MEMILIH PENDEKATAN

Post on 29-Dec-2015

44 views 0 download

description

MEMILIH PENDEKATAN

Transcript of MEMILIH PENDEKATAN

MEMILIH PENDEKATAN

OLEH : LAODE KAMALIA

JENIS PENDEKATAN

1. Pendekatan menurut Teknik Sampling.2. Pendekatan menurut timbulnya variabel3. Pendekatan menurut Pola atau Sifat

Penelitian Non Eksperimen4. Pendekatan menurut Model Pengembangan5. Pendekatan menurut Desain atau Rancangan

Penelitian

1. Pendekatan menurut Teknik Sampling.

a. Pendekatan Populasib. Pendekatan sampelc. Pendekatan kasus

2. Pendekatan menurut timbulnya variabel

a. Pendekatan non eksperimentalb. Pendekatan eksperimental

3. Pendekatan menurut Pola atau Sifat Penelitian Non Eksperimen

a. Penelitian kasus (Case studies)b. Penelirtian kausal komparatifc. Penelitian korelasid. Penelitian historise. Penelitian filosofis.

4. Pendekatan menurut Model Pengembangan atau Pertumbuhan

a. One Shot Model, yaitu model pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat.

b. Longitudinal model, yaitu mempelajari berbagai tingkat pertumbuhan dengan cara mengikuti perkembangan bagi individu-individu yang sama.

c. Cross sectional model, yaitu gabungan antara model a dan b, untuk memperoleh data yang lebih lengkap yang dilakukan dengan cepat, sekaligus dapat menggambarkan perkembangan individu selama dalam masa pertumbuhan karena mengalami subjek dari berbagai tingkat umur

5. Pendekatan menurut desain atau rancangan penelitian (masuk dalam pendekatan eksperimen)

a. Rancangan rambang lugasb. Rancangan ulanganc. Rancangan faktorial

Oleh Campbell & Stanley Dalam Arikunto, 2002.

Desain penelitian berdasarkan baik buruknya eksperimen, atau sempurna tidaknya eksperimen :

a. Pre experimental design (eksperimen yang belum baik);

b. True experimental design (eksperimen yang dianggap sudah baik)

Pre Experimental Design

• Biasa disebut quasi experiment atau eksperimen semu atau pura-pura. Disebut demikian karena dianggap belum memenuhi syarat seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan tertentu.

• Ada 3 jenis desain :1. One Shot Case Study2. Pre Test and Post Test3. Static Group Comparizon

1. Desain 1 : One Shot Case Study

Pola : X 0

Dimana : X adalah perlakuan0 adalah hasil observasi sesudah treatment

Formulasi

X1 rata2 – X2 rata2t = --------------------------------------- SX1 rata2 – SX2 rata2Dimana : t = harga t X1 rata2 = rata2 kelompok sebelum perlakuan X2 rata2 = rata2 kelompok setelah perlakuanSX1 rata2 = Standar deviasai sebelum perlakuanSX2 rata2 = standar deviasi sesudah perlakuan

Formula one-shot case study

121

22

21

1

21

N

SD

N

SD

XXt

XX

1

)( 212

n

Xxs

Dimana : = Varians

Standar deviasi =

2S2Ss

2. Desain Pre Test and Post Test Group Design

Pola : 01 X 02

Observasi dilakukan 2 kali, yakni sebelum dan sesudah eksperimen atau disebut pre test (01) dan post test (02)

Formulasi

12

NN

dx

Mdt

Dimana : Md = Mean dari deviasi (d) antara post test dan pre testxd = Perbedaan deviasi dengan mesan deviasiN = banyaknya subjekdf = atau db adalah N - 1

3. Desain 3 : Static Group Comparizon

Pola : X 01 02

Dengan desain ini sudah ada kelompok lain sebagai standar eksternal.

True Experimental Design

• Yaitu jenis2 eksperimenta yang dianggap sudah baik karena sudah memenuhi persyaratan. Persyaratan yang dimaksud adalah kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan pengamatan.

• Kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol.

4. Desain 4 : Control Group Pre-Test – Post-Test

Pola :

E adalah kelompok eksperimen K adalah kelompok kontrolDesain ini agaknya gabungan dari desain 2 dan 3Dalam hal ini dilihat perbedaan pencapaian antara

kelompok eksperimen (02- 01) dengan pencapaian kelompok kontrol (04 – 03)

E 01 X 02 K 03 X 04

5. Desain 5 : Random Terhadap Subjek

Pola : E X 01

------------------K 02

R

Desain ini banyak yang menggunakanBaik subjek kelompok eksperimen maupun subjek kelompok pembanding telah ditentukan secara random.

6. Desain 6 : Pasangan Terhadap Subjek (Matched Group Design)

Pola : K X 01 ------------------

E 02MR

Desain 6 ini sebenarnya sudah lebih baik dibanding dengan desain 5 karena sudah diadakan pasanga (macthed) terhadap subjek kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Akan tetapi karena sukarnya mengadakan pasangan, maka desain ini jarang digunakan.

