Post on 02-Aug-2015
description
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya. Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk
dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai budidaya tanaman atau bercocok tanam. Pertanian
semakin lama semakin berkembang. Hal ini seiring dengan berkembangnya teknologi yang
semakin maju. Dalam pertanian terdapat ilmu yang mempelajari tentang pertanian dan kaitannya
dengan teknologi yang disebut dengan teknologi pertanian. Teknologi pertanian mempelajari
tentang penggunaan teknologi dalam bidang pertanian. Dalam pertanian terutama bidang
teknologi pertanian mempunyai ruang lingkup tersendiri, antara lain prapanen, pasca panen, dan
teknik pengolahan hasil. Di bidang teknologi pertanian kita juga mempelajari tentang alat-alat
dan mesin pertanian serta cara pengolahan hasil pertanian tersebut hingga dapat digunakan.
Penggunaan alat-alat mekanis dan mesin pertanian ditujukan untuk memperoleh hasil
yang lebih maksimal dan lebih baik. Di zaman yang modern ini penggunaan alat-alat tersebut
jauh lebih berkembang dari sebelumnya. Kemajuan teknologi tersebut menyebabkan hasil
produksi dapat bertambah serta mutu yang dihasilkan jauh lebih baik dari sebelumnya. Dalam
bidang pertanian sekarang, telah banyak mengalami perkembangan misalkan saja pada sawah
seperti traktor atau pada pabrik seperti cara penyaringan dengan menggunakan alat-alat yang
berbasiskan teknologi. Pengetahuan tentang teknologi semakin berkembang pesat diiringi dengan
pesatnya jumlah produksi hasil pertanian.
Dalam hal ini dilakukanlah field trip guna melihat secara langsung keadaan produksi dan
teknologi dilapangan. Field trip dilakukan di daerah Pagar alam. Field trip dilakukan untuk
melihat secara langsung proses dan penggunaan teknologi dilapangan. Terdapat berbagai tempat
produksi maupun proses penggunaan teknologi di daerah Pagar alam. Penggunaan teknologi
pada produksi teh, ataupun pada pengolahan sawah dan juga pada pengemasan air memiliki alat-
alat yang berbeda pula. Untuk itulah makalah ini dibuat yaitu untuk mengetahui bagaimana
prosesnya, cara kerjanya maupun manfaatnya penggunaan teknologi dalam pertanian di
lapangan.
1
1.2. Tujuan
Untuk mengetahui secara langsung proses-proses dari pembuatan teh, kopi, air mineral
Arpa, dan pengolahan sawah dilapangan.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
a. Kopi (Coffeae sp.)
Kopi telah dicatat sejauh pada abad ke-9. Pertama kali, kopi hanya ada di Ethiopia,
dimana biji-bijian asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Akan tetapi, ketika bangsa
Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai ke Afrika Utara dan
biji kopi disana ditanam secara massal. Dari Afrika Utara itulah biji kopi mulai meluas dari Asia
sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar. Ditahun 1696,
Gubernur Belanda di Malabar mengirimkan biji kopi ke Gubernur Belanda di Batavia,
pengiriman pertama hilang karena banjir yang terjadi di Batavia, pengiriman kedua dilakukan
tahun 1699.
Eksport kopi pertama dilakukan tahun 1711 oleh VOC, dalam tempo 10 tahun eksport
meningkat sampai 60 ton/tahun, Indonesia adalah tempat perkebunan pertama diluar Arabia dan
Ethiopia dan VOC memonopoli perdagangan kopi ini dari tahun 1725 sampai 1780. Ditahun
1700an harga kopi yang dikirim dari Batavia sekitar 3 Guilder/kg di Amsterdam dan itu sama
dengan beberapa ratus USD/Kg dengan kurs saat ini, harga kopi memang sangat mahal saat itu.
Akhir abad 18 harga kopi mulai turun menjadi 0.6 Guilder/Kg sehingga kopi bisa diminum untuk
kalangan yang lebih luas lagi.
Saat ini ada beberaapa varietas kopi arabica di Indonesia yaitu :
Typica – ini tanaman yang aslinya dibawa oleh Belanda dan sebagian besar hancur
ditahun 1880s, saat penyakit daun kopi menyerang Indonesia, tetapi di Bergandal dan
Sidikalang, varieties Typica masih bisa ditemukan terutama ditempat dataran tinggi.
Hibrido de Timor (HDT) – dikenal juga dengan varietas “TimTim”, persilangan antara
arabica dan robusta, pertama diambil tahun 1978 di Timor Timur lalu ditanam di Aceh
tahun 1979.
Linie S – Varietas ini dikembangkan di perkebunan Bourbon, India dan jenis yang
terkenal adalah S-288 dan S-795, bisa ditemukan di Lintong, Aceh, Flores dan daerah
lain.
Ethiopian lines – Menyebar di Jawa tahun 1928 lalu juga ke Aceh. Varietas dari Ethiopia
lain yang ditemukan di Sumatra ada yang disebut “USDA”
3
Catimor lines – Persilangan antara Arabica dan Robusta sangat kurang aromanya. Tetapi
ada jenis Catimor yang terkenal yaitu “Ateng-Jaluk”. Riset juga menunjukan bahwa
varietas lokal catimor di Aceh menghasilkan karakteristik kopi yang sangat baik.
Kopi Robusta mulai diperkenalkan di Indonesia ditahun 1900an untuk pengganti kopi
arabica yang hancur saat terjadi penyakit tumbuhan menyerang tanaman kopi arabica,
kopi robusta yang lebih tahan terhadap hama dianggap sebagai alternatif yang tepat
terutama untuk perkebunan kopi didaerah dataran rendah.
Tipe kopi
Ada dua tipe/jenis penting kopi, yang dihasilkan oleh dua jenis tumbuhan yang berbeda:
Arabika adalah kopi jenis tradisional, dan kopi yang dianggap paling enak rasanya adalah jenis
Robusta memiliki kafein yang lebih tinggi dapat dikembangakan dalam lingkungan di mana
Arabika tidak akan bisa tumbuh, dan membuatnya menjadi pengganti Arabika yang murah.
