Post on 25-Nov-2015
description
Perkembangan penanaman modal dapat dilihat dari jumlah proyek dan nilai invetasi yang telah disetujui. Padatahun 2010, Jumlah Proyek PMDN yang disetujui sebanyak 85 proyek dengan nilai investasi sebesar 40868796 JutaRupiah. Sedangkan PMA yang disetujui 114 proyek dengan nilai investasi 2053716 Ribu US$. Penanaman modal diProvinsi Jawa Timur ini paling banyak pada bidang usaha industri makanan, industri farmasi dan bahan kimia.
Banyaknya Proyek PMDN yang disetujui menurut sektor di Jawa Timur Tahun 2010
Sektor Proyek Investasi
(000 000 Rp)
Sektor Primer
Tanaman Pangan Perkebunan
Peternakan 1 35000
Kehutanan
Perikanan
Pertambangan
Sektor Sekunder
Industri Makanan 26 5133780
Industri Tekstil 2 153116
Industri Barang dari kulit dan alas kaki
Industri Kayu 2 40394
Industri kertas dan percetakan 10 7318828
Industri kimia dan farmasi 20 16204005
Industri karet dan plastik 3 99570
Industri mineral non logam 8 1784648
industri logam, mesin dan elektronik
Ind. Intru Kedokteran, Presisi & optik & Jam
Industri kendaraan bermotor & alat transportasi lain
Industri lainnya 4 1055965
Sektor Tersier
Listrik, Gas dan air
Bangunan
Perdagangan & Reparasi 3 179530
Hotel & Restoran 1 260000
Pengangkutan, Gudang dan Komunikasi
Perumahan, Kawasan Ind & Perkantoran 2 953018
Jasa lainnya 3 7650942
Jumlah 85 40868796
Sumber: Provinsi Jawa Timur dalam angka, 2011
Banyaknya Proyek PMA yang disetujui menurut sektor di Provinsi Jawa Timur Tahun 2010
Sektor Proyek Investasi (000 US $)
Sektor Primer
Tanaman Pangan Perkebunan 3 57230
Peternakan
Kehutanan
Perikanan
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
1 of 12 3/9/2014 8:17 PM
Sektor Proyek Investasi (000 US $)
Pertambangan
Sektor Sekunder
Industri Makanan 24 584080
Industri Tekstil 6 25017
Industri Barang dari kulit dan alas kaki 4 17917
Industri Kayu 7 65693
Industri kertas dan percetakan
Industri kimia dan farmasi 26 901773
Industri karet dan plastik 2 4600
Industri mineral non logam 9 105382
industri logam, mesin dan elektronik 12 36178
Ind. Intru Kedokteran, Presisi & optik & Jam
Industri kendaraan bermotor & alat transportasi lain 3 11266
Industri lainnya 5 65407
Sektor Tersier
Listrik, Gas dan air
Bangunan 1 1000
Perdagangan & Reparasi 8 7650
Hotel & Restoran 1 14611
Pengangkutan, Gudang dan Komunikasi
Perumahan, Kawasan Ind & Perkantoran 2 154912
Jasa lainnya 1 1000
Jumlah114 2053716
Sumber: Provinsi Jawa Timur dalam angka, 2011
Melihat perkembangan investasi yang cukup baik di Jawa Timur, maka prospek perkembangan di Jawa Timur inipun akan terus berjalan lebih pesat lagi dengan segala sarana dan prasarana yang telah disediakan. Berikutbeberapa potensi investasi Provinsi Jawa Timur yang telah diidentifikasi yang meliputi pertanian bahan makanan,peternakan, perkebunan, pertambangan dan energi,serta kehutanan. Berikut penjelasan mengenai potensi investasiyg ada di Provinsi Jawa Timur.
Potensi Pertanian Tanaman Pangan
Produksi komoditas unggulan tanaman pangan di Provinsi Jawa Timur meliputi ubi kayu (194,89 kw/ha) denganpotensi yang terbesar terdapat di Kab. Kediri, Kab. Magetan, Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung dan Kab. Pasuruan.Selanjutnya ubi jalar (94,19 kw/ha) di Kab. Tulungagung, Kab. Pasuruan, Kab. Jombang, Kab. Bondowoso, dan Kab.Lamongan; Padi sawah (59,29 kw/ha) di Kab. Pasuruan, Kab. Magetan, Kota Kediri, Kab. Banyuwangi, dan Kab.Ponorogo; Jagung (44,42 kw/ha) di Kab. Magetan, Kab. Jombang, Kab. Mojokerto, Kab. Banyuwangi, dan Kab.Nganjuk; serta sorgum (28,78 kw/ha) di Kab. Malang, Kab. Pasuruan, Kab. Lamongan, Kab. Probolinggo, dan Kab.Sampang.
