SELASA, 21 SEPTEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA BMKG … filePlum pang yang ramai dengan keluar masuknya...

1
Megapolitan | 5 SELASA, 21 SEPTEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA Pemkot Bekasi bersama-sama dengan Mochtar Muhammad memberi atau menjanjikan se- suatu, yaitu uang sebesar Rp400 juta kepada Suharto selaku Ke- pala Subauditoriat Jabar III pada BPK Perwakilan Jabar dan Enang Hernawan selaku Kepala Seksi Wilayah Jabar III B BPK Jabar,” ujar Rudi. Kasus ini diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK menangkap Herry Luk- mantohari dan Herry Suparjan saat menyerahkan uang kepada Suharto pada 21 Juni. KPK me- nyita uang Rp200 juta saat itu P REDIKSI Jakarta teng- gelam pada 2030 diper- kuat hitungan Badan Meteorologi Klimato- logi dan Geofisika (BMKG). BMKG menyatakan hujan eks- trem di Ibu Kota berdampak pa- da kondisi tanah yang tidak lagi bisa menampung volume air. “Tanah di Jakarta saat ini dalam kondisi jenuh. Hal ini disebabkan cuaca ekstrem yang kerap terjadi,” ungkap Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Edvin Aldrian, kemarin. Jarak hujan ke hujan di Jakar- ta cenderung pendek. Fenome- na rapatnya jarak itu sering disebut masa Osilasi Madden Julian (OMJ). OMJ ialah sebuah gerakan awan yang diproduksi di atas Samudra Hindia (sebe- lah barat Indonesia) kemudian bergerak ke timur di sepanjang ekuator untuk menempuh satu siklus putar dengan periode 40-50 hari atau bisa melebar menjadi 30-60 hari. Hal ini mengakibatkan pe- ngaruh besar. Apalagi lahan disesaki permukiman membuat resapan air semakin sedikit. “Bulan yang seharusnya mu- sim kemarau seperti April hing- ga Juli justru didominasi hujan. Seharusnya untuk jarak antara basah ke basah sekitar 50-90 hari, tapi kini berubah menjadi 30 hari. Masa transisi yang terlalu cepat ini menyebabkan tanah tidak punya jeda untuk kering,” tandas Edvin. BMKG mencatat curah hujan cukup tinggi dalam 25 tahun ter- akhir dengan rata-rata dua miliar meter kubik per tahun. Namun, tanah hanya bisa menyerap 26,6% atau 532 juta meter kubik. Sisanya 73,4% atau 1.468 juta meter kubik mengalir ke laut. BMKG meramalkan Septem- ber lebih basah dibandingkan Agustus. Jika kondisi tanah tak stabil menyerap air, banjir bandang bakal terjadi. Terlebih, hujan di Jakarta akhir-akhir ini tipe torensial, yaitu hujan deras yang sangat lebat dan cende- rung menyebabkan banjir. Sebelumnya, Direktur Ekse- kutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Ubaidillah memprediksi Jakarta teng- gelam 2030 apabila Pemprov DKI tidak memperhatikan keseimbangan ekologis. Dasarnya, antara lain, pem- bangunan di Jakarta tidak lagi BMKG Benarkan DKI Tenggelam Kepedulian warga kota akan menghindarkan Jakarta dari kehancuran. Asni Harismi MI/RAMDANI TERJEBAK KEMACETAN: Truk terjebak kemacetan panjang saat akan memutar di putaran Toyota Jalan Yos Sudarso, Jakarta, kemarin. Kemacetan terjadi karena pengalihan arus akibat amblesnya badan Jalan RE Martadinata beberapa hari lalu. Kendaraan pengangkut kontainer dan umum lainnya yang akan menuju arah Ancol pun harus masuk melalui pintu Tol Yos Sudarso atau lewat Jalan Sunter. memperhatikan keseimbangan ekologis. Terbukti saat ini luas ruang terbuka hijau yang dimi- liki hanya 9,6% dari 661.52 kilo- meter persegi luas Jakarta. “Dengan pertimbangan bu- ruknya tata kota Jakarta, ke- mungkinan ketinggian permu- kaan genangan air di Jakarta pada Januari 2011 lebih 250 cm,” papar Ubaidillah. Evaluasi proyek Wakil Ketua DPRD DKI Jakar- ta Sayogo Hendrosubroto me- minta Pemprov DKI menyikapi dengan serius prediksi Jakar- ta bakal tenggelam. ‘’Banyak