Post on 07-Jul-2015
MODUL 4
TEKNIK INSTALASI
dosen :Mustari Lamma
Pksm
fakultas teknologi industriuniversitas mercu buana
4. Perancangan instalasi listrik
4.1. Persyaratan umum
4.1.1. Ketentuan umum
a. Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL ini dan peraturan
yang tersebut dalam ketentuan yang terkait.
b. Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan
dalam perancangan seperti :
- keselamatan manusia dan ternak dan keamanan harta benda
- berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksud
penggunaannya, serta memenuhi proteksi untuk keselamatan seperti
yang telah ditentukan.
c. Sebelum melakukan perencanaan harus dilakukan penilaian (assessment) dan
survey lokasi.
4.1.2. Ketentuan rancangan instalasi listrik
• Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik,
yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan suatu instalasi listrik.
• Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan
dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti dengan standar yang
berlaku.
• Rancangan instalasi listrik :
- Gambar situasi yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau
bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan
penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
- Gambar instalasi listrik meliputi :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 2
a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak
perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya, seperti titik lampu,
kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain.
b. Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai
pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor
dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya,
yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang dari sirkit akhir.
c. Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dan PHB yang
bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas
mengenai hubungan tersebut.
d. Tanda ataupun diagram yang jelas mengenai setiap perlengkapan
listrik.
Diagram garis tunggal, yang meliputi :
a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran
pengenal komponennya.
b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban terpasang dan
pembagiannya.
c. Sistem pembumian.
d. Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.
Gambar rinci yang meliputi :
- Perkiraan ukuran fisik PHB
- Cara pemasangan perlengkapan fisi
Gambar rinci yang meliputi :
a. Perkiraan ukuran fisik PHB
b. Cara pemasangan perlengkapan listrik
c. Cara pemasangan kabel
d. Cara kerja instalasi kendali.
4.1.3. Perhitungan teknis bila diangap perlu yang meliputi antara lain :
- Susut tegangan
- Perbaikan factor daya
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 3
- Beban terpasang dan kebutuhan maksimum
- Arus hubung pendek dan daya hubung pendek
- Tingkat penerangan
4.1.4. Tabel bahan instalasi yang meliputi :
- Jumlah dan kenis kabel, penghantar dan perlengkapannya
- Jumlah dan jenis perlengkapan Bantu
- Jumlah dan jenis PHB
- Jumlah dan jenis luminer lampu
4.1.5. Uraian teknis yang meliputi :
- Ketentuan tentang system proteksi
- Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara
pemasangannya.
- Cara pengujian
- Jadwal waktu pelaksanaan
4.1.6. Perkiraan Biaya.
4.2. Susunan umum, kendali dan proteksi
Susunan umum bagi perlengkapan dan proteksi sirkit harus sedemikian rupa sehingga
instalasi beroperasi dengan memuaskan sehubungan dengan hal-hal berikut :
a). Pemilihan kabel dan penghantar
b). Susunan sirkit
c). Pengendalian sirkit dengan switching yang memadai
d). Proteksi sirkit terhadap keadaan beban lebih dan hubung pendek
e). Pemilihan, perancangan dan penempatan PHB dan panel kendali
f). Pemilihan gawai proteksi arus sisa
g). Sistem pembumian
h). Bahaya kebakaran dan ledakan
i). Kondisi lingkungan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 4
4.3. Ukuran dan jenis kabel dan penghantar
Kabel dan penghantar yang dipilih harus mempertimbangkan criteria berikut :
1. KHA ditentukan dengan melihat jenis isolasi dan cara pemasangannya.
2. Susut tegangan yang diperoleh dari impedansi kabel,.
3. Kinerja pada hubung pendek yang ditentukan dari arus gangguan yang mungkin
terjadi dan karakteristik gawai proteksi.
4. Kekuatan mekanik dan pertimbangan fisik lainnya.
Kemampuan hantar arus
Setiap penghantar harus mempunyai KHA seperti yang ditentukan dalam PUIL dan tidak
kurang dari arus yang mengalir di dalamnya.
4.4. Penghantar netral
Hal berikut berlaku untuk penghantar netral
a. Sirkit fase tunggal : Penghantar netral
suatu sirkit utama konsumen, sirkit cabang atau sirkit akhir harus mempunyai
KHA tidak kurang dari KHA penghantar fase yang terkait.
b. Sirkit fase banyak :
Penghantar netral dan sirkit utama konsumen, sirkit cabang atau sirkit fase
banyak harus mempunyai KHA tidak kurang dari arus tidak seimbang
maksimum.
