Post on 30-Nov-2020
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
ANALISIS PROSES PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK TANGAN (SKT)
PADA PR. TRUBUS ALAMI TULUNGAGUNG
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
WAKHIDATUN NI’MAH
NIM:12405173032
Dosen Pembimbing Lapangan
Labib Muzaki Shobir, S.Hum, M.Pd.I
NIDM:2016048005
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Menejemen Bisnis
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan
disahkan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 26 Februari 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan: “ANALISIS PROSES PRODUKSI ROKOK SIGARET KRETEK TANGAN
(SKT) PADA PR. TRUBUS ALAMI TULUNGAGUNG”
MENYETUJUI
DOSEN PAMONG DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
(Istiyah M.Pd.I) (LabibMuzakiShobir, S.Hum, M.Pd.I )
NIDM:2016048005
MENGESAHKAN a.n
DEKAN KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
(Siswahyudianto, MM )
NIDN: 20150668402
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segalapuji bagi allah SWT. Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyayang. Atas rahmat dan Karunianya penulis dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) selama kuranglebih 1 bulan yakni mulai 7 januari sampai dengan 7 februari
2020 denganlancar.
Sholawat dan Salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang
terang benderang yaitu Agama Islam yang kitananti-nantikan Syafa’atnya di Yaumul
Qiyamahnanti.
Praktik Pengalaman lapangan ini merupakan salah satubentuk implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di Kampus dengan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di lapangan untuk menjadi
tenaga yang profesional.
Penyusunan laporan individual hasil kegiatan PPL ini adalah merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa IAIN Tulungagung setelah menyelesaikan PPL di
lembaga yang telah dipilih yaitu di PR. Trubus Alami Tulungagung. Penulis menyadari
bahwa dalam program atau penyelesaian laporan PPL ini banyak kendala yang ditemukan.
Namun berkat bantuannn dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak secara langsung atau
tidak langsung sehingga segala kendala dapat terselesaikan.
Melaluilaporaninipenulismengucapkanterimakasihkepada:
1. Prof. H.Drmaftukhin, M.Ag, selakuRektor IAIN Tulungagung.
2. H. DedeNurohman, M. Ag. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Sodiq Purnomo, S.Pd.I selakuManajer PR. Trubus Alami Tulungagung
4. Siswahyudianto, MM selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
5. Labib Muzaki Shobir, S.Hum, M.Pd.I selaku Dosen pembimbing lapangan (DPL)
yang membantu memberikan bimbingan untuk menyelesaikan laporan kami.
6. Istiyah selaku Dosen Pamong Lembaga yang telah memberikan arahan dan
bimbingannya selama mahasiswa melaksanakan PPL.
7. Seluruh karyawan serta pihak dari PR. Trubus Alami Tulungagung.
8. Rekan mahasiswa PPL yang telah bersama-sama melaksanakan PPL gelombang 1 di
PR. Trubus Alami Tulungagung.
9. Bapak dan Ibu pegawai Dinas terkhusus Bidang perikanan Tangkap
10. Orang Tua dan Keluarga penulis yang selalu mendoakan dan mendukung sehingga
PPL ini dapat berjalan dengan lancar.
11. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu
berjalannya proses pelaksanaan PPL. Penulis mengucapkan terimakasih.
Segenap mahasiswa PPL meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
apabila dalam melaksanakan program maupun penulisan laporan banyak terdapat kesalahan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga
segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan pahala dari Alloh
SWT.
Akhir kata, penulis berharap laporan pertanggungjawaban ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.
Tulungagung, 25 Februari 2020
Penulis
Wakhidatun Ni’mah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ....................................................................................... 1
B. Tujuan dan kegunaan ............................................................................... 2
C. Waktu Dan Tempat .................................................................................. 3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga......................................................................................... 4
B. Pelak sanaan Praktik ................................................................................ 9
C. Permasalahan di Lapangan ...................................................................... 9
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga............................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN
A. Pengertian danTujuan Proses Produksi ................................................... 11
B. Proses PengolahanTembakau................................................................... 12
C. Proses Produksi Rokok SKT .................................................................... 14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 17
B. Saran ........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 18
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pada era globalisasi ini di mana persaingan di berbagai bidang dilakukan oleh tiap
negara, khususnya di bidang ekonomi yang berkembang begitu pesat sehingga perusahaan
dituntut untuk bersaing secara global, mulai dari perusahaan kecil maupun perusahaan
besar. Hal tersebut mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya yang
dimiliki guna menghasilkan suatu produk ataupun jasa yang berkualitas sehingga
meningkatkan produktivitas dan mampu mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Untuk mengatasi hal tersebut perencanaan dan pengendalian perlu
dilaksanakan dalam menjalankan kegiatan perusahaan agar tujuan utama dari perusahaan
yaitu mampu menghasilkan keuntungan (laba) dapat tercapai.Dalam aktivitasnya setiap
perusahaan yang melakukan proses produksi, keberadaan persediaan bahan baku menjadi
salah satu faktor penentu dalam mendukung aktivitas produksi yang dilakukan. Karena
dari aktivitas produksi inilah perusahaan dapat melakukan penjualan dan menghasilkan
dana untuk membiayai seluruh aktivitas yang ada. Tanpa disertai usaha produksi yang
efektif, produk perusahaan sangat mungkin mengalami penurunan dan akhirnya tidak
dapat melanjutkan kegiatan operasionalnya.