Robusta biasanya tidak dinikmati sendiri, dikarenakan rasanya yang pahit dan asam. Robusta
kualitas tinggi biasanya digunakan dalam beberapa campuran espresso.
Kopi Arabika biasanya dinamakan oleh dermaga di mana mereka diekspor, dua yang
tertua adalah Mocha dan Jawa. Perdagangan kopi modern lebih spesifik tentang dari mana asal
mereka, melabelkan kopi atas dasar negara, wilayah, dan kadangkala ladang pembuatnya. Satu
jenis kopi yang tidak biasa dan sangat mahal harganya adalah sejenis Arabica dan robusta di
Indonesia yang dinamakan kopi luwak. Kopi ini dikumpulkan dari kotoran luwak, yang proses
pencernaanya memberikan rasa yang unik.
Syarat tumbuh
Tanaman kopi merupakan jenis tanaman yang kukuh, kuat dan kaku. Tanaman kopi hidup subur
di daerah pegunungan yang sejuk. Adapun syarat-syarat tumbuhnya tanaman kopi adalah sebagai
berikut :
Tumbuh di daerah dengan ketinggian 10-1500 meter di atas permukaan air laut
Memerlukan banyak sinar matahari dan hujan
4
Dapat juga tumbuh di dataran rendah dan pegunungan
Tanahnya harus subur
Udara sejuk
b. Air Mineral
Pada Tahun 70 an Saat orang bepergian menggunakan kereta api dari jakarta ke surabaya
atau ke kota lainnya pasti sering merasakan haus yang luar biasa, dan pada kondisi seperti itu
yang dituju tak lain hanyalah Restorka atau turun pada stasiun pemberhentian untuk membeli
minuman , dan sudah tentu ditempat tempat seperti itu harga menjadi tak wajar, apalagi membeli
di atas kereta api walaupun hanya segelas Air putih, karena yang di jual di restorka biasanya
adalah kopi , susu , atau teh manis . dan orang mulai berfikir bagaimana membawa air putih saat
bepergian, cara paling mudah adalah menyimpannya di dalam botol dibandingkan harus
membawa termos air yang bakal repot membawanya, ide membawa air dalam botol inilah yang
mendasari orang menjual air mineral dalam kemasan.
Pada mulanya air mineral di produksi oleh Aqua, namun masyarakat belum begitu
antusisas dengan adanya air yang dapat dibawa-bawa. Namun berkat strategi penjualan dan
gigihnya Aqua untuk memasarkan air mineral, akhirnya sekitar tahun 1970-an masyarakat
membeli produk mereka secara antusias.
c. Teh ( Camelia Sinensis )
Bangsa Cina telah minum teh selama 5.000 tahun. Asal mula teh pada awalnya masih
merupakan legenda . Legenda yang paling terkenal adalah cerita tentang Kaisar Shen Nung
(diucapkan ‘Shay-Nung'). Penemuan teh olehnya belum ditempatkan secara tepat dalam sejarah,
yaitu pada tahun 2737 sebelum masehi.Selama ribuan tahun, bangsa Cina meminum teh untuk
kesehatan dan kenikmatan. Tidak seorangpun tahu apa yang menyebabkan mereka tertarik
dengan daun hijau serta mengkilap dari Camellia sinensis , tetapi legenda popular dapat memberi
pengetahuan kepada kita. Pada suatu hari, ketika Kaisar Shen Nung akan minum air mendidih,
beberapa daun dari pohon yang menjuntai tertiup angin dan jatuh di panci berisi air mendidih
tersebut. Sang Kaisar ingin tahu dan memutuskan untuk mencicipi air rebusan yang tidak
5
menyerupai minuman tersebut. Kaisar menemukan air rebusan itu sedap dan menyegarkan
tubuh.
Legenda dari India menghubungkan penemuan teh dengan biarawan Bodhidharma. Sang
biarawan sangat kecapekan setelah mengakhiri pertapaannya selama 7 tahun. Dalam keputus-
asaan dia mengunyah beberapa daun yang tumbuh didekatnya, yang dengan serta-merta
menyegarkannya kembali. India saat ini merupakan penghasil teh terbesar di dunia, tetapi tidak
ada catatan sejarah mengenai minum teh di India sebelum abad kesembilan belas. Eksperimen
dari Bodhidharma mengunyah teh tidak pernah disebarkan kepada masyarakat umum pada saat
itu.
Mitologi lain dari Jepang mengenai biarawan yang bertapa, Bodhidharma, menjelaskan
bagaimana ia membuang kelopak matanya yang berat ke tanah karena merasa frustasi tidak
mampu untuk tetap terjaga. Pohon teh tumbuh dimana ia membuang kelopak matanya. Dedaunan
dari pohon yang baru tumbuh ini secara ajaib menyembuhkan kepenatannya. Teh bukan asli dari
Jepang, maka mitologi ini tidak memberikan penjelasan untuk keberadaanya secara mendadak di
Jepang. Realitanya kurang beragam: di awal abad kesembilan, seorang biarawan dari Jepang
yang pulang dari pengembaraan, bernama Dengyo Daishi membawa biji tanaman teh dari Cina.
Metode pembuatan teh dengan panci terbuka yang diperkenalkan oleh Kaisar Shen Nung terbukti
setelah sekian lama waktu berjalan. Hal tersebut membutuhkan waktu 4.000 tahun sebelum
metode pembuatan teh yang kita kenal sekarang dikembangkan. Pada masa Dinasti Ming (1368-
1644), bangsa Cina mulai membuat teh dengan air mendidih. Dengan sedikit adaptasi, tempat
penuang anggur tradisional dari China yang menggunakan penutup menjadi teko teh yang
sempurna.
‘Teh' dengan segala variasinya di dunia dalam pengejaan dan pengucapan berasal dari
sumber tunggal. ‘ Te ', berarti ‘teh' dalam dialek Cina Amoy. Bahasa Cina nasional dari kata teh,
‘ cha ', juga menghasilkan beberapa turunan kata lain di dunia. Teh masuk ke Eropa pada awal
abad ketujuhbelas. Dibandingkan kelebihan teh dalam hal pengobatan, bangsa Eropa lebih
memilih aroma kopi. Hanya diantara beberapa golongan kecil dari kaum bangsawan, yang
mempopulerkan teh.
