Post on 09-Mar-2016
description
PERPAJAKANOleh:Mia Andriyani, S. Far, MPH, Apt
FAKULTAS FARMASI BMC
PENGERTIAN PAJAKIuran kpd negara (yg dpt dipaksakan) - yg terutang oleh yg wajib membayarnya menurut perturan-peraturan, - dg tdk mendapat prestasi-kembali, - yg langsung dpt ditunjuk, dan- yg gunanya adl untuk :membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dg tugas negara yg menyelenggarakan pemerintahan.
PEMBAGIAN PAJAKMENURUT GOLONGANA. Pajak langsung: Yg pembebanannya tdk dpt dilimpahkan pihak lain (beban langsung WP) Contoh: PPh B.Pajak tidak langsung: Yg pembebanannya dpt dilimpahkan kepihak lain. Contoh: PPn
PEMBAGIAN PAJAKMENURUT SIFATA. Pajak subjektif: Berdasarkan pd subyeknya, selanjutnya dicari syarat obyektifnya, dlm arti memperhatikan keadaan WP Contoh: PPh
B. Pajak Objektif: Berdasarkan pada objeknya, tanpa memperhatikankeadaan WP Contoh: - PPn, - Pajak Penjualan atas Barang Mewah
PEMBAGIAN PAJAKMENURUT PEMUNGUTANA. Pajak Pusat: Yg dipungut Pemerintah Pusat dan digunakan untuk membiayai Rumah Tangga Negara Contoh: PPh, PPn, Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea MeteraiB. Pajak Daerah: Yg dipungut oleh Pemerintah Daerah dan digunakan membiayai Rumah Tangga Daerah Contoh: Pajak Reklame, Pajak Hiburan
NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK)DIBERIKAN KPD WP BERFUNGSI:1. Sbg tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak2.- Untuk menjaga ketertiban dlm pembayaran pajak dan - dlm pengawasan administrasi perpajakan
SPT (SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN)Per Dir Jen Pajak No Per 34/PJ/2010 tanggal 27 Juli 2010 tentang Bentuk Formulir Surat Permberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan WP Orang Pribadi dan WP Badan beserta petunjuk pengisiannya
SPT (SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN)surat yg oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan & atau pembayaran pajak, obyek pajak dan atau bukan obyek pajak dan atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
FUNGSI SPT BAGI WAJIB PAJAKSarana melapor & mempertanggung jawabkan perhitungan pajak yg sebenarnya terutangMelapor pembayaran atas pelunasan pajak yg telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dlm satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun PajakMelaporkan pembayaran dari pemotong atau pemungut ttg pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dari satu Masa Pajak, sesuai dg peraturan perundang-undangan perpajakan yg berlaku
PENGISIAN DAN PENYAMPAIAN SPTWP mengambil sendiri formulir SPTMengisi dg benar, jelas & lengkapMenanda tangani Pengisian yg kurang benar dikenai sanksi perpajakan
JENIS SPT1. SPT Masa2. SPT Tahunan
PAJAK PENGHASILANWAJIB PAJAKORANG PRIBADI
PENGHASILAN NETO DLM NEGERI DARI USAHA /PENGHASILAN BEBAS WP DG PEMBUKUANPenghasilan dari usaha dan/atau pekerjaan bebas berdasarkan laporan keuangan komersialPeredaran Usaha HPPLaba Bruto UsahaBiaya UsahaPenghasilan Neto Usaha
PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN ATAU PEKERJAAN BEBAS YG MENGGUNAKAN NORMAWP yg peredaran usahanya atau penerimaan brutonya kurang dari Rp. 4.800.000.000 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) setahunMemberitahukan untuk menggunakan Norma Perhitungan Penghasilan Neto kpd Kepala Kantor Pelayanan PajakContoh: Dokter, Notaris, Konsultan, Arsitek, Pengacara, Akuntan
PENGHASILAN NETO DLM NEGERI SEHUBUNGAN DG PEKERJAAN (TDK TERMASUK PENGHASILAN YG DIKENAKAN PPH BERSIFAT FINAL)Penghasilan neto dalam negeri sehubungan dg pekerjaan yg diterima oleh WP Nilainya = 15%
PENGHASILAN NETO DLM NEGERI LAINNYA (TDK TERMASUK PENGHASILAN YG KENA PPH BERSIFAT FINAL)BungaRoyaltiSewaPenghargaan dan hadiahKeuntungan dari penjualan / pengalihan hartaPenghasilan lainnya (diluar usaha)