Potensi Investasi Sektor Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur
No Komoditas Potensi Potensi
1 Ubi Kayu Kab. Kediri 258,05 kw/ha
Kab. Magetan 256,25 kw/ha
Kab. Ponorogo 249,10 kw/ha
Kab. Tulungagung 232,30 kw/ha
Kab. Pasuruan 230,46 kw/ha
Prov. Jawa Timur 194,89 kw/ha
2 Ubi Jalar Kab. Tulungagung 118,39 kw/ha
Kab. Pasuruan 114,56 kw/ha
Kab. Jombang 110,00 kw/ha
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
2 of 12 3/9/2014 8:17 PM
No Komoditas Potensi Potensi
Kab. Bondowoso 108,78 kw/ha
Kab. Lamongan 105,38 kw/ha
Prov. Jawa Timur 94,19 kw/ha
3 Padi Sawah Kab. Pasuruan 65,62 kw/ha
Kab. Magetan 65,51 kw/ha
Kota Kediri 65,33 kw/ha
Kab.Banyuwangi 64,58 kw/ha
Kab. Ponorogo 63,41 kw/ha
Prov. Jawa Timur 59,29 kw/ha
4 Jagung Kab. Magetan 62,82 kw/ha
Kab. Jombang 60,45 kw/ha
Kab. Mojokerto 60,25 kw/ha
Kab. Banyuwangi 59,78 kw/ha
Kab. Nganjuk 59,07 kw/ha
Prov. Jawa Timur 44,42 kw/ha
5 Sorghum Kab. Malang 30,00 kw/ha
Kab. Pasuruan 30,00 kw/ha
Kab. Lamongan 29,76 kw/ha
Kab. Probolinggo 28,38 kw/ha
Kab. Sampang 27,37 kw/ha
Prov. Jawa Timur 28,78 kw/haSumber: BPS, Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis
Sumber: http://bp3kkeclubukpinang.blogspot.com ; http://bpptepus.gunungkidulkab.go.id ; http://offrice.blogdetik.com ;
http://www.kidnesia.com ; http://informedfarmers.com
Komoditas Unggulan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Timur
Potensi Perkebunan
Potensi perkebunan di Provinsi Jawa Timur dikembangkan berdasarkan fungsi kawasan dan potensi yang ada padadaerah masing-masing berdasarkan prospek ekonomi yang dimiliki. Mengacu pada Rencana Tata Ruang WilayahProvinsi Jawa Timur, Pengembangan kawasan perkebunan terdiri dari perkebunan tanaman semusim danperkebunan tanaman tahunan. Produktivitas terbesar dari komoditas unggulan perkebunan semusim adalah tebu
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
3 of 12 3/9/2014 8:17 PM
(51,53 kw/ha). Sedangkan perkebunan tanaman tahunan meliputi kakao (40,24 kw/ha), kelapa (8,83 kw/ha), karet(6,35 kw/ha) dan kopi (5,83 kw/ha). Adapun persebaran wilayah pengembangan komoditas tersebut seperti tabel dibawah ini:
Potensi Investasi Sektor Perkebunan Provinsi Jawa Timur
No Komoditas Potensi Potensi
1 Tebu Kab. Banyuwangi 145,39 kw/ha
Kab. Tuban 126,42 kw/ha
Kab. Probolinggo 124,75 kw/ha
Kab. Sidoarjo 93,51 kw/ha
Kab. Nganjuk 79,68 kw/ha
Prov. Jawa Timur 51,53 kw/ha
2 Kakao Kab. Gresik 5,56 kw/ha
Kab. Bangkalan 5,00 kw/ha
Kab. Bondowoso 5,00 kw/ha
Kab. Kediri 5,01 kw/ha
Kab. Malang 4,87 kw/ha
Prov. Jawa Timur 40,24 kw/ha
3 Kelapa Kab. Banyuwangi 11,43 kw/ha
Kab. Gresik 11,23 kw/ha
Kota Blitar 12,38 kw/ha
Kota Mojokerto 12,19 kw/ha
Kota Malang 10,62 kw/ha
Prov. Jawa Timur 8,83 kw/ha
4 Karet Kab. Banyuwangi 12,28 kw/ha
Kab. Jember 12,94 kw/ha
Kab. Jombang 11,29 kw/ha
Kab. Lumajang 9,06 kw/ha
Kab. Malang 6,76 kw/ha
Prov. Jawa Timur 6,35 kw/ha
5 Kopi Kab. Malang 8,39 kw/ha