6
Sampai pada tahun 1826, teh selalu dijual secara lepas. Hal ini mengundang niat jahat
pengusaha toko untuk mengganti aroma teh dengan bahan tambahan. Pada tahun 1826, John
Horniman mengembangkan (pre-sealed )pra penutup, kemasan teh dengan penutup dari timah,
dimana hal ini tidak segera menyenangkan para penjual. Mereka lebih memilih untuk
meningkatkan keuntungan dengan kebiasaan yang sudah ada. Horniman kemudian mencoba cara
lain untuk memasarkannya. Dia menambahkan pesan kesehatan pada kemasan teh dan
menjualnya ke apoteker dan ahli obat. Orang-orang ini dan pelanggannya jauh lebih bisa
menerima pendekatan ini.
Keberadaan teh celup berasal dari kejadian yang tidak disengaja. Seorang pengimpor teh
dari New York bernama Thomas Sullivan mengirimkan contoh teh kepada para pelanggannya
dalam kantung sutera kecil. Para pelanggan ini menyukai cara yang mudah ini, kemudian
selanjutnya menghendaki semua teh untuk mereka dikemas dalam kantung.
Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari Jepang
yang dibawa oleh seorang Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam sebagai tanaman hias di
Jakarta. Pada tahun 1694, seorang pendeta bernama F. Valentijn melaporkan melihat perdu teh
muda berasal dari Cina tumbuh di Taman Istana Gubernur Jenderal Champuys di Jakarta. Pada
tahun 1826 tanaman teh berhasil ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor, dan pada tahun 1827
di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat.Berhasilnya penanaman percobaan skala
besar di Wanayasa (Purwakarta) dan di Raung (Banyuwangi) membuka jalan bagi Jacobus
Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, menaruh landasan bagi usaha perkebunan
teh di Jawa. Pada tahun 1828 masa pemerintahan Gubernur Van Den Bosh, Teh menjadi salah
satu tanaman yang harus ditanam rakyat melalui politik Tanam Paksa ( Culture Stelsel ).
Syarat tumbuh
Adapun syarat-syarat tumbuh bagi tanaman teh adalah sebagai berikut :
Cocok tumbuh di daerah pegunungan yang sejuk dengan ketinggian 200 – 2000 meter di
atas permukaan air laut, semakin tinggi daerah penanaman teh, kualitasnya semakin baik.
Tanah subur dan banyak curah hujan
Penyinaran matahari cukup
7
Daerah perkebunan teh terdapat di daerah Priangan (Jawa Barat), Jawa Tengah, Sumatera Barat,
Bengkulu, Pematangsiantar, Jambi dan Sumatera Selatan.
d. Sawah dan Traktor
Sawah adalah lahan usaha pertanian yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh
pematang, serta dapat ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Kebanyakan
sawah digunakan untuk bercocok tanam padi. Untuk keperluan ini, sawah harus mampu
menyangga genangan air karena padi memerlukan penggenangan pada periode tertentu dalam
pertumbuhannya. Untuk mengairi sawah digunakan sistem irigasi dari mata air, sungai atau air
hujan. Sawah yang terakhir dikenal sebagai sawah tadah hujan, sementara yang lainnya adalah
sawah irigasi. Padi yang ditanam di sawah dikenal sebagai padi lahan basah (lowland rice).
Pada lahan yang berkemiringan tinggi, sawah dicetak berteras untuk menghindari erosi
dan menahan air. Sawah berteras banyak terdapat di lereng-lereng bukit atau gunung di Jawa dan
Bali. Pada zaman dan era kuno, Tripod Catrol banyak dipakai untuk mengangkat barang berat.
Misal, memindah bebatuan dengan berat berton-ton. Namun, dalam perkembangannya, traktor
dibuat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Pada awalnya, traktor memang umum dilakukan
di pertanian. Namun, seiring perkembangan zaman, traktor juga digunakan sebagai penarik
pesawat terbang, pengangkut kendaraan militer, atau pengangkut beban berat dalam jumlah
besar. Alat itu umum dipakai pada pertambangan batu bara terbuka dan sebagainya. Traktor pada
dasarnya merupakan kendaraan yang didesain secara spesifik. Fungsi pembuatannya ditujukan
untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan rendah. Juga adalah istilah umum lainnya, unit
traktors unit traktor, yaitu kendaraan truk semi-trailer.orang yang pertama menciptakan traktor
adalah Benjamin Holt.
Dia adalah orang berkebangsaan Amerika Serikat yang lahir di Concord, New
Hampshire, pada 1 Januari 1849. Holt merupakan anak bungsu di antara empat bersaudara yang
keluarganya memiliki usaha penggergajian kayu. Dia turut membantu usaha orang tuanya
tersebut. Namun, sejak dibuka The Stockton Wheel Co. di California, Holt berpikir untuk pindah
ke sana. Holt pun melamar di The Stockton Wheel Co. Pada 1883, Holt pindah ke California. Di
sana, Holt bekerja di sebuah lahan pertanian. Dia sering mendapat masalah di pekerjaan barunya
8
tersebut, terlebih dia tidak punya basic bekerja di pertanian. Masalah tersebut adalah Holt sering
masuk ke dalam lumpur di sawah tempatnya bekerja. Bahkan, dia pernah tenggelam. Hal itu
cukup mengganggu pekerjaannya. Holt tidak tahan dengan kejadian yang sering dia alami terus-
menerus itu. Dia berpikir untuk menciptakan alat yang bisa membantu pekerjaannya. Akhirnya,
ide untuk menciptakan traktor muncul pada 24 November 1904.Traktor dapat digunakan untuk
berjalan di atas lahan pertanian.
Traktor Holt itu memiliki roda konvensional di depan. Bagian tersebut digunakan untuk
mengarahkan laju traktor. Bagian crawler-type roda di belakang sangat mirip dengan mesin
traksi. Desain itu juga memiliki kopling kemudi yang bervariasi dan dapat mengatur kecepatan
setiap set rodanya. Temuan Holt dipatenkan pada 7 Desember 1907. Setelah itu, Holt
membangun The Holt Manufacturing Company pada abad ke-20. Holt wafat pada 1920. Untuk
mengenangnya, sebuah jalan di utara Stockton, California diberi nama Benjamin Holt untuk
menghormati sang penemu traktor.
