Post on 10-Aug-2015
NEKROPSIpada GI TRACK
KELOMPOK 1ADICAN faizal
irul
bagas
debin
riri
Ayu Nisa’
jefry
hendro
dindos
pimpim
samha
rendy
puput
paura
ANa
lelyta
GI TRACK of bovine
Ruminansia khususnya sapi adalah hewan dengan tipe
sistem pencernaan
Poligastrik atau lambung yang lebih dari satu.
Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut masam)
Tahapan Nekropsi GI TRACK
Amati keadaan umum hewan saat masih hidupEuthanasi lalu Rebahkan kiri left lateral rekumbency dengan kepala di sebelah kiri secan
Buat irisan dari mandibula sampai arcus ischiadichuis, hindari ambing dan penis /irisan kulit digaris median tubuh mulai dari leher, dada, perut
Lepaskan keempat tungkai (kaki) dari tubuh dengan cara membuat irisan pada ketiak dan dilipat paha sambil mematahkan sendi pangkal paha. Dengan demikian hewan lebih mudah terlentang.
Kuliti bagian ventral dan lateral , amati jaringan otot dan kelenjar limfe bawah kulit
Keluarkan usus dengan mengikat ganda rectum dan potong di antara kedua ikatan itu
Duodenum diikat kembar pada 2 tempat yaitu: di muka dan belakang lengkungan S (keluarkan bersama hati)
Setelah keluar lepaskan dari mesenterium (penggantung usus) dan dibuka. Lepaskan mesenterium dan kelenjar limfenya
Keluarkan keempat bagian lambung beserta esophagus dan limpa dari lambung besar ( letak limpa: sebelah kiri rumen)
Permulaan esophagus di ikat
Buka perut (dari rumen, reticulum, omasum, abomasums periksa kemungkinan adanya cacing
Gi track
mulut oesophagus rumen
reticukulum
omasumabomasum
usus halus usus besar anus
1. Bibir 2. Lidah 3. Gigi 4. Air
Liur
MULUTBagian dari Rongga Mulut yg dapat digunakan untuk identifikasi :
Contohnya pada kasus PMK
Mulut melepuh sehingga mengalami hipersalivasi
esophagusEsophagus menghubungkan mulut
dengan lambung (pada hewan monogastrik),
proventrikulus (pada unggas) dan
rumen (pada hewan poligastrik/ ruminansia).
Esophagus terletak pada sepanjang ronga dada dan berdampingan dengan trachea.
Nerkopsi pada esophagusKuliti juga bagian leher dan rahang bagian kanan belah otot maseter bagian kananLepaskan lidah, keluarkan laryng, trakhea, dan esofagus dan pisahkan esofagus dari trachea.
Pisahkan trachea dengan esophagus.
Perhatikan lidah, faring, dan laryng, apakah terdapat lesi.
Lakukam sayatan memeanjang pada bagian esophagus untuk mengetahui kondisi bag dalamnya (lihat gambar)
normal abnormal
“esophagus necrotic syndrome”
“eosinophilic esopgagitis”
rumen• Kompartemen terbesar
dari lambung rumen• Mengandung large fiber
mat fx/ penyerapan• Permukaan bagian
dalam shag carpet papilla u/ penyerapan
• Papila mengelupas hewan telah mati ≥ 1 jam
Ambil sample guna pemeriksaan parasitologi, histologi, biokimia dan toksikologi
Abnormalitaspada rumen
Acidosis hijauan ↑Kembung / Bloat / TympaniParasit di rumen Paramphistomum cervi, Gastrothylax crumenifertraumatic gastritis akibat adanya benda tajam (corpora alinea) yang masuk ke rumen
RetikulumPada ruminansia,
retikulum merupakan bagian
lambung (kompartemen) yang paling kranial. Pada bagian
dalamnya diselimuti oleh membran mukosa yang
mengandung intersekting ridge dan membagi permukaan itu menjadi permukaan yang menyerupai permukaan
sarang lebah.
Nekropsi pada retikulum
Sebagian besar kasusnekropsi pada
retikulumadalah adanya
corpora aliena
Omasum merupakan
kelanjutan dari retikulum yang
terletak di sebelah kanan rumen dan retikulum persis
pada posisi kaudal hati
omasum
Nekropsi pada omasum
Periksa kondisi mukosa omasum secara makroskopis
Cermati pula adanya cacing atau tidak
Iris sebagian kecil omasum untuk dijadikan sample
membuka lembaran-lambaran dari bagian omasum
abomasumNekropsi pada
abomasum biasanya didominasi oleh adanya kasus
Displacement Abomasum
(LDA atau RDA)
Kejadian DA biasanya diawali dengan adanya atoni abomasum dan timbunan gas sehingga abomasum mudah sekali bergeser.
Selain Displacia Abomasum terdapat pula beberapa kasus yang terjadi pada bagian abomasum
Haemonchiasis
disebabkan oleh jenis parasit cacing Nematoda.
Spesies Haemonchus contortus
Enterotoksemia
disebabkan oleh berbagai tipe Cl perfringens toksigenik.
Hasil pemeriksaan patologis yaitu terlihat mukosa
hiperemis.
Usus halususus halus terdiri dari
duodenum, jejunum
dan ileum
Pada daerah usus juga perlu dilakukan insisi untuk
mengetahui bagian dalam usus seperti mukosa usus atau juga
identifikasi adanya ptekie serta ulcer
Pada daerah usus halus, saat nekropsi biasanya ditemukan beberapa kasus abnormalitas seperti :
EnteritisAgen penyebab dari
enteritis ini beragam, mulai
dari Makan bahan yang telah
busuk, benda asing, Agen
infeksi seperti Bakterial (Salmonella, Clostridium, Campylobacter, Eschericia coli,
Bacillus piliformis), Fungi (lebih sering menyebabkan
diare kronis) serta Parasit (Ascaris, Giardia, Strongyloides)
Mukosa usus mengalami
hiperemi
Obstruksi
Pemeriksaan rektal pada pasien obstruksi komplet akan ditemukan feses yang normal, namun umumnya ditemukan
feses kering dan keras dan mukosa usus kering kesat.
Usus besar
Usus besar terdiri dari
caecum, colon dan rectum
Pada nekropsi usus besar lakukan pemotongan multiple sections pada intestine untuk melihat lapisan mukosa
usus.
Pada dasarnya, kasus penyakit yang ditemukan pada usus besar tidak jauh berbeda dengan pada
usus halus
colitis
Pada kasus colitis mukosa usus terlihat abnormal, terjadi
hiperemi sehingga kadang menyebabkan
feses keluar bersama darah.
anal
ANAL yang normal memiliki kulit perianal utuh, biasanya sedikit lebih berpigmentasi, kulit anus normal, kasar dan lembap dibandingkan kulit
perianal dan biasanya tanpa rambut
Beberapa tanda yang terlihat pada
abnormalitas anus :
• Luka/ulcer & lesi,• Perdarahan• Pembengkakan• tonjolan abnormal
(abses/tumor)• Terdapat fisura
(retakan),• Inflamasi• Abses• Hemoroid menonjol
(dilatasi vena terlihat sprti tonjolan kemerahan pada kulit)
• Lubang fistula
TERIMAKASIH TEMAN-TEMANKUYANG BUDIMAN :)