Post on 06-Feb-2016
i
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL
Oleh:
BUKTI SIAHAAN 111 11 064
PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BATAM BATAM
2014/2015
ii
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL
LAPORAN
Sebagai salah satu syarat untuk membuat
Tugas Akhir di Program Studi S1 TEKNIK MESIN FT-UNIBA
Oleh:
BUKTI SIAHAAN 111 11 064
Batam, Januari 2014
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing,
(Untung Harianto) (Abdul Malik Made, ST, M..AK)
NIDN:1003067402
Mengetahui,
Program Studi S-1 FT.UNIBA Dekan Fakultas Teknik
Ketua
(Muhamad Fitri, ST, MSi) (Veronika Salmi, ST. Msi)
NIDN: 1013126901 NIDN:0013047701
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala kasih dan karuniaNya sehingga saya dapat melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan di PT LABTECH PENTA INTERNATIONAL Batam dan
menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini.
Berkat segala dorongan, bantuan dan juga bimbingan yang telah diberikan hingga
dapat diselesaikannya laporan ini, saya ucapkan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Rektor Universitas Batam Prof.Dr.Ir.Novirman Jamarun, M.Sc
2. Ibu Veronika Salmi, ST. MSi selaku Dekan Fakultas Teknik
3. Bapak Abdul Malik Made, ST, M..AK selaku dosen pembimbing
penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan.
4. Bapak Muhammad Fitri, ST, MSi selaku Ketua Program Studi S-1
Fakultas Teknik Mesin .
5. Bapak Ardiana selaku manager PT.Labtech Penta International
6. Bpk Untung Harianto selaku Pembimbing lapangan PT. Labtech Penta
International Batam Dan semua jajaran manajemen beserta karyawan PT.
Labtech penta international.
Laporan ini adalah salah satu syarat persyaratan didalam menempuh kuliah di
Universitas Batam, laporan ini diharapkan mampu menjabarkan pengetahuan yang
telah saya dapatkan selama melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan, laporan
ini juga dapat dijadikan sumber pengetahuan tambahan dan sumber-sumber
pengalaman baru selain dari yang telah didapatkan di bangku kuliah.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa yang
menempuh perkuliahan di Universitas Batam khususnya pada jurusan Teknik
Mesin.
iv
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………..………..iii
DAFTAR ISI……………………………………………..……………………….iv
DAFTAR GAMBAR………………………………...…………………………...vi
DAFTAR TABEL………………………………......………………….………...vii
DAFTAR LAMPIRAN……………………….....………………………..……..viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………1
1.2 Tujuan …………... …………………………………………………1
1.3 Manfaat…………………………………………………………….. 2
1.3 Lokasi, Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan……………….3
BAB II GAMBARAN UMUM
2.1 Sejarah Berdirinya PT. Labtech Penta international…………...……4
2.2 Proses Produksi PT. Labtech Penta International……………...……5
2.3 Struktur Organisasi PT. Labtech Penta International..…..………….7
2.2 Lokasi / Kedudukan PT. Labtech Penta International..…..…………8
2.3 Visi Dan Misi PT.Labtech Penta International……….……………..8
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Pemeliharaan Dan Perbaikan Transmisi Manual
3.1 Pengertian Transmisi Manual……………………….………….. ….9
3.2 Fungsi Transmisi………….…………..…………………….….……9
3.3 Prinsip Kerja Transmisi………………………………... …….…….9
3.4 Macam – Macam Roda Gigi…………………..………...…………12
3.5 Konsep Kerja Transmisi……………………………………………13
3.6 Macam – Macam Transmisi Manual Dan SistemPengoperasiannya
…………………………………………………………………….19
3.7 Perawatan Dan Pemeliharaan Transmisi Manual………………….22
v
3.8 Membongkar Dan Memasang Transmisi Manual Dan Sistem
pengoperasiannya…………………………………………………..23
3.9 Keselamatan Kerja ………………………………………………...27
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN
4.1.Simpulan………….. ………………………………………………28
4.2 Saran………………………………………………………………..29
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...……..30
LAMPIRAN……………………………………………………………...……….31
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Labtech Penta International…….....................7
Gambar 3.1 Posisi Transmisi Manual Pada Kendaraan………………………..…10
Gambar 3.2 Prinsip Kerja Menggunakan Konsep Momen……………………….10
Gambar 3.3 Konsep Perpindahan Tenaga Melalui Roda Gigi……………………11
