makalah evolusi jerapah

25
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertema “EVOLUSI JERAPAH”. Makalah ini disusun guna memberikan informasi mengenai perbandingan teori evolusi jerapah dari era dulu dengan sekarang dan juga untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya berupa artikel dan tulisan telah penulis jadikan referensi guna penyusunan makalah ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Penulis berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna penyempurnaan makalah ini. 1

Transcript of makalah evolusi jerapah

Page 1: makalah evolusi jerapah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, berkah, dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertema

“EVOLUSI JERAPAH”.

Makalah ini disusun guna memberikan informasi mengenai perbandingan teori

evolusi jerapah dari era dulu dengan sekarang dan juga untuk memenuhi tugas mata

kuliah Biologi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya

berupa artikel dan tulisan telah penulis jadikan referensi guna penyusunan makalah

ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu

terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Penulis berharap, semoga

informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi

para pembaca pada umumnya.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak

kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna

penyempurnaan makalah ini.

Semarang, 4 Januari 2011

PENYUSUN

1

Page 2: makalah evolusi jerapah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat

terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,

reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen

yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi

dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan

mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen

akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies

yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh

rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi

terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau

langka dalam suatu populasi

Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan

hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat

terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme

menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan

menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang

menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak

individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan

ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil

2

Page 3: makalah evolusi jerapah

sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.

Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang

menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan

genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika

suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.

Ada beberapa teori yang berkembang di dunia tentang evolusi, yaitu teori

penciptaan spesies, teori katastrofisme, teori uniformitarianisme, teori evolusi

Lamarck, dan teori evolusi Darwin. Dalam teori evolusi Lamarck dikatakan

bahwa jerapah pada awalnya berleher pendek. Namun leher hewan tersebut

menjadi bertambah panjang seiring dengan kebiasaan jerapah merenggangkan

lehernya untuk menjangkau pucuk tumbuhan yang tinggi sebagai makanannya.

Selanjutnya, jerapah berleher panjang akan mewariskan sifat leher panjang

tersebut pada keturunan berikutnya. Menurut teori evolusi Darwin, kejadian

evolusi disebabkan oleh proses seleksi alam. Leher jerapah pada awalnya ada

yang berleher pendek dan berleher panjang. Jerapah berleher panjang dapat

bertahan hidup, sedangkan jerapah berleher pendek musnah.

B. Tujuan

Makalah dengan tema evolusi jerapah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui pengertian dari evolusi itu sendiri

2. Mengetahui perbandingan teori-teori mengenai evolusi jerapah

3. Mengetahui perbandingan teori evolusi sekarang dengan dahulu

C. Manfaat

Makalah bertemakan evolusi jerapah ini memiliki banyak manfaat untuk

berbagai kalangan. Dengan adanya makalah ini, kita dapat mengetahui mengenai

berbagai perbandingan pendapat teori evolusi jerapah. Bagaimana leher jerapah

itu bisa panjang, apa yang mempengaruhinya karena faktor apa, dan sebagainya.

Kemudian selain itu juga kita dapat mengetahui bagaimana perbandingan teori

3

Page 4: makalah evolusi jerapah

evolusi itu sendiri mulai dari teori evolusi zaman dahulu dengan bagaimana

perbandingan teori evolusi zaman sekarang.

BAB II

PEMBAHASAN

Evolusi merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam

waktu yang sangat lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang

lebih lengkap struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang

berbeda dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup

sekarang yang bentuk dan strukturnya berbeda mengalami perubahan-perubahan baik

secara struktur maupun genetik dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya

jauh menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnya menghasilkan berbagai macam

spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah

makhluk hidup yang pertama kali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup

di masa lampau. Salah satu contoh hewan yang berevolusi adalah jerapah. Berikut

beberapa pendapat tentang evolusi jerapah, antara lain :

Teori evolusi menurut Jean Baptiste de Lamarck

Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri,

sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari

makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat

berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya

bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan

menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah

sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada

lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang

berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan.

4

Page 5: makalah evolusi jerapah

Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke

generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup

yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut

dikenal dengan 'use and disuse'.