7. Desain 7 : Random, Pre-Test, Post-Test Design

Pola : E 01 X 02 -------------------------

K 03 03 . R

Desain ini merupakan gabungan desain 4 dan desain 5. Dengan desain ini sudah ada kelompok kontrol, subjek dipilih secara random dan diobservasi dua kali (Pre-test dan Post-test)

8. Desain 8 : Random Terhadap Subjek dengan Pre-Test Kelompok Kontrol, Post-

Test Kelompok Eksperimen

Pola : X 02---------------------

01R

9. Desain 9 : Bentuk Tuiga Kelompok Eksperimen dan Kontrol

• Pola : (Eksperimental) (Kontrol 1) (Kontrol 2)

Desain ini mengetes efektivitas X dan pengaruh 01. Kelompok kontrol 1 mengetes efektivitas X, sedangkan kelompok kontrol 2 mengecek pengaruh 01.

01 X 02 --------------------------------- 03 04 --------------------------------- X 05

R

10. Desain 10 : Bentuk Empat Kelompok - Dengan 3 Kelompok Kontrol

Pola : (Eksperimental) (Kontrol 1) (Kontrol 2) (Kontrol 3)

Desain ini merupakan penyempurnaan terhadap desain 0. Kelompok kontrol 3 dimaksudkan untuk mengontrol jarak waktu antara pre-test dan post test.

01 X 02 --------------------------------- 03 04 --------------------------------- X 05 ----------------- 06

11. Desain 11 : Desain Waktu

Pola :

Jika dibandingkan dengan desain 10, maka polanya hampir sama. Perbedaannya terletak pada waktu pemberian post-test terhadap kelompok kontrol 2 dan kelompok kontrol 3. Hal ini dimaksudkan untuk melihat perbedaan jangka waktu antara pre test dan post test.

01 X 02 --------------------------------- 03 04 --------------------------------- X 05 ----------------- 06

Beberapa Prinsip Penelitian Tindakan

1. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria, yaitu benar2 nyata dan penting, menarik perhatiandan mampu ditangani, serta berada dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan;

2. Kegiatan penelitian, baik intervensi maqupun pengamatan yang dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama; Mis. Dokter mencoba memberikan obat baru tidak boleh mengubah kebiasaan tidur pasien.

Beberapa Prinsip Penelitian Tindakan

3. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan wakrtu, dana dan tenaga;

4. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka setiap langkah dari tindakan dirumuskan dengan tegas, sehingga orang yang berminat terhadap penelitian tsb dapat mengecek setiap hipotesis dan pembuktiannya;

5. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang berkelanjutan (on going), mengingat bahwa pengembangan dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu.

Para Ahli Yang Menekuni Penelitian Tindakan ini :

Kurt Lewin, Kemmis, Henry, Mc Taggart, John Elliott dan Hopkins.

Yang pertama kali menciptakan model penelitian tindakan adalah Kurt Lewin, tetapi sampai sekarang yang banyak dikenal adalah Kemmis dan Mc Taggart (1988).

Langkah2 penelitian tindakan menurut Kurt Lewin :

1. Perencanaan atau planning2. Tindakan atau acting3. Pengamatan atau observing, dan4. Refleksi atau reflecting.

Faktor yang mempengaruhi jenis pendekatan ini adalah :

1. Tujuan penelitian2. Waktu dan dana yang tersedia3. Tersedianya subjek penelitian4. Minat atau selera peneliti.

Contoh Perhitungan Subjek Pretest Post-test Gain (d)

Post-PreXd (d-Md) X² d

1 34 37 +3 1.625 2.640625

2 83 84 +1 -0.375 0.140625

3 48 46 -2 -3.375 11,390625

4 92 94 +2 0.625 0,390625

5 9 10 +1 -0,375 0,140625

6 70 69 -1 2.375 5.640625

7 20 24 +4 2.626 6.890625

8 57 60 +3 1.625 2.64062

N=8 413 =

51,625

424 =

53

∑d = 11∑X²d = 29,875

1X 2X

Perhitungan :

∑d 11Md = ------ = ------- = 1,375 N 8

= = 1,883

Dikonfirmasi dengan tabel nilai t, pada distribusi 2 sisi d.b = N – 1 = 8 – 1 = 7, dengan t 0,05 harga t =2,36 tidak signifikan, karena t hit < t tab.

12

NN

dx

Mdt

78875,29

375,1

x

Untuk mencari ∑x²d bisa dengan cara :

8

1134)1(2)2(13

)( 22222222

222

N

dddx

= 45 – 15,125 = 29,875

Menghitung Nilai t Untuk Desain 3• Menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok

pembanding• Tabel yang dibutuhkan :

Kelompok Eksperimen Kelompok Pembanding

7 6

5 8

8 11

2 7

4 13

6 6

10 10

6 11

∑X1 = 48 N = 8 M1 rata2 = 48/8 = 6∑ײ = 42

∑X2 = 72 N = 8M2 rata2 = 72/8 = 9∑ײ = 48

Formulasi Desain 3

37,2607,1

3

5690

3

)18(84842

69

)1(

1222

21

NN

XX

MMt

d = N1-1 + N2 -1 = 8 – 1 + 8 – 1 =14

Dengan harga t = 2,37 dan d.b = 14, kita lihat pada tabel harga t kritik pada t.s.0,05 = 1,76 dan t.s.0,01 = 2,62 Menunjukkan : 1,76 < 2,37 < 2,62.

Kesimpulan :Eksperimen mempunyai pengaruh pada taraf signifikan 0,05 tetapi tidak mempunyai pengaruh pada taraf signifikan 0,01.