Mioma uteri

Post on 13-Apr-2016

241 views 3 download

description

Ginekologi

Transcript of Mioma uteri

MIOMA UTERIIvo Narisa

1508320006

PEMBIMBING:

dr. H Muslich Perangin-angin, Sp.OG

SMF – ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGANRUMAH SAKIT HAJI MEDAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

BAB 1PENDAHULUAN1.1 Latar

Belakang

Mioma uteri adalah tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan

jaringan ikat di sekitarnya.

• Prevalensi meningkat apabila ditemukan riwayat keluarga, ras, kegemukan dan nullipara.

• Walaupun jarang menyebabkan mortalitas, namun morbiditas yang ditimbulkan oleh mioma uteri ini cukup tinggi karena mioma uteri dapat menyebabkan nyeri perut dan perdarahan abnormal

Tumor ini paling sering

ditemukan pada wanita umur

35-45 tahun (± 25% ) dan

jarang pada wanita 20 tahun dan wanita post

menopause.

BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

•Mioma uteri adalah tumor jinak yang tumbuh dalam otot uterus yang terdiri dari jaringan otot polos, jaringan pengikat fibroid dan kolagen.

DEFINISI

EPIDEMIOLOGI

Wanita usia 35-45 tahun

Di Indonesia kasus mioma uteri 2,39 – 11,7%

Meningkat apabila ditemukan riwayat keluarga, ras, kegemukan dan nullipara

ETIOLOGI

• Belum diketahui secara pasti• Faktor predisposisi :

Umur (35-45 tahun)Paritas (nulipara)Faktor ras Genetik

KLASIFIKASI

Mioma uteri subserosum

Mioma Uteri Intramural

Mioma Uteri Submukosum

Gambar Mioma Uteri

PATOFISIOLOGI

Faktor Hormonal

Estrogen yang terus menerus

Sel immatur otot dalam

uterus

Mioma uteri

•Usia•Nulipara •Riwayat Keluarga•Ras

GEJALA KLINIS

Perdarahan abnormal

Rasa nyeri

Poliuri, retensio urin, obstipasiInfertilitas dan

abortus

DIAGNOSIS

1 •Anamnesa•Ada benjolan pada perut bagian bawah, gangguan haid

2 •Pemeriksaan Fisik•Palpasi bimanual, Inspekulo, VT

3 •Pemeriksaan Laboratorium•Darah Lengkap, terutama Hb (kecenderungan anemia)

4 •Pemeriksaan Penunjang USG, MRI

DIAGNOSA BANDING

• Pada mioma submukosa yang dilahirkan diagnosa bandingnya adalah inversio uteri

• Pada mioma intramural, diagnosa bandingnya adalah:– Adenomiosis – Khoriokarsinoma – Karsinoma korporis uteri atau sarcoma uteri

• Pada mioma subserosa, diagnosa bandingnya adalah : Tumor ovarium yang solid (NOP).

PENATALAKSANAAN

Terapi

Konservatif

Medikamentosa (hormonal)

Operatif

Miomektomi

Histerektomi

KOMPLIKASI

Degenerasi ganas (0,32-0,6% )

Torsi tangkai mioma

Prognosis

Baik

Tanpa komplikasi

Buruk

Dengan komplikasi

Laporan KasusNama : Ny. ZUmur : 45 TahunAgama : IslamSuku : JawaPekerjaan : IRTPendidikan : SMANo RM : 22 31 83Tanggal masuk : 08-07-2015Pukul : 10.00 WIB

Nama suami: Tn. SUmur : 49 TahunAgama : IslamSuku : JawaPekerjaan : WiraswastaPendidikan : SMAAlamat : Lau dendang Dusun 1 Kamboja ANAMNESA Ny. Z, 45 tahun, P3A0, Islam, Jawa, IRT, SMA, menikah 2 kali . Istri dari Tn. S, 49 tahun, Islam, Jawa, Wiraswasta, SMA, datang ke RS Haji Medan pada tanggal 08-07-2015 pukul 10.30 wib dengan : KU : Keluar darah dari kemaluan