Lamarck mengambil contoh mengenai panjang leher jerapah. Menurutnya nenek

moyang jerapah dahulu berleher pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana

kekeringan sedemikian rupa sehingga jerapah hanya dapat memperoleh makanan

dengan mengambil daun-daun yang ada di pepohonan. Karena sering mengambil

daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya leher jerapah tertarik, makin lama

makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru yaitu leher panjang diwariskan

pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah sekarang berleher panjang.

5

Page 6: makalah evolusi jerapah

Teori evolusi menurut Charles Darwin

Charles Darwin adalah seorang naturalis berkebangsaan Inggris. Ia

menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya proses seleksi alam (natural

selection). Yang dimaksud seleksi alam adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh

alam terhadap variasi makhluk hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang

memiliki variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang

tidak sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan

mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.

Pendapat Darwin mengenai penjang leher jerapah

Sebagai pembanding dengan teori Lamarck, panjang leher jerapah dapat dijelaskan

dengan teori Darwin sebagai berikut. Nenek moyang jerapah punya variasi panjang

leher, ada yang berleher pendek dan ada yang berleher panjang. Karena terjadi

bencana kekeringan, lingkunganpun berubah dan berlangsunglah proses seleksi alam.

Jerapah berleher pendek tidak dapat mencari makan dengan menjangkau daun-daun

di pohon sehingga tidak bisa bertahan hidup. Sebaliknya jerapah berleher panjang

tetap dapat memperoleh makanan dari daun-daun di pohon sehingga dapat bertahan

hidup. Karena mampu bertahan hidup maka jerapah tersebut mampu berbiak dan

mewariskan sifat adaptif yaitu leher panjang pada generasi berikut. Itulah sebabnya

semua jerapah sekarang berleher panjang.

Teori yang di kemukakan Darwin sangat dipengaruhi oleh hal-hal berikut:

6

Page 7: makalah evolusi jerapah

1. Ekspedisinya ke kepulauan Galapagos (Galapagos = kura-kura raksasa). Di

tempat ini Darwin menemukan berbagai macam bentuk paruh burung Finch.

Terjadinya keanekaragaman ini disebabkan oleh perbedaan jenis makanannya.

2. Pendapat Charles Lyell  dalam bukunya "Principles of Geology" yang

menyatakan bahwa batuan, pulau, dan benua selalu mengalami perubahan.

Menurut Darwin peristiwa ini kemungkinan dapat mempengaruhi makhluk

hidup.

3. Pendapat Thomas Robert Malthus dalam bukunya "An Essay on the

Principle of Population"  yang menyatakan adanya kecenderungan kenaikan

jumlah penduduk lebih cepat daripada kenaikan produksi pangan. Hal ini

menurut Darwin menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk 

kelangsungan hidup.

Berdasarkan tiga hal tersebut akhirnya Darwin menulis bukunya "On the Origin of

Species by Means of Natural Selection" yang berisi dua hal pokok:

spesies yang ada sekarang ini berasal dari spesies yang hidup di masa lampau,

dan

evolusi terjadi melalui proses seleksi alam

Munculnya sebuah Teori baru

Salah satu teori yang tetap konstan sepanjang waktu adalah bahwa mengapa

leher jerapah dikembangkan lagi. Ide ini, yang dipresentasikan oleh Charles Darwin,

menyatakan bahwa jerapah hanya dipilih untuk leher lebih panjang untuk mencapai

makanan yang lebih tinggi dari tanah selama musim kemarau. Teori ini didasarkan

pada prinsip seleksi alam. Seleksi alam sering disebut sebagai "survival of the fittest"

atau lebih baru, " reproduction of the fittest.” Seleksi alam adalah gagasan bahwa

suatu organisme mungkin memiliki beberapa sifat atau karakter yang diwariskan,

dalam lingkungan tertentu, organisme yang memberikan kesempatan lebih besar

7

Page 8: makalah evolusi jerapah

untuk menyampaikan semua gen kepada generasi berikutnya (dibandingkan dengan

rekan-rekannya yang tidak memilikinya). Lebih dari generasi berikutnya yang sifat

atau karakter memiliki peluang bagus menjadi lebih luas dalam populasi itu. 

Sayangnya, tak seorang pun pernah menantang gagasan, sampai baru-baru ini.

Awalnya, Stephan Jay Gould, penulis The Structure of Evolutionary Theory,

berpendapat bahwa "kisah dari jerapah leher panjang yang berevolusi dalam

persaingan untuk mencapai dedaunan didukung oleh bukti". Dalam mendukung, dua

ilmuwan, Robert Simmons dan Lou Scheepers, mengklaim bahwa leher jerapah

berevolusi untuk alasan yang sangat berbeda yaitu karena seleksi seksual.

