Post on 14-Apr-2017
Mengapa perkebunan di lahangambut sering gagal
David Gaveau
DIMANAKAH SUMBER API DI ATAS GAMBUT ?
Bukan Kebakaran Hutan, Tapi Kebakaran “Bekas Hutan”
“Kuburan hutan” berisi semak belukar, lahanyang rusak dan pepohonan yang telah ditebangdan mati. Lahan yang belum ada kebun: “kosong”
Lahan “kosong” di bakar untuk bersihkan lahandari bekas kayu sebelum ditanam.
Lahan kosong di Riau
Lahan kosong di Palangka Raya
Kosong tapi ada klaim.
DIMANAKAH SUMBER API DI ATAS GAMBUT ?
Studi area: Riau bagian utara. 2013-2014: 360,000 ha terbakar
47% luas lahan yang terbakar adalah bekas hutan
yang ditebang lima tahun sebelumnya, sehinggamenjadi lahan kosong, atau “kuburan hutan”.
Studi area: Kalteng bagian tengah. 2015: 740,000 ha terbakar
53% luas terbakar, adalah bekas hutan yang
terbakar pada tahun 1997 dan 2006, sehingga menjadi lahan kosong,atau “kuburan hutan”.
According to Field et al. 2008 Kalimantan experienceda tipping point fromfire resistant to fire proneafter 1983
84% luas kebakaran atas Gambut Kebakaran >10 lebih sering terjadi
360,000 ha terbakar
740,000 haterbakar
JUGA ADA PERKEBUNAN YANG MENGALAMIKEBAKARAN
“Bekas Hutan” atau “kuburan hutan" yang belum berisikebun (“kosong”)
36% luas terbakar adalah perkebunan sawit atau akasia
For each hectare of “lahan kosong” cleaned by burning,0.65 ha of Existing plantations are also burning!
(Kosong)
Untuk setiap hektare lahan kosong yang di bakaruntuk dijadikan perkebunan, Ada juga lebih darisetengah hectare perkebunan produktif yang terbakar.
Pertanian di lahan gambut tidak berhasil karena,saat lahan kosong di bersihkan dengan api, Di sekitar, perkebunan produktif juga seringmengalami Kebakaran. Api di lahan gambut tidakbisa di kontrol!
Banyak petani rugi, perkebunan yang gagal.Mengalami kebakaran atau banjir.
Pembuatan Kanal untuk mencegah kebakarandan banjir tidak mungkin bisa membantuMencegah kebakaran karena.
Kebakaran lebih sering terjadi dekat kanal.Kebakaran juga lebih sering terjadi di lahankosong yang pernah terbakar.
Kebun produktif sering kembali lahan kosong.Tidak mungkin kebakaran akan behrenti.
Solusinya :
Gambut harus di hijaukan kembaliKanalisasi harus di tutup
Gambut harus dilestarikan.
Terima Kasih
According to Field et al. 2008 Kalimantan experienceda tipping point fromfire resistant to fire proneafter 1983