Kab. Banyuwangi 7,78 kw/ha
Kab. Jombang 6,32 kw/ha
Kab. Gresik 6,29 kw/ha
Kab. Kediri 6,21 kw/ha
Prov. Jawa Timur 5,83 kw/ha
Sumber: BPS, Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
4 of 12 3/9/2014 8:17 PM
Sumber: http://www.kumperindag.sulteng.go.id ; http://kminoz.wordpress.com ; http://teknis-budidaya.blogspot.com ; http://teknis-budidaya.blogspot.com ;http://radarbengkulu.com
Komoditas Unggulan Perkebunan Provinsi Jawa Timur
Potensi Perikanan dan Kelautan
Potensi perikanan dan kelautan yang dikembangkan di Provinsi Jawa Timur meliputi perikanan tangkap danperikanan budidaya. Bila dilihat dari potensinya, perikanan budidaya memiliki potensi yang lebih besardibandingkan perikanan laut. Perikanan budidaya yang terbesar meliputi budidaya laut, budidaya tambak, budidayakolam dan budidaya sawah. Berikut potensi investasi perikanan dan kelautan yang terdapat di Provinsi Jawa Timur.
Potensi Investasi Sektor Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur
No Komoditas Potensi Potensi
1 Budidaya Laut Kab. Sumenep 500.775,2 ton
Kab. Situbondo 5.962 ton
Kab. Banyuwangi 4.508,3 ton
Kab. Gresik 3.036,3 ton
Kab. Pacitan 1.032 ton
Prov. Jawa Timur 516.586,3 ton
2 Perairan Laut Kab. Lamongan 61.436,5 ton
Kabupaten Sumenep 43.385,6 ton
Kabupaten Bangkalan 21.037,4 ton
Kabupaten Pamekasan 19.578,4 ton
Kabupaten Gresik 16.671,7 ton
Prov. Jawa Timur 338.915,2 ton
3 Budidaya tambak Kabupaten Sidoarjo 54.984,7 ton
Kabupaten Gresik 21.423,5 ton
Kota Surabaya 9.043,4 ton
Kabupaten Pasuruan 7.505 ton
Kabupaten Banyuwangi 7.094,7 ton
Prov. Jawa Timur 118.651,3 ton
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
5 of 12 3/9/2014 8:17 PM
No Komoditas Potensi Potensi
1 Budidaya Laut Kab. Sumenep 500.775,2 ton
4 Budidaya Kolam Kabupaten Tulungagung 19.903,2 ton
Kabupaten Jombang 8.925,7 ton
Kabupaten Nganjuk 6.421,7 ton
Kabupaten Kediri 5.161,6 ton
Kabupaten Jember 28.48,7 ton
Prov. Jawa Timur 65.125 ton
5 Budidaya Sawah Kabupaten Lamongan 30.628,1 ton
Kabupaten Tuban 5.941,9 ton
Kabupaten Gresik 20.417 ton
Kabupaten Bojonegoro 327,2 ton
Kabupaten Nganjuk 30,7 ton
Prov. Jawa Timur 57.377,9 tonSumber: BPS, Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis
Potensi Peternakan
Potensi peternakan di Provinsi Jawa Timur memiliki nilai yang cukup besar bila dibandingkan dengan provinsi laindi Pulau Jawa. Pengembangan peternakan di Provinsi Jawa Timur ini diarahkan berupa sentra-sentra peternakanyang meliputi sentra peternakan ternak besar, sentra peternakan ternak kecil dan sentra peternakan unggas danlainnya. Untuk komoditas ternak besar di Provinsi Jawa Timur adalah sapi potong, sapi perah, dan kerbausedangkan komoditas ternak kecil adalah domba dan kambing. Sedangkan untuk komoditas unggas yang terbesarantara lain ayam pedaging, ayam buras, ayam petelur dan itik. Berikut potensi investasi sektor peternakan diProvinsi Jawa Timur.
