manajemen

Post on 31-Oct-2014

23 views 5 download

Tags:

description

vct

Transcript of manajemen

Afi Atika SaputriAdi Putra R

A Syarifudin Jamal

Latar Belakang• HIV Tanpa Gejala (fase awal)

AIDS• 1 Juli 1987 s.d 31 Maret 2008 :

6130 HIV dan 11868 AIDS• 1 Januari s.d 31 Maret 2008 :

64 HIV dan 727 AIDS (29 JATENG)• Kasus AIDS Kota Semarang : 175 kasus

Mengurangi Angka Kesakitan IMS dan HIV-AIDS

Griya Asa VCT

PKBI JATENG dan Dinas Kesehatan

Tujuan VCT Membantu mengenali perilaku atau kegiatan

yang dapat menjadi sarana penularan virus HIV atau AIDS.

Menyediakan informasi tentang HIV/AIDS, testing HIV, pencegahan dan pengobatannnya.

Memberikan dorongan moril untuk perubahan perilaku yang lebih sehat dan aman.

Memberi dukungan bagi ODHA dan keluarganya dalam menghadapi masalah kesehatannya dan keteraturan mengkonsumsi ARV.

Mengadvokasi masyarakat di sekitar ODHA agar dapat menerima ODHA dan keluarganya.

Pre Test VCT Klien mendapat pelayanan konseling di

ruangan/tempat yang nyaman dan aman

Klien mendapat pelayanan konseling Pre-Test yang terjaga kerahasiaannya

Klien mendapat pelayanan konseling Pre-Test sesuai standar

Klien dapat mengambil keputusan untuk melakukan test HIV dengan bantuan konselor

Klien mendapatkan bantuan untuk dilakukan test HIV

Post-Test VCT Klien mendapatkan hasil pemeriksaan

test HIV dengan penjelasan implikasinya dari konselor

Klien mendapatkan dukungan sesuai dengan hasil test

Klien mendapat dukungan tindak lanjut

1. Kelompok resiko tinggi WPS non lokalisasi, diantaranya :

• WPS jalanan (200 WPS)• WPS panggilan (50 WPS)• WPS panti pijat (400 WPS)

2. Kelompok resiko tinggi WPS lokalisasi

3. Klien rujukan

4. ODHA dan keluarganya serta masyarakat sekitar

Setiap WPS melakukan VC T 3x dalam 1 tahun atau dalam 3 bulan sekali para WPS melakukan VCT rutin.

Melakukan VCT pada pasangan WPS (min : 6 bulan sekali jika pasangan tiap melakukan hubungan seks selalu memakai kondom dan 3 bulan sekali pada pasangan WPS yang sulit dipantau kepatuhannya menggunakan kondom)

Strategi Option Out

dimana kagiatan VCT mejadi satu alur dengan pelayanan

IMS.

1. Melakukan konseling pre test diantaranya : Alasan Tes HIV Pengetahuan Klien tentang HIV-AIDS Kajian Tingkat Resiko Penilaian issue bunuh diri Diskusi kemungkinan hasil tes Kebutuhan dan dukungan lebih lanjut

2. Melakukan test lab HIVa. Tes Antibodi HIV

Rapid TestELISAWestern Blot

b. Tes Antigen HIV PCR

3. Melakukan konseling pasca test, diantaranya : Analisa Kesiapan Klien Manajemen reaksi emosi & dukungan reaksi psikologis Perencanaan dukungan & perawatan Info layanan klinik, KDS, MK, ARV Rencana penurunan resiko Rujukan konseling ke MK, KDS, Layanan Kesehatan, PL,

PMTCT.

4. Mempromosikan layanan MK (Menejeman Kasus) dan merujuk yang reaktif kepada MK.

Melakukan konseling lanjutan bila dirasa perlu, seperti : Konseling tentang kepatuhan berobat Konseling untuk mengungkapkan status HIV/AIDS

klien kepada pasangan.

Kendala Kurangnya kesadaran dan

pengetahuan klien tentang manfaat VCT Ketidaksiapan klien dalam menerima hasil Stigma masyarakat bagi ODHA masih ada

Kurangnya koordinasi dengan pelaksana VCT di tempat lain

September Oktober November

128 176

351

Jumlah WPS yang test VCT

Gambar 1. Diagram Para WPS sekota Semarang yang periksa VCT

September Oktober November

128176

351

53 4171

WPS yang tidak menerima hasil

Total WPS WPS yang tidak menerima hasil

Gambar 1. Diagram Para WPS sekota Semarang yang periksa VCT dan tidak menerima hasil VCT

September : dari 128 WPS , 53 tidak menerima hasil (41 %)

Oktober : dari 176 WPS, 41 WPS tidak menerima hasil (23 %)

November : dari 351 WPs, 71 WPS tidak menerima hasil (20 %)

Kecenderungan para WPS yang periksa VCT dan tidak menerima hasil mengalami penurunan dari bulan ke bulan.

KESIMPULAN

Jumlah penderita HIV-AIDS di Semarang tiap tahun

semakin meningkat

Untuk mengurangi angka kesakitan IMS dan HIV-AIDS,

Griya ASA melaksanakan program VCT

Pelaksanaan VCT terdiri dari 3 tahap, yaitu konseling pre

testing, testing HIV-AIDS, Konseling post testing

Sasaran VCT kelompok resiko tinggi, klien rujukan, ODHA

& keluarganya serta masyarakat sekitarnya, namun target

program VCT untuk menjangkau semua kelompok belum

terpenuhi