Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

21
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Biologi Disusun oleh: Alvin Khan R. Ardian Adha P. Denur Imaniyati Nisa Aina Fauziah Nuri Nurul Aeni Dinas Pendidikan SMAN 1 PANDEGLANG 1

Transcript of Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

Page 1: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Biologi

Disusun oleh:

Alvin Khan R.

Ardian Adha P.

Denur Imaniyati

Nisa Aina Fauziah

Nuri Nurul Aeni

Dinas Pendidikan

SMAN 1 PANDEGLANGJl.raya serang km.3 tlpn (0253)21773 fax (0253)203990

Web: www.SMAN1Pandeglang.sch.id, email: [email protected]

1

Page 2: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan

perkenan-Nya kami dapat menghadirkan makalah Pkn ini.

Makalah ini disusun dengan maksud untuk memberikan pengetahuan tentang Asal-

usul Kehidupan Manusia. Adapun penjabaran makalah ini mengacu pada prinsip belajar

bermakna dengan mengutamakan pengertian dan pemahaman konsep-konsep Biologi.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam proses

belajar mengajar .

Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karna itu, saran

dan keritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan

dan perbaikan makalah ini.

Pandeglang, 05 Januari 2014

Kelompok 3

2

Page 3: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 1

1.3. Tujuan .................................................................................................... 2

1.4. Manfaat .................................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................... 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................

BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................

BAB V KESIMPULAN...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan teori Aristoteles yang didukung oleh John Needham dan Anthony .V. L.

mereka berpendapat bahwa asal usul kehidupan berasal dari benda mati atau tak hidup,

teori ini disebut abiogenesis. Sementara itu Franscisco Redi, L. Spalanzanni dan Louis

Pasteur memiliki pendapat yang berbeda dan bertentangan dengan teori abiogenesis,

yaitu teori biogenesis. Teori biogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari

mahluk hidup pula. Hal ini melatarbelakangi kami untuk membuktikan kedua teori asal

usul tersebut dengan melakukan percobaan yang dilakukan oleh John Needham, Anthony

Van Leewenhoek, Redi, Spallanzani dan Pasteur.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa itu evolusi ?

2. Apa hubungan daging, kaldu, jerami dengan teori evolusi?3. Apakah air kaldu, daging dan jerami menghasilkan mikroorganisme?

1.3. Tujuan

Dengan melakukan percobaan ini kami bertujuan untuk membuktikan kebenaran teori-

teori evolusi dan ingin mengetahui asal-usul kehidupan.

1.4. Manfaat

Dalam percobaan ini kita akan mengetahui tentang evolusi dan proses terbentuknya

makhluk hidup.

4

Page 5: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Evolusi adalah displin ilmu cabang biologi yang membahas semua perubahan

perubahan yang terjadi di permukaan bumi sejak awal mula sejarah bumi, sampai

menimbulkan kehidupan, dan keanekaragaman makhluk hidup dewasa ini. Seiring dengan

perkembangan zaman banyak pertanyaan yang timbul adalah kapan dan bagaimana awal

kehidupan dimulai, untuk itulah para ilmuwan berusaha mencari jawaban asal-usul

kehidupan. Dari percobaan yang mereka lakukan menghasilkan beberapa teori seperti Teori

Abiogenesis klasik disebut juga Generatio Spontanea. Teori ini menerangkan bahwa asal

mula makhluk hidup dari benda mati tokohnya adalah Aristoteles dan Antony Van

Leuwenhoek. Dan teori biogenesis teori ini disanggah sejak abad ke-19 oleh tiga ilmuwan

oleh Lewis Pasteur, Lazzaro Spallanzani, dan Fransisco Redi eksperimen mereka

membuktikan bahwa kuman yang tumbuh pada daging adalah induk kuman yang ada

didaging tersebut dan bertelur menjadi makhluk hidup baru yang disebut larva. ( Diah

Aryulina dkk, 2007:227).

Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu

berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun berubah

menjadi bentuk yang lebih baik. Berbeda dengan revolusi, proses evolusi biasanya

berlangsung lama. Dalam konteks penggunaan istilah, evolusi seringkali digunakan untuk

menggambarkan perkembangan yang lambat. Evolusi berasal dari bahasa latin evolvere

"membuka lipatan," dari ex- "keluar" + volvere "menggulung" (1641) yang berarti "membuka

lipatan, keluar, berkembang,". Evolusi pada tahun 1622, pada awalnya berarti "membuka

gulungan buku"; namun istilah ini digunakan pertama kali dalam pengertian ilmiah modern

pada tahun 1832 oleh seorang Geologis berkebangsaan Skotlandia bernama Charles Lyell.

Charles Darwin kemudian menggunaka istilah ini satu kali dalam paragraf penutup bukunya

yang berjudul "The Origin of Species" (Asal mula Spesies) pada tahun 1859. Istilah ini

kemudia dipopulerkan oleh Herbert Spencer dan ahli biologi lainnya.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi_(istilah))

5

Page 6: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

Evolusi ialah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu

yang lama. Dikenal 2 macam evolusi:

1. Evolusi progresif :

evolusi menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive).

2. Evolusi regresif (retrogreslf) :

evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.

Teori evolusi merupakan perpaduan antara ide (gagasan) den fakta (kenyataan). Yang

dianggap sebagai pencetus ide evolusi ialah Charles Darwin (1809-1892) yang menerbitkan

buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul “On the ofiginof species by

means of natural selection” atau “The preservation of favored races in the struggle for life”.

(http://gurungeblog.com/2009/01/05/evolusi-makhluk-hidup/)

Teori Abiogenesis

Teori Abiogenesis disebut juga teori Generatio Spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan

bahwa kehidupan berasal dari atau materi tak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan

(Generatio Spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsuf yunani

kuno, yakni Aristoteles (384-322 SM). Dengan melihat oranisme di sekelilingnya, Aristoteles

berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing

yang keluar dari tanah, maka cacing tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang

keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari lumpur (Anonim, 2012)

Teori Biogenesis

Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani kuno manusia berusaha memberikan jawaban

terhadap masalah ini.konsep yang terkenal pada masa itu adalah makhluk hidup berasal dari

benda mati, yang dikemukakan Aristoteles ( 384-322 SM ). Pendapat ini terkenal dengan

Teori Generatio Spontanea (Slamet, 1999)

Hasil kerja Redi (1688), Spallanzani (1765) dan Pasteur (1860) khususnya untuk mikroorganisme, merupakan tonggak sejarah untuk menumbangkan teori generatio

6

Page 7: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

spontanea. Sejak saat itu secara umum telah diterima bahwa setiap individuorganisme mempunyai genetik leluhur yang mencakup organisme sebelumnya. Apapun asal-usul kehidupan itu, semua bentuk kehidupan yang ada sekarang berasal dari suatu bentuk kehidupan sebelumnya (Abercrombie, 1993)

Francisco redi (1626-1597) seorang ahli biologi bangsa italia dapat membuktikan bahawa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan sengaja di situ (Ahmadi, 1991)

Spallanzani menyangsikan kebenaran paham Abiogenesis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu dan dua buah labu. Dan berdasarkan percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada dalam kaldu bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara ke dalam air kaldu tersebut (Anonim, 2012)

Lazzaro Spallanzani membuktikan bahwa makhluk hidup tidak berasal dari air kaldu, dan mereka berpendapat bahwa labu yang ditutup tidak terdapat oksigen untuk hidup. Oleh karena itu, percobaan Spallanzani belum berhasil menumbangkan teori abiogenesis (Kimbal, 1993)

Hasil percobaan Lazzaro Spallanzani diperbaiki oleh Louis Pasteur dengan menggunakan kaca yang berbentuk leher angsa, tentunya tabung ini telah dibersihkan. Setelah beberapa hari air kaldu tetap jernih walaupun udara dapat keluar masuk kedalam tabung. Kemudian tabung tersebut di miringkan dan setelah beberapa hari air kaldu menjadi keruh. Dengan percobaan tersebut maka tumbanglah paham Abiogenesis/Generatio spontanea dari aristoteles, kemudian munculah teori biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya. (Pratiwi, 1999)

