MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar,...

20
MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP KEJAHATAN TEKU BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA ATOIN METO DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN DISERTASI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum Oleh: DETJI KORY ELIANOR ROOSEVELD NUBAN NIM: T311308004 PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017

Transcript of MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar,...

Page 1: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP

KEJAHATAN TEKU BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA

ATOIN METO DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

DISERTASI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Doktor Ilmu Hukum

Oleh:

DETJI KORY ELIANOR ROOSEVELD NUBAN

NIM: T311308004

PROGRAM DOKTOR ILMU HUKUM

PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2017

Page 2: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

ii

MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP

KEJAHATAN TEKU BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA

ATOIN METO DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Disusun oleh:

DETJI KORY ELIANOR ROOSEVELD NUBAN

NIM: T311308004

Surakarta, 23 November 2017

Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Terbuka Disertasi

Telah Disetujui oleh Tim Promotor:

Promotor,

Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.

NIP: 19570203 198503 2 001

Co. Promotor,

Dr. Mohammad Jamin, S.H., M.Hum.

NIP: 19610930 198601 1 001

Mengetahui:

Kepala Program Doktor Ilmu Hukum,

Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.

NIP: 19570203 198503 2 001

Page 3: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

TIM PENGUJI

Ketua Penguji : Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP: 196007271 198702 1 001

1.

Sekretaris : Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum.

NIP: 19601107 198601 1 001

2.

Promotor : Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.

NIP: 19570203 198503 2 001

3.

Co. Promotor : Dr. Mohammad Jamin, S.H., M.Hum.

NIP: 19610930 198601 1 001

4.

Anggota : Prof. Dr. Adi Sulistiyono, S.H., M.H.

NIP: 19630209 198803 1 003

5.

Anggota : Dr. Bernard L. Tanya, S.H., M.H.

NIP:

6.

Anggota : Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum.

NIP: 19641201 200501 1 001

7.

Anggota

: Dr. Widodo Tresno Novianto, S.H., M.Hum.

NIP: 19541124 198503 1 002

8.

Mengetahui:

Kepala Program Doktor Ilmu Hukum,

Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum.

NIP: 19570203 198503 2 001

Page 4: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

iv

PERNYATAAN

Nama : Detji Kory Elianor Rooseveld Nuban

NIM : T311308004

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Disertasi berjudul:

MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP KEJAHATAN

TEKU BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA ATOIN METO DI

KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN adalah benar-benar karya saya

sendiri. Hal yang bukan karya saya dalam disertasi tersebut diberi tanda citasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti saya tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik, berupa pencabutan disertasi dan gelar yang saya peroleh dari

disertasi tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keaslian disertasi saya, dengan ini

saya bersedia disertasi ini di upload atau dipublikasikan pada website Program

Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Surakarta, 16 November 2017

Yang Membuat Pernyataan,

Detji Kory Elianor Rooseveld Nuban

Page 5: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

v

MOTTO

“Orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang

yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai

sambil membawa berkas-berkasnya.”

(Mazmur 126:5-6)

“DIBALIK PENDERITAAN ADA SUKACITA”

Kuncinya: 1 Korintus 13:1-13, Amsal 15:32 & 33, Yeremia 17:7 & 8

“BERDOA, BERHARAP DAN BERJUANG”

_Perjuangan yang diawali dengan doa dan harapan akan berbuah

kesuksesan yang indah_

(Detji K. E. R. Nuban)

Disertasi ini dipersembahkan untuk:

1. Tuhan Yesus Kristus pemilik hidup dan sumber

hikmat, kebijaksanaan serta pengetahuan.

2. Kedua orangtuaku yakni Papa Alexander Nuban,

S.H., M.Hum. dan Mama Naomi Nuban-Passu

yang selalu mendoakanku tanpa henti dengan lutut

yang senantiasa tertekuk.

3. Saudara kandungku yakni drg.Octavia Seobilta

Nuban, SKG, Markus Balsasar Efata Nuban, S.H.,

dan Amin Imanuel Nuban yang selalu mendoakan

dan mendukungku tanpa henti.

4. Iparku yakni Geovani Innocentius Imbang, A.Md.,

dan Merlin Djara. Keponakanku yakni Putu

Aryajaya Thaonadus Nuban, Fabiola Aurelia

Rosma Imbang, Justin Noni Nuban, Noriyanti Via

Nuban, dan Alexander Urnimus Nuban serta

Nenek Harlenci Passu yang turut mendoakan dan

menyemangatiku.

5. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).

Kepada kalianlah disertasi ini kupersembahkan,

semoga dapat membuat kalian semua bangga dan

selalu mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus.

Page 6: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

tuntunan dan kasih karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya Disertasi dengan

judul “Penyelesaian Hukum yang Ideal Terhadap Kejahatan Teku Berbasis Kearifan

Lokal Budaya Atoin Meto di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Merangkai kata demi

kata untuk menjadikannya sebuah karya disertasi tidaklah mudah namun Hikmat

Tuhan tetap menolong penulis sampai pada akhir penulisan.

Penulis menyadari bahwa karya disertasi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Penulis menyadari pula bahwa dalam menyelesaikan karya disertasi ini, banyak

pihak yang telah membantu secara materil maupun moril, baik dalam hal memberi

bimbingan dan arahan dalam mengoreksi, memberikan bahan informasi dan berbagai

pemikiran yang membangun serta doa restu. Oleh karena itu, lewat kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan penghargaan yang tertinggi dan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta, yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti studi dan telah

membuat nyaman dalam melakukan kegiatan akademik di lingkungan

Universitas Sebelas Maret Surakarta, sehingga memudahkan penulis dalam

menyelesaikan studi ini.

2. Prof. Dr. M. Furqon, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas

Sebelas Maret Surakarta sekaligus Penguji Disertasi yang telah mengijinkan

penulis berstudi di Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

dan dengan sangat ramah memberikan masukan serta arahan dalam penulisan

disertasi ini, terima kasih.

3. Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta sekaligus Penguji Disertasi yang telah memberikan

semangat, motivasi, bimbingan dan arahan lewat gaya penyampaian yang sangat

khas, lewat guyonan yang penuh ketulusan, terima kasih.

4. Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., selaku Ketua Program Doktor Ilmu

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus Promotor yang penuh

kesabaran dan keteladanannya sebagai ilmuwan, penuh kelemah-lembutan

Page 7: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

vii

seperti seorang Ibu terhadap anak, selalu tenang dan memberikan bimbingan,

arahan serta semangat tiada henti untuk menyelesaikan studi ini, terima kasih.

5. Dr. Mohammad Jamin, S.H., M.Hum., selaku Wakil Rektor II bidang Umum

dan Keuangan Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus Co Promotor yang

penuh kesabaran, ketegasan, kritis, dan keteladanannya sebagai ilmuwan telah

membimbing, mengarahkan dan menyemangati tiada henti untuk menyelesaikan

studi ini, terima kasih.

6. Prof. Dr. Adi Sulistiyono, S.H., M.H., selaku Penguji Disertasi yang penuh

keramahan dan keteladanannya sebagai ilmuwan selalu memberikan masukan,

bimbingan dan arahan yang membangun serta menyemangati agar secepatnya

menyelesaikan studi ini, terima kasih.

7. Dr. Bernard L. Tanya, S.H., M.H., selaku Dosen Mata Kuliah Penunjang

Disertasi (MKPD) sekaligus Penguji Disertasi yang sejak awal dengan penuh

ketulusan dan keteladanannya sebagai ilmuwan selalu memberikan waktu dan

pikiran untuk membimbing, memberi masukan dan arahan serta menyemangati

untuk menyelesaikan studi ini, terima kasih.

8. Dr. Hari Purwadi, S.H., M.Hum., selaku Penguji Disertasi yang penuh

keramahan dan keteladanannya sebagai ilmuwan selalu memberi masukan

berupa saran, arahan dan bimbingan dalam penulisan disertasi, terima kasih.

9. Dr. Widodo Tresno Novianto, S.H., M.Hum., selaku Penguji Disertasi yang

penuh keramahan dan keteladanannya sebagai ilmuwan memberi banyak saran

dan arahan yang membangun serta selalu diketik rapi untuk diberikan, terima

kasih.

10. Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Nusa

Cendana Kupang periode 2008-2013 yang memberikan kesempatan dan sangat

mendukung untuk melanjutkan studi ini.

11. Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si., Ph.D. selaku Rektor Universitas Nusa Cendana

Kupang periode 2013-2018 yang mengijinkan untuk tetap melanjutkan studi ini.

12. Dr. David B. W. Pandie, M.S., selaku PR I Undana Kupang, Ir. D. Roy

Nendissa, M.P., selaku Mantan PR II Undana Kupang, Ir. Benny J. Pandie

Page 8: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

viii

selaku Karo Adm. Umum dan Keuangan Undana Kupang yang selalu memberi

dukungan dan semangat tiada henti agar tidak putus studi di tengah jalan.

