusus saya juga ingin menyampaikan hormat dan terima kasih saya kepada Prof. Dr. Ir. Atjeng Muklis Syarief, MSAE. selaku dosen pembimbing saya pada saat menempuh pendidikan S-1 di Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Terima kasih juga saya haturkan kepada Prof. Dr. Kamaruddin Abdullah, MSA yang telah menerima saya bergabung di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian Fateta IPB dan telah memberi kesempatan kepada saya untuk melanjutkan studi ke Jepang melalui beasiswa Monbusho.
Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh kolega saya di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem khususnya anggota Divisi Teknik Biosistem atas kerja sama yang sangat baik dalam melaksanakan Tri Dharma Pendidikan Tinggi. Demikian pula kepada seluruh jajaran staf pengajar dan tenaga kependidikan Departemen Teknik Mesin dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian IPB, khususnya kepada Ibu Ina Rachdiani, STP dan Ibu Sugiharti S.Si yang telah banyak membantu dalam urusan administrasi pengusulan jabatan Guru Besar saya ini.
Terima kasih secara khusus saya sampaikan kepada Prof. Dr. Seiichi Oshita dan Prof. Dr. Yasuhisa Seo yang telah dengan sabar membimbing saya selama kurang lebih 9 tahun saya menempuh pendidikan mulai dari program training JICA, S-2 dan S-3 serta dilanjutkan dengan program postdoctoral di Laboratorium Bioprocess Engineering, Graduate School of Agricultural and Life Sciences, The University of Tokyo
| 34 |
Jepang. Semangat bekerja yang tinggi yang telah dicontohkan oleh Prof. Dr. Seiichi Oshita telah memberi inspirasi bagi saya untuk senantiasa mengedepankan etos kerja yang tinggi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Terima kasih juga saya sampaikan kepada Prof. Dr. Yasuyuki Sagara, Associate Profesor Yashunori Kawagoe dari Nihon University dan Assosiate Prof. Yoshio Makino dari University of Tokyo atas bimbingan dan diskusinya selama saya menyelesaikan studi di University of Tokyo.
Ucapan terima kasih kepada Direktur Administrasi Pendidikan dan Penerimaan Mahasiswa Baru IPB berserta jajarannya, Direktur Sumberdaya Manusia berserta jajarannya, Kepala Biro Umum, Sarana dan Prasarana beserta jajarannya atas segala bantuan, fasilitas, dukungan serta pelayanan dalam administrasi dan lain-lain sehingga orasi ilmiah ini dapat berjalan dengan baik.
Terima kasih kepada Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk memperoleh hibah penelitian mulai dari Hibah Bersaing, Hibah Strategis Nasional, Hibah Penelitian Institusi, Hibah Kompetensi, Hibah Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional serta hibah Pengabdian kepada Masyarakat untuk bidang Iptek.
Secara khusus saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) IPB mulai dari Prof. Dr. Sobir, MS, Dr. Darda Efendi dan Dr Awang Maharijaya dan seluruh staf peneliti PKHT yang telah memberikan kesempatan kepada saya sebagai peneliti di PKHT dan mempercayai saya sebagai kepala Divisi Pascapanen dan Pengolahan. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada pimpinan dan peneliti di PPLH, SBRC, Intercafe dan Center
| 35 |
for Sustainability Science IPB atas kerja sama riset yang sangat baik selama ini.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada tim PETUAH IPB atas dukungan, kolaborasi riset dan pengalaman networking dengan mitra nasional maupun internasional yang sangat baik, yaitu Prof. Dr. Anas Miftah Fauzi, Prof. Dr Iskandar Zulkarnain, Dr. Nurul Khumaida, Dr Suria Darma Tarigan, Dr. Nunung Nuryartono serta tim PETUAH IPB lainnya.
Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para mahasiswa bimbingan S-1, S-2 dan S-3 yang telah bekerja sama dengan sangat baik bersama saya untuk melakukan aktivitas ilmiah. Mohon maaf saya tidak bisa menyebutkan semua namanya satu per satu.
Tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada lembaga mitra yang selama ini menjalin kerja sama dalam implementasi rekasaya pascapanen sejak Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, kemudian Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian RI yang telah mempercayai saya untuk bekerja sama dalam beberapa program, khususnya dalam penyusunan Good Handling Practices (GHP) untuk buah dan sayuran. Terima kasih kepada Bulog, Kemenperin, Dinas yang terkait dengan bidang Pertanian Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Kabupaten Magetan, Karawang, Malinau, Gianyar serta lainnya yang tidak saya sebutkan satu per satu yang telah mempercayai saya untuk mendiseminasikan inovasi hasil riset rekayasa pascapanen hortikultura yang telah saya lakukan. Terima kasih kepada PT Laris Manis Utama, Koperasi Nusantara Jaya, Kontak Bisnis Hortikultura Indonesia atas kerja samanya yang baik dalam implementasi inovasi pengembangan teknologi pascapanen hortikultura di Indonesia.
| 36 |
Terima kasih juga saya sampaikan kepada lembaga internasional yang selama ini juga mempercayai saya untuk bekerja dengan tim mereka, yakni JICA, JSPS, FAO, CIRDAP, Asian Productivity Organization (APO), UNIDO, NREL, MCA-I, ASEAN Secretariate yang semuanya membuka wawasan serta jaringan kemitraan riset secara internasional. Terima kasih juga kepada beberapa penerbit Jurnal dan Majalah Ilmiah yang telah mempercayai saya sebagai Mitra Bestari dalam beberapa tahun terakhir ini, di mana saya juga bisa memperluas wawasan serta cakrawala keilmuan secara nasional dan Internasional.
Tidak lupa juga saya berterima kasih kepada Warga Komplek RT003 RW16 dan jamaah Masjid Al Muslimun Komplek Indraprasta Bogor serta warga Jalan Bougenvile Ciomas Rahayu atas kekeluargaan dan silaturahminya yang sangat baik. Terima kasih kepada ketua dan anggota Panitia SBMPTN Lokal 33 Bogor atas kerja sama dan kekeluargaannya yang sangat baik selama ini. Secara khusus saya sampaikan ucapan terima kasih kepada rekan-rekan anggota IPB-Iniro Badminton Club yang telah mewarnai keseharian saya menjadi lebih variatif, bermakna, sehat serta semakin menambah motivasi kerja saya.
Salam hormat dan terima kasih atas dukungan bapak Bupati Magetan Dr. Suprawoto, demikian juga dengan para senior, teman seangkatan dan adik kelas alumni SMA Negeri I Magetan serta teman kuliah IPB seangkatan MP-19 yang telah berkenan hadir dalam acara orasi ilmiah ini. Kepada kawan seperjuangan selama belajar di Jepang, sempai dan kohai alumni Toukyo Daigaku, saya ucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja samanya.
Ucapan terima kasih dan apresiasi saya sampaikan kepada bapak Didien Naprama Maulana dan Ibu Atika Sunarti serta ibu Ati Puspanita, team leader Nuskin Indonesia atas dukungan
| 37 |
yang tidak henti dan terus memberi semangat kepada saya dan keluarga untuk menjadi orang yang lebih baik dan berguna bagi sesama.
Bakti dan ungkapan yang mulia saya haturkan kepada kedua orang tua saya, yaitu Bapak Agus Sukeminto (Alm.) dan Ibu Warsiah, yang dengan segala keterbatasannya telah membesarkan, menyekolahkan dan memberikan doa dan dorongan semangat yang tiada henti untuk bisa mencapai cita-cita tanpa pantang menyerah. Terima kasih juga saya haturkan kepada Bapak dan Ibu mertua saya, Bapak Sriyono (Alm.) dan Ibu Syamsijah atas doa, nasehat dan kasih sayang yang selalu diberikan kepada kami sekeluarga. Saya persembahkan capaian karir saya ini untuk beliau berempat dan semoga Allah subhanallahu wa ta’ala memberikan rahmat dan ampunan untuk bapak almarhum dan kesehatan untuk ibu tercinta. Kepada Bulik Suwarti, adik-adik dan kakak-kakak, keluarga besar semuanya, terima kasih atas doa dan dukungannya.
