Post on 20-Jan-2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertema
“EVOLUSI JERAPAH”.
Makalah ini disusun guna memberikan informasi mengenai perbandingan teori
evolusi jerapah dari era dulu dengan sekarang dan juga untuk memenuhi tugas mata
kuliah Biologi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya
berupa artikel dan tulisan telah penulis jadikan referensi guna penyusunan makalah
ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu
terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Penulis berharap, semoga
informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak
kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna
penyempurnaan makalah ini.
Semarang, 4 Januari 2011
PENYUSUN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,
reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen
yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi
dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan
mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies
yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh
rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi
terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau
langka dalam suatu populasi
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat
terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme
menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan
menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan
ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil
2
sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan
genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika
suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Ada beberapa teori yang berkembang di dunia tentang evolusi, yaitu teori
penciptaan spesies, teori katastrofisme, teori uniformitarianisme, teori evolusi
Lamarck, dan teori evolusi Darwin. Dalam teori evolusi Lamarck dikatakan
bahwa jerapah pada awalnya berleher pendek. Namun leher hewan tersebut
menjadi bertambah panjang seiring dengan kebiasaan jerapah merenggangkan
lehernya untuk menjangkau pucuk tumbuhan yang tinggi sebagai makanannya.
Selanjutnya, jerapah berleher panjang akan mewariskan sifat leher panjang
tersebut pada keturunan berikutnya. Menurut teori evolusi Darwin, kejadian
evolusi disebabkan oleh proses seleksi alam. Leher jerapah pada awalnya ada
yang berleher pendek dan berleher panjang. Jerapah berleher panjang dapat
bertahan hidup, sedangkan jerapah berleher pendek musnah.
B. Tujuan
Makalah dengan tema evolusi jerapah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian dari evolusi itu sendiri
2. Mengetahui perbandingan teori-teori mengenai evolusi jerapah
3. Mengetahui perbandingan teori evolusi sekarang dengan dahulu
C. Manfaat
Makalah bertemakan evolusi jerapah ini memiliki banyak manfaat untuk
berbagai kalangan. Dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui mengenai
berbagai perbandingan pendapat teori evolusi jerapah. Bagaimana leher jerapah
itu bisa panjang, apa yang mempengaruhinya karena faktor apa, dan sebagainya.
Kemudian selain itu juga kita dapat mengetahui bagaimana perbandingan teori
3
evolusi itu sendiri mulai dari teori evolusi zaman dahulu dengan bagaimana
perbandingan teori evolusi zaman sekarang.
BAB II
PEMBAHASAN
Evolusi merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam
waktu yang sangat lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang
lebih lengkap struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang
berbeda dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup
sekarang yang bentuk dan strukturnya berbeda mengalami perubahan-perubahan baik
secara struktur maupun genetik dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya
jauh menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnya menghasilkan berbagai macam
spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah
makhluk hidup yang pertama kali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup
di masa lampau. Salah satu contoh hewan yang berevolusi adalah jerapah. Berikut
beberapa pendapat tentang evolusi jerapah, antara lain :
Teori evolusi menurut Jean Baptiste de Lamarck
Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri,
sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari
makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat
berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya
bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan
menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah
sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada
lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang
berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan.
4
Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke
generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup
yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut
dikenal dengan 'use and disuse'.
Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek
moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana
kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan
dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil
daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama
makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan
pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.
5
Teori evolusi menurut Charles Darwin
Charles Darwin adalah seorang naturalis berkebangsaan Inggris. Ia
menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya proses seleksi alam (natural
selection). Yang dimaksud seleksi alam adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh
alam terhadap variasi makhluk hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang
memiliki variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang
tidak sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan
mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.
Pendapat Darwin mengenai penjang leher jerapah
Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan
dengan teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang
leher, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi
bencana kekeringan, lingkunganpun berubah dan berlangsunglah proses seleksi alam.
Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun
di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang
tetap dapat memperoleh makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan
hidup. Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak dan
mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya
semua jerapah sekarang berleher panjang.
Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:
6
1. Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di
tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch.
Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.
2. Pendapat Charles Lyell dalam bukunya "Principles of Geology" yang
menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan.
Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk
hidup.
3. Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya "An Essay on the
Principle of Population" yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan
jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Hal ini
menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk
kelangsungan hidup.