13. Yorhan Yohanes Nome, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Nusa Cendana Kupang, Deddy R. Ch. Manafe, S.H., M.Hum. selaku

Pembantu Dekan I, dan Hyronimus Buyanaya, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian

Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana

Kupang yang memberikan ijin dan motivasi untuk tetap melanjutkan studi

hingga selesai.

14. Para Dosen Pengampu Mata Kuliah pada Program Doktor Ilmu Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ilmu, semangat dan

dorongan sehingga proses studi ini dapat berjalan dengan baik.

15. Para Dosen Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana Kupang selaku rekan

sejawat, baik yang telah senior maupun yang masih kontrak, atas dukungan dan

motivasi serta doa yang telah diberikan hingga studi ini selesai.

16. Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan, secara khusus aparat pemerintah

dan masyarakat Kecamatan Amanatun Utara, Desa Nasi, Desa Snok, Desa

Fotilo, Desa Lilo, dan Desa Tumu atas kerjasama, informasi dan dukungan yang

diberikan sehingga bisa terselesaikan karya disertasi ini.

17. Pihak Kepolisian Resort Timor Tengah Selatan dan Kepolisian Sektor Amanatun

Utara atas kerjasama dan bantuannya dalam mendapatkan data.

18. Para informan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu disini, baik itu pelaku

dan korban yang telah diwawancarai, kalian berjasa besar dalam penulisan karya

disertasi ini, terima kasih.

19. Teman seperjuangan PDIH UNS angkatan 2013 yang saling memotivasi dan

membantu dalam studi. Secara khusus teman seperjuangan dari Kupang-NTT,

Ibu Inche D. P. Sayuna, Rudepel Petrus Leo, dan Indiarto S. Adipuspito, yang

dengan ketulusan hati selalu mendukung, menolong, dan menopang satu dengan

yang lain, selalu mengingatkan dan menegur jika salah ataupun lambat bertindak

dalam menyelesaikan studi ini, terima kasih.

Page 9: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

ix

20. Semua staf administrasi PDIH UNS, secara khusus Mbak Diah dan Mas Hari

yang selalu melayani dan membantu dengan ramah, tulus hati selama menempuh

pendidikan di PDIH UNS, terima kasih.

21. Rektor Universitas Kristen Surakarta, Wakil Rektor III Universitas Kristen

Surakarta, Dekan Fakultas Teknik Universitas Kristen Surakarta, dan Ketua

Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Kristen Surakarta.

22. Bapak Thitus Bureni, S.H., M.Hum., Bapak Drs. Joni J. A. Ninu, M.Pd., Dr.

Eben Nuban Timo, dan Prof. Dr. Jimmy Pello, S.H., M.S.

23. Keluarga Besar Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Kupang

dan cabang Surakarta baik anggota maupun senior yang selalu memberi

semangat, inspirasi dan dukungan dalam menyelesaikan studi ini.

24. Keluarga Besar Ikatan Keluarga Sumba Solo (IKSS) di Surakarta yang selalu

membantu, menyemangati dan berbagi dalam proses studi di rantauan ini.

25. Papa Alexander Nuban, S.H., M.Hum. dan Mama Naomi Nuban-Passu, kedua

orangtua yang sangat kucintai dan kukasihi dalam Tuhan Yesus, terima kasih

untuk dukungan dan cinta yang tidak pernah berhenti, meskipun sukar sulit

dalam mengusahakan sumber dana namun kalianlah inspirasi ku dalam meraih

cita-cita ini, kerendahan hati, ketulusan dan kesederhanaan kalian menjadi

teladan hidupku.

26. Saudara kandungku, Octavia Seobilta Nuban, SKG, Markus Balsasar Efata

Nuban, S.H, dan Amin Imanuel Nuban, terima kasih atas waktu yang terbagi

karena memikirkan dan mendoakan studi ini. Cinta kasih, pengertian, dan

penerimaan kalian atas keinginan berstudiku ini tidak bisa kubalas, semoga

dengan apa yang kucapai selalu membanggakan kalian.

27. Iparku Geovani Innocentius Imbang, A.Md. dan Merlin Djara, serta

keponakanku Putu Aryajaya Thaonadus Nuban, Fabiola Aurelia Rosma Imbang,

Justin Noni Nuban, Noriyanti Via Nuban, dan Alexander Urnimus Nuban,

terima kasih selalu mendukung, mendoakan dan merelakan sebagian dana yang

harusnya untuk keluarga kalian, disisihkan untuk membantu studiku, maafkan.