Secara khusus saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada keluarga kecil saya yang selalu menjadi inspirasi saya, terutama kepada istri saya tercinta Ari Sulistyowati, pasangan hidup dan sahabat sejati saya yang selalu hadir baik dalam suka dan duka, serta selalu memberikan dorongan semangat lahir dan batin untuk terus berbuat yang lebih baik. Untuk kedua buah hati saya, Ristya Primadi dan Rifqi Prayodi terima kasih tak terhingga atas inspirasi, motivasi, kebersamaan, perjuangan dan do’a yang tulus sehingga membuat hidup ini lebih berwarna dan bermakna dalam menggapai ridho Allah subhanallahu wa ta’ala.
Akhirnya, saya sampaikan terima kasih kepada hadirin yang telah dengan penuh kesabaran dan perhatian mengikuti jalannya orasi ilmiah ini. Saya menyadari masih banyak
| 38 |
kekurangan yang saya lakukan dalam penyampaian orasi ini. Dengan segala kerendahan hati saya mohon perkenan hadirin untuk dapat memaafkan kekurangan tersebut.
Sebelum saya mengakhiri orasi saya, izinkan saya menyampaikan slogan yang selalu saya kutip setiap saya menyampaikan hasil penelitian saya: “Think globally... eat locally”.
Semoga apa yang telah saya sampaikan dalam orasi ini bisa bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wa barakatuh.
Foto Keluarga
Belakang dari kiri ke kanan: Ristya Primadi, Y. Aris Purwanto, Rifqi Prayodi
Depan: Ari Sulistyowati
| 40 |
Riwayat Hidup
Identitas DiriNama Lengkap : Prof. Dr. Ir. Yohanes Aris Purwanto, M.Sc.
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tgl.Lahir : Magetan, 7 Maret 1964
Agama : Islam
Jabatan : Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB sejak 1 Desember 2017
Pangkat/Golongan : Pembina Tingkat I/ IVb
NIP/ NIDN : 19640307 198903 1001/0007036406
Nama Istri : Ari Sulistyowati
Nama Anak : 1. Ristya Primadi, STP 2. Rifqi Prayodi
Alamat Kantor : Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fateta IPB, Gedung Fateta Lt. 2 Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
Telp./Fax. : 0251-8623026
E-mail : arispurwanto@apps.ipb.ac.id
Alamat Rumah : Jl. Sutiragen 4 no 4 Bantarjati Bogor 16153
Mobile phone : 08128818258
| 41 |
Riwayat PendidikanJenjang Institusi Keahlian Lulus
Sarjana (S-1) Institut Pertanian Bogor
Teknik Pertanian 1986
Magister (S-2) University of Tokyo, Jepang
Biological and Environmental Engineering
1997
Doktor (S-3) University of Tokyo, Jepang
Biological and Environmental Engineering
2000
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Judul Skripsi
Analisis Pengeringan Gabah (Oriza sativa L) dan Alang-alang (Imperata cilyndrica L) dalam Bentuk Tumpukan dengan Menggunakan Metode Hukkil
Judul Tesis
Fundamental Study on the Concentration of Liquid Foods by Gas Hydrate
Judul Disertasi
Studies on the Concentration of Liquid Foods by the Use of Gas Hydrate
Penghargaan yang DiterimaNo Tahun Jenis Penghargaan Pejabat1 2012 104 Inovasi Indonesia 2013:
Konverter Minyak Nabati untuk Mesin Diesel dengan Menggunakan Minyak Nyamplung Murni sebagai Bahan Bakar Alternatif
Business Innovation Center (BIC) di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)
2 2015 Tribute to Innovators and Authors IPB3 2015 Satyalancana Karya Satya XX
TahunPresiden RI
| 42 |
No Tahun Jenis Penghargaan Pejabat4 2017 Paten: IDP000045797
Metoda dan peralatan pemanasan bahan bakar nabati dengan memanfaatkan panas gas buang
Kementrian Hukum dan hak Asasi Manusia
Mengikuti PelatihanNo Tahun Pelatihan Institusi1 17–29 Juli
1989Pelatihan Lanjut Bidang Keteknikan Pertanian JICA-DGHE/IIPB Project: JTA – 9a(132):
JICA
2 Jan–Des 1992
Individual training on Agricultural Engineering, University of Tokyo, Japan
JICA
3 8–13 Peb 1993
Pelatihan penulisan naskah program TV/Video Instruksional
IPB
4 10–15 Mei 1993
Training on Post Harvest of Fruits and Vegetables, Bogor
JICA
5 Okt 1993–Peb 1994
Pre Overseas Penerima Beasiswa Monbusho
IPB
6 April–Sep 1994
Japanese Intensive course University of Tokyo Japan
7 3–8 Juli 2000
Program pengembangan ketrampilan dasar teknik instruksional (Applied Approach)
IPB
8 Nov–Dec 2000
Special English Course for Indonesian Official
SEAMEO-RELC
9 Nov 2003–Nov 2005
JSPS Postdoctoral Research Fellow – University of Tokyo
JSPS-University of Tokyo
10 2005 Postharvest of paddy and rice processing, Satake corp, Hiroshima, Japan
Satake Corp. Japan
Penghargaan yang Diterima (lanjutan)
| 43 |
No Tahun Pelatihan Institusi11 2017 Knowledge Readiness Level PETUAH-MCA
Indonesia
Riwayat KepangkatanNo TMT Golongan Pangkat Jabatan Akademik1 01-03-1989 III/a CPNS2 01-10-1990 III/a PNS3 01-02-1991 III/a Penata Muda
Tingkat IAsisten Ahli Madya
4 01-10-1993 III/b Penata Muda Tingkat I
Asisten Ahli
5 01-02-2001 III/b Penata Muda Tingkat I
Lektor Muda
6 01-04-2001 III/c Penata Lektor7 01-05-2008 III/c Penata Lektor Kepala8 01-10-2008 III/d Penata Tingkat I Lektor Kepala9 01-04-2011 IV/a Pembina Lektor Kepala
10 01-12-2017 IV/a Pembina Guru Besar11 01-04-2018 IV/b Pembina Tingkat I Guru Besar
Riwayat PekerjaanNo Periode Jabatan Institusi1 2001–2003 Deputy Director for Information
System at Center for Research on Engineering Application of Tropical Agriculture (CREATA)
LPPM-IPB
2 2001–2003 Komisi Kerjasama Jurusan Teknik Pertanian
Fateta-IPB
3 2002–2003 Sekretaris Eksekutif Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Keteknikan Pertanian,
Fateta-IPB
Mengikuti Pelatihan (lanjutan)
| 44 |
No Periode Jabatan Institusi4 2002–2003 Manajer Administrasi dan Keuangan
F-TechnoparkFateta-IPB
5 2006–2009 Kepala Divisi Perubahan Lingkungan Global, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup
LPPM-IPB
6 2006–2007 Desk Kerjasama IPB – Jepang IPB7 2009–2017 Kepala Divisi Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup
LPPM-IPB
8 2011–sekarang
Kepala Divisi Pascapanen dan Pengolahan, Pusat Kajian Hortikultura Tropika
LPPM-IPB
9 2013–2016 Ketua Program Studi S2 Teknik Mesin Pertanian dan Pangan
Fateta-IPB
10 2017–sekarang
Sekretaris Departemen Teknik Mesin dan Biosistem
Fateta-IPB
Keikutsertaan dalam Organisasi Keilmuan/ProfesiNo. Tahun Nama Organisasi Keanggotaan1 1989–
sekarangPERTETA Sekretaris Cabang Bogor
2001-2003Pengurus Pusat 2006–2010
2 1994–2000 Japanese Society for Agricultural Machinery (JSAM)
Anggota
3 1996–2000 Japanese Society of Chemical Engineering (JSCE) – Japan
Anggota
4 1997–2007 Indonesian Agricultural Sciences Association (IASA)
Penasehat 2005–2007
Riwayat Pekerjaan (lanjutan)
| 45 |
No. Tahun Nama Organisasi Keanggotaan5 2007–
sekarangPerhimpunan Alumni dari Jepang Cabang Bogor
Ketua 2010–2013Anggota
6 2009–sekarang
Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI)
