Post on 24-Jul-2015
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS : Haus
DO : Perubahan status mental Penurunan tekanan darah Penurunan
volume/tekanan nadi Penurunan turgor
kulit/lidah Penurunan haluaran urine Penurunan pengisian vena Kulit/membran mukosa
kering Hematorkrit meningkat Suhu tubuh meningkat Frekuensi nadi meningkat Konsentrasi urine
meningkat Penurunan berat badan
yang tiba-tiba Kelemahan
Kekurangan volume cairan
Faktor yang berhubungan: Kehilangan volume cairan aktif Konsumsi alkohol yang
berlebihan secara terus menerus Kegagalan mekanisme
pengaturan (seperti, Diabetes Insipidus, hiperaldosterinosme)
Asupan cairan yang tidak adekuat
Tujuan:Kekurangan volume cairan akan teratasi, dibuktikan dengan keseimbangan cairan, keseimbangan elektrolit dan asam-basa, hidrasi yang adekuat , dan status nutrisi yang adekuat; Asupan makanan dan cairanDengan kriteria hasil: Pasien akan tidak memiliki
konsentrasi urine yang berlebihan
Pasien akan tidak mengalami haus yang tidak normal
Pasien akan memiliki keseimbangan asupan dan haluaran yang seimbang dalam 24 jam
Pasien akan menampilkan hidrasi yang baik (membran mukosa lembab, mampu berkeringan)
Pasien akan memiliki asupan cairan oral dan atau intravena yang adekuat.
Aktivitas Keperawatan: Pantau warna, jumlah, dan frekuensi
kehilangan cairan Observasi kehilangan cairan yang
tinggi elektrolit (Misalnya diare, drainase luka, pengisapan nasogastrik, diaphoresis)
Pantau perdarahan Identifikasi faktor yang berkontribusi
terhadap bertambah buruknya dehidrasi (Misalnya, obat-obatan, deman, stres, dan program pengobatan)
Tinjau ulang elektrolit, terutama natrium, kalium, klorida, dan kreatinin
Kaji adanya vertigo atau hipotensi postural
Kaji orientasi terhadap orang, tempat, dan waktu
Timbang berat badan dan pantau kemajuannya
Tentukan jumlah cairan yang masuk selama 24 jam
Tingkatkan asupan oral (Misalnya, berikan cairan oral yang disukai pasien, letakkan pada tempat yang mudah dijangkau, berikan sedotan.
Aktivitas Kolaboratif: Laporkan dan catat haluaran urin Berikan terapi IV sesuai dengan
anjuran Laporkan abnormalitas elektrolit
Pendidikan untuk pasien dan keluarga:
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Anjurkan pasien untuk menginformasikan perawat bila pasien haus
A:
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS: Kram Abdomen Nyeri abdomen Tidak Selera Makan Indigesti Gangguan Pengecapan Kekurangan makanan Rasa penuh diperut
segera setelah mengunyah makanan.
DO: Mudah pecahnya
pembuluh darah kapiler Diare atau steatorin Kekurangan makanan Kehilangan rambut
yang berlebihan Peristaltik usus
hiperaktif. Kurang informasi Tidak ada selera makan Miskonsepsi Konjungtiva dan
membran mukosa pucat Tonus otot lemah Menolak makanan Perih dan inflamasi
kavitas bukal. Kelemahan otot.
Nutrisi, ketidakseimbangan, kurang dari kebutuhan tubuh.
Faktor yang berhubungan: Ketidakmampuan untuk
menelan atau mencerna makanan dan menyerap nutien yang diakibatkan karena faktor biologis, psikologis, atau ekonomi
Ketergantungan kimiawi Penyakit kronis (sebutkan) Intoleransi makanan Kebutuhan metabolik tinggi Kurangnya pengetahuan dasar
nutrisi Akses pada makanan terbatas Hilangnya nafsu makan Mual/muntah Gangguan psikologis
(sebutkan)
Tujuan: Status nutrisi: makanan,
cairan, dan intake adekuat.Dengan kriteria hasil: BB bertambah dan dalam
batas normal. Nilai laboratorium
(tranferin, albumin, dan elektrolit) dalam batas normal.
Menunjukkan level energi adekuat.
Menjelaskan komponen keadekuatan diet bergizi
Toleransi terhadap diet
Aktivitas Keperawatan: Kaji motivasi pasien untuk
mengubah kebiasaan makan. Monitor nilai-nilai laboratorium,
terutama transferin, albumin, dan elektrolit.
Tanyakan makanan kesukaan pasien. Tentukan kemampuan pasien untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi. Monitor catatan intake kalori dan
komponen nutrisi. Monitor BB pasien. Kaji dan dokumentasikan drat
kesulitan mengunyah dan menelan. Identifikasi faktor-faktor penyebab
mual dan muntah. Identifikasi faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap kehilangan selera makan pasien (misalnya, medikasi, masalah emosional).
Monitor perilaku pasien yang berhubungan dengan penurunan BB.
Pendidikan kesehatan untuk pasien dan keluarga: Ajarkan metode perencanaan makan. Berikan penkes tentang makanan
yang bernutrisi tetapi tidak mahal. Berikan informasi yang tepat tentang
kebutuhan nutrisi dan cara untuk melakukannya.
