Materi Sejarah SMA - Perkembangan Tradisi Islam di Indonesia

Post on 18-Jul-2015

1.365 views 8 download

Transcript of Materi Sejarah SMA - Perkembangan Tradisi Islam di Indonesia

PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Beberapa bukti yang menunjukkan masuknya Islam ke Indonesia :

Abad 7 – 8 Indonesia telah di datangi pedagang Arab dan Persia

Fatimah Binti Maimun, Leran, Gresik tahun 1082

Sultan Malik As saleh di Samudera Pasai tahun 1297

Makam di Troloyo, Trowulan, Mojokerto tahun 1368

Makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik tahun 1419

Menurut A Hasjmy (1989) ada beberapa faktor :

1. Islam agama yang demokratis (tidak mengenal kasta)2. Islam mudah dipelajari3. Islam disebarkan dengan cara damai (tidak ada paksaan masuk Islam)4. Nabi Muhammad merupakan sosok manusia sempurna5. Ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia6. Islam adalah agama untuk semua manusia7.Islam adalah sebagai agama pembawa rahmat8. Konsep ketuhanan dalam Islam sangat sempurma9. Islam mengatur semua kehidupan manusia menuju kebahagiaan

Teori masuknya Islam

Berdasar pada angka tahun yang tertera pada nisan Sultan Malik As Saleh ( Sultan I Kerajaan Samudera pasai) dan catatan Marco Polo dan Ibnu BatutahTokoh-tokohnya : Snouck Hurgronje, NJ Kroom, HJ Van den Berg, R. Soekmono

Berdasar pada kenyataan historis bahwa kawasan Nusantara dan masyarakat Nusantara telah menjalin hubungan dagang dengan negeri-negri India, Cina dan juga dunia Arab (Khususnya Persia)

Tokoh-tokohnya : A Hasjmy, Hamka, H. Agus Salim, Islam di Indonesia, darimana asalnya ?

1. Pijnapel ( Universitas Leiden )Orang-orang Arab yang bermazhab Syafii menetap di wilayah tersebut dan kemudian membawa Islam ke Nusantara

2. Snouck HurgronyePara penyebar Islam di Nusantara adalah orang-orang Islam dari Decan ( anak benua India) baru kemudian disusul orang-orang Arab keturunan Muhammad

3. WindstetIslam yang datang ke Nusantara berasal dari Gujarat. Hal ini didasarkan pada bentuk Nisan yang ditemukan di pasai, Gresik dan Malaya yang berlanggam Gujarat

1. HamkaAlasan : Gelar raja-raja di Samudera pasai memakai gelar Al malik bukan Syah atau Khan. Gelar Al lebih dekat dengan gelar raja-raja di Mesir Mazhad Syafii yang dianut sebagian besar rakyat Indonesia adalah mazhab yang dianut syarif dan rakyat umum Makkah demikian juga di Mesir

2. KeijzerSenada dengan pendapat Hamka, mazhab Syafii adalah mazhab yang dianut oleh sebagian besar rakyat seperti yang ada di Mesir

Dikemukakan oleh Emanuel Godinho de Eradie ( Scientis Spanyol) yang menyatakan

sesungguhnya aqidah Muhammad telah diterima di Pattani dan Pam di Pantai Timur kemudian

diterima dan Dikembangkan Parameswara ( PENDIRI KER. MALAKA) tahun

1411 M

1. PA Hoesin DjayadiningratDidasarkan adanya pengaruh kebudayaan yang dibawa oleh Mubaligh-mubaligh Islam ke IndonesiaMisal : Dikenalkannya ejaan-ejaan khas Parsi seperti Djabar, Djerek

2. Moensketika Ibnu Batutah datang ke Aceh (1345) ditemuinya dua ulama Persia, yaitu Sajudin asy Syirazi dan Sayid Syarif Al Asbahani

Saluran-saluran penyebaran Islam

Mesir Persia

India

China

Pasai

Wilayah Pasai menjadi daerah tujuan pelayaran dari berbagai negara sehingga proses penyebaran Islam juga bermula dari sini

IlUSTRASI MASUKNYA ISLAM

Islamisasi di Jawa

Perdagangan

Perkawinan

Pendidikan Pesantren

Perkembangan Ilmu Tasawuf

Perkembangan Seni

Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus menetap, atau mendirikan perkampungan, seperti pedagang Gujarat mendirikan perkampungan Pekojan. Dengan adanya perkampungan pedagang, maka interaksi semakin sering bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia, sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang.