PENGURANGAN PENGHASILAN BRUTOBiaya jabatan : 5% dari penghasilan bruto dg setinggi-tingginya Rp. 6.000.000 setahun atau Rp. 500.000 sebulanBiaya pensiun : 5% dari penghasilan bruto, dg setinggi-tingginya Rp. 2.400.000 setahun atau Rp. 200.000 sebulan
PENJELASAN STATUS WPK/0 : status kawin dan tdk mempunyai tanggunganTK/0 : status tidak kawin dan tidak mempunyai tanggungan keluarga atau kaeryawati status kawin yang suaminya menerima atau memperoleh penghasilan dlama tahun takwim ybsK/1 : status kawin dan mempunyai tanggungan keluarga sebanyak 1 orangTK/1 : status tidak kawin tetapi mempunyai tanggungan keluarga sebanyak 1 orang, dstHB/.. : Wajib Pajak kawin yg telah hidup berpisah ditambah banyaknya tanggungan yg mendapat pengurangan PTKP
PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK(PTKP)1.Rp. 15.840.000. Untuk WP orang pribadi2.Rp. 1.320.000. Tambahan untuk WP yg kawin3.Rp. 1.320.000. Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dlm garis lurus serta anak angkat, yg menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 orang4.Rp. 15.840.000. Tambahan untuk isteri punya penghasilan
PTKP
NILAI (Rp)KETNILAI PTPK (Rp)KET15.840.000WP15.840.000WP 1.320.000Isteri/suami17.160.000WP K/0 1.320.000Anak ke-118.480.000WP K/1 1.320.000Anak ke-219.800.000WP K/2 1.320.000Anak ke-321.120.000WP K/3
PPH TERUTANG
LAPISAN PENGHASILAN KENA PAJAKTARIFSampai dgRp. 50 juta5%
> Rp. 50 juta s/d Rp. 250 juta 15%
> Rp 250 juta s/d Rp. 500 juta 25%
> Rp 500 juta 30%
PENGHASILAN YG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK1. A. Bantuan atau sumbangan B. Harta Hibah2. Warisan3. Setoran sebagai pengganti saham atau modal4. Imbalan sebagai bentuk natura/kenikmatan dari WP atau Pemerintah5. Pembayaran dari asuransi: asuransi kesehatan, asuransi jiwa6.
PENGHASILAN YG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK6. Dividen dari PT sbg WP dlm negeri, koperasi, BUMN, BUMD, dg syarat: a. Dividen berasal dari laba yg ditahan b. Kepemilikan saham paling rendah 25% dari jumlah modal yg disetor dan mempunyai usaha aktif diluar7. Iuran dana pensiun yg pendiriannya di sahkan oleh Menteri Keuangan8.
PENGHASILAN YG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK8. Penghasilan dari modal yg ditanamkan oleh dana pensiun (7) dlm bidang ttt yg ditetapkan dg Kep. Menteri Keuangan9. Bagian laba yg diterima Perseroan Komanditer yg modalnya tdk terbagi atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma dan kongsi10.Bunga obligasi yg diterima perusahaan reksadana selama 5 th pertama11.
PENGHASILAN YG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK11. Penghasilan yg diterima perusahaan modal ventura berupa bag laba dari badan pasangan usaha yg menjalankan usaha, dg syarat pasangan badan usaha tsb:a. mrpk perusahaan kecil, menengah atau yg ditetapkan dg Kep Men Keub. sahamnya tdk diperdagangkan dibursa efek di Indonesia
JENIS PAJAK
PPH PASAL 21PPh yg tlh dipotong oleh pemotong PPh 21 dlm th pajak ybs atau WP sendiriTdk termasuk PPh 21 yg bersifat final
YG BERTINDAK SBG PEMOTONG PPH PS 21 (PEMOTONG PAJAK)1. Pemberi kerja2. Bendaharawan3. Dana pensiun4. Perusahaan5. Perusahaan, Badan, BUT yg membayar honorarium atau imbalan sehubungan dg kegiatan atau jasa kpd WP luar negeri6.
YG BERTINDAK SBG PEMOTONG PPH PS 21 (PEMOTONG PAJAK)6. Yayasan7. Perusahaan, Badan, BUT yg membayarkan honorarium atau imbalan kpd peserta pendidikan, pelatihan, pemagangan8. Penyelenggara kegiatan yg membayar honorarium, hadiah, penghargaan kpd WP yg berkenaan dg suatu kegiatan
PPH PASAL 22Pajak Penghasilan yang telah dipungut dalam tahun pajak oleh:Bank Devisa & Dir Jen Bea Cukai atas import barangDir Jen Perbendaharaan , Bendahara Pem Pusat/Daerah yg melakukan pembayaran atas pembelian barang.
