Post on 27-Feb-2020
MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP
KEJAHATAN TEKU BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA
ATOIN METO DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
DISERTASI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Doktor Ilmu Hukum
Oleh:
DETJI KORY ELIANOR ROOSEVELD NUBAN
NIM: T311308004
PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM
PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
ii
MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP
KEJAHATAN TEKU BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA
ATOIN METO DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
Disusun oleh:
DETJI KORY ELIANOR ROOSEVELD NUBAN
NIM: T311308004
Surakarta, 23 November 2017
Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Terbuka Disertasi
Telah Disetujui oleh Tim Promotor:
Promotor,
Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.
NIP: 19570203 198503 2 001
Co. Promotor,
Dr. Mohammad Jamin, S.H., M.Hum.
NIP: 19610930 198601 1 001
Mengetahui:
Kepala Program Doktor Ilmu Hukum,
Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.
NIP: 19570203 198503 2 001
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
TIM PENGUJI
Ketua Penguji : Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP: 196007271 198702 1 001
1.
Sekretaris : Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum.
NIP: 19601107 198601 1 001
2.
Promotor : Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.
NIP: 19570203 198503 2 001
3.
Co. Promotor : Dr. Mohammad Jamin, S.H., M.Hum.
NIP: 19610930 198601 1 001
4.
Anggota : Prof. Dr. Adi Sulistiyono, S.H., M.H.
NIP: 19630209 198803 1 003
5.
Anggota : Dr. Bernard L. Tanya, S.H., M.H.
NIP:
6.
Anggota : Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum.
NIP: 19641201 200501 1 001
7.
Anggota
: Dr. Widodo Tresno Novianto, S.H., M.Hum.
NIP: 19541124 198503 1 002
8.
Mengetahui:
Kepala Program Doktor Ilmu Hukum,
Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.
NIP: 19570203 198503 2 001
iv
PERNYATAAN
Nama : Detji Kory Elianor Rooseveld Nuban
NIM : T311308004
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Disertasi berjudul:
MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP KEJAHATAN
TEKU BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA ATOIN METO DI
KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN adalah benar-benar karya saya
sendiri. Hal yang bukan karya saya dalam disertasi tersebut diberi tanda citasi dan
ditunjukkan dalam daftar pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti saya tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik, berupa pencabutan disertasi dan gelar yang saya peroleh dari
disertasi tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keaslian disertasi saya, dengan ini
saya bersedia disertasi ini di upload atau dipublikasikan pada website Program
Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.
Surakarta, 16 November 2017
Yang Membuat Pernyataan,
Detji Kory Elianor Rooseveld Nuban
v
MOTTO
“Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang
yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai
sambil membawa berkas-berkasnya.”
(Mazmur 126:5-6)
“DIBALIK PENDERITAAN ADA SUKACITA”
Kuncinya: 1 Korintus 13:1-13, Amsal 15:32 & 33, Yeremia 17:7 & 8
“BERDOA, BERHARAP DAN BERJUANG”
_Perjuangan yang diawali dengan doa dan harapan akan berbuah
kesuksesan yang indah_
(Detji K. E. R. Nuban)
Disertasi ini dipersembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus pemilik hidup dan sumber
hikmat, kebijaksanaan serta pengetahuan.
2. Kedua orangtuaku yakni Papa Alexander Nuban,
S.H., M.Hum. dan Mama Naomi Nuban-Passu
yang selalu mendoakanku tanpa henti dengan lutut
yang senantiasa tertekuk.
3. Saudara kandungku yakni drg.Octavia Seobilta
Nuban, SKG, Markus Balsasar Efata Nuban, S.H.,
dan Amin Imanuel Nuban yang selalu mendoakan
dan mendukungku tanpa henti.
4. Iparku yakni Geovani Innocentius Imbang, A.Md.,
dan Merlin Djara. Keponakanku yakni Putu
Aryajaya Thaonadus Nuban, Fabiola Aurelia
Rosma Imbang, Justin Noni Nuban, Noriyanti Via
Nuban, dan Alexander Urnimus Nuban serta
Nenek Harlenci Passu yang turut mendoakan dan
menyemangatiku.
5. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Kepada kalianlah disertasi ini kupersembahkan,
semoga dapat membuat kalian semua bangga dan
selalu mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
tuntunan dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya Disertasi dengan
judul “Penyelesaian Hukum yang Ideal Terhadap Kejahatan Teku Berbasis Kearifan
Lokal Budaya Atoin Meto di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Merangkai kata demi
kata untuk menjadikannya sebuah karya disertasi tidaklah mudah namun Hikmat
Tuhan tetap menolong penulis sampai pada akhir penulisan.
Penulis menyadari bahwa karya disertasi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis menyadari pula bahwa dalam menyelesaikan karya disertasi ini, banyak
pihak yang telah membantu secara materil maupun moril, baik dalam hal memberi
bimbingan dan arahan dalam mengoreksi, memberikan bahan informasi dan berbagai
pemikiran yang membangun serta doa restu. Oleh karena itu, lewat kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan penghargaan yang tertinggi dan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
Surakarta, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti studi dan telah
membuat nyaman dalam melakukan kegiatan akademik di lingkungan
Universitas Sebelas Maret Surakarta, sehingga memudahkan penulis dalam
menyelesaikan studi ini.
2. Prof. Dr. M. Furqon, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta sekaligus Penguji Disertasi yang telah mengijinkan
penulis berstudi di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta
dan dengan sangat ramah memberikan masukan serta arahan dalam penulisan
disertasi ini, terima kasih.
3. Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas
Sebelas Maret Surakarta sekaligus Penguji Disertasi yang telah memberikan
semangat, motivasi, bimbingan dan arahan lewat gaya penyampaian yang sangat
khas, lewat guyonan yang penuh ketulusan, terima kasih.
4. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Ketua Program Doktor Ilmu
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus Promotor yang penuh
kesabaran dan keteladanannya sebagai ilmuwan, penuh kelemah-lembutan
vii
seperti seorang Ibu terhadap anak, selalu tenang dan memberikan bimbingan,
arahan serta semangat tiada henti untuk menyelesaikan studi ini, terima kasih.
5. Dr. Mohammad Jamin, S.H., M.Hum., selaku Wakil Rektor II bidang Umum
dan Keuangan Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus Co Promotor yang
penuh kesabaran, ketegasan, kritis, dan keteladanannya sebagai ilmuwan telah
membimbing, mengarahkan dan menyemangati tiada henti untuk menyelesaikan
studi ini, terima kasih.
6. Prof. Dr. Adi Sulistiyono, S.H., M.H., selaku Penguji Disertasi yang penuh
keramahan dan keteladanannya sebagai ilmuwan selalu memberikan masukan,
bimbingan dan arahan yang membangun serta menyemangati agar secepatnya
menyelesaikan studi ini, terima kasih.
7. Dr. Bernard L. Tanya, S.H., M.H., selaku Dosen Mata Kuliah Penunjang
Disertasi (MKPD) sekaligus Penguji Disertasi yang sejak awal dengan penuh
ketulusan dan keteladanannya sebagai ilmuwan selalu memberikan waktu dan
pikiran untuk membimbing, memberi masukan dan arahan serta menyemangati
untuk menyelesaikan studi ini, terima kasih.
8. Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum., selaku Penguji Disertasi yang penuh
keramahan dan keteladanannya sebagai ilmuwan selalu memberi masukan
berupa saran, arahan dan bimbingan dalam penulisan disertasi, terima kasih.
9. Dr. Widodo Tresno Novianto, S.H., M.Hum., selaku Penguji Disertasi yang
penuh keramahan dan keteladanannya sebagai ilmuwan memberi banyak saran
dan arahan yang membangun serta selalu diketik rapi untuk diberikan, terima
kasih.
10. Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Nusa
Cendana Kupang periode 2008-2013 yang memberikan kesempatan dan sangat
mendukung untuk melanjutkan studi ini.
11. Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si., Ph.D. selaku Rektor Universitas Nusa Cendana
Kupang periode 2013-2018 yang mengijinkan untuk tetap melanjutkan studi ini.
12. Dr. David B. W. Pandie, M.S., selaku PR I Undana Kupang, Ir. D. Roy
Nendissa, M.P., selaku Mantan PR II Undana Kupang, Ir. Benny J. Pandie
viii
selaku Karo Adm. Umum dan Keuangan Undana Kupang yang selalu memberi
dukungan dan semangat tiada henti agar tidak putus studi di tengah jalan.
