materi pmk-Kenalilah temperamen anda

Post on 22-Jun-2015

546 views 4 download

Transcript of materi pmk-Kenalilah temperamen anda

KENALILAH TEMPERAMEN ANDA

Aldiyan D. Hamanay, S.SiPersekutuan Besar PMK FKIP UNDANA

Kupang, 28 April 2012

PETA TEMPERAMEN

SANGUIN(Latin : “Sanguis” -- Darah : cairan panas, hangat, hidup yang berapi-api)

Motivasi utama : menikmati kehidupan.

Peran : pembicara, pedagang/sales, aktor.

Kekuatan :  senang bergaul, periang, hangat, lincah, penuh semangat, berbelas kasihan, ekspresif, terbuka, ramah, inovatif, kreatif dan optimis.

Kelemahan : tidak dapat diandalkan, tidak tertib, egosentris, banyak bicara (bising), sombong, menganggap sepele semua masalah.

SANGUIN(Latin : “Sanguis” -- Darah : cairan panas, hangat, hidup yang berapi-api)

Karunia Roh : berbelas kasihan, mengajar, penginjilan, penerima tamu dan menghibur.

Tokoh Alkitab : Petrus yang berani, sumpah setia tapi menyangkali Yesus, ditegur keras tapi tidak sakit hati dan tidak mundur [Lukas22:61-62]. 

Disiplin diri : belajar mendengarkan orang lain, mengendalikan lidah, belajar setia, tertib dan disiplin.

Motivasi utama : bertindak dan melihat hasil.

Peran : pemimpin, visioner, motivator.

Kekuatan : kemampuan menyelesaikan masalah, memimpin, tegas, dinamis, berani, praktis, berkemauan kuat, pekerja keras.

Kelemahan : keras, kasar, merasa benar sendiri, sombong, pemarah, suka memaksakan kehendak, pendendam, tidak sabar, menguasai orang lain.

KOLERIK(Yunani : “Chole” – Empedu kuning - cairan panas – aktif dan cekatan)

Karunia Roh : memimpin, mengajar, menasihati, bernubuat dan berkata-kata dengan pengetahuan.

Tokoh Alkitab : Paulus, diubahkan dari seorang yang kejam menyiksa orang Kristen menjadi penginjil yang berani dan berhasil dalam pelayanan [Kis 8:3 ; 9:20].

Disiplin diri : seperti penguasaan diri, kerendahan hati, melatih kesabaran, kelemahlembutan, belajar mengampuni, mengendalikan hasrat untuk menguasai, dan menghindari ‘gila’ kerja.

KOLERIK(Yunani : “Chole” – Empedu kuning - cairan panas – aktif dan cekatan)

Motivasi utama : melakukan segala sesuatu dengan sempurna.

Peran :pemikir, perancang, pencipta, filsuf, seniman.

Kekuatan : berbakat, rela berkorban, penuh perhatian, setia, teliti, tertib, dapat dipercaya, peka, suka keindahan, idealis, perfeksionis, egosentris.

Kelemahan : pemurung, sensitif, pesimis, teoritis, tidak praktis, suka mencela, pendendam, tidak tegas, ragu-ragu, rendah diri dan sombong.

MELANKOLIS(Yunani : “Melankolia” – Empedu hitam – murung, kelam dan tertekan)

Karunia Roh : bernubuat, kata-kata hikmat dan pengetahuan, mengajar dan menasihati.

Tokoh Alkitab : Musa, mengajukan banyak pertanyaan pada waktu diutus Tuhan menghadap Firaun, sangat lembut hatinya [Kel 4:1-10 ; Bil 12:3].

Disiplin diri : berpikir positif terhadap diri sendiri maupun orang lain, menanamkan rasa percaya diri, optimis, belajar menerima diri sendiri dan orang lain.

MELANKOLIS(Yunani : “Melankolia” – Empedu hitam – murung, kelam dan tertekan)

Motivasi utama : menjadi tenang dan seimbang.

Peran : pengamat, akuntan, guru, mediator.

Kekuatan : pendamai, tekun, mantap, dapat diandalkan, efisien, praktis, tidak mudah tersinggung/marah, hati-hati.

Kelemahan : lamban, malas, tidak tegas, tidak memiliki motivasi, cuek, kikir, penonton, pasif, egois, penakut dan bandel.

PLEGMATIK(Yunani : “Flegma” – Cairan tubuh – dingin, lembab, lamban, tenang dan

cuek)

Karunia Roh : menggembalakan, belas kasihan, mengajar, iman dan berkata-kata dengan hikmat.

Tokoh Alkitab : Abraham, sangat teguh dalam iman dan memegang janji Allah, tetap tenang dan beriman meskipun Ishak anaknya harus dikorbankan [Ibr 11:17-19].

Disiplin diri : belajar peka dan peduli dengan orang lain, aktif dan berinisiatif, melawan kemalasan, tidak menunda-nunda pekerjaan dan memotivasi diri sendiri.

PLEGMATIK(Yunani : “Flegma” – Cairan tubuh – dingin, lembab, lamban, tenang dan cuek)

PETA TEMPERAMEN

Bagaimana temperamen saya dipakai untuk kemuliaan Allah ?

Tipe temperamen yang kita miliki tidak lantas membuat kita menjadi sok hebat ataupun minder apalagi mengasihani diri sendiri.

Belajar memahami karakter orang lain (bukan hanya menuntut untuk dipahami) dan saling melengkapi (Amsal 27:17).

Berusaha memperbaiki Hubungan Pribadi dengan Tuhan (Yohanes 15:5).

Perbedaan tipe temperamen bukanlah masalah yang dapat melemahkan kesatuan melainkan merupakan kekuatan tiap individu sebagai solusi praktis untuk dapat mewarnai kebersamaan (I Korintus 12 : 25-27).