7

Page 8: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Percobaan Fransisco Redi ( Daging )

A. Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/Tanggal  : Jumat, 16 januari 2014

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : di salah satu rumah anggota kelompok 3

B. Alat dan Bahan

- Botol jam/ toples

- Daging

- Kain kassa

- Plastik

- Karet

- Kompor

- Baskom

- Gunting

- Pisau

C. Cara kerja

1. Siapkan tiga botol jam/ toples yang telah dibersihkan atau disterilkan.

2. Ambil daging lalu di potong menjadi tiga bagian, setelah itu bersihkan atau

sterilkan.

3. Siapkan tiga botol jam yang telah disterilkan, masukkan tiga kerat daging pada

masing-masing botol jam tersebut.

4. Botol jam pertama, biarkan daging dalam kondisi botol terbuka dan tanpa

ditutupi oleh pelindung.

5. Sedangkan botol jam kedua, botol jam tersebut di tutup dengan kain kassa

dengan sedemikian rapi, lalu ikatkan dengan karet agar kain kassa tetap terjaga

rapi.

6. Lalu botol jam terakhir, tutup dengan plastik dengan sedemikian rapi lalu tutup

lagi dengan tutup botol jam tersebut, usahakan agar udara tidak masuk kedalam

botol.

7. Simpanlah tujuh tabung tersebut ditempat yang terkena sinar matahari.

8. Buatlah tabel pengamatan mengenai praktikum tersebut.

8

Page 9: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

9. Amatilah selama tujuh hari, dan catatlah apa yang terjadi!

2. Percobaan Louis van Leuwenhoek ( Jerami )

A. Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/Tanggal : Jumat, 16 januari 2014

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : di salah satu rumah anggota kelompok 3

B. Alat dan Bahan

- Jerami

- Botol jam dua buah

- Air mineral

- Air sawah

- Air Panas

C. Cara kerja

1. Sterilkan terlebih dahulu botol jam yang akan digunakan dalam percobaan ini.

2. Lalu sterilkan jerami yang akan dijadikan bahan uji coba.

3. Dalam botol pertama, taruhlah beberapa jerami kedalam botol lalu isi dengan

air sawah.

4. Sedangkan untuk botol kedua, sterilkan terlebih dahulu dengan air panas

jerami yang akan dijadikan bahan uji coba.

5. Setelah jerami itu steril, masukan jerami tersebut kedalam botol kedua lalu

tambahkan air mineral kedalam botol kedua.

6. Lalu simpan di tempat yang terkena sinar matahari

7. Buatlah tabel pengamatan

8. Amatilah selama tujuh hari

3. Percobaan Spallanzani ( Kaldu )

A. Waktu dan Tempat Praktikum

Hari/Tanggal : Jumat, 16 januari 2014

Waktu : 14.00 WIB

Tempat : di dalam salah rumah anggota kelompok 3

B. Alat dan Bahan

- Tujuh tabung reaksi

- Daging ayam

- Pipa I

- Pipa J

- Pipa S

- Air

9

Page 10: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

- Sendok

- Panci

- Kompor

Cara Kerja

1. Bersihkan daging yang akan dijadikan kaldu

2. Setelah bersih, potonglah sesuai ukuran yang diinginkan tetapi usahakan tidak

terlalu kecil.

3. Masukan daging yang telah dibersihkan kedalam panci yang telah

dipanaskan, gunanya untuk mensterilkan daging yang akan dibuat kaldu.

4. Tunggu hingga 30 menit sampai warna daging pucat lalu matikan kompor.

5. Setelah itu, angkat daging pisahkan dengan air kaldu dengan menggunakan

alat yang steril.