Tahap pertama Para pedagang muslim singgah di pelabuhan-

pelabuhan di Indonesia

Tahap kedua Munculnya komunitas-komunitas Islam di beberapa

kota pelabuhan

Tahap ketiga Lahirnya kerajan-kerajaan yang bercorak Islam

PERDAGANGAN

Merupakan sarana Islamisasi yang sangat efektif karena dalam Islam dilarang adanya kawin campur sehingga orang lain Islam jika ingin menikah dengan orang Islam harus masuk Islam dahulu

Contohnya :

Perkawinan antara Puteri Campa ( Jeumpa, nama daerah di Pasai/Aceh) dengan Raja Brawijaya yang kelak akan menurunkan seorang putera yang bernama Raden Patah

( Raja Demak)

Lihat Babad Tanah Jawi

PERKAWINAN

Ilmu tasawuf banyak diterapkan oleh kaum Sufi yang bergaya hidup sederhana sehingga menarik banyak orang. Kaum sufi juga pandai dalam ilmu magis sihir serta penyembuhan orang sakit yang sangat menarik bagi orang lain

PERKEMBANGAN ILMU TASAWUF

Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau mubaliqh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan pondok-pondok pesantren

Setelah tammat dari pondok tersebut, maka para pemuda menjadi juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerahnya masing-masing.

PENDIDIKAN PESANTREN

Di samping penyebaran Islam melalui saluran yang telah dijelaskan di atas, Islam juga disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang kulit. Dengan demikian Islam semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat Indonesia Cabang-cabang seni yang digunakan dalam proses Islamisasi antara lain seni bangun, seni pahat, seni ukir, seni tari, dan sebagainya

PERKEMBANGAN SENI

Dilakukan oleh para Wali yang dikenal dengan Wali Songo ( Wali artinya “ Wakil” )

Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

Sunan Ampel

Sunan Bonang Sunan Drajat Sunan Giri

Maulana Malik Ibrahim

Sunan Kalijaga

Sunan KudusSunan Muria

Sunan Gunungjati

Salah satu peninggalan walisongo adalah masjid Demak

SAMUDERA PASAI

MATARAM ISLAM

BANTEN DEMAK

Peninggalan-peninggalan Bercorak Islam

MALAKA

Kerajaan Samudra Pasai terletak di Kabupaten Lhokseumauwe, Aceh Utara, yang berbatasan dengan Selat Malaka.

Berdasarkan lokasi kerajaan Samudra Pasai tersebut, maka dapatlah dikatakan posisi Samudra Pasai sangat strategis karena terletak di jalur perdagangan internasional, yang melewati Selat Malaka.

Kerajaan Samudra Pasai yang didirikan oleh Marah Silu bergelar Sultan Malik al- Saleh, sebagai raja pertama yang memerintah tahun 1285 – 1297. Pada masa pemerintahannya, datang seorang musafir dari Venetia (Italia) tahun 1292 yang bernama Marcopolo, Setelah Sultan Malik al-Saleh wafat, maka pemerintahannya digantikan oleh keturunannya yaitu Sultan Muhammad yang bergelar Sultan Malik al-Tahir I (1297 – 1326) Pengganti dari Sultan Muhammad adalah Sultan Ahmad yang juga bergelar Sultan Malik al-Tahir II (1326 – 1348). Pada masa ini pemerintahan Samudra Pasai berkembang pesat dan terus menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam di India maupun Arab. Bahkan melalui catatan kunjungan Ibnu Batutah seorang utusan dari Sultan Delhi tahun 1345 dapat diketahui Samudra Pasai merupakan pelabuhan yang penting dan istananya disusun dan diatur secara India dan patihnya bergelar Amir

Pada masa pemerintahan Sultan Zaenal Abidin yang juga bergelar Sultan Malik al-Tahir III nasib Samudera Pasai kurang begitu jelas. Menurut sejarah Melayu, kerajaan Samudra Pasai diserang oleh kerajaan Siam

PENINGGALAN YANG DITINGGALKAN

Nisan makam Sultan Malik al-Saleh

batu nisan tersebut berasal dari Gujarat (India). Hal ini berarti kerajaan Samudra Pasai bersifat terbuka dalam menerima budaya lain yaitu dengan memadukan budaya Islam dengan budaya India

Demak sebelumnya merupakan daerah yang dikenal dengan nama Bintoro atau Gelagahwangi yang merupakan daerah kadipaten di bawah kekuasaan Majapahit

Kadipaten Demak tersebut dikuasai oleh Raden Patah salah seorang keturunan Raja Brawijaya V (Bhre Kertabumi) raja Majapahit.

