Post on 24-Jan-2016
description
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM MUSKULOSKELETAL
PENDAHULUAN :
Sistem muskuloskeletal terdiri dari otot, tulang dan persendian. Kelengkapan pengkajian sistem ini tergantung pada kebutuhan dan masalah kesehatan pasien. Pengkajian sistem muskuloskeletal biasanya dilakukan secara komprehensif dengan pengkajian sistem tubuh yang lain.
Perawat dapat mengintegrasikan bagian dari pengkajian sistem muskuloskeletal pada saat klien berjalan, bergerak di tempat tidur, atau melakukan berbagai aktivitas fisik. Fokus dari pengkajian sistem muskuloskeletal adalah menentukan rentang gerak sendi, kekuatan dan tonus otot, kondisi sendi dan otot. Pengkajian sistem muskuloskeletal biasanya dilakukan apabila ada keluhan pada sistem muskuloskeletal seperti nyeri, kehilangan fungsi sendi dan otot. Pada umumnya keluhan muskuloskeletal adalah manifestasi dari penyakit neurologi sehingga pemeriksaan sistem muskuloskeletal sering dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan sistem neurologi.
Agar dapat melakukan pemeriksaan secara tepat dan benar, perawat harus mengetahui tentang struktur anatomi dan fisiologi sistem muskuloskeletal. Beberapa sendi menunjukkan variasi dalam pergerakan seperti sendi lutut dapat bergerak bebas sementara vertebra spinal hanya bisa sedikit digerakkan.
Teknik pemeriksaan biasanya adalah inpeksi dan palpasi. Otot dan sendi yang akan diperiksa harus bebas bergerak. Posisi klien dalam pemeriksaan adalah duduk, telentang, telungkup dan berdiri. Pemeriksaan fisik mencakup: leher dan bahu, lengan, tangan dan pergelangan tangan, tulang belakang, panggul, lutut dan pergelangan kaki.
PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN1. Pertanyaan umum: kaji pekerjaan pasien (pekerjaan yang berat, altlet olahraga, dan pekerjaan
yang melibatkan energi dan kekuatan otot yang besar).2. Kaji keluhan klien (nyeri, kaku, dan bengkak pada persendian serta keluhan lainnya). Kaji sifat, dan
luasnya nyeri, termasuk lokasi, durasi, keparahan dan faktor yang mencetuskan dan memperburuk, serta faktor yang mengurangi keluhan.
3. Kaji riwayat kesehatan dahulua. Kaji apakah klien pernah mengalami masalah pada tulang, otot dan fungsi sendi seperti:
jatuh/cedera pada tulang, mengangkat objek berat, riwayat penyakit tulang dan sendi, dan tindakan operasi yang pernah dijalani.
b. Kaji riwayat penggunaan alkohol dan merokok4. Kaji riwayat kesehatan keluarga: kaji anggota keluarga yang menderita osteoporosis, artritis atau
tuberkulosa.5. Kaji data yang berhubungan dengan perkembangan klien seperti anak-anak, wanita hamil atau usia
lanjut. a. Anak-anak : kaji perkembangan motorik kasar (tanyakan pada orang tua kapan anak mulai
merangkak, duduk dan berjalan).b. Pada wanita hamil : kaji nyeri pada pinggang dan kedua tangan.c. Pada usia lanjut: kaji adanya patah tulang, kesulitan bergerak dan pola aktvitas sehari-hari.
6. Kaji pola pertahanan kesehatan: kebiasaan sehari-hari, kebiasaan tidur dan latihan serta pola makan.
7. Kaji hubungan sosial klien: apakah keluhan pada muskuloskeletal mempengaruhi hubungan sosial klien.
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM MUSKULOSKELETAL
Pengkajian fungsi muskuloskeletal berfokus pada penentuan rentang gerak sendi, kekuatan dan tonus otot, kondisi otot dan tonus otot.1. Inspeksi
Gaya berjalanObservasi gaya berjalan dan bagian anterior, posterior dan lateral postur klien pada saat klien berjalan dan berdiri. Normalnya klien berjalan dengan mengayun bebas dikedua sisi dan kepala dan wajah mandahului tubuh.
