Post on 30-Jun-2018
Komponen Utama dan Tambahan
Contents
Materi Uji
Metode Uji Portofolio
Penilaian Portofolio
Pendahuluan
POLA KARIR JABATAN FUNGSIONAL
AHLIUtama, Madya,
Muda, Pertama
TERAMPILPenyelia, Mahir,
Terampil, Pemula
PIMPINAN TINGGI1. Utama2. Madya3. Pratama
ADMINISTRASI1. Administrator2. Pengawas3. Pelaksana
212019181716151413121110987654321
PANGKAT (KELAS JABATAN)
BY
PO
SITI
ON
(BA
B IX
)B
Y C
AR
EER
BY
CA
REE
R
FUNGSIONAL
Terampil : 5-8Ahli : 8-15
MENGAPA
MEMILIH
JABFUNG??
Kondisi Regulasi Kebijakan Jabfung
• Permenpan/Kepmenpan, Juklak dan Juknis Jabfung sudah relatif lama
0-5 tahun = 6 Jabfung
6-10 tahun = 8 jabfung
11-15 tahun = 8 jabfung
> 15 tahun = 6 jabfung
•Nomenklatur jabfung yg harus disesuaikan dengan nomenklatur pada UU 36 tahun 2014 tentang nakes:
Permenpan Jabfung UU 36 tahun 2014
Penyuluh Kes Masyarakat Promotor Kes Masyarakat
Perawat Gigi Terapis Gigi dan Mulut
Pranata Lab Kesehatan Ahli Teknologi Lab Medik
Asisten Apoteker Tenaga Teknis Kefarmasian
Sanitarian Sanitasi Lingkungan
Banyak yg sdh tidak up to
date dengan perkembangan
Iptek Kesehatan
Mapping Stakeholder Jabfung Kes
PuskatMutu SDMK
PBAK/Tim Penilai
AK Pusat
Hukormas
Hukor Kemkes
Kemen-PAN RB
28 Jabfung Kesehatan
BKN
RopegKemkes
Kemkum-HAM SeknegKemkeu
Instansi Peng-guna Pusat
Puslat SDMK
Org
Profesi
Bapelkes
BBPK
BKDInstansi Peng-guna Daerah
PBAK/Tim Penilai
AK Daerah
Re
gula
tor
Unit Pembina Pusat
Unit Pembina Daerah
Jf creation
INSTANSI PEMBINA JABFUNG DI LINGKUNGAN KEMENKES RI(PMK No.60 THN 2016)
Kemenkes
Puskat Mutu
Unit pembina
Unit kepegawai-an
Unit
Pelatih-an Penialain
Angka Kredit
Pengembangan Jabatan
Fungsional
Koordinator Uji
Kompetensi
Unit Pembina Jabfung Kesehatan
No Unit Pembina No Jabatan Fungsional1 Pusat Analisis Determinan Kesehatan, Sekretariat
Jenderal1 Administrator Kesehatan
2 Sekretariat Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
23
Apoteker Asisten Apoteker
3 Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan, Ditjen Yankes
4 Dokter5 Dokter Gigi6 Dokter Pendidik Klinis7 Fisioterapis8 Okupasi Terapis9 Ortotis Prostetis
10 Perawat11 Perawat Gigi12 Perekam Medis13 Teknisi Gigi14 Refraksionis Optisien15 Terapis Wicara
4 Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer, Ditjen Yankes
16 Bidan17 Teknisi Transfusi Darah
5 Direktorat Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Ditjen Yankes
18 Fisikawan Medis19 Pranata Labkes20 Radiografer21 Teknisi Elektromedis
Unit Pembina jabfung Kesehatan
No Unit Pembina No Jabatan Fungsional
6 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Penyakit Tular Vektor
& Zoonotik, Ditjen P2P
22 Entomolog Kesehatan
7 Direktorat Pencegahan & Pengendalian Masalah Kesehatan
Jiwa & NAPZA, Ditjen P2P
23 Psikolog Klinis
8 Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P 24 Epidemiolog Kesehatan
9 Direktorat Kesehatan Lingkungan, Ditjen Kesmas 25 Sanitarian
10 Direktorat Gizi Masyarakat, Ditjen Kesmas 26 Nutrisionis
11 Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Ditjen Kesmas 27 Pembimbing Kesehatan Kerja
12 Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat,
Ditjen Kesmas
28 Penyuluh Kesehatan
Masyarakat
Tugas Instansi Pembina :
a menyusun pedoman kebutuhan j membina penyelenggaraan pelatihanfungsional;
b menetapkan kebutuhan k menyelenggarakan uji kompetensi
c menyusun standar kompetensi l melakukan sosialisasi
d menyusun petunjuk teknis m mengembangkan sistem informasi
e menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kualitas hasil kerja
n memfasilitasi pelaksanaan tugas pokok
f menyusun pedoman penulisan karya tulis/karya ilmiah yang bersifat inovatif di bidang tugas
o memfasilitasi pembentukan organisasi profesi
g menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional dibidang tugas
p memfasilitasi penyusunan & penetapan kode etik profesi & kode perilaku
h menyusun kurikulum pelatihan q melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan
i menyelenggarakan pelatihan
INSTANSI PENGGUNA DI PUSAT & DAERAH
34 Dinas Kesehatan Provinsi
562 Balai/ Labkes/faskes lain
Prov/Kab/Kota54 RSK Provinsi
52 RSU Provinsi
416 Dinas Kesehatan Kabupaten98 Dinas Kesehatan Kota
9700 Puskesmas21 RSK Kab/Kota535 RSU Kab/Kota
Data tahun 2015-2016
28 KEMENTERIAN DAN 28
LEMBAGA NON KEMENTERIAN
Instansi Pengguna mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Menyusun formasi jabatan untuk setiap jenjang;
b. Melaksanakan pengangkatan, pemindahan,
pembebasan sementara, pemberhentian dari dan
dalam jabatan fungsional
c. Penyelenggaraan Pembinaan
- Memfasilitasi pelaksanaan tugas
- Melakukan penilaian prestasi kerja.