Potensi Investasi Sektor Peternakan Provinsi Jawa Timur
N0 Komoditas Potensi Potensi
1 Sapi Potong Kabupaten Sumenep 316.571 ekor
Kabupaten Jember 237.675 ekor
Kabupaten Tuban 202.835 ekor
Kabupaten Nganjuk 195.997 ekor
Kabupaten Bojonegoro 182.937 ekor
Prov. Jawa Timur 3.745.463 ekor
2 Kambing Kabupaten Malang 71.600 ekor
Kabupaten Pasuruan 58.743 ekor
Kabupaten Tulungagung 24.604 ekor
Kabupaten Blitar 20.007 ekor
Kabupaten Kediri 10.744 ekor
Prov. Jawa Timur 2.822.912 ekor
3 Domba Kabupaten Bojonegoro 69.182 ekor
Kabupaten Nganjuk 51.936 ekor
Kabupaten Situbundo 51.393 ekor
Kabupaten Probolinggo 46.783 ekor
Kabupaten Tuban 45.578 ekor
Prov. Jawa Timur 752.961 ekor
4 Sapi Perah Kabupaten Malang 71.600 ekor
Kabupaten Pasuruan 58.743 ekor
Kabupaten Tulungagung 24.604 ekor
Kabupaten Blitar 20.007 ekor
Kabupaten Kediri 10.744 ekor
Prov. Jawa Timur 231.407 ekor
5 Kerbau Kabupaten Blitar 8.118 ekor
Kabupaten Sumenep 7.977 ekor
Kabupaten Banyuwangi 6.052 ekor
Kabupaten Lumajang 3.379 ekor
Kabupaten Tuban 3.364 ekor
Prov. Jawa Timur 49.638 ekor
Ternak Unggas
1 Ayam Pedaging Kabupaten Malang 15.694.993 ekor
Kabupaten Blitar 7.133.857 ekor
Kabupaten Jombang 6.635.511 ekor
Kabupaten Gresik 3.560.264 ekor
Kabupaten Nganjuk 3.182.708 ekor
Prov. Jawa Timur 56.993.631 ekor
2 Ayam buras Kabupaten Blitar 2.039.460 ekor
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
6 of 12 3/9/2014 8:17 PM
N0 Komoditas Potensi Potensi
1 Sapi Potong Kabupaten Sumenep 316.571 ekor
Kabupaten Tulungagung 1.903.188 ekor
Kabupaten Jombang 1.363.527 ekor
Kabupaten Jember 1.334.929 ekor
Kabupaten Nganjuk 1.159.676 ekor
Prov. Jawa Timur 24.006.814 ekor
3 Ayam Petelur Kabupaten Blitar 9230020 ekor
Kabupaten Kediri 3038817 ekor
Kabupaten Tulungagung 2449655 ekor
Kabupaten Magetan 1326399 ekor
Kabupaten Malang 1112381 ekor
Prov. Jawa Timur 21.959.504 ekor
4 Itik Kabupaten Blitar 689491 ekor
Kabupaten Tulungagung 488209 ekor
Kabupaten Sidoarjo 271212 ekor
Kabupaten Lumajang 262609 ekor
Kabupaten Mojokerto 247127 ekor
Prov. Jawa Timur 3.688.275Sumber: BPS, Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis
Sumber: http://jpmi.or.id ; http://ternakonline.wordpress.com ; http://kmpvtb.wordpress.com ; http://sapip.blogspot.com ; http://bisnisukm.com
Komoditas Unggulan Ternak Provinsi Jawa Timur
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
7 of 12 3/9/2014 8:17 PM
Getah Pinus
Potensi 218.704 ton
Lokasi Kabupaten Banyuwangi, Jember, Malang, Tulungagung,Trenggalek dan Pacitan.
