Makalah puskesmas

Post on 21-Jul-2015

57 views 1 download

Transcript of Makalah puskesmas

Tugas : Puskesmas

Kapus : LM. ISHAR MASIALA, SKM

“MAKALAH TENTANG PENYAKIT DENGAN GANGGUAN SISTEM

ENDOKRIN DM (DIABETES MELITUS)”

Disusun

Oleh :

Nama : Wa Ode Herlianti

Nim : 11.11.893

Tingkat : 3.A

AKADEMI KEPERAWATAN

PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

2014

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas berkat rahmat dan

karunia-Nyalah kita diberikan nikmat kesehatan hingga sampai sekarang ini. Dan tak

lupa pula shalawat serta salam kita hantarkan kepada junjungan kita Nabi besar

Muhamad SAW.Serta para sahabat-sahabat-Nya, pengikut-pengikutnya hingga akhir

zaman. Dimana yang telah mengajarkan iman dan islam kepada kita, sehingga kita

dapat menikmati indahnya keimanan dan islam.

Dengan penuh rasa syukur saya ucapkan karena dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul “DM ( Diabetes Melitus )” yang diberikan kepada saya sebagai tugas

mengikuti proses pembelajaran di puskesmas wapunto kecamatan duruka.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan partisipasi dari semua pihak dalam

memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini jauh lebih

sempurnah.

Harapan saya makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat

diaplikasikan sebesar-besarnya demi kepentingan Pendidikan Pelayanan Kesehatan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Raha, Februari 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….i

DAFTAR ISI………………………………………………….…………………………..ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...1

C. Ruang Lingkup……………………………………………………………………1

D. Tujuan……………………………………………………………………….…….2

E. Metode Penulisan……………………………………………………………….…2

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian DM(Diabetes Melitus………………………….……………………..3

B. Penyebab DM(Diabetes Melitus)…………...………………….………………...3

C. Patofisiologi DM (Diabetes Melitus )……………….…………………………...4

D. Tanda Dan gejala DM……………………………………………………….…...5

E. Komplikasi DM……………………………………….……………….…………6

F. Penatalaksanaan DM……………..………………………………………………8

BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………….…………………….10

B. Saran………………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Melitus (DM) merupakan sekelompk kelaianan heterogen yang ditandai

oleh kelainan kadar glukosa dalam darah /hiperglikemi (Suzzane C. Smeltzer, 1996 :

1220)

Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemi kronik disertai berbagai

kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi

kronik pada mata, ginjal, neurologis dan pembuluh darah disertai lesi pada membran

basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. (Arif Mansjoer, 1999 : 580)

Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan

klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat

(Sylvia A Price and Lorraiene M. Wilson, 1995 : 1111)

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan Melitus (DM)

merupakan syndrom gangguan metabolisme secara genetis dan klinis termasuk bahwa

Diabetes heterogen akibat defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas dari

insulin yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik baik pada mata, ginjal,

neurologis dan pembuluh darah.

B. Rumusan Masalah

1. Menjelaskan Tentang penyakit DM ?

2. Menjelaskan Tentang penyebab penyakit DM ?

3. Menjelaskan Patofisiologi penyakit DM ?

4. Menjelaskan Tentang Tanda dan gejala penyakit DM ?

5. Menjelaskan tentang komplikasi penyakit DM ?

6. Menjelaskan Tentang penatalaksanaan dari penyakit DM ?

C. Ruang Lingkup

Karena keterbatasan pada diri penyusun dan luasnya materi tentang penyakit DM (

Diabetes Melitus), maka dalam penyusunan makalah ini, penyusun membatasi pada

pembahasan tentang DM (Diabetes Melitus ).

D. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan tentang Penyakit DM (Diabetes mellitus ) adalah :

1. Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit DM

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang penyakiy DM

E. Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini adalah dengan mengambil literature -literature melalui

layanan internet.

BAB II

PEMBAHASAN

A. pengertian

(DM) merupakan syndrom gangguan metabolisme secara genetis dan klinis

termasuk bahwa Diabetes heterogen akibat defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya

efektifitas dari insulin yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik baik pada mata,

ginjal, neurologis dan pembuluh darah.