Macam-macam bajak
Bajak/plow(peralatan pengolahan tanah pertama)
Bajak berdasarkan bentuk dan kegunaannya dibedakan atas : bajak singkal (moldboard
plow), bajak piringan (disc plow), bajak putar (rotary plow), bajak pahat (chisel plow), bajak
tanah bawah (sub soil plow).
a.Bajak singkal (moldboard plow)
Bajak singkal termasuk bajak yang paling tua. Di Indonesia bajak singkal inilah yang
paling sering digunakan oleh petani untuk melakukan pengolahan tanah, dengan tenaga ternak
hela sapi atau kerbau sebagai sumber daya penariknya.
Secara umum bajak singkal dibedakan atas 2 jenis, yaitu bajak singkal satu arah
(one-way moldboard plow) dan bajak singkal dua arah (two-way moldboard Bajak singkal
9
(Moldboard
plow) plow). Bajak singkal satu arah adalah jenis bajak singkal dimana pada waktu
pengolahan tanah akan melempar dan membalik tanah hanya pada satu arah saja.
Sedangkan bajak singkal 2 arah pada waktu mengolah tanah arah pelemparan atau
pembalikan tanah dapat diatur 2 arah, yaitu ke kanan dan ke kiri. Bagian-bagian Fungsi dari pisau bajak adalah untuk memotong tanah secara horisontal. Biasanya alat ini
terbuat dari logam yang berbentuk tajam. Singkal berfungsi untuk menghancurkan dan membalik
tanah, karena bentuknya yang melengkung maka pada waktu bajak bergerak maju, tanah yang
terpotong akan terangkat ke atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah
pembalikan bajak. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus,
dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada
waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.
b.Bajak piringan (disc plow)
Bajak piringan fungsinya sama dengan bajak singkal, yaitu untuk pengolahan tanah pertama
tetapi singkalnya diganti dengan piringan. Piringan bulat seperti parabola dan berfungsi untuk
memotong dan membalik tanah.
c.Bajak putar (rotary plow)
Pengolahan tanah dengan bajak akan menghasilkan bongkahan-bongkahan yang besar, sehingga
biasanya masih diperlukan tambahan pengerjaan untuk memperoleh keadaan tanah yang lebih
halus lagi.
Dengan menggunakan bajak putar pengerjaannya hanya dilakukan sekali tempuh.
Bajak putar ini dapat digunakan pada tanah yang kering maupun tanah sawah,
kadang-kadang juga digunakan untuk mengerjakan tanah kedua dan juga dapat
digunakan untuk melakukan penyiangan atau pendangiran. Penggunaan bajak rotari
untuk pengolahan tanah dapat memberikan hasil yang lebih baik (baik untuk tanah
Bajak
putar
(rotary
plow)
10
kering maupun tanah basah).
Untuk mengatasi lengketnya tanah pada pisau maka dapat dilakukan dengan mengurangi
jumlah pisau dan mempercepat putaran pada rotor dan memperlambat gerakan maju. Makin
cepat perputaran rotor akan lebih banyak daya yang digunakan, namun akan diperoleh hasil
penggemburan yang lebih halus.
Rotari memiliki bagian-bagian yang sangat penting, yaitu : pisau, poros putar, rotor,
penutup belakang (rear shield) dan roda dukung (land wheel). Pisau berfungsi untuk mencacah
tanah pada waktu pengolahan tanah dengan bajak putar, pisau-pisau potong biasanya dipasang
pada poros yang digerakkan horisontal yang bekerja dengan 300 putaran per menit. Rotor
berfungsi sebagai tempat pemasangan pisau-pisau dari bajak putar. Rear shield berfungsi untuk
membantu penghancuran tanah, adanya penutup belakang ini memungkinkan tanah lebih hancur
karena tanah yang terlempar dari pisau terbentur pada penutup. Land wheel berfungsi untuk
mengatur kedalaman pengolahan tanah.
Prinsip kerja dari rotary ini adalah : pisau-pisau dipasang pada rotor secara melingkar
sehingga beban terhadap mesin merata dan dapat memotong tanah secara bertahap. Sewaktu
rotor berputar dan alat bergerak maju maka pisau akan memotong tanah. Luas tanah yang
terpotong dalam sekali pemotongan tergantung pada kedalaman dan kecepatan bergerak maju.
Gerakan putaran rotor-rotor (pisau-pisau) diakibatkan daya dari rotor yang diteruskan melalui
sistem penerusan daya khusus sampai ke rotor tersebut.
d.Bajak pahat (chisel plow)
Dalam pengolahan tanah, bajak pahat berfungsi untuk merobek dan menembus tanah
dengan menggunakan alat yang menyerupai pahat atau ujung sekop sempit yang disebut mata
pahat atau chisel point. Mata pahat ini terletak pada ujung tangkai atau batang yang disebut bar.
Adapun fungsi dari baja pahat adalah untuk memecahkan tanah yang keras dan kering, dan ini
biasanya dilakukan sebelum pembajakan untuk tanah tertentu, digunakan untuk pengerjaan pada
tanah bawah, dipergunakan pada tanah yang berjerami dan untuk menutup sisa-sisa perakaran
11
yang berada dalam tanah dan juga berfungsi untuk memperbaiki infiltrasi air pada tanah
sehingga dapat mengurangi erosi.
Macam-macam Traktor
Traktor dapat digolongkan menurut jumlah rodanya, bentuk rodanya, menurut ukurannya,
atau menurut rancangan penggunaannya. Menurut jumlah rodanya, traktor dapat dibagi menjadi:
traktor roda dua, traktor roda tiga dan traktor roda empat. Sedangkan menurut bentuk rodanya,
dapat dibedakan antara traktor beroda berban karet, traktor dengan roda besi (roda sarang), serta
traktor krepyak. Menurut cara penggunaanya, traktor dapat digolongkan menjadi traktor kendara
dan traktor tangan.