28. Nenek Harlenci Passu, Keluarga Besar Nuban-Passu, Keluarga Besar Imbang,

Keluarga Besar Djara, dan rumpun keluarga besar terkait.

Page 10: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

x

29. Orangtuaku di Solo, Bapa Bernard L. Tanya, Mama Woro Tanya, adik Titus

Yoan Tanya, adik Radja Tanya, adik Yosua Tanya, dan adik Jesika Tanya.

30. Bapak Thobias Pellondou, sekeluarga, Bapak Yakobus Tenis, sekeluarga, Bapak

(Alm.) Thimotius Nuban, sekeluarga, Bapak Yohanis Nuban, sekeluarga, Bapak

Yulius Wie Lawa, sekeluarga, Bapak Lazarus Tarapandjang, sekeluarga, Bapak

Eben Alle, sekeluarga.

31. Doris Herison Wie Lawa, S.H., yang selalu mendukung, menyemangati dan

mendoakan kelulusanku, terima kasih.

32. Maharestu Hiama Werung Praing Tarapandjang, S.T., yang selalu membantu,

menyemangati, dan mendoakan keberhasilanku, terima kasih.

33. Teman-temanku: Dheylofedz: Febrianti Djehalu, S.H., Febe Lambila, S.H.,

Dafrosa Dambu, S.H., Francha da Costa, S.H., Maryanti Ton, S.H., Febriana

Deni Radja, S.Pd., M.Pd.; Adik-adikku: Ance, Linda, Asnat, Abang, Elim, Ardy

Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang

tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih.

34. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-per satu, yang dengan tulus ikhlas

memberi bantuan, dukungan, motivasi dan doa kepada penulis selama

menempuh pendidikan pada Program Doktor Ilmu Hukum hingga mencapai

keberhasilan ini.

Rasanya tidak ada ungkapan lain yang bisa penulis ucapkan untuk

menyampaikan rasa haru, bahagia dan terima kasih ini. Semoga Tuhan Yang Maha

Esa memberikan pahala setimpal dengan budi baik Bapak/Ibu, saudara/saudari

sekalian. Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa “tiada gading yang tak

retak”, disertasi ini masih banyak kelemahan dan kekurangannya, karena itu penulis

masih mengharapkan berbagai masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun

guna menambah kebaikan dan kemanfaatan dari karya disertasi ini.

Surakarta, 16 November 2017

Penulis,

Detji Kory Elianor Rooseveld Nuban

Page 11: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

xi

ABSTRACT

Detji Kory Elianor Rooseveld Nuban. T311308004. Ideal Law Settlement Against

Evil Crimes Based Atoin Meto Culture Local Wisdom in South Central Timor

District. Promoter: Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum, Co Promoter: Dr.

Mohammad Jamin, S.H., M.Hum. Dissertation. Doctoral Program of Law, Faculty of

Law Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2017.

This study aims to determine the existence of Teku in the life of the

community, to get a clear picture of local norms about the actual/existing behavior/

practice of Teku existing and still prevailing in society, building an ideal legal model

in the context of the settlement of crime Teku based on the local wisdom of Atoin

Meto culture in South Central Timor District. This research is a non-doctrinal legal

research, with interactional approach (micro) as well as qualitative analysis.

The results show that Teku's essence has historically had a positive meaning as

an effort/form of resistance against invaders, when viewed from the interests of the

Indonesian people, especially the kingdom in Timor. Teku is also known as

something born among the people of North Amanatun as a form of vilified crime that

is very disturbing to society because of the ferocity, cruelty, cruelty with appropriate

techniques and tactics of invasion in attacking its target, therefore Teku is a legal

problem in society. Teku is also a form of crime for committing acts of violence/

crime and self-esteem that can be hired to avenge/other interests of the tenant. Local

norms regarding Teku's behavior still exist/live and apply, and serve as guidelines in

guiding people to behave or respond to Teku. Teku crime is very disturbing the order

and comfort of community life, the model of settlement that has been used that is

preventive, repressive and curative efforts was not able to finish completely and even

lower the crime rate Teku for various reasons. Therefore, the researcher proposes a

solution model based on the local wisdom of Atoin Meto culture which is considered

capable of solving Teku crime through the involvement of Atoin Amaf figures,

religious figures, public figures, and government figures with the settlement form of

peace and the imposition of sanctions/penalties in Lopo Adat Atoin Meto. Based on

the culture of the people, Atoin Amaf is a direct descendant of the Atoin Meto culture

that has charisma and is highly respected so that Atoin Amaf's presence to solve

problems will be heard and obeyed, rather than government and law enforcement

officers who are perceived as outsiders or Kase, not well received. The peace process

and the imposition of sanctions/customary penalties by Atoin Amaf aims to maintain

balance and provide harmonization and peace in community life in a communal way,

this process has a high socio-cultural significance and value. The application of

customary sanctions/penalties may affect the decrease in Teku crime rate.