gedung memperhatikan tata lingkungan, tetapi yang tidak memenuhi kriteria juga sangat banyak,’’ katanya, kemarin. Bangunan yang tidak meme- nuhi kriteria umumnya proyek pemerintah. Setiap proyek terke- san hanya formalitas. Bangunan tersebut wajib dievaluasi teru- tama yang lokasinya di Jakarta Utara dan Jakarta Barat karena wilayah tersebut rawan banjir. Gubernur DKI Fauzi Bowo mengaku ancaman banjir me- mang menakutkan. Namun de- ngan kesigapan, persiapan, dan antisipasi yang baik, bencana tersebut harusnya bisa dihalau. ‘’Bagaimanapun kalau me- mang kita peduli, pasti kita tidak akan membiarkan kota ini hancur. Apalagi jika memang ada ancaman tenggelam,’’ tandas Fauzi. (Ssr/J-1) [email protected] Pembelian Rusunami oleh Pejabat Harus Dibatalkan Yos Sudarso Jadi Macet Total PENGALIHAN arus lalu lin- tas akibat amblesnya Jalan RE Martadinata menyebabkan ke- macetan panjang di ruas Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, kemarin. Kemacetan berlangsung dari pagi hingga tadi malam pukul 18.30 WIB, situasi malah semakin parah. Antrean kendaraan di- dominasi truk, kontainer, bahkan sepeda motor sulit melintas. Kendaraan macet mulai de- pan Kantor Polres Jakarta Utara hingga putaran depan Mal Ar- tha Gading. Kemacetan sema- kin parah karena pertemuan arus lalu lintas di Plumpang. Di lokasi tersebut terdapat depo pengisian bahan bakar Plumpang yang ramai dengan keluar masuknya truk peng- angkut bahan bakar. Truk-truk memutar di u-turn depan Mal Artha Gading lalu masuk ger- bang Tol Plumpang. Pada hari biasa, areal ini se- betulnya sudah macet. Dengan ditambah pengalihan arus lalu lintas akibat amblasnya Jl RE Martadinata, volume kendara- an berlipat, khususnya penam- bahan kendaraan besar seperti truk, tronton, dan kontainer. Kasatlantas Polres Jakut Kompol Irvan Prawira menco- ba mengatasi dengan menam- bah 14 personel. Sayangnya, upaya tersebut tidak banyak membawa perubahan karena jalan tetap macet total. Jalan RE Martadinata ditutup total selama dua bulan dari Ter- minal Tanjung Priok ke Ancol maupun sebaliknya. Lalu lintas dari Ancol ke Tan- jung Priok diarahkan melewati Jl Danau Sunter Barat-Jalan Danau Sunter Utara-Jalan Yos Sudarso- Tanjung Priok. Untuk kendaraan berat diarahkan melalui Jalan Danau Sunter Selatan-Jalan Yos Sudarso-Tanjung Priok. Sementara itu, arah sebalik- nya dibuat berputar di pos 3 Pelabuhan melalui Jl Enggano-Jl Yos Sudarso-Jl Gaya Motor/Jl Danau Sunter Selatan-Jl Danau Sunter Barat/Jl H Benyamin Sueb, Kemayoran-Jalan RE Mar- tadinata. Teliti tiga ruas Untuk mengantisipasi ke- mungkinan jalan ambles lagi, Direktur Bina Teknik Ditjen Bina KETUA DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatine meminta kepada Wali Kota Tangerang Wahidin Halim agar bertindak tegas terhadap para pejabat di wilayahnya yang telah menja- dikan rusunami The Colour di kompleks Perumahan Modern Land, Kota Tangerang, Banten, sebagai lahan bisnis. Selain itu, menurutnya, Wali Kota Tangerang juga harus mem- blacklist pengembang rusunami tersebut karena telah memasar- kan tempat tinggal bersubsidi itu kepada orang yang tidak berhak. “Ini sudah menyalahi perun- tukan dan wali kota harus bertin- dak tegas dengan cara turun ke bawah guna mencari tahu siapa saja para pejabat di wilayahnya yang telah merebut hak masya- rakat kecil itu,” kata Herry di Tangerang, Banten, kemarin. Apabila sudah diketahui, lanjutnya, pejabat tersebut ha- rus dijatuhi sanksi. “Minimal proses jual belinya dibatalkan,” kata Herry yang berasal dari Fraksi Demokrat. Ketentuan itu, tambahnya, bukan hanya berlaku kepada para pejabat Pemkot Tangerang, melainkan juga kepada