Kegiatan produksi merupakan salah satu proses akhir yang dilakukan oleh
perusahaan dalam menghasilkan output berupa barang maupun jasa yang merupakan
tujuan dari rencana produksi yang sebelumnya telah ditetapkan. Proses produksi juga
merupakan salah satu kegiatan mentransformasikan input menjadi output seperti yang
telah diketahui, input merupakan bahan-bahan yang diperlukan dalam kegiatan produksi
sedangkan output berupa produk yang bertujuan untuk memenuhi pesanan konsumen.
Menurut Hendra Kusuma (2009:5) pengertian proses produksi adalah: “Masukan
berupa bahan baku, selanjutnya bahan baku dikonversi (dengan bantuan peralatan, waktu,
uang dan sebagainya) menjadi keluaran yang disebut produk akhir.”Sofjan Assauri (2008
:75) mengemukakan definisi dari ProsesProduksi adalah sebagai berikut: “Suatu cara,
metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang
ada.”
Berdasarkan hasil survei pendahuluan, PR Trubus Alami Tulungagung merupakan
sebuah perusahaan industri yang memproduksi rokok. Dalam kegiatan produksinya, bahan
baku yang digunakan adalah tembakau dan cengkeh. Rokok yang diproduksi oleh PR
Trubus Alami Tulungagung adalah rokok sigaret kretek tangan (SKT) merupakan rokok
yang dibuat dengan cara digiling dan dilinting dengan tangan atau oleh alat bantu
sederhana. PR Trubus Alami Tulungagung memproduksi rokok sigaret kretek tangan
dengan varian produknya yaitu “Trubus Alami Kuning” dan “Trubus Alami Coklat”.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai proses produksi, maka dari itu, penulis tertarik
untuk meneliti "Analisis Proses produksi rokok sigaret kretek tangan pada PR.Tubus
Alami Tulungagung" dijadikan sebagai judul laporan PPL. PR. trubus Alami Tulungagung
adalah perusahaan yang telah berdiri sejak tahun 2005 di Tulungagung. Perusahaan ini
mempekerjakan karyawan lebih dari 200 orang.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan:
1. Mengetahui bagaimana Proses produksi rokok SKT yang dilakukan pada
PR. Trubus Alami Tulungagung.
2. Mengetahui bagaimana cara pengolahan tembakau dan cengkeh secara
signifikan sebelum dijadikan rokok SKT pada PR. Trubus Alami
Tulungagung.
3. Mengetahui alat dan bahan-bahan apa saja yang digunakan dalam proses
produksi rokok SKT pada PR. Trubus Alami Tulungagung.
2. Kegunaan:
a. Bagi Penulis:
Bagi penulis laporan ini berguna untuk mengetahui tugas akhir dari Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) serta menambah pengetahuan dan wawasan
penulis terkait Proses produksi rokok SKT
b. Bagi Lembaga PPL::
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi atau bahan
masukan tambahan bagi perusahaan. Sebagai bahan pertimbangan untuk
dapat meningkatkan kualitas produksi dan meningkatkan kinerja karyawan
dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan, serta memberi efek positif
kepada karyawan dalam memajukan perusahaan.
c. Bagi Mahasiswa:
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam mencari
sumber referensi dan memperluas wawasan mengenai proses produksi
rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) pada PR. Trubus Alami Tulungagung
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilakukan oleh mahasiswa jurusan
Manajemen Bisnis Syariah tanggal 07 Januari 2020 sampai dengan tanggal 07 Februari
2020 yang berlangsung hari senin sampai Sabtu. Sesuai jadwal efektif Pabrik yang dimulai
dari pukul 07.30 sampai dengan pukul 15.00 WIB. PR. Trubus Alami teletak di Jalan Raya
Gesikan - Gempolan - Campurdarat Desa Gempolan, Kecamatan Pakel RT. 05 / RW. 04.
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Terletak 3,3 Km dari ibu kota kabupaten/kota
Tulungagung.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK
A. Profil Lembaga
1. Sejarah PR. Trubus Alami Tulungagung
PR. Trubus Alami merupakan perusahaan rokok yang bergerak di bidang
industri rokok kretek tangan (SKT). Pabrik ini merupakan perusahaan manufaktur
yang sedang berkembang dan telah memasarkan rokoknya ke sejumlah daerah di Jawa
Timur. Pabrik ini didirikan oleh Bapak Purwanto seorang pemuda pengusaha asal
Desa Gesikan, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung pada awal 2005. Didasari
oleh lingkungan sekitar yang sangat erat dengan perdagangan tembakau serta
keinginan untuk dapat mengangkat ekonomi daerah serta menyerap tenaga kerja yang
lebih banyak, maka beliau merintis pendirian suatu badan usaha yang bergerak di
bidang pembuatan rokok kretek di Desa Gempolan, Kecamatan Pakel, Kabupaten
Tulungagung. Produk yang dihasilkan oleh PR. Trubus Alami telah banyak diterima
oleh pasar terutama pada wilayah Malang, Madura dan Bondowoso. Permintaan
rokok kretek yang melonjak pada tiga kabupaten tersebut mendasari dibukanya
cabang PR. Trubus Alami di Kabupaten Malang, Desa Sidorejo, Kecamatan Pagelaran
Malang demi meningkatkan kepuasan pelanggan dan dalam rangka meningkatkan
produksi serta untuk melayani kebutuhan rokok di wilayah Madura dan Bondowoso.