Gambar 3.4 Macam – Macam Roda Gigi……………………………………...…13
Gambar 3.5 Transmisi Sliding gear………………………………………………14
Gambar 3.6 Posisi Gigi 1…………………………………………………………15
Gambar 3.7 transmisi dengan posisi roda gigi tetap ……………………………..16
Gambar 3.8 Unit synchromesh ………….…………………………...…………..18
Gambar 3.9 Transmisi dengan sliding – mesh …………………………………...20
Gambar 3.10 mekanisme selektor ………………………………………………..21
Gambar 3.11 transmisi 4 kecepatan ……………………………………………...21
Gambar 3.12 sistem pemindah langsung…………………………………………22
Gambar 3.13 dongkrak transmisi ………………………………………………..24
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Komponen Utama Sistem Transmisi ………………………….…….…19
Tabel 3.2 Gejala – Gejala, Penyebab kerusakan serta Perawatan dan perbaikan
sistem Transmisi ………………………………………………………………….23
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Surat keterangan Melaksanakan PKL …………...…..…………………..…….A - 1
Daftar kegiatan harian Mahasiswa konsultasi Pembimbing lapangan………... A– 2
Daftar kegiatan harian Mahasiswa konsultasi dosen Pembimbing ……..……..B - 2
Formulir penilaian prkatek kerja lapangan dari pembimbing lapangan………..C - 3
Surat kesediaan membimbing PKL…………………………………………….D - 4
Tanda terima laporan PKL…………………………………………….………..E - 5
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerja Praktek merupakan salah satu kurikulum pada Fakultas Teknik Mesin
Fakul Universitas Batam (UNIBA), yang diwajibkan dilaksanakan dalam rangka
memenuhi salah satu persyaratan untuk dapat menyusun Tugas Akhir.
Melalui kerja praktek, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori-teori
ilmiah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan untuk kemudian dapat
dianalisa dan memecahkan masalah yang timbul dilapangan, serta memperoleh
pengalaman yang berguna dalam mewujudkan pola kerja yang akan dihadapi
nantinya setelah mahasiswa menyelesaikan studinya.
1.2. Tujuan Kerja Praktek
Tujuan Kerja Praktek adalah:
a. Agar mahasiswa dapat mengenal permasalahan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan, industri atau bengkel-bengkel dan dengan kemampuan menganalisa
serta mensintesis, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja terutama
yang berhubungan dengan prosedur penyelesaian permasalahan.
b. Mengasah pola berfikir yang wajar, logis, rasional serta berketerampilan dalam
memahami dan menghadapi masalah ditempat pekerjaan.
c. Memotivasi mahasiswa untuk berpatisipasi dalam permasalahan pembangunan,
seperti kegiatan perancangan, pelaksanaan, pembuatan, penggunaan,
pengolahan dan pengawasan yang berhubungan dengan konstruksi, produksi,
pembangkit tenaga dan manajemen perusahaan yang terkait dengan permesinan
industri secara umum.
d. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui lebih spesifik
permasalahan industri atau perusahaan yang terkait dengan operasi dan ilmu
permesinan, sehingga dapat dijadikan sebagai pilihan untuk mengambil judul
kajian.
x
1.3 Manfaat Kerja Praktek
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan Kerja Praktek
ini baik dari pihak mahasiswa, perusahaan maupun perguruan tinggi, yaitu:
a. Bagi mahasiswa
1. Dapat memahami dan mengetahui berbagai macam aspek kegiatan
perusahaan;
2. Dapat membandingkan teori-teori ilmiah yang diperoleh selama perkuliahan
dengan kondisi nyata di lapangan;
3. Memperoleh kesempatan untuk melatih keterampilan dalam melakukan
pekerjaan atau kegiatan lapangan;
4. Melatih bekerja, berdisiplin dan bertanggung jawab.
b. Bagi Perguruan Tinggi
1. Mendapat masukan mengenai penerapan ilmu manajemen dalam produksi
dengan kurikulum perkuliahan, dapat menjadi landasan untuk perbaikan
kurikulum agar dapat sejalan dengan keadaan dilapangan;
2. Meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan perusahaan.
c. Bagi perusahaan
1. Hasil pelaksanaan praktek merupakan bahan masukan bagi pihak
manajemen perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan;
2. Turut berpartisipasi dalam meningkatkan pendidikan nasional.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kerja Praktek ini dilaksanakan di Lingkungan PT. Labtech Penta
International di kawasan industri sekupang, yang dimulai dari tanggal 24
September sampai 23 Desember 2014.
