MK.kesehatan Matra-Bu Ning

Post on 28-Dec-2015

144 views 9 download

description

kes matra

Transcript of MK.kesehatan Matra-Bu Ning

MK.KESEHATAN MATRA

PROGDI S1 KESEHATAN MASYARAKATFIKES UPN”VETERAN” JAKARTA

Sesi 1

Motto Kesehatan Matra

• “ Kesehatan Matra mampu memberdayakan masyarakat untuk mengatasi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah “

• Perlu partisipasi bersama dalam upaya Kesehatan Matra “

Latar belakang

• Adanya korban merupakan fenomena kondisi matra , oleh karena;Bencana alamKerusuhanPengungsiResiko ; kesakitan dan kematianImplementasi secara nyata kondisi matraUpaya ; promosi,pencegahan dan pengobatan

Posisi Geografis

• Strategis• NKRI terletak diantara dua benua• Wilayah dari sabang – Merauke • Jumlah penduduk > 240 juta jiwa• Negara Kepulauan > 130.000 pulau• Mobilisasi penduduk• Transportasi kecacatan/kematian dll

Pengertian

• Matra – Dimensi, wahana, lingkungan , mediaKondisi Matra

Kondisi lingkungan, habitat,wahana yang berbeda bermakna dengan kondisi lingkungan kesehariannya.

Kesehatan MatraUpaya kesehatan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna adaptasi terhadap keadaan matra

Visi dan Missi

• VisiIndividu,kelompok/masyarakat yang terpajan dalam

kondisi matra tetap sehat.Missi

> Menggerakkan dan menggalakkan deseminasi informasi kesehatan matra

> Mendorong upaya kesehatan matra yang terjangkau dan bermutu

> Mendorong kemandirian masyarakat tetap sehat dalam kondisi matra

Permasalahan

• Kecenderungan peningkatan angka kesakitan, kecelakaan, cedera, kecacatan, Kejadian Luar Biasa (KLB) dan kematian

• Kerugian ekonomi (hilangnya hari kerja dan biaya pengobatan dan pemulihan kesehatan)

• Adanya penurunan produktivitas, gangguan psikologis masyarakat terpajan kondisi matra

• Perubahan faktor lingkungan( SDA,Binaan dan Sosial)

Keterbatasan kesehatan matra karena

• Rendahnya akses pelayanan kesehatan terabaikan pelayanan masyarakat

• Kurangnya dukungan pengambil kebijakan di berbagai tingkat, penyediaan dan sarana prasarana dan struktur organisasi

• Terbatasnya tenaga profesional memberikan pelayanan kesehatan matra secara berkualitas

• Rendahnya upaya pemberdayaan masyarakat• Minimnya koordinasi,integrasi dan sinkronisasi

Penanganan

1.Kebijaksanaan dan Strategis2.Kesehatan Matra -> multi bidang , multi ilmu,

multi dimensi secara terpadu melibatkan semua potensi masyarakat

3.Secara lintas program dan lintas sektor, termasuk TNI dan Kepolisian-> merintis awal

4. Pengembangan sarana dan prasarana memadai baik pemerintah maupun swasta

lanjutan

5. Peningkatan peran serta mayarakat -> ikut bertanggung jawab solusi

6. Peningkatan keahlian dan ketrampilan, pendidikan dan pelatihan

7. Penelitian dan pengembangan berbasis teknologi

Kebijakan dan strategis lanjutan

• Sumber dana sesuai PP No.25 Tahun 2000, tentang kewenangan Pemerintah,Propinsi, DaerahOtonomi

• Sumber pembiayaan :APBN,APBDMasyarakat/SwastaBantuan Luar Negeri

Pengembangan metode-> penyusunan SOPKeahlian, ketrampilan salah satu upaya kesehatan matraPelaksana kegiatan mengacu PP No.25 Tahun 2000

Tujuan dan Manfaat

• Tujuan Umum Meningkatkan kesadaran , kemauan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi kondisi matra agar tetap sehat

ManfaatTerlindungnya masyarakat dari kondisi matra agar

tetap sehat

Tujuan dan Manfaat

• Tujuan Khusus• 1. Meningkatkan dukungan kebijakan dan

program kesehatan matra• 2. Meningkatkan kemampuan petugas• 3. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan

matra berkualitas dan profesional• 4.Memberdayakan masyarakat• 5. Mengembangkan jejaring kerja dan informasi