Telaah : Hal ini dialami os sejak 6 bulan yang lalu, volume 4-5 kali ganti pembalut perhari, berupa darah segar, riwayat keluar darah dari kemaluan (+), riwayat haid memanjang (-), riwayat keluar darah setelah campur (-), riwayat keputihan (+) Bau (+) gatal(+), riwayat trauma (-), riwayat perut dikusuk (-), riwayat minum jamu-jamuan (-), riwayat penurunan berat badan (+), riwayat penurunan nafsu makan (-), riwayat teraba benjolan diperut (+), BAK (+) N, BAB (+) N.RPT / RPO : (DM/Obat DM)

Menarche : 11 tahunMenopause : -Lama haid : 5 - 7 hari/siklusSiklus haid : Tidak teraturDarah haid: 3-4 x ganti pembalut/hariDysmenorrhea : (-)

• Riwayat Pernikahan : Menikah 2 kaliRiwayat Kontrasepsi : (-)

Riwayat Persalinan : P3A0

1. Anak laki – laki, aterm, BBL 3.200gr, PSP, di tolong oleh bidan, hidup, umur sekarang 15 tahun.

2. Anak perempuan, aterm, BBL 3.300gr, PSP, di tolong oleh bidan, hidup, umur sekarang 13 tahun.

3. Anak laki-laki, aterm, BBL 3.300gr, PSP, di tolong oleh bidan, hidup, umur sekarang 5 tahun.

• Riwayat Operasi : (-)

Pemeriksaan Fisik Stasus present :• Sens : CM• TD : 130/80 mmHg• HR : 80 x/i• RR : 20 x/i• T : 36,80

• TB : 170 cm• BB : 65 kg

Anemis : (-/-) Ikterik : (-/-) Dyspnoe : (-) Sianosis : (-)Oedema : (-)

Status Generalisata• Mata : konjungtiva anemis -/-, sclera

ikterus -/-• Leher : KGB tidak teraba, JVP tidak

meningkat • Thorax : Cor : Bunyi jantung normal,

reguler,suara tambahan (-)• Pulmo : Suara pernapasan vesikuler,

suara tambahan (-)• Abdomen : Teraba massa, konsistnsi

kenyal padat, permukaan rata, batas tegas, pinggir tumpul, immobile, nyeri(-). Batas atas setengah pusat dengan simfisis, batas bawah sama dengan simfisis pubis,

• Ekstremitas : akral hangat (+), edema (-) • BAB : (+) N• BAB : (+) N• P/V : (-)

STATUS GINEKOLOGISInspekulo : • Portio : menonjol (drum

stick (+), permukaan Licin. Lividae (-).

• Erosi : (-)• Darah : (+)• Fluor Albus : (+)• Massa di OUE : (-)• massa eksofitik pada serviks

: (-)

Pemeriksaan Dalam (VT): • Uterus : uterus anteflexi leb ih

besar dari biasanya, teraba massa sebesar kepalan tangan orang dewasa, teraba kenyal, permukaan rata, mobile.

• Parametrium : parametrium kanan dan kiri lemas.

• Adnexa: adnexa kanan dan kiri tidak teraba massa.

• Cavum douglas: tidak menonjol

• Setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksan fisik Os didiagnosa dengan : 1. Mioma uteri2. Kista Ovarium3. Hamil.

Hasil laboratorium tanggal 26-06-2015 pukul 09.50 WIB

Hematologi Darah Rutin

Hemoglobin

Hitung eritrosit

Hitung leukosit

Hematokrit

Hitung Trombosit

Nilai

15,2

5,8

9700

44,2

247000

Nilai rujukan

12-16

3,9-5,6

4000-11000

36-47

150000-450000

Satuan

g/dL

10Λ6/μL

/μL

%

/μL

Index EritrositMCV

MCH

MCHC

76,7

26,3

34,3

80-96

27-31

30-34

fL

pg

%

Eusinofil

Basofil

N. Stab

N.Seg

Limfosit

Monosit

LED

2

0

0

59

33

6

23

1-3

0-1

2-6

53-75

20-45

4-8

0-20

%

%

%

%

%

%

mm/jam

Kimia KlinikGlukosa darah sewaktu 136 <140 Mg/dL

Ultrasonografi Trans Abdominal Sonography (USG TAS)Uterus anteflexi dengan ukuran lebih besar dari biasaTampak gambaran mixed echo berbentuk kumparan ukuran : 54,2 x 76,2 mmAdnexa kanan dan kiri dalam batas normal