2. Visi dan Misi
a. Visi
Melayani pelanggan dengan semangat selalu berinovasi yang efektif dan efisien
serta terus mengembangkan perusahaan kearah perbaikan produksi, perbaikan
pemasaran serta kepuasan pelanggan.
b. Misi
1. Meningkatkan pelayanan bagi agen, distributor maupun tingkat pengecer serta
meningkatkan kesejahteraan karyawan.
2. Meningkatkan mutu produk dan pelayanan kepada pelanggan.
3. Meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja.
4. Mengembangkan SDM yang berkualitas dan memiliki komitmen.
5. Mengadakan penelitian dan pengembangan manajemen.Dengan demikian PR.
Trubus Alami Tulungagug akan senantias
3. Struktur Organisasi
1. Bagan Organisasi: Suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik karena adanya
struktur organisasi. Keterkaitan antar komponen yang mendukung, baik aspek
sumber daya alam maupun aspek sumber daya manusia akan dapat memberikan
kontribusi yang baik bagi perusahaan. Kelancaran seluruh sistem pendukung
dalam mencapai tujuan yang diinginkan merupakan tanggung jawab setiap
pemimpin perusahaan. Sistem organisasi di PR. Trubus Alami merupakan sistem
garis dan staf, dimana setiap bagian struktur organisasi mempunyai tugas dan
wewenang serta tanggung jawab terhadap masing-masing bagian yang dipegang.
2. Job Description: Setiap bagian organisasi memiliki tugas dan wewenang masing-
masing dalam menjalankan tugasnya.
Adapun tugas dan tanggung jawab staf dan karyawan masing-masing bagian
dari PR. Trubus Alami adalah sebagai berikut :
1. Direktur
- Merumuskan kebijakan mutu perusahaan
- Memimpin pelaksanaan tinjauan manajemen sistem mutu
- Memprakarsai dan mengawasi penerapan sistem mutu perusahaan
- Menyediakan sumber daya yang diperlukan dalam pemeliharaan sistem mutu
perusahan
2. Manajer
a. Membantu Direktur dalam tugas kesekretariatan dan administrasi
perusahaan.
b. Mengatasi masalah terhadap produk yang tidak sesuai.
c. Mensosialisasikan Sistem Manajemen Mutu kepada seluruh lapisan
karyawan, supplier, distributor, agen dan masyarakat sekitar.
3. Manajer Pemasaran
- Membuat rencana penjualan dengan menawarkan kepada beberapa agen atau
distributor rokok.
- Menangani keluhan pelanggan
- Memantau perkembangan pasar baik lokal maupun luar pulau secara aktif
- Menjaga dan mengembangkan agen yang sudah ada
- Membantu direktur menentukan langkah langkah pemasaran guna peningkatan
omset penjualan.
4. Kabag Logistik
- Bertanggung jawab sepenuhnya pada gudang logistik
- Bertanggung jawab sebagai penerima bahan baku yang datang ke gudang
- Bertanggung jawab atas pengeluaran bahan baku dari gudang yang akan diproduksi
besok
a. Admin Gudang
- Bagian mencatat pengeluaran dan pemasukkan bahan baku
- Melaporkan biaya-biaya yang terjadi dan bertanggung jawab ke kabag logistik
kemudian diserahkan ke manager.
- Membuatkan laporan keluar masuk barang.
b. Bagian Gudang Bahan Baku
- Menyiapkan bahan baku sesuai dengan kebutuhan serta permintaan dari bagian
produksi
- Memantau untuk setiap item bahan baku agar tidak terjadi kekosongan bahan
baku
c. Bagian Bahan Pembantu
- Menyiapkan bahan pembantu sesuai dengan kebutuhan serta permintaan dari
bagian produksi
- Memantau untuk setiap item bahan pembantu agar tidak terjadi kekosongan
bahan pembantu
5. Kabag Produksi
- Menetapkan personel produksi serta persyaratan mesin dan peralatan produksi.
- Mengendalikan dan mengawasi proses produksi
- Memelihara produk peralatan penyimpanan dan tempat penyimpanan selama
proses produksi berlangsung
a. Admin Produksi
- Menginput hasil rekap girik giling dan packing Menginput hasil produksi
rokok
- Menyesuaikan hasil produksi per ball dalam satu hari
b. Mandor Giling
- Mengawasi proses pelintingan rokok
- Menghasilkan batangan rokok sesuai standard yang telahbditentukan
c. Mandor Packing
- Mengawasi penggunaan bahan pembantu selama proses pengepakan rokok
- Menghasilkan rokok dalam kemasan ball sesuai standard yang telah ditentukan
d. Bagian Pengadukan
- Menyediakan tembakau siap pakai sesuai permintaan produksi
- Melaksanakan proses pembuatan tembakau siap pakaibsesuai standard yang
telah ditentukan
- Memantau dan melaporkan untuk setiap item bahan baku agar tidak terjadi
kekosongan bahan Kabag PersonaliabPengendalian personil
- Melaksanakan pelatihan
7. Kabag Keuangan
Mencairkan cek untuk dasar pemberian gaji pada staf, karyawan dan buruh pada
saat penggajian
8. Kabag. Umum
a. Satpam
Menjaga keamanan tempat kegiatan produksi
b. Driver
Mengendarai transportasi baik untuk kegiatan produksibadministrasi maupun
c. Kebersihan
Menjaga kebersihan kantor pabrik dan gudang
d. Bag. Mekanik Listrik2
- Melakukan perawatan terhadap mesin-mesin primary maupun produksi
secara berkala sesuai dengan standard yang telah ditentukan
- Melakukan perbaikan tanpa menghambat aktivitas proses pengolahan
maupun proses produksi.