6. Masukan kaldu dalam tiap tabung dengan ketentuan tabung sebagai berikut:

a. Tabung pertama : Terbuka, tanpa apapun

b. Tabung kedua : Terbuka, tanpa apapun

c. Tabung ketiga : Tutup dengan kain kassa, ikat dengan karet

d. Tabung keempat : Tutup rapi dengan plastic, ikat dengan karet

e. Tabung kelima : Tutup dengan kapas tetapi masukan pipa I

f. Tabung keenam : Tutup dengan kapas tetapi masukan pipa J

g. Tabung ketujuh : Tutup dengan kapas tetapi masukan pipa S

7. Setelah selesaikan, masing-masing tabung disimpan rapi tanpa terkena sinar

matahari secara langsung, lalu amati selama tujuh hari.

10

Page 11: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Percobaan Fransisco Redi (Daging)

HARI TOPLESTERTUTUP KAIN KASA TERBUKA

1 Warna daging segar, tidak berbau, tidak berlendir, tidak ada belatung dan lalat

hinggap.

Warna daging segar, tidak berbau, tidak berlendir, tidak ada

lalat hinggap.

Warna daging segar, tidak berbau, tidak berlendir, ada

lalat hinggap.

2 Warna daging merah, tidak berbau, tidak berlendir, tidak ada beatung dan lalat

hinggap

Warna daging merah, tidak berbau, tidak berlendir, tidak ada

telur, ada lalat hinggap.

Warna daging merah, berbau, tidak berlendir, ada

telur dan lalat hinggap.

3 Warna daging merah, tidak berbau, berlendir, tidak ada belatung dan

lalat hinggap

Warna daging merah, berbau, berlendir, ada

telur, dan ada lalat hinggap

Warna daging merah keabu-abuan, berbau, tidak

berlendir, ada telur dan belatung, dan banyak lalat

hinggap4 Warna daging merah

kecoklatan, sedikit berbau, berlendir, tidak ada belatung dan lalat

hinggap.

Warna daging merah keabu-abuan, berbau, berlendir, ada telur

dan belatung, dan ada lalat hinggap

Warna daging keabu-abuan, sangat bau, tidak berlendir, ada telur dan belatung, dan ada lalat

hinggap5 Warna daging merah

kecoklatan, berbau, berlendir, tidak ada belatung dan lalat

hinggap.

Warna daging keabu-abuan, sangat bau, berlendir, ada telur

dan belatung, dan ada lalat hinggap

Warna daging abu-abu kehitaman, sangat bau,

tidak berlendir, ada telur dan belatung, dan ada lalat

hinggap

Dari hasil pengamatan didapatkan hasil, ternyata pada toples A tidak tumbuh

belatung sama sekali. Sedangkan pada toples B lalat hinggap di atas kasa dan banyak

belatung tumbuh di atas kasa serta ada sedikit yang tumbuh di daging. Pada toples C

lalat hinggap di atas daging dan banyak belatung tumbuh di daging.

11

Page 12: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

Pada kondisi toples A, tidak adanya belatung yang tumbuh disebabkan tidak

adannya ruang bagi lalat untuk hinggap karena toples tersebut ditutup rapat.

Sedangkan pada toples B hanya ada sedikit saja belatung yang tumbuh, baik di atas

kasa maupun di dasarnya. Hal ini disebabkan adanya ruang bagi lalat untuk hinggap

dan bereproduksi namun tidak dapat menjangkau dasar daging, dan belatung serta

telur hanya dapat tumbuh diatasnya, dan hanya beberapa yang tumbuh didasarnya.

Dan pada toples C, banyaknya belatung dan lalat yang hinggap disebabkan begitu

luasnya ruang yang terbuka sehingga dengan mudahnya lalat masuk dan

bereproduksi.

B. Percobaan Antoni Van Leowenhoek

toples Keadaan

1 Air sawah + jerami

2 Air mineral + jerami (steril)

Pada percobaan air jerami ini, toples 1 tidak menunjukan perubahan meskipun

dibiarkan beberapa hari. Hal ini disebabkan di dalam air mineral tidak terdapat

mikroorganisme, sedangkan di dalam jerami memang terdapat mikroorganisme dari

habitatnya. Namun, air jerami dalam toples 1 sudah dimatikan dengan cara di sterilkan

sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh.