Seleksi seksual dapat dianggap sebagai dua jenis khusus dari seleksi alam.

Seleksi alam terjadi ketika beberapa orang keluar mereproduksi yang lain dan mereka

yang memiliki keturunan secara genetik lebih berbeda dari mereka yang memiliki

lebih sedikit.  Dalam satu jenis seleksi seksual, anggota dari satu jenis kelamin

tersebut membuat reproduksi diferensial antara diri dengan bersaing untuk

mendapatkan kesempatan kawin. Para pemenang mereproduksi yang lain, dan seleksi

alam terjadi jika karakteristik yang menentukan pemenang adalah setidaknya

sebagian warisan. Dalam jenis lain seleksi seksual, anggota dari satu jenis kelamin

membuat diferensial reproduksi pada jenis kelamin yang lain dengan memilih

beberapa individu sebagai pasangan. Jika yang mereka lebih suka secara genetik

berbeda dari yang mereka menolak, maka seleksi alam sedang terjadi. Jenis kedua

dari seleksi seksual ini adalah dimana satu jenis kelamin memilih di antara pasangan

potensial. Seleksi seksual muncul sebagai jawaban untuk: 1) Wanita Pilihan: seleksi

Interseksual, di mana wanita memilih laki-laki berdasarkan ornamentasi rumit atau

kebiasaan laki-laki, atau 2) Kompetisi Laki-laki: seleksi Interseksual, di mana laki-

laki bersaing untuk wilayah atau akses ke betina, atau daerah atas dasar kawin dimana

menampilkan berlangsung kompetisi, laki-laki dapat menyebabkan pertempuran

intens untuk akses kepada perempuan di mana laki-laki menggunakan persenjataan

yang rumit.

8

Page 9: makalah evolusi jerapah

Dalam tulisan ini, evolusi leher jerapah akan dianalisis baik dari seleksi alam

dan seleksi seksual. Meskipun, temuan baru-baru ini yang mendukung sudut pandang

seleksi seksual memberikan penjelasan lebih dan bukti daripada seleksi alam,

penelitian harus lebih dilakukan untuk teori yang akan dapat diterima di dunia

evolusi.

Latar Belakang Jerapah dan Dukungan Teori baru

Jerapah ditempatkan di keluarga, Giraffidae separate. Biasanya, jerapah

mempunyai tinggi sekitar 19 meter dan beratnya sebesar 4000 pounds. Dari spesies

yang sama dikenal sebagai Giraffa jumae, evolusi jerapah modern mulai sekitar 1 juta

tahun yang lalu. Spesies-spesies yang dikenal dengan kerangka besar dan struktur

seperti tanduk (tidak ditemukan di jerapah hari ini).  Saat ini, ada sembilan subspesies

luas dikecualikan dari jerapah. Subspesies ini dibedakan oleh bintik-bintik pada

batang serta wilayah geografis mereka. Dalam artikel, " Winning By a Neck: Sexual

Selection in the Evolution of Giraffes", Simmons dan Scheepers bertujuan untuk

mengevaluasi teori yang diusulkan oleh Darwin. Agar Teori Darwin dalam

Persaingan Makanan itu benar, banyak asumsi yang harus dipertahankan. Salah satu

asumsi adalah bahwa pohon-pohon tinggi telah hadir di sabana Afrika kembali ketika

pemilihan berlangsung dan persaingan yang awalnya sulit untuk makanan. Jerapah

harus berevolusi untuk menjaga spesies mereka agar tetap hidup jika makanan

langka. Agar teori Darwin tetap benar, harus ada peningkatan panjang kaki dalam

proporsi yang sama bukan hanya di kepala dan leher mereka.