9. Kabag Gudang Rokok
Mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran barang jadi Mengatur letak dan cara
penempatan barang jadi di dalam gudang agar tidak terjadi kerusakan pada
produk.
Bidang Usaha
Bidang Usaha Perusahaan PR Trubus Alami merupakan pabrik rokok yang
melakukan kegiatannya untuk memproduksi rokok kretek tangan atau SKT (Sigaret
Kretek Tangan). SKT sendiri adalah proses produksi rokok yang sepenuhnya
dikerjakan menggunakan tangan tanpa mesin. PR. Trubus sendiri memiliki beberapa
tujuan diantaranya adalah :
1) Meningkatkan produksi rokok dari tahun-tahun sebelumnya dan untuk
meningkatkan laba.
2) Meningkatkan kapasitas produksi.
3) Menjaga kualitas produk atau bahkan meningkatkan kualitas produk
Hasil Produksi
PR. Trubus Alami menghasilkan beberapa jenis rokok dengan kualitas yang
tidak kalah dengan rokok - rokok berskala nasional lainnya.Ada tiga jenis rokok
yang diproduksi oleh PR. Trubus Alami yaitu yang pertama adalah Kretek Trubus
Alami, Kretek Trubus Alami Coklat dan yang ketiga adalah Trubus Alami Filter.
Pemasaran seluruh ketiga jenis rokok ini cukup tinggi dan tersebar di wilayah Jawa
Timur diantaranya adalah Malang, Bondowoso, Madura dan daerah Tulungagung
sendiri.1
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di PR. Trubus Alami Tulungagung
terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan. Selama menjalankan praktik di PR. Trubus
Alami Tulungagung ada kalanya berada di kantor dan dilapangan. Ketika di dalam kntor
kami Merekap formulir hasil pemakaian bahan baku yang meliputi pita cukai, etikat, opp
slop, kertas slop, kertas ball, isolasi dimasukan pada catatan persedian barang kena
cukai,Mengerjakan kegiatan dari menata atau merapikan lembaran surat jalan yang
sesuai dengan urutan nomer nota dan sesuai berdasarkan jenis-jenis barangnya .
kemudian diinput di komputer rekapan hasil lembaran surat jalan tembakau, Menginput
di komputer rekapan hasil lembaran surat jalan tembakau, Menginput catatan pemasukan
dan pengeluaran kertas slop, opp dan kertas AMRI, Mencocokan hasil antara kartu
perolehan rokok dengan setoran. Sedangkan ketika dilapangan kita Membantu di bagian
mesin maker untuk menata rokok filter di wadah try yang sudah kemas dengan kertas
slop, mengenal alat-alat untuk giling manual diantaranya giling, tepak, etikat, ambri dll.
Selain itu kita juga membantu merapikan pita cukai, membantu melupasi ambri yang
melekat di batang rokok kretek BS (melenceng dan keropos), membantu merekap hasil
pendapatan rokok setiap hari perorangan hingga selesai disetorkan ke bagian keuangan,
membantu menghitung jumlah bahan baku tembakau yang akan diproses, mengamati
1 Buku Profil PR. Trubus Alami Tulungagung, Tahun 2017. Pemerintah Kabupaten Tulungagung.
tugas mandor penggilingan dan memahami cara mengeluarkan persedian kertas ambri,
mensurvey gudang pencampuran tembakau dengan cengkeh, melipati kertas etika, dan
membantu mengepaki batang rokok di tempat tepak.
C. Permasalahan Di Lapangan
Selama menjalankan Praktik Pengalaman Lapangan, ada beberapa permasalahan
yang saya temui khususnya ditempat proses produksi rokok SKT Trubus Alami
Tulungagung, diantaranya yaitu pengaturan komposisi kelembaban campuran rokok
yang tidak tepat antara campuran tempbakau, cengkeh, dan saos yang dapat
mengakibatkan rokok yang digiling menjadi cacat. Rajangan tembakau dan cengkeh
serta pengaturan komposisi kelembaban material lainnya yang mempengaruhi produk
rokok adalah kualitas kertas sigaret (Ambri). Jika kertas ambri yang digunakan tipis
maka akan mengakibatkan ambri sobek pada saat di isi tembakau yang kemudian
digiling. Selain itu, peralatan juga dapat mempengaruhi dalam proses produksi rokok,
alat yang digunakan dalam membuat rokok SKT kebanyakan terbuat dari kayu, jadi
kadang mudah rusak saat digunakan, dan hal itu dapat mengganggu jalannya proses
produksi dan berdampak pada tingginya jumlah kecacatan produk yang dihasilkan.