xi
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. Sejarah Berdirinya PT. Labtech Penta International.
PT. Labtech Penta International pertama kali didirikan di Jakarta atas
kerjasama ECI Equipment LTD yang berasal dari Amerika Serikat dengan
PT. Andes Reko Nusantara Indonesia. Sejak tahun 1990 mendirikan pabrik
dikawasan Industri Sekupang kavling 34 Batam sampai dengan sekarang
karena Batam pelabuhan bebas sehingga memudahkan dalam prosess pengiriman
maupun pengambilan barang dari dan ke luar negeri. Selain berkantor pusat
di Batam PT. Labtech telah memiliki beberapa kantor cabang antara
lain di Jakarta, Singapura dan Malaysia.
PT. Labtech merupakan suatu Perusahaan multi nasional yang bergerak
dalam bidang pengambangan sistem pendidikan teknik dan memproduksi alat-alat
peraga bagi siswa-siswa sekolah menengah teknik, Politeknik dan Universitas.
Labtech berkembang pesat berkat dukungan tenaga - tenaga propesioal
berpengalaman Internasional yang berasal dari Amerika, Eropa, dan Asia.
PT. Labtech memiliki konsep ‘Making Technology Visible’ atau
‘Menjadikan Teknologi Lebih Mudah Dipelajari’ merupakan filosofi Labtech
dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih mudah dipahami melalui alat –
alat peraga praktek yang tepat.
PT. Labtech memproduksi sistem pendidikan Teknologi umum antara
lain bidang ; Informatika Komputer, Alat-alat transportasi, komunikasi, Industri
Manufaktur, Alat-alat Elektronika, Otomasi Perkantoran, Sistem kelistrikan, Alat
pendingin dan Lemari Es. Labtech telah memproduksi lebih dari 600 jenis produk
alat peraga yang telah diekspor ke lebih dari 50 negara didunia. Alat-alat peraga
yang diproduksi Labtech telah memenuhi standart mutu Internasional ISO 9001.
xii
2.2 Proses Produksi PT. Labtech Penta International.
Barang-barang yang diproduksi oleh PT.LABTECH PENTA
INTERNATIONAL secara garis besar terdiri atas:
1. Teknologi Elektronik
• Sistem pelatihan dasar-dasar Elektronika.
• Sistem pelatihan komunikasi radio.
• Trainer komunikasi audio visual.
• Trainer telekomunikasi.
• Instrumentasi perakitan Elektronika, dan lain-lain.
2. Teknologi Informatika Komputer.
• Pelatihan dasar-dasar Elektronika.
• Labor Mikrokomputer dan Mikroprosesor.
• Komputer perangkat keras bagi level teknisi.
• Pemasangan komputer bagi level teknisi.
• Jaringan komputer LAN bagi level teknisi.
• Pengontrolan komputer dan data tambahan.
• Programming dan perangkat lunak bagi level enginer, dan lain-lain.
3. Teknologi kelistrikan.
• Teknologi dasar-dasar kelistrikan.
• Instalasi kabel ditribusi maupun perlindungannya.
• Teknologi pengendalian motor listrik.
• Automasi instrumentasi dan proses pengendaliannya.
• Sistem pengontrolan gedung.
• Persediaan listrik dan pemasangannya, dan lain-lain.
4. Teknologi pendingin dan lemari es.
• Dasar-dasar sistem pendingin.
• AC dan pendingin untuk rumah tangga.
• AC dan pendingin untuk komersial.
• Pengontrolan AC dan pendinginan.
• Pendingin untuk mobil.
• Pembelajaran AC tingkat mahir.