B. Etiologi (Penyebab)

Adapun salah satu etiologi diabetes melitus (DM) dikarenakan oleh faktor nutrisi

yang berlebihan pada seseorang yaitu obesitas. Kasus yang penulis bina merupakan contoh

salah satu penderita DM yang disebabkan oleh kegemukan (obesitas) dimana faktor nutrisi

yang berlebihan dianggap dapat mengurangi jumlah reseptor di target sel, menyebabkan

resistensi terhadap insulin karena perubahan-perubahan pada post reseptor sehingga

transport glukosa berkurang dan menghalangi metabolisme glukosa intraseluler. Obesitas

menimbulkan faktor-faktor yang bertanggungjawab terhadap defek seluler berupa

bertambahnya penimbunan lemak, komposisi diet dan inaktifitas fisik..

Selain itu factor stress neurologis juga dapat dimasukan sebagai factor presipitasi naiknya

kadar gula darah seseorang. Hal ini disebabkan bila seeorang mengalami stress maka akan

terjadi peningkatan sekresi ACTH dengan segera dan bermakna oleh kelenjar hipofisis

anterior, disertai dengan peningkatan sekresi kortisol dari korteks adrenal

Kortisol merupakan salah satu hormon yang secara langsung dapat meningkatkan sekresi

insulin atau dapat memperkuat rangsangan glukosa terhadap sekresi insulin. Efek

perangsangan dari hormon-hormon ini adalah bahwa pemanjangan sekresi dari salah satu

jenis hormon ini dalam jumlah besar kadang-kadang dapat mengakibatkan sel-sel Betha

Pulau Langerhans menjadi kelelahan dan akibatnya timbul Diabetes (Guyton, 1997 )

C. Patofisiologi

Diabetes Melitus Tipe II adalah suatu kondisi dimana sel-sel Betha pankreas relatif

tidak mampu mempertahankan sekresi dan produksi insulin sehingga menyebabkan

kekurangan insulin. Menurut Dona C Ignativius dalam bukunya Medical Surgical

menyatakan bahwa “Diabetes Melitus (DM) diakibatkan oleh 2 faktor utama, yaitu

obesitas dan usia lanjut.” Obesitas atau kegemukan merupakan suatu keadaan dimana

intake kalori berlebihan dengan sebagian besar berbentuk lemak-lemak sehingga terjadi

defisiensi hidrat arang. Hal ini menimbulkan penumpukan lemak pada membran sel

sehingga mengganggu transport glukosa dan menimbulkan kerusakan atau defek selular

yang kemudian menghambat metabolisme glukosa intrasel. Gangguan-gangguan tersebut

terjadi pula pada post reseptor tempat insulin bekerja, jika gangguan ini terjadi pada sel-sel

pankreas maka akan terjadi hambatan atau penurunan kemampuan menghasilkan insulin.

Hal ini diperberat oleh bertambahnya usia yang mempengaruhi berkurangnya jumlah

insulin dari sel-sel beta, lambatnya pelepasan insulin dan atau penurunan sensitifitas

perifer terhadap insulin. Penurunan produksi insulin dan menurunnya sensitifitas insulin

menyebabkan terjadinya DM..

Jika terdapat defisit insulin, terjadi 4 perubahan metabolik yang menyebabkan

timbulnya hipergikemik,yaitu :

a. Transport glukosa yang melintasi membran sel-sel berkurang

b. Glikogenesis berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah

c. Glikolisis meningkat, sehingga cadangan glikogen berkurang dan glukosa hati

dicurahkan ke dalam darah secara terus menerus melebihi kebutuhan.

d. Glukoneogenesis meningkat dan lebih banyak lagi glukosa hati yang tercurah ke

dalam darah dari hasil pemecahan asam amino dan lemak.

Pada Diabetes Mellitus yang telah lama dan tidak terkontrol, bisa terjadi atherosklerosis

pada arteri yang besar, penebalan membran kapiler di seluruh tubuh, dan perubahan

degeneratif pada saraf perifer. Hal ini dapat mengarah pada komplikasi lain seperti

thrombosis koroner, stroke, gangren pada kaki, kebutaan, gagal ginjal dan neuropati.