Ruang Lingkup

• 1. Kesehatan Matra Lapangan1). Upaya Kesehatan Haji2). Upaya Kesehatan Transmigrasi3). Upaya Kesehatan dalam penanggulangan Korban akibat Bencana4). Upaya Kesehatan di Bumi Perkemahan5). Upaya Kesehatan dalam Situasi Khusus

Ruang lingkup

6). Upaya Kesehatan dalam Penanggulangan Akibat Gangguan Kamtibmas

7). Upaya Kesehatan Lintas Alam8).Upaya Kesehatan Bawah Tanah9).Upaya Kesehatan Wisata

Ruang lingkup

• 2.KESEHATAN MATRA KELAUTAN DAN BAHARI1) Upaya Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik2) Upaya Kesehatan Pelayaran dan Lepas Pantai

• 3. KESEHATAN MATRA DIRGANTARA1) Upaya Kesehatan Penerbangan

• Pesawat Fixed wing/Rotary wing PMU• Kontainer kesehatan udara

Lanjutan(2)

• Pembinaan Organisasi Operasional di lapangan tkt pusat sebagai koordinator

kegiatan kesehatan matraOrganisasi lintas sektoral, lintas program Kemenkes ->

koordinatorPemberdayaan masyarakat,swasta secara langsung/ tidak

langsungMekanisme Pelaksanaan; manajemen operasi

(pelaksanaan, distribusi informasi, software, tata laksana, pemantauan dan evaluasi)

lanjutan

1.Tata laksanaSOP -> kesehatan matra sesuai kondisi lokal Penjabaran oleh kewenangan instansi terkait2. Pemantauan dan Evaluasi

a. Pemantauan kemajuan/hambatan b. Evaluasi hasil yang dicapai sesuai proses

(manajemen)3. Indikator

a. Meningkatnya jumlah sasaran yang mampu bertahanb. Pulihnya situasi dan kondisi paska kondisi matra.

Kegiatan dan Sasaran Kesehatan Matra

• Kesahatan lapangan,• 1. Kesehatan Haji

a.Pemeriksaan kesehatan awal dan lanjutan,b.Penyuluhan dan pembinaan kesehatan (calon jemaah)c.Peningkatan kondisi fisik dan mentald.Imunisasi dan pengamatan penyakite.Hiegiene dan sanitasif.Pelayanan medik dan keperawatang.Pelayanan evakuasi dan rujukanh.Penanganan jenazah dan identifikasii. Pelayanan khusus wukuf,pemulangan dini dan akhir

y.Pencatatan dan pelaporan dan perbekalan kesehatan

Kes Lapangan; Kesehatan Hajik. Dukungan ketenagaan kesehatanl.Penanggulangan KLBSasaran :

1. Calon jemaah haji 2. Petugas kesehatan ( medis, perawat, sanitarian, gizi dan farmasi)

3. Petugas haji lainKesehatan haji: upaya kesehatan dilakukan untuk meningkatkan fisik

dan mental jemaah dan pihak lain untuk menyesuaikan dengan lingkungan matra,mulai dari pemeriksaan kesehatandi embarkasi,dalam perjalanan ,ibadah ditanah suci dan evaluasi setelah kembali

Mempersiapkan calon jemaah haji

1) Aspek fisik di Arab Saudi : menghadapi kondisi dan situasi pemukiman -> gurun pasir

2) Aspek fisis di perjalanan dan di Arab Saudi :• A). Terbang lama dengan pesawat terbang• B).Berlayar lama -> phobic,anxiety• C) Suhu udara ; suhu tinggi heat stroke suhu rendah Frost BiteKelembaban udara rendah berbeda dengan kondisi di

Indonesia

Aspek lanjutan

• 3.Aspek Biologisa). Kemungkinan terpajan kontaminasi penyakit

endemis Misal infeksi selaput otak.b). Kondisi umum calon jemaah dipengaruhi oleh

tingkat kekebalan terhadap kuman4. Aspek Psikologisa). Dampak beban psikologis perjalanan hajib). Kondisi umum individu sangat tergantung

ketahanan psikis masing-masing

Aspek lanjutan

• 5.Aspek SosialA) Berkumpul banyak orang dalam periode waktu

dengan sosial budaya berbedaB). Tata cara kehidupan berbeda ->terasa asing

6. Aspek KimiaKemungkinan terjadi polusi bahan kimia tertentu

( bahan makanan) meski jarang tapi perlu diwaspadai

2. Kesehatan Transmigrasi (sesi 3)

• KegiatanA. Pemeriksaan kesehatanB. Penyuluhan kesehatanC.PembinaanD.Pengamatan penyakitE. Hiegiene dan sanitasiF. ImunisasiG.Tindakan medik dan keperawatanH.Evakuasi dan rujukani. Pencatatan dan pelaporanSasaran : Calon transmigran

