Post on 19-Oct-2020
GEMILANG TARIGANKetua Umum
Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia(APTRINDO)
Jakarta, 16 Juli 2020
MARKET OUTLOOK KEDEPAN SEKTOR TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
AKTIVITAS TRUCKING: Peran Aptrindo dalam Mengintegrasikan Layanan Transportasi Angkutan Barang
Mengintegrasikan dan Menghubungkan infrastruktur:
Simpul-Simpul Transportasi (Pelabuhan, Bandara, Stasiun Kereta Api, Terminal, PusatDistribusi);Jaringan Transportasi (AngkutanTruk, Laut, Udara);
Mendukung AksesibilitasAntar Kawasan
Konektivitas dan Aksesibilitas
Kawasan Industri
KawasanEkonomi Pariwisata Khusus
Kawasan
Mengintegrasikan LayananTransportasi angkutan Barangbaik moda laut, udara, darat,dan kereta api melalui sistemantarmoda / multimoda.
Implementasi Angkutan Multimoda
3
TRUK merupakanSarana angkutanbarang (sarana
distribusi Logistik) yang paling efisiendan murah untuk
jarak kurang dari 400 Km dibandingkan
Kereta Api atau Kapal
KENAPA MENGGUNAKAN TRUK: Truk Paling Efisen dan Murah Untuk Jarak Dekat
TRUK
KERETA
KAPAL
Mengapa Truk Mendominasi, Murah dan Efisien
1. Operasional: Angkutan truk memilik kecenderungan untuk berkelebihan muatan (sampai hampir 2x muatan yangdiperbolehkan)
2. Struktur biaya: Tidak ada access charges, truk diperbolehkan menggunakan bbm bersubsidi, sebagian besarperusahaan truk mengabaikan biaya depresiasi dan biaya perawatan minimum meskipun usia kendaraan sebagianbesar lebih dari 10-15 tahun, serta pengemudi tidak memiliki asuransi
3. Praktik bisnis: Lebih dari 90% truk yang melayani rute Jakarta-Surabaya menggunakan sistem pembayaran lumpsum untuk pengemudi, dengan rata-rata sebesar 4,2 juta rupiah (setara 350 USD) untuk 1x perjalanan pp.
Note: Dari keseluruhan alat transportasi angkutan barang, 90% masih menggunakan truk.
KENAPA MENGGUNAKAN TRUK: Murah dan Efisien
5
Sumber: BPS4.69
10.67
99.81
1.27
1.6
2.9
3.91
2.06
0.432.32
0.02
6.94
7.23
.06
5.21
5.45
5.91
4.48
3.85
1.82
Jasa Keuangan dan Asuransi
Jasa-jasa Lainnya
Perdagangan
Transport & Gudang
Infokom
Manufaktur
Listrik, Gas dan Air
Konstruksi
Pertanian
Pertambangan
Sektor Primer
0,18%yoy
Sektor Sekunder
2,38%yoy
Sektor Tersier
4,62%yoy
Q1 2020Q1 2019
Pertumbuhan SektorTransportasi dan pergudanganselama Q-I 2020 Sangatmemperihatinkan (MenurunDrastis)
Pertumbuhan sektor Transportasi dan
Pergudangan selama Kwartal - I 2020
sangat menurun drastis yakni hanya
1,27 %, MENURUN hampir 4 kali lipat
di bandingkan Kuwartal - I 2019
10
Pertumbuhan Sektoral Q1-2020 (%, yoy)
KONDISI BISNIS SEKTOR TRANSPORTASI & PERGUDANGAN TAHUN 2020 (SAAT INI)
Bisnis Trucking Sebelum Pandemi CovidTumbuh Pesat:
1. Armada Truk : Tahun 2019 Pertumbuhan jumlahTruk di Indonesia meningkat pesat, tumbuh 7%(93.594 unit).
2. Pasar: Potensi pasar jasa logistik pertumbuhansekitar 15,2 % sampai tahun 2019
3. Investasi: Tahun 2019 realisasi investasi angkutanbarang selama 2019 mencapai Rp.139 triliun
4. Kontribusi Pajak: Tahun 2019 Kontribusi pajak baginegara dari sektor angkutan barang danpergudangan mencapai Rp. 50,3 triliun atautumbuh 18,7%.