para pe- ngusaha yang memiliki peng- hasilan lebih. “Ini terjadi karena adanya kongkalikong dengan pengembang sehingga pejabat itu bisa memiliki beberapa unit di rusunami untuk dijadikan rumah kontrakan,” kata dia. Karena itu, lanjut Herry, da- lam waktu dekat ini pihaknya juga akan melakukan sidak ke rusunami itu untuk mengetahui para pejabat yang memiliki la- han bisnis di rumah susun yang bersubsidi tersebut. Berdasarkan aturan yang ada, pembeli rusunami adalah ma- syarakat yang belum memiliki rumah dan berpenghasilan di ba- wah Rp4 juta. Tapi pada kenyata- annya, banyak pemilik rusunami adalah pejabat dan pengusaha yang memiliki dana berlimpah. Hal itu dibenarkan oleh Johan, salah seorang penghuni Unit Yel- low di rusunami tersebut. Juru bicara PT Modern Land Tbk, Maruli S, mengatakan se- laku pengembang pihaknya ha- nya bertugas untuk membangun dan memasarkan rusunami itu. Adapun ketentuan subsidinya di tangan pemerintah. “Di sini kami hanya membangun dan apabila ada orang yang mampu membeli rusunami tersebut tanpa harus menerima subsidi, ya kami beri- kan,” kata Maruli. (SM/J-2) Wali Kota Bekasi Disebut Dalangi Suap BPK Jabar WALI KOTA Bekasi Mochtar Muhammad diduga sebagai otak pelaku penyuapan pegawai BPK Jawa Barat. Tujuannya agar laporan keuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berstatus wajar tanpa pengecualian (WTP). Jika berstatus WTP, pemkot akan mendapat insentif Rp40 miliar dari Departemen Keuangan. “Wali Kota Bekasi menyam- paikan, kalau mendapat penilai- an WTP, bisa dapat insentif Rp40 miliar,” kata jaksa penuntut umum Rudi Margono di hadap- an majelis hakim Pengadilan Tipikor di Jakarta, kemarin. Laporan keuangan Pemkot Bekasi, ujar Rudi, semula bersta- tus wajar dengan pengecualian (WDP) yang akan mendapat insentif Rp18 miliar. “Herry Lukmantohari, Ke- pala Inspektorat Kota Bekasi; Herry Suparja, Kepala Bidang Aset dan Akuntansi Dinas Pen- dapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah; dan Tjandra Utama Effendi selaku Sekretaris Daerah dan menyita Rp72 juta lagi dari rumah Suharto. Sidang Bansos Depok Dari Depok dilaporkan, sidang dana bantuan sosial (bansos) di PN Kota Depok ricuh. Pasalnya, jaksa Rohim menuntut terdakwa mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mien Hartati, 56, dan Direktur Utama PT Karya Profesi Mulia (KPM) Yusuf Efendi, 37, terlalu rendah. Jaksa menuntut tiap terdakwa satu tahun empat bulan potong masa tahanan dan denda Rp50 juta. Ketua Gerakan Membangun Masyarakat Kota Depok Kasno berteriak-teriak memprotes tun- tutan jaksa. “Saya tidak terima tuntutan itu. Masa pelaku tindak pidana korupsi hanya dituntut ringan,” tandasnya. Kasno menyesalkan anggota DPRD Jabar dari Fraksi PKS Benni Bambang Erawan yang diduga menerima dana bansos Rp125 juta tak diproses secara hukum. (CC/KG/J-5) MI/USMAN Mochtar Muhammad Wali Kota Bekasi Tanah di Jakarta saat ini dalam kondisi jenuh. Hal ini disebab- kan cuaca ekstrem yang kerap terjadi.” Edvin Aldrian Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG Marga Purnomo menyatakan pihaknya akan meneliti sejum- lah ruas jalan sekitar wilayah pantai dan laut yang rawan terkena dampak abrasi air laut. Kawasan itu antara lain ruas Jalan Cilincing-Bundaran Kela- pa Gading, ruas Stasiun Tanjung Priok-Ancol, dan sisa ruas Jalan RE Martadinata. Untuk memastikan ruas jalan di wilayah perairan aman dari abrasi, sambung dia, tim pe- neliti Kementerian PU akan menggunakan alat pemantau berupa georadar. Menurut Wakil Menteri PU Hermato Dardak, ruas jalan yang berpotensi mengalami penurunan tanah butuh penga- wasan dan penanganan khusus pemerintah. (*/CS/J-1)

