Post on 03-Jan-2016
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...................................................................................................1
1.2. Wilayah Studi.....................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3
2.1. Terminologi Pariwisata......................................................................................3
2.2. Transportasi.......................................................................................................6
BAB III METODOLOGI.........................................................................................................8
3.1. Flowchart Pengerjaan........................................................................................8
3.2. Langkah Penelitian.............................................................................................9
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................................11
4.1. Deskripsi Pantai Tambakrejo...........................................................................11
4.2. Permasalahan yang terjadi..............................................................................12
4.3. Penyelesaian permasalahan yang terjadi........................................................13
4.4. Rencana Anggaran...........................................................................................14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1991, pariwisata memperoleh perhatian utama untuk
tumbuh menjadi industri penting dan besar di dunia. Sedangkan di
Indonesia, dinamisasi dan arah gerak pariwisata juga telah mengalami
banyak perubahan dalam masalah kegiatan promosi pariwisata Indonesia
ke dunia luar. Namun, hingga saat ini kontribusi pariwisata masih
menunjukkan hasil yang belum optimal bagi pertumbuhan industri di
negara kita. Di Indonesia Khusunya wilayah pantai menjadi daya tarik
tersendiri untukmenjadi sebuah tempat wisata. Banyak pantai yang belum
terekspos ke luar daerah yang sesungguhnya pantai-pantai ini dapat
dikembangkan lebih agar bisa menjadi tempat wisata yang bisa dijadikan
tempat liburan keluarga.
Salah satu pantai yang belum terekspos adalah pantai Tambakrejo di
Kabupaten Blitar. Pantai ini sangat unik dan masih alami, belum banyak orang
yang menjamah tempat ini karena baru ditemukan sekitar tahun 1970. Pantai
Tambakrejo memiliki seribu keindahan untuk menjadi tempat wisata karena
memiliki pantai yang luas air laut yang biru dan jernih serta memiliki pasir
putih yang terbentang pada sebuah teluk dengan panjang sekitar 10km.
Meskipun tempatnya di pantai selatan Jawa akan tetapi ombaknya tidak
terlalu besar karena pantainya landai. Jadi tempat ini sangat cocok jika
dijadikan tempat wisata untuk keluarga.
1
1.2 Wilayah Studi
Pantai Tambakrejo terletak di Desa Tambakrejo Kecamatan Wonotirto
Kabupaten Blitar. Pantai ini terletak 30 km dari Kota Blitar.
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengembangkan fasilitas dan
transportasi di pantai Tambakrejo agar pantai ini bisa menjadi tempat wisata
yang lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Terminologi Pariwisata
Pengertian Pariwisata disini akan dibahas menurut lingkupnya. Melalui
peristilahan di bidang kepariwisataan, propaganda dalam melakukan
pengembangan pariwisata kepada pemerintah dan masyarakat dapat
dilaksanakan.
2.1.1 Pariwisata
Pariwisata adalah suatu proses berpergian seseorang atau
sekelompok orang menuju tempat lain di luar wilayah tempat
tinggalnya dalam jangka waktu tertentu dan bersifat sementara.
Motivasi orang dalam melakukan perjalanan wisata antara lain:
- mendapatkan kenikmatan dari waktu luang/santai
- memenuhi hasrat keingintahuan terhadap sesuatu hal yang
baru di luar lingkungannya
- melihat kebudayaan orang asing/negara luar
- melihat cagar budaya/objek wisata
- menikmati pemandangan alam
- kepentingan kegiatan olahraga
- kepentingan kesehatan
- kepentingan keagamaan
- keperluan mencari peluang usaha/kerja
3
2.1.2 Wisatawan
Bidang kepariwisataan memberikan batasan pengertian terhadap
wisatawan (tourist) dan pelancong (excursionist).
1. Wisatawan adalah orang – orang yang melakukan kegiatan
berpariwisata dengan tinggal sementara sekurang – kurangnya
24 jam pada suatu daerah. Wisatawan dibiagi lagi menjadi :
- wisatawan asing, yakni wisatawan yang berasal dari luar
negeri atau dari suatu negara ke negara lain
- wisatawan domestik, yakni wisatawan yang berasal dari
satu daerah ke daerah lain yang masih dalam administrasi
penduduk satu negara
2. Pelancong adalah pengunjung sementara yang yang tinggal
di suatu daerah/negara yang dikunjungi dalam waktu kurang
dari 24 jam.