D. Manifestasi klinis ( Tanda dan Gejala)

Pada klien dengan DM sering ditemukan gejala-gejala :

a. Kelainan kulit : gatal-gatal, bisul dan luka tidak sembuh

b. Kelainan ginekologis : gatal-gatal sampai dengan keputihan

c. Kesemutan dan baal-baal

d. Lemah tubuh atau cepat lelah

e. Trias gejala hyperglikemi (poliuri, polipagi, polidipsi) ditambah penurunan BB

Sedangkan pada tahap awal klien dengan Diabetes Mellitus Tipe II/ NIDDM mungkin

sama sekali tidak memperlihatkan gejala apapun dan diagnosis hanya dibuat berdasarkan

pemeriksaan darah dan tes toleransi glukosa. Sedangkan pada tahap lanjut klien akan

mengalami gejala yang sama dengan penderita Diabetes Mellitus Tipe I/ IDDM

E. Komplikasi

Komplikasi DM dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu komplikasi akut dan komplikasi

menahun.

a. Komplikasi Metabolik Akut

1) Ketoasidosis Diabetik

Apabila kadar insulin sangat menurun, pasien mengalami hiperglikemi dan

glukosuria berat, penurunan glikogenesis, peningkatan glikolisis, dan

peningkatan oksidasi asam lemak bebas disertai penumpukkan benda keton,

peningkatan keton dalam plasma mengakibatkan ketosis, peningkatan ion

hidrogen dan asidosis metabolik. Glukosuria dan ketonuria juga mengakibatkan

diuresis osmotik dengan hasil akhir dehidasi dan kehilangan elektrolit sehingga

hipertensi dan mengalami syok yang akhirnya klien dapat koma dan meninggal

2) Hipoglikemi

Seseorang yang memiliki Diabetes Mellitus dikatakan mengalami hipoglikemia

jika kadar glukosa darah kurang dari 50 mg/dl. Hipoglikemia dapat terjadi akibat

lupa atau terlambat makan sedangkan penderita mendapatkan therapi insulin,

akibat latihan fisik yang lebih berat dari biasanya tanpa suplemen kalori

tambahan, ataupun akibat penurunan dosis insulin.

Hipoglikemia umumnya ditandai oleh pucat, takikardi, gelisah, lemah, lapar,

palpitasi, berkeringat dingin, mata berkunang-kunang, tremor, pusing/sakit

kepala yang disebabkan oleh pelepasan epinefrin, juga akibat kekurangan

glukosa dalam otak akan menunjukkan gejala-gejala seperti tingkah laku aneh,

sensorium yang tumpul, dan pada akhirnya terjadi penurunan kesadaran dan

koma.

b. Komplikasi Vaskular Jangka Panjang

1) Mikroangiopaty merupakan lesi spesifik diabetes yang menyerang kapiler dan

arteriola retina (retinopaty diabetik), glomerulus ginjal (nefropatik diabetik),

syaraf-syaraf perifer (neuropaty diabetik), otot-otot dan kulit. Manifestasi klinis

retinopati berupa mikroaneurisma (pelebaran sakular yang kecil) dari arteriola

retina. Akibat terjadi perdarahan, neovasklarisasi dan jaringan parut retina yang

dapat mengakibatkan kebutaan. Manifestasi dini nefropaty berupa protein urin

dan hipetensi jika hilangnya fungsi nefron terus berkelanjutan, pasien akan

menderita insufisiensi ginjal dan uremia. Neuropaty dan katarak timbul sebagai

akibat gangguan jalur poliol (glukosa—sorbitol—fruktosa) akibat kekurangan

insulin. Penimbunan sorbitol dalam lensa mengakibatkan katarak dan kebutaan.

Pada jaringan syaraf terjadi penimbunan sorbitol dan fruktosa dan penurunan

kadar mioinositol yang menimbulkan neuropaty. Neuropaty dapat menyerang

syaraf-syaraf perifer, syaraf-syaraf kranial atau sistem syaraf otonom.