PPH PS 22 LANJUTAN:c. BUMN/BUMD yg melakukan pembelian barang dg dana APBN/APBDd. BI, Bulog, Telkom, Pertamina yg melakukan pembelian dg dana APBN / Non APBNe. Badan Usaha yg ditunjuk Ka Kantor Yan Pajak atas penjualan hsl produksinya didalam negerif. Produsen/Importir bahan bakar minyak,gas, pelumas atas penjualang. Industri/Ekportir sektor kehutanan, perkebunan, perikanan atas pembelian bahan unt keperluan industrinya
PPH PASAL 23Meliputi PPh yg dipotong dlm th pajak ybs oleh pemotong PPh ps 23 atas penghasilan: - Dividen - Bunga - Royalti - Hadiah - Sewa - Konsultan - Jasa manajemen
PEMOTONG PAJAK PPH PS 231. Badan Pemerintah2. Subyek Pajak Badan Dlm Negeri3. Penyelenggara kegiatan4. BUT5. Perwakilan perusahaan luar negeri6. Orang pribadi sbg WPa. Akunt, Arsitek, Dokter, Notaris, PPATb. Orang pribadi menyelenggarakan pembukuan atas pembayaran sewa
PPH PASAL 24Pajak terutang atau dibayarkan di luar negeri atas penghasilan yg diterima atau diperoleh dari luar negeri yg dpt dikreditkan thd PPh yg terutang atas seluruh penghasilan WP dlm negeriPengkreditan pajak luar negeri tsb dilakukan dlm tahun pajak yg digabungkannya penghasilan dr luar negeri dg penghasilan di Indonesia.
PPH PASAL 26Pemotongan Pajak atas WP Luar Negeri adalah bersifat final
PPH PASAL 25Angsuran PPh yg hrs dibayar sendiri oleh WP untuk setiap bulan dlm tahun pajak berjalan. Angsuran PPh ps 25 dpt dijadikan sbg kredit pajak thd pajak terutang atas seluruh penghasilan WP pd akhir tahun pajak yg dilaporan dlm SPT (Surat Pemberitahuan) Tahunan PPh
CARA MENGHITUNG PPH PS 25PPh yg terutang berdasarkan SPT Tahunan = Rp. 50.000.000 Dikurangi 1. PPh Ps 21 15.000.000 2. PPh Ps 22 10.000.000 3. PPh Ps 23 2.500.000 4. PPh Ps 24 7.500.000 Jumlah kredit pajak 35.000.000Selisih 15.000.000Besarnya angsuran PPh Ps 25 tahun 2009: Rp.1.250.000/bulan (Rp. 15.000.000 dibagi 12)
PAJAK PENGHASILAN(PPH)WAJIB PAJAK BADAN
PAJAK PENGHASILAN TERUTANGTarif PPh Pasal 17 Ditetapkan bagi WP Badan dalam Negeri dan dalam bentuk usaha tetap sebesar 25% (sejak tahun 2010)
KETERANGANJumlah peredaran bruto dalam tahun pajak 2010 Rp. 54.000.000.000Jumlah Ph kena pajak Rp4.000.000.000PPh terutang = 25% x 4.000.000.000 = 1.120.000.000
PAJAK PENGHASILAN TERUTANGTARIF PPH PASAL 31 EWP Badan dalam negeri dengan A. Peredaran bruto s/d Rp.4.800.000.000 (empat miliar delapan ratus juta)B. Peredaran bruto > Rp.4.800.000.000 s/d Rp. 50.000.000.000 (lima puluh miliar rupiah)Mendapat fasilitas pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif PPh Ps 17 ayat 1b & ayat 2a
KETERANGANPeredaran Bruto s/d Rp. 4.800.000.000Ph terutang = 50% x 25% x PPh kena pajak
KETERANGANPeredaran bruto > Rp.4.800.000.000 s/d 50.000.000.000 PPh terutang = 50% x 25% x Ph kena pajak dari bagian peredaran bruto yg memperoleh fasilitas + 25% x Ph kena pajak dari bagian peredaran bruto yg tdkmemperoleh fasilitas
KETERANGAN
Peredaran bruto PT Y th 2010 = 4.500.000.000Ph kena pajak = 500.000.000Pajak Terutang = 50% x 25% x 500.000.000 = 62.500.000
KETERANGANPeredaran bruto PT X th 2010 = 30.000.000.000Ph kena pajak = 3.000.000.0001) . Ph kena pajak mendapat fasilitas = = 4.800.000.000/30.000.000.000 x 3.000.000.000 = 480.000.0002). Ph kena pajak tidak mendapat fasilitas= 3.000.000.000 480.000.000 = 2.520.000.000PPh yang terutang = (50% x 25% x 480.000.000) + (25% x 2.520.000.000)= 60.000.000 + 630.000.000= 690.000.000
CONTOH
PAJAK PENGHASILANWAJIB PAJAKORANG PRIBADIYG MEMP USAHA
PERATURAN DIRJEN PAJAKPER-32/PJ/201012 JULI 2010Pelaksanaan Pengenaan Pajak Penghasilan Pasal 25 Bagi Wajib Pajak OrangPribadi Pengusaha Tertentu
Membayar angsuran PPh pasal 25 sebesar 0,75% dari jumlah peredaran bruto setiap bulan paling lambat setiap tanggal 15 bulan berikutnya.