Anggota
7 2012–sekarang
International Society for Horticulture Science (ISHS)
Anggota
Kegiatan Pendidikan dan PengajaranNo Judul Mata Kuliah Strata Tahun1 Energi dan Listrik Pertanian S-1 2001–20042 Analisis Energi untuk Keteknikan
PertanianS-1 2001–2004
3 Teknik Pendinginan S-1 2001–20044 Termodinamika dan Pindah Panas S-1 2002–20045 Statika dan Dinamika S-1 2007–20086 Teknik Pengolahan Hasil Pertanian S-1 2010–20157 Matematika Teknik S-1 2009–sekarang8 Mekanika Fluida S-1 2008–sekarang9 Metoda Penulisan dan Penyajian Ilmiah S-1 2017–sekarang10 Teknik Pengolahan Pangan S-1 2011–sekarang11 Rancangan Sistem Termal S-2 2008–201212 Evaluasi Non-Destruktif Bahan S-2 2010–sekarang13 Teknologi Karantina Hasil Pertanian S-2 2008–sekarang14 Metodologi Penelitian Keteknikan S-2 2013–201615 Teknik Pengolahan Pangan Lanjut S-2 2011–sekarang16 Teknik Pengolahan Hasil Pertanian
LanjutS-2 2010–sekarang
Keikutsertaan dalam Organisasi Keilmuan/Profesi (lanjutan)
| 46 |
No Judul Mata Kuliah Strata Tahun17 Desain Mesin Pertanian dan Pangan S-2 2013–201618 Kolokium S-2/
S-32013–2016
19 Sifat Keteknikan Air dalam Sistem Biologik
S-2/S-3
2001–2004
Pengalaman Membimbing MahasiswaNo Strata Jumlah (orang)1 Sarjana (S-1) 752 Magister (S-2) 523 Doktor (S-3) 11
Kegiatan PenelitianNo Sumber Dana Judul Penelitian Tahun Status1 JSPS- Japan Concentration of liquid food
by the use of gas hydrate1996–1998
Peneliti Anggota
2 OGFICE -Japan
Adsorption cooling system using silica gel – methanol
2001–2002
Peneliti Anggota
3 Hibah Bersaing -DIKTI
Sistem pendinginan evaporatif dan radiasi malam hari untuk penyimpanan produk pertanian
2001–2002
Peneliti Anggota
4 Hibah penelitian Insentif -Meneg Ristek
Rekayasa otomatisasi pematangan buatan buah-buahan tropika dengan pendekatan inferensi Fuzzy
2002–2004
Peneliti Anggota
5 Postdoctoral research grant JSPS – Japan
3-D inner structure of agricultural products preserved by making intracellular water structured
2003–2005
Peneliti Utama
Kegiatan Pendidikan dan Pengajaran (lanjutan)
| 47 |
No Sumber Dana Judul Penelitian Tahun Status6 OGFICE
-Japan Renewable Energy Resources for Small Scale Agro-Processing Unit at Tourism Area: Case study at Telaga Warna
2006–2007
Peneliti Utama
7 OGFICE -Japan
Life Cycle Assessment Approach of Solid Waste Management – Case study in Bogor city, West Java
2007–2008
Peneliti Utama
8 Hibah penelitian Insentif -Meneg Ristek
Development of artificial ripening system for tropical fruits using Neural Network
2007–2008
Peneliti Anggota
9 Hibah Bersaing -DIKTI
Pengembangan alat penge-ring efek rumah kaca hybrid tipe rak berputar untuk penyeragaman aliran udara
2008 Peneliti Anggota
10 Hibah Bersaing -DIKTI
Rekayasa Lingkungan Thermal Larutan Nutrisi Pada Budidaya Tanaman Tomat Secara Hidroponik
2008–2009
Peneliti Utama
11 OGFICE -Japan
Development of diesel engine fuel heater for optimum application of Crude coconut Oil (CCO) as alternative fuel
2009 Peneliti Anggota
12 Hibah Bersaing -DIKTI
Aktivasi Albumin sebagai Prokulat untuk peningkatan daya terima Sari buah mete
2009 Peneliti Anggota
Kegiatan Penelitian (lanjutan)
| 48 |
No Sumber Dana Judul Penelitian Tahun Status13 Riset
Unggulan IPB- DIKTI
Implementasi Penelitian Penanganan Pasca Panen Manggis Untuk Mendukung Program “Integrated Supply Chain Management of Exotic Fruits from the ASEAN Region”
2009 Peneliti Anggota
14 Program Riset Insentif Terapan -Meneg Ristek
Rekayasa sistem penyaluran bahan bakar mesin diesel untuk meningkatkan unjuk kerjanya dengan menggunakan minyak nyamplung murni sebagai bahan bakar alternatif
2010 Peneliti Anggota
15 JSPS-DGHE Studies on long-term storage of tropical fruits by cold method combined with Near-Infrared spectroscopy
2010–2012
Peneliti Utama
16 Hibah KLN- Kemenristekdikti
Studies on long-term storage of tropical fruits by cold method combined with Near-Infrared spectroscopy
2013–2014
Peneliti Utama
17 Insentif terapan -Kemenristekdikti
Development of variety and technology for main and indigenous vegetables to support food security
2013–2014
Peneliti anggota
18 Hibah Penelitian Institusi - Kemenristekdikti
Development of shallot production to support food security
2014–2015
Peneliti anggota
Kegiatan Penelitian (lanjutan)
| 49 |
No Sumber Dana Judul Penelitian Tahun Status19 Kemenristek
diktiDevelopment oxygen scavenging active film composite packaging for cut fresh fruit
2015 Peneliti utama
20 Hibah Kompetensi-Kemenristekdikti
Penerapan Metode Penyimpanan Dingin Pada Buah Tropika Klimakterik Untuk Memperpanjang Masa Simpan
2015–2017
Peneliti Utama
21 FBIA-University of Tokyo
International Test Data Sharing Platform”–Mechanism facilitating Agri- and Aqua-culture application
2017–2019
Peneliti Anggota
22 Hibah KLN dan Publikasi Ilmiah -Kemenristekdikti
Development of rapid analysis of tropical aromatics plants by near infrared spectroscopy
2017–2019
Peneliti Utama
23 Hibah Stranas Kemenristekdikti
Pengembangan teknologi pasca panen bawang putih dalam rangka ketersedian pangan dan perbenihan nasional
2018–2020
Peneliti Utama
Editor/Reviewer Jurnal/KonferensiNo Cakupan Media Tahun1 Nasional
Editor/ReviewerJurnal Keteknikan Pertanian 2014–sekarang
2 NasionalEditor/Reviewer
Warta IHP 2017–sekarang
Kegiatan Penelitian (lanjutan)
| 50 |
No Cakupan Media Tahun3 Nasional
ReviewerJurnal Teknologi Industri Pertanian
2010–sekarang
4 Nasional Reviewer
Agrokreatif 2016
5 NasionalReviewer
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
2014–sekarang
6 Nasional Reviewer
Comm. Horticulturae Journal 2017
7 NasionalReviewer
Jurnal Planta Tropika 2018–sekarang
8 InternasionalReviewer
Chemical Industry & Chemical Engineering Quaterly
2014
9 InternasionalReviewer
Journal of Cultural Heritage (Elsevier)
2016
10 InternasionalReviewer
Food and Chemistry (Elsevier) 2015–sekarang
11 InternasionalReviewer
The 1st International Conference on Biomass: Technology, Application, and Sustainable Development
2016
12 InternasionalReviewer
The 2nd International Conference on Biomass: Sustainable Development of Biomass Utilizationfor Industrial Applications
2017
13 InternasionalReviewer
The 1st International Conference on Agricultural Engineering for Sustainable Agriculture Production
2016
Editor/Reviewer Jurnal/Konferensi (lanjutan)
| 51 |
No Cakupan Media Tahun14 Internasional
ReviewerThe 2nd International Conference on Agricultural Engineering for Sustainable Agriculture Production: The Role of Agricultural Engineering on Adaptation to Climate Change Toward Sustainable Agriculture
2017
Jurnal Internasional1. Purwanto YA, Oshita S, Seo Y, Kawagoe Y. 2001.