Traktor Kendara
Traktor roda empat dan traktor krepyak disebut juga traktor kendara, karena pengemudi
traktor ini naik di ruang kemudi dan mengemudikannya menggunakan roda kemudi seperti
layaknya sopir mobil. Traktor roda empat terbagi lagi menjadi beberapa macam. Menurut
rancangan penggunaan pada traktor kendara, dapat dibedakan adanya traktor standar, traktor
kebun, traktor industri, dan traktor kolong tinggi. Menurut ukurannya, traktor kendara dapat
digolongkan menjadi: traktor mini, traktor besar dan traktor raksasa.
Traktor standar
Traktor standar ialah traktor yang biasa digunakan di lahan pertanian. Ciri utama ialah
ukuran jarak roda yang standar, ialah sekitar 110 cm dan kolong yang cukup tinggi ialah sekitar
60 cm. Roda tersebut dapat digeser sedikit pada porosnya sehingga jarak roda dapat diatur.
Traktor ini biasa digunakan untuk pengolahan tanah, penenaman, serta pekerjaan pemeliharaan
tanaman. Jarak roda yang standar tersebut dimaksudkan agar traktor dapat dijalankan di sela-sela
larikan tanaman yang jaraknya memang telah disesuaikan dengan jarak roda traktor. Sedangkan
kolong yang relatip tinggi dimaksudkan agar ketika traktor melintas di atas larikan tanaman tidak
merusak tanaman tersebut. Pada penggolongan menurut ukurannya, traktor standar digolongkan
sebagai traktor besar.
12
Traktor kebun
Traktor kebun berukuran lebih kecil dari traktor standar, serta berkolong rendah. Traktor
tersebut dirancang untuk digunakan pada petak-petak yang kecil, serta tidak dirancang untuk
dijalankan di atas larikan tanaman. Pekerjaan yang bisa dilakukan dengan traktor kebun ialah
pengolahan tanah, pemotongan rumput, pengangkutan menggunakan trailer, dan sebagainya.
Pada pembagian menurut ukuran, traktor kebun digolongkan sebagai traktor mini.
Traktor industri
Traktor industri ialah traktor yang dirancang untuk keperluan industri, sehingga
rancangannya tidak perlu memperhatikan keperluan penggunaan di lahan pertanian. Rancangan
ukurannya sangat tergantung keperluan pekerjaannya. Dengan demikian tidak diperlukan adanya
kolong tinggi ataupun jarak roda yang standar. Meskipun demikian tidak tertutup kemungkinan
penggunaan traktor industri untuk pekerjaan pertanian. Pekerjaan semisal pengangkutan dengan
trailer tidak memerlukan standar jarak roda atau tinggi kolong sehingga dapat menggunakan
traktor non standar (traktor industri atau traktor kebun).
Traktor kolong tinggi
Traktor kolong tinggi dirancang untuk pekerjaan pada tanaman-tanaman yang
memerlukan kolong tinggi misalnya tebu. Traktor ini dapat dibuat berkolong dengan ketinggian
lebih dari 1 meter.
4. Traktor Tangan
Traktor roda dua biasa dikenal dengan nama traktor tangan. Traktor ini tidak bisa
dikendarai sehingga pengemudi harus berjalan di belakangnya. Alat kemudi berupa setang yang
dipegang dengan tangan kanan dan kiri. Hal inilah barangkali yang menyebabkan traktor tersebut
dinamakan traktor tangan.
Traktor tangan agaknya adalah mesin penghela yang paling sesuai untuk kebanyak
pedesaan di Jawa. Hal tersebut bisa diperkirakan dengan melihat perkembangan penggunaannya
13
yang pesat di berbagai pedesaan. Kelebihan traktor tangan dibanding traktor roda empat antara
lain:
1. Harganya lebih murah, dikarenakan komponen yang lebih sedikit.
2. Kontruksinya lebih sederhana, sehingga perawatan lebih mudah, biaya pemeliharaan
lebih murah dibanding traktor roda empat.
3. Bisa dirakit sendiri di pedesaan, di bengkel yang tersedia di lokal setempat.
4. Kemampuan untuk digunakan pada petak yang kecil serta petak yang berada di tengah
sawah milik orang lain. Traktor roda empat tidak mungkin digunakan pada situasi
tersebut, karena traktor roda empat membutuhkan adanya jalan ke tiap petak yang akan
dikerjai. Sedangkan traktor roda dua dapat melintas melalui sawah tetangga, asal sawah
tersebut belum ditanami.
5. Penggunaannya lebih mudah, tidak memerlukan ketrampilan yang tinggi.
14
III. METODOLOGI
1.1. Tempat
Pabrik Kopi
Lahan persawahan
Kebun teh PTPN7
Pabrik Arpa PT. Ayeek Besemah
Pabrik the PTPN7
1.2. Waktu
17 Maret-19 Maret 2012
1.3. Cara Kerja
Pabrik Kopi
1. Biji kopi yang telah dipetik dikeringkan dibwah sinar matahari
2. Lalu biji kopi dimasukkan kedalam alat penyanggraian
3. Mesin dihidupkan dan kemudian mesin berputar. Suhu panas terjadi akibat
adanya panas yang berada dibawah mesin yaitu dengan suhu 180oC
4. Biji kopi yang telah berkurang kadar airnya kemudian dimasukkan kedalam mesin
penghancur kopi
5. Bubuk kopi kemudian dipanaskan di oven khusus
6. Setelah itu bubuk kopi didinginkan didalam wadah
7. Setelah dingin bubuk kopi siap untuk dikemas
Lahan Persawahan
1. Mahasiswa memasuki lahan persawahan
2. Traktor dikendalikan didalam lahan persawahan
3. Traktor yang telah dihidupkan kemudian dikendalikan sesuai dengan rute membajak
yang telah ditentukan
Kebun PTPN7
1. Pemotongan daun teh PTPN7 menggunakan mesin dengan kapasitas 5 pekerja
2. Mesin dijalankan dengan perlahan diatas pucuk teh yang akan dipetik
3. Mesin memotong pucuk teh dan ditangkap dengan balon khusus
15
Pabrik Arpa
1. Air yang berasal dari sumber mata air dialirkan ke bak penampungan sementara
2. Kemudian pada air dilakukan filtrasi
3. Setelah dilakukan filtrasi air kemudian memasuki tahap sedimentasi
4. Kemudian air diberikan sinar ultra violet
5. Terakhir air di ozonisasi dan dikemas
Pabrik PTPN7
1. Teh yang telah dipetik dikeringkan
2. Setelah dikeringkan teh kemudian digiling dengan mesin penggilingan
3. Teh yang telah digiling kemudian diayak dengan pengayakan sampai tertinggal
badak atau sisa teh yang tidak dapat digunakan
4. Kemudian teh dikeringkan kembali agar kadar air berkurang
5. Setelah itu dilakukan pensortiran pada teh
6. Tahap akhir teh yang telah disortir dikemas sesuai dengan jenis dan mutu teh
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
Adapun hasil yang didapatkan pada Fieldtrip ke Pagar ala mini adalah sebagai
berikut :
1. Pabrik Kopi
Pada pabrik kopi didapatkan pengalaman mengenai cara pengolahan kopi dan
jenis-jenis kopi yang berkualitas.