Berdasarkan tiga hal tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya "On the Origin of
Species by Means of Natural Selection" yang berisi dua hal pokok:
spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau,
dan
evolusi terjadi melalui proses seleksi alam
Munculnya sebuah Teori baru
Salah satu teori yang tetap konstan sepanjang waktu adalah bahwa mengapa
leher jerapah dikembangkan lagi. Ide ini, yang dipresentasikan oleh Charles Darwin,
menyatakan bahwa jerapah hanya dipilih untuk leher lebih panjang untuk mencapai
makanan yang lebih tinggi dari tanah selama musim kemarau. Teori ini didasarkan
pada prinsip seleksi alam. Seleksi alam sering disebut sebagai "survival of the fittest"
atau lebih baru, " reproduction of the fittest.” Seleksi alam adalah gagasan bahwa
suatu organisme mungkin memiliki beberapa sifat atau karakter yang diwariskan,
dalam lingkungan tertentu, organisme yang memberikan kesempatan lebih besar
7
untuk menyampaikan semua gen kepada generasi berikutnya (dibandingkan dengan
rekan-rekannya yang tidak memilikinya). Lebih dari generasi berikutnya yang sifat
atau karakter memiliki peluang bagus menjadi lebih luas dalam populasi itu.
Sayangnya, tak seorang pun pernah menantang gagasan, sampai baru-baru ini.
Awalnya, Stephan Jay Gould, penulis The Structure of Evolutionary Theory,
berpendapat bahwa "kisah dari jerapah leher panjang yang berevolusi dalam
persaingan untuk mencapai dedaunan didukung oleh bukti". Dalam mendukung, dua
ilmuwan, Robert Simmons dan Lou Scheepers, mengklaim bahwa leher jerapah
berevolusi untuk alasan yang sangat berbeda yaitu karena seleksi seksual.
Seleksi seksual dapat dianggap sebagai dua jenis khusus dari seleksi alam.
Seleksi alam terjadi ketika beberapa orang keluar mereproduksi yang lain dan mereka
yang memiliki keturunan secara genetik lebih berbeda dari mereka yang memiliki
lebih sedikit. Dalam satu jenis seleksi seksual, anggota dari satu jenis kelamin
tersebut membuat reproduksi diferensial antara diri dengan bersaing untuk
mendapatkan kesempatan kawin. Para pemenang mereproduksi yang lain, dan seleksi
alam terjadi jika karakteristik yang menentukan pemenang adalah setidaknya
sebagian warisan. Dalam jenis lain seleksi seksual, anggota dari satu jenis kelamin
membuat diferensial reproduksi pada jenis kelamin yang lain dengan memilih
beberapa individu sebagai pasangan. Jika yang mereka lebih suka secara genetik
berbeda dari yang mereka menolak, maka seleksi alam sedang terjadi. Jenis kedua
dari seleksi seksual ini adalah dimana satu jenis kelamin memilih di antara pasangan
potensial. Seleksi seksual muncul sebagai jawaban untuk: 1) Wanita Pilihan: seleksi
Interseksual, di mana wanita memilih laki-laki berdasarkan ornamentasi rumit atau
kebiasaan laki-laki, atau 2) Kompetisi Laki-laki: seleksi Interseksual, di mana laki-
laki bersaing untuk wilayah atau akses ke betina, atau daerah atas dasar kawin dimana
menampilkan berlangsung kompetisi, laki-laki dapat menyebabkan pertempuran
intens untuk akses kepada perempuan di mana laki-laki menggunakan persenjataan
yang rumit.
8
Dalam tulisan ini, evolusi leher jerapah akan dianalisis baik dari seleksi alam
dan seleksi seksual. Meskipun, temuan baru-baru ini yang mendukung sudut pandang
seleksi seksual memberikan penjelasan lebih dan bukti daripada seleksi alam,
penelitian harus lebih dilakukan untuk teori yang akan dapat diterima di dunia
evolusi.
Latar Belakang Jerapah dan Dukungan Teori baru
Jerapah ditempatkan di keluarga, Giraffidae separate. Biasanya, jerapah
mempunyai tinggi sekitar 19 meter dan beratnya sebesar 4000 pounds. Dari spesies
yang sama dikenal sebagai Giraffa jumae, evolusi jerapah modern mulai sekitar 1 juta
tahun yang lalu. Spesies-spesies yang dikenal dengan kerangka besar dan struktur
seperti tanduk (tidak ditemukan di jerapah hari ini). Saat ini, ada sembilan subspesies
luas dikecualikan dari jerapah. Subspesies ini dibedakan oleh bintik-bintik pada
batang serta wilayah geografis mereka. Dalam artikel, " Winning By a Neck: Sexual
Selection in the Evolution of Giraffes", Simmons dan Scheepers bertujuan untuk
mengevaluasi teori yang diusulkan oleh Darwin. Agar Teori Darwin dalam
Persaingan Makanan itu benar, banyak asumsi yang harus dipertahankan. Salah satu
asumsi adalah bahwa pohon-pohon tinggi telah hadir di sabana Afrika kembali ketika
pemilihan berlangsung dan persaingan yang awalnya sulit untuk makanan. Jerapah
harus berevolusi untuk menjaga spesies mereka agar tetap hidup jika makanan
langka. Agar teori Darwin tetap benar, harus ada peningkatan panjang kaki dalam
proporsi yang sama bukan hanya di kepala dan leher mereka.