Concentration of liquid foods by the use of gas hydrate. Journal of Food Engineering. 47: 133–138.
2. Alamsyah R, Tambunan AH, Purwanto YA, Kusdiana D. 2010. Comparison of static-mixer and blade agitator reactor in biodiesel production. CIGR Journal. 12(1): 99–106.
3. Purwanto YA, Oshita S, Kawagoe Y, Makino Y. 2012. 3-D Visualization of Cell Membrane of Cucumber Fruits Stored at Different Temperature. European Journal of Scientific Research. 79(3): 430–436.
4. Purwanto YA, Zainal PW, Ahmad U, Mardjan S, Makino Y, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S. 2013. Non Destructive Prediction of pH in Mango Fruits cv. Gedong Gincu Using NIR Spectroscopy. International Journal of Engineering & Technology. 13(3): 70–73.
5. Ahmad U, Sutrisno, Purwanto YA, Budiastra IW, Makino Y, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S, Novita DD. 2014. Prediction of hardness development in mangosteen peel
Editor/Reviewer Jurnal/Konferensi (lanjutan)
| 52 |
using NIR spectroscopy during low temperature storage. Engineering in Agriculture, Environment and Food. 7: 86–90.
6. Purwanto YA, Oshita S, Seo Y, Kawagoe Y. 2014. Separation process of nonpolar gas hydrate in food solution under high pressure apparatus. International Journal of Chemical Engineering. Volume 2014, Article ID 262968.
7. Karlinasari L, Sabed M, Wistara INJ, Purwanto YA. 2014. Near infrared (NIR) spectroscopy for estimating the chemical composition of (Acacia mangium wood. Willd.). J Indian Acad Wood Sci. 1(2): 162–167.
8. Yuniarto K, Welt BA, Purwanto YA, Purwadaria HK, Abdellatief A, Sunarti TC, Purwanto S. 2014. Effect of Plasticizer on Oxygen Permeability of Cost Polylactic Acid (PLA) Films Determined Using Dynamic Accumulation Method. Journal of Applied Packaging Research. 6(2): 51–57.
9. Makino Y, Isami A, Suhara T, Goto K, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S, Purwanto YA, Ahmad U, Sutrisno. 2015. Nondestructive Evaluation of Anthocyanin Concentration and Soluble Solid Content at the Vine and Blossom Ends of Green Mature Mangoes during Storage by Hyperspectral Spectroscopy. Food Science and Technology Research. 21(1): 59–65.
10. Purwanto YA, Sari HP, Budiastra IW. 2015. Effects of preprocessing techniques in developing a calibration model for soluble solid and acidity in ‘Gedong Gincu’ mango using NIR spectroscopy. International Journal of Engineering and Technology. 7(5): 1921–1927.
| 53 |
11. Hendrawan I, Sutrisno, Hariyadi P, Purwanto YA, Hasbullah R. 2015. Optimizing the Formula of Composite Non-Rice Carbohydrate Sources for Simulated Rice Grain Production. International Journal of Scientific and Engineering Research. 6(3): 7–13.
12. Purwanto YA, Budiastra IW, Darmawati E, Arifiya N. 2015. Measurement of starch and soluble solid content in papaya using near infrared spectroscopy. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. 7(6): 112–116.
13. Nikmatin S, Syafiuddin A, Beng Hong Kueh A, Purwanto YA. 2015. Effects of Nanoparticle Filler on Thermo-Physical Properties of Rattan Powder-Filled Polypropylene Composites. Jurnal Teknologi. 77(16): 181–187.
14. Farkhan, Purwanto YA, Hermawan W, Hambali E. 2016. Dynamical Performance Analysis of Moving Part Material Replacement from Cast Iron to EFB Fiber Filled Epoxy of CNC Woodworking Machinery. International Journal of Sciences: Basic and Applied Research. 27(3): 204–225.
15. Farkhan, Purwanto YA, Hermawan W, Hambali E. 2016. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences. 11(17): 10522–10558.
16. Purwanto YA, Budiastra IW, Darmawati E. 2016. Effect of low temperature storage on the rip-stage eating period of ‘Gedong Gincu’ mango fruits. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences. 11(17): 10365–10367.
17. Utami DR, Sutrisno, Purwanto YA. 2018. Effect of low temperature storage on quality and total phenolics of Thai eggplant (Solanum melongena cv. Gelatik). International Food Research Journal. 25(6): 2388–2393 (December 2018).
| 54 |
Jurnal Nasional1. Alamsyah R, Tambunan AH, Purwanto YA, Kusdiana
D. 2007. The current status of biodiesel production technology: Review. JTEP. 21(4): 323–340.
2. Gunadnya IB, Abdullah K, Tambunan AH, Purwanto YA, Oktaufik MAM, Nelwan LO. 2008. Analytical approach in estimating convective heat transfer coefficient. JTEP. 22(1): 21–28.
3. Gunadnya IB, Abdullah K, Tambunan AH, Purwanto YA, Oktaufik MAM. 2008. Pendekatan Analitik untuk Menduga Pindah Panas Konveksi. Journal of Agrotechno Indonesia. 14(2): 35–41.
4. Desrial, Purwanto YA, Wiratama F. 2010. Evaluasi Kinerja Tarik Traktor Tangan dengan Bahan Bakar Minyak Kelapa Murni. JTEP. 24(1): 1–5.
5. Arif C, Purwanto YA, Suhardiyanto H, Chadirin Y. 2010. Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan (JST) untuk Pendugaan Suhu Larutan Nutrisi yang Disirkulasikan dan Didinginkan Siang-Malam pada Tanaman Tomat Hidroponik. JTEP. 24(2): 115–120.
6. Kartika IA, Fathiyah S, Desrial, Purwanto YA. 2010. Pemurnian Minyak Nyamplung Dan Aplikasinya Sebagai Bahan Bakar Nabati. Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 20(2): 122–129.
7. Nikmatin S, Purwanto YA, Mandang T, Maddu A, Purwanto S. 2011. Pengganti Fiber Glass pada Komposit. Agroteknologi. 5(1): 40–46.
8. Nikmatin S, Purwanto YA, Purwanto S, Mandang T. 2012. Analisis Struktur Selulosa Kulit Rotan Sebagai Filler Bio Nano Komposit Dengan Difraksi Sinar X. Jurnal Sains Materi Indonesia. 13(2): 97–102.
| 55 |
9. Sutrisno, Purwanto YA, Hutabarat OS. 2012. Effect of Heat Shock Treatment and Aloe Vera Coating to Chilling Injury Symptom in Tomato (Lycopersicon asculantum Mill.). JTEP. 26(1): 45–49.
10. Sugianti C, Hasbullah R, Purwanto YA, Setyabudi DA. 2012. Effect of Gamma irradiation on the mortality of fuits flies on mango fruits cv Gedong (Mangifera indica L) during storage period. JTEP. 26(1): 41–46.
11. Sutrisno, Purwanto YA, Darmawati E, Syaefullah E. 2012. Identifikasi Perubahan Mutu Selama Penyimpanan Buah Manggis Menggunakan Near Infra Red Spectroscopy. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 17(2): 120–125.
12. Pradhana AY, Hasbullah R, Purwanto YA. 2013. Pengaruh Penambahan Kalium Permanganat Terhadap Mutu Pisang (Cv. Mas Kirana) pada Kemasan Atmosfir Termodifikasi Aktif. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. 10(2): 83–94.
13. Risyahadi ST, Darmawati E, Purwanto YA. 2014. Nilai Tambah pada Tindakan Pascapanen Curing, Pengeringan Askip dan Penyimpanan Bawang Merah Tingkat Petani (Studi Kasus Kabupaten Cirebon). Jurnal Sains Terapan. 4(2): 57–67.