Sebaliknya, teori yang diusulkan bersepakat bahwa seleksi seksual dengan

gagasan bahwa panjang leher jerapah meningkat karena digunakan sebagai senjata

selama pertempuran interseksual. Dasar dari ide ini adalah bahwa selama kompetisi

dua laki-laki berdiri di samping satu sama lain dan pertukaran hits dengan

menggunakan leher mereka dengan bagian atas atau belakang tengkorak yang

digunakan untuk memukul pesaing ke tanah. Masuk akal bahwa jerapah dengan leher

dan kepala yang lebih besar akan lebih merusak. Sebagai akibatnya, leher yang lebih

9

Page 10: makalah evolusi jerapah

besar akan dipilih sebagai pemenang. Proses necking (menjilat-jilat leher) adalah

proses yang unik bagi jerapah.  Hanya jerapah laki-laki yang pernah terlihat

menunjukkan perilaku ini. Oleh karena itu, kemungkinan bahwa tindakan ini memang

terkait dengan seleksi seksual, necking telah diamati sangat efektif bagi jerapah untuk

mendapatkan pasangan mereka. Seringkali laki-laki yang pingsan atau bahkan tewas

dalam pertempuran, karena sifat kekerasan dari perkelahian yang luar biasa. Bahkan

ketika lawan mungkin mengetuk ke tanah, pertempuran tidak berakhir, mereka

mungkin masih ditendang atau diinjak, yang akhirnya dapat mengakibatkan kematian.

Seleksi seksual

Seleksi seksual bertanggung jawab atas evolusi sifat yang mempengaruhi

keberhasilan dalam persaingan untuk pasangan.  Seperti yang disebutkan sebelumnya,

ada dua bentuk yang berbeda dari seleksi seksual: ia dapat terlibat dengan evolusi

sifat atau dapat dikaitkan dengan evolusi karakteristik yang akan membuat pria

terlihat lebih menarik. Interseksual persaingan terlibat lebih banyak dengan ciri-ciri

perkembangan. Ciri-ciri ini dapat digunakan sebagai senjata ketika berkelahi satu

sama lain untuk hak kawin dengan betina. Salah satu fitur umum dari ciri-ciri seksual

yang dipilih adalah bahwa sifat ini sering lebih sulit bagi individu untuk

memproduksi. Hal ini terutama berlaku untuk jerapah sejak leher dan kepala telah

berevolusi dibandingkan proporsional ke seluruh tubuh mereka, sehingga jantung

harus memompa lebih keras agar darah mencapai otak dan melalui leher. Jika jerapah

telah berevolusi secara konsisten di seluruh tubuhnya, itu tidak akan memiliki

tekanan darah yang khas lebih tinggi daripada hewan yang lain.

Masalah dengan Teori Lama

Jika teori Simmon adalah benar, ada juga beberapa asumsi dasar yang harus

terjadi. Misalnya jika laki-laki hanya menggunakan leher mereka untuk memerangi

interseksual, maka leher mereka harus lebih lama dan lebih berotot dari wanita,

berikutnya laki-laki dengan leher yang lebih besar harus dominan. Terakhir, catatan

fosil harus menunjukkan peningkatan yang tidak proporsional dalam ukuran leher

bila dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya.  Untuk membantu menentukan teori

10

Page 11: makalah evolusi jerapah

memiliki basis yang lebih di dalamnya, berbagai eksperimen dijalankan. Pertama-

tama, pembedahan dilakukan pada sampel besar jerapah perempuan dan laki-laki

yang lebih dari satu tahun. Dalam pembedahan, semua kepala dipotong di tempat

yang sama dan ditimbang. Selain itu, leher dipotong di daerah yang sama dari bahu.

Ketika menganalisis hasil yang berbeda jenis kelamin, menjadi jelas bahwa

perempuan memiliki tengkorak yang lebih kecil yang berisi perlindungan kurang dan

panjang leher mereka adalah sekitar 35 sentimeter lebih pendek dari rata-rata pria.

Jika panjang leher telah berevolusi karena persaingan makanan, maka tidak masuk

akal bahwa perempuan akan memiliki leher lebih pendek.

Dalam rangka spesies untuk bertahan hidup, kedua jenis kelamin perlu untuk

bertahan hidup. Seperti yang dinyatakan oleh Simmons, "untuk pria dan wanita

masing-masing seberat 800 kilogram, massa kepala akan menjadi 20,3 kg dan 18,0 kg

dan massa leher 60 kg dan 51 kg masing-masing.” Ada lagi perbedaan yang

signifikan untuk dicatat antara jenis kelamin, sementara ini massa kepala perempuan

berhenti meningkat kurang dari 22 kg, massa kepala laki-laki terus meningkat

sepanjang hidup mereka. Juga, panjang leher perempuan mendatar di 60 kg

sedangkan jantan mencapai bobot lebih dari 100 kg. Informasi ini juga menunjukkan

masalah dengan teori Darwin. Apa yang akan menjadi titik laki-laki terus meningkat

dalam ukuran jika perempuan masih dapat memperoleh makanan pada ukuran mereka

yang lebih kecil? Faktor lain yang mempengaruhi teori Darwin adalah bahwa jerapah

di Serengeti menghabiskan sebagian besar musim kemarau untuk makan dari semak-

semak rendah dan selama musim hujan mereka makan dari pohon-pohon tinggi

dimana daun baru yang berlimpah. 