Keywords: Legal Settlement, Teku Crime, Local Wisdom.

Page 12: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

xii

ABSTRAK

Detji Kory Elianor Rooseveld Nuban. T311308004. Penyelesaian Hukum yang Ideal

Terhadap Kejahatan Teku Berbasis Kearifan Lokal Budaya Atoin Meto di Kabupaten

Timor Tengah Selatan. Promotor: Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum., Co

Promotor: Dr. Mohammad Jamin, S.H., M.Hum. Disertasi. Program Doktor Ilmu

Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hakikat Teku dalam kehidupan

masyarakat, mendapatkan gambaran yang jelas mengenai norma-norma lokal

mengenai perilaku/praktik nyata Teku yang ada/hidup dan masih berlaku dalam

masyarakat, berusaha mencari dan menemukan serta membangun model hukum yang

ideal dalam rangka penyelesaian kejahatan Teku yang berbasis pada kearifan lokal

budaya Atoin Meto di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Penelitian ini merupakan

penelitian hukum non doktrinal, dengan pendekatan interaksional (mikro) serta

analisis kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakikat Teku secara historis memiliki

makna positif sebagai upaya/bentuk perlawanan terhadap penjajah, jika dilihat dari

kepentingan bangsa Indonesia, khususnya kerajaan di Timor. Teku juga dikenal

sebagai sesuatu yang lahir di kalangan orang-orang Amanatun Utara sebagai suatu

bentuk kejahatan terselubung yang sangat meresahkan masyarakat karena

keberingasan, kesadisan, kekejaman disertai teknik dan taktik penyerbuan yang tepat

dalam menyerang sasarannya, karena itu Teku merupakan permasalahan hukum

dalam masyarakat. Teku juga sebagai bentuk kriminalitas karena melakukan tindak

kekerasan/kejahatan dan kebanggaan diri yang dapat disewa untuk membalaskan

dendam/kepentingan lainnya dari si penyewa. Norma-norma lokal mengenai perilaku

Teku masih ada/hidup dan berlaku, serta menjadi pedoman dalam menuntun

masyarakat untuk bersikap atau berrespon terhadap Teku. Kejahatan Teku sangat

mengganggu ketertiban dan kenyamanan hidup bermasyarakat, model penyelesaian

yang selama ini digunakan yakni upaya preventif, represif dan kuratif ternyata tidak

mampu menyelesaikan secara tuntas bahkan menurunkan angka kejahatan Teku

karena berbagai alasan. Oleh karena itu, peneliti menawarkan model penyelesaian

berbasis kearifan lokal budaya Atoin Meto yang dianggap mampu menyelesaikan

kejahatan Teku melalui pelibatan para tokoh Atoin Amaf, tokoh agama, tokoh

masyarakat, dan tokoh pemerintah dengan bentuk penyelesaiannya yakni perdamaian

dan penjatuhan sanksi/denda di Lopo Adat Atoin Meto. Berdasarkan budaya

masyarakat, para Atoin Amaf merupakan turunan langsung dalam budaya Atoin Meto

yang memiliki kharisma dan sangat dihormati sehingga kehadiran Atoin Amaf untuk

menyelesaikan masalah akan lebih didengar dan dipatuhi, daripada pemerintah dan

aparat penegak hukum yang dianggap sebagai orang luar atau Kase, sehingga

kehadiran Kase tidak terterima secara baik. Proses perdamaian dan penjatuhan

sanksi/denda adat oleh Atoin Amaf bertujuan untuk menjaga keseimbangan dan

memberikan harmonisasi serta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat secara

komunal, proses ini memiliki makna dan nilai sosial budaya yang tinggi. Penerapan

sanksi/denda adat dapat berpengaruh terhadap penurunan angka kejahatan Teku.

Kata Kunci: Penyelesaian Hukum, Kejahatan Teku, Kearifan Lokal.