Sutra Alam
Potensi 5.497,94 Ha, dengan produksi 12.786 ton/tahun
Lokasi tersebar di wilayah selatan Jawa TimurMadu Lebah
Potensi 3.000 Ha dengan produksi 140 ton/tahun
Lokasi tersebar di wilayah selatan Jawa Timur
Sumber: http://bisnisukm.com ; http://jurnal-peternakan.blogspot.com ; http://alwitech.wordpress.com ; http://www.pupukorganiknasa.com
Komoditas Unggulan Ternak Unggas Provinsi Jawa Timur
Potensi Kehutanan
Pada sektor kehutanan, potensi hutan produksi yang dapat dimanfaatkan. Hutan produksi ini untuk menyediakankomoditas hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan industri. Luas kawasan hutan produksi Jawa Timur berkisar787.772 ha tersebar di: Kabupaten Bangkalan; Kabupaten Banyuwangi; Kabupaten Blitar; Kabupaten Bojonegoro;Kabupaten Bondowoso; Kabupaten Gresik; Kabupaten Jember; Kabupaten Jombang; Kabupaten Kediri; KabupatenLamongan; Kabupaten Lumajang; Kabupaten Madiun; Kabupaten Magetan; Kabupaten Malang; KabupatenMojokerto; Kabupaten Nganjuk; Kabupaten Ngawi; Kabupaten Pacitan; Kabupaten Pamekasan; KabupatenPasuruan; Kabupaten Ponorogo; Kabupaten Probolinggo; Kabupaten Sampang; Kabupaten Situbondo; KabupatenSumenep; Kabupaten Trenggalek; Kabupaten Tuban; Kabupaten Tulungagung; Kota Batu; dan Kota Kediri. Untukpengolaan hutan produksi yang memiliki potensi investasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
A. Bahan Mentah (Setengah Jadi)
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
8 of 12 3/9/2014 8:17 PM
Furnitur
Potensi Memiliki 25 perusahaan di Jawa Timur
Lokasi Surabaya, Tulungagung, Malang dan TrenggalekKapal Layar danKapal DOk
Potensi Sebanyak 16 perusahaanLokasi Lamongan, Pasuruan, Banyuwangi dan Tulungagung
B. Barang Jadi
Sumber: BPS, Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis
Potensi Industri dan Perdagangan
Potensi di sektor industri di Provinsi Jawa Timur hampir tersebar di seluruh kabupaten/kota dengan prioritaspengembangan meliputi: Kabupaten Bangkalan; Kabupaten Banyuwangi; Kabupaten Gresik; Kabupaten Jombang;Kabupaten Lamongan; Kabupaten Malang; Kabupaten Mojokerto; Kabupaten Pasuruan; Kabupaten Probolinggo;Kabupaten Sidoarjo; Kabupaten Tuban; Kota Madiun; dan Kota Surabaya. Industri yang paling banyak terdapat diProvinsi Jawa Timur adalah industri makanan dan minuman yaitu mencapai 1739 industri.
Potensi Investasi Sektor Industri di Provinsi Jawa Timur
No Golongan Industri Jumlah
1 Industri Makanan dan Minuman 1739
2 Industri Furnitur dan Industri Pengolahan Lainnya 650
3 Industri Pengolahan Tembakau 559
4 Industri Pakaian Jadi 413
5 Industri Karet, Barang dari bahan kimia 387
Sumber: BPS, Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis
Potensi Pariwisata
Potensi pariwisata di Provinsi Jawa Timur cukup banyak mulai dari wisata alam, wisata budaya dan wisata hasilbuatan manusia. Dilihat dari jumlah wisatawan yang datang, Kabupaten Malang merupakan daerah yang palingbanyak mendatangkan wisatawan domestik.
Potensi Pertambangan
Potensi bahan galian mineral (golongan A + B + C) Luas lahan 10.992,86 Ha dengan total produksi 29.458.718 ton.Lokasi: tersebar di wilayah selatan Jawa Timur.
Potensi Investasi Sektor Pertambangan Provinsi Jawa Timur
Bahan Galian Cadangan (Ton) Lokasi
Batu Kapur 6.017.362.535 Pacitan, Ponorogo, Bojonegoro, Tuban, Lamongan,
Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang, Gresik,
Jember, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi,
Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep.
Phospat 54.289.437 Pacitan, Trenggalek, Bojonegoro, Tuban, Lamongan,
Gresik, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep
Batu Bintang/Kalsit 2.110.258 Pacitan, Tuban, Gresik (P. Bawean), Blitar,
Bondowoso, P. Madura.
Feldspar 147.990.000 Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Malang
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
9 of 12 3/9/2014 8:17 PM
Bahan Galian Cadangan (Ton) Lokasi
Ball Clay/Tanah Liat 348.911.126 Ngawi, Ponorogo, Trenggalek, Mojokerto, Jombang,
Malang, Tuban, Lamongan, Gresik, Jember,
Bondowoso, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang,
Sumenep
Dolomit 1.673.437.648 Pamekasan, Pacitan, Gresik, Lamongan, Tuban,
Bojonegoro, Bondowoso, Banyuwangi, Bangkalan,
Sampang, Sumenep.