Selama musim kemarau, jerapah tidak lebih mungkin untuk makan makanan

dari pohon yang lebih tinggi, tetapi makan dari semak yang lebih rendah. Oleh karena

itu, tidak ada keuntungan langsung bagi jenis kelamin untuk memiliki leher panjang

mereka karena sebagian besar waktu mereka tidak makan di tingkat yang lebih tinggi.

Terutama wanita lebih mungkin untuk makan di bawah tingkat bahu, laki-laki juga

memberi makan secara teratur dari bawah atau pada tingkat itu. Jika leher telah

11

Page 12: makalah evolusi jerapah

berevolusi semata-mata untuk persaingan makanan, akan ada konsekuensi serius

dalam hal terjadinya kekeringan untuk jerapah jantan yang rata-rata dua meter lebih

tinggi dari perempuan.

Ketika fosil yang diamati, tampak pilihan yang benar-benar "disukai badan

lebih berat dan besar, leher berat."  Tidak ada bukti langsung yang menunjukkan

pemanjangan yang telah terjadi. Informasi ini menunjukkan cacatnya teori tentang

jerapah dan evolusi leher mereka, bukan seleksi yang terjadi di seluruh tubuh, tetapi

hanya khusus didasarkan pada leher.

Masalah dengan Teori Baru

Satu masalah dengan teori seleksi seksual yang disajikan oleh Simmons dan

Scheepers adalah bahwa hal itu juga tidak memberikan penjelasan yang layak untuk

alasan bahwa perempuan juga memiliki leher panjang. Jika leher berevolusi untuk

seleksi seksual, tidak akan ada alasan bagi perempuan juga memiliki leher yang lebih

besar karena mereka tidak terlibat dalam persaingan dan necking tidak terjadi di

antara mereka. Dua ilmuwan Simmons dan Scheppers menawarkan teori alternatif

seperti mengapa leher perempuan juga berkembang menjadi lebih lama. Satu teori

adalah bahwa tekanan selektif masa lalu mungkin telah memaksa kedua jenis kelamin

untuk meningkatkan ukuran leher mereka, tetapi tekanan yang mungkin tidak lagi

diidentifikasi. Kedua, ukuran leher perempuan dapat berevolusi dari komponen

genetik dari perkawinan perempuan dan laki-laki.

Berikut beberapa hal yang tidak ada dari lima fakta sejarah yang muncul dalam kisah

buku teks modern :

1. Lamarck leher jerapah menyebutkan dalam satu paragraf yang lewat spekulasi

dalam bab yang ditujukan untuk contoh lebih lagi dianggap sebagai jauh lebih

penting.

2. Darwin tidak mengutip kasus sama sekali dalam edisi pertama Origin of Species.

Dia bercerita jerapah dalam modus hanya-jadi, tapi dari ujung tubuh - ekor

daripada leher. Darwin hanya frase singkat tentang leher jerapah menggambarkan

12

Page 13: makalah evolusi jerapah

tema berlawanan stabilitas warisan (jumlah saldo tulang belakang leher), bukan

adaptasi novel.

3. Ketika Darwin, dalam bukunya lebih lama dan lebih teknis tahun 1868, tidak

membahas leher jerapah dalam konteks seleksi alam, ia tidak menyajikan kisah

standar hanya-jadi spekulasi murni, melainkan menggunakan jerapah untuk

contoh masalah sulit dan penting bagaimana seleksi alam bertahap dapat

membangun sebuah adaptasi kompleks terkoordinasi banyak bagian (leher dan

semua struktur pendukung).

4. Mivart, dalam upaya untuk membantah Darwinisme, mengatakan hanya-jadi

cerita yang akan menjadi tradisional, tetapi ia tidak jadi untuk karikatur teori dia

menentang.