2) Makroangiopaty

Gangguan-gangguan yang disebabkan oleh insufisiensi insulin dapat menjadi

penyebab berbagai jenis penyakit vaskuler. Gangguan ini berupa :

a) Penimbunan sorbitol dalam intima vaskular

b) Hiperlipoproteinemia

c) Kelainan pembekun darah

Pada akhirnya makroangiopaty diabetik akan mengakibatkan penyumbatan

vaskular jika mengenai arteria-arteria perifer maka dapat menyebabkan

insufisiensi vaskular perifer yang disertai Klaudikasio intermiten dan gangren

pada ekstremitas. Jika yang terkena adalah arteria koronaria, dan aorta maka

dapat mengakibatkan angina pektoris dan infark miokardium.

Komplikasi diabetik diatas dapat dicegah jika pengobatan diabetes cukup efektif

untuk menormalkan metabolisme glukosa secara keseluruhan.

F. Pentalaksanaan

Tujuan jangka pendek adalah menghilangkan keluhan atau gejala sedangkan tujuan

jangka panjang adalah mencegah komplikasi, tujuan tersebut dilakukan dengan cara

menormalkan kadar glukosa lipid, dan insulin. Untuk mempermudah tercapainya tujuan

tersebut kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pengelolaan pasien secara holistik dan

mengajarkan kegiatan mandiri. Kegiatan utama penatalaksanaan Diabetes Melitus yaitu :

a. Diet

Penderita DM ditujukan untuk mengatur santapan dengan komposisi seimbang

berupa karbohidrat (60-70 %) protein (10-15 %), dan lemak (20-25 %) yang

dimakan setiap hari. Jumlah kalori yang dianjurkan tergantung sekali terhadap

pertumbuhan, status gizi, umur, stress akut dan kegiatan jasmani untuk mencapai

BB ideal. Jumlah kandungan kolesterol < 300 mg/hari, jumlah kandungan serat 25

gram perhari, diutamakan jenis serat larut. Konsumsi garam dibatasi apabila terjadi

hipertensi, pemanis dapat digunakan secukupnya.

b. Pengaturan Aktifitas Fisik

Latihan fisik atau bekerja mempengaruhi pengaturan kadar glukosa darah penderita

DM. Latihan fisik membantu mempermudah transport glukosa ke dalam sel. Agar

penderita dalam melakukan pengaturan kadar glukosa yang lebih baik, maka

diperlukan pengaturan waktu yang tepat dalam melakukan latihan fisik. Contohnya

jika klien melakukan latihan fisik pada saat kadar glukosa darahnya tinggi, mereka

dapat menurunkan kadar glukosa tersebut dengan latihan fisik itu sendiri, sebaliknya

jika klien merasa perlu melakukan latihan fisik pada saat glukosa darahnya rendah

maka ia memerlukan tambahan karbohidrat untuk mencegah hipoglikemi.

c. Agen Hipoglikemi

Jika pasien telah melakukan pengaturan makan dan melakukan latihan jasmani yang

teratur tetapi kadar glukosa darahnya masih belum turun, dipertimbangkan

pemakaian obat berkhasiat hipoglikemi (oral/suntikan).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Diabetes Melitus (DM) adalah keadaan hiperglikemi kronik disertai berbagai

kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi

kronik pada mata, ginjal, neurologis dan pembuluh darah disertai lesi pada membran

basalis dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron. (Arif Mansjoer, 1999 : 580)

Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan

klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat

(Sylvia A Price and Lorraiene M. Wilson, 1995 : 1111)

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil kesimpulan Melitus (DM)

merupakan syndrom gangguan metabolisme secara genetis dan klinis termasuk bahwa

Diabetes heterogen akibat defisiensi sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas dari

insulin yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik baik pada mata, ginjal,

neurologis dan pembuluh darah.

B. Saran

Saran Penulis terhadap pembaca adalah agar dapat menambah ilmu pengetahuan

tentang apa itu penyakit DM ( Diabetes Melitus )

DAFTAR PUSTAKA

http//www.google.co.id/konsep dasar DM (Diabetes Melitus )