2. Kebun teh PTPN7
Pada kebun teh PTPN7 didapatkan bagaimana cara memetik teh menggunakan
mesin, cara pemeliharan teh dan jenis teh yang baik untuk dikonsumsi.
3. Lahan Persawahan
Pada lahan persawahan didapatkan bagaimana cara mengendalikan traktor secara
langsung dilapangan.
4. Pabrik air mineral Arpa
Pada pabrik air mineral Arpa didapatkan bagaimana cara pengolahan sumber air
mineral menjadi air yang siap untuk diminum.
5. Pabrik teh PTPN7
Pada pabrik teh didapatkan cara pengolahan teh yang baik, cara pengeringan,
proses penggilingan sampai proses pengemasan dan pengetesan jenis-jenis teh
yang baik untuk dikonsumsi
IV.2. Pembahasan
Pada Fieldtip ini dilakukan beberapa kali kunjungan pada tempat yang berbeda-beda
yaitu sebagai berikut :
a. Teh PTPN7
Pengolahan teh perkebunan nusantara 7 atau yang lebih dikenal dengan nama pabrik
PTPN7 adalah salah satu perkebunan teh terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun
1929. Pabrik ini memiliki luas lahan sekitar 1430 hektar dengan umur tanaman 1929-2009.
Pabrik ini merupakan salah satu dari pabrik PTPN yang tersebar di Indonesia. Kebun teh PTPN7
17
terletak pada ketinggian 1000-2000m diatas permukaan laut. Dalam sehari pabrik ini mampu
memproduksi sebanyak 80 ton pucuk daun teh segar. Pengambilan daunt eh pada pabrik ini
menggunakan cutting maching yaitu alat untuk memotong pucuk daun teh segar. Pada PTPN 7
terdapat rotasi pengambilan teh. Rotasi yang dimaksud adalah pengambilan pucuk daunt eh
secara bergiliran. Umumnya umur petik berkisar 60 hari. Ada beberapa kriteria daun pucuk teh
yang baik untuk dipanen yaitu :
a. Umur daun teh 60 hari atau lebih
b. Merupakan jenis P+3, atau P+4 atau yang biasa disebut pekko
c. Berwarna hijau segar
Pemeliharaan kebun teh PTPN7 dilakukan baik secara manual maupun menngunakan
kimia. Untuk manual digunakan arit untuk memotong pinggir-pinggiran daun teh yang tidak
akan dipetik. Pemotongan dilakukan agar daun teh yang berada dipinggir tidak tinggi keatas
sehingga pengabilan pucuk daun teh dapat dilakukan secara merata. Untuk secara kimia
dilakukan menggunakan zat kimia untuk melindungi dari gangguan hama seperti zat ron-
up.Pemotongan juga dimaksudkan untuk memotong cabang-cabang yang tidak berguna agar
kualitasnya tetap terjaga. Tahun pangkas biasanya 1 tahun dengan tinggi pemangkasan 5 cm dan
bertambah 5 cm setiap tahunnya sampai pada pangkasan 70 cm.
Pemeliharaan teh PTPN7 juga didukung oleh pemberian zat penambah pertumbuhan
seperti NPK dengan waktu pengaplikasian 1 tahun sekali.. PTPN7 tidak pernah melakukan
pemangkasan secara manual lagi. Hal ini disebabkan karena pemangkasan secara manual tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi meskipun kualitas pemetikan secara manual lebih
baik dibandingkan dengan menggunakan mesin Seiring berjalannya waktu PTPN7 telah
berkembang, contohnya pada penanaman teh. Sekarang hanya sekitar 10% teh pada lahan
PTPN7 adalah teh hasil penanaman tahun 1992 yaitu pada ketinggian 2000m.
PTPN7 memiliki ciri khas teh pegunungan yaitu teh hitam. Teh PTPN7 memiliki 17 jenis
teh yang berbeda mutu dan kualitasnya. Dalam penentuan mutu, ada tiga hal yang dapat
dijadikan parameter mutu teh, yaitu :
a. Penampakan luar teh
b. Sifat dalam teh
c. Ampas seduhan teh (dengan warna kuning tembaga yang bagus)
18
Pabrik teh PTPN7 sampai saat ini telah memasarkan teh buatannya didalam negeri
maupun diluar negeri.Diluar negeri teh telah diekspor ke negera-negara seperti Malaysia, India,
Timur tengah, Rusia, Belanda dengan permintaan terbesar terdapat pada negara Belanda. Teh
PTPN7 dikenal karena kuaitas rasanya yang sangat terjaga. Hal ini didukung dengan proses
pembuatan teh yaitu :
1. Penyediaan pucuk daun segar
Mutu teh hitam hasil pengolahan terutama ditentukan oleh bahan bakunya, yaitu daun
segar hasil petikan, dan akan mudah dicapai apabila bahan segarnya bermutu baik. Pucuk
yang bermutu adalah daun muda yang utuh, segar dan berwarna kehijauan.