Petugas pendamping transmigran

Pendataan

• a. Data umum calon transmigaran , berdasar :1).Kelompok umur2).Jenis kelamin3).Pendidikan dasar4).Tempat asal5).Pekerjaan /ketrampilan -> bisa dikembangkanb. Data kesehatan dan lingkungan

1).Status kesehatan2).Masalah kesehatan di daerah asal3).Data penyakit dan kondisi resiko tinggi tempat asal4). Data kesehatan lingkungan di lokasi pemukiman

lanjutan

• c.Data kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat transmigrasi 1). Kebutuhan pelayanan kesehatan umum

(KIA/KB,Imunisasi,Gizi dll)2).Kebutuhan pelayanan lanjutan atas penyakit3). Kebutuhan pelayanan kesehatan secara khusus

atas hasil analisis masalah serta potensi yang ada

Kesehatan Transmigrasi lanjutan

• Kesehatan transmigrasi : upaya kesehatan • untuk meningkatkan kesehatan fisik dan

mental transmigran, • pihak penyelenggara -> menyesuaikan diri

terhadap lingkungan matra yang berubah secara bermakna, dari transito embarkasi,

• selama dalam perjalanan dan 6 (enam) bulan pertama berada dilokasi permukiman

3.Kesehatan dalam penanggulangan Korban Bencana Alam (sesi 4)

• Kegiatana.Pelayanan medis korban bencanab.Pelayanan kesehatan dasar pengungsic.Surveilans penyakit menular di pengungsiand.Pengawasan kualitas air bersih bagi pengungsie.Pengawasan sanitasi dan dapur umumf.Penyediaan MCKg.Pengendalian vektor penyakith.Pemberantasan penyakit menular potesial wabahi.Penyuluhan kesehatany.Pengawasan kebersihan sampah dan limbah

Kesehatan dalam penanggulangan korban bencana alam

k.Koordinasi lintas program dan sektorl.Perbekalan kesehatanm.Dukungan tenaga kesehatanSasaran :1. Masyarakat di daerah rawan bencana atau daerah yang

mengalami bencana2.Korban bencana3.Petugas kesehatan dan petugas lainnya di daerah rawan bencanaKesehatan dalam bencana : upaya kesehatan terhadap korban dan

unsur pelaksana guna menyesuaikan terhadap lingkungan ,mulai sebelum/saat terjadi bencana keadaan kegawatan dinyatakan normal kembali

Perencanaan, pengelolaan penanggulangan bencana

• Agar pelaksanaan penanggulangan korban bencana terselenggara dengan baik ,efektif dan efisien perlu pengelolaan secara baik mulai dari :– Perencanaan– Pengorganisasian– Pengawasan EvaluasiPra bencana, saat bencana dan pasca bencana

Perencanaan pra bencana

• Beberapa aspek yang menjadi perhatian :• A. Informasi jenis bencana,sumber daya dan

upaya yang dilakukan• B.Koordinasi lintas sektor• C.Pemantauan tempat berpotensi bencana• D.Kesiapsiagaan dan kualifikasi petugas• E.koordinasi lintas program (unit pelayanan

kesehatan baik pemerintah, swasta, BUMN , TNI dan Polri dll

Perencanaan pelayanan kesehatan

• A.Pelayanan menetap (Pos kesehatan, Kesehatan lapangan, RS dan RS lapangan)

• B. Pelayanan mobile (Ambulans, Puskesmas keliling, klino mobil dan mobil jenazah)

• C.Sarana pendukung (radio komunikasi dll)• Logistik : obat-obatan fasilitas kesehatan ; alat medik, non medik

dan sarana penunjang

Persiapan pra bencana

• Untuk deteksi dini mencegah dampak buruk akibat bencana meliputi :

• 1).Kewaspadaan dini -> ( peta lokasi, data penduduk, kelompok rawan, data sumber daya , informasi kejadian berulang dan analisis resiko)

• 2) Kesiapsiagaan : a). Kesiapan di masyarakat

b). Kesiapan petugas kesehatan

Tahap saat bencana

Pada saat bencana adalah upaya mencegah 3 D yaitu :disease (kesakitan/kecacatan )disability (ketidak mampuan )death ( kematian )

Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota1) Distribusi informasi -> ke unit pelayanan setempat2) Membuat laporan kejadian bencana (korban, jenis

bencana dan pelayanan kesehatan) kepada Instansi terkait

Tahap pasca bencana

• Upaya mencegah timbulnya dampak akibat bencana, pemulihan kondisi serta pemulihan aktifitas kehidupan masyarakat

• Kegiatan :Pengamatan penyakitKewaspadaan Pangan dan Gizi -> intervensiPencegahan kecacatan,pemulihan masyarakat, perbaikan sanitasi,

fasilitas umumMelapor hasil pemantauan -> Bupati/WalikotaPemantauan dampak bencana sekunder /KLBPendataan sarana dan prasarana pada kesehatan (sanitasi,

pemukiman dll)

4. Kesehatan di bumi Perkemahan (sesi 5)

• Kegiatana.Pemeriksaan kesehatanb.Penyuluhanc.Hiegiene dan sanitasid.Pengamatan penyakit (surveilans)e.Pencegahan penyakit menularf.Penatalaksanaan pelayanan medis dan keperawatang.Pencatan dan pelaporanSasaran : Peserta perkemahan dan pendamping

Seluruh petugas pelayanan perkemahan

Kesehatan di bumi perkemahan lanjutan

• Upaya kesehatan perkemahan dalam kesehatan matra : upaya kesehatan untuk meningkatkan fisik dan mental peserta dan panitia perkemahan guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan matra yang berubah secara bermakna, mulai saat berada di embarkasi,dalam perjalanan ,selama melaksanakan kegiatan dibumi perkemahan ,hingga kembali ketempat asal

Perencanaan

• Perencanaan yang baik diperlukan data akurat 1. Pendataan : a. peserta jumlah serta asal b. jenis dan volume kegiatan perkemahan2.Sarana pelayanan kesehatan : a. Fasilitas pelayanan menetapb. Fasilitas pelayanan bergerakc.Fasilitas pelayanan rujukand.Standar fasilitas pelayanan kesehatan3. Logistika. Obat dan bahan habis pakai

b. Perlengkapan fasilitas pelayanan keehatan

5.Kesehatan dalam situasi khusus (sesi 6)

• Kegiatana.Penyuluhanb.Imunisasi (khusus di tempat pengungsian)c.Hiegiene dan Sanitasid.Pengamatan penyakite.Penatalaksanaan medis dan keperawatanf.Evakuasi dan rujukang.Pencatatan dan pelaporanSasaran : Masyarakat terpajan sitasi khusus Petugas kesehatan/petugas lain di daerah dalam situasi khusus.

Perencanaan

• Diperlukan perencanan baik didukung data akurat dan memadai

• Perencanna mencakup sebelum kegiatan dimulai serta saat berlangsungnya kegiatan

• Pengumpulan dan analisa data/informasiMacam situasi ( Keagamaan,festival, pesta aadat dll)Tempat/lokasi penyelenggaraanPrakiraan jumlah orang terpajan (jenis kelamin,umur)Lama waktu penyelenggaraan dan data penyakitPenanggung jawab penyelenggara kegiatan dan skenario

Kesehatan dalam situasi khusus lanjutan

• Adalah upaya kesehatan lapangan dalam situasi khusus,dilaksanakan mulai dari persiapan area kegiatan dan sekitarnya sampai dengan selesai.

• Jenis kegiatan meliputi; acara keagamaan, pentas seni,pernikahan dan lain-lain

Kesehatan Matra Dalam Operasi Militer

• Military -> tentara, alat negara• UU no 34 -> Reorganisasi• pembagian tugas antara :

TNI : matra darat, matra laut dan matra udara Bidang pertahanan negara,wilayah NKRIPOLRI : bidang keamanan dan ketertibanOperasi : melaksanakan misi Latihan Militer -> profesionalisme

Operasi Dan latihan Darat

• A. Perencanan1. Analisa Daerah operasi

a. Geografi dan Demografi1) Geografi ,(dataran tinggi, rendah, daerah rawa dan

pantai) -> suport kesehatan sasaran2) Demografi,-> berdampak sosial bagi penduduk (tk

pendidikan,sosek, distribusi penduduk)Menjadi pertimbangan dukungan personil

b. Kondisi Kesehatan

• 1) Fasilitas Kesehatan Setempat,-> antisipasiFasilitas kesehatan(TNI,Polri,dll) sangat penting 2) Kesehatan Lingkungan -> tindakan preventif3) Penyakit endemis -> memberikan profilaksisc. Kondisi Musuh (Kesehatan, persenjataan,Nubika)2. Rencana Dukungan a. Personel : Pengorganisasian, satuan tugas