Aktivitas Kolaborasi: Kolaborasi dengan dokter untuk
perlunya diberikan stimulant selera makan, supleman.
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
yang dianjurkan Menyatakan keinginan
untuk mengikuti diet
Diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan kebutuhan protein untuk pasien dengan ketidakadekuatan asupan protein atau kehilangan protein
Rujuk ke dokter untuk menentukan penyebab perubahan nutrisi
A:
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS : -
DO:Ketidakmampuan untuk :□ Menyuap makanan dari
piring ke mulut□ Mengunyah makanan□ Menyelesaikan makan□ Meletakan makanan ke
piring□ Memegang alat makan□ Mengingesti makanan
dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat
□ Mengingesti makanan secara aman
□ Mengingesti makanan dengan cukup
□ Memanipulasi makanan di mulut
□ Membuka wadah□ Mengambil cangkir atau
gelas□ Menyiapkan makanan
untuk diingesti□ Menelan makanan
menggunakan alat bantu
Defisit Perawatan Diri: makan
Faktor yang berhubungan: Penurunan atau kurang
motivasi Ketidaknyamanan Hambatan lingkungan Gangguan muskuloskeletal Gangguan neuromuskular Nyeri Gangguan kognitif atau
persepsi Ansietas berat Kelemahan atau kelelahan
Tujuan:Menunjukan perawatan diri : aktivitas kehidupan sehari-hari.Dengan kriteria hasil: Mampu untuk makan secara
mandiri Menunjukan asupan
makanan/cairan yang adekuat
Aktivitas keperawatan :□ Kaji kemampuan menggunakan alat
bantu□ Kaji tingkat kekuatan dan toleransi
terhadap aktivitas□ Kaji peningkatan atau penurunan
untuk makan sendiri□ Kaji defisit sensori, kognitif, atau
fisik yang dapat menyulitkan makan□ Kaji kemampuan untuk mengunyah
dan menelan makanan□ Kaji keadekuatan asupan nutrisi
Pendidikan untuk Pasien dan Keluarga :□ Tunjukan penggunaan alat bantu dan
aktivitas yang adaptif□ Ajarkan pasien menggunakan metode
alternatif untuk makan/minum.
Aktivitas kolaboratif :□ Rujuk pasien dan keluarga pada
layanan sosial untuk pertolongan kesehatan di rumah.
□ Gunakan terapi fisik dan okupasi sebagai sumber dalam perencanaan aktivitas perawatan pasien.
Aktivitas lain :□ Akomodasi defisit kognitif dengan
cara berikut :□ Hindari penggunaan makanan
peralatan makan yang tajam.□ Periksa makanan di pipi□ Makan di lingkungan yang sepi
untuk mengurangi distraksi
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
□ Pertahankan komunikasi verbal yang pendek dan sederhana
□ Sediakan makanan dalam porsi kecil□ Dukung pencapaian pasien□ Dukung kemandirian dalam makan
dan minum, bantu pasien jika diperlukan.
A:
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS:-
DO:□ Ketidakmampuan
melakukan kegiatan eliminasi/ke kamar kecil
□ Duduk/bangun dari toilet
□ Melepas dan mengenakan pakaian
□ Membersihkan diri sehabis eliminasi
□ Menyiram toilet
Defisit Perawatan Diri: toileting
Faktor yang berhubungan: Penurunan atau kurang
motivasi Hambatan lingkungan Kerusakan status mobilitas Hambatan kemampuan untuk
berpindah Kerusakan musculoskeletal Kerusakan neuromuskular Nyeri Kerusakan persepsi atau
kognitif Ansietas berat Kelemahan atau kelelahan
Tujuan:Menunjukkan perawatan diri: Aktivitas kehidupan sehari-hari ditandai dengan indikator: ketergantungan, membutuhkan bantuan orang lain/alat bantu, mandiri dengan bantuan alat bantu atau mandiri sepenuhnyaDengan kriteria hasil: Menerima bantuan dari pemberi
perawatan Mengenali/mengetahui
kebutuhan akan bantuan untuk toileting
Mengenali dan berespons terhadap urgensi untuk berkemih atau defekasi
Mampu untuk pergi atau keluar dari toilet
Aktivitas keperawatan□ Kaji kemampuan untuk berjalan
secara mandiri dan aman□ Kaji kemampuan untuk
menggunakan alat bantu, misal walker, tongkat
□ Pantau tingkat kekuatan dan toleransi aktivitas
□ Kaji adanya peningkatan atau penurunan kemampuan untuk toileting sendiri
□ Kaji defisit sensori, kognitif, atau fisik yang dapat yang dapat membatasi kemampuan toileting sendiri
Pendidikan untuk pasien dan keluarga :□ Ajarkan pasien dan keluarga tentang
teknik pemindahan dan ambulasi□ Tunjukan penggunaan alat bantu
adaptif□ Pantau perawatan diri : toileting :
ajarkan pasien atau orang lain yang berkepentingan dalam rutinitas toileting
