Post on 15-Oct-2021
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN SIPIL
JABATAN KERJA PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN BRONJONG
MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN
KODE UNIT KOMPETENSI:
F45 PLPB 02 001 01
BUKU INFORMASI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan
2012
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 1 dari 90
KATA PENGANTAR
Pengembangan Sumber Daya Manusia di Bidang Jaasa Konstruksi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi sesuai bidang kerjanya, agar mereka mampu berkompetisi dalam memperebutkan pasar kerja. Berbagai upaya dapat ditempuh, baik melalui pendidikan formal, pelatihan secara berjenjang sampai pada tingkat pemagangan di lokasi proyek atau kombinasi antara pelatihan dan pemagangan, sehingga tenaga kerja mampu mewujudkan standar kinerja yang dipersyaratkan di tempat kerja.
Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, Pusat Pembinaan Kompetensi dan
Pelatihan Konstruksi yang merupakan salah satu institusi pemerintah yang
ditugasi untuk melakukan pembinaan kompetensi, secara bertahap menyusun
standar-standar kompetensi kerja yang diperlukan oleh masyarakat jasa
konstruksi. Kegiatan penyediaan kompetensi kerja tersebut dimulai dengan
analisa kompetensi dalam rangka menyusun suatu standar kompetensi kerja
yang dapat digunakan untuk mengukur kompetensi tenaga kerja di bidang Jasa
Konstruksi yang bertugas sesuai jabatan kerjanya sebagaimana dituntut dalam
Undang-undang No. 18 tahun 1999, tentang Jasa Konstruksi dan peraturan
pelaksanaannya.
Penyusunan Modul Pelatihan ( Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi ) untuk
jabatan kerja MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN mengacu kepada
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pelaksana Lapangan
Pekerjaan Bronjong, yang dalam penjabarannya kepada program pelatihan
tertuang pada Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi ( KPBK ). Penyusunan
KPBK dilakukan dengan mengindentifikasikan Unit Unit Kompetensi melalui
analisis terhadap Kriteria Unjuk Kerja ( KUK ) yang mencakup aspek
pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang merupakan dasar rumusan
penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan.
Modul merupakan salah satu sarana dasar yang digunakan dalam pelatihan
sebagai upaya peningkatan kompetensi seorang pemangku jabatan kerja seperti
tersebut diatas, sehingga masih diperlukan materi-materi lainnya untuk
mencapai kompetensi yang dipersyaratkan setiap jabatan kerja.
Disisi lain, modul ini sudah barang tentu masih terdapat kekurangan dan
keterbatasan, sehingga diperlukan adanya perbaikan disana-sini dan kepada
semua pihak kiranya kami mohon sumbang saran demi penyempurnaan
kedepan.
Jakarta, November 2012
KEPALA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN
KONSTRUKSI
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 2 dari 90
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………... i
Daftar Isi .......................................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 2
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) .............................. 2
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan ..................................................................... 2
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini ............................................................... 4
1.4 Pengertian-pengertian / Istilah ................................................................. 4
BAB II STANDAR KOMPETENSI .................................................................................. 7
2.1 Peta Paket Pelatihan ............................................................................... 7
2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi ....................................................... 7
2.3 Unit Kompetensi yang Dipelajari ............................................................. 8
BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ............................................................ 13
3.1 Strategi Pelatihan .................................................................................... 13
3.2 Metode Pelatihan .................................................................................... 14
BAB IV MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN .................................................. 31
4.1 Pendahuluan ........................................................................................... 31
4.2 Identifikasi Dokumen Kontrak Sesuai Dengan Lingkup Pekerjaan .......... 51
4.3 Membuat Bangunan Sementara Penunjang Pekerjaan ........................... 56
4.4 Membuat Program Kerja Harian, Mingguan, dan Bulanan ........................ 65
4.5 Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran ....................................................... 79
4.6 Memasang Patok Bouwplank ................................................................... 84
BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI ................................................................................................... 88
5.1 Sumber Daya Manusia ............................................................................ 88
5.2 Sumber-sumber Kepustakaan (Buku Informasi) ...................................... 89
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 3 dari 90
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)
1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi.
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan
pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang
ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.
1.1.2 Kompeten ditempat kerja.
Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang bersangkutan
memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang perlu untuk
ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
1.2 Penjelasan Materi Pelatihan
1.2.1 Desain materi pelatihan
Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan
Pelatihan Individual / mandiri.
a. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang
instruktur.
b. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh
peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang
diperlukan dengan bantuan dari instruktur.
1.2.2 Isi Materi Pelatihan
a. Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun peserta
pelatihan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 4 dari 90
b. Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap
pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam Pelatihan Klasikal maupun
Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:
1) Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
2) Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian
keterampilan peserta pelatihan.
3) Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam
melaksanakan praktek kerja.
c. Buku Penilaian
Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban dan
tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :
1) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai
pernyataan keterampilan.
2) Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian keterampilan
peserta pelatihan.
3) Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai
keterampilan.
4) Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku Kerja.
5) Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek.
6) Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.3 Penerapan materi pelatihan
a. Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:
1) Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan
sebagai sumber pelatihan.
2) Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta pelatihan.
3) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
4) Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban / tanggapan
dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 5 dari 90
b. Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:
1) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
2) Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
3) Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
4) Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.
5) Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.
1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini
1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC)
Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang bersangkutan dapat
mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang berarti tidak akan
dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.
1.3.2. Persyaratan
Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus sudah
memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh melalui:
a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang sama atau
b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama
atau
c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan
keterampilan yang sama.
1.4 Pengertian-pengertian / Istilah
1.4.1 Profesi
Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi
tertentu yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
1.4.2 Standarisasi
Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu
standar tertentu.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 6 dari 90
1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui
perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta
keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan
membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang
dipersyaratkan.
1.4.4 Pelatihan
Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu
kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta
lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada
kompetensi yang dipelajari.
1.4.5 Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi mencakup
aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja yang ditetapkan.
1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan
dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor.
1.4.7 Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki
seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang didasari atas
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan.
1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan,
keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 7 dari 90
syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1.4.9 Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada
seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi, baik LSP maupun Badan Sertifikasi Kompetensi.
1.4.10 Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis
dan terprogram serta dilaksanakan secara obyektif melalui uji kompetensi yang
mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau internasional.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 8 dari 90
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1 Peta Paket Pelatihan
Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong yaitu sebagai representasi dari Unit
Melaksanakan Pekerjaan Persiapan F45 PLPB 02 001 01, sehingga untuk
kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan kemampuan
mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:
a. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)
b. Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja
c. Melaksanakan Pekerjaan Tanah
d. Melaksanakan Pekerjaan Bronjong
e. Menghitung Volume Hasil Pekerjaan
f. Melaksanakan Pekerjaan Akhir
2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi
2.2.1 Unit Kompetensi
Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan yang
akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit komptensi yang
terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu jabatan kerja tertentu.
2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari
Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini adalah
“Melaksanakan Pekerjaan Persiapan ”.
2.2.3 Durasi / waktu pelatihan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 9 dari 90
Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, terfokus pada pencapaian
kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Setiap peserta pelatihan membutuhkan
waktu yang berbeda untuk menjadi kompeten dalam melakukan tugas tertentu.
2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten
Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan
pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih yang
bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali kepada
peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level yang
diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari
Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi
peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :
1) mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.
2) mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.
3) memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
4) menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk
kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
2.3.1 Judul Unit
Melaksanakan Pekerjaan Persiapan
2.3.2 Kode Unit
F45 PLPB 02 001 01
2.3.3 Deskripsi Unit
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang diperlukan untuk mampu melakukan komunikasi timbal balik ditempat kerja
dengan atasan, dan rekan kerja yang meliputi tugas-tugas menginterpretasikan
informasi dan instruksi kerja, mengomunikasikan instruksi kerja kepada
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 10 dari 90
bawahan, melaksanakan koordinasi dengan unit-unit terkait, yang terkait
langsung dengan unit kompetensi melaksanakan pekerjaan persiapan.
2.3.4 Kemampuan Awal
Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal tentang menerapkan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3-L), melakukan
komunikasi di tempat kerja.
2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi dokumen kontrak sesuai dengan lingkup pekerjaannya
1.1 Data/informasi dikumpulkan dari gambar kerja, metode kerja, spesifikasi teknik, instruksi kerja yang sesuai dengan lingkup pekerjaannya.
1.2 Jenis data/informasi dipilah berdasarkan lingkup pekerjaan.
1.3 Metode kerja ditentukan sesuai jenis pekerjaan.
1.4 Kebutuhan sumber daya ditentukan sesuai dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
1.5 Lokasi kantor proyek / bangunan sementara ditentukan.
2. Membuat bangunan sementara penunjang pekerjaan
2.1 Kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja dihitung untuk pembuatan bangunan sementara.
2.2 Mobilisasi kebutuhan bahan tenaga kerja dan peralatan untuk pembuatan bangunan sementara dilakukan.
2.3 Bangunan dan prasarana penunjang dibuat sesuai dengan gambar rencana.
3. Membuat program kerja, harian, mingguan, dan bulanan.
3.1 Volume pada berbagai jenis pekerjaan dihitung sebagai data untuk membuat program kerja.
3.2 Kebutuhan tenaga kerja dihitung sesuai dengan jenis pekerjan
3.3 Kebutuhan bahan dihitung sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi.
3.4 Kebutuhan alat dihitung sesuai dengan metode dan cara kerja.
3.5 Program kerja harian, mingguan dan bulanan dibuat berdasarkan volume pekerjaan, tenaga kerja, bahan dan alat.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 11 dari 90
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
4. Melaksanakan Pekerjaan Pengukuran
4.1 Pembersihan lapangan dilaksanakan sesuai dengan luas area pekerjaan.
4.2 Penentuan alat ukur dan perlengkapannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan.
4.3 Penetapan Lokasi rencana bronjong dilakukan sesuai dengan gambar kerja.
4.4 Penetapan titik acuan (Bench Mark) di lokasi rencana pembuatan bronjong dilakukan sesuai dengan rencana tempat pemasangan bronjong.
4.5 Elevasi di lokasi pekerjaan diukur sesuai dengan gambar rencana.
5. Melaksanakan Pemasangan Patok/ Bouwplank
5.1 Bahan untuk pembuatan patok/bouwplank disiapkan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan.
5.2 Patok/bouwplank dipasang pada titik sesuai dengan hasil pengukuran.
5.3 Semua patok /bouwplank yang telah terpasang dan elevasinya diperiksa kembali supaya tidak terjadi kesalahan.
2.3.6 BATASAN VARIABEL
a. Konteks variabel:
1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu dan atau
berkelompok, pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya pada
pelaksanaan pekerjaan bronjong
2) Kompetensi ini diterapkan pada satuan kerja dalam membuat pekerjaan
persiapan yang meliputi pekerjaan pengukuran dan pemasangan
patok/bouwplank sebagai dasar dalam membuat konstruksi bronjong
3) Unit ini diterapkan pada pekerjaan mengidentifikasi gambar dan
spesifikasi untuk membuat program kerja harian, mingguan, dan bulanan
b. Perlengkapan yang diperlukan
1) Peralatan: komputer/laptop, alat hitung (scientific calculator), alat ukur,
peralatan pemasangan patok dan bouwplank (palu, gergaji, kapak, dsb),
alat berat jika diperlukan
2) Perlengkapan: dokumen kontrak yang berhubungan dengan ruang
lingkup pekerjaan, spesifikasi teknis, metoda pelaksanaan konstruksi,
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 12 dari 90
ketentuan mutu konstruksi yang disepakati dan daftar formulir instruksi
kerja.
3) Bahan: Alat Tulis Kantor (ATK), Kayu, papan, paku
c. Tugas yang harus dilakukan
1) Mengidentifikasi dokumen kontrak sesuai dengan lingkup pekerjaannya
2) Membuat bangunan sementara penunjang pekerjaan
3) Membuat Program Kerja, Harian Mingguan dan Bulanan
4) Melaksanakan Pekerjaan Pengukuran.
5) Melaksanakan Pemasangan Patok/ Bouwplank
d. Peraturan-peraturan yang diperlukan
1) Spesikasi teknik pekerjaan bronjong
2) Standar Nasional Indonesia pekerjaan bronjong.
3) Standard Operating Procedure (SOP) pekerjaan bronjong.
4) Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait.
5) Ketentuan atau peraturan baku tentang Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Bronjong.
6) Standar Operating Procedure (SOP) pengguna jasa/pemberi kerja
maupun dalam perusahaan.
2.3.7 Panduan penilaian
a. Penjelasan prosedur penilaian:
Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya dan yang diperlukan
sebelum menguasai unit kompetensi ini serta unit-unit kompetensi yang
terkait
1) Unit kompetensi yang harus dikuasai sebelumnya, meliputi:
F45 . PLPB 01 . 001 . 01 : Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja dan Lingkungan (K3-L)
F45 . PLPB 01 . 002 . 01 : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja
2) Unit kompetensi yang terkait, meliputi:
F45 . PLPB 02 . 002 . 01 : Melaksanakan Pekerjaan Tanah
F45 . PLPB 02 . 003 . 01 : Melaksanakan Pekerjaan Bronjong
F45 . PLPB 02 . 004 . 01 : Menghitung Volume Hasil Pekerjaan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 13 dari 90
F45 . PLPB 02 . 005 . 01 : Melaksanakan Pekerjaan Akhir
b. Kondisi pengujian
Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh elemen
dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang sebenarnya di tempat kerja
atau di luar kerja secara simulasi dengan kondisi seperti tempat kerja normal
dengan menggunakan kombinasi metode uji untuk mengungkap
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan tuntutan standar.
Metode uji antara lain:
1) Tes tertulis
2) Test lisan/wawancara
3) Praktek menggunakan alat peraga/simulasi
4) Praktek di tempat kerja
5) Portofolio atau metode lain yang relevan
c. Pengetahuan yang dibutuhkan.