Kuantitas dan kualitas

b. Logistik : Bekal kesehatan dan bekal umum->perencanan,pengadaan dst

c. Prosedur1) Gelar satuan -> pola operasi perdamaian DKPBB misi perdamaian dunia2) Sistem Perawatan Rujukan

a) Hospitalisasi -> RSb) Evakuasi : korban militer-> RS Militer

korban sipil -> terdekatevakuasi korban khusus

B. Pengorganisasian

1. Struktur Organisasi Satuan Kesehatan Lapangan Militera. Peleton Kesehatan b. Batalyon Kesehatan :

1). Kompi kesehatan lapangan2). Kompi Kesehatan Bantuan3). Kompi rumah sakit lapangan4). Kompi evakuasi

c. satuan Tugas Kesehatan :Pemerintah, Swasta

C. Kegiatan Operasional

1.Tahap Persiapan: pemeriksaan kesehatan, latihan pra tugas, penyuluhan kesehatan dan pencegahan penyakit

2. Tahap pelakanaan : intelejen medis, pengawasan hygiene dan sanitasi, pengamatan penyakit, gizi,kesemaptaan jasmani,dukungan logistik,pelayanan medis dan keperawatan, evakuasi dan penanganan korban meninggal

3. Tahap pengakhiran

a. Rehabilitasi fisik dan mentalb. Pemeriksaan kesehatan purna tugasc. Evaluasi kegiatan4. Penyelenggaraan kesehatan pada berbagai

operasi dan latihan militerops intelijen, ops pertempuran, ops teritorial, ops gerilya, ops lawan gerilya, ops tempur dalam kota, ops pertahanan,ops serangan

D.Pencatatan dan Pelaporan inventaris korban, laporan berjenjang

E. Pembinaan dan Pengawasan 1. Teknis medis, pembinaan -> Ka Kesehatan Daerah Militer sbg penanggung jawab2. Taktis operasional, pembinaan, pengawasan komandan satuan –> pejabat yang ditunjuk

F. Pemantauan ,Evaluasi, oleh pejabat berwenang secara taktis operasional oleh penanggung jawab operasi/latihan -> evaluasi

Kesehatan Dalam Operasi dan Latihan Matra Laut

• TNI AL, komponen utama pertahanan kedaulatan Negara dan penegakan hukum di laut

• Latihan di DN, maupu di LNZEE• Ops latihan militer di laut -> resiko sangat tinggi bagi

kesehatan, keselamatan• Perlu antisipasi secara terorganisir melalui

kegiatan matra• Ruling:perencanaan, pengorganisasian , operasional,

pembinaan , pengawasan, pemantauan dan evaluasi serta pelaporan

A.Perencanaan

1. Persiapana. Jenis operasi (Ops tempur laut,non tempur laut

dan latihan militr di laut)b. Jumlah personelc. Data daerah latihan/operasid. Masalah kesehatan di daerah operasie. Sarana kesehatan di daerah operasif. Data kesehatan peserta operasi dan latihan

militer di laut

2. Kebutuhan tenaga kesehatan

>Meliputi : Dokter umum, Dokter gigi, Dokter spesialis,Dokter kes penyelaman dan hyperbarik, tenaga perawatan matra laut, ahli gizi,tenaga keehatan masyarakat dll

3.Kebutuhan fasilitas kesehatan: pemerksaan kesehatan dan pelayanan kesehatan

4.Kebutuhan perbekalan : peralatan medik, obat-obatan, perlatan evakuasi dan transportasi, peralatan komunikasi

5. Kebutuhan Pembiayaan

• B .Organisasi1. Tugas dan tanggung jawaba. Tingkat Pusat/mabes TNI AL : Pembinaan, Menyusun

petunjuk pelaksanaan, Menyusun program pelatihan, Menyusun kebutuhan sarpras kesehatan, Pengwasan dan evaluasi serta Penelitian dan pengembangan

b. Tingkat Komando utama : Pembinaan, Menyusun petunjuk teknis, melaksanakan pelatihan, melaksanakan dukungan kesehatan, pemeliharaan alat kesehatan dan pelaporan

2. Koordinasi -> terkait instansi lain dan masyarakat dengan koord terpadu

C. Kegiatan Operasional : pelatihan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pemerikasaan kesehatan, pencegahan penyakit, hygiene dan sanitasi, pengawsan gizi, pembinaan jasmani, pelayanan medis dan keperawatan, evakuasi dan rujukan, penanganan korban meninggal dan intelijen medis