14. Marlina L, Purwanto YA, Ahmad U. 2014. Aplikasi Pelapisan Kitosan dan Lilin Lebah untuk Meningkatkan Umur Simpan Salak Pondoh. JTEP. 2(1): 65–72.
15. Nurkusumaprama A, Darmawati E, Purwanto YA. 2014. Aplikasi Ice Gel pada Kemasan untuk Transportasi dan Penyimpanan Sementara Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus). JTEP. 2(2): 141–148.
| 56 |
16. Mutia AK, Purwanto YA, Nugroho LPE. 2014. Perubahan Kualitas Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Selama Penyimpanan Pada Tingkat Kadar Air dan Suhu Yang Berbeda. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. 11(2): 108–115.
17. Nurdjannah R, Purwanto YA, Sutrisno. 2014. Pengaruh Jenis Kemasan Dan Penyimpanan Dingin Terhadap Mutu Fisik Cabai Merah. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. 11(1):, 19–29.
18. Nurhayati, Hasbullah R, Purwanto YA. 2014. Pengaruh Vapor Heat Treatment Dan Suhu Penyimpanan Pada Mutu Buah Pepaya. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. 11(1): 39–47.
19. Lamona A, Purwanto YA, Sutrisno. 2015. Pengaruh Jenis Kemasan dan Penyimpanan Suhu Rendah Terhadap Perubahan Kualitas Cabai Merah Keriting Segar. JTEP. 3(2): 145–152.
20. Suci YT, Budiastra IW, Purwanto YA. 2015. Penggolongan Mangga cv Arumanis Berdasarkan Mutu Internal selama Penyimpanan Dingin dengan Near Infrared Reflectance Spectroscopy (NIRS). JTEP. 3(2): 121–128.
21. Hendrawan I, Sutrisno, Hariyadi P, Purwanto YA. 2015. Rokhani Rekayasa Mesin Pencetak Butir Beras Simulasi Dari Materi Tanaman Hutan. Jurnal Penelitian Hasil Hutan. 33(3): 235–246.
22. Ramadhani N, Purwanto YA, Poerwanto R. 2015. Pengaruh Durasi Pemaparan Etilen dan Suhu Degreening untuk Membentuk Warna Jingga Jeruk Siam Banyuwangi. Jurnal Hortikultura. 25(3): 277–286.
23. Arzam TS, Hidayati I, Poerwanto R, Purwanto YA. 2015. Precooling dan Konsentrasi Etilen dalam Degreening
| 57 |
untuk Membentuk Warna Jingga Kulit Buah Jeruk Siam. Jurnal Hortikultura. 25(3): 257–265.
24. Sari HP, Purwanto YA, Budiastra IW. 2016. Pendugaan Kandungan Kimia Mangga Gedong Gincu Menggunakan Spektroskopi Inframerah Dekat. Agritech. 36(3): 294–301.
15. Fahri N, Purwanto YA, Budiastra IW. 2016. Penggolongan Mangga Gedong Gincu Berdasarkan Rasio Kandungan Gula Asam Menggunakan Prediksi Near Infrared Spectroscopy. JTEP. 4(1): 31–36.
16. Hakiki DN, Darmawati E, Purwanto YA, Hideto U. 2016. Perubahan Kualitas Pasca Panen Bayam Organik selama Penyimpanan setelah Perlakuan Heat Shock dan Hydrocooling. JTEP. 4(1): 53–58.
17. Mardiana, Purwanto YA, Nugroho LP, Sobir. 2016. Pengaruh Penyimpanan suhu rendah Benih Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Pertumbuhan Benih. JTEP. 4(1): 67–74.
18. Yuniarto K, Purwanto YA, Purwanto S, Welt BA, Purwadaria HK, Sunarti TC. 2016. Thermal Properties, Crystallinity, and Oxygen Permeability of Namontmorillonite Reinforced Plasticized Poly(lactic acid) Film. Makara J. Technol. 20(1): 1–6.
19. Priyantono E, Purwanto YA, Sobir. 2016. Penyimpanan Dingin Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Varietas Bima Brebes, Tajuk, dan Bali Karet. Warta IHP. 33(1): 32–38.
20. Musdalifaha N, Purwanto YA, Poerwanto R. 2016. Pengaruh Suhu dan Lama Penyimpanan Terhadap Warna Jeruk Siam Pontianak Setelah Degreening. Warta IHP. 33(1): 39–48.
| 58 |
21. Ummah N, Purwanto YA, Suryani A. 2016. Penentuan Konstanta Laju Pengeringan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Iris Menggunakan Tunnel Dehydrator. Warta IHP. 33(2): 49–56.
22. Rahmiati TM, Purwanto YA, Budijanto S, Khumaida N. 2016. Sifat Fisikokimia Tepung dari 10 Genotipe Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz) Hasil Pemuliaan. Agritech. 36(4): 459–466.
23. Purwanto YA, Effendi RN. 2016. Penggunaan Asam Askorbat dan Lidah Buaya untuk Menghambat Pencoklatan pada Buah Potong Apel Malang. JTEP. 4(2): 203–210.
24. Farkhan, Purwanto YA, Hambali E, Hermawan W. 2017. Pemanfaatan TKKS Sebagai Pengisi Komposit Epoxy Untuk Struktur Bergerak Mesin CNC Perkayuan. JTEP. 5(1): 33–40.
25. Mukhlis AMA, Hartulistiyoso E, Purwanto YA. 2017. Pengaruh Kadar Air Terhadap Beberapa Sifat Fisik Biji Lada Putih. Agritech. 37(1): 15–21.
26. Kurniasari I, Purwanto YA, Budiastra IW, Ridwani S. 2017. Prediksi Tanin dan Total Padatan Tidak Terlarut Buah Kesemek (Diospyros kaki L.) Menggunakan Spektroskopi NIR. JTEP. 5(3): 245–252.
27. Pattiruhu G, Purwanto YA, Darmawati E. 2017. Perlakuan Panas untuk Mengurangi Gejala Kerusakan Dingin pada Mangga (Mangifera indica L.) var. Gadung selama Penyimpanan pada Suhu Rendah. Comm. Horticulturae Journal. 1(1): 8–13.
28. Rauf RB, Purwanto YA. 2017. Perlakuan Pascapanen Buah Kesemek Reundeu (Diosphyros kaki L.) Menggunakan Gas Karbon Dioksida. Comm. Horticulturae Journal. 1(1): 14–19.
| 59 |
29. Widyaningrum, Purwanto YA, Marjan S. 2018. Desain Sistem Kontrol dan Monitoring Kondisi Udara pada Controlled Atmosphere Storage Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno. JTEP. 6(1): 75–82.
30. Madi SCY, Budiastra IW, Purwanto YA, Widyotomo S. 2018. Analisis Pengaruh Variasi Jumlah Lapisan Biji pada Akurasi Prediksi Kandungan Minor Biji Kopi Arabika Hijau Bondowoso dengan NIR Spectroscopy. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 23(2): 81–87.
Seminar Internasional1. Abdullah K, Sagara Y, Hartulistiyoso E, Purwanto YA.
1990. Jet Cooling using Solar Energy. The Annual Seminar on Joint Research JICA-DGHE/IPB: ADAET JTA-9a(132) Bogor 19–21 March 1990.
2. Yamin M, Purwanto YA, Abdullah K, Sagara Y. 1990. The measurement of Thermal Conductivity of Tropical Fruits. The 3rd Joint Seminar JICA-IPB, Bogor-Indonesia 8–9 October 1990.
3. Abdullah K, Hartulistiyoso E, Purwanto YA.1991. Vapour Jet Cooling System Using Solar Energy. Proceeding of the National Seminar on Higher Education Research, Bogor 21–24 January1991.
4. Abdullah K, Purwanto YA.1993. Thermophysical Properties of Tropical Agricultural Products. Proceeding of the Annual Seminar on Joint Research JICA-DGHE/IPB: ADAET JTA-9a(132), Bogor February 1993.