2. Pelayuan (Withering)
Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah :
a. Pembeberan pucuk
Pucuk disebar sampai palung penuh dengan ketebalan ± 30 cm, dan udara segar segera
dialirkan untuk menghilangkan panas dan air pada pucuk dengan pintu palung terbuka.
Setiap selesai membeberkan pucuk dalam satu palung, pintu palung ditutup dan udara
terus dialirkan.
b. Pengaturan udara
Udara yang baik untuk digunakan dalam proses pelayuan adaah udara yang bersih dengan
kelembaban rendah (60% - 75%), suhu tidak melebihi 280 C, dan volume yang cukup
sesuai dengan kapasitas palung. Untuk memperoleh suhu udara yang diharapkan,
diperlukan mesin pemanas (heat exchanger).
c. Kapasitas palung pelayuan
Berdasarkan luas hamparan, palung pelayuan dapat menampung 20-35 kg pucuk segar.
d. Tingkat pucuk layu
19
Tingkat layu pucuk dinyatakan dalam bentuk persentase layu dan derajat layu. Tingkat
layu pucuk yang baik adalah 44% - 46% dengan toleransi perbedaan dari hari ke hari
tidak lebih dari 2% - 3%, disertai dengan hasil layu yang rata.
e. Lama pelayuan
Lama pelayuan berkisar antara 14 – 18 jam.
3. Penggulungan, Penggilingan, dan Sortasi Basah
a. Penggulungan (Rolling)
Dengan adanya penggulungan, secara fisik daun yang digulung akan memudahkan
tergiling dalam proses penggilingan. Alat yang digunakan dalam penggulungan adalah
Open Top Roller (OTR) dengan lama penggulungan 30 – 40 menit. Jenis alat lain yang
sering digunakan adalah Baruah Continous Tea atau Barbara Conditiner Roller.
b. Penggilingan
Dengan penggilingan, maka gulungan akan tergiling menjadi partikel kecil, sesuai
dengan yang dikehendaki konsumen. Pada penggilingan, cairan sel keluar maksimal, dan
dihasilkan bubuk basah sebanyak-banyaknya.
c. Sortasi Bubuk Basah
Bertujuan untuk memperoleh bubuk yang seragam, memudahkan sortasi kering, serta
memudahkan pengaturan proses pengeringan. Mesin yang digunakan adalah Rotary Ball
Breaker yang memasang ayakan dengan mesh (jumlah lubang per inchi) berbeda dengan
jenis bubuk yang diinginkan.
4. Fermentasi
Fermentasi dipengaruhi oleh kadar air dalam bahan (hasil sortasi basah), suhu dan
kelembaban relatif, kadar enzim, jenis bahan, dan ketersediaan oksigen. Selama proses ini,
pada bubuk dihasilkan substansi theafavinianin thearubigin yang akan menentukan sifat air
seduhan.
20
Agar oksidasi berangsung baik, diadakan pengaturan :
- Bahan yang berupa bubuk dari mesin penggiling diurai dengan alat pemecah agar suhu
tidak melebihi 300C dan optimum pada 26,70C. Untuk mencapai suhu bubuk tersebut,
suhu ruang fermentasi diatur tidak ebih dari 250C.
- Bubuk diisikan dalam bak aluminium dan dihamparkan merata sampai tebal ± 6 cm. Bak-
bak tersebut disusun daam rak yang ditempatkan dalam ruang penggilingan.
- Kelembaban relatif diatur agar diatas 90%.
- Lamanya fermentasi yang dihitung sejak bubuk masuk ke dalam mesin penggiling
sampai masuk ke mesin pengering adalah 90 – 110 menit.
5. Pengeringan (Bad Dryer)
Selama proses pengeringan diperlukan waktu selama 20 menit. Selama 20 menit itu teh
sudah kering. Dan setelah itu, teh dipanggang diatas oven supaya benar-benar kering.
Dengan suhu antara 20-25o C. Karena membutuhkan kadar air yang maksimum 4%, dan
tidak boleh terlalu kering sebab membuat mutu dari teh tersebut akan berkurang. Mesin
pengering yang digunakan di PTPN VII Pagar Alam adalah tipe Fluid Bed Dryer (FBD).
6. Sortasi Kering
Setelah melalui proses pengeringan maka akan menghasilkan pemisahan penggilingan
yang kasar, halus, kering, dan terlalu kering. Selain pemisahan tersebut juga ada pemisahan
yang berdasarkan berat jenis.
Proses sortasi selalu diamati setiap jam sehari, terutama pada teh haiting. Untuk
pengambilan sampel pada uji perasa digunakan uji organoleptik yaitu pengeringan sortasi.
Pengujian mutu teh juga dilakukan melalui uji organoleptik, analisa warna, rasa, aroma, dan
air seduhan. Teh yang baik dimulai dari petikan yang baik.
Analisa warna diuji melalui warna teh yang sudah diseduh apakah jernih atau tidak.
Rasanya apakah enak atau tidak, ini akan dirasa oleh seorang tester yang sudah
21
berpengalaman. Aromanya apakah wangi atau tidak. Dan air seduhan dilihat apakah jernih
atau tidak. Serta dilihat dari ampas teh tersebut.
7. Packing
Dalam pengepakan dilihat dari segi mutu. Mutu dapat dilihat dari tabel berikut ini :
MUTU I MUTU II
BOP BP II
BOP BT II
BOPT PF II
PF DUST II
DUST DUST III
BD LOKAL (OFF GRADE)
BT BOHEA
Proses-proses tersebut membuat mutu dan kualitas teh terjaga. Beberapa alasan mengapa
teh PTPN7 difavoritkan antara lain :
a. Terletak di daerah yang tinggi, semakin tinggi teh dari permukaan laut maka kualitas
teh akan semakin baik
b. Minim kontaminasi, PTPN7 terletak pada ketinggian 1000-2000m sehingga akan
sangat minim kontaminasi dari pabrik maupun kendaraan bermotor
c. Mengahadap sinar matahari langsung
b. Pabrik kopi
Pagar alam selain terkenal akan tehnya juga terkenal akan produksi kopinya. Pada
Fieldtip ininkunjungan ke pabrik kopi yaitu ke pabrik kopi yang terletak di Jalan kombes H.