Marmer 531.155.000 Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Malang, Blitar,
Gresik (P. Bawean)
Pasir Kwarsa 435.117.329 Tuban, Sumenep.
Bentonit 65.294.000 Ngawi, Ponorogo, Pacitan, Blitar, Malang, Bojonegoro.
Emas Perak Baru pada tahap Eksplorasi Pacitan, Malang, Lumajang, dan Banyuwangi.
Mangaan Eksploitasi masih dilakukan
secara tradisional
Trenggalek dan Tulungagung.
Pasir Besi Ketersediaan sangat terbatas Blitar, Lumajang, dan Jember.
Onyx 33.750.000 m3 Bojonegoro, Gresik (P. Bawean)
Andesit 99.265.267 m3 Magetan, Ngawi, Madiun, Ponorogo, Pacitan,
Nganjuk, Tulungagung, Mojokerto, Pasuruan,
Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Banyuwangi.
Basalit 74.500.000 m3 Madiun, Mojokerto, Pasuruan, Malang, Probolinggo.
Sumber: BPS, Provinsi Jawa Timur dalam Angka 2011, dan Hasil Analisis
Komoditas Investasi yang Diprioritaskan Untuk Dipasarkan
Bidang Pangan
Jawa Timur dengan 38 Kabupaten/Kota merupakan lokasi strategis untuk budidaya tanaman padi, Jagung danmempunyai potensi prospektif untuk dikembangkan sebagai daerah sentra produksi padi. Selain mempunyai lahanpertanian yang luas, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.
Komoditas pertanian tanaman pangan khususnya padi sebesar 10.511.903,53 ton per tahun yang tersebar di seluruhwilayah Jawa Timur. Produksi jagung sebesar 57.322.095,2 ton per tahun yang tersebar di seluruh Jawa Timur.Sementara itu, produksi ubi kayu 2.706.870,75 ton per tahun dan tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur. Lokasiyang strategis untuk pengembangan komoditas ubi kayu yang berlokasi di Kabupaten Bondowoso, Lumajang,Malang, Blitar, Gresik, Tuban, Nganjuk, Kediri, Trenggalek, Tulungagung, Jombang, Ponorogo, Pacitan, Bangkalan,Sampang, Pamekasan, dan Kota Malang.
Selain itu, beberapa potensi investrasi di bidang pangan yang terdapat di Provinsi Jawa Timur antara lain:
Pengembangan Industri Susu di Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan.
Pembangunan Industri Tepung Tapioka di Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Trenggalek,
Kabupaten Kediri, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Magetan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, dan
Kabupaten Ponorogo.
Pembangunan Industri tepung Jagung di Kabupaten Malang, Kediri, Lamongan, Bojonegoro, Tuban,
Probolinggo, Situbondo, Blitar, Bangkalan, Sumenep, Sampang, Bondowoso, dan Tulungagung.
Pembangunan Pabrik Gula di Jawa Timur dan Pulau Madura.
Pengadaan Kapal Pengangkut Ikan untuk Kegiatan Penangkapan Ikan di Pantai Selatan, ZEE, dan Perairan
Internasional di Jawa Timur.
Pembangunan Tambak Udang di Kabupaten Banyuwangi, Lamongan, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Gresik,
Situbondo, dan Tuban.
Pembibitan Lobster di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Sumenep.
Budidaya Ikan Kerapu di Kabupaten Banyuwangi, Situbondo, Gresik, Pulau Bawean dan Kabupaten Sumenep
Bidang Energi
Pengembangan potensi energi terbarukan di Jawa Timur seperti panas bumi, bahan bakar nabati (biofuel),
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
10 of 12 3/9/2014 8:17 PM
aliran air sungai (mikro hidro), panas surya, angin dan biomassa/biogas diharapkan pada 2025 dapat
berperan besar, bahkan dapat memasok 5 persen dari kebutuhan energi secara nasional.
Total cadangan energi terbarukan di Jatim bila dikonversi menjadi tenaga listrik ditaksir akan mencapai
sekitar 800.000 mega watt (MW). Cadangan energi terbarukan di Jawa Timur totalnya 796.845 MW terdiriatas energi air dengan potensi 38.244,69 MW, energi angin (165.008,43 MW), energi biogas (390.456,12 MW),energi biomasa (31.918,31 MW), energi surya (24.955,05 MW), energi gelombang (145.058,1 MW) dan energi
panas bumi (diduga mencapai 1.206 MW).