Sedangkan pada toples 2, di dalam air sawah sudah jelas terdapat

mikroorganisme yang berasal dari habitatnya dan sama halnya dengan jerami. Jerami

yang tidak disterilkan mengandung mikroorganisme yang banyak sehingga reproduksi

mikroorganisme pada toples 2 meningkan.

C. Percobaab Lazzaro Spallanzani (Air Kaldu)

Hari Keadaan tubungI II III IV V VI VII

1 Warna - - - - - - -

Bau - - - - - - -

Endapan - - - - - - -

2 Warna + - - - - - -

Bau - - - - - - -

endapan - - - - - - -

12

Page 13: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

3 Warna + - - - - - -

Bau + - - - - - -

endapan - - - - - - -

4 Warna ++ + - - - - -

Bau + + - - - - -

endapan + - - - - - -

5 Warna ++ + + - + - -

Bau ++ + - - + - -

endapan ++ - - - + - -

6 Warna ++ + + - + - -

Bau +++ + + - + - -

endapan +++ + + - + - -

7 Warna +++ ++ + - + + +

Bau +++ ++ + - + + +

endapan +++ ++ + - ++ + +

Keterangan:

Tabung Tidak Disterilkan

Tabung 1 Terbuka

Tabung Disterilkan

Tabung 2 Terbuka

Tabung 3 Kain kasa

Tabung 4 Kapas + plastik

Tabung 5 Pipa I

Tabung 6 Pipa J

Tabung 7 Pipa S

1. Percobaan Spallanzani

Pada tabung pertama dan ke dua (terbuka tidak di steril kan lagi dan di sterilkan) udara

dapat bersirkulasi dengan bebas ke dalam tabung begitu juga serangga dapat masuk

dengan mudah ke dalam tabung. Dari serangga tersebut yang menyimpan telur-telur di

permukaan air kaldu dan udara yang membawa mikroorganisme menimbulkan adanya

belatung di permukaan air kaldu dan air kaldupun warnanya berubah semakin memudar

tetapi pada tabung yang disterilkan warna lebih memudar dan belatung lebih sedikit.

Pada tabung ke tiga dan ke empat (tertutup kain kasa dan tertutup plastik) udara tidak

leluasa masuk ke dalam tabung begitu juga serangga sehingga belatung tidak terdepat

13

Page 14: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

belatung tetapi di tabung yang tertutup kain kasa terdapat telur serangga berwarna

hitam. Sedangkan pada tabung kelima, keenam dan ketujuh (ditutup pipa i, j , dan s)

udara mengalami hambatan pada saat masuk ke dalam tabung. Pada pipa s udara

mengalami hambatan yang lebih sulit untuk masuk ke dalam tabung. Sehingga dari

tabung s, j dan i berturut-turut warna air kaldu semakin lebih memudar. Selanjutnya

pada pipa i, j dan s tedapat endapan berwarna putih pada dasar dan permukaan tabung.

2. Percobaan Pasteur

Percobaan kaldu yang di tutup dan dipasang pipa S memiliki perbedaan yang lebih

sedikit dibandingkan yang di pasang pipa I dan J karena hambatannya lebih besar bagi

udara yang akan masuk dan membawa.

BAB V

KESIMPULAN

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup tidak

muncul begitu saja atau tidak terjadi secara spontan melainkan makhluk

hidup berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya sebagaimana para

ilmuwan teori evolusi biogenesis mengatakan:

Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup

Makhluk hidup berasal dari telur

Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya

14

Page 15: Makalah Biologi Evolusi Kelompok 3

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah dkk. 2007. BIOLOGI 3. Erlangga : Jakarta

Slamet. 1999. Sains Biologi. Jakarta : Bumi Aksara

Anonim. 2012. Asal Usul Kehidupan http://www.google.co.id

sshttp://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi_(istilah

15