22
Umar No. 90, dengan pemilik H. Endik. Kopi pada pabrik ini memiliki dua hasil produksi yaitu
kopi hitam biasa dan kopi luwak. Proses pemilihan kopi dimulai dari pemilihan kopi dari pohon.
Kopi yang baik adalah yang telah berwarna merah. Setelah dilakukan pemilihan, kopi kemudian
dijemur dibawah sinar matahari untuk mengeringkan kopi. Biji kopi kemudian dimasukkan ke
alat penyanggrengan, alat ini bertujuan untuk mengurangi kadar air pada kopi. Prinsip alat ini
seperti penggorengan, yaitu pada saat alat bekerja alat akan berputar. Perputaran ini bertujuan
untuk meratakan biji kopi. Dibawah alat ini terdapat alat pemanas yang bertujuan untuk
mengurangi kadar air didalam alat penyanggrengan. Setelah biji kopi kering, kemudian
dilakuakn pemecahan biji kopi.
Pemecahan biji kopi dilakukan pada alat pemecah kasar, kemudian dilanjutkan dengan
pemecah halus. Setelah menjadi bubuk kopi, kemudian bubuk kopi dipanaskan dengan oven
khusus dengan tujuan mengurangi kadar air sampai minimal 3-5%. Bubuk kopi yang masih
panas tidak langsung dikemas, akan tetapi didiamkan dahulu didalam sebuah wadah, setelah
dingin kemudian bubuk kopi dikemas. Pengemasan di pabrik ini ada dua tempat yaitu
penggunaan dengan Alumunium Foil dan Plastik. Penggunaaan Alumunium foil dapat membuat
kopi tahan 2-3 tahun karena ruang pori alumunium foil tidak ada akan tetapi karena bahan baku
yang terbatas menyebabkan harganya menjadi mahal. Untuk pengemasa menggunakan plastik
hanya bertahan selama 1 tahun oleh sebab itu harganya relative lebih murah.
c. Air mineral Arpa
Air pagar alam (ARPA) adalah salah satu produksi dari PT. Ayeek besemah yang
merupakan air mineral dari pagar alam.Arpa berdiri tahun pada tahun 2003.Sumber air Arpa
ditemukan secara tidak sengaja oleh pemilik lahan. Pada awalnya pemilik lahan yang gemar
bercocok tanam secara tidak sengaja menemukan sumber mata air. Ide untuk membuat
perusahaan pun muncul, kemudian pada tahun 2003 Arpa didirikan. Peresmian Arpa yaitu pada
tahun 2005 dan resmi dipasarkan pada tahun 2007. Arpa sendiri telah diuji kadar kandungannya
oleh peneliti dan hasilnya Arpa memiliki kandungan air gologan A yaitu air yang baik untuk
diminum bahkan jika langsung dari sumbernya (tanpa diolah).
Sumber air Arpa sendiri menjadi golongan A secara tidak sengaja dikarenakan sumber
mata ait tersebut jauh dari daerah material dan terputus dari tanah pertanian sehinggan
23
menghasilkan air dengan kualitas yang bagus. Air Arpa sendiri memiliki suhu 19oc setelah
dikemas. Sampai saat ini produksi Arpa pada daerah Pagar alam dan sekitar Lahat. Proses
pengolahan air Arpa dari sumber mata air sampai dikemas yaitu sebagai berikut :
Sumber mata air- bak penampung sementara- filtrasi- sedimentasi- pemberian
sinar ultra violet- ozonisasi- pengemasan
Proses Filtrasi sendiri terdiri dari tiga tahapan :
a. Penghilangan benda-benda kecil
b. Penghilangan bau
c. Penghilangan rasa
d. Sawah
Sawah adalah lahan usaha pertanian yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh
pematang, serta dapat ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Pada Fieldtrip ini,
dilakukan kunjungan ke persawahan dengan maksud untuk melihat secara langsung kondisi
sawah dilapangan dan mengendarai secara langsung traktor disawah.
Dilapangan dilakukan pengambilan nilai menggunakan traktor tangan. Pengambilan nilai
dilakukan sesuai prosedur yaitu dengan membajak mengikuti alur yang telah dipilihkan oleh
assisten. Pembajakan dilakukan secara merata dan langsung dilakukan pada persawahan.
24
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1.4. Kesimpulan
Dalam Praktikum ke daerah Pagar alam ini dapat disimpulkan :
1. Biji kopi dipanasakan pada suhu 180oC – 200oC untuk mengurangi kadar air pada
biji kopi
2. Pengurangan kadar air adalah proses yang menentukan mutu kopi
3. Alumunium soil memiliki tingkat ketahanan bubuk kopi paling lama yaitu 2-3
tahun
4. Kopi pada pabrik ini terbagi atas dua produksi, kopi bubuk biasa dan kopi luak
5. Sumber mata air Arpa adalah satau sumber mata air yang memiliki mutu A yaitu
mutu dengan kualitas terbaik
6. Filtrasi terdiri atas tiga tahapan, penghilangan benda-benda kecil, penghilangan
rasa dan penghilangan bau.
7. Suhu air Arpa berkisar 19oC
8. Produksi teh PTPN7 biasanya berkisar 80 ton per hari
9. PTPN7 memiliki tiga keunggulan dibandingkan dengan teh pada pabrik lainnya
yaitu ketinggian, minim kontaminasi, dan menghadap sinar matahari langsung
10. PTPN7 memiliki 17 jenis teh yang berbeda dengan mutu yang berbeda
11. Daun teh yang baik dinamakan pekko sedangkan yang tidak baik disebut badak
12. Semakin tinggi teh dari permukaan laut, semakin baik mutu kualitasnya
13. Teh memiliki kandungan oksidan yang baik untuk tubuh
1.5. Saran
Agar dalam pelaksanaannya lebih tepat waktu dan perbanyak tempat kunjungan dan juga
agar dalam kunjungan ke pabrik agar lebih perbanyak lagi waktunya agar informasi lebih banyak
didapatkan.
25