1) Ruang lingkup pekerjaan.
2) Spesifikasi teknis.
3) Peralatan dan bahan
4) Metoda pelaksanaan konstruksi.
5) Schedule proyek konstruksi.
d. Keterampilan yang dibutuhkan.
1) Berkoordinasi/berkomunikasi dan sikap kerja yang profesional dengan
tim kerja dan pihak-pihak terkait.
2) Mengoperasikan alat ukur, khususnya waterpass atau theodolit
3) Membuat program kerja
4) Mobilisasi alat, bahan dan pekerja
e. Aspek kritis.
1) Kecermatan dalam berkoordinasi/berkomunikasi dan sikap kerja yang
profesional dengan tim kerja dan pihak-pihak terkait.
2) Ketelitian dalam menginterpretasikan hasil pengukuran sebagai dasar
dalam menentukan lokasi bronjong.
3) Ketelitian dalam melakukan pengukuran
4) Ketelitian dalam membuat jadwal harian, mingguan dan bulanan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 14 dari 90
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1 Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan
pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini peserta
pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri, artinya
bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar dengan
Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
3.1.1 Persiapan / perencanaan
1) Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar
dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar
yang harus diikuti.
2) Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
3) Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
4) Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan.
3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran
1) Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang terdapat
pada tahap belajar.
2) Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan yang telah dimiliki.
3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktek
1) Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh instruktur
atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 15 dari 90
2) Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang kesulitan yang
ditemukan selama pengamatan.
3.1.4 Implementasi
1) Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
2) Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan praktek.
3) Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.
3.1.5 Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta pelatihan
dengan menerapkan metode :
1) Penilaian tertulis
2) Penilaian lisan/wawancara
3) Penilaian observasi/Praktek/simulasi
3.2 Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa
kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
3.2.1. Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar secara
individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun
proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan disarankan untuk
menemui instruktur setiap saat untuk mengkonfirmasikan kemajuan dan
mengatasi kesulitan belajar.
3.2.2. Belajar berkelompok
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 16 dari 90
Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang bersama
secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun
proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing,
sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, instruktur dan pakar/ahli dari
tempat kerja.
3.2.3. Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang
dilaksanakan oleh instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya
mencakup topik tertentu.
3.2.4. Rencang Bangun Pembelajaran Materi Pelatihan
Rancang banngun pembelajaran ini memberikan informasi tentang indikator
kompetensi yang jabarkan ke dalam tujuan pencapaian materi pembelajaran,
metode pelatihan yang dibutuhkan disetiap indikator dan tahapan prosess
pembelajaran, serta sumber materi yang dibutuhkan dengan alokasi waktunya.
Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Elemen Kompetensi 1. Mengidentifikasi dokumen kontrak sesuai dengan lingkup pekerjaannya
No Kriteria Unjuk
Kerja / Indikator Unjuk Kerja
Tujuan pembelajara
n
Metode pelatihan
Tahapan pembelajaran
Referensi yang
disarankan
Jam pelajar
an indikatif (mnt)
1 Data/informasi dikumpulkan dari gambar kerja, metode kerja, spesifikasi teknik, instruksi kerja yang sesuai dengan lingkup pekerjaannya.
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu mengumpulkan data/informasi dari gambar kerja, metode kerja, spesifikasi teknik,
Ceramah Diskusi Tugas kelompok Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur menjelaskan tentang kebutuhan data / informasi sesuai dengan lingkup pekerjaan, peserta menyimak dan mencatat
2. Instruktur menjelaskan cara mengidentifikasi pekerjaan sesuai dengan kelompok pekerjaan dan
15
1. Dapat menjelaskan data/informasi yang dibutuhkan sesuai dengan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 17 dari 90
lingkup pekerjaan
instruksi kerja yang sesuai dengan lingkup pekerjaannya.
lingkup pekerjaan peserta menyimak dan mencatat
3. Instruktur memperagakan cara menyusun data/ informasi pekerjaan sesuai dengan lingkup pekerjaan, peserta menirukan dan memperagakan
4. Instruktur mengamati sikap kerja peserta dalam mengumpulkan data/ informasi dari gambar kerja, metode kerja, spesifikasi teknik, instruksi kerja yang sesuai dengan lingkup pekerjaannya.
2. Mampu mengidentifikasi pekerjaan sesuai dengan kelompok pekerjaan dan lingkup pekerjaan
3. Mampu menyusun data/informasi pekerjaan sesuai dengan lingkup pekerjaan
4. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mengumpulkan gambar kerja, metode kerja dan spesifikasi teknis sesuai lingkup pekerjaan
2 Jenis data/informasi dipilah berdasarkan lingkup pekerjaan
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu memilah-milah jenis data/ informasi berdasarkan lingkup kerja
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstra si/ peragaan
Observasi
1. Instruktur Menjelaskan tenang data / informasi, Pes erta mendengarkan dan mencatat
2. Instruktur Menjelaskan tentang cara mengumpulkan data/ informasi, peserta memperagakan/ mendemonstrasikan
3. Instruktur Mengamati tentang sikap kerja peserta dalam memilah data/informasi
5
1. Dapat menjelaskan data/informasi lingkup pekerjaan
2. Mampu mengumpulkan data/informasi lingkup pekerjaan
3. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memilah data/informasi lingkup pekerjaan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 18 dari 90
3 Metode kerja dirancang sesuai jenis pekerjaan
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu merancang metode kerja sesuai dengan jenis pekerjaan
Cera mah
Diskusi
Tugas kelom pok
Demonstra si/ peraga an Observasi
1. Instruktur
menjelaskan jenis
pekerjaan sesuai
dengan dokumen
kontrak, peserta
menyimak dan
mencatat
2. Instruktur
memperagakan
cara merancang
metode kerja
sesuai dengan
kondisi di
lpangan, peserta
meniru dan
memperagakan
3. Instruktur
mengamati sikap
kerja peserta
dalam merancang
metode kerja
20
1. Dapat menjelaskan jenis pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak
2. Mampu merancang metode kerja sesuai dengan kondisi di lpangan
3. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam merancang metode kerja yang sesuai dengan gambar kerja, spesifikasi teknis, dan kondisi di lapangan
4 Kebutuhan sumber daya dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak.
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu memilih kebutuhan sumber daya yang sesau dengan jenis pekerjaan
Cera mah
Diskusi
Tugas kelom pok
Demonstrasi/ peraga an
Observasi
1. Instruktur menjelaskan data lingkungan pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak, peserta menyimak dan mencatat
2. Instruktur mempratekkan cara menghitung sumber daya sesuai dengan lingkup pekerjaan, peserta menirukan dan mempraktekan
3. Instruktur memperagakan cara menentukan jumlah sumberdaya
10
1. Dapat menjelaskan data lingkup pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak
2. Mampu menghitung kebutuhan sumber daya sesuai dengan lingkup pekerjaan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 19 dari 90
3. Mampu menentukan jumlah sumber daya yang dibutuhkan sesuai dengan dokumen kontrak
sesuai dengan dokumen kontrak, peserta meniru dan memperagakan
4. Instruktur mengamati sikap kerja peserta dalam memilih kebutuhan sumber daya
4. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menentukan sumber daya
5 Lokasi kantor proyek / bangunan sementara ditetapkan
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menetapkan lokasi kator proyek/ bangunan sementara
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur
menjelaskan
kriteria penetapan
letak lokasi kantor
proyek yang tepat
dan benar,
peserta
menyimak dan
mencatat
2. Instruktur
memperagakan
cara memilih
lokasi kantor
proyek yang
benar sesuai
dengan kondisi di
lapangan, peserta
menirukan dan
memperagakan
3. Instruktur
mengeamati
sikap kerja
peserta dalam
menetapkan
lokasi kantor
proyek/ bangunan
semetara
5
1. Dapat menjelaskan kriteria penetapan letak lokasi kantor proyek yang tepat dan benar
2. Mampu memilih lokasi kantor proyek yang benar sesuai dengan kondisi di lapangan
3. Harus mampu bersikap cermat dalam menentukan lokasi kantor proyek yang memenuhi syarat.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 20 dari 90
Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Elemen Kompetensi 2. Membuat bangunan sementara penunjang pekerjaan
No Kriteria Unjuk
Kerja / Indikator Unjuk Kerja
Tujuan pembelajara
n
Metode pelatihan
Tahapan pembelajaran
Referensi yang
disarankan
Jam pelajar
an indikatif (mnt)
1 Kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja dihitung untuk pembuatan bangunan sementara.
Selesai mengikut materi pelatihan ini peserta mampu menghitung kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan bangunan sementara
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur menjelaskan maksud dan tujuan pembuatan bangunan dan sarana penunjang, peserta menyimak dan mencatat
2. Instruktur memperagakan cara mengidentifikasi kebutuhan bahan, alat, dan tenaga kerja untuk pem buatan bangunan sementara, peserta menirukan dan memperagakan
3. Instruktur mempraktekan cara menghitung luas bangunan sementara yang diperlukan, peserta menirukan mempraktek
4. Instruktur menjelaskan cara/ metode menghitung kebutuhan alat, bahan dan tenaga kerja, peserta menyimak danmencatat
5. Instruktur mempraktekan menghitung kebutuhan alat, bahan dan
45
1. Dapat menjelaskan maksud dan tujuan pembuatan bangunan dan sarana penunjang
2. Mampu mengidentifikasi kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pem buatan bangunan sementara
3. Mampu menghitung luas bangunan sementara yang diperlukan
4. Dapat menjelaskan cara metode menghitung kebutuhan alat, bahan dan tenaga kerja
5. Mampu menghitung kebutuhan alat, bahan dan pekerja sesuai dengan volume pekerjaan
6. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung kebutuhan alat, bahan dan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 21 dari 90
tenaga kerja tenaga kerja sesuai dengan volume pekerjaan, peserta mempraktekan menghitung
6. Instruktur mengamati sikap kerja peserta dalam menghitung kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pekerjaan bangunan sementara
2 Mobilisasi kebutuhan bahan tenaga kerja dan peralatan untuk pembuatan bangunan sementara dilakukan
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu melakukan mobilisasi kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pembuatan bangunan sementara
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur
menjelaskan
kebutuhan bahan,
peralatan dan
tenaga kerja
untuk bangunan
sementara,
peserta
menyimak dan
mencatat
2. Instruktur
menjelaskan
mobilisasi bahan,
alat dan tenaga
kerja sesuai
dengan volume
pekerjaan,
peserta
menyimak dan
mencatat
3. Instruktur
mempraktekan
mobilisasi bahan,
alat dan tenaga
kerja, peserta
meniru dan
mempraktekan
4. Instruktur
mengamati sikap
kerja peserta
dalam melakukan
mobilisasi untuk
20
1. Dapat menjelaskan kebutuhan bahan, peralatan dan tenaga kerja untuk pembuatan bangunan sementara
2. Dapat menjelaskan mobilisasi bahan, peralatan, tenaga kerja sesuai dengan volume pekerjaan
3. Mampu melaksanakan mobilisasi bahan, tenaga kerja, dan peralatan
4. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memobilisasi alat, bahan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 22 dari 90
dan pekerja sesuai yang dibutuhkan
pekerjaan
bangunan
sementara
3 Bangunan dan prasarana penunjang dibuat sesuai dengan gambar rencana
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu membuat bangunan dan prasarana penunjang
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan
Observasi
1. Instruktur
menjelaskan
gambar rencana
bangunan dan
prasarana
penunjang,
peserta
menyimak dan
mencatat
2. Instruktur
memperagakan
cara membuat
bangunan dan
prasarana
penunjang sesuai
dengan gambar
rencana dan
spesifikasi teknis,
peserta
menirukan
mempraktek
3. Instruktur
mengamati sikap
kerja peserta
dalam membuat
bangunan dan
prasana
penunjang
45
1. Dapat menjelaskan gambar rencana bangunan dan pra sarana penunjang
2. Mampu membuat bangunan dan prasarana penunjang sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis
3. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam membuat bangunan dan prasarana penunjang sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis .
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 23 dari 90
Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Elemen Kompetensi 3. Membuat program kerja, harian, mingguan, dan bulanan.
No Kriteria Unjuk
Kerja / Indikator Unjuk Kerja
Tujuan pembelajara
n
Metode pelatihan
Tahapan pembelajaran
Referensi yang
disarankan
Jam pelajar
an indikatif (mnt)
1 Volume pada berbagai jenis pekerjaan dihitung sebagai data untuk membuat program kerja
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menghitung volume pada berbagai jenis pekerjaan
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur
menjelaskan
volume
pekerjaan,
peserta
menyimak dan
mencatat
2. Instruktur
memperagakan
cara
mengoperasikan
alat hitung
manual maupun
elektronik,
peserta
menirukan dan
memperagakan
3. Instruktur
memperagakan
cara
menggunakan
rumus luas,
volumen
pekerjaan,
peserta
menirukan
memperagakan
4. Instruktur
mengamati sikap
kerja peserta
dalam
menghitung
volumen
pekerjaan
45
1. Dapat menjelaskan volume pekerjaan
2. Mampu mengoperasikan alat hitung manual maupun elektronik
3. Mampu menggunakan rumus luas, dan volume pekerjaan
4. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menghitung luas dan volume pekerjaan yang sesuai dengan gambar kerja..