Pengelolaan lingkungan :□ Berikan informasi perawatan diri
terhadap keluarga/orang lain yang penting terhadap ingkungan rumah yang aman untuk pasien
Aktivitas kolaboratif :□ Tawarkan pengobatan nyeri sebelum
toileting
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Membersihkan diri setelah toileting
□ Rujuk pasien dan keluarga ke pelayanan sosial
Aktivitas lain :□ Hindari penggunaan kateter menetap
atau kateter kondom bila memungkinkan
□ Letakan pispot atau urinal dalam jangkauan pasien
□ Bantuan perawatan diri□ Pengelolaan lingkungan seperti
menyingkirkan bahaya lingkungan, menyediakan pengharum ruangan
A:
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS: -
DO: Ketidakmampuan untuk :□ Mengeringkan badan □ Mengambil
perlengkapan mandi□ Masuk dan keluar
kamar mandi□ Mendapatkan atau
menyediakan air□ Mengatur suhu dan
aliran mandi□ Membersihkan tubuh
atau anggota tubuh
Defisit Perawatan Diri: mandi
Faktor yang berhubungan: Penurunan atau kurang
motivasi Hambatan lingkungan Ketidakmampuan merasakan
bagian tubuh atau hubungan tertentu
Kerusakan neuromuskular Nyeri Gangguan persepsi atau
kognitif Ansietas hebat Kelemahan dan kelelahan
Tujuan:Menunjukan perawatan diri : aktivitas kehidupan sehari-hari yang ditandai dengan indikator : membutuhkan bantuan orang lain atau alat bantu, mandiri dengan alat bantu, mandiri dengan sepenuhnya.Dengan kriteria hasil: Menerima bantuan atau
perawatan total dari pemberi perawatan jika diperlukan
Mengungkapkan secara verbal kepuasan tentang kebersihan tubuh dan hygiene mulut
Mempertahankan mobilitas yang diperlukan untuk ke kamar mandi dan menyediakan perlengkapan mandi
Mampu menghidupkan dan mengatur pancaran dan suhu air
Aktivitas Keperawatan:□ Kaji kemampuan untuk
menggunakan alat bantu.□ Kaji membran mukosa oral dan
kebersihan tubuh setiap hari.□ Kaji kondisi kulit saat mandi.□ Antau adanya perubahan kemampuan
fungsi.□ Pantau bantuan perawatan diri :
mandi : seperti pantau kebersihan kuku berdasarkan kemampuan diri pasien.
Pendidikan untuk pasien dan keluarga :□ Ajarkan pasien atau keluarga
pengguaan metode alternatif untuk mandi dan hygiene mulut
Akitivitas kolaboratif :□ Tawarkan pengobatan nyeri sebelum
mandi□ Rujuk pasien dan keluarga ke
layanan sosial untuk perawatan di rumah
□ Gunakan ahli fisiotherapi dan terapi kerja sebagai sumber-sumber dalam merencanakan aktivitas keperawatan pasien
Aktivitas lain :□ Libatkan keluarga dalam penentuan
rencana□ Bantuan perawatan diri : mandi :
seperti letakan sabun, handuk, deodoran di samping/ kamar mandi,
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Membersihkan dan mengeringkan tubuh
Melakukan perawatan mulut Menggunakan deodoran
keramas rambut dan cukuran. A:
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS : □ Nyeri abdomen□ Nyeri tekan pada
abdomen dengan atau tanpa resistensi otot yang dapat dipalpasi
□ Anoreksi□ Perasaan penuh atau
tekanan pada rektal□ Kelelahan umum□ Sakit kepala□ Peningkatan tekanan
abdomen□ Sakit kepala□ Peningkatan tekanan
abdomen□ Sakit di lambung
karena sulit mencerna□ Mual□ Nyeri saat defekasi
DO:□ Darah merah segar
dalam feses□ Perubahan pada suara
abdomen (borborigmi)□ Perubahan pada pola
defekasi□ Feses gelap atau hitam
atau seperti tar□ Penurunan frekuensi□ Penurunan volume
feses□ Distensi abdomen
Konstipasi
Faktor yang berhubungan: Kelemahan otot abdomen Pengingkaran
kebiasaan/mengabaikan keinginan untuk berdefekasi
Ketidakadekuatan defekasi Aktivias fisik tidak cukup Kebiasaan defekasi tidak teratur Perubahan lingkungan yang
baru terjadi Depresi Antasidnberisi aluminium Antikolinergik Antikonvulsan Antidepresan Diuretik Kelebihan dosis laksatif Ketidakseimbangan elektrolit Hemoroid Megakolon Obesitas Obstruksi pasca operasi Kehamilan Tumor Dehidrasi Pola makan yang buruk Penurunan motilitas saluran
gastrointestinal
Tujuan:Kemampuan saluran gastrointestinal untuk membentuk dan mengeluarkan feses secara aktif dengan kriteria hasil :
Aktivitas Keperawatan:□ Kaji dan dokumentasikan :□ Warna dan konsistensi feses pertama
pasca operasi. Frekuensi, warna, dan konsistensi feses, keluarnya flatus, adanya impaksi, tidak adanya bising usus dan distensi abdomen pada keempat kuadran.