2.1.3 Daerah tujuan wisata
Unsur pokok dalam pelaksanaan pengembangan pariwisata
mencakup kepada aspek perencanaan, pelaksanaan,
pembangunan, dan pembangunan. Aspek- aspek tersebut
dipenuhi melalui unsur-unsur sebagai berikut:
1. Daya tarik wisata
Daya tarik wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong
kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata. Daya
tarik wisata dikelompokkan ke dalam daya tarik wisata alam,
budaya, dan wisata minat khusus. Pada saat ini Indonesia masih
mengandalkan daya tarik wisata melalui keindahan alam dan
ciri khas budaya yang ada.
4
2. Prasarana wisata
Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan buatan yang
dibutuhkan di daerah tujuan wisata. Prasarana tersebut bisa
berupa jalan, jembatan, air, listrik, telekomunikasi, dan
sebagainya. Pembangunan akan menyesuaikan kondisi objek
wisata yang bersangkutan.
3. Sarana wisata
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan
wisata untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati
perjalanan wisatanya. Sarana bisa berupa pengadaan alat-alat
pendukung prasarana itu sendiri.
4. Infrastruktur penunjang aksesibilitas
Infrastruktur penunjang wisata sendiri merupakan tata laksana
dalam mendukung fungsi daerah wisata secara keseluruhan,
baik berupa system maupun bangunan fisik yang ada.
Aksesibilitas dan mobilitas wisatawan ke daerah tujuan wisata
akan sangat didukung oleh ketersediaan infrastruktur
transportasi. Infrastruktur tersebut merupakan akses bagi
wisatawan untuk kemudahan menuju daerah tujuanwisata.
5. Masyarakat dan lingkungan
Masyarakat dan lingkungan merupakan unsur penting dalam
keberlangsungan daya tarik wisata itu sendiri. Masyarakat yang
bersahabat dan lingkungan yang nyaman menjadi pilar utama
dalam menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan dengan
kegiatan pariwisata.
5
2.2 Transportasi
Transportasi merupakan perpindahan barang atau orang dengan
menggunakan kendaraan dari satu tempat ke tempat lainnya yang
terpisah secara geografis. Dalam pengertian yang lebih kontemporer,
transportasi akan terlaksana jika ada kendaraan, infrastruktur, dan sistem
pengaturannya. Kebutuhan akan transportasi turut didorong oleh keinginan
manusia dalam hal mencari tahu suatu daerah tujuan di luar daerah tempat
tinggalnya.
Ini berarti, keterkaitan antara pariwisata dan transportasi merupakan
suatu hubungan yang mutlak terjadi. Pergerakan pariwisata oleh manusia
yang dilakukan dari daerah/negara satu ke daerah/negara lain melibatkan
transportasi sebagai sistem untuk mewujudkannya. Keterpisahan daerah-
daerah oleh lautan membutuhkan sarana dan prasarana angkutan laut dan
udara. Sedangkan keterpisahan daerah-daerah oleh hambatan geografis
berupa daratan juga membutuhkan sarana dan prasarana angkutan darat.
2.2.1 Transportasi sebagai Sistem
Sistem transportasi mencakup kepada tiga hal:
1. Sub sistem prasarana
Sistem prasarana merupakan suatu hubungan yang saling
terkait yang terjadi antara prasarana-prasarana transportasi
dan simpul prasarana. Prasarana dan simpul prasarana
kemudian membentuk jaringan transportasi. Prasarana
meliputi lintasan jalan, rel, lintasan penerbangan, dan
lintasan transportasi laut. Sedangkan simpul prasarana berupa
terminal, stasiun, bandara, dan pelabuhan.
6
2. Sub sistem sarana
Sistem sarana merupakan hubungan dari alat-alat transportasi
yang menggunakan system prasarana yang ada. Sistem ini
memisahkan antara keterbatasan – keterbatasan moda
transportasi dalam pergerakannya. Sarana angkutan darat
tidak akan mungkin menggunakan prasarana lintasan pelayaran
laut tanpa ditunjang dari sarana angkutan lautnya. Kecuali itu,
perkembangan teknologi saat ini yang telah menembus
batasan-batasan kemampuan moda/sarana transportasi untuk
bergerak di darat, laut, maupun udara.
3. Sub sistem pengendalian/pengaturan
Sistem pengendalian/pengaturan menjadi suatu perangkat
untuk memungkinkan terjadinya pergerakan yang efisien,
lancar, aman, dan teratur. Sistem ini bisa berupa manajemen
lalu lintas untuk jalan, navigasi bagi pelayaran, dan navigasi
bagi penerbangan.