Page 13: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... iii

PERNYATAAN ............................................................................................................. iv

MOTTO & PERSEMBAHAN ........................................................................................ v

KATA PENGANTAR ................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................................... xi

ABSTRAK .................................................................................................................... xii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xviii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8

1.4 Kontribusi Penelitian ....................................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL ......................... 9

2.1 Landasan Teoritis ........................................................................................... 9

2.1.1 Pengantar ............................................................................................ 9

2.1.2 Teori Hukum pada Masyarakat Sederhana ....................................... 13

2.1.2.1 Teori Bronislaw Malinowski: Mekanisme Kekuatan

Mengikat Dan Teori Fungsionalisme ...................................... 14

2.1.2.1.1 Teori Mekanisme Kekuatan Mengikat ......................... 14

2.1.2.1.2 Teori Fungsionalisme ................................................... 18

2.1.2.2 Teori E. Adamson Hoebel ....................................................... 24

2.1.2.3 Teori Robert Redfield .............................................................. 32

2.1.2.3.1 Masyarakat Andaman .................................................. 35

Page 14: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

xiv

2.1.2.3.2 Masyarakat Indian Zuni ................................................ 36

2.1.2.3.3 Masyarakat Indian Yurok ............................................. 37

2.1.2.3.4 Masyarakat Ifugao ....................................................... 39

2.1.2.3.5 Masyarakat Aborigin dan Lainnya .............................. 40

2.1.2.4 Teori Leopold Pospisil: Hukum Dilihat Dari Bentuk,

Atribut dan Penerapannya ....................................................... 42

2.1.2.4.1 Bentuk dari Hukum ..................................................... 50

2.1.2.4.2 Atribut-atribut Hukum ................................................. 55

2.1.2.4.3 Atribut: Maksud untuk Penerapan Universal .............. 56

2.1.3 Teori Keadilan Restoratif (Restorative Justice) ............................... 58

2.1.4 Teori Penanggulangan Kejahatan ..................................................... 70

2.1.4.1 Taraf Kebudayaan .................................................................... 70

2.1.4.2 Pencegahan dan Penanggulangan Kejahatan ............................ 79

2.1.4.3 Upaya Penal-Non Penal ........................................................... 93

2.1.5 Pluralisme Hukum dan Perkembangannya ..................................... 114

2.1.5.1 Pengertian Pluralisme Hukum ............................................... 115

2.1.5.2 Pluralisme Hukum Baru ........................................................ 125

2.1.6 Teori Norma Hukum dan Norma Sosial ......................................... 128

2.1.6.1 Norma Hukum dan Pembagian Norma Sosial Lainnya ........ 132

2.1.6.2 Perbedaan Norma Hukum dan Norma Sosial Lainnya ......... 137

2.1.7 Teori Kearifan Lokal atau Local Wisdom ........................................ 141

2.1.7.1 Pengertian Kearifan Lokal .................................................... 141

2.1.7.2 Bentuk-bentuk Kearifan Lokal .............................................. 144

2.1.7.3 Fungsi Kearifan Lokal ........................................................... 145

2.1.7.4 Ciri-ciri Kearifan Lokal ......................................................... 147

2.1.8 Masyarakat Timor atau Atoin Meto dan Perilakunya ..................... 148

2.2 Penelitian yang Relevan dan Kebaruan Penelitian ..................................... 159

2.3 Kerangka Berpikir ...................................................................................... 164

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 168

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 168

Page 15: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

xv

3.2 Lokasi Penelitian ........................................................................................ 169

3.3 Data dan Sumber Data ................................................................................. 169

3.4 Teknik Penentuan Informan ....................................................................... 170

3.5 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 172

3.6.1 Wawacara ....................................................................................... 172

3.6.2 Studi Pustaka .................................................................................. 173

3.6 Teknik Analisis dan Interpretasi Data ........................................................ 174

BAB IV HAKIKAT TEKU DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN ..................................... 179

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Timor Tengah Selatan ................................ 179