2 Kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat ditetapkan sesuai dengan gambar kerja, jenis pekerjan dan
Selesai mengikuti materi ini peserta mampu menetapkan
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
1. Instruktur menjelaskan tenaga kerja, bahan dan alat sesuai dengan
10
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 24 dari 90
spesifikasi teknik kebutuhan tenaga kerja dan bahan dan alat
Praktek
Demonstrasi/ peragaan Observasi
gambar kerja, jenis pekerjaan, dan spesifikasi teknik, peserta menyimak dan mencatat
2. Instruktur menjelaskan pemilahan tenaga kerja, bahan dan alat sesuai dengan gambar kerja, jenis pekerjaan dan spesifikasi teknik, peserta menyimak dan mencatat
3. Instruktur mempraktekkan menghitung jumlah temaga kerja sesuai kebutuhan, peserta menirukan mempraktekan
4. Instruktur mempraktekkan menghitung bahan dan alat sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis peserta menirukan mempraktekan
5. Instruktur mengamati sikap kerja peserta dalam menghitung kebutuhan tenaga kerja, bahan dan alat
1. Dapat menjelaskan tenaga kerja, bahan dan alat yang sesuai dengan gambar kerja, jenis pekerjaan, dan spesifikasi teknik
2. Mampu memilah tenaga kerja, bahan dan alat sesuai dengan gambar kerja, jenis pekerjaan dan spesifikasi teknik
3. Mampu menghitung jumlah tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaan.
4. Mampu menghitung kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis
5. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menetapkan tenaga kerja, bahan dan alat
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 25 dari 90
3 Hasil perhitungan volume pekejaan dimasukkan dalam formulir bill of quantity (BoQ)
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu memasukan hasil perhitungan volume kedalam formulir BoQ
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur
menjelaskan
pengertian tenang
BOQ, peserta
menyimak dan
mencatat
2. Instruktur
menjelaskan
volume pekerjaan,
peserta menyimak
dan mencatat
3. Instruktur
mendemonstrasika
n membuat daftar
kuantitas (BOQ),
peserta menirukan
memperagakan
4. Instruktur
engamati sikap
kerja peserta
dalam memasukan
hasil perhitungan
volume pekerjaan
ke dalam BOQ
10
1. Dapat menjelaskan pengertian tentang bill of quantity
2. Dapat menjelaskan masing-masing volume pekerjaan
3. Mampu membuat daftar kuantitas (bill of quantity) dengan baik dan benar
4. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memasukkan data volume pekerjaan kedalam bill of quantity
4 Program kerja harian, mingguan dan bulanan dibuat berdasarkan volume pekerjaan, tenaga kerja, bahan dan alat.
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu membuat program kerja harian, mingguan dan bulanan berdasarkan volume pekerjaan, tenaga kerja, bahan dan alat.
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan
Observasi
1. Instruktur
menjelaskan cara
membuat program
kerja harian,
mingguan dan
bulanan, peserta
menyimak dan
mencatat
2. Instruktur
menjelaskan
fungsi dan tujuan
pembuatan
baschart dan
kurva S, peserta
menyimak dan
mencatat
3. Instruktur
menjelaskan cara
45
1. Dapat menjelaskan cara membuat program kerja harian, mingguan dan bulanan
2. Dapat menjelaskan fungsi dan tujuan pembuatan barchart dan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 26 dari 90
kurva ”S” membuat barchart
dan kurva S,
peserta menyimak
dan mencatat
4. Instruktur
memperagakan
cara membuat
barchart dan kurva
S, peserta
memperagakan
5. Instruktur
mengamati sikap
kerja peserta
dalam membuat
program kerja
harian, mingguan
dan bulanan
3. Dapat menjelaskan cara membuat barchart dan kurva ”S”
4. Mampu membuat barchart dan kurva ”S”.
5. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mengisi barchart dan kurva ”S” sesuai dengan data volume pekerjaan
Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Elemen Kompetensi 4. Melaksanakan Pekerjaan Pengukuran
No Kriteria Unjuk
Kerja / Indikator Unjuk Kerja
Tujuan pembelajara
n
Metode pelatihan
Tahapan pembelajaran
Referensi yang
disarankan
Jam pelajar
an indikatif (mnt)
1 Pembersihan lapangan dilaksanakan sesuai dengan luas area pekerjaan
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu melaksanakan pembersihan lapangan
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur
menjelaskan batas
lokasi pengukuran,
peserta menyimak
dan mencatat
2. Instruktur
menjelaskan
metode kerja
pembersihan
lapangan dengan
benar peserta
menyimak dan
mencatat
3. Instruktur
memperagakan
45
1) Dapat menjelaskan batas lokasi pengukuran
2) Dapat menjelaskan metode kerja pembersihan lapangan dengan benar
3) Mampu melakukan pekerjaan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 27 dari 90
pembersihan lapangan sesuai metode kerja
cara melakukan
pekerjaan
pembersih an
lapangan, peserta
meniru
memperagakan
4. Instruktur
mengamati sikap
kerja peserta
dalam
melaksanakan
pembersihan
lapangan
4) Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam membersihkan area pekerjaan.
2 Penentuan alat ukur dan perlengkapannya dipilih sesuai dengan kebutuhan
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu memilih penentuan alat ukur dan perlengkapannya
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur
menjelaskan jenis
alat ukur, peserta
menyimak dan
mencatat
2. Instruktur
menjelaskan
fungsi alat ukur,
peserta menyimak
dan mencatat
3. Instruktur
memperagakan
cara memilih alat
ukur dan
perlengkapan,
peserta menirukan
dan
memperagakan
4. Instruktur
mengamati sikap
kerja peserta
dalam memilih alat
ukur dan
perlengkapan
20
1. Dapat menyebutkan jenis-jenis alat ukur
2. Dapat menjelaskan fungsi masing-masing alat ukur
3. Mampu memilih alat ukur dan perlengkapannya
4. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memilih alat ukur yang sesuai dengan kebutuhan
3 Lokasi rencana bronjong ditetapkan sesuai dengan gambar kerja
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menetapkan lokasi rencana bronjong
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observas
1. Instrutkur
menjelaskan cara
membaca gambar
kerja, peserta
menyimak dan
mencatat
2. Instrutkur
menjelaskan
10
1. Dapat membaca gambar kerja
2. Dapat
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 28 dari 90
menjelaskan rencana lokasi penempatan bronjong
sesuai gambar kerja
i rencana lokasi
penempatan
bronjong, peserta
menyimak dan
mencatat
3. Instrutkur
memperagakan
cara melakukan
survei lapangan,
peserta menyimak
dan mencatat
4. Instrutkur
mengamati sikap
kerja peserta
dalam
menetapkan lokasi
rencana bronjong
3. Mampu melakukan survey lapangan
4. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menentukan lokasi bronjong sesuai gambar hasil pengukuran
4 Penetapan titik acuan (Bench Mark) di lokasi rencana pembuatan bronjong dilakukan sesuai dengan rencana tempat pemasangan bronjong
Selesai mengikuti materi pelatihan ini mampu menetapan titik acuan (benchmark) di lokasi rencana pembuatan bronjong
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur
menjelaskan peta
topografi/ kontur
dari hasil
pengukuran,
peserta menyimak
dan mencatat
2. Instruktur
memperagakan
cara memilih titik
acuan yang tepat
dan benar, peserta
menirukan dan
memperagakan
3. Instruktur
mengamati sikap
kerja peserta
dalam
menetapkan titik
acuan
(benchmark) di
lokasi rencana
pembuatan
bronjong
10
1. Dapat menjelaskan peta topografi /kontur dari hasil pengukuran
2. Mampu memilih titik acuan yang tepat dan benar
3. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam menetapkan titik acuan
5 Elevasi di lokasi pekerjaan diukur
Selesai mengikuti
Ceramah Instruktur menjelaskan cara
45
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 29 dari 90
sesuai dengan gambar rencana..
materi pelatihan ini peserta mampu melaksanakan pengukuran elevasi dilokasi pekerjaan
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
mengoperasikan alat ukur, peserta menyimak dan mencatat Instruktur memperagakan cara melaksanakan pengukuran, peserta meniru memperagakan Instruktur mengamati sikap kerja peserta mengukur elevasi di lokasi pekerjaan
1. Dapat menjelaskan cara mengoperasikan alat ukur
2. Dapat melaksanakan pengukuran
3. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mengukur elevasi lokasi pekerjaan
Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Elemen Kompetensi 5. Melaksanakan Pemasangan Patok/ Bouwplank
No Kriteria Unjuk
Kerja / Indikator Unjuk Kerja
Tujuan pembelajara
n
Metode pelatihan
Tahapan pembelajaran
Referensi yang
disarankan
Jam pelajar
an indikatif (mnt)
1 Bahan untuk pembuatan patok/bouwplank disiapkan di lokasi pekerjaan sesuai kebutuhan..
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menyiapkan bahan untuk pembuatan patok/ bouwplank sesuai kebutuhan..
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur menjelaskan pengertian patok/bouwplank, peserta menyimak dan mencatat
2. Instruktur menjelaskan fungsi dan tujuan pembuatan patok dan bouwplank, peserta menyimak dan mencatat.
3. Instruktur menjelaskan jenis dan ukuran bahan serta peralatan untuk pembuatan patok/ bouwplank peserta menyimak dan mencatat.
4. Instruktur memperagakan penyiapan jenis
45
1. Dapat menjelaskan pengertian patok/bouwplank dengan tepat dan benar
2. Dapat menjelaskan fungsi dan tujuan pembuatan patok dan bouwplank
3. Dapat menjelaskan jenis dan ukuran bahan serta peralatan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 30 dari 90
untuk pembuatan patok/bouwplank.
dan ukuran bahan serta peralatan untuk pembuatan patok/ bouwplank, peserta menirukan dan memperagakan
5. Instruktur memperagakan cara membuat patok/bouwplank sesuai hasil pengukuran, peserta menirukan dan memperagakan
6. Instruktur engamati sikap kerja peserta dalam menyiapkan bahan untuk pembuatan patok/ bouwplank
4. Mampu menyiapkan jenis dan ukuran bahan serta peralatan untuk pembuatan patok / bouwplank
5. Dapat membuat patok/bouwplank sesuai hasil pengukuran
6. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam memilih jenis patok yang sesuai dengan kebutuhan.
2 Patok/bouwplank dipasang pada titik sesuai dengan hasil pengukuran
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu memasang patok/ bouwplank
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur
menjelaskan letak
titik patok/
bouwplank yang
akan dipasang
pada lokasi
pekerjaan,
peserta
menyimak dan
mencatat
2. Instruktur
memperagakan
cara memasang
patok/bouwplank
dengan tepat dan
kuat pada titik
penempatan,
peserta
menirukan dan
memperagakan
3. Instruktur
mengamati sikap
kerja peserta
dalam memasang
patok/ bouwplank
20
1. Dapat menjelaskan letak titik patok/ bouwplank yang akan dipasang pada lokasi pekerjaan
2. Mampu memasang patok/bouwplank dengan tepat dan kuat pada titik penempatan
3. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam melaksanakan pembuatan patok/bouwplank
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 31 dari 90
3 Semua patok /bouwplank yang telah terpasang dan elevasinya diperiksa kembali supaya tidak terjadi kesalahan
Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu memeriksa semua patok/ bouwplank yang telah terpasang an elevasinya
Ceramah
Diskusi
Tugas kelompok
Demonstrasi/ peragaan Observasi
1. Instruktur
memperagakan
cara memeriksa
ketepatan patok
dan tegak lurus di
tempat yang telah
terpasang,
peserta
menyimak
danmencatat
2. Instruktur
memperagakan
cara memeriksa
elevasi patok
sesuai dengan
gambar rencana,
peserta
menirukan dan
memperagakan
3. Instruktur
engamati sikap
kerja peserta
dalam memeriksa
patok/ bouwplank
yang terpasang
dan elevasi
45
1. Mampu memeriksa ketepatan patok dan tegak lurus di tempat yang telah terpasang di lokasi sesuai hasil pengukuran
2. Mampu memeriksa elevasi patok sesuai dengan gambar rencana
3. Harus mampu bersikap cermat dan teliti dalam mengevaluasi hasil pekerjaan
Total 315”/ 7
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 32 dari 90
BAB IV
MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN
Tujuan Pembelajaran Umum, setelah selesai mengikuti pelatihan ini peserta
memiliki kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan persiapan sebagai
pelaksana lapangan pekerjaan bronjong, yang aktivitasnya meliputi
mengidentifikasi lingkup pekerjaan, membuat bangunan sementara penunjang
pekerjaan, menyusun program kerja, dan membuat bowplank.
Tujuan Pembelajaran Khusus/ kompetensi yang ditarget adalah : setelah selesai
mempelajari materi pelatihan ini peserta mampu :
1) Mengidentifikasi dokumen kontrak sesuai dengan lingkup pekerjaannya
Identifikasi informasi dan instruksi kerja.
2) Membuat bangunan sementara penunjang pekerjaan
3) Membuat program kerja, harian, mingguan, dan bulanan.
4) Melaksanakan Pekerjaan Pengukuran
5) Melaksanakan Pemasangan Patok/ Bouwplank
4.1 Pendahuluan
Pekerjaan persiapan adalah pekerjaan pendahuluan sebelum pekerjaan inti
dilaksanakan, jika pekerjaan persiapan ini membutuhkan waktu yang cukup lama,
maka seiring pekerjaan persiapan yang dilaksanakan pekerjaan lain yang dapat
dilakukan bersamaan.
Kesuksesan pekerjaan persiapan adalah mobilisasi seluruh sumber daya yang
diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan. Pada umumnya pekerjaan
persiapan ini juga sering terjadi beberapa item pekerjaan yang perlu mendapatkan
penyesuaian dengan kondisi lokasi lapangan yang sesungguhnya.
Permasalahan dalam pekerjaan persiapan adalah kurang detail dan cermatnya
dalam identifikasi kebutuhan, sehingga seringkali kebutuhan pekerjaan terkendala
kurangnya peralatan ataupun material yang diperlukan untuk pemenuhan
pekerjaan awal. Guna meminimalisasi permasalahan yang terjadi dalam pekerjaan
persiapan, maka koordinasi intensif dengan seluruh yang terlibat oleh manajer
lapang perlu dilakukan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 33 dari 90
Pekerjaan yang di persiapkan dalam pelaksanaan proyek pembangunan meliputi:
perencanaan site plan, perhitungan kebutuhan sumber daya, mobilisasi peralatan,
pelaksanaan di lapangan.