Sebaliknya, teori yang diusulkan bersepakat bahwa seleksi seksual dengan
gagasan bahwa panjang leher jerapah meningkat karena digunakan sebagai senjata
selama pertempuran interseksual. Dasar dari ide ini adalah bahwa selama kompetisi
dua laki-laki berdiri di samping satu sama lain dan pertukaran hits dengan
menggunakan leher mereka dengan bagian atas atau belakang tengkorak yang
digunakan untuk memukul pesaing ke tanah. Masuk akal bahwa jerapah dengan leher
dan kepala yang lebih besar akan lebih merusak. Sebagai akibatnya, leher yang lebih
9
besar akan dipilih sebagai pemenang. Proses necking (menjilat-jilat leher) adalah
proses yang unik bagi jerapah. Hanya jerapah laki-laki yang pernah terlihat
menunjukkan perilaku ini. Oleh karena itu, kemungkinan bahwa tindakan ini memang
terkait dengan seleksi seksual, necking telah diamati sangat efektif bagi jerapah untuk
mendapatkan pasangan mereka. Seringkali laki-laki yang pingsan atau bahkan tewas
dalam pertempuran, karena sifat kekerasan dari perkelahian yang luar biasa. Bahkan
ketika lawan mungkin mengetuk ke tanah, pertempuran tidak berakhir, mereka
mungkin masih ditendang atau diinjak, yang akhirnya dapat mengakibatkan kematian.
Seleksi seksual
Seleksi seksual bertanggung jawab atas evolusi sifat yang mempengaruhi
keberhasilan dalam persaingan untuk pasangan. Seperti yang disebutkan sebelumnya,
ada dua bentuk yang berbeda dari seleksi seksual: ia dapat terlibat dengan evolusi
sifat atau dapat dikaitkan dengan evolusi karakteristik yang akan membuat pria
terlihat lebih menarik. Interseksual persaingan terlibat lebih banyak dengan ciri-ciri
perkembangan. Ciri-ciri ini dapat digunakan sebagai senjata ketika berkelahi satu
sama lain untuk hak kawin dengan betina. Salah satu fitur umum dari ciri-ciri seksual
yang dipilih adalah bahwa sifat ini sering lebih sulit bagi individu untuk
memproduksi. Hal ini terutama berlaku untuk jerapah sejak leher dan kepala telah
berevolusi dibandingkan proporsional ke seluruh tubuh mereka, sehingga jantung
harus memompa lebih keras agar darah mencapai otak dan melalui leher. Jika jerapah
telah berevolusi secara konsisten di seluruh tubuhnya, itu tidak akan memiliki
tekanan darah yang khas lebih tinggi daripada hewan yang lain.
Masalah dengan Teori Lama
Jika teori Simmon adalah benar, ada juga beberapa asumsi dasar yang harus
terjadi. Misalnya jika laki-laki hanya menggunakan leher mereka untuk memerangi
interseksual, maka leher mereka harus lebih lama dan lebih berotot dari wanita,
berikutnya laki-laki dengan leher yang lebih besar harus dominan. Terakhir, catatan
fosil harus menunjukkan peningkatan yang tidak proporsional dalam ukuran leher
bila dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Untuk membantu menentukan teori
10
memiliki basis yang lebih di dalamnya, berbagai eksperimen dijalankan. Pertama-
tama, pembedahan dilakukan pada sampel besar jerapah perempuan dan laki-laki
yang lebih dari satu tahun. Dalam pembedahan, semua kepala dipotong di tempat
yang sama dan ditimbang. Selain itu, leher dipotong di daerah yang sama dari bahu.
Ketika menganalisis hasil yang berbeda jenis kelamin, menjadi jelas bahwa
perempuan memiliki tengkorak yang lebih kecil yang berisi perlindungan kurang dan
panjang leher mereka adalah sekitar 35 sentimeter lebih pendek dari rata-rata pria.
Jika panjang leher telah berevolusi karena persaingan makanan, maka tidak masuk
akal bahwa perempuan akan memiliki leher lebih pendek.