• Materi pelajaran perkakas dan alat bantu, dan lain-lain.
xiii
5. Teknologi otomotif dan alat transportasi.
• Kendaraan bersekat yang lengkap.
• Mesin-mesin dan komponen-komponen hidrolik.
• ABS dan sistem pelatihan rem angin.
• Sistem-sistem pelatihan mobil listrik dan elektronika.
• Program-program pelatihan mesin diesel dan minyak tanah.
• Trainer-trainer AC kendaraan, dan lain-lain.
6. Laboratorium bahasa.
• Labor bahasa tingkat 1 yaitu Labor bahasa sederhana yang menggunakan
kaset.
• Labor bahasa tingkat 2 yaitu Labor bahasa yang menggunakan komputer.
• Labor bahasa tingkat 3 yaitu Labor bahasa yang menggunakan komputer
dan multimedia.
• Labor bahasa tingkat 4 yaitu Labor bahasa menggunakan jaringan
komputer LAN.
xiv
2.3. Struktur Organisasi PT.Labtech Penta Internasional
PRESIDENT DIRECTOR
VICE PRESIDENT
FACTORY MANAGER
INSTRUCTION ADMINISTRATI
ONN
PRODUCTION DEVISION
ADMINISTRATIVE
DEVISION
PRODUCT DEVELOPMENT &
CONTROL
INFORMATION TECHNOLOG
COMMERSIAL DEVISION
ELETRONIC HVAC/
ELECTRICAL
MACHINING SCHOOL ROOM
FABRICATION
MECHANIC
MECHANICAL
CARPENTER
MAINTENANCE
PRODUCTION
xv
2.4. Lokasi / Kedudukan Perusahaan
PT. Labtech Penta International berada di Pulau Batam yang merupakan
wilayah yang khusus untuk perindustri di Indonesia. Telah banyak perusahaan
asing maupun local yang beroprasi di Pulau Batam ini, letaknya sangat
strategis berjarak lebih kurang 25 km dari Singapore yaitu salah satu Negara
Industri terbesar sisunia. Hal ini sangat memudahkan dalam memasarkan
produk ke mancanegara. PT.Labtech Penta International juga telah mendirikan
kantor distribusi di Singapore dan Jakarta untuk komunikasi dan financial.
2.5. Visi Dan Misi Perusahaan
Kegiatan PT ini terfokus pada penyediaan training system sebagai alat
kunci transpormasi, komunikasi, industri manufaktur, elektonika, system
elektrikal, dan proses control. Perusahaan ini membantu sekolah-sekolah atau
proyek-proyek dengan memberikan suatu pelayanan yang lengkap untuk
melengkapi teknologi bengkel atau laboratorium dan sejenis termasuk
perlengkapan dari pelatihan Labtech, training system bantu pendidikan,
model-model, alat-alat pendidikan, dan perlengkapan percobaan.
xvi
BAB III
PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL
3.1 Pengertian Transmisi manual
Transmisi adalah salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi
untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan
dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan
perbandingan – perbandingan roda gigi.
Transmisi manual adalah transmisi kendaraan pengoperasiannya dilakukan
secara langsung oleh pengemudi.
3.2 Fungsi Transmisi
Funsi transmisi adalah untuk mengatur perbedaan putaran antara putaran
mesin (melalui unit kopling) dengan putaran poros yang keluar dari transmisi.
Pengaturan putaran ini dimaksudkan agar kendaraan mampu bergerak sesuai
dengan beban dan kecepatan kendaraan.
3.3 Prinsip Kerja Transmisi
Transmisi manual dan komponen – komponennya merupakan bagian
sistem pemindahan tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi
mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga
(mesin) ke roda kendaraan (pemakai / penggunaan tenaga).
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi,
differensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi transmisi manual dan
komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem
pemindah tenaga pada kendaraan. Seperti diatas fungsi transmisi adalah untuk
mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin (melalui unit kopling) dengan
putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putaran ini dimaksudkan
agar kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan.
Posisi Transmisi manual pada kendaraan secara skema dapat dilihat pada
Gambar berikut ini
xvii
Gambar 3.1 . Posisi transmisi manual pada kendaraan
Rangkaian pemindah tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine) ke sistem
pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan ketransmisi
(Gearbox) ke propeller shaft dan keroda melalui deferensial (Final Drive).