Adapun uraian pekerjaan persiapan (work breakdown structure) meliputi :
1) Mengidentifikasi lingkup pekerjaan.
Lingkup pekerjaan persiapan pemasangan bronjong meliputi pekerjaan-
pekerjaan seperti beerikut :
Persiapan pekerjaan (pengkajian gambar kerja, spesifikiasi teknis, dan
dokumen kontrak terkait), perhitungan volume pekerjaan, penyusunan
program kerja, menetapkan metode kerja, mobilisasi/ pengadaan,
menetapkan titik BM, pengukuran lokasi kerja, pematokan profil
pekerjaan.
Pekerjaan tanah
Pekerjaan tanah untuk pemasangan bronjong terdiri atas pekerjaan-
pekerjaan galian, pemindahan/ gusuran, timbunan, dan pemadatan. Di
dalam pekerjaan tanah yang dilakukan oleh pihak lain yang harus ada
adalah pemeriksaan tanah hasil laboratorium, dan pemeriksaan
lapangan.
Pekerjaan Merakit Bronjong
Pekerjaan pemasangan bronjong tahapannya adalah :
Untuk bronjong yang telah dirakit, meliputi :
Penyiapan bronjong ke lokasi yang akan dipasang
Memasang lapisa filter (ijuk atau geotextile)
Merakit kawat anyaman bronjong dan memasang kawat penguat
sambungan
Mengikat kawaat anyaman bronjong agar terikat kedudukannya
satu dengan yang lain
Menyiapkan anyaman kawat penutup
Untuk kawat yang masih harus dianyam, meliputi :
Siapkan kawat bronjong ke lokasi penganyaman
Periksa kuallitas kawat telah memenuhi syarat
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 34 dari 90
Buat mal anyaman bornjong sesuai dengan spesififkasi teknis
Lakukan penganyaman
Akhiri penganyaman dengan pengikatan kawat akhir
Pekerjaan pengisian material bronjong, penutupan dan pengikatan.
Pekerjaan pengujian kualitas material
Ambil material dari lokasi penyimpanan
Bawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan kekuatannya.
Kaji hasil laboratorium, dan jika memenuhi syarat untuk pekerjaan
pengisian material bronjong, bawa ke lokasi pemasangan bronjong.
Pekerjaan pengangkutan material ke lokasi pasang.
Siapkan tenaga kerja dan tugas-tugasnya masing-masing
Siapkan tempat untuk menempatkan material bronjong di lokasi
kerja
Ambil dan tempatkan material isi bronjong ke tempat yang sudah
disiapkan
Pilah-pilah sesuai dengan jenis ukuran materialnya
Pekerjaan Pengisian material bronjong
Siapkan tenaga kerja dan bagi tugas dan perannya masing-
masing di lokasi pemasangan.
Gunakan APD yang tepat
Pilih material isi yang diameternya melebihi dimensi kawat, untuk
ditempatkan pada lapisan paling bawa dan tepi serta penutup
Pasang lapisan bawa terlebih dahulu dengan material isi yang
memiliki dimensi lebih besar dari ukuran lobang kawat bronjong.
Setiap pemasangan diyakinkan bahwa kedudukan material isi
benar-benar kokoh dan rapat
Pasang material isi di sisi bronjong dengan dimensi material lebih
besar dari dimenasi lobang kawat anyaman;
Hindari pemasangan lapis tepi tanpa melanjutkan ke sisi tengah
Lakukan pemasangan material lapis perlapis penuh, baru ke atas.
Akhiri lapisan atas dengan material penutup
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 35 dari 90
2) Membuat bangunan sementara penunjang pekerjaan
Peta Lokasi
Fungsi peta lokasi adalah untuk menentukan dimana bangunan
sementara akan ditempatkan. Dan dari peta lokasi juga akan dapat
ditentukan akses jalan pendekat ke lokasi proyek.
Pemilihan tempat bangunan sementara
Kriteria memilih tempat bangunan sementara adalah : lokasi tidak terlalu
jauh dari proyek, dari bangunan sementara dapat dilakukan kontrol
pekerjaan di lapangan, mudah dijangkau, baik dalam sirkulasi arus
material/ bahan maupun alat.
Bangunan sementara harus mampu menampung / menyimpan bahan/
material proyek, juga termasuk alat, bangunan sementara harus
memberikan fasilitas untuk tukang istirahat.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 36 dari 90
Gambar kerja pekerjaan bangunan sementara
TAMPAK DEPAN
Bangunan sementara terbuat dari container
TAMPAK SAMPING
GAMBAR PRESPEKTIF
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 37 dari 90
Pengukuran & land clearing lokasi bangunan sementara
3) Menyusun program kerja,
Gambar kerja pekerjaan bronjong
GAMBAR KERJA TAMPAK ATAS
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 38 dari 90
Gambar susunan bronjong Potongan A-A
Gambar kerja susunan bronjong Potongan B-B
Susunan Bronjong Lapis 3,4 dan 5
41
39 36 37 38
32 35 42 44
34 33
43
46
40
45
47
MaB 0.50
2.00
Dolken (7-10) cm
1.00
Bronjong (1.00 x 2.00 x 0.50 m Sekat kedap air (k-1x10” cm/det
Lapis ijuk
1.00
6.00
7.00
2.00
0.70
± 0.00 MaB
Dolken Ø 7-10 cm
Pipa pengambilan PVC (Ø 6”)
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 39 dari 90
Susunan bronjong lapis 2
Susunan bronjong lapisan 1
Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis untuk kawat bronjong disini digunakan acuan SNI 03-
0090-1987, tentang mutu dan uji bronjong dan kawat bronjong.
Dalam SNI tersebut mendeskripsikan bahwa yang dimaksud dengan
bronjong adalah kotak yang dibuat dari anyaman kawat baja berlapis
seng yang pada penggunaannya diisi batu-batu untuk pencegahan erosi
yang dipasang pada tebing-beting, tepi-tepi sungai, yang proses
penganyamannya dengan menggunakan mesin.
Syarat mutu yang dibakukan untuk bronjong kawat ini meliputi:
1) Sifat tampak
Bronjong kawat harus kokoh, bentuk anyaman heksagonal dengan
lilitan ganda dan berjarak maksimum 40 mm dan harus simetris.
30
26
31
25
24
23
22
21
20
19
27 28 29
18
17
16
15
14
13
11
10
7
6
3
2
12
9
8
5
4
1
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 40 dari 90
Lilitan harus erat dan tidak terjadi kerenggangan hubungan antar
kawat sisi dan kawat anyaman dililit minimum 3 kali sehingga
bronjong kawat mampu menahan beban dari segala jurusan
Gambar bronjong kawat
Catatan :
1. Kawat anyaman
2. Kawat sisi
3. Lilitan ganda
S lebar anyaman
L panjang anyaman
d panjang lilitan
2) Bentuk dan ukuran
Bentuk bronjong kawat sebagaimana telah diuraikan sebelumnya
adalah berbentuk kotak persegi panjang dengan lempengan-
lempengan anyaman kawat penyekat pada setiap jarak 1 meter
d
S L
1
3
2
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 41 dari 90
Gambar anyaman kawat bronjong I yang belum disetel menjadi kotak
Gambar anyaman kawat bronjong II yang belum disetel menjadi kotak
Anyaman
heksagonal
Sekat
Kawat sesi
Penutup
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 42 dari 90
Bronjong kawat bentik I setelah disetel menjadi kotak
Ukuran bronjong kawat bentuk I, menurut SNI 03-0090-1999, adalah
seperti berikut :
Tabel I. Ukuran bronjong kawat bentuk I
Kode Ukuran dalam m Jumlah
sekat Kapasitas
m3 a b c
A 2 1 1 1 2
B 3 1 1 2 3
C 4 1 1 3 4
D 2 1 0.5 1 1
E 3 1 0.5 2 1.5
F 4 1 0.5 3 2
Kolom kode menunjukkan ukuran bronjong kawat sedangkan untuk
ukuran anyaman bronjong kawat 80 x 100 mm, diameter Kawat anyaman
2,70 mm atau 3,00 mm, kawat sisi 3,40 mm atau 4,00 mm, kawat
pengikat 2 mm.
a
b
c
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 43 dari 90
Untuk ukuran anyaman bronjong 100 x 120 mm, diameter kawat
anyaman 2,70 mm atau 3,00 mm, kawat sisi 3.40 mm atau 4.00 mm dan
diameter kawat pengikat 2.0 mm.
Toleransi ukutan kotak (lebar, tinggi dan panjang) sebesar 5%.
Gambar bronjong kawat bentuk II setelah disetel menjadi kotak
Ukuran bronjong kawat bentuk II, menurut SNI 03-0090-1999, adalah
seperti berikut :
Tabel II. Ukuran bronjong kawat bentuk II
Kode Ukuran dalam m Jumlah
sekat Kapasitas
m3 a b c
G 6 2 0.17 5 2.04
H 6 2 0.23 5 2.76
I 6 2 0.30 5 3.60
Kolom kode menunjukkan ukuran bronjong kawat sedangkan untuk
ukuran anyaman bronjong kawat 60 x 80 mm, diameter kawat anyaman
2 mm, kawat sisi 2.70 mm, kawat pengikat 2 mm dan untuk anyaman
bronjong 80 x 100 mm, diameter kawat anyaman 2.70 mm kawat sisi
3,40 mm dan kawat pengikat 2 mm. Toleransi ukuran kotak (lebar, tinggi
dan panjang) sebesar 5%.
c
b
c
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 44 dari 90
3) Pengambilan contoh
Pengambilan contoh uji dilakukan secara acak (random)
Dari suatu kelompok bronjong kawat dengan ukuran yang sama
ukuran setiap 500 unit atau kurang diambil 3 contoh.
4) Cara uji
Cara uji untuk memenuhi ketentuan syarat mutu adalah menurut SNI
ini sebagai berikut :
Bentuk, jumlah sekat dan llilitan dapat dilakukan secara visual.
Uji dimensi bronjong kawat dapat dilakukan pengukuran terhadap
panjang, lebar, tinggi dan ukuran lobang anyaman bronjong
5) Syarat lulus uji
Lulus uji, kelompok dinyatakan lulus uji bilaman memenuhi seluruh
ketentuan syarat sesuai dengan butir syarat mutu.
Uji ulan, uji ulang dapat dilakukan dengan jumlah contoh bronjong
kawat 2 x dari contoh pertama dan diambil dari kelompok yang sama.
Apabila setelah dilakukan uji ulang terhadap contoh uji memenuhi
ketentuan syarat mutu maka kelompok bronjong kawat tersebut
dinyatakan lulus uji.
6) Pengemasan
Kemasan bronjong kawat terdiri dari 10 (sepuluh) unit diikat cukup
kokoh dan rapi menjadi satu merupakan satu bendel.
7) Syarat penandaan
Tiap-tiap bendel bronjong kawat dari suatu kelompok yang
dinyatakan lulus uji harus diberi lebel dari logal yang sekurang-
kurangnya berisi antara lain :
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 45 dari 90
Tanda SNI
Tanda pengenal perusahaan / logo/ merk
Diameter nominal kawat anyaman
Diameter nominal kawat sisi
Berat lapisan seng
Ukuran anyaman
Ukuran bronjong
Uraian Pekerjaan bronjong (works breakdown structure)
1) Pekerjaan persiapan
Membaca gambar kerja
Mempelajari kontrak kerja
Pengecekan kondisi lapangan kerja
2) Pekerjaan tanah
Penyelidikan tanah (laboratorium)
Land clearing
Penggalian & penimbunan
Pemadatan tanah
3) Pekerjaan merakit kawat bronjong (setel)
Pekerjaan merakit kawat bronjong (setel) dilakukan setelah tanah
dasar lokasi perletakan bronjong telah siap, dan pekerjaan mengrakit
(setel) ini meliputi :
Baca gambar kerja dengan cermat
Ambil anyaman kawat bronjong dari gudang yang sesuai dengan ukuran pada lapis per lapis
Pisahkan antara anyaman kawat bronjong, kawat pelapis dan kawat penutup.