Dalam rangka spesies untuk bertahan hidup, kedua jenis kelamin perlu untuk
bertahan hidup. Seperti yang dinyatakan oleh Simmons, "untuk pria dan wanita
masing-masing seberat 800 kilogram, massa kepala akan menjadi 20,3 kg dan 18,0 kg
dan massa leher 60 kg dan 51 kg masing-masing.” Ada lagi perbedaan yang
signifikan untuk dicatat antara jenis kelamin, sementara ini massa kepala perempuan
berhenti meningkat kurang dari 22 kg, massa kepala laki-laki terus meningkat
sepanjang hidup mereka. Juga, panjang leher perempuan mendatar di 60 kg
sedangkan jantan mencapai bobot lebih dari 100 kg. Informasi ini juga menunjukkan
masalah dengan teori Darwin. Apa yang akan menjadi titik laki-laki terus meningkat
dalam ukuran jika perempuan masih dapat memperoleh makanan pada ukuran mereka
yang lebih kecil? Faktor lain yang mempengaruhi teori Darwin adalah bahwa jerapah
di Serengeti menghabiskan sebagian besar musim kemarau untuk makan dari semak-
semak rendah dan selama musim hujan mereka makan dari pohon-pohon tinggi
dimana daun baru yang berlimpah.
Selama musim kemarau, jerapah tidak lebih mungkin untuk makan makanan
dari pohon yang lebih tinggi, tetapi makan dari semak yang lebih rendah. Oleh karena
itu, tidak ada keuntungan langsung bagi jenis kelamin untuk memiliki leher panjang
mereka karena sebagian besar waktu mereka tidak makan di tingkat yang lebih tinggi.
Terutama wanita lebih mungkin untuk makan di bawah tingkat bahu, laki-laki juga
memberi makan secara teratur dari bawah atau pada tingkat itu. Jika leher telah
11
berevolusi semata-mata untuk persaingan makanan, akan ada konsekuensi serius
dalam hal terjadinya kekeringan untuk jerapah jantan yang rata-rata dua meter lebih
tinggi dari perempuan.
Ketika fosil yang diamati, tampak pilihan yang benar-benar "disukai badan
lebih berat dan besar, leher berat." Tidak ada bukti langsung yang menunjukkan
pemanjangan yang telah terjadi. Informasi ini menunjukkan cacatnya teori tentang
jerapah dan evolusi leher mereka, bukan seleksi yang terjadi di seluruh tubuh, tetapi
hanya khusus didasarkan pada leher.
Masalah dengan Teori Baru
Satu masalah dengan teori seleksi seksual yang disajikan oleh Simmons dan
Scheepers adalah bahwa hal itu juga tidak memberikan penjelasan yang layak untuk
alasan bahwa perempuan juga memiliki leher panjang. Jika leher berevolusi untuk
seleksi seksual, tidak akan ada alasan bagi perempuan juga memiliki leher yang lebih
besar karena mereka tidak terlibat dalam persaingan dan necking tidak terjadi di
antara mereka. Dua ilmuwan Simmons dan Scheppers menawarkan teori alternatif
seperti mengapa leher perempuan juga berkembang menjadi lebih lama. Satu teori
adalah bahwa tekanan selektif masa lalu mungkin telah memaksa kedua jenis kelamin
untuk meningkatkan ukuran leher mereka, tetapi tekanan yang mungkin tidak lagi
diidentifikasi. Kedua, ukuran leher perempuan dapat berevolusi dari komponen
genetik dari perkawinan perempuan dan laki-laki.
Berikut beberapa hal yang tidak ada dari lima fakta sejarah yang muncul dalam kisah
buku teks modern :
1. Lamarck leher jerapah menyebutkan dalam satu paragraf yang lewat spekulasi
dalam bab yang ditujukan untuk contoh lebih lagi dianggap sebagai jauh lebih
penting.
2. Darwin tidak mengutip kasus sama sekali dalam edisi pertama Origin of Species.
Dia bercerita jerapah dalam modus hanya-jadi, tapi dari ujung tubuh - ekor
daripada leher. Darwin hanya frase singkat tentang leher jerapah menggambarkan
12
tema berlawanan stabilitas warisan (jumlah saldo tulang belakang leher), bukan
adaptasi novel.
3. Ketika Darwin, dalam bukunya lebih lama dan lebih teknis tahun 1868, tidak
membahas leher jerapah dalam konteks seleksi alam, ia tidak menyajikan kisah
standar hanya-jadi spekulasi murni, melainkan menggunakan jerapah untuk
contoh masalah sulit dan penting bagaimana seleksi alam bertahap dapat
membangun sebuah adaptasi kompleks terkoordinasi banyak bagian (leher dan
semua struktur pendukung).