□ Pantau tanda dan gejala ruptur usus dan atau peritonitis
□ Identifikasi faktor misalnya (pengobatan,tirah baring, dan diet) yang dapat menyebabkan atau berkontribusi terhadap konstipasi.
□ Ajarkan masalah dan rasional tindakan kepada pasien.
□ Ajarkan kepada pasien/ keluarga bagaimana untuk mempunyai catat harian makanan.
□ Anjurkan pasien pasien untuk meminta obat nyeri sebelum defekasi untuk memudahkan keluarnya feses tanpa nyeri.
□ Anjurkan aktivitas optimal untuk merangsang eliminasi defekasi untuk memudahkan keluarnya feses tanpa nyeri.
□ Anjurkan aktivitas optimal untuk merangsang eliminasi defekasi pasien.
□ Berikan privasi dan keamanan untuk pasien selama eliminasi defekasi.
□ Berikan perawatan dalam sikap yang menerima, tidak menghakimi.
□ Sediakan cairan sesuai dengan
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
□ Feses yang kering, keras, dan berbentuk
□ Bising usus hipoaktif atau hiperaktif
□ Pengeluaran cairan feses lambat
□ Massa abdomen dapat dipalpasi
□ Massa rektal yang dapat dipalpasi
□ Bunyi pekak pada perkusi abdomen
□ Adanya feses, seperti pastel lembut di rektum
□ Flatus berat□ Mengejan saat defekasi□ Tidak mampu
mengeluarkan feses□ Muntah
□ Pola eliminasi dalam rentang yang diharapkan, feses lembut dan berbentuk
□ Mengeluarkan feses tanpa bantuan
□ Mengonsumsi cairan dan serat dengan adekuat
□ Latihan dalam jumlah yang adekuat
□ Menunjukkan pengetahuan program defekasi yang dibutuhkan untuk mengatasi efek samping pengobatan
□ Melaporkan keluarnya feses dengan berkurangnya nyeri dan mengejan
pilihan pasien. Sebutkan:________.Aktivitas Kolaboratif:□ Konsultasikan kepada ahli gizi untuk
meningkatkan serat dan cairan diet.□ Minta program dari dokter untuk
memberikan bantuan eliminasi, seperti diet serat, pelembut feses, enema, dan laksatif.
□ Konsultasikan kepada dokter tentang penurunan/ peningkatan frekuensi bising usus.
□ Konsultasikan kepada dokter jika tanda dan gejala krastipasi atau impaksi terus berlangsung.
Pendidikan untuk Pasien dan Keluarga:□ Informasi kepada pasien
kemungkinan konstipasi yang dirangsang oleh obat.
□ Instruksikan pasien dalam bantuan eliminasi defekasi yang akan meningkatkan pola defekasi yang akan meningkatkan pola defekasi yang optimal di rumah.
□ Ajarkan kepada pasien tentang efek diet ( misalnya, cairan dan serat) pada eliminasi.
□ Instruksikan pasien tentang konsekuensi penggunaan laksatif jangka panjang.
□ Tekankan penghindaran mengenjan selama defekasi untuk mencegah perubahan pada tanda vital, sakit kepala atau perdarahan.
□ Ajarkan etiologi masalah dan rasional tindakan kepada pasien.
A:
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS :□ Bangun lebih awal atau
lebih lambat dari yang diinginkan
□ Ketidakpuasan tidur□ Keluhan verbal tentang
kesulitan untuk tidur□ Keluhan verbal tentang
perasaan tidak dapat beristirahat dengan baik
DO :□ Penurunan kemampuan
berfungsi□ Penurunan proporsi
tidur fase REM (misalnya, REM melambung, hiperaktivitas, emosi yang labil, agitasi dan impulsivitas, gambaran polisomnografik yang atipikal)
□ Penurunan proporsi tidur tahap 3 dan 4 (misalnya, hiperesponsif, mengantuk yang berlebihan, dan penurunan motivasi)
□ Insomnia dini hari□ Peningkatan proporsi
tidur tahap 1
Gangguan pola tidur
Faktor yang berhubungan Perubahan tidur yang
berhubungan dengan proses penuaan
Ansietas Antisipasi Agens biokimia Suhu tubuh Rasa bosan Awitan masa kanak-kanak Pajanan gelap/cahaya siang hari Depresi Keletihan Ketakutan Sering melakukan perjalanan
yang menyebrangi zona waktu Perubahan jadwal tidur/bangun
yang sering Berduka Kesepian Perubahan hormonal secara
periodik yang berhubungan dengan gender
Pikiran sebelum tidur Pergantian tugas jaga Penggunaan agens anti tidur
yang terus menerus Kegaduhan Mual, demam Posisi tubuh Napas pendek Urgensi berkemih
Aktivitas Keperawatan:□ Tentukan efek samping pengobatan
pada pola tidur pasien□ Pantau pola tidur pasien dan catat
