Post on 20-Oct-2015
description
MERINTIS dan MEMULAI KELOMPOK KECIL ( KK )
PENDAHULUAN
Begitu banyak pembinaan dilakukan di berbagai gereja, lembaga Kristen dan persekutuan kampus
maupun sekolah, mulai dari persekutuan besar, training, persekutuan pengurus dan kelompok kecil (KK).
Namun tidak sedikit semua aktivitas tersebut mengarah kepada suatu rutinitas belaka. Sama halnya ke
gereja setiap minggu. Akibatnya dari tahun ke tahun dari generasi ke-pengurusan yang satu ke yang lain
semakin mengalami penurunan baik jumlah maupun mutunya. Hal ini tidak disadari oleh semua gereja
selama fokus mereka dibiaskan kearah hal-hal fisik organisasi pelayanan. Jadi seolah-olah gereja tersebut
tetap menjalankan aktivitas namun tanpa arah yang jelas. Visi dan kesinambungan dalam gereja tidak lagi
menjadi perhatian dalam gereja.
Keberhasilan kelompok PA dalam hal menggali dan menemukan kebenaran Firman Allah sangat
dipengaruhi oleh pemimpin kelompoknya.
Alasan Untuk Belajar Dalam Kelompok Kecil (KK) :
a. Fokus Allah pada maksud sesungguhnya dari rencana-Nya atas penginjilan. Yesus tidak pernah
mencoba mempengaruhi atau menanamkan kesan terhadap orang banyak, tetapi mengantar
mereka masuk ke dalam kerajaan Allah, ini berarti Ia memerlukan se-kelompok orang yang dapat
memimpin orang banyak.
b. Pola dan teladan Tuhan Yesus. Ia memiliki 72 murid yang setia, dari 72 murid itu ada 12 yang
dikhususkan untuk menjadi rasul-rasulNya. Dari 12 rasul-Nya Tuhan Yesus menyediakan waktu
yang lebih banyak kepada 3 orang : Simon Petrus, Yohanes dan Yakobus.
Teladan ini pun menunjukkan kelebihan atau keunggulan sistem pemuridan atau kelompok kecil :
- Memungkinkan pengenalan antara anggota secara mendalam dan akrab.
- Setiap anggota dalam kelompok dapat merasakan dirinya diterima dan dihargai.
- Setiap anggota dapat melibatkan diri sepenuhnya dan memiliki rasa mencintai kelompoknya.
- Dalam kelompok tiap anggota dapat bersikap jujur, saling menyatakan kasih, kerja sama,
menasehati dan menegur.
- Belajar Firman dalam kelompok kecil dapat lebih komunikatif dan mendalam.
Keuntungan-Keuntungan dalam PA berkelompok :
1. Adanya suatu kesempatan, sarana yang tepat untuk saling menasehati, mengajar, menegur,
mengingatkan, mengoreksi, menguatkan dan mendorong.
2. Terlihat suatu kehidupan nyata sebagai cermin isi Alkitab.
3. Interaksi yang dalam antara pribadi-pribadi dalam kelompok.
Beberapa hal yang dapat membuat suatu kelompok PA disebut berhasil :
1. Kelompok mencapai tujuannya; berhasil menggali dan menemukan
kebenaran Firman Allah.
Kegiatan yang menunjukkannya :
Suatu kelompok PA yang serius/sungguh-sungguh/rajin dalam pengajaran pembinaan
eksposisi ALKITAB.
Suatu suasana Sharing ALKITAB yang hangat, sharing kesaksian/pengalaman, pergumulan,
doa dengan penuh antusias.
Kebenaran Firman Allah tidak hanya sebagai ide saja tetapi sebagai suatu kehidupan (real
experienced).
1
2. Interaksi fisik, emosi, batin yang dalam antara pemimpin dan anggota dan
anggota dengan sesama anggota kelompok lainnya sehingga makin lama makin nyata terlihat dan
terbentuk kesatuan hati, pikiran dan perasaan terjadi kelompok yang solid.
3. - Sesungguhnya yang dikehendaki ALLAH adalah Reinkarnasi Hidup Kristus
(bukan pemimpin) dalam setiap anggota kelompok.
- Anggota kelompok yang hidup dengan nilai-nilai standard ALKITAB.
- ALLAH dimuliakan melalui kehidupan kelompok.
4. Akhirnya kelompok yang efektif adalah kelompok yang produktif.
Kelompok yang memiliki VISI
Kelompok yang menekuni MISI yang keluar
Kelompok yang membuat kelompok-kelompok baru (anggota-anggota kelompok menjadi
pemimpin-pemimpin kelompok baru).