Transcript of SELASA, 21 SEPTEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA BMKG … filePlum pang yang ramai dengan keluar masuknya...

Megapolitan | 5SELASA, 21 SEPTEMBER 2010 I MEDIA INDONESIA

Pemkot Bekasi bersama-sama dengan Mochtar Muhammad memberi atau menjanjikan se-suatu, yaitu uang sebesar Rp400 juta kepada Suharto selaku Ke-pala Subauditoriat Jabar III pada BPK Perwakilan Jabar dan Enang Hernawan selaku Kepala Seksi Wilayah Jabar III B BPK Jabar,” ujar Rudi.

Kasus ini diungkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK menangkap Herry Luk-mantohari dan Herry Suparjan saat menyerahkan uang kepada Suharto pada 21 Juni. KPK me-nyita uang Rp200 juta saat itu

PREDIKSI Jakarta teng-gelam pada 2030 diper-kuat hitungan Badan Meteorologi Klimato-

logi dan Geofisika (BMKG). BMKG menyatakan hujan eks-trem di Ibu Kota berdampak pa-da kondisi tanah yang tidak lagi bisa menampung volume air.

“Tanah di Jakarta saat ini da lam kondisi jenuh. Hal ini di se babkan cuaca ekstrem yang kerap terjadi,” ungkap Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kua litas Udara BMKG Edvin Aldrian, kemarin.

Jarak hujan ke hujan di Jakar-ta cenderung pendek. Fenome-na rapatnya jarak itu sering di sebut masa Osilasi Madden Julian (OMJ). OMJ ialah sebuah gerakan awan yang diproduksi di atas Samudra Hindia (sebe-lah barat Indonesia) kemudian bergerak ke timur di sepanjang ekuator untuk menempuh satu siklus putar dengan periode 40-50 hari atau bisa melebar menjadi 30-60 hari.

Hal ini mengakibatkan pe-nga ruh besar. Apalagi lahan di sesaki permukiman mem buat resapan air se ma kin sedikit.

“Bulan yang seharusnya mu-sim kemarau seperti April hing-ga Juli justru didominasi hujan. Seharusnya untuk jarak antara basah ke basah sekitar 50-90 hari, tapi kini berubah menjadi 30 hari. Masa transisi yang terlalu cepat ini menyebabkan tanah

tidak punya jeda untuk kering,” tandas Edvin.