PosturPostur berdiri yang normal adalah berdiri tegak dengan kesejajaran paralel antara pinggul dan bahu. Postur tubuh abnormal yang biasanya terjadi adalah kifosis, lordosis dan skoliosis.
Ekstremitas (otot dan tulang)Lakukan ukuran otot, bandingkan satu sisi dengan sisi yang lain serta amati mengenai ada atau tidaknya atrofi maupun hipertrofi. Inspeksi ekstrmitas terhadap adany deformitas, pembesaran tulang, kesejajaran dan kesimetrisan.
2. PalpasiPerawat melakukan palpasi secara perlahan diseluruh tulang, sendi, dan otot sekitar. Perawat mencatat adanya panas, nyeri tekan, edema atau resistensi terhadap tekanan. Palpasi otot pada saat klien bergerak untuk mengetahui adanya kelemahan (flasiditas),
kontraksi tiba-tiba secara involunter (spastisitas) dan kehalusan gerak.
3. Rentang gerak sendiPerawat meminta klien untuk menggerakkan sendi. Perawat mengkaji rentang gerak pasif dengan sedikit menopang dan menggerakan ekstremitas sepanjang rentang geraknya. Mendemonstrasikan rentang gerak pada klien jika memungkinkan merupakan hal yang sangat membantu. Perawat tidak harus memaksakan sendi jika terdapat nyeri atau spasme otot, dan perawat harus mengetahui rentang normal sendi dan sejauh mana sendi tersebut dapat digerakkan. Geniometer merupakan alat yang dapat mengukur dengan tepat derjat gerakan sendi tertentu yang terutama dilakukan pada klien yang dicurigai mengalami masalah pergerakan sendi. Alat ini memiliki dua lengan fleksibel dengan protraktor 180 derjat ditengah. Pusat protaktor tersebut diletakkan ditengah sendi yang akan digerakkan.Istilah untuk posisi rentang gerak normal dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Istilah untuk rentang gerak normal No Istilah Rentang gerak Contoh sendi1. Fleksi Gerakan mengurangi sudut antara dua tulang yang
bersambungan, menekuk anggota gerakSiku, jari tangan dan lutut
2. Ekstensi Gerakan meningkatkan sudut antara dua tulang yang bersambungan
Siku, lutut, jari tangan dan kepala
3. Hiperektensi Gerakan bagian tubuh melewati posisi ekstensi istirahat normal
Siku, lutut, jari tangan dan kepala
4. Pronoasi Gerakan bagian tubuh sehingga permukaan depan atau ventralnya menghadap ke bawah
Tangan, lengan atas
5. Supinasi Gerakan bagian tubuh sehingga permukaan depan atau ventralnya menghadap ke atas
Tangan, lengan atas
6. Abduksi Gerakan ekstremitas menjauh dari garis tengah tubuh
Tungkai, lengan dan jari tangan
7. Adduksi Gerakan ekstremitas kearah garis tengah tubuh Tungkai, lengan dan jari tangan
8. Rotasi internal Rotasi sendi kearah dalam Lutut dan pinggul9. Rotasi
eksternalRotasi sendi kearah luar Lutut dan pinggul
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
10. Eversi Memutar bagian tubuh menjauh dari garis tengah Telapak kaki11. Inversi Memutar bagia tubuh kearah garis tengah Telapak kaki12. Dorsofleksi Fleksi jari kaki dan telapak kaki keatas Telapak kaki13. Plantar fleki Menekuk jari kaki dan telapak kaki ke bawah Telapak kaki
4. Tonus dan kekuatan otot Uji kekuatan otot dengan cara menyuruh klien menarik atau mendorong tangan pemeriksa, dan
bandingkan kekuatan otot anggota gerak atas (kanan dan kiri) dan anggota gerak bawah (kanan dan kiri). Amati kekuatan suatu bagian tubuh dengan cara memberi tahanan secara resisten (lihat tabel 2 dan 3).
Tabel 2. Manuver untuk mengkaji kekuatan otot
No Kelompok otot Pemeriksaan1. Leher
(sternokleidomastoideus)Letakkan tangan pada rahang atas klien, minta klien untuk memiringkan kepala melawan tahanan tersebut.