Diagnosa : Mioma Uteri

Rencana : Laparotomi pada tanggal 09 Juli 2015 pukul 09.00 WIBLapor supervisor dr. Muslich Sp.OG

• Persiapan : Informed ConsentSurat izin operasiAnjurkan ibu berpuasa 6 jam sebelum operasiIVFD RL 20 tetes/menitInjeksi cefotaxime 2 gramPemasangan kateterKonsul anestesiAwasi vital sign

Laporan Operasi• Operator: Dr. Muslich P, SpOG • Tanggal: 09/07/2015

1. Ibu dibaringkan di meja operasi dengan kateter dan infuse terpasang baik.2. Dilakukan spinal anestesi, dilakukan tindakan antiseptic dan aseptic dengan betadine dan

alkhohol 70% kemudian abdomen ditutup dengan duck steril kecuali lapangan operasi.3. Dibawah spinal anastesi dilakukan insisi pfenenstil mulai dari kutis, subkutis.4. Dengan menyisipkan pinset anatomi dibawahnya, fascia digunting kekanan dan kekiri otot

dikuakkan secara tumpul.5. Peritoneum dijepit dengan klem, diangkat lalu digunting keatas dan kebawah dan dipasang

hack blast. 6. Pada eksplorasi didapatkan :

– Uterus miomatous lebih besar dari biasa Ukuran 18x6x6 cm, massa tumor diameter 9,5 cm.

– Ovarium dextra menempel pada uterus besarnya : 3x2,7x0,7 cm.– Tuba sinistra dan ovarium sinistra dalam batas normal.– Tuba dextra dalam batas normal.

7. Ligamentum rotundum kanan di klem lalu digunting dan diikat.8. Membuka plica vesicouterina, kemudian disisihkan kebawah dan lateral lalu

dilindungi hack blast.9. Ligamentum infundibulum pelvicum kanan diklem lalu digunting dan diikat.10. Arteri uterin kanan di klem di gunting lalu di ikat.11. Ligamentum sacrouterin kanan di klem lalu di gunting dan di ikat.12. Uterus di potong setinggi portio.13. Sudut supraservical kanan di jahit.14. Evaluasi perdarahan, Kesan : perdarahan terkontrol.15. Peritoneum di jahit secara kontinuos dengan plain catgut no. 30.16. Otot dijahit dengan catgut. 2.0 secara simple.17. Fascia dijahit kontinuos dengan vicryl no .1.0.18. Subkutis dijahit dengan catgut no. 2.0 secara simple.19. Kutis dijahit secara subkutikuler dengan vicryl no. 4.0. 20. Luka operasi dibersihkan dan ditutup supratul, kasa steril dan hipavix.

KU Post operatif : baik.UOP post operasi (± 90 menit) 250 cc, warna kuning jernih.

POST OPERASI • Tindakan Operasi : Total abdominal Histerektomi (TAH) + SOD

• Intruksi post Operasi : • Awasi vital sign dan tanda-tanda perdarahan.• Pemeriksaan lab post operatif• IVFD RL 20 gtt/i• Inj Cefotaksime 1 gr/ 8 jam • Inj Gentamicyn 80 mg/12 jam• Inj ditranex 500 mg/8 jam• Inj ketorolax 30 mg/8 jam • Inj ranitidine 50 mg/12 jam• Pronalges sup/8 jam

FOLLOW UP

Follow up tanggal 10 Juli 2015 pukul 06.00 WIB

• S : -• O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : (-)• TD : 110/70 mmHg Ikterik : (-)• HR : 80x/menit Dyspnoe : (-)• RR : 22x/menit Sianosis : (-)• T : 36,4ºC Oedem : (-)

SL : Abdomen : soepel, peristaltik (+)normal• L/O : Tertutup perban kesan kering• P/V :(-)• BAK :(+) via kateter, UOP : 40cc/jam warna kuning pekat• BAB :(-)• Flatus :(+)

• A :Post TAH + SOD a/I mioma uteri + H1

• Th : – IVFD RL 20 gtt/i– Inj Cefotaksime 1 gr/ 8 jam – Inj Gentamicyn 80 mg/12 jam– Inj ditranex 500 mg/8 jam– Inj ketorolax 30 mg/8 jam – Inj ranitidine 50 mg/12 jam– Pronalges sup/8 jam