5. Ketika Darwin menanggapi Mivart dalam edisi terakhir The Origin of Species, ia

menafsirkan leher jerapah sebagai adaptasi untuk makan pada daun yang tinggi,

tetapi dia berpendapat bahwa seleksi alam bekerja di konser dengan] kekuatan

Lamarck (Jadi banyak untuk ilustrasi "klasik" mengapa leher jerapah membawa

kita lebih suka Darwin lebih dari Lamarck.)

Penyebab proporsi tubuh yang berbeda, seperti leher jerapah yang memperoleh

makanan dari atas pohon, adalah salah satu masalah klasik adaptasi. Pada bagian awal

abad kesembilan belas Lamarck mengaitkan perpanjangan leher sebagai warisan dari

modifikasi tubuh yang disebabkan oleh kebiasaan peregangan leher. Darwin

mengaitkan perpanjangan leher untuk pemilihan konstan individu dan ras yang lahir

dengan leher terpanjang. Darwin mungkin benar. Evolusi dari jerapah, binatang hidup

tertinggi, sering diambil sebagai bukti klasik bahwa Darwin benar dan Lamarck salah.

Jerapah berevolusi leher panjang, dikatakan, karena seleksi alam memilih hewan-

hewan paling mampu makan dari puncak pohon tertinggi, dimana ada makanan yang

paling banyak dan persaingan sedikit.

Semua jerapah milik spesies tunggal, cukup terpisah dari mamalia ruminansia

lainnya, dan erat terkait hanya untuk Okapi (jarang berleher pendek, yang tinggal di

13

Page 14: makalah evolusi jerapah

hutan spesies Afrika Tengah). Jerapah memiliki catatan fosil tipis di Eropa dan Asia,

tetapi spesies leluhur relatif berleher pendek, dan bukti jerapah juga tidak

memberikan wawasan tentang bagaimana spesies modern berleher panjang muncul.

14

Page 15: makalah evolusi jerapah

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sebagai kesimpulan, Simmons dan Scheepers tidak mendukung teori

mereka sepenuhnya, tetapi mereka menyatakan hanya dengan cara makan saja

tidak bisa menjadi alasan bahwa leher jerapah terus berevolusi. Hal ini

ditunjukkan melalui cara makan hewan dengan peningkatan proporsional dalam

pertumbuhan leher yang terus memanjang dibandingkan dengan komponen lain

dalam jerapah. Bukti yang lainnya dalam hal ini yaitu banyaknya dukungan bagi

gagasan seleksi seksual yang bertanggung jawab. Namun, investigasi harus lebih

terorganisir kerangkanya untuk teori yang bisa diterima oleh semua lapisan

masyarakat.

Adapun penjelasan potensial, Jerapah yang kehilangan sedemikian

perjuangan tidak selalu lolos dengan begitu mudah. Kepalanya mungkin terluka

selama perkelahian atau mungkin akan terjatuh ke tanah tak sadarkan diri.

Menariknya, jerapah melawan predator (terutama singa) dengan menendang, tapi

memerangi seksual mereka lanjutkan dengan necking tidak pernah dengan cara

menendang.

B. SARAN

Bagi para ilmuwan yang menyatakan teori evolusi seharusnya di sertai

dengan bukti-bukti yang jelas serta rasional, tidak hanya rasional bagi mereka tapi

juga rasional bagi orang lain, selain itu dalam menyusun teori-teori evolusi

seharusnya disertai dengan metode ilmiah. Selanjutnya dalam publikasinya

15

Page 16: makalah evolusi jerapah

scientis harus menyertakan langkah-langkah metode ilmiahnya agar mudah

dipahami dan dapat diterima oleh masyarakat.

Sementara itu sebagai masyarakat ilmiah kita juga harus mengevaluasi

lagi teori-teori tersebut agar bila kita dapat mengetahui kekurangan dari teori

tersebut kita dapat memperbaikinya, atau kita dapat menyusun teori baru tentang

evolusi jerapah yang lebih rasional, dapat diterima oleh masyarakat umum, serta

lebih akurat nilai kebenarannya.

16

Page 17: makalah evolusi jerapah

DAFTAR PUSTAKA

The Evolution of the Giraffe Neck

http://docs.google.com/

Jerapah: Hewan yang  menonjol daripada  yang lain

http://www.creationism.org/indonesian/giraffes_id.htm

How the Giraffe Got its Neck

http://proquest.umi.com/pqdweb

17