Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)

Post on 23-Jan-2018

873 views 11 download

Transcript of Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)

Geomorfologi Maluku

Halmahera

Ternate

N Tidore

Sula

Buru

Ambon

Seram

Obi

Banda

Nusa Tenggara

Filipina

Sula

wes

i

Irian

Maluku Utara

Maluku G. Binaya

G.Kapalatmada

GP I

GP II

GP VI GP V

GP IV

GP III

Gugus

Pulau Cakupan

Luas Bentuk Lahan /Topografi (Ha)

Dataran Berbukit Bergunung

GP.I

GP.II

GP.III

GP.IV

GP.V

GP VI

Buru, Seram, Ambon Lease,

Gorom, Geser, Monowako,

dan Banda

Kep. Kei dan Kep Kesui

Kep. Aru

Kepulauan Tanimbar (Pulau

Yamdena), Larat, Waliaru,

Selaru, Selu, Sera dan Molu

Kep Babar dan Sermata

Pulau Damar, Romang, Leti,

Moa, Lakor, Kisar dan Wetar.

425.302

252.328,4

96.508,7

96.857

Tdk ada data

72.571,7

787.905,9

111.184,6

538.961,3

406.743,5

Tdk ada data

461882

1.818.549,9

41.387

0

0

Tdk ada data

214.284,5

Obi

Taliabu

Ternate & Tidore

Bacan

Halmahera

Morotai

G. Ibu

G. Dakona

Batas pemisah antara Maluku Utara dan Maluku Selatan ialah sebuah punggungan yang arahnya timur – barat yang membujur dari lengan timur Sulawesi ke Kepala Burung di Irian, lewat Kepulauan Banggai, pulau-pulau Sula, Gomumu, (sebelah selatan Obi dan Misool). Sumbu itu tenggelam di sebelah timur Mangole yang dalamnya ± 2.000 m dan merupakan ambang pintu dari selat Lifamatola yang memisahkan Basin Mangole dengan Basin Buru.

Kemudian di sebelah selatan Obi Besar timbul lagi sebagai sebuah punggungan arah timur – barat yang merupakan pulau Gomumu. Punggungan bawah laut yang sempit ini membentang lebih jauh ke arah timur, merupakan batas antara basin kecil di selatan Tobalai (pulau kecil di sebelah timur Obi) (- 2.080 m) dan bagian timur Basin Buru. Akhirnya punggungan itu muncul di sebelah timur membentuk Kepulauan Misool dan sebagai bagian tepi laut-dangkal Irian.

Kep

. Ban

ggai

P. Mangole

Lifa

mat

ola

P. Gomumu

P. Tobolai Misool

Maluku Utara dibentuk oleh dua sistem

punggungan yang memusat, yang satu

membatasi Basin Sulawesi yang cembung ke

timur (Sistem Sangihe), dan yang lain

membatasi bagian tengah kelompok

Halmahera yang cembung ke barat (Sistem

Ternate)

Sistem Sangihe terdiri dari satuan-satuan berikut:

• Palung-belakang (Back deep) : Basin Sulawesi.

• Busur dalam yang vulkanis : Punggungan

Sangihe.

• Palung-antara (Interdeep) : Palung-palung

Sangihe – Gorontalo.

• Busur luar yang tak vulkanis : Punggungan

Talaud – Mayu.

Sistem Ternate terdiri dari elemen-elemen berikut :

• Palung belakang : bagian umum dari kelompok

Halmahera, hanya sebagian yang tenggelam (Basin

Halmahera).

• Busur dalam yang vulkanis : Zona Ternate (ujung utara

Halmahera, Hiri, Ternate, Tidore, Mare, Makian).

• Palung antara : Palung Morotai – Ternate – Bacan.

• Busur luar yang tak vulkanis : Punggungan Snellius –

Mayu – Obi.

STRUKTURAL KARST VULKANIK FLUVIAL DENUDASIONAL MARIN LAUT, SUNGAI, DANAU

STRUKTURAL (22,5 %) KARST (25,8%) VULKANIK (27,5%) FLUVIAL (5,5%) DENUDASIONAL (18,3 %) DANAU (0,3%)

No Nama

Pulau

Persentase Luas Bentuk Lahan (%)

Vulkanik Denudasional Struktural Karst Fluvial Marin Laut/Sungai

/Danau

1 P. Morotai 40 - 35 20 5 - -

2

P.

Halmahera,

Ternate &

Tidore

40 - 15 30 13 - 2

3

P. Bacan, P.

Kasiruta &

P. Mandioli

35 30 5 30 - - -

4

P. Obi &

Pulau Kecil

Disekitarny

a

30 20 25 25 - - -

5 Kep. Sula 5 30 30 35 - - -

6 P. Buru 15 30 25 15 15 - -

Jumlah 165 110 135 155 33 - 2

Persentase Total 27,5 18,3 22,5 25,8 5,5 - 0,3

Busur Banda terletak pada ujung timur (bagian) dari sebuah sistem pegunungan besar dunia (Sistem orogenesis / Pegunungan Sunda) yang panjangnya di Indonesia kira-kira 7.000 km.

• Basin Banda

• Busur-Dalam Banda

• Busur Luar Banda

Basin Banda terdiri dari dua bagian, Basin Banda

Utara terletak di antara Sulawesi dan Buru dan

Basin Banda Selatan di antara Batu Tara (sebelah

utara Lomblen) di bagian barat dan Manuk di

bagian timur.

Busur-Dalam Banda terdiri dari sejumlah

punggungan, yang berdasarkan peta-peta dari

Ekspedisi Snellius mempunyai sebuah orientasi

“en echelon”.

• Busur-Luar-Banda adalah sebuah pengangkatan

geantiklinal dari kulit bumi, lebarnya 100 – 200

km. Tempat endapan-endapan geosinklinal telah

diangkat menjadi rangkaian pegunungan dengan

struktur yang berlebih-lebihan (sangat

kompleks) tetapi tanpa vulkanisme aktif

(berbeda dengan susunan/struktur vulkanis

muda dari pulau-pulau busur dalam).

Basin Banda Utara

Basin Banda Selatan

P. Manuk

Palung Weber -7440 m

STRUKTURAL KARST VULKANIK FLUVIAL DENUDASIONAL MARIN LAUT, SUNGAI, DANAU

STRUKTURAL (21,8%) KARST (39,5%) VULKANIK (10,2%) FLUVIAL (3%) DENUDASIONAL (24,8%) MARIN (0,7%)

No Nama Pulau Persentase Luas Bentuk Lahan (%)

Vulkanik Denudasional Struktural Karst Fluvial Marin

1

P. Ambon &

Pulau Kecil

Disekitarnya

80 20 - - - -

2

P. Seram &

Pulau Kecil

Disekitarnya

2 35 45 8 10 -

3 Kep. Banda - 98 - 2 - -

4 Kep. Kai - - 8 90 - 2

5 Kep. Aru - - 15 80 - 5

6 Kep. Tanimbar - 20 40 40 - -

7 Kep. Babar - 20 - 80 - -

8 P. Sermata - 40 - 60 - -

9 Kep. Leti 20 - 50 20 10 -

10 P. Wetar - 15 60 15 10 -

Jumlah 102 248 218 395 30 7

Fisiografi Maluku

Vulkanik

Vulkanik

Non Vulkanik