7
BAB III
METODOLOGI
3.1 Flowchart Pengerjaan
Gambar 3.1 Diagram alir pengerjaan
8
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Rencana Pengembangan
Penyusunan Zonasi
Analisa Potensi Wilayah
Aplikasi dan Monitoring
Selesai
3.2 Langkah-langkah penelitian
Adapun langkah-langkah penelitian dalam diagram alir jika dijelaskan
sebagai berikut:
1. Studi literatur
Proses pengerjaan penelitian ini berdasarkan pada beberapa teori
yang sudah ada dan diambil dari bahan pustaka berupa buku, jurnal,
handout, dan laporan tugas akhir yang berhubangan dengan
pengembangan wilayah pesisir khususnya wilayah Bawean.
2. Pengumpulan data
Data-data yang digunakan untuk menyusun konsep pengembangan
wilayah Bawean berupa:
a. Luas daratan dan perairan
b. Keaneka ragaman hayati yang terdapat di Pulau Bawean
c. Permasalahan yang sedang dihadapi
d. Data meteorologi dan geofisika
3. Analisa potensi
Untuk mengembangkan suatu wilayah maka perlu diketahui potensi
apa saja yang terdapat pada wilayah tersebut sehingga dalam
pengembangan wilayah tersebut tidak terjadi kerusakan pada salah
satu komponen penyusun ekosistem.
4. Rencana pengembangan
Rencana penggembangan wilayah Bawean haruslah sesuai dengan
potensi yang terdapat pada wilayah tersebut seperti wisata bahari
karena wilayah Bawean termasuk wilayah perisir.
9
5. Pembuatan zonasi wilayah
Pembuatan zonasi bertujuan untuk menjaga keseimbangan dalam
mengembangan wilayah agar tidak ada wilayah yang dirusak untuk
kepentingan yang lain.
6. Aplikasi dan monitoring
Setelah semua konsep sudah matang maka saatnya melakukan
penerapan pada proses pengembangan wilayah Bawean dan
selanjutnya juga dilakukan monitoring terhadap apa yang sudah
dilakukan sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam prosesnya.
10
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi kondisi Pantai Tambakrejo
Pantai tambakrejo merupakan pantai yang berada pada deretan pantai
selatan jawa yang terkenal memiliki ombak ganas karena berhadapan langsung
dengan Samudra Hindia. Tetapi Pantai tambakrejo ini memiliki keistimewaan
tersendiri karena berada pada sebuah teluk dan memiliki pantai yang landai
sehingga ombak yang masuk ke pantai tidak terlalu besar. Hal ini menjadikan
pantai Tambakrejo cocok sekali menjadi tempat wisata. Selain hal itu pantai ini
juga memiliki air yang berwarna biru bening serta pasir putih yang membuatnya
menjadi lebih indah.
4.1.1 Sejarah singkat Tambakrejo
Pada tahun 1833 M ada salah satu prajurit Mataram yang
bernama Ngatmono Wijoyo. Beliau adalah salah satu prajurit yang
lari dari kejaran serdadu Belanda. Hingga sampailah beliau pada
kawasan atau daerah yang wingit dan jarang orang yang betah
tinggal di hutan tersebut. Namun berkat kesabaran beliau hutan itu
dibabat untuk dijadikan sebuah pemukiman, dan pada tahun 1838
M beliau bertemu dengan Mbah Camono sehingga beliau dengan
mbah Camono mampu menambah kawasannya. Dan pada tahun
1965 pendatang sudah mulai banyak, dan hingga bertambahnya
penduduk bertambah pula kegiatan yang ada. Pada tahun 1970
desa Tambakrejo memisahkan diri dari desa Sumberboto untu
mendirikan pedusunan lain.
11
4.1.2 Sekilas tentang Pantai Tambakrejo
Dari cerita di atas jelas terlihat pantai ini merupakan pantai yang
baru ditemukan yaitu sekitar tahun 1970 oleh karena itu kealamian
pantai ini masih sangat terjaga. Pantai tambakrejo ini terletak
sekitar 30km di selatan pusat kota Blitar.
4.2 Permasalahan yang terjadi
Pesona pantai tambakrejo sudah terkenal ke daerah – daerah di jawa dan
sekitarnya. Tidak sedikit juga yang berkunjung kesina untuk menikmati
pemandangan dan keindahan pantai ini. Akan tetapi kurangnya pemeliharaan
dan perhatin membuat pengunjung tidak terlalu puas dan berpikir dua tiga kali
jika ingin kesini lagi. Hal ini terjadi karena beberapa prmasalahan yang terjadi:
12
1. Kondisi jalan yang kurang baik.
Hal ini menjadi perhatian utama pengunjung karena disini sering
terjadi kecelakaan. Jalan berliku di pegunungan dan banyaknya
kondisi jalan yang bolong membuat jalan disini sangat
berbahaya, bahkan tidak jarang terjadi kecelakaan di jalur ini.