BMKG mencatat curah hujan cukup tinggi dalam 25 tahun ter-akhir dengan rata-rata dua miliar meter kubik per tahun. Namun, tanah hanya bisa menyerap 26,6% atau 532 juta meter kubik. Sisanya 73,4% atau 1.468 juta meter kubik mengalir ke laut.

BMKG meramalkan Septem-ber lebih basah dibandingkan Agustus. Jika kondisi tanah tak stabil menyerap air, banjir bandang bakal terjadi. Terlebih, hujan di Jakarta akhir-akhir ini tipe torensial, yaitu hujan deras yang sangat lebat dan cende-rung menyebabkan banjir.

Sebelumnya, Direktur Ekse-kutif Wahana Lingkungan Hi dup Indonesia Ubaidillah memprediksi Jakarta teng-gelam 2030 apabila Pemprov DKI tidak memperhatikan keseimbangan ekologis.

Dasarnya, antara lain, pem-bangunan di Jakarta tidak lagi

BMKG Benarkan DKI Tenggelam

Kepedulian warga kota akan menghindarkanJakarta dari kehancuran.

Asni Harismi

“ MI/RAMDANI

TERJEBAK KEMACETAN: Truk terjebak kemacetan panjang saat akan memutar di putaran Toyota Jalan Yos Sudarso, Jakarta, kemarin. Kemacetan terjadi karena pengalihan arus akibat amblesnya badan Jalan RE Martadinata beberapa hari lalu. Kendaraan pengangkut kontainer dan umum lainnya yang akan menuju arah Ancol pun harus masuk melalui pintu Tol Yos Sudarso atau lewat Jalan Sunter.

memperhatikan keseimbangan ekologis. Terbukti saat ini luas ruang terbuka hijau yang dimi-liki hanya 9,6% dari 661.52 kilo-meter persegi luas Jakarta.

“Dengan pertimbangan bu-ruk nya tata kota Jakarta, ke-mungkinan ketinggian permu-kaan genangan air di Jakarta pa da Januari 2011 lebih 250 cm,” papar Ubaidillah.

Evaluasi proyekWakil Ketua DPRD DKI Jakar-

ta Sayogo Hendrosubroto me-minta Pemprov DKI menyikapi dengan serius prediksi Jakar-ta bakal tenggelam. ‘’Banyak ge dung memperhatikan tata lingkungan, tetapi yang tidak memenuhi kriteria juga sangat banyak,’’ katanya, kemarin.

Bangunan yang tidak meme-nuhi kriteria umumnya proyek pemerintah. Setiap proyek terke-san hanya formalitas. Bangunan tersebut wajib dievaluasi teru-tama yang lokasinya di Jakarta Utara dan Jakarta Barat karena wilayah tersebut rawan banjir.

Gubernur DKI Fauzi Bowo mengaku ancaman banjir me-mang menakutkan. Namun de-ngan kesigapan, persiapan, dan antisipasi yang baik, bencana tersebut harusnya bisa dihalau.

‘’Bagaimanapun kalau me-mang kita peduli, pasti kita ti dak akan membiarkan kota ini hancur. Apalagi jika memang ada ancaman tenggelam,’’ tandas Fauzi. (Ssr/J-1)

[email protected]

Pembelian Rusunami oleh PejabatHarus Dibatalkan

Yos Sudarso Jadi Macet TotalPENGALIHAN arus lalu lin-tas akibat amblesnya Jalan RE Martadinata menyebabkan ke-macetan panjang di ruas Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, ke marin.

Kemacetan berlangsung dari pagi hingga tadi malam pukul 18.30 WIB, situasi malah semakin parah. Antrean kendaraan di-dominasi truk, kontainer, bahkan sepeda motor sulit melintas.