- Menyusun Manajemen diklat
d. Berkoordinasi dengan instansi pembina jabfung
NO JENIS JABFUNG JLH
1 Adminkes 1.686
2 Apoteker 4.174
3 Asisten Apoteker 12.217
4 Bidan 78.800
5 Dokter 24.126
6 Dokter Gigi 6.939
7 Dokter Pendidik Klinis 1.810
8 Entomolog Kesehatan 112
9 Epidemiolog Kes 1.748
10 Fisikawan Medis 83
11 Fisioterapis 2.372
12 Nutrisionis 11.477
13 Okupasi Terapis 130
14 Ortosis Prostetis 29
NO JENIS JABFUNG JLH
15 Pembimbing Kesehatan Kerja
192
16 Penyuluh Kesmas 4.498
17 Perawat 154.898
18 Perawat Gigi 10.217
19 Perekam Medis 3.166
20 Pranata Labkes 13.336
21 Psikolog Klinis 152
22 Radiografer 2.792
23 Refraksionis Optisien 386
24 Sanitarian 11.396
25 Teknisi elektromedis 1.319
26 Teknisi Gigi 106
27 Teknisi Transfusi Darah 139
28 Terapis Wicara 89
JUMLAH 348.389
Sumber Data : e-Jabfung Puskat Mutu BPPSDMK diolah dari SAPK BKN Maret 2017
REKAPITULASI DATA PNS BERDASARKAN
JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN PEJABAT FUNGSIONAL
Melaksanakan tugaspokok
Mencatat danmenginventarisir
Mengumpulkan bukti fisikhasil pelaksanaan kegiatan
pelayanan/pekerjaansehari-hari sebagai dasar
untuk pengumpulan angkakredit
MENGIKUTI
KETENTUAN
LAINNYA !KE
WA
JIB
AN
Perencanaan Pengangkatan Pengembangan
Pelaksanaan jabfung
Penilaian
Kinerja
Tunjangan
Latsar
Pertama/ Inpasing/
Pindah jabatan
Puncak
Karir
Berhenti
Analisis Beban Kerja
Formasi
Regulasi
Tusi Organisasi
Analisis Jabatan
Puncak Karir
Alih Jabatan
Sistem Informasi
E-jabfung
Monitoring dan
Evaluasi
Kerangka Pikir
GRAND DESIGN PENGELOLAAN JABFUNG
JF Creation
Uji Kompetensi
Penilaian Angka Kredit
Kenaikan jenjang
Pelatihan Jenjang
Pemenuhan Angka kredit
Materi Uji
Materi Uji Kompetensi jabatan fungsional
kesehatan mengacu pada butir butir kegiatan
jenjang jabatan yang sedang dipangku dan
jenjang yang akan dipangku sesuai dengan
peraturan perundangan.
(Permenkes Nomor 18 tahun 2017)
Metode Uji Kompetensi
• Metode uji, dapat berupa :
a. Portofolio (wajib)
b. Uji Tulis
c. Uji Lisan
d. Uji Praktik
Metode Uji Portofolio
Laporan lengkapsegala aktifitasseseorang yang
dilakukannya yang menunjukan
kecakapan pejabatfungsionalkesehatan
Digunakan sebagai
salah satu cara
penilaian yang mampu
mengungkap
pencapaian standar
kompetensi dan
kompetensi dasar
setiap pejabat
fungsional kesehatan
Dapat merefleksipelayanan yang diberikan, dapat
menunjukankemampuan, memberi
gambaran atas apa yang dilakukan pejabat
fungsional kesehatandan sebagai bukti
otentik
Portofolio
Penilaian Portofolio
Penilian portofolio terdiri dari dua komponen
Penghargaan yang retevan
bidang kesehatan
Sertifikat Pelatihan Unsur
Pelayanan/AsuhanKarya
Pengembangan Profesi
Komponen UtamaKomponen Tambahan
80%
20%
atau
atau
1
2
KOMPONEN UTAMA
Bukti Pelayanan/asuhanPenilaian komponen pelayanan/asuhan inimengacu dari butir kegiatan jabatanfungsional dengan kriteria: a. 75% - 80% komponen pelayanan/asuhan
berasal dari kompetensi pada jenjang yang sedang dipangkunya dan
b. 20% - 25% komponen pelayanan/asuhanberasal dari kompetensi yang akandipangkunya
Ketentuan
Batas kelulusan minimal 70% dari nilai total
keseluruhan dengan komposisi 80% dari
komponen utama dan 20% dari komponen
tambahan
komponen utama wajib dilakukan dan
komponen tambahan dapat memilih diantara
3 pilihan (a dan/atau, b dan/atau c)
[Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
Komponen Tambahan
1. Pelatihan
2. Karya Pengembangan Profesi
3. Penghargaan yang relevan dibidang kesehatan
Pelatihan
Adalah kegiatan pelatihan yang pernah diikuti oleh pejabat fungsional
dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi
selama melaksanakan tugas pelayanan kesehatan di seluruh instansi
atau fasilitas pelayanan kesehatan.