Bidang Infrastruktur
Potensi investasi di bidang infrastruktur di Provinsi Jawa Timur yang dapat dibangun dalam mendukung berbagaiaktifitas yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Timur diantaranya:
Perluasan Terminal Penumpang di Bandara Internasional Juanda
Pembangunan Jalan Tol Gresik Tuban.
Pengembangan Pelabuhan Sendang Biru di Kabupaten Malang.
Pengembangan Pelabuhan Tanjung Tembaga di Probolinggo.
Perluasan Kanal dari Karang Jamuang sampai Pelabuhan Tanjung Perak.
Pembangunan Terminal Industri Pengolahan Bahan Baku dan Kayu di Pelabuhan Tanjung Tembaga
Kabupaten Probolinggo.
Pembangunan Komplek Industri di Desa Sikomoro Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk.
Pengolahan Limbah Padat di Kecamatan Supit Urang Malang Kota Surabaya.
Industri Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Kabupaten Gresik.
Pengembangan Industri Perhiasan di Kabupaten Sidoarjo.
Pembangaunan Fasilitas Air Bersih di Kabupaten Tuban, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan,
Kabupaten Gresik, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten Jombang, dan Kabupaten
Kediri.
Pengolahan dan Budidaya Rumput laut di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Sumenep
Jawa Timur merupakan salah satu pusat perdagangan utama internasional pada rumput laut Indonesia. Produksirumput laut Indonesia yang ditargetkan mencapai 10 juta ton pada tahun 2014.Pada tahun 2009, ekspor rumput lautkering dari pelabuhan Tanjung Perak mencapai 63.772 ton dengan nilai lebih dari US$ 58,369,565.22.
Rumput laut memiliki pasar yang besar harus dipenuhi, disamping pasar domestik ada lima pasar ekspor utamayaitu Cina (27.696), Vietnam (6.099), Korea Selatan (4.203), Filipina (3.109), dan Amerika Serikat (3.035) ton/tahun,sementara ekspor ke Uni Eropa (UE) mencapai 7.674 ton.
Dengan melihat kebutuhan pasar akan rumput laut yang besar harus dipenuhi dan potensi sumberdaya kelautan diJawa Timur yang mendukung, budidaya rumput laut dan pembangunan industri pengolahannya perlu dilakukan.Perluasan daerah/lahan produksi dan budidaya rumput laut akan dilakukan di Kabupaten Banyuwangi danKabupaten Sumenep. Perluasan daerah/lahan produksi dan budidaya diharapkan dapat meningkatkan jumlahproduksi rumput laut untuk memenuhi kebutuhan pasar, meningkatkan kualitas produksi sesuai dengan tuntutanpasar, perluasan tujuan ekspor; dan peningkatan ekspor rumput laut dari provinsi Jawa Timur.
Dengan perkiraan nilai investasi yang diperlukan sebesar US$ 2,000,000.00, investor yang akan berinvestasi dapatmembangun kompleks Industri Karagenan, beserta kegiatan operasional dan manajemennya. Pemerintah ProvinsiJawa Timur terutama Dinas Perikanan dan Kelautan dan Badan Penanaman Modal akan membantu proses yangberkaitan dengan investasi Pengolahan dan Budidaya Rumput laut di Kabupaten Banyuwangi dan KabupatenSumenep.
Pembangunan Geothermal Power Plant di Kabupaten Probolinggo dan Lumajang
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
11 of 12 3/9/2014 8:17 PM
Energi panas bumi dapat menyediakan sumber tenaga yang bersih dan terbarukan serta dapat memberikankeuntungan yang signifikan. Indonesia mempunyai potensi panas bumi 27 GW atau setara dengan 40% dari cadanganenergi panas bumi dunia. Dari potensi ini, baru diproduksi kurang dari 1.000 MW atau kurang dari 4%-nya padatahun 2007. Di Provinsi Jawa Timur energi panas bumi diperkirakan dapat menghasilkan total energi 1.206,5 MWatau hampir 5% dari total potensi di Indonesia.