5. Purwanto YA, Oshita S. 1998. Studies on the Concentration of Liquid Foods by The Use of Gas Hydrate. The 2nd Symposium on Agricultural Sciences and Biochemical Engineering, Tokyo-Japan March 1998.
| 60 |
6. Purwanto YA, Sutrisno, Rizkia H, Oshita S. 2004. Effect of storage temperature on the quality of mango fruit (Mangifera indica L.) cv. Gedong gincu. The 2004 CIGR International Conference, Beijing 11–14 October 2004.
7. Purwanto YA. 2005. Chilling injury in agricultural product detected through its dynamic state of water. The 7th Symposium on Agricultural Sciences (SAS), Tokyo-Japan 26 March 2005.
8. Daisuke A, Oshita S, Kawagoe Y, Makino Y, Purwanto YA. 2005. Change in cell turgor pressure of spinach leaf during storage. The International Conference on Research Highlights and Vanguard Technology on Environmental Engineering in Agricultural Systems, Kanazawa, Japan 12–15 September 2005.
9. Purwanto YA, Oshita S. 2005. Water movement in cucumber fruits (Cucumis sativus, L) in relation to chilling injury measured by Pulsed Field Gradient (PFG) – NMR. Indonesian Scientific Meeting 2005, Nagoya University, 3 September 2005.
10. Purwanto YA, Sutrisno. 2005. Study on the artificial ripening method of banana at wholesaler in West Java, Indonesia. Indonesian Scientific Meeting 2005, Nagoya University, 3 September 2005.
11. Purwanto YA, Tsuchiya H, Oshita S, Kawagoe Y, Makino Y. 2005. Determination of chilling injury index in cucumber fruits through proton NMR analysis. IC-RVEA, Kanazawa, Japan 12–15 September 2005.
12. Sutrisno, Purwanto YA, Idris IM, Hutabarat OS, Sugiyono. 2009. Effect of Heat Shock Treatment and Aloe Vera Coating to Chilling Injury Symptom in Tomato (Lycopersicon asculantum Mill.). International Seminar of AESA, Bogor 25 November 2009.
| 61 |
13. Isami A, Makino Y, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S, Purwanto YA, Ahmad U, Sutrisno, Serizawa M, Ishiyama R et al. 2010. Nondestructive analysis of quality of mango fruits by using hyperspectral imaging. Presented at 2010 Annual Meeting of the Spectroscopical Society of Japan: Symposium on “Spectroscopical Applications to Environment and Energy”, Kyoto University-Japan 18–20 November 2010.
14. Purwanto YA, Sutrisno, Ahmad U, Makino Y, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S. 2011. Detection of chilling injury in mango fruits (Mangifera indica L.) cv. Gedong gincu stored under low temperature. Lokakarya Bilateral Exchange Program JSPS-DGHE Research Project 2009–2011, Jakarta June 2011.
15. Purwanto YA, Sutrisno. 2012. Postharvest, quality and food safety on fruit production in Indonesia. Workshop on “Post Harvest, Quality and Food Safety of Tropical Fruit Production in South East Asian Countries”, Bangkok-Thailand 30 April–04 May 2012.
16. Purwanto YA, Okvitasari H, Mardjan S, Ahmad U, Makino Y, Oshita S, Kuroki S, Kawagoe Y. 2012. Chilling injury in green mature ‘Gedong Gincu” mango fruits based on the changes in ion leakage. II Asia Pacific Symposium on Postharvest Research Education and Extension: APS2012, Yogyakarta-Indonesia 18–20 September 2012.
17. Purwanto YA. Zainal PW, Sutrisno, Ahmad U, Makino Y, Oshita S, Kawagoe Y, Kuroki S. 2013. Non destructive prediction of ripe-stage quality of mango fruit cv ‘Gedong Gincu’stored in low temperature by NIR Spectroscopy. The International Symposium on Agricultural and Biosystem Engineering (ISABE, Yogyakarta-Indonesia 28–29 August 2013.
| 62 |
18. Purwanto YA, Nurdjannah R, Lamona A, Darmawati E, Purwanti N. 2013. Packaging of curly chilies during transportation and temporary storage for domestic market in Indonesia. Proceeding of the International Symposium on Quality Management of Fruits and Vegetables for Human Health (FVHH2013), Bangkok 5–8 August 2013.
19. Purwanto YA. 2013. Application of modern food safety managements systems for ensuring food safety in the FFV chains: experience of Indonesia. Invited speaker on the Workshop on Emerging Postharvest Technologies for Fresh Fruit and Vegetables, Denpasar-Bali 23–27 September 2013.
20. Purwanto YA. 2014. Reducing postharvest losses of fresh red chili during transportation and temporary storage in Indonesia through improved packaging. Invited speaker on International Workshop on Reduction of Post Harvest, Colombo 17–20 March 2014.
21. Purwanto YA, Fernando E. 2014. Critical point for postharvest losses of banana in Indonesia. The 4th ASEAN Science Congress and Sub Committee Conferences, Bogor 18–19 August 2014.
22. Purwanto YA, Arifiya N, Budiastra IW, Sutrisno, Darmawati E, Makino Y, Oshita S. 2014. Postharvest quality and shelf life of papaya cv IPB9 at different picking days. The 2014 ISSAAS International Congress and General Meeting, Tokyo 8–10 November 2014.
23. Purwanto YA, Risyahadi ST. 2014. Supply chain and value chain development of shallot in Indonesia. The 2nd International Conference on Agricultural and Rural Development in Southeast Asia (ARD 2014), Manila 12–13 November 2014.
| 63 |
24. Purwanto YA, Panjahitan PM, Sutrisno, Darmawati E, Makino Y, Oshita S. 2014. Maturity prediction of papaya using NIR Spectroscopy. The 3rd Asia Pacific Symposium on postharvest research, education and extension-ISHS, Ho Chi Minh city 8–11 December 2014.
25. Purwanto YA, Widowati F, Sobir. 2015. Responses of shallot (Allium ascalonicum L.) to low temperature as related to long-term storage. The 3rd ISHS Southeast Asia Symposium on Quality Management in Postharvest Systems (SEAsia2015), Siem Reap-Cambodia 13–15 August 2015.
26. Purwanto YA, Fahri N, Budiastra IW. 2015. Classification of Sugar Acid Ratio in ‘Gedong Gincu’ Mango Using Near Infrared Spectroscopy. ISSAAS International Symposium and Conference, Tokyo University of Agriculture-Japan 7–9 November 2015.
27. Purwanto YA, Damayanti EK, Prasetyo LB, Efendi H, Murtilaksono K. 2015. Model of energy self-sufficient village near National Park area: a simple techno-economy analysis. International Conference on The 10th Anniversary of InterCafe Collaborated With PGN, Bogor 24 November 2015.
28. Nuraisyah A, Purwanto YA, Darmawati E. 2016. Effects of Cold Storage on Quality and Sulfur of Minimally Processed Shallots (Allium ascolanicum L.) Slices. The 2nd International Symposium on Agricultural and Biosystem Engineering, Mataram-Indonesia 9–11 August 2016.
29. Purwanto YA, Nugraha RB. 2016. Effect of low temperature storage on the postharvest quality of minimally processed shallot (Allium ascalonicum L.). 3rd International Conference on Agriculture and Food Engineering (CAFEi) 2016, Kuala Lumpur 23–15 August 2016.
| 64 |
30. Yuniarto K, Purwanto YA, Purwanto S, Welt BA, Purwadaria HK, Sunarti TC. 2016. Infrared and Raman studies on polylactide acid and polyethylene glycol-400 blend. The 3rd International Conference on Advanced Materials Science and Technology (ICAMST 2015), Semarang-Indonesia 6–7 October 2015.
31. Ahmad U, Purwanto YA, Cahyo LD. 2017. Study on measuring the ripeness level of the crystal guava fruit using NIR (near infrared) spectroscopy. The 4th ISHS Asia Symposium on Quality Management in Postharvest Systems, Jeonju-Korea 12–14 September 2017.