Siapkan kawat pengikat bronjong
Siapkan peralatan yang dibutuhkan
Setel kawat bronjong di tempat kerja
Ikatlah kawat bronjong dengan kokoh
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 46 dari 90
4) Pekerjaan mengisi material bronjong
Ambil material pengisi bronjong dari tumpukan/ timbunan
Pilih material yang memiliki dimensi memnuhi syarat lobang bronjong
Susun material yang berdimensi memenuhi syarat dibagian bawah dan samping
Isi material dengan dimensi lebih kecil dari dan letakan di bagian tengah
Tutup material dengan dimensi yang memenuhi syarat di bagian atas
5) Pekerjaan menutup, merajut dan mengikat kawat bronjong
Siapkan kawat pengikat yang memenuhi syarat
Siapkan alat-alat pengikat kawat bronjong
Siapkan kawat anyaman penutup yang ukurannya sesuai
dengan bronjong yang telah diisi dengan material isi
Ikatlah bagian tepi anyaman kawat bronjong penutup yang
dimulai dari salah satu sisi, dengan melilit-lilitkan kawat
pengikat dengan menyulam dengan bagian tepi sisi atas dari
bronjong
Untuk mengakhiri lilitan, ikatlah ujung kawat pengikat yang satu
dengan lainnya.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 47 dari 90
Kebutuhan sumber daya
Sumber daya yang diperlukan untuk pekerjaan pemasangan bronjong
meliputi :
1) Sumber daya manusia terdiri atas :
Seorang Pelaksana Lapangan,
Tukang Bronjong
Pekerja
Operator Alat Berat (bila diperlukan)
2) Alat Kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemasangan bronjong
kawat terdiri atas:
Timbris tangan Kereta Sorong
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 48 dari 90
Alat Pengikat Bronjong
3) Material pengisi bronjong
Batu kali
Pasir (dikemas dalam karung)
Kerikil (dikemas dalam karung)
TANG
KAWAT
PENGIKAT
SEPATU
BOOTH
TANG
PENGIKAT
LINGGIS
PENGUNKIT
BESI PASAK/
ANGKER
BESI
SOKONG
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 49 dari 90
Jadwal kerja & kurva S
Kurva “S” pekerjaan passang bronjong
No Pekerjaan Harga peker jaan
Dura si
bobot Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Survey lokasi 100 1 mg 9.39
2 P. Gambar kerja 75 2 mg 7.04
3 Sewa Alat Berat 150 6 mg 14.08
4 Pemeriksa tnh 25 3 mg 2.35
5 Pekerj.Galian 200 3 mg 18.78
6 Pekerj.Timbun 100 3 mg 9.39
7 Pekerj.Pemadat 350 4 mg 32.86
8 Penyetel.Bronjg 25 4 mg 2.35
9 Pengisian Materi 25 5 mg 2.35
0 Penutupan 15 5 mg 1.41
TOTAL 1065 100
No Pekerjaan Harga peker jaan
Dura si
bobot Minggu ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Survey lokasi 100 1 mg 9.39 9.39
2 P. Gambar kerja 75 2 mg 7.04 3.52 3.52
3 Sewa Alat Berat 150 6 mg 14.08 2.35 2.35 2.35 2.35 2.35 2.35
4 Pemeriksa tnh 25 3 mg 2.35 0.78 0.78 0.78
5 Pekerj.Galian 200 3 mg 18.78 6.26 6.26 6.26
6 Pekerj.Timbun 100 3 mg 9.39 3.13 3.13 3.13
7 Pekerj.Pemadat 350 4 mg 32.86 8.22 8.22 8.22 8.22
8 Penyetel.Bronjg 25 4 mg 2.35 0.59 0.59 0.59 0.59
9 Pengisian Materi 25 5 mg 2.35 0.47 0.47 0.47 0.47 0.47
0 Penutupan 15 5 mg 1.41 0.28 0.28 0.28 0.28 0.28
TOTAL 1065 100 9.39 4.3 12.13 19.96 21.33 15.04 12.69 3.69 0.75 0.75
9.39 13.69 25.82 45.78 67.11 82.15 94.84 98.53 99.25 100
Rencana kerja harian, mingguan & bulanan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 50 dari 90
Rencana kerja mingguan
4) Melaksanakan pengukuran, dan
Menetapkan titik BM
Memindahkan titik BM ke lokasi kerja (temporary BM)
Titik BM
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 51 dari 90
Melakukan pengukuran
Tentukan tinggi titik awal letak pesawat ukur yang diambil dari titik
BM
Setel level alat sesuai dengan kondisi
Lakukan pembacaan bak rambu ukur pada titik yang telah ditentukan
Catat hasil pembacaan rambu ukur ke dalam tabel
Buatlah gambar alinyemen horizontal dan vertikal dari hasil
pembacaan
5) Memasangan patok/ bouwplank.
L1 L2 L3
MaB ± 0.00
± 0.75 ± 0.75
± 1.75 ± 1.75
± 2.15
± 0.75
Titik-titik patok
ketinggian
Kontur tanah
Desain level rencana
pasangan bronjong
Level permukaan
air
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 52 dari 90
Acuan normatif
SNI 03-0090-1999 : Bronjong Kawat
SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah
SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk Tanah
SNI 03-1966-1989 : Metode Pengujian Batas Plastis.
SNI 03-1965-1990 : Metode Pengujian Kadar Air Tanah.
SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat Casagrande.
SNI 03-1976-1990 : Metode Koreksi untuk Pengujian Pemadatan Tanah yang
mengandung Butir Kasar.
SNI 03-2636-1992 : Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah
Untuk Bangunan Sederhana.
SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan dengan Alat
Konus Pasir.
SNI 03-2832-1992 : Metode Pengujian untuk Mendapatkan Kepadatan Tanah
Maksimum.
SNI 03-3422-1994 : Metode Pengujian Batas Susut Tanah.
SNI 03-3423-1994 : Metode Pengujian Analisis Ukuran Butir Tanah dengan
Alat Hidrometer.
SNI 03-3637-1994 : Metode Pengujian Berat Isi Tanah Berbutir Halus dengan
Cetakan.
4.2 Identifikasi Dokumen Kontrak Sesuai Dengan Lingkup Pekerjaannya.
4.2.1 Pengumpulan data/informasi
Pekerjaan mengumpulkan data/ informasi bagi seorang Pelaksana Lapangan
adalah pekerjaan mengumpulkan gambar kerja, metode kerja, spesifikasi teknik
dan instruksi kerja, terkait pekerjaan bronjong.
Langkah kerja mengumpulkan data/informasi meliputi :
a. Gambar kerja, metode kerja, spesifikasi teknik dan instruksi kerja diperoleh
dari Manajer Pelaksana Lapangan;
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 53 dari 90
b. Setelah data/informasi dikumpulkan, maka seorang Pelaksana Lapangan
harus mengkaji kembali kesesuaiannya dengan kondisi lapangan;
c. Hasil kajian kesesuaian antara data/informasi dengan kondisi lapangan
sesungguhnya, dibuatlah :
1) Gambar kerja, gambar kerja untuk pekerjaan konstruksi bronjong
meliputi, denah lokasi, potongan, bentuk bronjong / jenis bronjong;
ukuran bronjong; skala; jenis material bronjong.
2) Metode kerja, perlu menyesuaikan kondisi lapangan yang ada, dan
penyesuaian metode kerja akan berpengaruh pada penyesuaian
SOP/langkah-langkah pekerjaan ; penyesuaian jadwal kerja ;
penyesuaian jenis dan alat kerja; dan SDM yang dibutuhkan.
Metode kerja pekerjaan persiapan pemasangan bronjong, meiputi
langkah-langkah kerja seperti berikut :
a) Perintah kerja pekerjaan persiapan dipahami dengan cermat
b) Lingkup pekerjaan persiapan diuraikan secara lengkap
c) Pekerjaan pemilihan lokasi tempat bangunan sementara ditetapkan
d) Pengukuran dan pembuatan patok bowplank dilakukan
e) Galian tanah pondasi dilakukan
f) Pasangan pondasi batu kali dilakukan
g) Pasangan pembetonan (sloop, dan kolom) disiapkan
h) Pasangan dinding bata 1 meter dilakukan
i) Pasangan rangka dinding kayu dilakukan
j) Pasangan rangka atap dilakukan
k) Pasangan penutup atap dilakukan
l) Pasangan dindiing triplek dilakukan
m) Pasangan kosen (pintu jendela) dilakukan
n) Pasangan MCK dan dapur dilakukan
o) Pasangan gudang penyimpan material dilakukan
p) Pasangan ubin, pengecatan dan pembersihan dilakukan
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 54 dari 90
3) Spesifikasi teknik, memberikan informasi / data tentang : jenis material;
volume material; mutu material; dimensi material; metode pembayaran
(unit prise, lumsum dll); dasar pembayaran (per m3 atau per kg); uraian
pekerjaan (description of work) peruntukan jenis material, Jenis dan
kuantitas alat yang diperlukan; Jenis dan kuantitas tenaga kerja yang
dibutuhkan, waktu pelaksanaan.
4) Instruksi kerja memberikan informasi/ data tentang : isi perintah; jenis
perintah/ permintaan; yang memberi perintah; jangka waktu penyelesaian
perintah.
4.2.2 Pemilahan jenis data/informasi berdasarkan lingkup pekerjaan.
Data dan informasi yang diperlukan untuk pekerjaan pelaksana lapangan
pekerjaan bronjong meliputi :
a. Data/informasi untuk pekerjaan persiapan lokasi kerja
Seorang pelaksana lapangan dalam lingkup pekerjaan persiapan lokasi kerja
membuat data/ informasi tentang: gambar kerja ; lokasi dan luas area kerja;
landclearing; memilih dan menetapkan lokasi untuk bedeng/bangunan
sementara; menentukan lokasi untuk menempatkan material dan ; lokasi
untuk menempatkan alat, serta ; lokasi untuk istirahat pekerja.
b. Data/informasi untuk pekerjaan tanah dasar
Dari lingkup pekerjaan tanah dasar ini, seorang pelaksana lapangan
membutuhkan data/informasi tentang : jenis tanah (lempung, tanah merah,
tanah berpasir, pasir, dll); jenis tanah untuk perbaikan; tebal lapisan
tanah pemadatan; kekuatan dukung tanah; alat yang dipergunakan;
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
c. Data/informasi untuk pekerjaan persiapan kawat bronjong
Dari lingkup pekerjaan persiapan kawat bronjong, seorang pelaksana
lapangan membutuhkan data/informasi tentang : spesifikasi material kawat
bronjong; dimensi kawat bronjong yang dibutuhkan; jenis bronjong
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 55 dari 90
(pabrikasi atau harus dianyam di lokasi); lokasi menempatkan material
kawat bronjong; jumlah kawat bronjong yang dibutuhkan; membuat jadwal
kerja pelaksanaan pemasangan kawat bronjong; merakit kawat bronjong
d. Data/informasi untuk pekerjaan pengisian material
Dari lingkup pekerjaan pengisian material bronjong, seorang pelaksana
lapangan membutuhkan informasi tentang : spesifikasi teknis material isi;
jumlah (volume) material isi bronjong; metode kerja pengisian bronjong;
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan; peralatan yang dibutuhkan;
pengujian kepadatan
e. Data/informasi untuk pekerjaan pentupan dan pengikatan
Dari lingkup pekerjaan penutupan dan pengikatan, seorang pelaksana
lapangan membutuhkan informasi tentang : spesifikasi kawat pengikat dan
peralatannya; jumlah tenaga kerja penutupan dan pengikatan bronjong;
jumlah (volume) kawat pengikat bronjong
4.2.3 Menentukan metode kerja yang sesuai dengan jenis pekerjaan.
Langkah kerja menentukan metode kerja pekerjaan bronjong meliputi tahapan
sebagai berikut :
a. Menentukan metode kerja pekerjaan persiapan (pengukuran &
pematokan, tanah dasar), meliputi : mobilisasi (tenaga kerja, alat, dan
material); menyiapkan gambar kerja; membuat jadwal kerja mingguan dan
bulanan; menyiapkan lokasi kerja ; menyiapkan alat di lokasi kerja (jika
diperlukan); menyiapkan material dilokasi kerja; melakukan pengawasan
pekerjaan persiapan di setiap seksion.
b. Menentukan metode kerja pekerjaan bangunan sementara meliputi :
pekerjaan pengukuran; pekerjaan pemasangan bowplank; pekerjaan galian
dan urugan (galian pondasi); pekerjaan pondasi; pekerjaan pasang dinding;
pekerjaan pasang atap; pekerjaan lantai; pekerjaan bangunan pelengkap;
pekerjaan MCK, dapur; pekerjaan gudang penyimpan material; pekerjaan
pasang pintu dan jendela/ AC; pekerjaan pengecatan dan pembersihan
lokasi.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 56 dari 90
c. Menentukan metode kerja pekerjaan tanah, meliputi : pekerjaan
menghitung volume galian dan urugan, memasang patok batas galian dan
atau timbunan, mobilisasi alat dan perlatan kerja galian & timbunan,
pekerjaan galian, pekerjaan penggusuran, pekerjaan timbunan, pekerjaan
pemadatan, pekerjaan pemeriksaan hasil pemadatan.
d. Menentukan metode kerja pasang bronjong, meliputi : mobilisasi kawat
anyaman bronjong, pekerjaan persiapan kawat bronjong di lokasi kerja,
pekerjaan penyekatan, pekerjaan pemasangan material penyekat, pekerjaan
pemeriksaan kekokohan rakitan, pekerjaan pengisian material bronjong,
pekerjaan pengujian kepadatan material, pekerjaan penutupan dan
penyulaman/pengikatan.
4.2.4 Menentukan kebutuhan sumber daya yang sesuai dengan jenis pekerjaan
a. Menentukan Tenaga kerja yang dibutuhkan
Yang perlu diperhatikan dalam menentukan tenaga kerja, seorang
Pelaksana Lapangan pekerjaan bronjong adalah tenaga kerja dibawah
tanggung jawabnya yang meliputi : jumlah tenaga operator alat berat (jika
diperlukan), jumlah tenaga operator dump truck (jika diperlukan), jumlah
tukang pasang bronjong, jumlah pembantu tukang bronjong, jumlah juru
ukur, jumlah tukang kayu, jumlah tukang batu, jumlah tukang besi.
b. Menentukan Material yang dibutuhkan
Menentukan material yang dibutuhkan dalam pekerjaan bronjong didasarkan
atas spesifikasi teknis yang meliputi : material kawat anyaman, material
kawat pengikat/penutup, material isi bronjong, material lapisan penyekat (ijuk
/ geotextile).
c. Menentukan Peralatan yang dibutuhkan
Langkah menentukan peralatan yang dibutuhkan sangat ditentukan dari
metode kerja pekerjaan pasang bronjong, biasaya meliputi : alat gali tanah;
alat angkut tanah galian; alat penganyam bronjong (jika harus dianyam); alat
pengikat bronjong
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 57 dari 90
4.2.5 Menentukan lokasi kantor proyek / bangunan sementara.
Langkah kerja seorang pelaksana lapangan dalam menentukan lokasi proyek/
bangunan sementara harus mempertimbangkan beberapa aspek yaitu : aspek
kemudahan dijangkau, aspek jarak (kedekatan) dengan lokasi proyek, memiliki
ruang kantor proyek, gudang, MCK, Dapur, ruang istirahat tenaga kerja.