2. Bahu (trapezius) Letakkan tangan diatas garis tengah bahu, beri tekanan dan minta klien mengangkat bahunya melawan tekanan tersebut.
3. Siku (biseps) Tarik kebawah lengan atas pada saat klien berusaha menfleksikan lengan.
4. Siku (trisep) Pada saat klien menfleksikan lengan, beri tekanan pada lengan atas. Minta klien utuk mengencangkan lengan.
5. Pinggul (kuadiseps) Pada saat klien duduk, beri tahanan kebawah pada paha, minta klien untuk mengangkat tungkai
Tabel 3. T ingkatan gradasi kekuatan otot
Skala Kenormalan kekuatan (%)
Ciri-ciri
0 0 Paralisis total1 10 Tidak ada gerakan, teraba/ terlihat adanya
kontraksi otot2 25 Gerakan otot penuh menetang gravitasi dengan
sokongan3 50 Gerakan normal menetang gravitasi4 75 Gerakan normal penuh menetang gravitasi dengan
sedikit penahanan5 100 Gerakan normal penuh, menetang gravitasi dengan
penahanan penuh
Contoh Dokumentasi untuk kekuatan otot biasanya ditulis:
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
Ekst At ka
Ekst bwh ka
Ekst At ki
Ekst bwh ki
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
PROSEDUR PELAKSANAAN
NO. ASPEK YANG DINILAINILAI
0 1 2 3Prosedur tindakan
1. Persiapan pemeriksaana. Pengendalian infeksib. Lingkunganc. Persiapan peralatan (tergantung dari kebutuhan pengkajian yang dilakukan,
siapkan meteran/alat pengukur). d. Persiapan klien
2. Anamnesis/ Kaji riwayat kesehatan sistem muskuloskeletal
3. InspeksiMinta klien untuk berjalan dan inspesi gaya berjalan, postur tubuh pada saat berdiri, duduk, jongkok dan berlari serta perhatikan ekstremitas klien secara umum terhadap adany deformitas, pembesaran tulang, dan kesimetrisan.
4. PalpasiPerawat melakukan palpasi secara perlahan diseluruh tulang, sendi, dan otot sekitar. Perawat mencatat adanya panas, nyeri tekan, edema atau resistensi terhadap tekanan. a. Palpasi otot pada saat klien bergerak untuk mengetahui adanya kelemahan
(flasiditas), kontraksi tiba-tiba secara involunter (spastisitas) dan kehalusan gerak.
5. Lakukan pemeriksaan rentang gerak sendi dan kekuatan ototLehera. Instruksikan klien untuk menggerakan sendi pada leher (spina servikal):
fleksi, ekstensi, hiperekstensi, fleksi lateral dan rotasi.b. Kaji kekuatan otot leher dengan meletakkan tangan pada rahang atas klien,
minta klien untuk memiringkan kepala melawan tahanan tersebutBahua. Instruksikan klien untuk menggerakan sendi pada bahu: fleksi, ekstensi,
hiperekstensi, abduksi, adduksi, rotasi eksternal, rotasi internal dan sirkumduksi.
b. Kaji kekuatan otot bahu dengan meletakkan tangan diatas garis tengah bahu, beri tekanan dan minta klien mengangkat bahunya melawan tekanan tersebut. Lihat gambar 1 dan 2 untuk teknik lain pemeriksaan kekuatan otot bahu.
Lengana. Instruksikan klien untuk menggerakan sendi pada lengan: fleksi, ekstensi,
hiperekstensi, pronasi dan supinasi.b. Kaji kekuatan otot lengan dengan menarik lengan atas kebawah pada saat
klien berusaha menfleksikan lengan. Lihat gambar 3 untuk teknik lain pemeriksaan kekuatan otot lengan.
Pergelangan tangana. Instruksikan klien untuk menggerakan sendi pada pergelangan tangan:
fleksi, ekstensi, hiperekstensi, adduksi dan abduksi (lihat gambar 4).b. Kaji kekuatan otot pergelangan tangan dengan meminta klien
menggenggam tangannya, menggenggam jari pemeriksa dan menarik beda (lihat gambar 5).