32. Purwanto YA, Shalihy W, Ahmad U. 2017. Study on the supply chains and the potency of the use of cold storage to extend shelf life of shallot (Allium ascalonicum L.) in Indonesia. The 4th ISHS Asia Symposium on Quality Management in Postharvest Systems, Jeonju-Korea 12–14 September 2017.
33. Nino J, Nelwan LO, Purwanto YA. 2018. Application of Natural Air Drying on Shelled Corn in Timor. The 2nd International Conference Agricultural Engineering for Sustainable Agriculture Production, Bogor 23–25 October 2017.
34. Setiawan D, Subrata IDM, Purwanto YA, Tambunan AH. 2018. Evaluation of Working Fluids for Organic Rankine Cycle Based on Exergy Analysis. The 2nd International Conference Agricultural Engineering for Sustainable Agriculture Production, Bogor 23–25 October 2017.
35. Kurniawan YR, Purwanto YA, Purwanti N, Budijanto S. 2018. Measurement of Moisture Sorption Isotherm by DVS Hydrosorb. The 2nd International Conference Agricultural Engineering for Sustainable Agriculture Production, Bogor 23–25 October 2017.
| 65 |
36. Saragih CSR, Purwanto YA, Sutrisno. 2017. Application of Cold Storage for Raja Sere Banana (Musa acuminata colla). The 2nd International Conference Agricultural Engineering for Sustainable Agriculture Production, Bogor 23–25 October 2017.
37. Cano DM, Purwanto YA, Sutrisno, Budiastra IW, Kuroki S, 2017. Determination of the Characteristics and Classification of near-infrared Spectra of Patchouli Oil (Pogostemon Cablin Benth.) from Different Origin. The 2nd International Conference Agricultural Engineering for Sustainable Agriculture Production, Bogor 23–25 October 2017.
38. Purwanto YA. 2017. Application of fine bubble technology to accelerate seed germination in Indonesia. The First Meeting for FBIA International Platform for Fine Bubble Application, Tokyo 6 December 2017.
39. Purwanto YA, Sobir, Sulassih, Naibaho N, Yuda S, Nurmalia. 2018. Quality changes of garlic (Allium sativum) cv. Lumbu Kuning at different storage conditions. The 2nd International Conference on Agricultural Postharvest Handling and Processing. Kuta-Bali August 29–31, 2018.
40. Purwanto YA, Sutrisno. 2018. Added value along agri-product supply chain. The 2nd International Conference on Agricultural Postharvest Handling and Processing. Kuta-Bali August 29–31, 2018.
Seminar Nasional1. Purwanto YA. 2001. Penentuan sifat fisik air dalam
bahan pangan cair dengan menggunakan Proton Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Prosiding Seminar Tahunan Perhimpunan Teknik Pertanain (Perteta), Jakarta 10–11 Juli 2001.
| 66 |
2. Rohana A, Tambunan AH, Purwanto YA. 2001. Pembekuan vakum buah Markisa (Passiflora edutis). Prosiding Seminar Tahunan Perhimpunan Teknik Pertanain (Perteta), Jakarta 10–11 Juli 2001.
3. Purwanto YA. 2006. Water movement in agricultural products stored under chilled and non chilled temperature. The Annual Meeting of Indonesian Society of Agricultural Engineering (ISAE), Bogor 29–30 Nopember 2006.
4. Werdiningsih W, Suroso, Purwanto YA, Sutrisno. 2007. Effect of the Storage Conditions on the Quality of Banana (Musa sativa L.) cv. Raja Bulu after Ripening Treatment. Proceeding of the National Seminar of Persada, Bogor 9 August 2007.
5. Hamaisa A, Sutrisno, Purwanto YA. 2007. Effect of Maturity Conditions of Papaya (Carica papaya L.) cv IPB-1 on the Quality after Ripening Treatment. Proceeding of the National Seminar of Persada, Bogor, 9 August 2007.
6. Hamaisa A, Sutrisno, Purwanto YA. 2007. The Effect of Storage Temperature to Shelf Life and Quality of Papaya (Carica papaya L.) cv. IPB1 during Storage and Artificial Ripening. The National Seminar for Food Security, Bandar Lampung 15–16 November 15–16 2007.
7. Widodo P, Wulandani D, Purwanto YA. 2008. Analisis Computable Fluid Dynamic (CFD) pada Model Efek Rumah Kaca Hybrid Tipe Rak Berputar untuk Pengeringan Cengkeh. Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian, Jakarta 3–4 Oktober 2008.
8. Nurba D, Wulandani D, Purwanto YA, Paramawati R, Nelwan LO. 2008. Analisis Distribusi Suhu, Aliran Udara dan RH dalam In-Store Dryer (ISD) untuk Biji-bijian
| 67 |
Menggunakan Computational Fluid Dynamics (CFD). Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian, Jakarta 3–4 Oktober 2008.
9. Purwanto YA, Sutrisno, Rakhelia E, Sugiyono. 2009. Perubahan Kualitas Buah Manggis (Garcinia mengosiana L.) Setelah Proses Trasnportasi Dan Penyimpanan Dingin. Seminar Nasional dan Gelar Teknologi PERTETA, Mataram 8–9 Agustus 2009.
10. Purwanto YA, Suhardiyanto H, Arif C, Chadirin Y. 2010. Rekayasa Lingkungan Termal Larutan Nutrisi pada Budidaya Tanaman Tomat secara Hidroponik. Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB 2010. Bogor 20 Oktober 2010.
11. Purwanto YA, Herdiana N, Sutrisno. 2010. Heat Shock Treatment Untuk Mengurangi Gejala Chilling Injury Produk Pertanian Segar Yang Disimpan Pada Suhu Rendah. Seminar Nasional Perteta 2010, Purwokerto 10–12 Juli 2010.
12. Desrial, Miftahuddin, Purwanto YA. 2011. Uji Daya Tahan Motor Bakar Diesel yang Telah Dimodifikasi dengan Bahan Bakar Minyak Nyamplung. Seminar Nasional PERTETA 2011, Jember 21–22 Juli 2011.
13. Purwanto YA, Desrial, Kraftiadi S, Barlian NL, Pardede MH, Sunandar K. 2011. Uji Karakteristik Minyak yamplung Sebagai Bahan Bakar Nabati Secara Langsung ; Seminar Nasional Perteta 2011, Jember 21–22 Juli 2011.
14. Purwanto YA, Heruwati I, Rindang A. 2011. Deteksi Chilling Injury dengan Near Infrared (NIR) Berdasarkan Parameter Perubahan pH. Seminar Nasional PERTETA 2011, Bandung 6–8 Desember 2011.
15. Purwanto YA, Vernando E. 2012. Penentuan Titik Kritis Susut Pasca Panen Pisang (Studi Kasus di Sentra Produksi
| 68 |
Pisang, Cianjur). Seminar Nasional PERTETA 2012, Denpasar 13–14 Juli 2012.
16. Purwanto YA, Pujasari G. 2012. Penentuan titik kritis susut pasca panen pepaya (Studi kasus di sentra produksi pepaya di Kabupaten Sukabumi, Banyumas, Kebumen dan Boyolali). Seminar Nasional PERTETA 2012, Malang 30 Nop–2 Des 2012.
17. Suhartanto MR, Purwanto YA, N. Naibaho, Adiwirman. 2016. Penerapan Teknologi Budi Daya Hortikultura Spesifik Lahan Gambut di Desa Sering, Kec. Kerinci, Kab. Pelalawan, Provinsi Riau. Seminar Nasional dan Kongres Perhimpunan Agronomi Indonesia 2016, April 2016.