KONDISI BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING): SEBELUM Pandemi COVID
-
100.000
200.000
300.000
400.000
500.000
600.000
700.000
2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
139.515 116.096 74.769 66.774 89.348
113.909 93.594 139.515
255.611
330.380
397.154
486.502
600.411
694.005
Penjualan Truk Kumulatif
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019Penjualan Truk 139.515 116.096 74.769 66.774 89.348 113.909 93.594 Kumulatif 139.515 255.611 330.380 397.154 486.502 600.411 694.005
Pertumbuhan Jumlah Truk Tiap TahunCenderung Meningkat
Sumber : Gaikindo Diolah
Bisnis Trucking Dimasa Pandemi CovidMenurun Drastis:
1. Armada Truk : Selama pandemi Covid 2020 tidakbanyak Perusahaan Trucking yang membeli Truk.
2. Kontribusi Pajak: Dalam Semester 1 2020Kontribusi pajak bagi negara dari sektor angkutanbarang dan pergudangan hanya Rp. 19,99 triliunatau tumbuh 4,6% ( -6,4% dibandingkan semesterpertama 2019).
3. Saat Covid : Tahun 2020 (6 bulan terakhir omsetperusahaan usaha angkutan barang telah menurunhampir 60%
KONDISI BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING): DIMASA/SAAT Pandemi COVID
Sumber : Kemenkeu Diolah
KERUGIAN YANGDIALAMI
PENGUSAHA TRUK SELAMA PANDEMI COVID
BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN TERGANGGU
PERUSAHAAN DAN ARMADA TRUK
KONDISI BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING):Mengalami Kerugian
Uraian Jumlah
Total Jumlah Perusahaan Bisnis Trucking di seluruh Indonesia 1.900 Perusahaan
Total Jumlah armada Truk Anggota Aptrindo yang beroperasi
melayani Distibusi Logistik setiap hari
43.351 unit Truk
Jumah Pegawai Perusahaan Truk termasuk Sopir 73.635 Orang
Jumlah Armada Truk yang beroperasi dimasa Wabah Covid 19 17.340 Unit Truk
(HANYA 40%)
• Omset perusahaan rata-rata menurun 60% - 90%
• Ada sekitar 26.011 kendaraan truk (60%) menganggur di garasi ( tidak beroperasi) karenamuatan tidak ada selama 5 bulan terakhir
• Perusahaan Kesulitan bayar Kredit kendaraan, kewajiban bayar kredit/cicilannya telahmembebani perusahaan karena kendaraan tidak beroperasi
• Sebanyak 38. 983 Sopir mengganggur (tidak beroperasi/ jalan), Telah membebani biayaoperasional perusahaan karena mereka masih menerima penghasilan dari perusahaan walautidak full
• Rata-rata perusahaan truk hanya bisa bertahan 3 bulan untuk bisa mempertahankanpegawai dan pembayaran kredit
• Fokus perusahaan saat ini berusaha mempertahankan karyawan agar tidak PHK
FAKTOR BERPENGARUH MENURUNNYA BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING) SAAT INI: Penurunan Utilisasi Industri Manufaktur Mempengaruhi Utilisasi Bisnis Trucking
Industri Manufaktur adalah KONSUMEN utama Perusahaan Trucking Kinerja Industri Manufaktur sangat mempengaruhi kinerja Trucking Utilisasi Industri yang menurun selama pandemi Covid-19 (40-50%)
FAKTOR BERPENGARUH MENURUNNYA BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING) SAAT INI: Penurunan Menurunnya Realisasi kinerja ekspor dan impor
Aktivitas perdagangan berkaitan aktivitas pelabuhan adalah KONSUMEN utama Perusahaan Trucking Kinerja Ekspor Impor sangat mempengaruhi kinerja TruckingMenurunnya Realisasi kinerja ekspor dan impor Mempengaruki utilisasi
angkutan barang di pelabuhan
COVID-19 telah berpengaruh pada perekonomian indonesia dari sisi konsumsi dan sisi dunia usaha, Dampaknya telahterasa di sektor Transportasi yang pertumbuhannya hanya 1,3% pada Quartal I -2020, Lambatnyapertumbuhan di sektor transportasi masih akan mempengaruhi sektor transportasi sampai akhir Tahun 2020