hubungan faktor-faktor fisik (misalnya, fisiologis, psikologis, gaya hidup, perubahan shift kerja yang sering, perubahan zona waktu yang cepat, jam kerja panjang yang berlebihan, dan faktor-faktor lingkungan lainnya) yang dapat berpengaruh pada gangguan pola tidur
Aktivitas Kolaborasi:□ Diskusikan dengan dokter tentang
perlunya meninjau kembali program pengobatan jika berpengaruh pada pola tidur
□ Dukung penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor fase tidur REM
Aktivitas Lain:□ Hindari suara keras dan penggunaan
lampu saat tidur malam, berikan lingkungan yang tenang, damai, dan minimalkan gangguan
□ Cari teman sekamar yang cocok bagi pasien, jika memungkinkan
□ Bantu pasien untuk mengidentifikasi fakktor-faktor yang menyebabkan kurang tidur, seperti ketakutan,
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
□ Total waktu tidur kurang dari usia yang normal
□ Perpanjangan waktu bangun
□ Gangguan dorongan diri untuk tidur dengan pola normal
□ Perpanjangan waktu bangun
□ Gangguan dorongan diri untuk tidur dengan pola normal
□ Insomnia pada saat tidur□ Awitan tidur lebih dari
30 menit□ Bangun 3 kali atau lebih
di malam hari
Tujuan: Pasien akan menunjukkan tidur yang baikDengan kriteria hasil:□ Jumlah jam tidur tidak
terganggu□ Tidak ada masalah dengan pola,
kualitas, dan rutinitas tidur atau istirahat
□ Perasaan segar setelah tidur atau istirahat
□ Tidur siang yang sesuai usia□ Terjaga dengan waktu yang
sesuai
masalah yang tidak terselesaikan, dan konflik.
□ Yakinkan kembali pasien bahwa iritabilitas dan perubahan mood adalah konsekuensi umumyang menyebabkan deprivasi tidurFasilitasi untuk mempertahankan rutinitas waktu tidur pasien, pertanda keperluan sebelum tidur, dan benda-benda yang familiar (misalnya untuk anak-anak, mainan/ selimut yang disukai, ayunan, dot, atau dongeng sebelum tidur ; untuk orang dewasa, buku-buku bacaan) jika diperlukan
□ Ajarkan pasien untuk menghindari makanan dan minuman pada jam tidur yang dapat mengganggu tidur
□ Bantu pasien untuk membatasi tidur di siang hari dengan meyediakan aktivitas yang meningkatkan kondisi terjaga, jika diperlukan
□ Lakukan pijatan yang nyaman, pengaturan posisi, dan sentuhan afektif
□ Berikan tidur siang, jika diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tidur
□ kelompokkan aktivitas perawatan untuk meminimalkan tindakan yang dapat membangunkan; berikan siklus tidur minimal 90 menit
A:
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS : -
DO :□ TD meningkat□ Jumlah leukosit
abnormal □ Suhu tubuh
meningkat >380C□ Lesi kulit,
kemerahan, pus
Resiko Tinggi Infeksi
Faktor yang berhubungan: Penyakit kronis Imunosupresi Imunitas yang tidak adekuat Pertahanan tubuh yang tidak
adekuat (kulit terluka, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan pH pada sekresi, dan peristaltis yang berubah)
Prosedur invasif Malnutrisi Agens farmasi Trauma
Tujuan:Faktor resiko infeksi akan hilangDengan kriteria hasil:Tanda-tanda vital□ Terbebas dari tanda atau gejala
infeksi□ Menunjukkan hygiene pribadi
yang adekuat□ Mengindikasikan status
gastrointestinal, pernapasan, genitourinaria, dan imun dalam batas normal
□ Menggambarkan faktor yang menunjukkan penularan infeksi
Aktivitas Keperawatan:□ Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan□ Monitor TTV dan catat adanya
peningkatan suhu tubuh □ Pantau adanya tanda-tanda
septicemia seperti perubahan status mental (bingung, stupor)
□ Monitor pernafasan, suara nafas untuk mengkaji adanya infeksi saluran nafas
□ Lakukan tindakan invasif secara steril
□ Pertahankan masukan nutrisi adekuat□ Lakukan perawatan luka dengan
teknik steril□ Laukan perawatan kateter, IVFD,
drain, setiap hari dengan teknik steril
Aktivitas Kolaborasi□ Kultur drainase luka□ Irigasi luka□ Pemeriksaan hematologi dan kultur
urine□ Pemberian antibiotik sesuai indikasi
S:
O:
A:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
□ Melaporkan tanda atau gejala infeksi serta mengikuti prosedur pernapasan dan pemantauan.