D. Pencatatan dan Pelaporan

1. Pencatatan : a. Jenis opersi dan latihan militerb. Kejadian penyakitc. Kecelakaan pada operasi militerd. Kematian2. Pelaporan : hasil kegiatan dilaksanakan sesuai

peraturan yang berlaku di TNI AL

E. Pembinaan, meningkatkan kualitas--> profesionalisme personel

F. Pemantauan dan Evaluasi1. Pemantauan , pada kemajuan program termasuk kendala yang ada. Hasil harus ditindak lanjuti capai tujuan2. Evaluasi, mengetahui keberhasilan program. Hasil digunakan untuk perbaikan pelaksanaan -> peningkatan kualitas perencanaan dan kebijakan

Kesehatan Dalam Operasi Dan Latihan Militer di Dirgantara

A.PerencanaanTNI AU, komponen utama penegakan kedaulatan Negara di udaraLatihan di DN maupun di LN

1. Pembuatan rencana garis besar (RGB), sesuai rencana operasi (RO) atau perintah operasi (PO)2. macam dukungan kesehatan :a.Dukungan kesehatan daerah pertempuran-> oleh ton kesehatan dan pos kesehatan,(RAP)b. Dukungan kesehatan daerah komunikasi -> Tim Bedah Lapangan /Field Surgeon Tim(FST)

c. Pengungsian Medik Udara Aero Medical Evacuation dibagi:

1) Pengungsian Medik Udara Medan“Medical Evacuation” Forward Aero -> dari daerah pertempuran komunikasi ke daerah belakang

2) PMU Taktis, evakuasi korban dar RS di daerah operasi -> RS lain untuk pengobatan lebih baik-> pesawat angkut ringan (Foker, CN 235)

3) PMU Strategis, evakuasi dari RS daerah opersi ke RS di luar derah operasi -> pesawat angkut berat (C 130, Boeing 747)

d. Penanggulangan korban di tk RS :

1) RS Lapangan (Rumkitlap)2) RS di daerah operasi(RS Pangkalan Udara)3)RS di luar gaerah operasi/pusat rujukan

angkatan4) RS rujukan tertinggi /RSGS3. Penyusunan rencana kebutuhan sumber dayaa. Kebutuhan tenaga

1) Jenis Tenaga

Dokter Spes Bedah, Anesthesi, Flight Surgeon, Flight Nurse, perawat, Dokter umum,regu tandu ,Bintara/tamtama Ton Kesehatan ->

2) Jumlah tergantung kegiatan operasib. Kebutuhan sarana dan fasilitas kesehatanc. Kebutuhan dana :

1) Bekal kesehatan2) Operasi : transportasi, akomodasi,bahan bakar minyak,dll3)Dana tergantung macam dan lama kegiatan

B. Pengorganisasian

1. Struktur organisasi a.Tingkatan operasi : Ops tk Pangkalan Udara, Ops

tk Komando, Ops tk Puncak Angkatan, Ops Gabungan

b.Macam operasi: lat perorangan,lat satuan, lat antar satuan, lat gabungan

c. Struktur organisasi dari atas – ke bawahSatgas Kes di bawah Panglima : Tim kes Pasukan,

Tim kes Bedah Lapangan dan Tim PMU

2. Struktur organiasi masing-masing sesuai SOP

3. Mekanisme kerja sesuai tugas dan tanggung jawab sesuai diatur dalam SOP

C. Kegiatan Operasional1.Lingkup kegiatan :a. Penanggulangan korban di daerah pertempuran oleh Poskes, Tonkes-> “ life and limb Saving yakni “basic Trauma Life Support”

b. Evakuasi korban daerah tempur ke daerah komunikasi “buddy”

c.Penanganan korban di lapangan -> oleh tim bedah semi definitif

d. PMU, evakuasi korban dari Tim Bedah Lap -> RS Pangkalan Udara terdekat

e.Penanganan korban di RS Lanud terdekat sesuai kapasitas

f.PMU Taktis, evakuasi korban RS daerah belkang -> RS lain di daerah ops utk pengobatan

g.PMU Strategis,evakuasi korban dari RS daerah blkang->RS rujukan luar derah operasi

Tim PMU : PMU I,PMU II dan PMU III

• PMU I : menyiapkan korban laik di evakuasi• PMU II: memonitor korban selama evakuasi• PMU III: menerima dan mengecek ulang

korban sesudah sampai tujuan RS rujukan