13. Yorhan Yohanes Nome, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Nusa Cendana Kupang, Deddy R. Ch. Manafe, S.H., M.Hum. selaku
Pembantu Dekan I, dan Hyronimus Buyanaya, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian
Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana
Kupang yang memberikan ijin dan motivasi untuk tetap melanjutkan studi
hingga selesai.
14. Para Dosen Pengampu Mata Kuliah pada Program Doktor Ilmu Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu, semangat dan
dorongan sehingga proses studi ini dapat berjalan dengan baik.
15. Para Dosen Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang selaku rekan
sejawat, baik yang telah senior maupun yang masih kontrak, atas dukungan dan
motivasi serta doa yang telah diberikan hingga studi ini selesai.
16. Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, secara khusus aparat pemerintah
dan masyarakat Kecamatan Amanatun Utara, Desa Nasi, Desa Snok, Desa
Fotilo, Desa Lilo, dan Desa Tumu atas kerjasama, informasi dan dukungan yang
diberikan sehingga bisa terselesaikan karya disertasi ini.
17. Pihak Kepolisian Resort Timor Tengah Selatan dan Kepolisian Sektor Amanatun
Utara atas kerjasama dan bantuannya dalam mendapatkan data.
18. Para informan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu disini, baik itu pelaku
dan korban yang telah diwawancarai, kalian berjasa besar dalam penulisan karya
disertasi ini, terima kasih.
19. Teman seperjuangan PDIH UNS angkatan 2013 yang saling memotivasi dan
membantu dalam studi. Secara khusus teman seperjuangan dari Kupang-NTT,
Ibu Inche D. P. Sayuna, Rudepel Petrus Leo, dan Indiarto S. Adipuspito, yang
dengan ketulusan hati selalu mendukung, menolong, dan menopang satu dengan
yang lain, selalu mengingatkan dan menegur jika salah ataupun lambat bertindak
dalam menyelesaikan studi ini, terima kasih.
ix
20. Semua staf administrasi PDIH UNS, secara khusus Mbak Diah dan Mas Hari
yang selalu melayani dan membantu dengan ramah, tulus hati selama menempuh
pendidikan di PDIH UNS, terima kasih.
21. Rektor Universitas Kristen Surakarta, Wakil Rektor III Universitas Kristen
Surakarta, Dekan Fakultas Teknik Universitas Kristen Surakarta, dan Ketua
Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Kristen Surakarta.
22. Bapak Thitus Bureni, S.H., M.Hum., Bapak Drs. Joni J. A. Ninu, M.Pd., Dr.
Eben Nuban Timo, dan Prof. Dr. Jimmy Pello, S.H., M.S.
23. Keluarga Besar Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Kupang
dan cabang Surakarta baik anggota maupun senior yang selalu memberi
semangat, inspirasi dan dukungan dalam menyelesaikan studi ini.
24. Keluarga Besar Ikatan Keluarga Sumba Solo (IKSS) di Surakarta yang selalu
membantu, menyemangati dan berbagi dalam proses studi di rantauan ini.
25. Papa Alexander Nuban, S.H., M.Hum. dan Mama Naomi Nuban-Passu, kedua
orangtua yang sangat kucintai dan kukasihi dalam Tuhan Yesus, terima kasih
untuk dukungan dan cinta yang tidak pernah berhenti, meskipun sukar sulit
dalam mengusahakan sumber dana namun kalianlah inspirasi ku dalam meraih
cita-cita ini, kerendahan hati, ketulusan dan kesederhanaan kalian menjadi
teladan hidupku.
26. Saudara kandungku, Octavia Seobilta Nuban, SKG, Markus Balsasar Efata
Nuban, S.H, dan Amin Imanuel Nuban, terima kasih atas waktu yang terbagi
karena memikirkan dan mendoakan studi ini. Cinta kasih, pengertian, dan
penerimaan kalian atas keinginan berstudiku ini tidak bisa kubalas, semoga
dengan apa yang kucapai selalu membanggakan kalian.
27. Iparku Geovani Innocentius Imbang, A.Md. dan Merlin Djara, serta
keponakanku Putu Aryajaya Thaonadus Nuban, Fabiola Aurelia Rosma Imbang,
Justin Noni Nuban, Noriyanti Via Nuban, dan Alexander Urnimus Nuban,
terima kasih selalu mendukung, mendoakan dan merelakan sebagian dana yang
harusnya untuk keluarga kalian, disisihkan untuk membantu studiku, maafkan.