Kendaraan macet mulai de-pan Kantor Polres Jakarta Utara hingga putaran depan Mal Ar-tha Gading. Kemacetan sema-kin parah karena pertemuan arus lalu lintas di Plumpang.

Di lokasi tersebut terdapat de po pengisian bahan bakar Plum pang yang ramai dengan keluar masuknya truk peng-

angkut bahan bakar. Truk-truk memutar di u-turn depan Mal Artha Gading lalu masuk ger-bang Tol Plumpang.

Pada hari biasa, areal ini se-betulnya sudah macet. Dengan ditambah pengalihan arus lalu lintas akibat amblasnya Jl RE Martadinata, volume kendara-an berlipat, khususnya penam-bahan kendaraan besar seperti truk, tronton, dan kontainer.

Kasatlantas Polres Jakut Kom pol Irvan Prawira menco-ba mengatasi dengan menam-bah 14 personel. Sayangnya, upaya tersebut tidak banyak membawa perubahan karena jalan tetap macet total.

Jalan RE Martadinata ditu tup total selama dua bulan dari Ter-minal Tanjung Priok ke Ancol

maupun sebaliknya. Lalu lintas dari Ancol ke Tan-

jung Priok diarahkan melewati Jl Danau Sunter Barat-Jalan Danau Sunter Utara-Jalan Yos Sudarso-Tanjung Priok. Untuk kendaraan berat diarahkan melalui Jalan Danau Sunter Se latan-Jalan Yos Sudarso-Tan jung Priok.

Sementara itu, arah sebalik-nya dibuat berputar di pos 3 Pe labuhan melalui Jl Enggano-Jl Yos Sudarso-Jl Gaya Motor/Jl Danau Sunter Selatan-Jl Danau Sunter Barat/Jl H Benyamin Sueb, Kemayoran-Jalan RE Mar-tadinata.

Teliti tiga ruasUntuk mengantisipasi ke-

mung kinan jalan ambles lagi, Direktur Bina Teknik Ditjen Bina

KETUA DPRD Kota Tangerang Herry Rumawatine meminta kepada Wali Kota Tangerang Wa hidin Halim agar bertindak te gas terhadap para pejabat di wi layahnya yang telah menja-di kan rusunami The Colour di kom pleks Perumahan Modern Land, Kota Tangerang, Banten, sebagai lahan bisnis.

Selain itu, menurutnya, Wali Ko ta Tangerang juga harus mem-blacklist pengembang rusunami tersebut karena telah memasar-kan tempat tinggal bersubsidi itu kepada orang yang tidak berhak.

“Ini sudah menyalahi perun-tukan dan wali kota harus bertin-dak tegas dengan cara turun ke bawah guna mencari tahu siapa saja para pejabat di wilayahnya yang telah merebut hak masya-rakat kecil itu,” kata Herry di

Tangerang, Banten, kemarin.Apabila sudah diketahui,

lan jutnya, pejabat tersebut ha-rus dijatuhi sanksi. “Minimal proses jual belinya dibatalkan,” kata Herry yang berasal dari Fraksi Demokrat.

Ketentuan itu, tambahnya, bukan hanya berlaku kepada para pejabat Pemkot Tangerang, melainkan juga kepada para pe-ngusaha yang memiliki peng-hasilan lebih. “Ini terjadi karena adanya kongkalikong dengan pengembang sehingga pejabat itu bisa memiliki beberapa unit di rusunami untuk dijadikan rumah kontrakan,” kata dia.

Karena itu, lanjut Herry, da-lam waktu dekat ini pihaknya juga akan melakukan sidak ke rusunami itu untuk mengetahui para pejabat yang memiliki la-han bisnis di rumah susun yang

bersubsidi tersebut.Berdasarkan aturan yang ada,

pembeli rusunami adalah ma-syarakat yang belum memiliki rumah dan berpenghasilan di ba-wah Rp4 juta. Tapi pada kenyata-annya, banyak pemilik rusunami adalah pejabat dan pengusaha yang memiliki dana berlimpah. Hal itu dibenarkan oleh Johan, salah seorang penghuni Unit Yel-low di rusunami tersebut.