Berdasarkan hasil survey sementara yang telah dilakukan oleh Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) ProvinsiJawa Timur Potensi panas bumi di Gunung Lamongan diperkirakan dapat mencapai 147 MW. Sumber energi panasbumi Gunung Lamongan ini berada kurang lebih 20 Km dari Kabupaten Probolinggo, begitu juga jarak tempuh daripusat kota Kabupaten Lumajang. Dengan daya tersebut diharapkan dengan dibangunnya pembangkit tenaga listriktenaga panas bumi (PLTP) yang terletak di Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang inidapat meningkatkan suplai listrik dalam memenuhi kebutuhan listrik, di Jawa Timur khususnya, melalui sumberenergi terbarukan yang ramah lingkungan.
Pada tahun 2011 ini sedang dilakukan survey pendahuluan (SP) oleh Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral ProvinsiJawa Timur. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah pemerintah dalam memberikan kemudahan bagi investor untukberinvestasi di Provinsi Jawa Timur di Sektor Energi. Beberapa peraturan perundang-undangan yang merupakanpayung hukum dalam penyelenggaraan kegiatan pengusahaan panas bumi ini diantaranya : Undang-undang Nomor27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007 TentangKegiatan Usaha Panas Bumi, dan Peraturan Menteri Energi Dan Sumberdaya Mineral. Nomor 11 TAHUN 2009 TentangPenyelenggaraan Kegiatan Usaha Panas Bumi.
Pembangunan Double Track Kereta Api dari Stasiun Gubeng menuju Bandara Internasional Juanda Surabaya
Kepadatan lalu lintas yang mengakibatkan kemacetan di jalan-jalan di Kota Surabaya merupakan masalahtransportasi yang terjadi saat ini. Kemacetan lalu lintas ini sering terjadi khususnya di pusat-pusat industri dankawasan perdagangan di Surabaya dan sekitarnya. Untuk mengatasi masalah transportasi orang dan barang, perludibangun dan dikembangkan sistem transportasi massal, salah satunya adalah Sistem Transportasi Cepat. Jaringansistem transportasi cepat menghubungkan pusat industri dan perdagangan di kota Surabaya yaitu Bandara Juandadan Pelabuhan Tanjung Perak.
Sistem transportasi massal cepat yang dapat dibangun adalah Pembangunan Double Track Kereta Api dari StasiunGubeng menuju Bandara Internasional Juanda Surabaya. Pembangunan jalur kereta api ini berfungsi dalammemfasilitasi arus transportasi orang dan barang dari dan menuju pusat-pusat industri dan perdagangan di KotaSurabaya dan sekitarnya yang selalu tumbuh dari tahun ke tahun. Selain itu, sebagai salah satu solusi dalam rangkamembantu memecahkan masalah penumpukan lalu lintas pada jaringan jalan di Kota Surabaya dan sekitarnya.
Double Track Kereta Api ini akan dibangun di sepanjang jaringan kereta api dari stasiun Gubeng Surabaya keBandara Juanda di Sidoarjo dan ke Pelabuhan Tanjung Perak untuk panjang sekitar 110 kilometer dan Pengadaanperalatan kereta api cepat transportasi orang sebesar 1 (satu) unit, dengan konsep investasi investormerencanakan, membangun dan membiayai sistem kereta api dan pengadaan transportasi kereta api dengan sistemBTO (Built, Transfer, and Operation). Kemudian Pengoperasian jaringan kereta api akan dilaksanakan oleh PT.Kereta Api Indonesia. Pemilik proyek adalah Departemen Perhubungan Republik Indonesia.
Perkiraan biaya pembangunan Double Track kereta api dari Stasiun Gubeng menuju Bandara Internasional JuandaSurabaya ini meliputi :
Biaya pembangunan jalur ganda kereta api diperkirakan sekitar US $ 163 juta;1.
Biaya pengadaan kereta cepat sebanyak 1 (satu) unit diperkirakan sebesar US $ 1,5 milyar; dan2.
Biaya pembebasan lahan diperkirakan sebesar US $ 26 juta.3.
Dukungan pemerintah dalam proses pembangunan Double Track Kereta Api dari Stasiun Gubeng menuju BandaraInternasional Juanda Surabaya adalah pembebasan lahan yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah, serta studiawal/Pra-FS yang sedang dilakukan oleh Departemen Perhubungan Republik Indonesia.
http://navperencanaan.com/appe/peluanginvestasi/viewdescriptionbyprovi...
12 of 12 3/9/2014 8:17 PM