Untuk menambah pemahaman Anda tentang lokasi kerajaan Demak, maka simaklah gambar berikut ini!

Peta Lokasi Kerajaan Demak.

Pendirinya adalah Raden Patah Ia bergelar Sultan Alam Akbar al-Fatah (1500 – 1518). Demak berhasil menggantikan peranan Malaka, setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis 1511.

tahun 1513 Demak melakukan penyerangan terhadap Portugis di Malaka, yang dipimpin oleh Adipati Unus atau terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor.

Raja Kedua adalah Adipati Unus (1518 – 1521). Pada masa pemerintahan Adipati Unus Demak melakukan blokade pengiriman beras ke Malaka sehingga Portugis kekurangan makanan.

Puncak kebesaran Demak terjadi pada masa pemerintahan Sultan Trenggono (1521 – 1546), karena pada masa pemerintahannya Demak memiliki daerah kekuasaan yang luas dari Jawa Barat sampai Jawa Timur.

Dengan meninggalnya Sultan Trenggono, maka terjadilah perebutan kekuasaan antara Pangeran Sekar Sedolepen (saudara Trenggono) dengan Sunan Prawoto (putra Trenggono) dan Arya Penangsang (putra Sekar Sedolepen).Perang saudara tersebut diakhiri oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka Tingkir) yang dibantu oleh Ki Ageng Pemanahan, sehingga pada tahun 1568 Pangeran Hadiwijaya memindahkan pusat pemerintahan Demak ke Pajang. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Demak dan hal ini juga berarti bergesernya pusat pemerintahan dari pesisir ke pedalaman.

Masjid Demak

Untuk menambah pemahaman Anda tentang Masjid Demak tersebut, silahkan Anda amati gambar berikut ini!

Dilihat dari arsitekturnya, Masjid Agung Demak seperti yang tampak pada gambar tersebut memperlihatkan adanya wujud akulturasi kebudayaan Indonesia Hindu dengan kebudayaan Islam. Anda masih ingat ciri-cirinya?

Pada awal perkembangannya kerajaan Mataram adalah daerah kadipaten yang dikuasai oleh Ki Gede Pamanahan. Daerah tersebut diberikan oleh Pangeran Hadiwijaya (Jaka Tingkir) yaitu raja Pajang kepada Ki Gede Pamanahan atas jasanya membantu mengatasi perang saudara di Demak yang menjadi latar belakang munculnya kerajaan Pajang. Ki Gede Pamanahan memiliki putra bernama Sutawijaya yang juga mengabdi kepada raja Pajang sebagai komando pasukan pengawal raja. Setelah Ki Gede Pamanahan meninggal tahun 1575, maka Sutawijaya menggantikannya sebagai adipati di Kota Gede tersebut.

Lokasi kerajaan Mataram tersebut di Jawa Tengah bagian Selatan dengan pusatnya di kota Gede yaitu di sekitar kota Yogyakarta sekarang

RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH

Pendiri kerajaan Mataram adalah Sutawijaya. Ia bergelar Panembahan Senopati, memerintah tahun (1586 – 1601). Pada awal pemerintahannya ia berusaha menundukkan daerah-daerah seperti Ponorogo, Madiun, Pasuruan, dan Cirebon serta Galuh. Sebelum usahanya untuk memperluas dan memperkuat kerajaan Mataram terwujud

Raja kedua Mas Jolang bergelar Sultan Anyakrawati tahun 1601 – 1613.Sebagai raja Mataram ia juga berusaha meneruskan apa yang telah dilakukan oleh Panembahan Senopati untuk memperoleh kekuasaan Mataram dengan menundukkan daerah-daerah yang melepaskan diri dari Mataram. Akan tetapi sebelum usahanya selesai, Mas Jolang meninggal tahun 1613 dan dikenal dengan sebutan Panembahan Sedo Krapyak.

raja Mataram ketiga adalah Mas Rangsang yang bergelar Sultan Agung Senopati ing alogo Ngabdurrahman, yang memerintah tahun 1613 – 1645. Sultan Agung merupakan raja terbesar dari kerajaan ini

PRESTASI SULTAN AGUNG

Pada tahun 1625 hampir seluruh pulau Jawa dikuasainya kecuali Batavia dan Banten. Untuk menambah pemahaman Anda tentang kekuasaan Mataram pada masa Sultan Agung maka simaklah gambar berikut ini.