KK yang berkualitas yang sangat ditentukan oleh 3 unsur :
1. PKK (Pemimpin kelompok kecil), kualitas PKK sangat menentukan kualitas KK, PKK
harus menjadi guru dan teladan bagi AKK-nya (bnd. II Timotius 3 : 10)
Menurut Jhon Stott ada 5 unsur yang sangat penting bagi seorang pemimpin :
Visi
Visi bagi Jhon Stott tidak lain adalah sasaran (goal) atau manivesto atau strategi. Visi itu
muncul akibat ketidak puasan yang mendalam tentang ke-bagaimanaan masa kini sebagai
fakta disertai dengan pandangan yang amat tajam tentang ke-bagaimanaan yang selayaknya,
sebagai kemungkinan.
Contoh : Nehemia
Kerajinan
Visi tidak saja akan menghasilkan apa-apa jika tidak diwujudnyatakan dalam tindakan berfikir,
bekerja dan berencana disertai kerelaan bersusah payah.
Ketekunan
Ketekunan merupakan salah satu kualitas kepemimpinan yang paling utama.
Contoh : dalam PL Musa
Pelayanan
Walaupun gereja maupun dunia memakai istilah yang sama yaitu kepemimpinan namun kita
tidak boleh mengidentikkan pemahaman gereja dan dunia tentang istilah itu, sebab Yesus
Kristus mengajarkan suatu gaya kepemimpinan yang sama sekali baru yang belum pernah
ada sebelumnya. Ia menyatakan kepemimpinan yang lama dan yang baru sebagai berikut:
Lihat Markus 10 : 42 - 45
Disiplin
Setiap visi mempunyai kecenderungan untuk pudar, semangat yang berapi-api pada mulanya
lama-lama bisa berubah menjadi rutinitas dan mekanisme yang membosankan. Apabila jika
disentuh oleh kesulitan dan kurangnya penghargaan atas apa yang kita kerjakan
KK yang kualitas memiliki :
- Memiliki ajaran sehat. Ia percaya bahwa Yesus Kristus adalah jalan keselamatan dan percaya
bahwa Alkitab adalah Firman Tuhan.
- Memiliki kemampuan mengajar dengan baik.
- Memiliki kerinduan belajar terus menerus, saat teduh, dan PA secara teratur serta rajin membaca
buku-buku rohani.
- Dapat diandalkan dan dapat dipercaya dalam tanggung jawabnya melakukan pelayanan.
- Memiliki teladan hidup dan reputasi yang baik
2
- Memiliki mentalitas yang sehat, berfikir positif dan tabah (Ibrani 12 : 3, II Timotius 1 :7).
- Memiliki karakter yang baik, kasih dan disiplin (I Timotius 2 : 8, 11).
- Memiliki kepekaan terhadap Tuhan dan AKK (Anggota Kelompok Kecil).
- Ia seorang pendengar yang baik dan pendoa yang setia.
Peran PKK didalam KK
A. Inisiator
- Memberikan visi.
- Pemrakarsa kegitan-kegiatan.
- Menentukan harapan-harapan kelompok mengenai keterbukaan dalam kelompok.
B. Motivator
- Memberi semangat dengan menonjolkan segi-segi yang terbaik dari masing-masing anggota.
- Memberi dorongan kepada anggota untuk memimpin dan menggunakan kemampuan mereka.
C. Komunikator atau Moderator
- Pendengar yang aktif
- Penolong dalam komunikasi
- Pendorong partisipasi anggota
D. Dinamisator
- Pengarah - Pengamat proses
- Pembuat diagnosa - Penilai
- Perangsang kelompok untuk memikirkan manfaat dan kemungkinan pelaksanaan dari
usulan-usulan dan pemikiran-pemikiran.
E. Katalisator atau Stabilisator
- Penilai
- Pencipta keharmonisan dan kesepakatan
- Mengurangi ketegangan
F. Promotor
- Membangun kepercayaan
2. AKK (Anggota Kelompok Kecil)
Anggota KK yang berkualitas memiliki sifat dan sikap :
1. Sudah lahir baru.
2. Mau diajar dan belajar, maksudnya ia adalah seorang yang rindu untuk bertumbuh (I Ptr 2 : 2). Ia
haruslah mempunyai komitmen bersedia dibina atau dibimbing.
3. Dapat diandalkan dan teruji. Ia harus bersedia berubah dan meninggalkan dosa-dosanya.
Beberapa prinsip untuk mengembangkan suasana yang positif bagi pertumbuhan AKK :
1. Pahami keinginan kelompok kecil dan waktunya, pelajaran untuk merasakan kondisi masing-
masing anggotanya.
2. Jangan membicarakan keadaan yang orang lain dengan anggota lainnya.
3. Ciptakan perhatian pribadi antar anggota.
4. Doakan mereka.
5. Perhatikan bagaimana merasakan diri dalam suatu komunitas KK, karena perasaan itu erat
hubungannya dengan tanggung jawab terhadap setiap individu.
3