Post on 21-Apr-2017
MEMBANGUN SINERGITAS PERENCANAAN MELALUI
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MADeputi Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
http://inovasi.lan.go.id
Yogyakarta, 27 Maret 2017
PEDULIINOVATIFINTEGRITAS PROFESIONAL
Tahun 1947 terjadi banjir bandang Karena Sungai Kissimmee di Florida (216 km) meluap. Tahun 1954 Parlemen AS menyetujui proyekraksasa kanalisasi Kissimmee mulai 1962-1970. Proyek ini mampu memperpendekpanjang sungai menjadi 90 km. Setelah proyekselesai, wilayah banjir memang berkuranghingga 160km2. Namun dampak negatifnyaadalah kerusakan habitat burung air sebesar90% dan menjadikan jumlah bangau, kuntuldan sejenisnya musnah hingga 2/3.
Selain itu, polusi yang terjadi di DanauOkeechobee (muara Kissmmee) meningkat, yakni naiknya kadar nitrogen sebesar 25% danpospor sebanyak 20%. Rupanya, pemerintahAS lupa mengkaji aspek sosial budaya yang selama ribuan tahun melekat dengan sungaitsb. Mengingat dampak yang semakin buruk, tahun 1992 Parlemen AS menyetujui kembalimega proyek kedua untuk mengembalikanKissemmee pada bentuk aslinya. Proyek initelah dimulai tahun 1997 dan diharapkanselesai pada 2011.
� Perencanaan pembangunan (daerah) tidak membentuk sebuahlintasan (trajectory) yang jelas, yang menggambarkan kesinambunganmasa lalu dengan masa kini dan masa depan.
� Kurang terbangun sebuah kohesi antar strata / level perencanaan �
RPJMD tidak ter-cascade dengan baik dalam Renstra SKPD, sehinggamempersulit pengukuran kontribusi SKPD thd target capaian padaRPJMD.
� Mekanisme perencanaan terlalu mengedepankan pendekatan sektoralsehingga memunculkan fragmentasi dan silo mentality.
� Program/kegiatan pemerintah (daerah) cenderung masih bersifat bussines as usual dan mengulang-ulang program lama tanpa dikajiefektivitasnya.
� Program/kegiatan pemerintah (daerah) membawa perubahan hanyapada skala mikro (SKPD), namun tidak membentuk arus perubahanyang lebih besar.
� Forum perencanan seperti Musrenbang masih lebih mencerminkankompilasi dokumen dibanding konsolidasi perencanaan.
� Muncul kebutuhan untuk MERENCANAKAN INOVASI, untukmewujudkan PERENCANAAN YANG INOVATIF.
Manfaat Dokumen Roadmap Inovasi:
• Sebagai rujukan bagi instansi pemerintah dalam melakukan inovasi yang selaras dengan RPJM/D.
• Sebagai sumber informasi mengenai rencana inovasi di instansi pemerintah (bagi berbagai pihak yang ingin mengambil peran).
Pelaku & Penerima Manfaat:
• Pemerintah• Masyarakat• Pihak Swasta• Perguruan Tinggi
Epilog
� Roadmap menjadi referensi dasar bagi penentuan program kerja
inovatif yang bersifat prioritas, urgen, dan selaras dengan rencana
pembangunan jangka menengah.
� Roadmap Inovasi menjadi intermediary document antara RPJM/D
dengan Renstra K/L/SKPD, yang menjamin kohesivitas antar
dokumen tsb.
� Roadmap Inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal
mewujudkan whole of government perspective yang menghapus
segala bentuk egoisme sektoral.