Follow up tanggal 11 Juli 2015 pukul 06.00 WIB• S : -• O : Sensorium: Compos Mentis Anemis : (-)• TD : 120/80 mmHg Ikterik : (-)• HR : 84x/menit Dyspnoe: (-)• RR : 22x/menit Sianosis : (-)• T : 36,5ºC Oedem : (-)

• SL: Abdomen : soepel, peristaltik (+) normalL/O : Tertutup verban kesan keringP/V : (-)BAK : (+) via kateter, UOP : 50cc/jam warna kuning jernihBAB : (-)Flatus : (+)

A : Post TAH + SOD a/I mioma uteri + H2

• Th/ :• IVFD RL 20 gtt/i• Inj Cefotaksime 1 gr/ 8 jam • Inj Gentamicyn 80 mg/12 jam• Inj ditranex 500 mg/8 jam• Inj ketorolax 30 mg/8 jam • Inj ranitidine 50 mg/12 jam• Pronalges sup/8 jam

Follow up tanggal 12 Juli 2015 pukul 06.00 WIB

• S : os mencret sedikit-sedikit• O : Sensorium: Compos Mentis Anemis : (-)• TD : 110/80 mmHg Ikterik : (-)• HR : 84x/menit Dyspnoe: (-)• RR : 22x/menit Sianosis : (-)• T : 36,5ºC Oedem : (-)

• SL: Abdomen : soepel, peristaltik (+) normalL/O : Tertutup verban kesan keringP/V : (-)BAK : (+) via kateter, UOP : 50cc/jam warna kuning jernihBAB : (+)Flatus : (+)

A : Post TAH + SOD a/I mioma uteri + H3

• Th/ :– Inj Cefotaksime 1 gr/ 8 jam – Inj Gentamerk 80 mg/12 jam– pondex 3x1 – antasida 3x1– Grahabion 1x1– Pronalges sup/8 jam

• Kateter urin tetap.

Follow up tanggal 13 Juli 2015 pukul 06.00 WIB

• S : -• O : Sensorium: Compos Mentis Anemis : (-)• TD : 110/70 mmHg Ikterik : (-)• HR : 84x/menit Dyspnoe: (-)• RR : 22x/menit Sianosis : (-)• T : 36,5ºC Oedem : (-)

• SL: Abdomen : soepel, peristaltik (+) normalL/O : Tertutup verban kesan keringP/V : (-)BAK : (+) via kateter, UOP : 50cc/jam warna kuning jernihBAB : (+)Flatus : (+)

A : Post TAH + SOD a/I mioma uteri + H4

• Th/ :– Inj Cefotaksime 1 gr/ 8 jam – Inj Gentamerk 80 mg/12 jam– Pondex 3x1– Antasida 3x1– Grahabion 3x1

• Rencana Aff Kateter sore.

Follow up tanggal 14 Juli 2015 pukul 06.00 WIB

• S : -• O : Sensorium: Compos Mentis Anemis : (-)• TD : 110/70 mmHg Ikterik : (-)• HR : 84x/menit Dyspnoe: (-)• RR : 22x/menit Sianosis : (-)• T : 36,5ºC Oedem : (-)

• SL: Abdomen : soepel, peristaltik (+) normalL/O : Tertutup verban kesan keringP/V : (-)BAK : (+)BAB : (+)Flatus : (+)

A : Post TAH + SOD a/I mioma uteri + H5

• Th/ :– Ganti Verban– PBJ – Pondex 3x1– Grahabion 1x1– Antasida 1x1

Hasil Laboratorium Patologi Anatomi

• Makroskopis.• Diterima Jaringan Uterus ukuran 18x6x6 cm, tampak massa tumor diameter 9,5

cm, ovarium 3x2,7x0,7 cm.

• Mikroskopis.• Sediaan jaringan dari serviks dalam batas normal.• Sediaan jaringan dari endometrium tampak gambaran struktur kelenjar yang

tersusun back to back.• Sediaan jaringan dari massa tumor tampak gambaran sel-sel berbentuk spindle

yang tersusun sejajar kesegala arah dan sebagian membentuk kumparan.• Sediaan dari ovarium tampak kista folikel dengan perdarahan.

• Kesimpulan :• Suatu hyperplasia endometrium + mioma uteri + kista folikel berdarah.