Sultan Agung melakukan penyerangan terhadap VOC ke Batavia pada tahun 1628 dan 1629 akan tetapi serangan tersebut mengalami kegagalan.

Penyebab kegagalan :1. Jarak tempuh dari pusat Mataram ke Batavia terlalu jauh

kira-kira membutuhkan waktu 1 bulan untuk berjalan kaki, sehingga bantuan tentara sulit diharapkan dalam waktu singkat.

2. Lumbung-lumbung padi di Kerawang dan Bekasi dibakar oleh VOC, sebagai akibatnya pasukan Mataram kekurangan bahan makanan. Dampak pembakaran lumbung padi maka tersebar wabah penyakit yang menjangkiti pasukan Mataram, sedangkan pengobatan belum sempurna. Hal inilah yang banyak menimbulkan korban dari pasukan Mataram.

3. Sistem persenjataan Belanda lebih unggul dibanding pasukan Mataram.

Setelah wafatnya Sultan Agung tahun 1645, Mataram diperintah antara lain oleh :Amangkurat I Amangkurat II Amangkurat III Paku Buwono I Paku Buwono II Amangkurat IV Paku Buwono III

Mataran berhasil dipecah VOC melalui Perjanjian Gianti (1755) yangisinya Mataram dipecah menjadi dua yaitu :1. Kesultanan Yogyakarta, dengan Mangkubumi sebagai raja yang bergelar Sultan

Hamengkubuwono I2. Kasunanan Surakarta yang diperintah oleh Sunan Paku Buwono III

Kemudian dipecah lagi melalui Perjanjian Salatiga (1757) yang isinya Mataram terbagi 4 wilayah yaitu sebagian Surakarta diberikan kepada Mangkunegaran selaku Adipati tahun 1757, kemudian sebagian Yogyakarta juga diberikan kepada Paku Alam selaku Adipati tahun 1813.

Raja-raja yang lemah

Pemb. Trunojoyo 1674-1679

Pemb. Untung Suropati 1683-1706

Pemb. Cina 1740-1748

Banten awalnya merupakan salah satu dari pelabuhan kerajaan Sunda. Pelabuhan ini direbut 1525 oleh gabungan dari tentara Demak dan Cirebon. Setelah ditaklukan daerah ini diislamkan oleh Sunan Gunung Jati. Pelabuhan Sunda lainnya yang juga dikuasai Demak adalah Sunda Kelapa, dikuasai Demak 1527, dan diganti namanya menjadi Jayakarta.

RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH

PENINGGALAN BANTEN

Bangunan Masjid Agung Banten, dimana terdapat akulturasi antara kebudayaan Indonesia, Hindu, Islam dan Eropa Setelah Anda mengamati gambar 11 tersebut, silahkan Anda tulis ciri-ciri dari wujud akulturasi yang tampak pada Masjid Agung Banten tersebut !

Didirikan oleh Paramisora/ Parameswara (pelarian dari Majapahit) yang kemudian masuk Islam dengan gelar Sultan Iskandar Syah. Digantikan oleh Sultan Mansyur ( Muncul pahlawan Melayu Hang Tuah). Raja berikutnya adalah Sultan mahmud Syah. Tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis

Kedudukan strategis Malaka Malaka direbut Portugis tahun 1511

SENI BANGUNAN

Ciri-ciri masjid kuno Indonesia

1. Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.

2.Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat.Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.

3. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam.