Pekerja yang kurang teliti dalam melakukan pekerjaannya, bagi karyawan borongan
dibagian giling dan packing tidak ada waktu istirahat karena pekerja mengejar target
produksi yang ditetapkan pada hari itu, hal tersebut dapat menyebabkan karyawan
merasa jenuh, tidak teliti, dan mengganggu kosentrasi saat bekerja.
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga
Berdasarkan permasalahan yang timbul, maka perusahaan memberikan pelatihan
serta memberikan bonus untuk karyawan yang pekerjaannya melebihi dari karyawan
lainnya. Memeriksa peralatan secara rutin sebelum digunakan dalam proses produksi,
agar tidak terjadi kerusakan produksi yang melebihi batas kontrol. Melakukan sistem
pengawasan yang baik dari pihak pengawas/mandor di bagian proses produksi rokok SKT
supaya membuat para pekerja lebih berhati-hati dalam bekerja, serta pemberlakuan waktu
istirahat yang cukup bagi karyawan penggiling dan packing, selain untuk melepas lelah
juga untuk meminimalkan kecacatan produk.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Proses Produksi
Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan teknik bagaimana
sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada
diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi adalah kegiatan untuk
menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).
Proses juga diartikan sebagai cara, metode ataupun teknik bagaimana produksi itu
dilaksanakan. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan dana menambah
kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa. Menurut Ahyari (2002) proses produksi
adalah suatu cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan suatu barang dan
jasa dengan menggunakan faktor produksi yang ada.
Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses
produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja,
mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Maka
dari itu, Proses Produksi merupakan kegiatan menambah faedah (kegunaan) dari
suatu benda atau menciptakan suatu benda baru (hasil) sehingga lebih bermanfaat
dalam pemenuhan kebutuhan.
Sedangkan menurut Gaspersz, 2004 Proses Produksi yakni suatu kegiatan
perbaikan terus-menerus yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya ide-ide
untuk menghasilkan suatu produk, pengembanga produk, proses produksi hingga
distribusi kepada konsumen.2
Berikut ini adalah beberapa tujuan proses produksi:3
a. Memenuhi kebutuhan manusia. Manusia memiliki beragam kebutuhan terhadap
barang dan jasa yang harus dipenuhi dengan kegiatan produksi. Apalagi
jumlah manusia terus bertambah.
2 Rinayuliati Arrahma, “proseees Produksi”,diakses dari http://jumi16.blogspot.com/2014/11/makalah-proses-
produksi-sosiologi.html?m=1, pada tgl 20 februari 2020. 3 Respati, “Pengrtian, Tujuan dan Proses Produksi” diakses dari
http://ekonomisku.blogspot.com/2015/02/pengertian-tujuan-dan-proses-produksi.html?m=1, pada tgl 20 februari
2020.
b. Mencari keuntungan atau laba. Dengan memproduksi barang dan jasa, produsen
(orang yang memproduksi) berharap bisa menjualnya dan memperoleh laba
sebanyak-banyaknya.
c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan memproduksi barang dan
jasa, produsen akan memperoleh pendapatan dan laba dari penjualan
produknya, yang dapat digunakan untuk menjaga kelangsungan hidup
perusahaan termasuk kehidupan para karyawan.
d. Meningkatkan mutu dan jumlah produksi. Produsen selalu berusaha
memuaskan keinginan konsumen. Dengan berproduksi, produsen mendapat
kesempatan melakukan uji coba (eksperimen) untuk meningkatkan mutu
sekaligus jumlah produksinya agar lebih baik dari produksi sebelumnya.
e. Mengganti barang-barang yang aus dan rusak karena dipakai atau karena
bencana alam. Semua itu diganti dengan cara memproduksi barang yang baru.
B. Proses pengolahan Tembakau
Berbicara mengenai tembakau, hal yang pertama kali terlintas dipikiran kita
adalah rokok. Merokok di Indonesia merupakan suatu kebiasaan yang bahkan
anak-anak pun sudah mencicipinya, bukan? Padahal hal itu sungguh tidak baik.
Tembakau merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
Oleh karena itu, para petani pun memanfaatkan potensi penjualan tembakau yang
tinggi. Selain karena tembakau cocok ditanam di dataran tinggi, salah satu faktor
penunjang lainnya ialah lokasi yang berdekatan dengan pabrik-pabrik rokok.
Di Indonesia, tembakau dikenal sebagai bahan utama membuat lintingan
rokok, termasuk di antaranya rokok kretek (jenis rokok yang dibubuhi cengkeh
untuk menghasilkan aroma yang lebih wangi). Akan tetapi, tak banyak yang tahu
kalau tembakau juga digunakan untuk produk lain. Seperti halnya kopi, kualitas
tembakau akan memberikan dampak besar terhadap produk yang akan diolah. Jika
proses pasca panennya tidak dilakukan dengan baik, maka mutu tembakau pun
bakal ikut berkurang. Salah satu tahap yang sangat diperhatikan selepas panen
tembakau adalah perajangan atau pemotongannya. Sebelum ada mesin perajang,
tembakau harus dipotong secara manual yang mana hasilnya terkadang tidak
presisi satu sama lain. Belum lagi makan waktu lebih lama, sementara pasar sudah
bergerak amat cepat dan tidak bisa menanti tahap produksi yang lambat.