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS : -
DO :□ Penurunan waktu reaksi□ Kesulitan bergerak□ Perubahan cara berjalan □ Keterbatasan
kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik halus
□ Keterbatasan kemampuan untuk melakukan keterampilan motorik kasar
□ Keterbatasan rentang pergerakan
□ Pemendekan pernapasan yang diinduksi oleh pergerakan
□ Ketidakstabilan posisi tubuh saat melakukan rutinitas aktivitas kehidupan sehari-hari
□ Melambatnya pergarakan
□ Pergerakan tak koordinasi atau menyentak
Gangguan Mobilitas fisik
Faktor yang berhubungan: Perubahan metabolism sel Gangguan kognitif Keyakinan cultural terhadap
aktivitas sesuai dengan usia Penurunan kekuatan, kendali,
dan massa otot Perkembangan terhambat Ketidaknyamanan Intoleransi aktivitas/penurunan
kekuatan dan ketahanan Kaku sendi atau kontraktur Keterbatasan ketahanan
kardiovaskular Hilangnya integritas struktur
tulang Pengobatan Kerusakan musculoskeletal Nyeri Kerusakan sensori persepsi
Tujuan:□ Rentang pergerakan sendi
dengan gerakan atas inisiatif sendiri
□ Kemampuan untuk bergerak dengan maksud tertentu
Dengan kriteria evaluasi:□ Pasien akan melakukan rentang
pergerakan penuh seluruh sendi
Aktivitas Keperawatan:□ Lakukan pengkajian tingkat
mobilitas pasien secara terus-menerus
□ Kaji tingkat kesadaran□ Kaji kekuatan otot dan mobilitas
sendi (rentang pergerakan)□ Kaji kebutuhan untuk bantuan dari
rumah lembaga kesehatan atau organisasi lainnya
Pendidikan untuk pasien dan keluarga□ Latih rentang gerak pergerakan
aktif/pasif untuk memperbaiki kekuatan dan daya tahan otot
□ Latih teknik membalik dan memperbaiki kesejajaran tubuh
Aktivitas lain□ Tempatkan tombol/lampu pemanggil
pada tempat yang mudah diraih□ Berikan alat bantuan□ Berikan penguatan positif selama
aktivitas□ Lakukan tindakan pengendalian nyeri
sebelum memulai latihan atau tidakan terapi fisik
□ Pastikan rencana perawatan yang memasukkan sejumlah kebutuhan personel untuk membalik pasien
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
□ Pasien mampu berbalik sendiri di tempat tidur atau memerlukan bantuan pada tingkat yang realistis
□ Menunjukkan penggunaan alat bantu yang benar
□ Meminta bantuan reposisi, sesuai dengan kebutuhan
Aktivitas kolaboratif□ Gunakan ahli terapi fisik/okupasi
sebagai sumber dalam rencana perkembangan untuk mempertahankan/meningkatkan mobilitas di tempat tidur
A:
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS: Melaporkan rasa sakit
DO: Perubahan pada tonus
otot Distraksi/penjagaan/
tingkah laku protektif Pemfokusan diri;
pandangan yang sempit Respons autonomik
Gangguan rasa nyaman: Nyeri
Faktor yang berhubungan: Gangguan pada kulit, jaringan,
dan integritas Munculnya saluran dan selang
Tujuan: Mengatakan bahwa rasa
sakit telah terkontrol/ dihilangkan
Dengan Kriteria evaluasi: Tampak rileks Dapat beristirahat/tidur Ikut serta dalam aktivitas
sesuai kemampuan
Aktivitas Keperawatan Catat umur dan berat pasien, masalah
medis/psikologis yang muncul kembali, sensitivitas idiosinkatrik analgesic dan proses intraoperasi (mis: ukuran/lokasi insisi, penggantian saluran, zat-zat anestesi yang digunakan
Evaluasi rasa sakit secara regular, catat karakteristik, lokasi dan intensitas (skala -10)
Catat munculnya rasa cemas/takut dan hubungkan dengan lingkungan dan persiapkan untuk prosedur
Kaji tanda-tanda vital, perhatikan takikardia, hipertensi dan peningkatan pernafasan, bahkan jika pasien menyangkal adanya rasa sakit
Kaji penyebab ketidaknyamanan yang mungkin selain dari prosedur operasi
Berikan informasi mengenai sifat ketidaknyamanan, sesuai kebutuhan
Lakukan reposisi sesuai petunjuk, misalnya posisi semi fowler, miring
Dorong penggunaan teknik relaksasi misalnya latihan napas dalam, bimbingan imajinasi, visualisasi
Berikan perawatan oral regular Observasi efek analgesik
Aktivitas Kolaborasi:
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Berikan obat sesuai petunjuk Analgesik IV Analgesik dikontrol pasien
(ADP) Analgesik lokal misalnya blok
epiduralA:
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS: □ Mendapatkan
suplai susu yang tidak adekuat
□ Ketidakpuasan proses menyusui (seperti yang diungkapkan ibu)
DO :□ Ketidak adekuatan
suplai susu yang actual terjadi
□ Menggeliat dan menangis pada payudara
□ Rewel dan menangis pada payudara ibu
□ Ketidakmampuan bayi untuk menempel pada payudara ibu dengan tepat
□ Pengosongan masing-masing payudara setiap kali menyusui yang tidak mencukupi
□ Kesempatan untuk menghisap pada patudara yang tidak mencukupi
□ Tidak ada pengeluaran oksitosin
Ketidak efektifan pemberian asi
Faktor yang berhubungan:□ Reflex menghisap bayi
yang tidak adekuat□ Anomaly pada bayi□ Bayi menerima tambahan
makanan dari payudara buatan.