Kegiatan Pengabdian pada MasyarakatNo Tahun Judul Pengabdian Penyelenggara1 2000 Replikasi model industri kecil berbasis
hortikulturaDeperindag
2 2000–2001
Keikutsertaan petani dalam sistem pasar induk Jakarta
Pemda DKI
3 2001 Third Country Training Program Agricultural Engineering and Technology in Developing Countries: Postharvest Engineering and Technology
JICA-CREATA
4 2001 Pengembangan Bogor Agroteknologi Park
Bapeda, Kab. Bogor
5 2001–2002
Pelatihan Aplikasi Teknologi Hidroponik untuk Pengembangan Agribisnis Perkotaan
DIKTI
| 69 |
No Tahun Judul Pengabdian Penyelenggara6 2002 Third Country Training Program
Agricultural Engineering and Technology in Developing Countries: Drying, Cooling and Renewable Energy-Renewable Energy for Thermal Processes of Agricultural Products
JICA
7 2002 Pendidikan dan Pelatihan Kewirausahaan bagi PNS di Kabupaten Batang
Pemkab Batang
8 2002 Pengembangan Agroindustri pengolahan produk pangan, kerjasama dengan Badan Ketahanan Pangan Jawa Tengah
Pemprov Jateng
9 2002 Rancang bangun kawasan pertanian hortikultura Riau
Deptan
10 2002–2003
Penelitian Agrotechno Park di kabupaten Bogor
Bappeda Kab. Bogor
11 2002 Perancangan Agroindustri Patin di Kabupaten Muba
Kab. Musi Banyuasin
12 2002 Perancangan Pertanian Terpadu di Kabupaten Muba
Kab. Musi Banyuasin
13 2003 Pelatihan Rancang Bangun Infrastruktur Perkebunan dan Hortikultura
CREATA IPB
14 2003 Penyusunan Rancangan Pembiayaan UKM melalui Lembaga Pembiayaan seperti Modal Ventura dan Leasing
Kantor Menteri Negara Koperasi dan UKM
15 2003 Pembangunan Agroindustri Patin di Kabupaten MuBA
Kab. Musi Banyuaasin
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (lanjutan)
| 70 |
No Tahun Judul Pengabdian Penyelenggara16 2005–
2006Kaji Tindak Pengadaan Fasilitas Penyimpan Dingin untuk buah Rambutan
Kapet Bima
17 2006 Kajian model-model Agro Techno Park (ATP) yang layak dikembangkan di Indonesia
Menristek
18 2006 Penyusunan Food Tech Produk Pangan Spesifik Daerah
Badan POM
19 2006 Pengembangan alat pengering energi matahari
Ditjen Listrik dan Energi Baru
20 2006 Kaji tindak pengembangan alat pengering tipe lorong
BPM NTB
21 2007 Pengembangan Alsintan Center di Propinsi Kalbar
Deperin – Prop. Kalbar
22 2007 Pengawalan dan Pengembangan Pasca Panen Bawang Merah di Kab. Bantul dan Nganjuk
Ditjen P2HP
23 2007 Sistem distribusi pangan Menristek24 2007 Kajian Pengembangan Kompetensi Inti
Daerah Deperin
25 2007 Evaluasi Pengembangan Silo Deptan26 2008 Pelatihan Pembuatan Sari Buah Jambu
Biji, Mangga dan Sirsak – Penanganan Pasca panen buah Mangga, Jambu biji dan Sirsak
PT Unilever
27 2008 Perbaikan Pendapatan Petani Kecil Ubi Jalar melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemasaran
Dirjen P2HP
28 2008 Penanganan Sampah Pasar Danamon Peduli29 2008 Gerakan Penanganan Pasca panen dan
pemasaran Gabah Beras (GP4GB)Deptan
30 2008 Studi Pengembangan RPC di Indonesia PT Bernala
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (lanjutan)
| 71 |
No Tahun Judul Pengabdian Penyelenggara31 2008–
2009Pelatihan Teknologi Pengelolaan Sampah
PPLH IPB
32 2008–2009
Development of energy self sufficient at Kampung Lebakpicung, Banten Province
PT PLN
33 2009 Quantification of Coffee Beans Degradation Following Flood
PT Axis
34 2009 Penerapan teknologi pengolahan gula semut untuk Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Kampung Lebakpicung, Desa Hegarmanah, Kec. Cibebeber, kab Lebak, Provinsi Banten
DIKTI
35 2009 Technical discussion of floriculture farmer at Floriculture exhibition, Tangerang city
Deptan
36 2009 Technical discuccion on the empowerment of farmer goups.
Deptan
37 2010 Technical guidance for development of handling and marketing for horticultural products at 17 horticultural central production area in West Java.
Deptan
38 2010 Green Technology untuk UKM Kementrian Koperasi dan UKM
38 2011 Utilization of crude vegetable oil from Bintaro plantation for kerosene subtitution at Teluk Meranti area, Riau
PT RAPP
40 2011 Support for the Development of a Project Pipeline in the Biomass – Palm Oil Energy Sector.
Department for International Development, British Embassy
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (lanjutan)
| 72 |
No Tahun Judul Pengabdian Penyelenggara41 2011 Appropriate Technology to Increase
Added Value of Food ProductsIPB-Ministry of Cooperation – ASEAN secretariate
42 2012 Penyusunan Pedoman Penanganan Pascapanen Buah Terna dan Merambat
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan
43 2012 Sosialisasi Teknologi Pascapanen Buah Naga
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan
44 2012 Sosisalisasi Teknologi Peningkatan pascapanen Pisang
Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan
45 2011–2012
Development of Corporate Farming System for rice
IPB
46 2012 Study on Market Appraisal and Value Chain Development of Chili Products in West Java
FAO
47 2013 Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) Pascapanen pisang
Kementan
48 2013 Disemination of coffee processing technology to increase income for community (case study in kampong Lebakpicung community, Lebak, Banten province)
DIKTI
49 2013 Determination of critical point of postharvest losses for banana and papaya in production center
Kementan
50 2013 Tracibility for Indonesian tropical fruits product
Kementan
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (lanjutan)
| 73 |
No Tahun Judul Pengabdian Penyelenggara51 2013 Good Handling Practices for vegetable
productsKementan
52 2013 Development of Industrial Park Area for Agricultural Product Processing and Marketing
Kementan
53 2013 Training on Good Handling Practices and Good Manufacturing Practices for chili products in Kediri and Garut Regency
FAO
54 2013 Training on Good Handling Practices for banana
PTPN 8
55 2013 Green Prosperity (Micro-hydro agro-forestry integration)
NREL
56 2013 Identification of potency and utilization of biomass for biofuel based on municipal waste and biogas in Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku and Papua
PT Hexsa Indotech
57 2013–2014
Development of processing and marketing area for agricultural product in West Java
Kementan
58 2014 Study on demand and production of chili in Indonesia
Kementan
59 2014 Study on potency of microhydro power plant at Remis Lake, Palimanan
PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, Palimanan
60 2015 Pelatihan Budidaya, Pengolahan dan Pengemasan Kopi
LSM Peduli Lingkungan Kabupaten Bogor
61 2015 Penyusunan Master Plan Pengembangan produksi kopi di Kabupaten Mamasa Sulawesi Barat
Kab. Mamasa
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (lanjutan)
| 74 |
No Tahun Judul Pengabdian Penyelenggara62 2015 Sosialisasi Teknologi Degreening Jeruk Direktorat
Jenderal Hortikultura Kementan
63 2015 FGD Pascapanen Buah Direktorat Jenderal Hortikultura Kementan
64 2015–2018
Green Knowledge with Basis of Local Needs and Wisdom to Support Sustainable Development
MCA-Indonesia
65 2016 Penanganan Pascapanen untuk Memperpanjang Masa Kesegaran Buah
BPPT
66 2017 Penyusunan RIPIDA Kabupaten Sumbawa 2017
Kab. Sumbawa
67 2017 Summer course: Green technology for sustainable tropical agriculture
IPB
68 2017 Oil palm course 2017 Ministry of Foreign Affairs of Indonesia – IPB – Jambi University
69 2017–2018
Reduction of Post-Harvest Losses for Agriculture Produces and Products in ASEAN Region
ASEAN Secretariate
70 2018 Pengembangan buah unggulan Indonesia
PKHT-Kemenristekdikti
71 2018 Penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) Pascapanen Pepaya
Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Kab. Bogor
Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (lanjutan)