Konsep kerja Transmisi manual dapat di jelaskan melalui gambar 3.2 dan 3.3
Gambar 3.2 Prinsip Kerja menggunakan konsep momen
Berdasarkan gambar 3.2 tersebut, dapat dilihat antara keduanya. Gambar pertama
seorang mendorong mobil ditanjak secara langsung, sementara gambar kedua
menggunakan tongkat pengungkit. Dari antara dua gambar diatas yang lebih
ringan adalah dengan menggunakan pengungkit karena posisi pertama gaya
dorong secara langsung, sementara posisi kedua menggunakan transfer momen
melalui tongkat. Semakain panjang lengan, maka tenaga yang dikeluarkan untuk
mendorong kendaraan akan semakin ringan.
xviii
Konsep dasar di atas kemudian digunakan dalam desain transmisi, dimana
lengan pengungkit tersebut diterapkan pada diameter roda gigi. Sehingga
transmisi kendaraan juga disebut dengan Gear Box atau kotak roda gigi, karena
komponen utama transmisi adalah roda gigi. Konsep perpindahan tenaga melalui
roda gigi, seperti pada gambar 4.3 berikut ini.
Gambar 3.3 konsep perpindahan tenaga melalui roda gigi
Gambar 3.3 (a) Menggambarkan lengan pengungkit sederhana. Pada kondisi
seimbang persamaannya M x l = m x 4l artinya massa m yang hanya ¼ M dapat
mengangkat M. hal ini menunjukkan bahwa dengan gaya yang kecil dapat
mengangkat massa yang beratnya 4 kali lipat, karena digunakannya sistem
lengan pengungkit.
Gambar 3.3 (b), menunjukkan bagaimana dua piringan dipergunakan sebagai
lengan pengungkit. Pada contoh tersebut massa yang digantungakan pada poros
C akan mengangkat beban yang ada diporos D. Rangkaian ini mungkin dapat
dipergunakan untuk memahami konsep kerja transmisi, mesin dihubungkan ke
poros C, dan hanya ke roda dihubungkan ke D. Apabila diameter piringan B
dibuat 3 kali piringan A, maka momen yang dihasilkan 3 kali lipat. Namun bila
xix
di perbandingkan giginya (Gear radiator) 2 : 1, maka roda gigi A berputar 2 kali
sedangkan roda gigi B berputar 1 kali momen pada roda gigi A ½ dari roda gigi
B, atau gaya angkatnya akan setengah dari beban yang diangkat.
3.4 Macam – macam Roda Gigi
Roda gigi / Gears adah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi
pada permukaannya. Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja
secara berpasangan dan setiap pasangan terdapat sebuah roda gigi yang
menggerakkan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven
gear).Suatu kelompok / kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk
suatu sistem transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu
wadah yang disebut transmission case, atau kadang juga disebut gear box.
Beberapa macam desain roda gigi yang digunakan pada transmisi adalah:
Gambar 3.4 Macam – macam roda gigi
a). Roda gigi jenis Spur – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros,
dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa di geser (sliding mesh).
b). Roda gigi jenis Helical – bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan
untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa di geser (constant mesh dan
synchro-mesh).
xx
c). Roda gigi jenis Double helical – bentuk giginya dobel miring terhadap poros,
dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa di geser (constant
mesh dan synchro-mesh).
d). Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros,
diperguanakan untuk roda gigi tidak tetap kedudukan titik porosnya
(constant mesh).
3.5 Konsep Kerja Transmisi
Seperti yang telah dikemukan diatas, transmisi pada kendaraan terdiri dari
berbagai bentuk roda gigi, ada yang sistem tetap ada yang digeser
(slidingmesh). Berikut ini akan menjelaskan konsep kerja masing – masing.
a. Transmisi dengan roda gigi geser
Roda gigi pada poros input yaitu berasal dari kopling, dipasang mati.
Sedangkan roda gigi yang dipasang pada poros output dipasang geser / sliding.