Pelatihan dilengkapi dengan laporan singkat hasil pelatihan
yang meliputi : tujuan diklat, materi diklat dan manfaat diklat
untuk perbaikan pelayanan kesehatan.
Bukti fisik komponen pelatihan ini berupa sertifikat atau piagam
asli yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara yang syah.
1
2
3
45%
20%10%
25%
Komponen Tambahan :
Sertifikat Pelatihan
Kabupaten/ Kota/ Instansi
Nasional
Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga
yang mengeluarkan
Provinsi
Internasional
5030
1020
Sertifikat Diklat
Sertifikat/piagam pendidikan dan pelatihan dapat dinilaiapabila : Materi diklat memiliki relevansi dengan jabatan
fungsional yang dipangkunya,Dapat dikategorikan menjadi relevan (R) dan tidakrelevan (TR). Relevan (R) apabila materi diklat secaralangsung dapat menunjang peningkatan kompetensiteknis di jenjang yang akan dipangkunya. Tidak Relevan(TR) apabila materi diklat tidak menunjang peningkatankinerja/kompetensi jabatan fungsional kesehatantertentudan diklat tidak relevan tidak akan dinilai.
Durasi diklat sekurang kurangnya 30 JPL.
Karya Pengembangan Profesi
Apabila pejabat fungsional kesehatan
mempunyai karya tulis yang berupa artikel yang
dimuat pada jurnal ilmiah dan atau tulisan
ilmiah popular yang dimuat pada majalah,
tabloid, koran, news letter, bulletin,
Artikel
Buku
Modul Diklat
Laporan
Penelitian
Skor Penilaian Karya Pengembangan Profesi yang Relevan
berdasarkan kriteria
Penilaian Karya Pengembangan Profesi
Jurnal terakreditasi (50)
Jurnal tdk terakreditasi (30)
Internasional (50), Nasional
(30), Provinsi (20), dan
Kabupaten/Kota (10)
Kualitas Modul Baik (50)
Kualitas Kurang Baik(20)
Sebagai ketua (50)
Sebagai anggota (40)
Karya Teknologi
Tepat Guna
Internasional (50)
Nasional (40)
Provinsi (30)
Kabupaten/Kota (20)
Tingkat Instansi (10)
45%
20%10%
25%
Komponen Tambahan : Penghargaan
yang relevan bidang kesehatan
Kabupaten/ Kota/ Instansi
Nasional
Skor Penilaian Sertifikat Pelatihan yang Relevan berdasarkan Lembaga
yang mengeluarkan
Provinsi
Internasional
5030
1020
Ketentuan
memadai kesesuaian anatara jumlah dokumen yang dipersyaratkandengan ketersediaan dokumen portofolio yang ada
Valid dokumen yang dinilai telah diverifikasi oleh atasan langsung, ditandai dengan tanda tangan atasan langsung dan cap basah instansi/unit kerja
Asli dokumen yang dinilai merupakan bukti asli dari laporanportofolio yang diserahkan ke penguji, apabila dalam bentuksertifikat maka dapat menunjukan sertifikat asli
Terkini laporan pekerjaan dalam kurun waktu sejak ditetapkan dalam SK jenjang Jabfung terakhir
Lembar Verifikasi Dokumen Portofolio
No Komponen Hasil Verifikasi Bobot
Nilai
Hasil
Kelulus
an
memadai valid asli terkini
1 Komponen Utama 80%
Lulusa. Pelayanan/Asuhan/
Kegiatan
√ √ √ √
2. Komponen Tambahan Relevan Tidak
Relevan
20%
a. Sertifikat Pelatihan √ √
Tidak
Lulus
b. Karya Pengembangan
Profesi
c. Penghargaan yang
relevan bidang kesehatan
100%
Contoh Verifikasi
No Unit Kompetensi RS type A
Kriteria Penilaian Hasil
Memadai Valid Asli Terkini
1 Melakukan Pengkajian Keperawatan Dasar
30 30 30 30 30 Sesuai
2 Melakukan Intervensi Keperawatan
30 30 30 30 29 Tidak Sesuai
dst