Berikut ini adalah proses pengolahan tembakau sebelum dijadikan rokok:
1. Sortasi/ Perajangan
Penggarap tembakau umumnya sudah memiliki mesin rajang listrik
maupun berbahan bakar bensin, karena sekarang ini menggunakan alat rajang
manual sudah jarang dilakukan. Daun yang dirajang adalah daun yang sudah
berwarna kuning kecokelatan. Proses perajangan tembakau dan cengkeh
dilakukan dengan menggunakan Tobbacco Machine, setelah itu dimasukkan
dalam karung goni unuk disimpan dalam rak tembakau
2. Pengeringan
Setelah rajangan tembakau selesai disusun di atas widig, proses
pengeringan dilakukan pada tempat lapang yang terkena sinar matahari.
Lamanya pengeringan tergantung pada intensitas penyinaran matahari.
Apabila cuaca pada satu hari itu panas, maka rajangan akan kering dengan
sempurna.
3. Proses penyemprotan
Proses ini merupakan proses pencampuran tembakau hasil pengayakan
dengan saus sesuai dengan formula sehingga menghasilkan rasa yang khas
pada rokok, pencampuran dilakukan sampai merata dan disimpan dalam
gudang fermentasi dalam waktu sebulan agar saus benar-benar meresap pada
tembakau. Saos pada rokok salah satu unsur yang memberi sensasi aromatik.
Saos alami umumnya berasal dari hasil ekstraksi rempah-rempah (kapulaga,
cengkeh, jinten, kayu manis, pandan, dsb) juga buah-buahan. Saos pada rokok
memberi efek wangi serta cita rasa tersendiri. Seperti cita rasa yang diberikan
pada rokok PR Trubus Alami yakni rasa coklat dan original. Unsur saos ini
pula yang memberi efek keharuman pada rokok. Terlalu banyak saos
menyebabkan rokok juga terlalu tajam aromanya, kurang saos, wangi
rokoknya juga berkurang. Takaran saos memang harus pas.
4. Proses pencampuran
Tembakau yang sudah diformulasi tadi akan dicampur dengan cengkeh yang
sudah digiling sesuai dengan perhitungan formula yang telah ditetapkan.
Perbandingan antara jumlah cengkeh dan tembakau dalam satu kali proses
pencampuran adalah 41 kg cengkeh : 100 kg tembakau. Setelah selesai
kemudian didiamkan di gudang hingga tembakau dan cenkeh siap untuk
proses penggilingan.4
C. Proses produksi rokok SKT
Proses Produksi rokok SKT di pabrik PR. Trubus Alami Tulungagung
dibagi dalam unit besar yaitu unit pengolahan bahan dan unit gilling packing.
Pada unit pengolahan bahan terdapat tiga sub unit yaitu TSL (tembakau selep),
TSS (tembakau semprot), dan TSG (pencampuran cengkeh). Pada unit gilling
packing terdapat sub unit gilling atau pelintingan dan sub unit packing atau
pengepakan.
Proses produksi yang dilaksanakan oleh PR. Trubus Alami dibagi menjadi
beberapa bagian sebagai berikut :
1. Proses penggilingan
a. Tukang giling sudah siap di tempat meja kerjanya, setelah itu, 2mengambil
ambri pada mandor sesuai yang akan dikerjakan. pengambilan ambri di
sesuaikan pada kemampuan / kekuatan penggiling rokok.
b. Setelah pengambilan ambri, tukang giling mengambil lem dan gilingan
linting di gudang perlengkapan. Lem kertas yang digunakan adalah lem
yang terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji terbuat dari sari ketela.
Cara pembuatannya tepung tapioka digodok dan dicampur dengan air
diaduk hingga rata.
c. Lalu gilingan linting ditaruh diatas meja penggiling. Dan tukang giling
mulai proses linting, langkah pertama ambil tembakau dari tong dengan
takaran kurang lebih 1,5 gram lalu ditaruh pada lubang gilingan linting
yang berbentuk seperti rokok dengan diamter 1 cm dan panjang 9 cm,
setelah itu untuk memasukkan tembakau pada lubang gilingan agar rata
dan penuh maka caranya adalah empat jari tangan pada tangan kanan,
kecuali ibu jari, menekan ke bawah pada tembakau yang di lubang
gilingan. Setelah itu apabila di lubang gilingan sudah penuh maka kayu
penarik pada gilingan linting, ditarik pelan-pelan. Jarak dari penarik
4 Anna Cahyani, “proses pengolahan tembakau sebelum dijadikan rokok”, diakses dari
https://www.kompasiana.com/anna0507/5d82af310d82304c6c3c5383/begini-6-cara-pengolahan-tembakau-
sebelum-dijadikan-rokok?page=3, pada tgl 15 februari 2020
dengan lidah penggiling kurang lebih satu jangkal tangan orang dewasa,
lalu di diamkan sebentar.
d. Tukang giling selanjutnya mengambil ambri seratus lembar, dan diberi lem
pada panjang ambri dengan ukuran peberian lem yakni kurang lebih 0,5
cm, lalu di taruh di atas alat penggiling dengan posisi tidur.
e. Selanjutnya tangan kanan menarik dan tangan kiri yang ibu jari memegang
kertas ambri di alat penggilingan dan tangan kanan menarik pelan-pelan
hingga menindas kertas ambri sampai ujung kertas ambri, biarkan rokok
jatuh dengan sendirinya, proses ini berlaku pada rokok selanjutnya hingga
selesai.
f. Setelah itu, para tukang mulai merapikan tembakau yang berada di luar
ambri agar terlihat rapi, dan proses pembuatan rokok pun selesai.