□ Penghentian proses menyusui
□ Kurang pengetahuan□ Kecemasan atau ambivalen
ibu□ Anomaly payudara□ Pasangan/keluarga tidak
mendukung□ Prematuritas□ Riwayat pembedahan pada
payudara□ Riwayat kegagalan
menyusuiTujuan:
Ibu dan bayi akan mengalami pemberian ASI efektif.
Dengan Kriteria evaluasi: Sikap penempelan bayi yang sesuai Mencengkram dan mengkompresi aerola dengan
Aktivitas Keperawatan Kaji kemampuan bayi untuk
menghisap/menelan Tentukan keinginan dan motivasi ibu
untuk menyusui Evaluasi pemahaman ibu tentang
isyarat menyusui dari bayi Pantau keterampilan ibu dalam
menempelkan bayi pada putting Pantau integritas kulit putting Evaluasi pemahaman tentang
penghambatan kelenjar susu dan mastitis
Pantau kemampuan untuk mengurangi kobgesti payudara dengan benar
Instruksikan ibu dlaam teknik menyusui yang meningkatkan keterampilan dalam menyusui bayinya
Instruksikan ibu tetntang pemompaan payudara untuk mempertahan kan suplai asi selama penundaan atau penghentian refleks menghisap bayi.
Aktivitas Kolaborasi: Anjurkan kepada ibu untuk
mengeluarkan asi secukupnya untuk mengurangi pembengakkan payudara, memungkinkan payudara menonjol.
Tingkatkan jumlah menyusui sesuai
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
yang dapat diamati.□ Menghisap payudara
tanpa ditopang.□ Tanda
ketidakadekuatan asupan bayi yang dapat diamati
□ Kemerahan yang terus menerus dalam minggu pertama menyusui
□ Menolak untuk latching on
□ Tidak berespon terhadap ketidaknyamanan
tepat Menghisap dan menempatkan lidah bayi dengan benar Menelan dapat didengar Pertumbuhan berat badan sesuai usia Kepuasan bayi setelah menyusui Ibu akan mempertahankan menyusui efekstif selama diinginkannya Menggambarkan peningkatan kepercayaan diri terkait dengan menyusui Tidak mengalami nyeri tekan pada payudara
kebutuhan untuk bayi yang menangis atau terbangun.
Berikan privasi untuk ibu dan bayi Tawarkan makanan atau cairan untuk
ibu selama siang dan sore hari sebelum waktu menyusui
A:
P:
ReferensiWilkinson, Judith M. (2006). Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria Hasil NOC. Jakarta:EGC
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/Tanggal
Data DiagnosaTujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS: - DO :□ Perubahan laju
metabolism□ Dehidrasi□ Terpajan suhu
lingkungan yang ekstreme
□ Usia yang ekstreme□ Berat badan yang
ekstreme□ Kesakitan atau trauma
yang mempengaruhi suhu tubuh
□ Imaturasi suhu bayi-sistem regulasi
□ Ketidakmampuan untuk berkeringat
□ Ketidakaktifan □ Pakaian yang sesuai
dengan suhu lingkungan
□ Berat badan bayi yang rendah
□ Aktifitas berlebihan
Resiko perubahan suhu Tubuh
Tujuan:Menunjukkan hidarsi.Dengan Kriteria evaluasi:
Hidrasi kulit Bayi baru lahir : tidak letargi Membrane mucosa lembab Mata tidak cekung Kemampuan berkeringat
Aktivitas Keperawatan Evaluasi lingkungan rumah tentang
factor-faktor yang dapat mengganggu suhu tubuh.
Kaji tanda dan gejala awal hipotermi Pantau suhu tubuh minimal tiap 2
jam sesuai dengan kebutuhan Pantau dan laporkan tanda atau
gejala hipotermi Pantau suhu bayi baru lahir sampai
stabil Segera selimuti bayi setelah
kelahiran untuk mencegah kehilangan panas
Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
Aktivitas Kolaborasi: Laporkan kepda dokter jika hidrasi
adekuat tidak dapat dipertahankan Berikan obat anitpiretik sesuai
kebutuhan pasien
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
A:
P:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/
Tanggal
Data Diagnosa
Tujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS:
Dispnea
DO:
Bunyi jantung tambahan (rales, cracles, ronchi, wheezes)
Perubahan frekuensi dan irama pernafasan
Tidak ada batuk atau batuk tidak efektif
Sianosis Kesulitan berbicara Hilangnya suara nafas Orthopnea Gelisah Sputum
Bersihan jalan nafas tidak efektif
Faktor yang berhubungan:
Merokok Menghirup asap rokok Perokok pasif Spasme jalan nafas Pengumpulan sekresi Mukus berlebih Adanya jalan nafas buatan Terdapat benda asing pada
jalan nafas Sekresi pada bronkhi Eksudat pada alveoli Disfungsi neuromuskular Hiperplasia dinding bronkial Infeksi Asma Alergi jalan napas Trauma
Tujuan:
Menunjukkan pembersihan jalan napas yang efektif
Aktivitas Keperawatan
Kaji dan demonstrasikan keefektifan terapi oksigen dan program pengobatan lain.
Kaji dan dokumentasikan nilai AGDA.
Auskultasi dada anterior dan posterior.