11
Sumber: Kemenkeu RI
TANTANGAN BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING) KEDEPAN: Menurunnya Pertumbuhan Ekonomi Nasional akan Berdampak pada Sektor Transportasi
Impact of Coronavirus (COVID-19) on Public Transit usage
Keterangan:1. Terjadi penurunan penggunaan angkutan publik secara signifikan di beberapa negara menurut aplikasi Moovit;2. Penurunan demand akibat perubahan mobilitas dan kebijakan lockdown (PSBB), dll. di masa pamdemi Covid19.3. Di Indonesia (Jakarta) mengalami penurunan penggunaan angkutan publik sebesar 81,4% per 5 Juni 20204. moovit.com merupakan aplikasi untuk mengetahui rute dan jadwal transportasi publik secara real-time
https://moovit.com/blog/coronavirus-effect-public-transportation-worldwide/
TANTANGAN BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING) KEDEPAN: Dampak Covid-19 Terhadap Sektor Transportasi Sangat signifikan, termasuk bisnis Trucking kedepan
PHK atauDirumahkan
2,52% responden mengalami PHK akibat perusahaan tutup
18,34% masih bekerja namun sementara dirumahkan
Wabah COVID-19 telah mempengaruhi pendapatan pekerja di sektor transportasi dan Pergudangansekitar 70% mengalami penurunan
62.6
37.4
Transportasi
danPergudangan
TANTANGAN BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING) KEDEPAN: Mempertahankan tidak terjadi PHK di Sektor Transportasi & Pergudangan
Wabah Covid telah mempengaruhi kinerja perusahaan Transportasi dan pergudangan, hal ini dapat terlihat daribanyaknya perusahaan yang melakukan PHK dan merumahkan Pegawai dan pengurangan insentif bagi pegawai
Sumber: BPS (Hasil Survei Sosial Demografi Dampak Covid 19 2020)
35,78% responden yang bekerja mengalami penurunan pendapatan
KEKUATAN BETAHANAgar bisnis Trucking dapat
bertahan Saat Pandemi Covid
KOMPETISI TINGGI/ORDER TERBATASTeknologi untuk peningkatan daya
saing truk
BIAYA OPERASIONAL LEBIH TINGGI disebabkan harus mentaati Protokol
Kesehatan
• Pandemi Covid telah mendorong perusahaan angkutan Truk untuk beradaptasimenggunakan teknologi (digitalisasi armada Truk) agar dapat bertahan saat pandemi
• Mahalnya investasi IT merupakan hambatan utama bagi perusahaan Trucking maupunpengguna jasa angkutan barang (konsumen) menggunakan TI di perusahaan.
KONDISI
• Kolaborasi
• Transformasi digital akan menekan biaya logistik sampai 10 % (efisien)
Harus ada dukungan dan komitmen dari pemerintah melalui:
KomitmenMenjadikan operasional angkutan barang menjadi lebih efektif sekaligus hemat biaya
Dukungan Penyediaan infrastruktur IT di setiap layanan publik dan penyediaan stimulus bagipelaku usaha (pengusaha Truk) yang mengimplementasikan IT,
EFISIENSI DAN DIGITALISASI
ARMADA TRUK
TANTANGAN BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING) KEDEPAN: Efisiensi dan Digitalisasi
ORIENTASI KECEPATAN DIPENUHI MELALUI MODERENISASI ARMADA TRUK, APABILA: Pemerintah memberikan kebijakan fiskal peremajaan truk-truk melalui stimulus fiskal (bebas
PPh dan PPN bagi usaha truk, bebas biaya balik nama kendaraan serta pemerintahmendorong sistem pendanaan murah dengan bunga 4-5 persen/tahun.
Implementasi transformasi digital atau penggunaan IT pada armada Truk di implementasikansecara menyeluruh pada setiap layanan publik di pusat mapupun di daerah, sehingga kegiatanoperasional angkutan barang menjadi lebih efektif dan hemat biaya.