2. Sedikitnya rambu petunjuk jalan.
Untuk tempat wisata yang jauh dari pusat kota rambu – rambu
petunjuk menjadi hal yang paling vital untuk wisatawan
khususnya yang berasal dari luar kota blitar. Rambu – rambu
petunjuk kea rah pantai sangat minim sehingga jika ada
wisatawan yang dating dari luar blitar akan sangat susah mencari
lokasi pantai dan harus banyak bertanya kepada warga. Hal ini
jelas sangat mengganggu kenyaman wisatawan yang akan
berkunjung.
3. Kurangnya fasilitas di pantai.
Fasilitas di pantai tambakrejo bias dibliang sangat minim bahkan
hanya ada satu toilet. Hal ini sungguh tidak menguntungkan
karena warga sekitar yang harusnya bias berjualan di pantai
menjadi enggan, tentu saja akan sangat merugikan dari sector
ekonomi.
4.3 Penyelesaian masalah yang terjadi
Dari beberapa permasalahan yang terjadi tersebut ada bebrapa solusi
yang bias di tawarkan untuk mengatasi dan mengembangkan pantai
Tambakrejo ini. Pemerintah mempunyai peranan paling penting dalam hal
pengembangan pantai Tambakrejo untuk menjadi sebuah tempat wisata. Hal
yang harus dilakukan adalah :
13
1. Pemerintah harus segara memperbaiki jalan yang rusak sehingga
jalur transportasi menjadi lancer dan tentunya akan memberikan
nilai plus pada pantai ini sendiri.
2. Selain memperbaiki jalan yang rusak pemerintah juga harus
menambah rambu – rambu agar wisatawan dari luar Blitar tidak
susah untuk mencari lokasi pantai.
3. Menambah fasilitas di sekitar pantai seperti toilet dan kamar
mandi serta Mushola sebagai tempat beribadah bagi orang
muslim. Selain hali itu masyarakat sekitar sebaiknya juga
diberikan lokasi untuk tempat berjualan sehingga ekonomi
masyarakat sekitar juga terangkat.
4.4 Rencana anggaran
Jika ingin merealisasikan hal tersebut tentu dibutuhkan anggaran untuk
melakukannya, berikut perkiraan rencana anggran :
Perbaikan jalan yang rusak : 100.000.000
Penambahan rambu – rambu : 15.000.000
Pembuatan 2 toilet : 10.000.000
Pembuatan 2 kamar mandi : 12.000.000
Pembuatan Mushola : 100.000.000
Pembuatan tempat berjualan wraga sekitar : 75.000.000 +
312.000.000
Jadi dana yang diperlukan untuk pngembangan pantai Tambakrejo sekitar 312
juta Rupiah.
14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pantai tambakrejo adalah pantai yang bisa dikembangkan menjadi kawasan
wisata yang lebih bermutu, karena pantai ini mempunyai segalanya yang
dibutuhkan untuk menjadi sebuah tempat wisata. Pemerintah berperan sangat
vital karena pngembangan wilayah ini membutuhkan dana yang tidak sedikit
sehingga pemerintah juga harus berperan aktif dalam pngembangan wilayah
pantai Tambakrejo menjadi sebuah wisata yang bermutu tinggi.
5.2 Saran
Adapun saran yang saya berikan adalah:
1. Perbaikan jalan kea rah jalur pantai.
2. Penambahan rambu agar wisatawan dari luar Bitar mudah
mencari lokasi pantai.
3. Menambah Fasilitas sperti Toilet, kamar mandi, tempat berjualan
warga serta Mushola sebagai tempat beribadah.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sedarmayanti. 2005. Membangun Kebudayaan dan Pariwisata. Bandung: Penerbit mandar Maju.
Naisbitt, John. 1994. Global Paradox. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara.
http://www.bisnis.com/articles/jalan-rusak-kemen-pu-alokasikan-rp50-juta-slash-km
http://www.blitarkab.go.id/?p=231
http://www.eastjava.com/tourism/blitar/ina/tambakrejo-beach.html
http://www.navigasi.net/goart.php?a=pttmbkrj
http://travel.detik.com/read/2012/01/31/163454/1830630/1026/1/terpesona-
dengan-kecantikan-pantai-tambakrejo-blitar
16