28. Nenek Harlenci Passu, Keluarga Besar Nuban-Passu, Keluarga Besar Imbang,
Keluarga Besar Djara, dan rumpun keluarga besar terkait.
x
29. Orangtuaku di Solo, Bapa Bernard L. Tanya, Mama Woro Tanya, adik Titus
Yoan Tanya, adik Radja Tanya, adik Yosua Tanya, dan adik Jesika Tanya.
30. Bapak Thobias Pellondou, sekeluarga, Bapak Yakobus Tenis, sekeluarga, Bapak
(Alm.) Thimotius Nuban, sekeluarga, Bapak Yohanis Nuban, sekeluarga, Bapak
Yulius Wie Lawa, sekeluarga, Bapak Lazarus Tarapandjang, sekeluarga, Bapak
Eben Alle, sekeluarga.
31. Doris Herison Wie Lawa, S.H., yang selalu mendukung, menyemangati dan
mendoakan kelulusanku, terima kasih.
32. Maharestu Hiama Werung Praing Tarapandjang, S.T., yang selalu membantu,
menyemangati, dan mendoakan keberhasilanku, terima kasih.
33. Teman-temanku: Dheylofedz: Febrianti Djehalu, S.H., Febe Lambila, S.H.,
Dafrosa Dambu, S.H., Francha da Costa, S.H., Maryanti Ton, S.H., Febriana
Deni Radja, S.Pd., M.Pd.; Adik-adikku: Ance, Linda, Asnat, Abang, Elim, Ardy
Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang
tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih.
34. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-per satu, yang dengan tulus ikhlas
memberi bantuan, dukungan, motivasi dan doa kepada penulis selama
menempuh pendidikan pada Program Doktor Ilmu Hukum hingga mencapai
keberhasilan ini.
Rasanya tidak ada ungkapan lain yang bisa penulis ucapkan untuk
menyampaikan rasa haru, bahagia dan terima kasih ini. Semoga Tuhan Yang Maha
Esa memberikan pahala setimpal dengan budi baik Bapak/Ibu, saudara/saudari
sekalian. Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa “tiada gading yang tak
retak”, disertasi ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya, karena itu penulis
masih mengharapkan berbagai masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun
guna menambah kebaikan dan kemanfaatan dari karya disertasi ini.
Surakarta, 16 November 2017
Penulis,
Detji Kory Elianor Rooseveld Nuban
xi
ABSTRACT
Detji Kory Elianor Rooseveld Nuban. T311308004. Ideal Law Settlement Against
Evil Crimes Based Atoin Meto Culture Local Wisdom in South Central Timor
District. Promoter: Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum, Co Promoter: Dr.
Mohammad Jamin, S.H., M.Hum. Dissertation. Doctoral Program of Law, Faculty of
Law Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2017.
This study aims to determine the existence of Teku in the life of the
community, to get a clear picture of local norms about the actual/existing behavior/
practice of Teku existing and still prevailing in society, building an ideal legal model
in the context of the settlement of crime Teku based on the local wisdom of Atoin
Meto culture in South Central Timor District. This research is a non-doctrinal legal
research, with interactional approach (micro) as well as qualitative analysis.
The results show that Teku's essence has historically had a positive meaning as
an effort/form of resistance against invaders, when viewed from the interests of the
Indonesian people, especially the kingdom in Timor. Teku is also known as
something born among the people of North Amanatun as a form of vilified crime that
is very disturbing to society because of the ferocity, cruelty, cruelty with appropriate
techniques and tactics of invasion in attacking its target, therefore Teku is a legal
problem in society. Teku is also a form of crime for committing acts of violence/
crime and self-esteem that can be hired to avenge/other interests of the tenant. Local
norms regarding Teku's behavior still exist/live and apply, and serve as guidelines in
guiding people to behave or respond to Teku. Teku crime is very disturbing the order
and comfort of community life, the model of settlement that has been used that is
preventive, repressive and curative efforts was not able to finish completely and even
lower the crime rate Teku for various reasons. Therefore, the researcher proposes a
solution model based on the local wisdom of Atoin Meto culture which is considered
capable of solving Teku crime through the involvement of Atoin Amaf figures,
religious figures, public figures, and government figures with the settlement form of
peace and the imposition of sanctions/penalties in Lopo Adat Atoin Meto. Based on
the culture of the people, Atoin Amaf is a direct descendant of the Atoin Meto culture
that has charisma and is highly respected so that Atoin Amaf's presence to solve
problems will be heard and obeyed, rather than government and law enforcement
officers who are perceived as outsiders or Kase, not well received. The peace process
and the imposition of sanctions/customary penalties by Atoin Amaf aims to maintain
balance and provide harmonization and peace in community life in a communal way,
this process has a high socio-cultural significance and value. The application of
customary sanctions/penalties may affect the decrease in Teku crime rate.