Masjid dengan Menara

Ada yang memiliki tingkat / tumpang 2, 3 maupun 5

1. Beratap 2 ex : Masjid agung Cirebon

2. Beratap 3 sebagai lambang dari pokok-pokok

ajaran Islam (Iman, Islam, Ihsan) ex : Masjid Demak

3. Beratap 5 Melambangkan rukun islam

ex: Masjid banten

Merupakan pengaruh dari bentuk Bale Kul-kul yang ada di Bali pada agama Hindu

Menara pada masjid Indonesia merupakan pengaruh dari arab sebagai tempat untuk mengumandangkan adzan. Masjid Indonesia yang memiliki menara antara lain :Masjid Demak, Masjid Banten, Masjid Kudus, Masjid Agung Surakarta

Letak Bangunan Masjid Kuno

Di Ibukota Kerajaan atau kadipaten biasanya didirikan sedekat mungkin dengan istana / kadipaten. Biasanya disebelah Utara atau Selatan istana terdapat tanah lapang yang di Jawa disebut dengan Alun-alun. Masjid biasanya terletak di Barat Alun-alun

Denah Letak Masjid Kuno

Arti dan Makna Filosofisnya

Alun-alun

tempat bersatunya rakyat dan rajanya

(Hablumminannas)

Masjid

tempat bersatunya rakyat dan raja sebagai sama-sama makhluk Tuhan (Illahi) dimana mereka sama-sama dipimpin seorang Imam

(Habluminallah)

Terdapat perpaduan unsur lama dan unsur Islam

Pola tata kota masa Islam

Sumber : Kraton Surakarta

Pola tata kota masa Islam bisa

dilihat pada tata kota di Kraton

Surakarta. Ada beberapa patokan

dalam menyusun tata kota masa

Kraton:

1. Kraton menghadap ke Utara

2. Di depan Kraton terdapat alun – alun

3. Di Barat alun-alun terdapat masjid

4. Di utara alun-alun terdapat pasar dan benteng

Keraton

Sebagai tempat Raja untuk menjalankan pemerintahan serta pusat perkembangan Islam

Ex : Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, Istana Raja Gowa, Istana Mangkunegaran

Nisan

Biasanya terdapat tulisan kaligrafi yang menerangkan tentang nama yang dikuburkan

Ex : Nisan Malik As Saleh Nisan Fatimah Binti Maimun Nisan Maulana Malik

Ibrahim Nisan di Troloyo, Trowulan, Mojokerto

Makam

Pada makam Islam t idak diperbolehkan mendirikan bangunan di atasnya. Pada bangunan makam asli Indonesia biasanya terdapat cungkup sebagai pelindung makam sedangkan pengaruh Islam yang masuk adalah adanya tulisan arab pada nisan makam

Dari segi seni bangun makam memiliki 3 komponen yaitu Jirat, nisan dan cungkup.

Pada masjid-masjid kuno disamping masjid biasanya terdapat makam yang diberi penghubung berupa tembok yang berbentuk gapura. Bentuk gapura ada yang beratap dan mempunyai pintu (Kori Agung) dan tidak beratap dan berpintu ( Candi Bentar)

Pola susunan makam

Susunan makam biasanya berderet ke belakang. Makam tokoh-tokoh utama terletak di tempat yang paling t inggi

Hal ini merupakan pengaruh Hindu-Budha yang menganggap tempat tert inggi merupakan tempat bersemayamnya roh nenek moyang dan lebih cepat diterima Tuhan YME

Makam tokoh utama

Makam tambahan

Di Tanah Datar

Susunan makamnya berderet ke belakang tetapi tidak meninggi. Makam tokoh utama juga diletakkan di bagian paling belakang

Mak

am to

koh

utam

a

Makam tambahan

Makam tambahan

Seni Rupa

Seni Satra

Tradisi Islam tidak menggambarkan bentuk manusia atau hewan. Seni ukir relief yang menghias Masjid, makam Islam berupa suluran tumbuh-tumbuhan namun terjadi pula Sinkretisme (hasil perpaduan dua aliran seni logam), agar didapat keserasian, misalnya ragam hias pada gambar 3 ditengah ragam hias suluran terdapat bentuk kera yang distilir.

Diawali dengan berkembangnya sastra saduran di daerah Melayu dan Jawa

Bentuk seni sastra yang berkembang adalah:1. Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Contoh hikayat yang terkenal yaitu Hikayat 1001 Malam, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Pandawa Lima (Hindu), Hikayat Sri Rama (Hindu).

2. Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi (Jawa Kuno), Babad Cirebon.

3. Suluk adalah kitab yang membentangkan soal-soal tasawwuf contohnya Suluk Sukarsa, Suluk Wijil, Suluk Malang Sumirang dan sebagainya.

4. Primbon adalah hasil sastra yang sangat dekat dengan Suluk karena berbentuk kitab yang berisi ramalan-ramalan, keajaiban dan penentuan hari