4.1.1 Sejarah ............................................................................................ 179

4.1.1.1 Kerajaan Mollo (Oenam) ....................................................... 179

4.1.1.2 Kerajaan Amanuban (Banam) ............................................... 183

4.1.1.3 Kerajaan Amanatun (Onam) .................................................. 193

4.1.2 Lokasi dan Letak .............................................................................. 210

4.1.3 Adat Istiadat ..................................................................................... 210

4.1.3.1 Pakaian Adat .......................................................................... 210

4.1.3.2 Rumah Masyarakat Atoin Meto ............................................. 214

4.1.3.3 Tarian Adat ............................................................................ 222

4.2 Sejarah atau Asal-Muasal Munculnya Teku ................................................ 226

4.3 Ciri Khas Teku ............................................................................................ 232

4.4 Jenis-Jenis Teku .......................................................................................... 246

4.5 Organisasi Teku dan Tahapan-Tahapan dalam Aksi Teku .......................... 250

4.5.1 Struktur Organisasi Teku ................................................................. 250

4.5.2 Perekrutan dan Pelatihan Anggota Teku .......................................... 251

4.5.3 Penentuan Waktu yang Tepat Untuk

Melakukan Aksi Teku ...................................................................... 257

4.5.4 Inisiatif untuk Melakukan Aksi Teku .............................................. 260

4.5.5 Persiapan, Syarat-syarat, dan Tanda-tanda Ketika

Akan Melakukan Aksi Teku ............................................................. 263

Page 16: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

xvi

4.5.5.1 Obat untuk Kekuatan Magic atau Leu’leu ............................. 263

4.5.5.2 Ritual dan Doa Ketika akan Berangkat

Untuk ber-Teku ...................................................................... 266

4.5.5.3 Pembagian Tugas Ketika Melakukan Aksi Teku ................... 269

4.5.5.4 Larangan-Larangan atau Pemali dalam ber-Teku .................. 275

4.5.5.5 Senjata dan Peralatan yang Dibawa ber-Teku ....................... 278

4.5.6 Barang Hasil Rampokan dan Pembagian Hasil ............................... 280

4.5.7 Kesetia-kawanan, Solidaritas, dan Gerakan “Tutup Mulut”

Jika Ada Anggota yang Tertangkap Saat Beraksi .......................... 281

4.6 Faktor-Faktor Pendorong Seseorang Terlibat dalam Aksi Teku ................. 283

4.6.1 Faktor Ekonomi ................................................................................ 284

4.6.2 Faktor Pendidikan ............................................................................. 299

4.6.3 Faktor Budaya .................................................................................. 301

4.6.4 Faktor Ketidakadilan Pemerintah ..................................................... 306

4.6.5 Aksi Teku Sebagai Bentuk Protes/Penolakan

Terhadap Pemerintah atau Kebijakannya .......................................... 310

4.6.6 Akumulasi Berbagai Faktor Lainnya Termasuk

Prestige dan Balas-Dendam ............................................................... 312

4.7 Sengketa/Konflik Horisontal dalam Masyarakat dan Dampak Aksi Teku . 322

4.8 Jenis-jenis Kematian yang Berhubungan dengan Aktivitas Teku ............... 339

BAB V NORMA-NORMA LOKAL MENGENAI PERILAKU TEKU YANG

MASIH ADA/HIDUP DAN BERLAKU DI KABUPATEN

TIMOR TENGAH SELATAN ................................................................... 341

5.1 Norma-Norma Lokal Masyarakat Terhadap Teku ...................................... 342

5.2 Klasifikasi Norma Lokal ke Dalam Jenis dan Sifat Norma

Menurut Cialdini ....................................................................................... 346

5.3 Klasifikasi Norma Lokal ke Dalam Daya/Kekuatan Mengikat

Menurut Soerjono Soekanto ....................................................................... 349

Page 17: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

xvii

BAB VI MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP

KEJAHATAN TEKU BERBASIS KEARIFAN LOKAL

ATOIN METO DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN ............. 352

6.1 Pengantar ..................................................................................................... 352

6.2. Model Penyelesaian yang Telah Dilakukan Terhadap Teku Selama ini ...... 359

6.2.1 Preventif .......................................................................................... 361

6.2.2 Represif ............................................................................................ 364

6.2.3 Kuratif .............................................................................................. 372

6.2.4 Faktor-faktor dan Alasan Model yang Selama ini Tidak

Berjalan dengan Efektif .................................................................... 379

6.3 Model Penyelesaian yang Ditawarkan dalam Penelitian ini ....................... 386

6.3.1 Pelibatan Atoin Amaf, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan

Tokoh Pemerintah dalam Budaya Atoin Meto pada

Upaya Preventif, Represif dan Kuratif ............................................. 390

6.3.2 Bentuk atau Langkah Penyelesaian Kejahatan Teku ....................... 399

BAB VII PENUTUP .................................................................................................. 410

7.1 Kesimpulan ................................................................................................. 410

7.2 Implikasi ..................................................................................................... 413

7.3 Saran ........................................................................................................... 414