4.3 Membuat Bangunan Sementara Penunjang Pekerjaan
4.3.1 Menghitung kebutuhan bahan, alat dan tenaga kerja untuk pembuatan
bangunan sementara.
Bangunan sementara bisa berupa bangunan rumah yang sifatnya sementara,
oleh karena itu kriteria materialnyapun bersifat sementara, dan pola perhitungan
bangunan rumah secara umum dimulai dari : perhitungan volume podasi,
volume dinding penutup, volume materiap atap.
a. Menghitung kebutuhan bahan untuk bangunan sementara
Langkah kerja menghitung kebutuhan bahan bangunan sementara, meliputi :
1) Mengidentifikasi kebutuhan material bangunan sementara;
Material untuk bangunan sementara dapat dirinci sesuai dengan jenis
bangunan, rincian bangunan sementara meliputi, bangunan pondasi,
bangunan dinding, bangunan atap, bangunan pintu jendela, dan
bangunan pagar, setiap jenis bangunan harus dihitung volume
kebutuhannya, berikut ini disajikan tabel pehitungan volume material
kebutuhan untuk bangunan sementara.
No Jenis material pondasi bentuk satuan
A Bangunan Pondasi
1 Batu kali Trapesium m3
2 Semen kg
3 Pasir m3
B Bangunan Dinding
1 Batu bata Biji
2 Semen Kg
3 Pasir pasang M3
4 Bangunan beton M3
5 Pasir cor M3
6 Split M3
7 Semen Kg
8 Besi beton Kg
C Bangunan atap
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 58 dari 90
1 Kayu kuda-kuda M3
2 Kayu kaso M3
3 Asbes M2
4 Paku 10 Kg
5 Paku 7 Kg
6 Paku asbes Kg
7 Kayu kaso rangka palfon M3
8 Papan triplek lembar
9 Paku 3 Kg
D Kosen
1 Kayu 10 Batang
2 Papan Lembar
3 Paku / pasak Kg
E Pagar
1 Kawat BRC Lembar
2 Tiang besi Batang
3 Klem dan baut kg
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 59 dari 90
2) Menghitung kebutuhan material bangunan sementara
Menghitung volume Pondasi
b. Menghitung kebutuhan alat untuk pekerjaan bangunan sementara
(berbentuk rumah)
Bangunan sementara untuk pekerjaan bronjong, jenis bangunan sementara
bisa berupa konstruksi bangunan rumah, bisa berupa bangunan knockdown,
atau dengan menggunakan cotainer, untuk menghitung kebutuhan peralatan,
sangat tergantung dari jenis bangunan sementara yang dipilih.
Kebutuhan perlatan untuk membuat konstruksi bangunan sementara, adalah
a. Cangkul
b. Cetok
c. Martil
d. Gergaji kayu
e. Waterpas slang
f. Papan gosok
g. Gerobak
h. Skop
i. Ember plastik
Kebutuhan perlatan untuk memasang bangunan knockdown, adalah
a. Kunci pas
b. Kunci L
c. Dongkrak
Bentuk pondasi trapesium
Luas permukaan pondasi A
A = ½ (0.25+0.60) x 0.60
V = A x panjang pondasi (m3)
Luas sloop
A = 0,15 x 0,15 cm2
V = A x panjang sloop (m3)
60 cm
60 cm
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 60 dari 90
Kebutuhan perlatan untuk container, adalah
Bangunan sementara yang terbuat dari container bisa dikatakan tidak
membutuhkan peralatan, karena container bisa langsung diturunkan
dari truck container.
Untuk pondasi container dibuat dari pasangan yang disebut ompak
disetiap sudut-sudut dan setiap panjang 3 meter.
Langkah kerja menghitung kebutuhan alat untuk membuat bangunan
sementara, peralatan kerja yang diperlukan untuk membangun bangunan
sementara tidak membutuhkan alat berat, karena meskipun bangunan
sementara berbentuk rumah, sifatnya hanya sementara (tidak permanen),
jadi alat kerja yang dibutuhkan biasanya berupa peralatan tukang, seperti
peralatan tukang batu, peralatan tukang kayu dan peralatan tukang besi,
seperti : cangkul, sendok semen, linggis, martil, sekam, gergaji, dll.
c. Menghitung kebutuhan tenaga kerja untuk pekerjaan bangunan
sementara.
Langkah kerja menghitung kebutuhan tenaga kerja yang diperlukan untuk
membuat bangunan sementara meliputi :
a. tukang kayu,
b. tukang batu dan
c. pembantu tukang,
jumlah yang berimbang dengan luas bangunan sementara yang akan
dibangun.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 61 dari 90
4.3.2 Melakukan mobilisasi kebutuhan bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk
pembuatan bangunan sementara.
1) Mobilisasi bahan
Untuk pekerjaan mobilisasi bahan, seorang Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Bronjong bertanggung jawab atas, kuantitas dan kualitas barang masuk dan
pendistribusian.
Mobilisasi bahan ke lokasi kerja pemasangan, seorang pelaksana lapangan
bertanggung jawab atas jumlah dan mutu serta ketersediaan barang sesuai
kebutuhan di lapangan.
Penyimpanan bahan di gudang dilakukan dengan memperhatikan
kandungan bahan dan metode penyimpanannya.
Pada pekerjaan mobilisasi bahan seorang Pelaksana Lapangan harus
memiliki daftar simak, yang dibutuhkan untuk pengendalian bahan.
Bahan utama bronjong adalah kawat bronjong dengan anyaman pabrikan
seperti terlihat pada gambar di atas. Dan untuk pengisi bronjong adalah :
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 62 dari 90
Batu belah
Ijuk digunakan untuk lapisan dasar atau pengisi sekat bronjong
Lapisan geotextile, lapisan kedap air
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 63 dari 90
2) Mobilisasi alat
Mobilisasi alat khususnya alat berat, dilakukan sesuai dengan jadwal kerja
dan metode kerja.
Alat berat biasanya diperlukan untuk pekerjaan tanah, dan pemasangan
bronjong matang. Alat berat yang digunakan untuk pekerjaan tanah,
digunakan untuk pekerjaan galian, pekerjaan timbunan, dan penggusuran,
selain itu juga digunakan untuk pekerjaan pemadatan. Alat berat yang
digunakan untuk pemasangan bronjong matang, adalah alat berat berfungsi
sebagai alat pengangkat dan pemindah bronjong yang telah terisi dan diikat
matang dan siap dipasang di lokasi bronjong.
Jenis alat yang harus dimobilisasi adalah : alat berat seperti Backhoe, dozer,
dump truck, wheel roller, dan alat K3.
Untuk pekerjaan mobilisasi ini seorang Pelaksana Lapangan bekerja sama
dengan pelaksana peralatan dan logistik untuk melakukan mobilisasi.
3) Mobilisasi tenaga kerja
Tenaga kerja dimobilisasi sesuai dengan kebutuhan, untuk pekerjaan
persiapan mobilisasi tenaga kerja sebatas untuk pekerjaan land clearing,
dan pembuatan bangunan sementara, diperlukan juru ukur, tukang kayu dan
pembantu tukang.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 64 dari 90
Untuk pekerjaan konstruksi bronjong diperlukan tenaga kerja yang memiliki
keterampilan dalam pemasangan bronjong meliputi : tenaga perakit
bronjong, tenaga pengisi material bronjong, tukang besi, pembantu tukang.
Untuk pekerjaan tanah diperlukan tenaga kerja laboratorium tanah, tenaga
operator alat berat, mandor
4.3.3 Membuat bangunan dan prasarana penunjang sesuai dengan gambar
rencana.
Memasang pondasi langsung
Urutan pekerjaan pemasangan pondasi langsung dimulai dengan melakukan pengukuran dan pemasangan bowplank. Kemudian dilakukan penggalian tanah pondasi, dan diteruskan dengan pemasangan batu kosong
Memasang dinding dan kolom/tiang kayu
Dinding untuk bangunan sementara
biasanya terbuat dari bahan triplek, atau
papan ringan, oleh karena itu pemasangan
nya perlu dibuatkan kolom dari kayu
sebagai penyangga kedudukan papan,
kemudian papan triplek dipaku ke kolom
triplek Balok kayu
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 65 dari 90
Memasang balok blandar dan atap (kuda-kuda, usuk, reng, penutup atap)
balok blandar dipasang dibawah kuda-kuda, dan atap dari bangunan sementara biasanya terbuat dari asbes
Bangunan sementara dari container Bangunan sementara yang terbuat dari container adalah bangunan sementara
yang sudah jadi dalam bentuk container, untuk menempatkan container ini maka
diperlukan adanya landasan perletakan container, landasan container dibuat
dalam bentuk ompak yang berukur 40 x 40 x 60 cm, untuk jarak ompak dihitung
sesuai dengan panjang containernya.
Gambar bangunan sementara dari container
Kolom
blandar
Kaki kuda-kuda
Usuk
UTAMAKAN KESELAMATAN
KERJA
KANTOR PROYEK
PEMBANGUNAN BRONJONG
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 66 dari 90
4.4 Membuat program kerja, harian, mingguan, dan bulanan.
4.4.1 Menghitung volume berbagai jenis pekerjaan untuk membuat program
kerja
Kegiatan menghitung volume berbagai jenis pekerjaan bronjong
No. Jenis Pekerjaan Yang
dihitung Volume Cakupan Material Volume
1 Pekerjaan Persiapan Volume material yang dihitung
1. Pembuatan bangunan sementara
Volume galian pondasi Volume pasangan pondasi Volume pembetonan Volume pasangan dinding Volume pasangan atap
M3 M3 M3 M2 M2
2. Pekerjaan galian & timbunan penyiapan lokasi bronjong
Volume galian tebing Volume galian tanah dasar
perletakan bronjong Volume tanah timbunan Volume pemadatan
M3 M3 M3 M3
2 Pekerjaan perakitan bronjong
Volume bronjong Volume bahan pelapis Volume kawat penyekat
M3 M2 M2
3 Pekerjaan pengisian bronjong
Volume material isi bronjong M3
4 Pekerjaan penutupan dan pengikatan
Volume kawat pengikat Volume kawat penutup
M2 M2
Rumus menghitung Volume
1) Untuk bidang 4 persegi panjang
Vol = Panjang x lebar x tinggi = ……… m3
2) Untuk bidang segi tiga
Vol = alas x ½ tinggi x lebar = …….. m3
3) Untuk bidang lingkaran
Vol = π x R2 x panjang = ….. m3
4) Untuk bidang trapesium
Vol = (sisi atas + sisi bawah) ½ x tinggi x panjang
4.4.2 Menghitung kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaan,
Langkah kerja menghitung kebutuhan tenaga kerja sangat tergantung dari tipikal
organisasi proyek yang ditetapkan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 67 dari 90
Dengan struktur organisasi seperti di atas, maka kebutuhan tenaga kerja yang
dibutuhkan dibawah koordinasi seorang Pelaksana Lapangan adalah :
1) Tenaga Pelaksana Lapangan
2) Mandor : mandor pekerjaan persiapan, mandor pekerjaan tanah, mandor
pekerjaan pasang bronjong.
3) Operator : operator backhoe, operator dozer, operator wheel loader, operator
roller, operator dumptruck
4) Tukang : tukang besi, tukang batu, pembantu tukang
5) Juru ukur
6) Juru gambar
7) Teknisi laboratorium
Kepala Proyek
Manajer Peralatan/
Logistik
Manajer
Lapangan Manajer Teknik Manajer
Administrasi
Pelaksana
Lapangan Planning
Engineer Quality
Assurance
Mandor
Tukang
Besi
Tukang
Batu Operator
Pembantu
Tukang
Pembantu
Tukang
Quantity
Surveyor
Juru
Gambar Teknisi
Laboratorium
Quantity
Surveyor
Juru Ukur
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 68 dari 90
Berikut contoh perhitungan kebutuhan tenaga kerja :
Data/ informasi yang diketahui :
Volume pekerjaan bronjong
1) Pekerjaan tanah : 3.000 m3
2) Pekerjaan bowplank : 1.500 m2
3) Merakit bronjong : 21.000 m3
Produktivitas tenaga kerja
1 orang tukang besi + 2 orang pembantu tukang
Memotong, membengkokan + pengikatan : 90 kg/org/hari
Perakitan/ penyetelan + pemasangan bronjong : 125 kg/org/hari
1 orang tukang bowplank + 2 pembantu tukang : 6 m2/org/hari
1 orang operator + 2 pembantu operator : 120 m3/org/hari
Jangka waktu pelaksanaan : 12 minggu
Durasi waktu untuk setiap jenis pekerjaan
Pekerjaan tanah : 6 minggu
Pekerjaan bowplank : 4 minggu
Pekerjaan pemasangan bronjong : 8 minggu
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 69 dari 90
Jumlah tukang yang diperlukan digambarkan dalam bentuk diagram batang berikut ini :