Roda gigi yang digunakan pada model ini tentunya jenis Spur. Perhatikan pada
gambar berikut ini
Gambar 3.5 Transmisi sliding gear
Posisi Netral, setiap transmisi mempunyai posisi ini dimana putaran poros input
tidak di pindahkan ke poros output. Posisi ini digunakan saat berhenti atau yang
lainnya dimana sedang tidak memerlukan tenaga mesin. Untuk memenuhi
xxi
kebuituhan tersebut, maka kedua roda gigi pada poros output (C dan D) digeser
agar tidak berhubungan dengan roda gigi dari poros input ( A dan B).
Posisi gigi 1, digunakan untuk menggerakkan kendaraan pertama kali. Kondisi
ini memerlukan momen yang besar gerakan pelan, maka roda gigi pemutar
(Driver) harus yang lebih kecil (A) memutar roda gigi yang lebih besar (D).
Sehingga roda gigi pada poros output yang dihubungkan dengan roda gigi yang
sebelah kiri, sementara yang sebelah kanan tdidak berhubungan. Seperti terlihat
pada gambar 3.6 berikut ini.
Gambar 3.6 Posisi gigi 1
Posisi gigi 2, pada posisi ini tentunya kendaraan sudah bergerak sehingga
momennya tidak begitu besar dibandingkan dengan saat posisi gigi 1. Komponen
roda gigi pada posisi gigi kedua ini roda gigi D digeser sampai tidak terhubung
dengan roda gigi A, dan roda gigi C digeser ke kiri agar berhubungan dengan
roda gigi B. Dengan demikian, putaran poros input dipindahkan melalui roda gigi
B dan C ke poros output.
b. Transmisi dengan roda gigi tetap.
Sistem pemindahan kecepatan pada sistem ini tidak memindah roda gigi,
namun dengan menambah satu perlengkapan kopling geser. Hubunganroda gigi
C dan D terhadap poros output bebas bukan sliding seperti pada model
sebelumnya. Sedangkan yang terhubung sliding dengan poros output adalah
kopling gesernya. Ilustrasi model ini dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut ini.
xxii
Gambar 3.7 transmisi dengan posisi roda gigi tetap
Pada model transmisi roda gigi tetap ini dimungkinkan dipergunakan bentuk roda
gigi selain model spur. Sehingga memungkinkan penggunaan roda gigi yang
lebih kuat. Kopling geser dapat digeser kekanan atau ke kiri. Bila kopling ada di
tengah maka berarti transmisi pada posisi netral. Pada posisi ini meskipun roda
gigi C dan D terus berputar bersama roda gigi A dan B, namun tidak ada
pemindahan putaran poros output. Hal ini karena baik roda gigi C maupun Roda
gigi D terpasang bebas terhadap poros output.
Posisi gigi 1, kopling geser ke kiri hingga berhubungan dengan roda gigi D.
sehingga putarn poros input di salurkan melalui roda gigi A memutar roda gigi D
dan membawa kopling geser yang telah terhubung, dan akhirnya poros output
terbawa putaran melalui kopling geser.
Posisi gigi 2, kopling di geser kekanan hingga berhubungan dengan roda gigi C.
Sehingga putaran poros input disalurkan melalui roda gigi B memutar roda gigi
C dan membawa kopling geser yang telah terhubung dan akhirnya poros output
terbawa putaran melalui kopling geser.
c. Transmisi sychronmesh
Terdapat kerugian yang perlu diatasi pada penggunaan sistem roda gigi
geser seperti yang telah diuraikan di atas, yaitu :
a).Suara transmisi kasar saat memindah kecepatan
xxiii
b).Pemindah gigi sangat sulit, apalagi pada kecepatan tinggi, sehingga
pemindahan gigi harus dilakukan pada kecepatan yang rendah.
Hal ini juga dialami pada sistem pengembangan yang menggunakan sistem
constanstmesh. Meskipun pada sistem constant-mesh sudah menggunakan
penggeseran roda gigi, namun sistem penyambungannya masih mengalami
permasalahan. Penyambungan yang di pergunakan sistem contantmesh mirip
pada sistem sliding gear saat memasukkan kecepatan tertinggi yaitu antara roda
gigi C dengan roda gigi D. Dengan kaa lain, kendaraan yang transmisinya
menggunakan sistem sliding gear atau constantmesh akan terhambat khususnya
pada proses akselerasi kendaraan. Karena setiap pemindahan kecepatan harus
menunggu putaran turun terlebihg dahulu. Permasalahan proses pemindahan gigi
tersebut, karena perbedaan putaran kedua gigi yang akan disambungkan. Hal ini
dapat dijelaskan sebagai berikut :
Misalkan : gamabar 3.7 jumlah gigi dari roda gigi A sama dengan 20; B = 30 ; C
= 20; dan D =30.