NON PKP Peredaran usaha sp dg 600.000.000 / thKet : PKP (Pengusaha kena pajak)
NON PKPPERHITUNGAN PPH DG PEMBUKUAN 1 BULAN
PENGUSAHAPER BULAN%Peredaran usaha35.000.000100%HPP28.000.000 80%Penghasilan Bruto 7.000.000 20%Biaya usaha (gaji, listrik dll) 4.600.000 13%Penghasilan Neto 2.400.000 7%
NON PKP PERHITUNGAN PPH DG PEMBUKUAN 1 TH
PENGUSAHAPER TAHUN%Peredaran usaha420.000.000100%HPP336.000.000 80%Penghasilan Bruto 84.000.000 20%Biaya usaha (gaji, listrik dll) 55.200.000 13%Penghasilan Neto 28.800.000 7%
LANJUTAN
PENGUSAHAPER TAHUN (Rp)KETPenghasilan Neto28.800.000PTKP 15.840.000WPPenghasilan Neto kena pajak12.960.000Stl dikurangi PTKPPPh per tahun 648.000Sd 50.000.000 = 5%
PENGEMBALIAN PPH WP ORANG PRIBADI YANG MEMP USAHA
PENGUSAHARpKETPeredaran usaha per bulan35.000.000PPh ps 25 (angsuran) 262.5000,75% x 35.000.000PPh ps 25 (1 tahun) 3.150.00012 x 262.500PPh dlm SPT tahunan 648.000Pengembalian PPh 2.502.000
PKP (PENGUSAHA KENA PAJAK)Peredaran usaha lebih dari 600.000.000 / tahun
PKP PERHITUNGAN PPH DG PEMBUKUAN 1 TH
PENGUSAHAPER TAHUN%Peredaran usaha840.000.000100%HPP756.000.000 90%Penghasilan Bruto 84.000.000 10%Biaya usaha (gaji, listrik dll) 55.200.000 7%Penghasilan Neto 28.800.000 3%
LANJUTAN
PENGUSAHAPER TAHUN (Rp)KETPenghasilan Neto28.800.000PTKP 15.840.000WPPenghasilan Neto kena pajak12.960.000Stl dikurangi PTKPPPh per tahun 648.000Sd 50.000.000 = 5%
PENGEMBALIAN PPH WP ORANG PRIBADI YANG MEMP USAHA
PENGUSAHARpKETPeredaran usaha per bulan70.000.000PPh ps 25 (angsuran) 525.5000,75% x 70.000.000PPh 1 tahun 6.300.00012 x 525.500PPh dlm SPT tahunan 648.000Pengembalian PPh 5.652.000
PKP DIKENAKAN PMPK
KETERANGANRpRpPeredaran usaha 1 tahun840.000.000PPn keluaran = 1/11 x 840.000.00076.363.636Asumsi HPP = Pembelian756.000.000DPP = 10/11 x 756.000.000687.272.727 PPn Masukan = 1/11 x756.000.000 68.727.273PMPK 1 tahun 7.636.364PMPK 1 bulan asumsi 1/12 x PMPK 1 thDibayar per bulan dg perhitungan 636.364
PERHITUNGAN DGNORMA
PERHITUNGAN DG NORMAWP ORANG PRIBADI
KETERANGANPPh Peredaran usaha 1 th420.000.000Ph Neto 20% x 420.000.000 84.000.000
PTPK / WP 15.840.000Ph Net 68.160.000PPh s/d 50.000.000 (5%)5% x 50.000.0002.500.000PPh > 50.000.000 (15%) 15% x 18.160.0002.724.000PPh TOTAL yg harus dibayar 1 tahun5.224.000PPh TOTAL yg harus dibayar 1 bulan435.333
PAJAK PENGHASILANWAJIB PAJAK BADAN
PPH TERUTANGPeredaran Bruto s/d Rp. 4.800.000.000Ph terutang = 50% x 25% x PPh kena pajak