No Uraian Pekerjaan Minggu ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
1 Pemasangan Bronjong
Perakitan 1 1 1 1 1 1 1
Pengikatan 1 1 1 1 1 1 1 1
Pemasangan 1 1 1 1 1 1 1 1
2 Pembantu Tukang 2 2 5 5 5 5 5 2
3 Pekerjaan Tanah
Galian 1 1 1
Timbunan 1 1 1 1
Urugan 1 1 1 1 1
Pemadatan 1 1 1 1
4 Pembantu tukang 2 2 5 5 2 2
5 Pemasangan Bowplank
Membuat 1 1 1
Memasang 1 1 1 1
6 Pembantu tukang 4 4 4 2
Jumlah tenaga kerja / Mg 4 5 9 1
4 15
15
11
8 8 8 8 4
4.4.3 Menghitung kebutuhan bahan sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi.
Kebutuhan bahan dihitung dengan berlandaskan pada gambar kerja. Langkah
menghitung kebutuhan bahan adalah seperti berikut :
1) Mengidentifikasi bentuk dan luas konstruksi
2) Menentukan jenis bronjong yang akan digunakan
3) Menghitung volume kawat bronjong yang dibutuhkan
4) Menghitung volume material isi bronjong
5) Menghitung volume kawat penutup dan pengikat bronjong
Secara umum kebutuhan material/ bahan untuk pekerjaan bronjong meliputi :
Kawat anyaman bronjong
Kawat penyekat bronjong
Kawat pengikat
Material isi bronjong (batu-batuan)
Patok - bowplank
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 70 dari 90
Matrik perhitungan kebutuhan bahan / material pasang bronjong, yaitu:
No Jenis Bahan Kebutuhan ukuran Material pengisi
Sekat
1 Jenis bronjong 2.00 x 1.00 x 1.00 2 m3 1
3.00 x 1.00 x 1.00 3 m3 2
4.00 x 1.00 x 1.00 4 m3 3
2.00 x 1.00 x 0.50 1 m3 1
3.00 x 1.00 x 0.50 1.5 m3 2
4.00 x 1.00 x 0.50 2 m3 3
6.00 x 2.00 x 0.17 2.04 m3 5
6.00 x 2.00 x 0.23 2.76 m3 5
6.00 x 2.00 x 0.30 3.60 m3 5
2 Besi Angker Sesuai kebutuhan
3 Anyaman penutup Sesuai ukuran bronjong
4 Kawat Pengikat
5 Ijuk sesuai kebutuhan dasar
6 Geotextile sesuai kebutuhan dasar
Kebutuhan kawat untuk tiap-tiap m2 anyaman bronjong dibutuhkan kawat
sebanyak :
Untuk kawat 3 mm diperlukan 1,5 kg
Untuk kawat 4 mm diperlukan 2,65 kg
Untuk kawat 5 mm diperlukan 4,20 kg
Satu bronjong ukuran 3 x 1 x 0,5 m dengan kawat 4 mm beratnya ± 27 kg,
atau setiap 1 m3 batu kali untuk bronjong dengan diameter 4 mm
memerlukan kawat ± 18,8 kg.
4.4.4 Menghitung kebutuhan alat sesuai dengan metode dan cara kerja.
Pekerjaan ini seorang pelaksana dibantu oleh operator alat, sehingga hasil
perhitungan yang disusun oleh operator menjadi acuan untuk kontrol oleh
pelaksana lapangan.
Meskipun perihtungan kebutuhan alan bukan tanggungjawabnya, tetapi berikut
ini disajikan beberapa cara/ acuan untuk menghitung kebutuhan alat.
Dalam perhitungan produksi peralatan dikenal istilah “Produksi Teoritis” dan
“Produksi Actual”. Pengertian dari kedua istilah tersebut adalah sebagai
berikut :
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 71 dari 90
a. Produksi Teoritis.
Produksi teoritis adalah perhitungan kapasitas produksi peralatan secara
teoritis semata-mata, dimana variabel-variabelnya hanya didasarkan pada
kapasitas alat per satuan waktu dengan waktu yang diperlukan untuk
berproduksi. Prinsip tersebut secara umum dapat dirumuskan sebagai
berikut :
PMT = KB x T Dimana : PMT : Produksi Maksimum Teoritis.
KB : Kapasitas Blade / Bucket
T : Jumlah Trip per – jam.
b. Produksi Actual.
Produksi actual adalah merupakan taksiran produksi yang mampu
dihasilkan oleh peralatan, setelah mengetahui semua kondisi yang ada.
Baik kondisi alat itu sendiri maupun job operation condition-nya Prinsip
tersebut secara actual dapat dirumuskan sebagai berikut :
TP = PMT x FK ( M3
/ Jam )
Dimana : TP : Taksiran Produksi per-jam.
FK : Faktor Koreksi.
1) Kapasitas Produksi Buldozer Rumus umum perhitungan kapasitas
produksi Buldozer adalah sebagai berikut :
KP = KB x T x FK ( m3
/jam )
KB = L x H2
T = 60/CT -------� CT = J/F + J/R + Z
Dimana :
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 72 dari 90
KB = Kapasitas Blade
H = Tinggi Blade
L = Lebar Blade
CT = Waktu siklus
J = Jarak gusur (m)
F = Kecepatan maju (m/menit)
R = Kecepatan mundur (m/menit)
Z = Waktu pemindahan gigi
FK = Faktor Koreksi
FK = fB
x fT
x fK
x fO
fB = Faktor Blade (tabel lampiran 1)
fT
= Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)
fK
= Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)
fO
= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)
Latihan : Hitung kapasitas produksi Buldozer D-155A untuk
pekerjaan penggalian tanah berbatu (batuan lepas dan
batuan hasil peledakan).
Ukuran blade : H = 1,59 m, L = 4.13 m,
Kecepatan maju : 40,83 m/menit
Kecepatan mundur : 125 m/menit
Jarak gusur : 20 meter
Waktu peindahan gigi Z = 0,2 menit
2) Kapasitas Produksi Excavator
Rumus umum perhitungan kapasitas produksi Excavator adalah
sebagai berikut :
KP =
CT = Wg + Wp1 +Wb + Wp2
Dimana :
B = Kapasitas Bucket
CT = Waktu siklus
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 73 dari 90
Wg = Waktu gali (detik)
Wp1 = Waktu putar (bucket terisi) (detik)
Wp2 = Waktu putar (bucket kosong) (detik)
Wb = Waktu buang (detik)
FK = Faktor Koreksi
FK = fB
x fT
x fK
x fO
x fD
fB = Faktor Bucket (tabel lampiran 6)
fT
= Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)
fK
= Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)
fO
= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)
fD
= Faktor koreksi akibat kedalaman (tabel lampiran 5)
Latihan : Hitung kapasitas produksi Excavator PC-300.1 untuk
pekerjaan penggalian alur pondasi (kondisi material
berbatuan lepas)
Kapasitas Buket : 1,3 m3
Kedalaman galian : 3,80 m
3) Kapasitas Produksi Loader
Rumus umum perhitungan kapasitas produksi Loader adalah sebagai
berikut :
KP =
CT = 2J/F + 2J/R + Z
Dimana :
B = Kapasitas Bucket
CT = Waktu siklus
J = Jarak gusur (meter)
F = Kecepatan maju (m/menit)
R = Kecepatan mundur (m/menit)
FK = Faktor Koreksi
FK = fB
x fT
x fK
x fO
fB = Faktor Bucket (tabel lampiran 6)
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 74 dari 90
fT
= Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)
fK
= Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)
fO
= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)
Latihan : Hitung kapasitas produksi Loader W-120 untuk pekerjaan
pemuatan pasir campur kerikil.
Kapasitas Buket : 3,1 m3
Kecepatan maju : 65,08 m/menit
Kecepatan mundur : 73,00 m/menit
Jarak gusur : 15 meter
Kondisi medan dan alat baik
4) Kapasitas Produksi Dump Truck
Kapasitas produksi Dump Truck dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
KP =
Dimana :
C = Kapasitas muat
CT = Waktu siklus alat pemuat
J = Jarak angkut (km)
V1 = Kecepatan angkut (km/jam)
V2 = Kecepatan balik (km/jam)
t1 = Waktu bongkar muatan
t2 = Waktu mengatur posisi
N = Jumlah pengisian alat pemuat
FK = Faktor Koreksi
FK = fT
x fK
x fO
x fD
fT
= Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)
fK
= Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)
fO
= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 75 dari 90
Latihan : Hitung kapasitas produksi Dump Truck untuk pekerjaan
pengangkutan material batuan hasil ledakan.
Kapasitas muat : 14,5 m3
Kecepatan angkut : 20 km/jam
Kecepatan balik : 25 km/jam
Jarak angkut : 1,9 km
Kondisi medan dan alat baik
5) Kapasitas Produksi Vibrator Roller Kapasitas produksi Vibrator
Roller dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
KP =
Dimana :
S = Kecepatan kerja rata-rata (km/jam)
W = Lebar lintasan efektif (meter)
L = Tebal lapisan pemadatan (meter)
N = Jumlah Lintasan
FK = Faktor Koreksi
FK = fT
x fK
x fO
fT
= Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)
fK
= Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)
fO
= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)
Latihan : Hitung kapasitas produksi Vibrator Roller untuk pekerjaan
pemadatan tanah :
Kecepatan rata-rata : 4,00 km/jam
Lebar lintasan efektif : 1,00 meter
Tebal lapisan pemadatan : 0,25 meter
Jumlah lintasan : 6
6) Kapasitas Produksi Motor Grader Kapasitas produksi Motor Grader
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 76 dari 90
KP =
Dimana :
S = Kecepatan kerja rata-rata (km/jam)
W = Lebar lintasan efektif (meter)
L = Tebal lapisan pemadatan (meter)
N = Jumlah Lintasan
FK = Faktor Koreksi
FK = fT
x fK
x fO
fT
= Faktor koreksi akibat efisiensi waktu (tabel lampiran 2)
fK
= Faktor koreksi efisiensi kerja (tabel lampiran 3)
fO
= Faktor koreksi akibat kecakapan operator (lampiran 4)
Latihan : Hitung kapasitas produksi Motor Grader untuk pekerjaan
pemadatan tanah :
Kecepatan rata-rata : 6,00 km/jam
Lebar lintasan efektif : 2,00 meter
Tebal lapisan pemadatan : 0,25 meter
Jumlah lintasan : 6
4.4.5 Membuat program kerja berdasarkan volume pekerjaan, tenaga kerja,
bahan dan alat.
Ada beberapa cara untuk membuat program kerja pelaksanaan proyek, antara
lain menggunakan bar chart (diagram batang) dan Network Planning (NPM), dll.
Membuat program kerja dapat filakukan secara manual maupun dengan
menggunakan software komputer seperti Microsoft Project dan Primavera.
Namun pada umumnya penggunaan bar chart masih dominan karena cara
membuatnya lebih mudah, lebih sederhana, sehingga mudah dimengerti, karena
mengakomodasi kebutuhan perencanaan program kerja pelaksanaan proyek
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 77 dari 90
secara menyeluruh. Disamping itu barchart lebih fleksibel untuk melakukan
perubahan maupun penyesuaian.
Untuk bisa membuat program kerja iniperlu data/informasi seperti berikut :
Jenis pekerjaan yang akan dikerjakan
Nilai dan bobot masing-masing jenis pekerjaan
Durasi waktu pelaksanaan pekerjaan
Urut-urutan pelaksanaan pekerjaan
Total waktu penyelesaian pekerjaan
Data / informasi seperti tersebut di atas biasanya terdapat di dalam dokumen
kontrak pekerjaan, yang berupa Rencana Anggaran Biaya Proyek.
Berikut ini adalah contohpembuatan program kerja pelaksanaan proyek
pembuatan bronjong yang menggunakan bar chart dengan data :
Nilai Proyek : Rp. 50.000.000.000,-
Waktu Pelaksanaan : 6 bulan (24 minggu)
Langkah-langkah perhitungan :
1) Menghitung presentase bobot pekerjaan.
No Jenis Pekerjaan Nilai (juta)
Bobot (%)
1 Pekerjaan Persiapan 2.500 2.500/50.000 x 100 = 5.00
2 Pekerjaan Tanah 12.500 12.500/50.000 x 100 = 25.00
3 Pekerjaan Merakit Bronjong 12.500 12.500/50,000 x 100 = 25.00
4 Pekerjaan Mengisi Material 15.000 15.000/50.000 x 100 = 30.00
5 Pekerjaan Menutup dan 7.500 7.500/50.000 x 100 = 15.00
Pengikatan
50.000
Setelah bobot presentase pekerjaan dihitung berdasarkan nilai rupiahnya,
maka langkah selanjutnya adalah menghitung durasi waktu pelaksanaan
masing-masing jenis pekerjaan. Durasi waktu pelaksanaan pekerjaan
dihitung berdasarkan atas pengalaman pelaksanaan sejenis untuk suatu
volume pekerjaan tertentu dan disesuaikan dengan ketersediaan waktu
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 78 dari 90
pelaksanaan sesuai kontrak kerja. Durasi waktu ini biasanya dalam satuan
minggu.
2) Menghitung bobot pekerjaan per minggu
Langkah berikutnya adalah menghitung prosentase bobot pekerjaan per
minggu, yaitu dengan membagi rata (teoritis) bobot masing-masing jenis
pekerjaan dengan durasinya, seperti pada tabel berikut:
No Jenis Pekerjaan Durasi
(minggu) Bobot per minggu (%)
1 Pekerjaan Persiapan 8 5 / 8 = 0.625
2 Pekerjaan Tanah 14 25 / 14 = 1.786
3 Pekerjaan Merakit Bronjong 10 25 / 10 = 2.500
4 Pekerjaan Mengisi Material 10 30 / 10 = 2.500
5 Pekerjaan Menutup dan 6 15 / 6 = 2.500 Pengikatan
Catatan :
Dalam prakteknya bobot masing-masing pekerjaan per minggu ini tidak rata,
karena rincian dari jenis pekerjaan mempunyai nilai bobot yang berbeda.
Misalnya pada pekerjaan merakit bronjong, rincian pekerjaan nya adalah
meliputi persiapan anyaman bronjong ke lokasi kerja, merangkai bronjong
dan menyulamannya, memasang kawat penyekat, dan terakhir pekerjaan
memasang angker kenguat. Dari uraian pekerjaan tersebut bobot
terbesarnya ada pada pemasangan kawat penyekat.
Dengan demikian untuk memudahkan memahami pembuatan program kerja
digunakan perhitungan seperti :
Menyusun urut-urutan pelaksanaan masing-masing jenis pekerjaan
dalam bentuk diagram batang (bar chart)
Menghitung bobot pekerjaan per minggu dan akumulasi presentase
pekerjaan.