• Saat ini, sektor angkutan Truk mengalami banyak tantangan yang sangat dinamis, seiringdengan kebijakan ODOL dan kondisi jalan yang semakin bagus, sehingga berdampak padabisnis jasa angkutan Truk. Para Pelaku usaha Truk harus merubah orientasi jasa angkutan daridaya angkut banyak kepada orientasi kecepatan pengiriman barang yang cepat (speed)
UMUM
TANTANGAN ARMADA TRUK
KEDEPAN
• Banyak Truk sudah tua (banyak umur truk lebih dari 10-15 tahun)
• Kondisi infrastruktur jalan tol semakin baik
• Tarif Angkutan barang cenderung turun
• BanyakkKecepatan truk tidak memenuhi syarat kecepatan di jalan tol.
• Pengusaha Truk kesulitan melakukan peremajaan Truk karena tidak ada insentif daripemerintah dalam pengedaan Truk Baru
KONDISIARMADA TRUK
SAAT INI
TANTANGAN BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING) KEDEPAN: Orientasi Kecepatan/Speed
Distribusi Logistik selama Pandemi Covid harus tetaapberjalan
Ketersediaan sarana pendukung dan upaya pencegahanpenularan terhadap pengemudi dan armada angkutansangat Penting menjamin kelancaran distribusi logistik.
Pemanfaatan IT di area muat barang dan bongkar barangsangat penting agar tidak terjadi antrian kendaraan
Menyediakan sarana tempat parkir diperjalanan (rest area)sangat penting dalam upaya mencegah Penularan terhadapPengemudi dan Armada Angkutan
• Tempat/Area Muat Barang selalu Antri
• Selama di Perjalanan kondisi jalan senantiasa Macet
• Tempat/Area Bongkar Barang selalu Antri
• Rempat Peristirahatan (rest Area) tempat parkirkendaraan Terbatas
KONDISI
TANTANGAN ARMADA
TRUK KEDEPAN
TANTANGAN BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING) KEDEPAN: Pencegahan Penularan terhadap Pengemudi dan Armada Angkutan
PARADIGMA BARU DI SEKTOR ANGKUTAN BARANG
Paradigma Baru di Sektor AngkutanBarang telah menambah beban biayayang harus di keluarkan Perusahaan
17
PERMASALAHAN USULAN SOLUSI KEBIJAKAN/STIMULUS
JUMLAH TENAGA KERJA
1. Dalam 5 bulan terakhir terjadi penurunanomset perusahaan Truk mencapai 60% danpotensi bisa menurun lagi mencapai 90%.maka perusahaan akan kesulitan untukbertahan karena proses recovery bagiperusahaan bisa mencapai selama 1-2 tahun.apabila gagal recovery maka akan terjadi PHKbesar-besaran
2. Mnimnya order saat ini maka banyakperusahaan akan kesulitan bayar pinjamankepada bank dan non bank (leasing).
3. Saat ini perusahaan berusaha untuk bertahandengan tidak melakukan PHK, makaperusahaan perlu dukungan insentif relaksasipajak penghasilan sebagai upaya meringankanbeban perusahaan. Apabila perusahaan gulungtikar maka pemerintah akan kehilanganpotensi pajak dari jasa angkutan barang.
1. Relaksasi Pengembalian Pinjaman pokokbagi perusahaan jasa angkutan barangselama 12 bulan baik kredit investasimelalui Bank atau Non-Bank (leasing.
2. Penurunan suku bunga pinjamansebesar 50%.
3. Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal21) ditiadakan selama 12 Bulan
4. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 23(PPh Pasal 23)
5. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 25(PPh Pasal 25) tahun 2019
6. Bantuan BLT bagi Sopir angkutanBarang
7. Kepastian berusaha dan beroperasikendaran di lapangan
Perusahaan anggotaAptrindo di seluruhIndonesia ada sebanyak1.900 perusahaan denganmempekerjakan sebanyak73.635 Orang Karyawandan Sopir, denganperincian 8.663 OrangKaryawan office dan64.972 orang Sopir
(TERACAM PHK)
TANTANGAN BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING) KEDEPAN: Kebijakan Stimulus bagi Perusahaan Truk agar bisan tetap Bertahan
18
APTRINDOGraha APTRINDO
Jl. Raya Sulawesi No.23, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta Tel: (021) 43900464
Email: dppsekretariat@aptrindo.or.id