2. Proses Packing/Pengemasan
Alat pengemasan dan mesin pengemas berupa elemen pemanas yang berfungsi
sebagai sealer untuk mengemas dengan menggunakan bahan plastik yang
merupakan kemasan sekunder rokok kretek Trubus Alami. Jumlah rokok per
pak adalah 12 batang, setiap 1 slove rokok berisi 10 bungkus, dan setiap 1 bal
berisi 20 slove, pengemasan slove kedalam bal dilakukan secara manual.
Lebih jelasnya, pada proses pengemasan dan penyelesaian, proses yang
dilakukan adalah melakukan pengepakan rokok batangan yang telah disortir
dari bagian pelintingan dan pengguntingan untuk kemudian diberikan
pemasangan kemasan bungkus rokok batangan secara lusinan dengan bantuan
lem dan alat pemanas sederhana untuk melekatkan plastik pada kemasan
bungkus rokok. Pada tahapan ini juga telah ditambahkan pita cukai dan harga
rokok untuk kemudian dilakukan quality control oleh masing-masing supervisi
untuk mendapatkan kualitas bungkus rokok yang rapi dan telah sesuai
prosedur. Selanjutnya bila sudah dilakukan pengemasan rokok menjadi sebuah
bungkus rokok, maka akan diteruskan dengan pengemasan menjadi satu slop
rokok yang berisi 10 (sepuluh) bungkus rokok dan diteruskan dengan
pengemasan menjadi satu bal rokok yang berisi 10 slop rokok.5
5 Wawancara dengan karyawan bagian produksi, selama kegiatan PPL di PR. Trubus Alami Tulungagung.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pabrik rokok Trubus Alami merupakan perusahaan manufaktur yang sedang
berkembang dan telah memasarkan rokoknya ke sejumlah daerah di Jawa Timur.
Produk yang dihasilkan oleh PR. Trubus Alami telah banyak diterima oleh pasar
terutama pada wilayah Malang, Madura dan Bondowoso. proses produksi merupakan
kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. Maka dari itu, Proses Produksi
merupakan kegiatan menambah faedah (kegunaan) dari suatu benda atau menciptakan
suatu benda baru (hasil) sehingga lebih bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan.
Sebelum melalui proses produksi rokok, tembakau terlebih dahulu harus
diolah, beberapa cara pengolahan tembakau diantaranya adalah pengikatan,
pemeraman, sortasi/perajangan danpe geringan. Seyelah tembakau selesai diolah
maka disitulah tembakau sudah siap untuk di kirim ke proses produksi untuk proses
pembuatan rokok, ada beberapa cara dalam proses produksi rokok diantaranya yaitu
proses penyotiran dan pembersihan, proses perajangan, proses penyemprotan, proses
pencampuran, pendistribusian ke pengolahan untuk di linting, proses pelintingan,
proses penyotiran, dan yang terakhir proses pengemasan (packing).
B. Saran
Saran perbaikan yang dapat diberikan kepada perusahaan untuk meningkatkan
kualitas proses produksi yang maksimal ialah Dalam pemilihan material yang akan
digunakan sebaiknya perusahaan memilih bahan baku yang berkualitas tinggi, baik itu
untuk kertas sigaret atau ambri, tembakau maupun cengkeh.Selain itu prusahaan harus
cepat tanggap dalam menangani kerusakan peralatan, supaya tidak menhambat
berjalannya proses produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Profil PR. Trubus Alami Tulungagung, Tahun 2017. Pemerintah Kabupaten
Tulungagung
Rinayuliati Arrahma, 2020.proseees Produksi, http://jumi16.blogspot.com/2014/11/makalah-
proses-produksi-sosiologi.html?m=1
Respati, 2020. Pengrtian, Tujuan dan Proses Produksi,
http://ekonomisku.blogspot.com/2015/02/pengertian-tujuan-dan-proses-
produksi.html?m=1
Anna Cahyani, 2020. proses pengolahan tembakau sebelum dijadikan rokok,
https://www.kompasiana.com/anna0507/5d82af310d82304c6c3c5383/begini-6-cara-
pengolahan-tembakau-sebelum-dijadikan-rokok?page=3
Wawancara dengan karyawan bagian produksi, selama kegiatan PPL di PR. Trubus Alami
Tulungagung
No. Tanggal Kegiatan Tempat Unit
Kerja
1 Selasa,
7 Januari
2020
Menghantarkan buku pedoman,
lembaran absensi kolektif, dan surat
pengantar yang diterima oleh ibu
mandor Istiyah
Diperkenalkannya nama-nama mesin
untuk pembuatan rokok filter
Admin
Produksi
2 Rabu,
8 Januari
2020
Membantu di bagian mesin maker untuk
menata rokok filter di wadah try yang
sudah dikemas dengan kertas slop.