Keywords: Legal Settlement, Teku Crime, Local Wisdom.
xii
ABSTRAK
Detji Kory Elianor Rooseveld Nuban. T311308004. Penyelesaian Hukum yang Ideal
Terhadap Kejahatan Teku Berbasis Kearifan Lokal Budaya Atoin Meto di Kabupaten
Timor Tengah Selatan. Promotor: Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., Co
Promotor: Dr. Mohammad Jamin, S.H., M.Hum. Disertasi. Program Doktor Ilmu
Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hakikat Teku dalam kehidupan
masyarakat, mendapatkan gambaran yang jelas mengenai norma-norma lokal
mengenai perilaku/praktik nyata Teku yang ada/hidup dan masih berlaku dalam
masyarakat, berusaha mencari dan menemukan serta membangun model hukum yang
ideal dalam rangka penyelesaian kejahatan Teku yang berbasis pada kearifan lokal
budaya Atoin Meto di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Penelitian ini merupakan
penelitian hukum non doktrinal, dengan pendekatan interaksional (mikro) serta
analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakikat Teku secara historis memiliki
makna positif sebagai upaya/bentuk perlawanan terhadap penjajah, jika dilihat dari
kepentingan bangsa Indonesia, khususnya kerajaan di Timor. Teku juga dikenal
sebagai sesuatu yang lahir di kalangan orang-orang Amanatun Utara sebagai suatu
bentuk kejahatan terselubung yang sangat meresahkan masyarakat karena
keberingasan, kesadisan, kekejaman disertai teknik dan taktik penyerbuan yang tepat
dalam menyerang sasarannya, karena itu Teku merupakan permasalahan hukum
dalam masyarakat. Teku juga sebagai bentuk kriminalitas karena melakukan tindak
kekerasan/kejahatan dan kebanggaan diri yang dapat disewa untuk membalaskan
dendam/kepentingan lainnya dari si penyewa. Norma-norma lokal mengenai perilaku
Teku masih ada/hidup dan berlaku, serta menjadi pedoman dalam menuntun
masyarakat untuk bersikap atau berrespon terhadap Teku. Kejahatan Teku sangat
mengganggu ketertiban dan kenyamanan hidup bermasyarakat, model penyelesaian
yang selama ini digunakan yakni upaya preventif, represif dan kuratif ternyata tidak
mampu menyelesaikan secara tuntas bahkan menurunkan angka kejahatan Teku
karena berbagai alasan. Oleh karena itu, peneliti menawarkan model penyelesaian
berbasis kearifan lokal budaya Atoin Meto yang dianggap mampu menyelesaikan
kejahatan Teku melalui pelibatan para tokoh Atoin Amaf, tokoh agama, tokoh
masyarakat, dan tokoh pemerintah dengan bentuk penyelesaiannya yakni perdamaian
dan penjatuhan sanksi/denda di Lopo Adat Atoin Meto. Berdasarkan budaya
masyarakat, para Atoin Amaf merupakan turunan langsung dalam budaya Atoin Meto
yang memiliki kharisma dan sangat dihormati sehingga kehadiran Atoin Amaf untuk
menyelesaikan masalah akan lebih didengar dan dipatuhi, daripada pemerintah dan
aparat penegak hukum yang dianggap sebagai orang luar atau Kase, sehingga
kehadiran Kase tidak terterima secara baik. Proses perdamaian dan penjatuhan
sanksi/denda adat oleh Atoin Amaf bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan
memberikan harmonisasi serta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat secara
komunal, proses ini memiliki makna dan nilai sosial budaya yang tinggi. Penerapan
sanksi/denda adat dapat berpengaruh terhadap penurunan angka kejahatan Teku.
