Post on 02-Jul-2015
RANCANG BANGUNPAYANG BERTALI KERUT DI KABUPATEN CILACAP
ABSTRAK
Menangkap ikan menggunakan pukat tarik payang di Kabupaten Cilacap semakin hari semakin sulit perolehan hasil tangkapannya.Ikan yang terkurung dengan mudahnya meloloskan diri baik melalui dinding jaring maupun kearah bawah.Sampai saat ini penangkapan ikan menggunakan purse seine di Kabupaten Cilacap belum ada yang menggunakannya.Berdasarkan pengalaman dilapangan kiranya perlu dua jenis alat tangkap di jadikan inspirasi untuk merancang bangun pukat tarik payang yang di sebut “Rancang Bangun Pukat Tarik Payang Bertarik Kerut”Bentuk payang bertali kerut menyerupai bentuk payang tetapi seluruh bagian menggunakan bahan Polyamide kecuali bagian kantong menggunakan bahan Polyethilene supaya kuat menampung hasil tangkapan. Bagian bawah jaring dilengkapi tali kerut yang berfungsi untuk menutup jaring bagian bawah menyerupai mangkuk.Payang bertali kerut memiliki sayap, Square bawah (bossom), mulut jaring yang menjorok kedepan, badan jaring dan bagian kantong berbentuk kerucut sehingga dasar perhitungan untuk menentukan bentuknya menggunakan Standar bentuk payang.Konstruksi dan pengoperasian payang bertali kerut dasar perhitungannya menggunakan Pendekatan Standar Purse Seine.Ciri khas dalam pengoperasian alat ini yaitu dengan melingkari gerombolan ikan sedemikian rupa sehingga ikan tidak dapat meloloskan diri baik kesamping (Horisontal) maupun kebawah (Vertikal) oleh karena cara penangkapan yang demikian maka dasar perhitungan Konstruksi maupun pengoperasiannya menggunakan metode purse seine.Hasil tangkap payang bertali kerut terbanyak satu kali setting bisa mencapai 700 kg ikan tongkol dan 250 ikan campuran, sedangkan pada waktu yang bersamaan hasil tangkapan payang biasa beroperasi sebanyak 15 kali setting memperoleh hasil 300 kg ikan campuran.
Melihat daya tangkap payang bertali kerut bila dioperasikan pada kondisi musim ikan, maka usaha penangkapan payang bertali kerut dapat menguntungkan Nelayan.
2. Payang
Alat tangkap payang merupakan alat tangkap modifikasi yang menyerupai trawl kecil yang
dioperasikan dipermukaan perairan. Dari segi konstruksi alat tangkap tersebut hampir mirip dengan
lampara, yang membedakan adalah tidak digunakannya otter board dalam pengoperasiannya.
Pengoperasian payang dilakukan pada lapisan permukaan perairan. Payang mempunyai tingkat
selektifitas yang rendah, disebabkan penggunaan mesh size yang kecil, sehingga dapat menangkap
ikan-ikan kecil, seperti teri sampai ikan yang berukuran lebih besar, seperti tongkol dan sebagainya.
Alat tangkap payang di lokasi kajian banyak dioperasikan dengan kapal-kapal berukuran kecil
(kurang dari 30 GT) dengan jumlah trip yang terbatas (umumnya one day fishing). Payang secara
ekonomis termasuk alat tangkap yang menguntungkan karena menghasilkan tangkapan ikan yang
bernilai ekonomis tinggi (teri nasi) dan juga dapat juga untuk menangkap ikan-ikan besar semacam
tongkol, tengiri dan sebagainya. Pengoperasiannya dimulai dengan penurunan atau penebaran
jaring, kemudian dilanjutkan dengan penarikan jaring, hingga akhirnya ikan terkumpul dan jaring
kemudian diangkat. Selanjutnya ikan akan diambil dan dimasukkan ke dalam palka.
Payang terbuat dari bahan jariing yang konstruksinya terdiri dari kantong, badan dan sayap,
serta dilengkapi dengan pelampung dan pemberat serta tali penarik (selambar). Berdasarkan
klasifikasi dari FAO, alat tangkap ini digolongkan sebagai jaring lingkar. Struktur alat tangkap ini
adalah sebagai berikut :
a. Sayap : payang mempunyai dua bagian sayap yaitu bagian sayap kiri dan bagian sayap kanan.
Konstruksi bagian atas dan bawah dari sayap berbeda ukuran dan bahan dari sayap ini terbuat
dari bahan PA.
b. Badan, terdiri atas 6 bagian
c. Kantong (cod end) adalah merupakan tempat berkumpulnya ikan yang terjaring.
d. Tali ris atas
e. Tali ris bawah
f. Tari penarik (selambar)
g. Pelampung
h. Pemberat, terbuat dari bahan timah, dan juga batu.
Armada perikanan payang yang ada di lokasi kajian umumnya dioperasikan oleh usaha
perorangan, menggunakan kasko berbahan dasar kayu. Kapal payang yang dioperasikan di
Karawang merupakan kapal-kapal payang berukuran kecil (5-20 GT), dengan kekuatan mesin
sebesar 16 HP. Operasi penangkapan dilakukan selama satu hari penangkapan atau one day fishing.
Menggunakan mesin tempel dan berbahan bakar solar, dengan panjang kapal 10 m.
Kapal payang yang dioperasikan di Karawang merupakan kapal-kapal payang berukuran
kecil (5-20 GT), dengan kekuatan mesin sebesar 16 HP. Operasi penangkapan dilakukan selama
satu hari penangkapan atau one day fishing. Menggunakan mesin tempel dan berbahan bakar solar,
dengan panjang kapal 10 m.
Adapun armada perikanan payang yang dioperasikan di Muncar (Banyuwangi, Jawa Timur)
merupakan kapal-kapal payang berukuran kecil (5-20 GT), dengan kekuatan mesin sebesar 16 HP.
Operasi penangkapan dilakukan selama satu hari penangkapan atau one day fishing. Menggunakan
mesin tempel dan berbahan bakar solar, dengan panjang kapal 10 m.
Source | CitationSearch gear types
Fishing Gear Types Lampara nets
Lampara net
See Tree Map
Characteristics
OverviewThe lampara net is a surrounding net, shaped like a dust pan or a spoon (the leadline is much shorter than the floatline) with two lateral wings and a central bunt with small meshes to retain the catch.Handling EquipmentA small capstan and a fish derrick are usually all the special equipment required; the hauling, at the same time, of the two wings is, in general, done by hands with several crew members. The fish is removed from the net with small seines or by means of a scoop net.Vessel OverviewThe vessels are, in general, relatively small and simple: 9 to 18 meters in lengthwith a 50 to 150 HP engine with a clear working deck. The size of the crew is, in general, rather high (necessary manpower for hauling the net after the
fish was surrounded).Fish OperationThe net is mostly used with a single vessel, like a boat seine operated by a single vessel. Once the shoal of fish has been surrounded, the two wings are hauled up at the same time.Target SpeciesPelagic fish.Water Area OverviewLampara nets are mainly operated in the Mediterranean, in the USA and South Africa especially for sardines, in Argentina for anchoveta and mackerels or in Japan, not only for sardines, but also for seabream and flying fish; sometimes in inland waters.Gear EnvironmentThe gear can only be used to catch fish close to the water surface.ImpactsSpecies The principal impact produced by this category of nets may be occasional bycatch/discards (undersize specimens, no marketable specimens, non target species, etc.), in particular when the lampara is used in association with aggregating devices (FAD).