Pada saat kendaraan belum berjalan, berarti putaran poros output dan
kopling geser n2 = 0 rpm. Sementara bila putaran poros input adalah n1 = 1000
rpm, maka putaran n3 = (A x n1)/D = (20 x 1000)/30 = 666 rpm.
Pada putaran yang demikian tinggi yaitu 666 rpm, sementara kopling geser tidak
berputar tentu tidak dapat dihubungkan.
Untuk itu biasanya pengemudi, memutus hubungan poros input dengan
menginjak pedal kopling. Meskipun demikian untuk putaran sebesar 666 rpm,
disamping tidak / sulit dihubungkan, kalau dapat dihubungkan akan terjadi
kejutan yang luar biasa. Kejutan ini dapat mengakibatkan kerusakan pada
komponen transmisi.
Oleh karena itu kemudian ditemukan sistem synchromesh. Sistem ini secara
sederhana seperti terlihat pada gambar gambar 3.8. Roda gigi transmisi dalam
kondisi tetap, untuk memindahkan posisi kecepatan dipergunakan perlengkapan
synchromesh, dimana bentuk konisnya akan menyamakan putaran, baru
kemudian gigi sleeve disambungkan. Kemampuan menyesuaikan putaran antara
xxiv
dua roda gigi yang akan disambungkan ini yang tidak dimiliki oleh kedua sistem
sebelumnya.
Gambar 3.8 Unit synchromesh
Sitem synchromesh ini kemudian dipergunakan pada transmisi manual sampai
saat ini. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka
synchromesh digerakkan kekiri kearah roda gigi (1), maka synchro hub(4) akan
terdorong kekiri dan semakin kuat, maka akan mengerem putaran melalui bentuk
konisnya hingga putaran antara roda gigi (1) dengan synchro hub (4) sama,
kemudian sleeve (3) bergeser kekeri lebih lanjut hingga tersambung dengan gigi
kecil (dog teeth) (2). Posisi ini berarti proses penyambungan sudah selesai.
Dengan demikian proses penyambungan roda gigi transmisi tidak perlu
menunggu turunnya putaran mesin. Proses tersebut sama saat akan
menghubungkan dengan roda gigi yang sebelah kanan (8), synchromesh
digerakkan kekanan kearah roda gigi (8), maka synchro hub (4) akan terdorong
kekanan dan semakin kuat, maka akan mengerem putaran melalui bentuk
konisnya hingga putaran antara roda gigi (8) dengan synchro hub (4) sama,
kemudian sleeve (3) bergeser kekanan lebih lanjut hingga tersambung dengan
gigi kecil (dogteeth) roda gigi (8).
d. Komponen komponen utama sistem transmisi dan fungsi – fungsinya
xxv
Tabel 3.1 Komponen Utama Sistem Transmisi
3.6 Macam – Macam Transmisi Manual Dan Sistem Pengoperasiaannya
a. Transmisi Tiga kecepatan dengan slidingmesh
Transimisi ini menggunakan roda gigi jenis spur gear dan dibuat
dengan 3 poros yang terpisah yaitu :
1. Poros primer (4) (primary shaft) – yaitu poros yang menerima gerak
putar pertama dari kopling.
2. Poros perantara (2) (layshaft / countershaft) – yaitu tempat roda gigi
counter yang ditempatkan.
3. Poros utama (9) (mainshaft) – yaitu poros keluar dari transmisi,
komponen sistem pemindah tenaga lainnya.
xxvi
Gambar 3.9 Transmisi dengan sliding – mesh
b. Unit mekanisme selektor
Pada transmisi ada perlengkapan yang berfungsi untuk mengoperasi-
onalkan transmisi, yaitu untuk merubah dari kecepatan yang satu ke kecepatan
yang lainnya. Didalam pemindahan roda gigi tidak boleh terjadi penyambungan
dobel, misalnya roda gigi A verhubungan dengan roda gigi H atau B, maka roda
gigi C juga berhubungan dengan roda gigi E dan D.