Kata Kunci: Penyelesaian Hukum, Kejahatan Teku, Kearifan Lokal.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... iii
PERNYATAAN ............................................................................................................. iv
MOTTO & PERSEMBAHAN ........................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................................... xi
ABSTRAK .................................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xviii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 7
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8
1.4 Kontribusi Penelitian ....................................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL ......................... 9
2.1 Landasan Teoritis ........................................................................................... 9
2.1.1 Pengantar ............................................................................................ 9
2.1.2 Teori Hukum pada Masyarakat Sederhana ....................................... 13
2.1.2.1 Teori Bronislaw Malinowski: Mekanisme Kekuatan
Mengikat Dan Teori Fungsionalisme ...................................... 14
2.1.2.1.1 Teori Mekanisme Kekuatan Mengikat ......................... 14
2.1.2.1.2 Teori Fungsionalisme ................................................... 18
2.1.2.2 Teori E. Adamson Hoebel ....................................................... 24
2.1.2.3 Teori Robert Redfield .............................................................. 32
2.1.2.3.1 Masyarakat Andaman .................................................. 35
xiv
2.1.2.3.2 Masyarakat Indian Zuni ................................................ 36
2.1.2.3.3 Masyarakat Indian Yurok ............................................. 37
2.1.2.3.4 Masyarakat Ifugao ....................................................... 39
2.1.2.3.5 Masyarakat Aborigin dan Lainnya .............................. 40
2.1.2.4 Teori Leopold Pospisil: Hukum Dilihat Dari Bentuk,
Atribut dan Penerapannya ....................................................... 42
2.1.2.4.1 Bentuk dari Hukum ..................................................... 50
2.1.2.4.2 Atribut-atribut Hukum ................................................. 55
2.1.2.4.3 Atribut: Maksud untuk Penerapan Universal .............. 56
2.1.3 Teori Keadilan Restoratif (Restorative Justice) ............................... 58
2.1.4 Teori Penanggulangan Kejahatan ..................................................... 70
2.1.4.1 Taraf Kebudayaan .................................................................... 70
2.1.4.2 Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan ............................ 79
2.1.4.3 Upaya Penal-Non Penal ........................................................... 93
2.1.5 Pluralisme Hukum dan Perkembangannya ..................................... 114
2.1.5.1 Pengertian Pluralisme Hukum ............................................... 115
2.1.5.2 Pluralisme Hukum Baru ........................................................ 125
2.1.6 Teori Norma Hukum dan Norma Sosial ......................................... 128
2.1.6.1 Norma Hukum dan Pembagian Norma Sosial Lainnya ........ 132
2.1.6.2 Perbedaan Norma Hukum dan Norma Sosial Lainnya ......... 137
2.1.7 Teori Kearifan Lokal atau Local Wisdom ........................................ 141
2.1.7.1 Pengertian Kearifan Lokal .................................................... 141
2.1.7.2 Bentuk-bentuk Kearifan Lokal .............................................. 144
2.1.7.3 Fungsi Kearifan Lokal ........................................................... 145
2.1.7.4 Ciri-ciri Kearifan Lokal ......................................................... 147
2.1.8 Masyarakat Timor atau Atoin Meto dan Perilakunya ..................... 148
2.2 Penelitian yang Relevan dan Kebaruan Penelitian ..................................... 159
2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 164
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 168
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 168
xv
3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................................ 169
3.3 Data dan Sumber Data ................................................................................. 169
3.4 Teknik Penentuan Informan ....................................................................... 170
3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 172
3.6.1 Wawacara ....................................................................................... 172
3.6.2 Studi Pustaka .................................................................................. 173
3.6 Teknik Analisis dan Interpretasi Data ........................................................ 174
BAB IV HAKIKAT TEKU DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN ..................................... 179
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Timor Tengah Selatan ................................ 179
4.1.1 Sejarah ............................................................................................ 179