Juru bicara PT Modern Land Tbk, Maruli S, mengatakan se-laku pengembang pihaknya ha-nya bertugas untuk membangun dan memasarkan rusunami itu. Adapun ketentuan subsidinya di tangan pemerintah. “Di sini kami hanya membangun dan apabila ada orang yang mampu membeli rusunami tersebut tanpa harus menerima subsidi, ya kami beri-kan,” kata Maruli. (SM/J-2)

Wali Kota Bekasi DisebutDalangi Suap BPK Jabar

WALI KOTA Bekasi Mochtar Mu hammad diduga sebagai otak pelaku penyuapan pegawai BPK Jawa Barat. Tujuannya agar laporan keuangan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berstatus wajar tanpa pengecualian (WTP). Jika berstatus WTP, pemkot akan mendapat insentif Rp40 miliar dari Departemen Keuangan.

“Wali Kota Bekasi menyam-paikan, kalau mendapat penilai-an WTP, bisa dapat insentif Rp40 miliar,” kata jaksa penuntut umum Rudi Margono di hadap-an majelis hakim Pengadilan Tipikor di Jakarta, kemarin.

Laporan keuangan Pemkot Bekasi, ujar Rudi, semula bersta-tus wa jar dengan pengecualian (WDP) yang akan mendapat insentif Rp18 miliar.

“Herry Lukmantohari, Ke-pala Inspektorat Kota Bekasi; Her ry Suparja, Kepala Bidang Aset dan Akuntansi Dinas Pen-dapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah; dan Tjandra Utama Effendi selaku Sekretaris Daerah

dan menyita Rp72 juta lagi dari rumah Suharto.

Sidang Bansos DepokDari Depok dilaporkan, sidang

dana bantuan sosial (bansos) di PN Kota Depok ricuh. Pasalnya, jaksa Rohim menuntut terdakwa mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Mien Hartati, 56, dan Direktur Utama PT Karya Profesi Mulia (KPM) Yusuf Efendi, 37, terlalu rendah. Jaksa menuntut tiap terdakwa satu tahun empat bulan potong masa tahanan dan denda Rp50 juta.

Ketua Gerakan Membangun Masyarakat Kota Depok Kasno berteriak-teriak memprotes tun-tutan jaksa. “Saya tidak terima tuntutan itu. Masa pelaku tindak pidana korupsi hanya dituntut ringan,” tandasnya.

Kasno menyesalkan anggota DPRD Jabar dari Fraksi PKS Benni Bambang Erawan yang diduga menerima dana bansos Rp125 juta tak diproses secara hukum. (CC/KG/J-5)

MI/USMAN

Mochtar MuhammadWali Kota Bekasi

Tanah di Jakarta saat ini da lam kondisi jenuh. Hal ini disebab-kan cuaca ekstrem yang kerap terjadi.” Edvin AldrianKepala Pusat Perubahan Iklim dan Kua litas Udara BMKG

Marga Purnomo menyatakan pihaknya akan meneliti sejum-lah ruas jalan sekitar wi layah pantai dan laut yang rawan terkena dampak abrasi air laut. Kawasan itu antara lain ruas Jalan Cilincing-Bundaran Kela-pa Gading, ruas Stasiun Tanjung Priok-Ancol, dan sisa ruas Jalan RE Martadinata.

Untuk memastikan ruas jalan di wilayah perairan aman dari abrasi, sambung dia, tim pe-neliti Kementerian PU akan menggunakan alat pemantau berupa georadar.

Menurut Wakil Menteri PU Hermato Dardak, ruas jalan yang berpotensi mengalami penurunan tanah butuh penga-wasan dan penanganan khusus pemerintah. (*/CS/J-1)