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
Tulang Belakanga. Instruksikan klien untuk menggerakan tulang belakang: fleksi, ekstensi, dan
hiperekstensi.b. Kaji kekuatan otot tulang belakang dengan meminta klien berdiri berjinjit
dan berdiri dengan menggunakan tumit (lihat gambar 6). Panggula. Instruksikan klien untuk menggerakan panggul: fleksi, ekstensi,
hiperekstensi, abduksi, adduksi, internal dan eksternal rotasi (lihat gambar 7).
b. Kaji kekuatan otot panggul dengan memberikan tahanan diatas paha dan meminta klien untuk mengangkat tungkai (lihat gambar 8).
Lututa. Instruksikan klien untuk menggerakan sendi lutut: fleksi dan ekstensi,
(lihat gambar 9).b. Kaji kekuatan otot lutut dengan meminta klien untuk duduk jongkok (lihat
gambar 10)Pergelangan kakia. Instruksikan klien untuk menggerakan pergelangan kaki: dorsofleksi,
plantarfleksi, inversi dan eversi. (lihat gambar 11).b. Kaji kekuatan otot pergelangan kaki dengan memberikan tahnan pada
telapak kaki (lihat gambar 12). 6. Bantu klien pada posisi nyaman dan rapikan alat-alat.
a. Instruksikan klien untuk menggerakan sendi pada bahu: fleksi : mengangkat lengan dari posisi disamping kepala dengan arah
kedepan lalu keatas. Ekstensi: mengembalikan lengan pada posisi disamping tubuh Hiperekstensi: menggerakan lengan ke belakang tubuhFleksi lateral: memiringkan kepala sejauh mungkin kearah bahuRotasi: memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkulara. Kaji kekuatan otot leherLetakkan tangan pada rahang atas klien, minta klien untuk memiringkan kepala melawan tahanan tersebut
Evaluasi7. a. Evaluasi Keadaan klien setelah pemeriksaan fisik
b. Bagaimana reaksi klien setelah pemeriksaan fisik
Dokumentasi8.
a. Catat nama dan umur klien, tanggal dan waktu pemeriksaan fisik.b. Catat hasil pemeriksaan fisik pada status klienc. Catat reaksi klien selama dan setelah pemeriksaan.d. Nama dan paraf perawat.
NILAINILAI TOTAL
Keterangan :0 : Tidak dilakukan1 : Dilakukan salah2 : Dilakukan kurang tepat3 : Dilakukan tepat
Padang, ……………..Penguji,
( )
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
Gambar 1. Teknik pemeriksaan kekuatan otot bahu
Gambar 2. Pemeriksaan ROM pada lengan
Gambar 3. Teknik pemeriksaan kekuatan otot pada lengan
Gambar 4. ROM pada pergelangan tangan
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
Gambar 5. Teknik pemeriksaan kekuatan otot pada pergelangan tangan
Gambar 6. Teknik pemeriksaan kekuatan otot pada tulang belakang
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
Gambar 7. Teknik pemeriksaan ROM pada panggul
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
Gambar 8. Teknik pemerisaan kekuatan otot panggul
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
Gambar 9. Pemeriksaan ROM pada lutut
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
Gambar 10. Kekuatan otot pada lutut
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
Gambar 11. Pemeriksaan ROM pergelangan kaki
Gambar 12. Pemeriksaan kekuatan otot pergelangan kaki
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
DAFTAR PUSTAKA
Hermalinda Pemeriksaan Fisik Sistem Muskuloskeletal
1. Priharjo, R. (1996). Pengkajian fisik keperawatan, editor Ni Luh Gede Yasmin Asih. Jakarta: EGC.2. Potter, P. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep, proses, dan praktik, ed. 4. Jakarta:
EGC3. Robert Sallis. Examination skills of the musculoskeletal system. American Academy of Family
physician.
LATIHAN
1. Masing-masing mahasiswa berpasangan
2. Secara bergantian lakukan pemeriksaan fisik sistem muskuloskeletal
a. Lakukan pengkajian riwayat kesehatan
b. Lakukan inspeksi dan palpasi otot,
c. Lakukan pemeriksaan rentang gerak
d. Lakukan pemeriksaan kekuatan otot
3. Buat kesimpulan dan catat hasil pengkajian yang dilakukan pada kertas selembar