Kaji kebutuhan suction oral dan trakeal
Monitor status oksigen pasien (tingkat SaO2 dan SvO2) dan status hemodinamik (MAP dan irama jantung)
Catat tipe dan jumlah sekret
Pendidikan untuk pasien dan keluarga:
Jelaskan cara penggunaan alat-alat terapi
Beri informasi bahwa merokok dilarang di ruangan.
Ajarkan perawatan di rumah (medikasi, hidrasi, nebulasi, postural
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Dengan kriteria hasil:
Mendemonstrasikan status pertukaran gas efektif.
Mudah untuk bernapas Kegelisahan, sianosis, dan
dispnea tidak ada Saturasi O2 dalam batas normal Temuan sinar X dada pada
rentang yang diharapkan
drainase, tanda dan gejala komplikasi, tempat pelayanan kesehatan)
Ajarkan tentang batuk efektif dan nafas dalam.
Ajarkan tentang pentingnya mengkaji sputum seperti pada perubahan warna, jumlah, adanya darah dan bau)
Ajarkan tentang teknik mensuction yang tepat.
Aktivitas Kolaborasi:
Rujuk ke terapis pernafasan. Konsultasikan ke dokter perlunya
fisioterapi dada dan terapi oksigen Berikan terapi oksigen sesuai
instruksi dokter dan kebijakan rumah sakit.
Laporkan ke dokter AGDA abnormal.
A:
P :
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/
Tanggal
Data Diagnosa
Tujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS:
Ketidaknyamanan atau dispnea yang membutuhkan pengerahan tenaga
Adanya keletihan atau kelemahan secra verbal
DO:
Denyut jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadap aktifitas
Perubahan EKG selama aktiitas yang menunjukkan aritmia atau iskemia
Intoleransi aktifitas
Faktor yang berhubungan:
Tirah baring/imobilitas Nyeri kronis Kelemahan umum Ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen Gaya hidup monoton
Tujuan:
Mentoleransi aktifitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan daya tahan, penghematan energy, perewatan diri.
Dengan kriteria hasil:
Menyadari keterbatasan energy Menyeimbangan aktifitas dan
istirahat Tingkat daya adekuat untuk
beraktifitas
Aktivitas Keperawatan
Kaji respon emosi social dan spiritual terhadap aktifitas
Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktifitas
Tentukan penyebab keletihan Pantau respon kardio respiratory
terhadap aktifitas Pantau respon oksigen pasien Pantau asupan nutrisi untuk
memastikan keadekuata sumbe-sumber energy
Pantau/dokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur
Bantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan ambulasi yang dapat ditoleransi
Rencanakan kebutuhan pada bayi dan anak untuk meminimalkan kebutuhan oksigen bagi tubuh.
Aktivitas Kolaborasi:
Berikan pengobatan nyeri sebelum
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
aktifitas Kolaborasi dengan ahli terapi
okupasi, fisik, dan atau rekreasi untuk merencanakan dan memantau program aktifitas sesuai dengan kebutuhan
A:
P :
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
Nama pasien : No.MR :No. Tempat Tidur :
Hari/
Tanggal
Data Diagnosa
Tujuan/ Kriteria Evaluasi
Intervensi Evaluasi Nama/Paraf
DS:
Ketidaknyamanan atau dispnea yang membutuhkan pengerahan tenaga
Adanya keletihan atau kelemahan secra verbal
DO:
Denyut jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon terhadap aktifitas
Perubahan EKG selama aktiitas yang menunjukkan aritmia atau iskemia
Intoleransi aktifitas
Faktor yang berhubungan:
Tirah baring/imobilitas Nyeri kronis Kelemahan umum Ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen Gaya hidup monoton
Tujuan:
Mentoleransi aktifitas yang biasa dilakukan dan ditunjukkan dengan daya tahan, penghematan energy, perewatan diri.
Dengan kriteria hasil:
Menyadari keterbatasan energy Menyeimbangan aktifitas dan
istirahat Tingkat daya adekuat untuk
beraktifitas
Aktivitas Keperawatan
Kaji respon emosi social dan spiritual terhadap aktifitas
Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktifitas
Tentukan penyebab keletihan Pantau respon kardio respiratory
terhadap aktifitas Pantau respon oksigen pasien Pantau asupan nutrisi untuk
memastikan keadekuata sumbe-sumber energy
Pantau/dokumentasikan pola istirahat pasien dan lamanya waktu tidur
Bantu pasien untuk mengubah posisi secara berkala, bersandar, duduk, berdiri, dan ambulasi yang dapat ditoleransi
Rencanakan kebutuhan pada bayi dan anak untuk meminimalkan kebutuhan oksigen bagi tubuh.
Aktivitas Kolaborasi:
Berikan pengobatan nyeri sebelum
S:
O:
Tim Manajemen USU
ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG ANYELIRRUMAH SAKIT G.L. TOBING PTPN 2 TANJUNG MORAWA
aktifitas Kolaborasi dengan ahli terapi
okupasi, fisik, dan atau rekreasi untuk merencanakan dan memantau program aktifitas sesuai dengan kebutuhan
A:
P :
Tim Manajemen USU