Membuat kurva S
Kurva S adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara waktu dan
kemajuan pekerjaan. Kurva S sangat berguna untuk mengetahui kemajuan
pekerjaan, apakah lebih cepat atau lebih lambat daripada yang sudah
direncanakan.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Program Kerja Pelaksanaan Pekerjaan Bronjong Kawat
No Uraian Pekerjaan Dura
si Bobot
Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V Bulan VI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pekerjaan Persiapan 8 5 100
2 Pekerjaan Tanah 14 25
3 Pekerjaan Merakit Bronjong 10 25
4 Pekerjaan Mengisi Material 10 30
5 Pekerjaan Menutup dan 6 15
Pengikatan 0
Total ....... 100%
Rencana per minggu
Rencana Akumulasi
Realisasi per minggu
Realisasi Akumulasi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 79 dari 90
4.5 Pelaksanaan Pekerjaan Pengukuran
4.5.1 Membersihkan lapangan area pekerjaan.(pekerjaan persiapan)
pekerjaan pengukuran ini adalah
pekerjaan persiapan untuk pekerjaan
konstruksi bronjong, jadi lokasi untuk
bangunan konstruksi bronjong terlebih
dahulu harus disiapkan, yaitu
dibersihkan dari puing-puing atau
tanaman semak-semak.
Untuk membersihkan lokasi dari tanaman khususnya pohon keras, digunakan
alat berat. Setelah dilakukan pembersihan lokasi, maka dipasang patok
bowplank.
4.5.2 Menentukan alat ukur dan perlengkapannya.
Alat ukur yang diperlukan untuk
pekerjaan persiapan pembuatan
bangunan bronjong adalah meteran,
theodolite, yalon, rambu ukur, unting-
unting, benang pengikat unting-unting,
tabel pencatataan hasil pengukuran,
4.5.3 Penetapan lokasi rencana bronjong sesuai gambar kerja.
Untuk menempatkan konstruksi bronjong perlu memperhatikan beberapa
pertimbangan, yaitu :
1) Konstruksi bronjong untuk pembuatan dam/bendung sungai
Penempatan konstruksi bronjong harus memperhatikan :
Konstruksi bronjong diletakkan di daerah yang lurus
Konstruksi bronjong hanya digunakan untuk sungai yang memiliki lebar
tidak lebih dari 15 m. Lebar mercu bendung tidak lebih dari 2 m
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 80 dari 90
2) Konstruksi bronjong untuk pembuatan teras kota
Lokasi bronjong sesuai dengan desain gambar
Untuk menetapkan lokasi letak bronjong, maka selain sudah ditetapkan oleh
pemberi tugas, melalui gambar peta situasi, juga perlu diyakinkan melalui hasil
survei, dan perkembangan atas perubahan letak bronjong perlu mendapatkan
persetujuan dari pemberi tugas dan konsultan perencana.
Seorang Pelaksana Lapangan dalam hal ini sebagai pelaksana yang
memberikan masukan dan pertimbangan atas dasar kondisi riil.
Bronjong untuk tera kota
4.5.4 Menetapkan titik acuan (Bench Mark) di lokasi rencana pembuatan
bronjong.
Benchmark adalah titik acuan yang akan digunakan untuk mengukur ketinggian
konstruksi bronjong. Titik acuan benchmark adalah titik yang harus dilindungi
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 81 dari 90
keberadaan sehingga biasanya dibuatkan tempat yang permanen dan
terlindung.
Langkah-langkah untuk menetapkan titik benchmark adalah sebagai berikut :
1) Titik BM
Elevasi titik referensi yang dipastikasn untuk semua patokan poligon
yang dipasang didekat dan diluar wilayah konstruksi permukaan
sungai atau danau yang permukaan airnya tenang dapat dipakai
sebagai titik kontrol pelengkap
Pengukuran titik referensi atau titik kontrol menetapkan kedudukan
titik tetap atau patok permanen yang dibuat dari beton atau besi yang
beracuan vertikan dan horisontal
Terproyeksi
40
40
30
30
B
C
A
Titik referensi
BM
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 82 dari 90
2) Menentukan titik benchmark dengan alat GPS
Apa itu Global Positioning System (GPS)
Alat ini merupakan sistem navigasi satelit yang dikembangkan oleh
Departemen Pertahanan Amerika dimana memungkinkan kita mengetahui
posisi geografis kita seperti : Lintang – Bujur – Ketinggian
Segemen GPS ada beberapa :
Segmen Angkasa : terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6
orbit periode 12 jam Satelit tersebut mengirimkan, posisi dan waktu,
kepada pengguna, seluruh dunia.
Segmen Kontrol : terdapat pusat pengendali utama yang terdapat di
Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena
yang tersebar di bumi ini.
Segmen Pengguna : Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima GPS
(selanjutnya kita sebut perangkat GPS) yang memungkinkan kita
dimanapun berada di muka bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat
menerima sinyal dari satelit GPS dan kemudian menghitung posisi,
kecepatan dan waktu
Cara kerja
Perangkat GPS menerima sinyal yang ditransmisikan oleh satelit
GPS. Dalam menentukan posisi, kita membutuhkan paling sedikit 3
satelit untuk penentuan posisi 2 dimensi (lintang dan bujur) dan
4 satelit untuk penentuan posisi 3 dimensi (lintang, bujur, dan
ketinggian).
Semakin banyak satelit yang diperoleh maka akurasi posisi kita akan
semakin tinggi.
Tipe GPS :
GPS Mapping : Yang Umum dipakai orang
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 83 dari 90
GPS Navigasi : Biasa dipasang di mobil-mobil, untuk navigasi
laut, ditambah sonar untuk kedalaman
GPS Geodetic: Digunakan untuk penentuan titik benchmark,
Ketelitian hingga milimeter
Alat GPS yang dapat digunakan untuk menentukan titik BM
4.5.5 Pengukuran elevasi di lokasi pekerjaan.
Pemasangan profil dan titik dasar serta ketinggian ataupun elevasi, diukur atau
diambil dari BM setempat atau atas dsar petunjuk direksi, sedangkan
pemasangan patok atuapun CP dilakukan pada tempat yang aman, agar
terhindar dari gangguan lain, ini dimaksudkan untuk memudahkan apabila terjadi
kesalahan dalam pelaksanaan, data ukur dan hasil ukur ini akan dituangkan
pada gambar melintang dan memanjang, serta gambar lainnya agar terlihat jelas
volume pekerjaan sebenarnya. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran ini
dilaksanakan oleh seorang juru ukur dibantu oleh tenaga kerja.
Pencatatan hasil pengukuran
Jenis Pengukuran : Diukur Oleh :
Lokasi : Alat Ukur :
Taggal : No Seri :
T.Alat
Tinggi yg dibidi
k
Pembacaan Bak Ukur
Jarak D (m)
Beda
Tinggi
Elevasi
Permukaan Air
Belakang Muka
Tinggi
Elevasi
Tengah
Atas Tenga
h
Atas
Bawah
Bawah
A1
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 84 dari 90
B1
C1
D1
Patok A
4.6 Memasang Patok/ Bouwplank
Memasang patok / bouwplank untuk pekerjaan bronjong berbeda dengan
pemasangan patok/ bouwplank untuk pekerjaan bangunan gedung.
Bouwplank untuk pekerjaan brongjong dibutuhkan elevasi vertikal, dan langkah
kerja memasang patok untuk pekerjaan bronjong adalah seperti berikut :
1) Menyiapkan material patok
2) Menyiapkan cat dan kuwat
3) Memasang patok
4) Memeriksa stabilitas patok/ bouwplank
4.6.1 Menyiapkan bahan pembuatan patok/bouwplank.
+ 1.035
Kaso
Papan duga Titik ketinggian
paku
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 85 dari 90
4.6.2 Memasang Patok/bouwplank sesuai hasil pengukuran.
1) Penacapan patok ke tanah, Pengukuran ketegakan patok, Penomoran dan catatan ketigian patok
2) Untuk membuat patok bouwplank, metode yang digunakan adalah :
a) Tentukan sudut – sudut letak bangunan utama akan dibangunan
pondasi;
b) Pasang patok di setiap sudut-sudut tersebut;
c) Pada salah satu sudut buatlah sudut sikutnya dengan cara :
Ambil patok dan buat patok tersebut membentuk segi tiga lihat
gambar di atas;
Tarik benang dan ukur jarak patok tersebut dengan jarak 80 cm;
Kemudian lanjutkan untuk menarik dari sudut yang sama ke sisi
patok yang lain, tarik benang dengan jarak 60 cm;
Sehingga jarak antara patok titik 80 cm dan patok titik 60 cm jika
ditarik benang akan memiliki jarak 100 cm;
Maka sudut bangunan yang dibentuk benar-benar siku.
d) Buat sudut siku pada sudut yang lain dengan cara yang sama;
e) Pasang tinggi titik patok tersebut dengan sebuah papan dan diberi tanda
angka ketinggian titik patok tersebut.
+
1
.
2
5
MaB
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 86 dari 90
4.6.3 Memeriksa kembali semua patok /bouwplank yang telah terpasang dan
elevasinya.
Pemeriksaan pekerjaan terhadap patok-patok / bouwplank yang harus dilakukan
oleh seorang pelaksana lapangan meliputi pekerjaan :
1) Pemeriksaan posisi dan kondisi patok dengan ketinggian dan kemiringan
tetap, (yang dilakukan oleh juru ukur),
2) Pemeriksaan patok bowplank secara rutin.
3) Patok yang mengalami pergeseran harus dikembalikan ke kedudukan
semula, dengan melakukan pengukuran ulang.
Pemeriksaan Pekerjaan Persiapan
Hasil pekerjaan persiapan akan menentukan langka-langkah pekerjaan
peasangan bronjong selanjutnya, kualitas pekerjaan persiapan akan berdampak
pada pekerjaan berikutnya. Untuk meyakinkan bahwa pekerjaan persiapan
benar-benar sudah siap dan memenuhi kriteria mutu pekerjaan, maka pekerjaan
lanjutan dan diteruskan.
Pemeriksaan pekerjaan persiapan meliputi :
1) Pemeriksaan terhadap kesiapan bangunan sementara dan pendukungnya
2) Pemeriksaan terhadap kesiapan lokasi
3) Pemeriksaan terhadap kesiapan alat, material dan tenaga kerja
4) Pemeriksaan terhadap rencana kerja (program kerja) yang meliputi, gambar
kerja, spesififkasi teknis, hasil-hasil pengujian mutu.
Tabel pemeriksaan pekerjaan persiapan
No Persiapan Pemeriksaan Kondisi
Sdh Blm sesuai Tdk
sesuai
1 Dokumen Kontrak
SPK v v
Spesifikasi Teknis v v
Gambar Rencana v v
SPMK v v
2 Survey Lokasi
Instruksi Kerja v v
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 87 dari 90
Persiapan Alat Ukur v v
Persiapan Tenaga v v
Pengukuran Lokasi v v v
Hasil Pengukuran v v
Pembuatan Alinyemen v v
Pembuat.Gambar Kerja v v
3 Program Kerja
Barchart v v
Kurva S v v
Program Kerja Harian v v
Program Kerja Minggu v v
Laporan v v v
4 Mobilisasi
Tenaga Kerja v v v
Material v v v
Alat v v v
5 RAB v v
Penyusunan Laporan Pekerjaan Persiapan
Isi laporan pekerjaan persiapan meliputi :
1) Dokumen kontrak
2) Spesifikasi terkait pekerjaan persiapan
3) Program Kerja pekerjaan harian/mingguan
4) Survey
5) Mobilisasi
6) RAB
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 88 dari 90
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
5.1. Sumber Daya Manusia
5.1.1 Instruktur
Instruktur dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran instruktur adalah untuk :
1) Membantu peserta untuk merencanakan proses belajar.
2) Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
3) Membantu peserta untuk memahami konsep dan praktek baru dan untuk
menjawab pertanyaan peserta mengenai proses belajar.
4) Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang diperlukan untuk belajar.
5) Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
6) Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika
diperlukan.
5.1.2 Penilai
Penilai melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat
kerja. Penilai akan :
1) Melaksanakan penilaian apabila peserta telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan peserta.
2) Menjelaskan kepada peserta mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki
dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan peserta.
3) Mencatat pencapaian / perolehan peserta.
5.1.3 Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja /sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan
bantuan. Peserta juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka.
Pendekatan ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat
tim dalam lingkungan belajar/kerja dan dapat meningkatkan pengalaman belajar
peserta.
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 89 dari 90
5.2. Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )
5.2.1 Sumber pustaka penunjang pelatihan
Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses
pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan materi pelatihan
ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
Buku referensi (text book)/ buku manual service
Lembar kerja
Diagram-diagram, gambar
Contoh tugas kerja
Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk
membantu peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu
unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam Pelatihan Berbasis Kompetensi mendorong
kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit
kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-
sumber alternatif lain yang lebih baik atau jika ternyata sumber-sumber yang
direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.
5.2.2 Sumber-sumber bacaan yang dapat digunakan:
Judul : SNI Bronjong 03-0090-1999
Pengarang : Badan Standarisasi Nasional
Penerbit : Badan Standarisasi Nasional
Tahun terbit :
Judul : Buku Referensi Untuk Kontraktor
Pengarang/ : PT. Pembangunan Perumahan
Penerbit
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2003
Judul : SKKNI Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong
Pengarang : Kementerian Pekerjaan Umum
Penerbit : Kemneterian Pekerjaan Umum
Tahun terbit : 2010
Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bronjong Kode Modul
F45.PLPB.02.001.01.
Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan Buku Informasi Edisi: 1-2012 Halaman: 90 dari 90
Judul :
Pengarang :
Penerbit :
Tahun terbit :