Mengasah Keterampilan Berpikir Anak dengan Buku Cerita

Post on 30-Jun-2015

1.167 views 6 download

Transcript of Mengasah Keterampilan Berpikir Anak dengan Buku Cerita

mengasah keterampilan

berpikir anak

dengan buku cerita

mengasah keterampilan berpikir anak dengan buku cerita

Sebenarnya yang dipelajari anak melalui buku bukan informasi yang terkandung,

tapi bagaimana mengukur kualitas informasi dan narasumber dalam bacaan.

Kenalkan konsep authorship.

Karya tulis, bacaan, atau buku sangatlah bergantung pada subyektivitas penulis atau pengarangnya.

Saat mengenalkan konsep ini, contohkan sikap kritis terhadap informasi.

Bacaan bukanlah suatu “kebenaran mutlak” atau “kenyataan”.

Maka, tentunya, pembaca dapat mempertanyakan apakah yang tertulis valid?

Apakah informasi dari pengarang bisa dipercaya?

Anak perlu memahami bahwa cerita apa pun bisa tampil dengan berbagai versi yang dipengaruhi oleh

unsur “subyek” sang penyampai gagasan.

Kalau si X menulis buku tentang dinosaurus, maka hasilnya akan berbeda dengan si “Y”,

meski bercerita tentang dinosaurus yang sama.

Ketika membaca, anak bukan menjadi penerima informasi yang pasif. Ia belajar:

membedakan, memilah, merespon bacaan dengan tepat.

Konsep ini penting untuk belajar hal-hal lain juga, seperti ketika memahami konik atau pelajaran sejarah di sekolah.

Di era informasi, menyeleksi, dan mengolah informasi adalah salah satu keterampilan hidup

yang sangat penting.