4.1.1.1 Kerajaan Mollo (Oenam) ....................................................... 179
4.1.1.2 Kerajaan Amanuban (Banam) ............................................... 183
4.1.1.3 Kerajaan Amanatun (Onam) .................................................. 193
4.1.2 Lokasi dan Letak .............................................................................. 210
4.1.3 Adat Istiadat ..................................................................................... 210
4.1.3.1 Pakaian Adat .......................................................................... 210
4.1.3.2 Rumah Masyarakat Atoin Meto ............................................. 214
4.1.3.3 Tarian Adat ............................................................................ 222
4.2 Sejarah atau Asal-Muasal Munculnya Teku ................................................ 226
4.3 Ciri Khas Teku ............................................................................................ 232
4.4 Jenis-Jenis Teku .......................................................................................... 246
4.5 Organisasi Teku dan Tahapan-Tahapan dalam Aksi Teku .......................... 250
4.5.1 Struktur Organisasi Teku ................................................................. 250
4.5.2 Perekrutan dan Pelatihan Anggota Teku .......................................... 251
4.5.3 Penentuan Waktu yang Tepat Untuk
Melakukan Aksi Teku ...................................................................... 257
4.5.4 Inisiatif untuk Melakukan Aksi Teku .............................................. 260
4.5.5 Persiapan, Syarat-syarat, dan Tanda-tanda Ketika
Akan Melakukan Aksi Teku ............................................................. 263
xvi
4.5.5.1 Obat untuk Kekuatan Magic atau Leu’leu ............................. 263
4.5.5.2 Ritual dan Doa Ketika akan Berangkat
Untuk ber-Teku ...................................................................... 266
4.5.5.3 Pembagian Tugas Ketika Melakukan Aksi Teku ................... 269
4.5.5.4 Larangan-Larangan atau Pemali dalam ber-Teku .................. 275
4.5.5.5 Senjata dan Peralatan yang Dibawa ber-Teku ....................... 278
4.5.6 Barang Hasil Rampokan dan Pembagian Hasil ............................... 280
4.5.7 Kesetia-kawanan, Solidaritas, dan Gerakan “Tutup Mulut”
Jika Ada Anggota yang Tertangkap Saat Beraksi .......................... 281
4.6 Faktor-Faktor Pendorong Seseorang Terlibat dalam Aksi Teku ................. 283
4.6.1 Faktor Ekonomi ................................................................................ 284
4.6.2 Faktor Pendidikan ............................................................................. 299
4.6.3 Faktor Budaya .................................................................................. 301
4.6.4 Faktor Ketidakadilan Pemerintah ..................................................... 306
4.6.5 Aksi Teku Sebagai Bentuk Protes/Penolakan
Terhadap Pemerintah atau Kebijakannya .......................................... 310
4.6.6 Akumulasi Berbagai Faktor Lainnya Termasuk
Prestige dan Balas-Dendam ............................................................... 312
4.7 Sengketa/Konflik Horisontal dalam Masyarakat dan Dampak Aksi Teku . 322
4.8 Jenis-jenis Kematian yang Berhubungan dengan Aktivitas Teku ............... 339
BAB V NORMA-NORMA LOKAL MENGENAI PERILAKU TEKU YANG
MASIH ADA/HIDUP DAN BERLAKU DI KABUPATEN
TIMOR TENGAH SELATAN ................................................................... 341
5.1 Norma-Norma Lokal Masyarakat Terhadap Teku ...................................... 342
5.2 Klasifikasi Norma Lokal ke Dalam Jenis dan Sifat Norma
Menurut Cialdini ....................................................................................... 346
5.3 Klasifikasi Norma Lokal ke Dalam Daya/Kekuatan Mengikat
Menurut Soerjono Soekanto ....................................................................... 349
xvii
BAB VI MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP
KEJAHATAN TEKU BERBASIS KEARIFAN LOKAL
ATOIN METO DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN ............. 352
6.1 Pengantar ..................................................................................................... 352
6.2. Model Penyelesaian yang Telah Dilakukan Terhadap Teku Selama ini ...... 359
6.2.1 Preventif .......................................................................................... 361
6.2.2 Represif ............................................................................................ 364
6.2.3 Kuratif .............................................................................................. 372
6.2.4 Faktor-faktor dan Alasan Model yang Selama ini Tidak
Berjalan dengan Efektif .................................................................... 379
6.3 Model Penyelesaian yang Ditawarkan dalam Penelitian ini ....................... 386
6.3.1 Pelibatan Atoin Amaf, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan
Tokoh Pemerintah dalam Budaya Atoin Meto pada