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 416

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................................... 434

Page 18: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

xviii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian .......................................................................... 167

Gambar 2. Model Alur Analisis dan Interpretasi Data ............................................... 177

Gambar 3. Peta Wilayah Kekuasaan Kerajaan Mollo (Oenam) ................................. 180

Gambar 4. Letak Wilayah Niki-Niki, Ibukota Kerajaan Amanuban .......................... 189

Gambar 5. Raja Loit Banunaek dan Punggawa Kerajaan Amanatun ......................... 194

Gambar 6. Raja Kolo Banunaek .................................................................................. 197

Gambar 7. Raja Lodoweyk Lourens Don Louis Banunaek ......................................... 199

Gambar 8. Raja-Raja Timor Bersama Wakil Pemerintah

Kolonial Hindia Belanda .......................................................................... 203

Gambar 9. Raja Laka Banunaek dan Rakyatnya

Setelah Kerajaan Amanatun Bergabung dengan NKRI ........................... 205

Gambar 10. Upacara Kematian, Tradisi Rakyat Amanatun ......................................... 206

Gambar 11. Peta Administrasi Kabupaten Timor Tengah Selatan ............................. 210

Gambar 12. Pakaian Adat Masyarakat Atoin Meto TTS dan Aksesorisnya ............... 211

Gambar 13. Rumah Bulat Masyarakat Atoin Meto TTS ............................................. 216

Gambar 14. Rumah Kotak Masyarakat Atoin Meto TTS ............................................ 217

Gambar 15. Rumah Lopo Atoin Meto TTS ................................................................. 219

Gambar 16. Tarian Bonet ............................................................................................ 223

Gambar 17. Tarian Okomama ..................................................................................... 225

Gambar 18. Tarian Sbo’ Mae’kat ................................................................................ 225

Gambar 19. Kronologi Awal Kemunculan Teku (Historis) ........................................ 229

Gambar 20. Contoh Surat Pemberitahuan dari Teku .................................................... 233

Gambar 21. Bagan Struktur Organisasi Teku .............................................................. 250

Gambar 22. Model Penyelesaian Kejahatan Teku yang Telah Dilakukan .................. 360

Page 19: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

xix

Gambar 23. Model Peradilan Yuridis yang Dipakai untuk Menyelesaikan

Persoalan dalam Masyarakat .................................................................... 366

Gambar 24. Model Penyelesaian Kejahatan Teku Berbasis Kearifan Lokal Atoin

Meto oleh Para Tokoh pada Upaya Preventif, Represif, dan Kuratif ........ 390

Gambar 26. Bagan Alur Bentuk dan Langkah Penyelesaian Kejahatan Teku ............ 400

Page 20: MODEL PENYELESAIAN HUKUM YANG IDEAL TERHADAP …Moy, Sandi, Alex, Dina, Yohana, Putri, Linda Tamar, Lexi, Iman, dan yang tidak sempat disebutkan satu-per satu, terima kasih. 34. Semua

xx

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Aksi Kejahatan Teku dan Proses Penyelesaiannya ..................................... 3

Tabel 2. Perbedaan Norma Hukum dengan Norma Sosial Lainnya ...................... . 138

Tabel 3. Perbandingan Kebaruan Penelitian ............................................................ 159

Tabel 4. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di

Kabupaten Timor Tengah Selatan .............................................................. 207

Tabel 5. Jenis-jenis Teku dilihat dari Tujuannya ...................................................... 246

Tabel 6. Jenis Teku dilihat dari Jumlah Anggota dalam Satu Kelompok ................. 247

Tabel 7. Klasifikasi Norma Lokal ke Dalam Jenis dan Sifat Norma

Menurut Cialdini ........................................................................................ 346

Tabel 8. Klasifikasi Norma Lokal ke Dalam Daya Mengikatnya

Menurut Soerjono Soekanto ....................................................................... 350

Tabel 9. Faktor dan Alasan Model yang Selama ini

Tidak Berjalan dengan Efektif ................................................................… 383

Tabel 10. Hal-hal yang Perlu Dilakukan Bersama Para Tokoh

Pada Upaya Preventif, Represif dan Kuratif .............................................. 396

Tabel 11. Jenis Sanksi/Denda Adat Bagi Pelaku Teku ............................................... 406

Tabel 12. Perbandingan berbagai aspek pada model penyelesaian kejahatan Teku

yang selama ini dan model yang ditawarkan .............................................. 408