Susut tegangan
Susut tegangan antar terminal konsumen dan sembarang titik dari instalsi tidak boleh
melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar
dari instalasi dialiri arus seperti ditentukan dibawah:
Untuk sirkit utama konsumen harus sesuai dengan cara menentukan kebutuhan
maksimum sedangkan untuk sikit akhir, kebutuhan maksimu m harus sesuai dengan
kebutuhan maksimum sirkit akhir.
Sambungan penghantar paralel
Jika penghantar disambung paralel, persyaratan berikut harus dipenuhi :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 5
a. Luas penampang penghantar minimum harus 4 mm2.
b. Penghantar harus dari bahan yang sama dan luas penampang yang sama.
c. Penghantar harus kira-kira sama
4.5. Susut tegangan
Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh
melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar
dan instalasi dialiri arus seperti ditentukan dibawah :
- Untuk sirkit utama konsumen dan sirkit cabang kebutuhan maksimum
harus ditentukan sesuai cara menentukan kebutuhan maksimum.
- Untuk sirkit akhir, kebutuhan maksimum harus ditentukan sesuai
kebutuhan maksimum sirkit akhir
Disamping itu, untuk instalasi rumah, variasi berikut digunakan untuk menentukan susut
tegangan :
a. Untuk sirkit dengan panjang jalur tidak melebihi 25 m susut
tegangan disirkit akhir dapat diabaikan.
b. Untuk sirkit dengan panjang jalur melebihi 25 m susut
tegangannya di sirkit akhir harus ditentukan dengan
menggunakan arus 50% dari nilai pengenal arus gawai gawai
proteksi yang dipasang.
4.6. Arus pengenal dan jenis gawai proteksi
Gawai proteksi hqarus dipilih dengan memperhitungkan :
- Jenis system pembumian
- Jenis gawai
- Arus pengenal gawai proteksi
Gawai proteksi harus disediakan agar secara otomatik dapat memisahkan penghantar
aktif dari sirkit dalam peristiwa :
a. Arus beban lebih
b. Arus hubung pendek
c. Arus bocor ke bumi
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 6
Arus pengenal gawai proteksi tidak boleh kurang dari arus kebutuhan maksimum sirkit
yang diamankan :
4.7. Batas Suhu
4.8. Sambungan Penghantar Paralel
Jika penghantar disambung paralel, persyaratan berikut harus dipenuhi :
a. Luas penampang penghantar minimum haru 4 mm2
b. Penghantar harus dari bahan yang sama dan luas penampang
yang sama
c. Penghantar harus kira-kira sama panjangnya dan sedapat
mungkin harus mengikuti lintasan yang sama
d. Ujung-ujung penghantar harus disambung secara efektif oleh
penjepit, solderan atau cara lain yang diizinkan
e. Kemampuan hantar arus penghantar adalah jumlah dari
kemampuan hantar arus penghantar masing-masing dengan
memperhitungkan cara pemasangannya dan faktor
pengurangan yang berlaku.
f. Luas penampang penghantar masing-masing harus cukup tahan
terhadap besar arus gangguan prosfektif pada titik gangguan
isolasi.
4.9 Arus pengenal dan jenis gawai proteksi
4.9.1. Gawai proteksi harus dipilih dengan memperhitungkan :
a. jenis sistem
b. jenis gawai
c. arus pengenal
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 7
Tabel 17
Perkiraan arus pengenal, elemen lebur terbuat dari tembaga yang dilapisi timah
Untuk penggunaan dalam pengaman lebur semi tertutupyang dapat
Dikawati kembali
Arus Pengenal Elemen Lebur
(A)
6
8
10
12
16
20
25
32
40
50
63
80
100
4.7. Pembatas arus gangguan
Pembatas arus gangguan harus dipilih untuk membatasi arus gangguan sesaat
hingga nilai dalam batas kemampuan perlengkapan yang diamankan, dan harus
memperhatikan factor berikut :
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 8
g. arus hubung pendek prospektif dari system supplay
h. nilai pengenal dan karakteristik perlengkapan yang
tersampung
i. nilai pengenal dan karakteristik perlengkapan proteksi
yang berangkutan dikaitkan dengan perlengkapan yang
tersambung
Tabel 18
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 9
Tabel 19
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 10
Tabel 20
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 11
Tabel 21
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 12
Tabel 22
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 13
Tabel 23
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 14
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 15
Tabel 24
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 16
Tabel 24
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 16