Upaya Preventif, Represif dan Kuratif ............................................. 390
6.3.2 Bentuk atau Langkah Penyelesaian Kejahatan Teku ....................... 399
BAB VII PENUTUP .................................................................................................. 410
7.1 Kesimpulan ................................................................................................. 410
7.2 Implikasi ..................................................................................................... 413
7.3 Saran ........................................................................................................... 414
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 416
RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................... 434
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian .......................................................................... 167
Gambar 2. Model Alur Analisis dan Interpretasi Data ............................................... 177
Gambar 3. Peta Wilayah Kekuasaan Kerajaan Mollo (Oenam) ................................. 180
Gambar 4. Letak Wilayah Niki-Niki, Ibukota Kerajaan Amanuban .......................... 189
Gambar 5. Raja Loit Banunaek dan Punggawa Kerajaan Amanatun ......................... 194
Gambar 6. Raja Kolo Banunaek .................................................................................. 197
Gambar 7. Raja Lodoweyk Lourens Don Louis Banunaek ......................................... 199
Gambar 8. Raja-Raja Timor Bersama Wakil Pemerintah
Kolonial Hindia Belanda .......................................................................... 203
Gambar 9. Raja Laka Banunaek dan Rakyatnya
Setelah Kerajaan Amanatun Bergabung dengan NKRI ........................... 205
Gambar 10. Upacara Kematian, Tradisi Rakyat Amanatun ......................................... 206
Gambar 11. Peta Administrasi Kabupaten Timor Tengah Selatan ............................. 210
Gambar 12. Pakaian Adat Masyarakat Atoin Meto TTS dan Aksesorisnya ............... 211
Gambar 13. Rumah Bulat Masyarakat Atoin Meto TTS ............................................. 216
Gambar 14. Rumah Kotak Masyarakat Atoin Meto TTS ............................................ 217
Gambar 15. Rumah Lopo Atoin Meto TTS ................................................................. 219
Gambar 16. Tarian Bonet ............................................................................................ 223
Gambar 17. Tarian Okomama ..................................................................................... 225
Gambar 18. Tarian Sbo’ Mae’kat ................................................................................ 225
Gambar 19. Kronologi Awal Kemunculan Teku (Historis) ........................................ 229
Gambar 20. Contoh Surat Pemberitahuan dari Teku .................................................... 233
Gambar 21. Bagan Struktur Organisasi Teku .............................................................. 250
Gambar 22. Model Penyelesaian Kejahatan Teku yang Telah Dilakukan .................. 360
xix
Gambar 23. Model Peradilan Yuridis yang Dipakai untuk Menyelesaikan
Persoalan dalam Masyarakat .................................................................... 366
Gambar 24. Model Penyelesaian Kejahatan Teku Berbasis Kearifan Lokal Atoin
Meto oleh Para Tokoh pada Upaya Preventif, Represif, dan Kuratif ........ 390
Gambar 26. Bagan Alur Bentuk dan Langkah Penyelesaian Kejahatan Teku ............ 400
xx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Aksi Kejahatan Teku dan Proses Penyelesaiannya ..................................... 3
Tabel 2. Perbedaan Norma Hukum dengan Norma Sosial Lainnya ...................... . 138
Tabel 3. Perbandingan Kebaruan Penelitian ............................................................ 159
Tabel 4. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di
Kabupaten Timor Tengah Selatan .............................................................. 207
Tabel 5. Jenis-jenis Teku dilihat dari Tujuannya ...................................................... 246
Tabel 6. Jenis Teku dilihat dari Jumlah Anggota dalam Satu Kelompok ................. 247
Tabel 7. Klasifikasi Norma Lokal ke Dalam Jenis dan Sifat Norma
Menurut Cialdini ........................................................................................ 346
Tabel 8. Klasifikasi Norma Lokal ke Dalam Daya Mengikatnya
Menurut Soerjono Soekanto ....................................................................... 350
Tabel 9. Faktor dan Alasan Model yang Selama ini
Tidak Berjalan dengan Efektif ................................................................… 383
Tabel 10. Hal-hal yang Perlu Dilakukan Bersama Para Tokoh
Pada Upaya Preventif, Represif dan Kuratif .............................................. 396
Tabel 11. Jenis Sanksi/Denda Adat Bagi Pelaku Teku ............................................... 406
Tabel 12. Perbandingan berbagai aspek pada model penyelesaian kejahatan Teku
yang selama ini dan model yang ditawarkan .............................................. 408