Admin
Produksi
3 Kamis,
9 Januari 2020
Diperkenalkannya ada pembagian 3
kelompok dalam produksi, alat-alat untuk
giling manual diantaranya giling, tepak,
etikat, ambri dll. Produksi rokok
diantaranya ada 3 macam yaitu coklat,
filter dan kuning, mengenai gaji setiap @
1 pack serta 12 batang rokok standar
timbangannya antara 19 sampai 21 grm.
Admin
Produksi
4 Jumat,
9 januari
2020
a. Membantu merapikan pita cukai.
b. Membantu melupasi ambri yang
melekat di batang rokok kretek BS
(melenceng dan keropos)
c. Membantu merekap hasil pendapatan
rokok setiap hari perorangan hingga
selesai di setorkan di bagian
keuangan.
d. Memotongi lembaran slip gaji di
bentuk persegi
Admin
Produksi
5 Sabtu,
11 Januari 2020
Merekap formulir hasil pemakaian bahan
baku yang meliputi pita cukai, etikat, opp
slop, kertas slop, kertas ball, isolasi
dimasukan pada catatan persediaan
Admin
Keuangan
barang kena cukai .
6 Senin,
13 anuari 2020
a. Membantu merapikan pita cukai.
b. Membantu melupasi ambri yang
melekat di batang rokok kretek BS
(melenceng dan keropos)
c. Membantu merekap hasil pendapatan
rokok setiap hari perorangan hingga
selesai di setorkan di bagian
keuangan.
Admin
Produksi
7 Selasa,
14 anuari 2020
a. Membantu merekap hasil pendapatan
rokok setiap hari perorangan hingga
selesai di setorkan di bagian
keuangan.
b. Merekap hasil master timbangan
tembakau.
Admin
Keuangan
8 Rabu,
15 Januari 2020
Mengerjakan kegiatan dari menata atau
merapikan lembaran surat jalan yang
sesuai dengan urutan nomer nota dan
sesuai berdasarkan jenis-jenis barangnya
. kemudian diinput di komputer rekapan
hasil lembaran surat jalan tembakau.
Staff
Accounting
9 Kamis - Sabtu,
16 – 19 Januari
2020
Menginput di komputer rekapan hasil
lembaran surat jalan tembakau.
Staff
Accounting
10 Senin,
20 Januari 2020
Izin -
11 Selasa,
21 anuari 2020
a. Membantu bersih-bersih dan menata
berkas-berkas dari kantor dan gudang
untuk dimasukkan pada kardus karton.
b. Melanjutkan inputan surat jalan
tembakau.
Staff
Accounting
12 Rabu,
22 – 23 Januari
c. Membantu bersih-bersih dan menata
berkas-berkas dari kantor dan gudang
Staff
Accounting
2020 untuk dimasukkan pada kardus
karton.
14 Jumat,
24 Januari 2020
Menginput catatan hasil pengengepakan
kelembar rekapan yang akan diserahkan
kebagian penggajian.
Admin
pengepakan
15 Sabtu,
25 Januari 2020
Libur -
16 Senin,
27 anuari 2020
a. Menghitung dan merapikan
pemakaian pita cukai.
b. Menghitung hasil produksi.
Admin
Prosuksi
17 Selasa,
28 anuari 2020
a. Mencocokan hasil antara kartu
perolehan rokok dengan setoran.
b. Melipati kertas etikat.
Admin
Produksi
18 Rabu,
29 anuari 2020
a. Menghitung hasil produksi.
b. Mencocokan hasil antara kartu
perolehan rokok dengan setoran.
Admin
Produksi
19 Kamis,
30 Januari 2020
menginput catatan hasil pengepakan ke
lembar rekapan yang akan diiserahkan ke
bagian penggajian.
Admin
pengepakan
20 Jumat,
31 Januari 2020
Menginput catatan hasil pengengepakan
kelembar rekapan yang akan diserahkan
kebagian penggajian
Admin
pengepakan
21 Sabtu,
1 Februari 2020
Menginput catatan pemasukan dan
pengeluaran kertas slop, opp dan kertas
AMRI.
Admin
Penggilingan
22 Senin,
3 Februari 2020
Izin Admin
Produksi
23 Selasa,
4 Februari
2020
a. Membantu menghitung jumlah bahan
baku tembakau yang akan diproses.
b. Mengamati tugas mandor
penggilingan dan memahami cara
mengeluarkan persedian kertas ambri.
Admin
Logistik
24 Rabu, Mensurvey gudang pencampuran Admin
5 Februari 2020 tembakau dengan cengkeh. Logistik
25 Kamis,
5 Februari
2020
a. Menyapu halaman depan kantor.
b. Membantu mengepaki batang rokok di
tempat tepak.
Admin
Pengepakan
26 Jumat,
6 Februari
2020
a. Menyapu halaman depan kantor.
b. Penutupan PPL
-
Tulungagung, 7 Februari 2020
Pembimbing Lapangan
Istiyah
LAMPIRAN-LAMPIRAN