NON PKPPERHITUNGAN PPH DG PEMBUKUAN
PENGUSAHAPER TAHUN%Peredaran usaha420.000.000100%HPP336.000.000 80%Penghasilan Bruto 84.000.000 20%Biaya usaha (gaji, listrik dll) 55.200.000 13%Penghasilan Neto 28.800.000 7%
LANJUTAN
PENGUSAHAPER TAHUN (Rp)KETPenghasilan Neto28.800.000PPh per tahun 3.600.00050% x 25% x 28.800.000PPh per bulan 300.0001/12 x 3.600.000
PKPPERHITUNGAN PPH DG PEMBUKUAN
PENGUSAHAPER TAHUN%Peredaran usaha840.000.000100%HPP756.000.000 90%Penghasilan Bruto 84.000.000 10%Biaya usaha (gaji, listrik dll) 55.200.000 7%Penghasilan Neto 28.800.000 3%
LANJUTAN
PENGUSAHAPER TAHUN (Rp)KETPenghasilan Neto28.800.000PPh per tahun 3.600.00050% x 25% x 28.800.000PPh per bulan 300.0001/12 x 3.600.000
PKP DIKENAKAN PMPK
KETERANGANRpRpPeredaran usaha 1 tahun840.000.000PPn keluaran = 1/11 x 840.000.00076.363.636Asumsi HPP = Pembelian756.000.000DPP = 10/11 x 756.000.000687.272.727 PPn Masukan = 1/11 x756.000.000 68.727.273 (-)PMPK 1 tahun 7.636.364
PMPK 1 bulan asumsi 1/12 x PMPK 1 thDibayar per bulan dg perhitungan 636.364
PAJAK PENGHASILANWAJIB PAJAK ORANG PRIBADISEBAGAI KARYAWAN
TN. ALI Bekerja pada perusahaan PT Askes per 1 Jan 2009, dg memperoleh gaji sebulan Rp. 1.650.000 dan membayar iuran pensiun sebesar Rp. 25.000. Tn. Ali K/0 . Pd bl Juni 2009 menerima kenaikan gaji menjadi Rp. 1.750.000 sebulan yg berlaku surut sejak 1 Jan 2009. Dg adanya kenaikan gaji yg berlaku surut tsb Tn. Ali menerima uang rapel sebesar Rp.500.000 yang merupakan kekurangan gaji untuk bulan Januari s/d Mei 2009. Bgm perhitungan PPh Ps 21 sebelum ada kenaikan dan sesudah ada kenaikan, juga adanya uang rapel.
TN. ALI PPH PS 21 JANUARI - MEI
KETERANGANRpRpGaji 1 bulan1.650.000Biaya jabatan 5% (< 500.000)82.500Iuran pensiun25.000107.500 (-)Ph Net 1 bulan1.542.500Ph Net 1 tahun18.510.000PTKP WP K/017.160.000 (-)Ph Kena Pajak 1 tahun1.350.000PPh Ps 21 1 th = 5% 67.500Jan Mei per bl 5.625
TN. ALI PPH PS 21 JUNI - DESEMBER
KETERANGANRpRpGaji 1 bulan1.750.000Biaya jabatan 5% (< 500.000)87.500Iuran pensiun25.000112.500 (-)Ph Net 1 bulan1.637.500Ph Net 1 tahun19.650.000PTKP WP K/017.160.000 (-)Ph Kena Pajak 1 tahun2.490.000PPh Ps 21 1 th = 5% 124.500Jan Mei per bl 10.375
LANJUTAN TN. ALIPenghitungan PPh Ps 21 atas uang rapel selama 5 bl:
PPh Ps 21 Jan-Mei 2009 atas gaji setelah kenaikan yg hrs dibayar : 5x 10.375=51.875PPh Ps 21 sbl kenaikanYg tlh dibayar : 5x 5.625= 28.125(-)Kekurangan PPh Ps 21 = 23.750
********