4. Mivart, dalam upaya untuk membantah Darwinisme, mengatakan hanya-jadi
cerita yang akan menjadi tradisional, tetapi ia tidak jadi untuk karikatur teori dia
menentang.
5. Ketika Darwin menanggapi Mivart dalam edisi terakhir The Origin of Species, ia
menafsirkan leher jerapah sebagai adaptasi untuk makan pada daun yang tinggi,
tetapi dia berpendapat bahwa seleksi alam bekerja di konser dengan] kekuatan
Lamarck (Jadi banyak untuk ilustrasi "klasik" mengapa leher jerapah membawa
kita lebih suka Darwin lebih dari Lamarck.)
Penyebab proporsi tubuh yang berbeda, seperti leher jerapah yang memperoleh
makanan dari atas pohon, adalah salah satu masalah klasik adaptasi. Pada bagian awal
abad kesembilan belas Lamarck mengaitkan perpanjangan leher sebagai warisan dari
modifikasi tubuh yang disebabkan oleh kebiasaan peregangan leher. Darwin
mengaitkan perpanjangan leher untuk pemilihan konstan individu dan ras yang lahir
dengan leher terpanjang. Darwin mungkin benar. Evolusi dari jerapah, binatang hidup
tertinggi, sering diambil sebagai bukti klasik bahwa Darwin benar dan Lamarck salah.
Jerapah berevolusi leher panjang, dikatakan, karena seleksi alam memilih hewan-
hewan paling mampu makan dari puncak pohon tertinggi, dimana ada makanan yang
paling banyak dan persaingan sedikit.
Semua jerapah milik spesies tunggal, cukup terpisah dari mamalia ruminansia
lainnya, dan erat terkait hanya untuk Okapi (jarang berleher pendek, yang tinggal di
13
hutan spesies Afrika Tengah). Jerapah memiliki catatan fosil tipis di Eropa dan Asia,
tetapi spesies leluhur relatif berleher pendek, dan bukti jerapah juga tidak
memberikan wawasan tentang bagaimana spesies modern berleher panjang muncul.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan, Simmons dan Scheepers tidak mendukung teori
mereka sepenuhnya, tetapi mereka menyatakan hanya dengan cara makan saja
tidak bisa menjadi alasan bahwa leher jerapah terus berevolusi. Hal ini
ditunjukkan melalui cara makan hewan dengan peningkatan proporsional dalam
pertumbuhan leher yang terus memanjang dibandingkan dengan komponen lain
dalam jerapah. Bukti yang lainnya dalam hal ini yaitu banyaknya dukungan bagi
gagasan seleksi seksual yang bertanggung jawab. Namun, investigasi harus lebih
terorganisir kerangkanya untuk teori yang bisa diterima oleh semua lapisan
masyarakat.
Adapun penjelasan potensial, Jerapah yang kehilangan sedemikian
perjuangan tidak selalu lolos dengan begitu mudah. Kepalanya mungkin terluka
selama perkelahian atau mungkin akan terjatuh ke tanah tak sadarkan diri.
Menariknya, jerapah melawan predator (terutama singa) dengan menendang, tapi
memerangi seksual mereka lanjutkan dengan necking tidak pernah dengan cara
menendang.
B. SARAN
Bagi para ilmuwan yang menyatakan teori evolusi seharusnya di sertai
dengan bukti-bukti yang jelas serta rasional, tidak hanya rasional bagi mereka tapi
juga rasional bagi orang lain, selain itu dalam menyusun teori-teori evolusi
seharusnya disertai dengan metode ilmiah. Selanjutnya dalam publikasinya
15
scientis harus menyertakan langkah-langkah metode ilmiahnya agar mudah
dipahami dan dapat diterima oleh masyarakat.
Sementara itu sebagai masyarakat ilmiah kita juga harus mengevaluasi
lagi teori-teori tersebut agar bila kita dapat mengetahui kekurangan dari teori
tersebut kita dapat memperbaikinya, atau kita dapat menyusun teori baru tentang
evolusi jerapah yang lebih rasional, dapat diterima oleh masyarakat umum, serta
lebih akurat nilai kebenarannya.
16
DAFTAR PUSTAKA
The Evolution of the Giraffe Neck
http://docs.google.com/
Jerapah: Hewan yang menonjol daripada yang lain
http://www.creationism.org/indonesian/giraffes_id.htm
How the Giraffe Got its Neck
http://proquest.umi.com/pqdweb
17