Bila ini terjadi maka akibatnya bisa fatal, kalau tidak terkunci atau tidak bisa
berputar semua, maka bisa terjadi kerusakan pada salah satu pasangan roda gigi.
Untuk mencegah terjadinya permasalahan tersebut maka pada transmisi manual
dilengkapi dengan perangkat mekanisme selector, seperti terjadinya pada gambar
3.10.
Gambar 3.10 mekanisme selektor
xxvii
Garpu selektor ( selektor fork) pada gambar 3.10 a, di pergunakan untuk
menggeser roda gigi pada poros utama. Gambar 3.10 b, berfungsi untuk menahan
posisi roda gigi. Gambar 3.10 c, pengunjian melalui desain plunger yang
dipasang antar batang selektor.
c. Transmisi synchromesh 4 kecepatan
Konsep aliran tenaga atau momen sama dengan dipergunakan dengan yang
dipergunakan pada transmisi 3 kecepatan diatas. Perbedaannya pada transmisi ini
tidak menggunakan sistem sliding gear kecuali untuk reverse. Kondisi ini jadi
memungkinkan dipergunakan bentuk gigi selain spur, baik yang bentuk helical
atau yang dobel helical. Bentuk gigi ini disamping lebih kuat karena kontak
antara giginya lebih luas, suaranya juga lebih halus.
Gambar 3.11 transmisi 4 kecepatan
d. Mekanisme pengoperasian transmisi manual
Mekanisme pengoperasian transmisi, berfungsi untuk menyediakan hubungan
antara pengemudi dengan bekerjanya transmisi. Sehingga mekanisme
pengoperasian merupakan sarana untuk mengendalikan bekerjanya transmisi
oleh pengemudi.
Konstruksi mekanisme pengoperasian ada 3 macam yaitu sistem handel
langsung, sistem handel pada kemudi, dan sistem menggunakan kabel baya
elastis.
xxviii
Sistem pemindah gigi handel langsung konstruksinya dapat dilihat pada gambar
3.12
Gambar 3.12 sistem pemindah langsung
3.7 Perawatan dan pemeliharaan transmisi manual
Pemeliharaan dan transmisi manual, tidak terlalu rumit namun memerlukan
ketelitian. Pertama, memeriksakebebasan gerak tuas pemindah. Kebebasan yang
berlebihan disebabkan oleh keausan baut – baut penyambung, kerusakan bushing
sambungan, atau penyetelannya. Secara visual / pengamatan langsung
permasalahan tersebut dapat dilakukan.
Kedua, memeriksa pelumasaan transmisi karena terdiri dari banyak komponen
yang saling bersentuhan satu dengan yang lainnya
Ketiga, memeriksa terhadap gejala – gejala kerusakan. Pemeriksaan ini terkait
dengan kinerja transmisi, yaitu apakah transmisi dapat melakukan fungsinya
dengan baik. Untuk pemeriksaan ini berarti kendaraan harus dijalankan atau
disebut tes jalan.
Gejala – gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada unit
transmisi manual, yaitu :
(1) Gigi loncat dari hubungan
(2) Gigi sulit masuk
(3) Suara berisik yang tidak normal
Dari gejala – gejala di atas dapat dianalisis factor penyebab, dan proses
perawatan dan perbaikannya.
xxix
Hasil analisis seperti terlihat pada tabel berikut ini
Tabel 3.2 Gejala – Gejala, Penyebab kerusakan serta Perawatan dan perbaikan
sistem Transmisi
3.8 Membongkar dan Memasang Transmisi Manual dan Sistem
Pengoperasiannya
Prosedur perlu dilakukan secara berurutan yaitu sebagai berikut ini.
1. Langkah persiapan
Sebelum melakukan proses pembongkaran perlu dipersiapkan alat dan
pelengkapan yang perlukan. Hal ini agar waktu yang diperlukan tidak hilang
karena harus mencari alat dan perlengkapan.
Alat dan perlengkapan yang diperlukan adalah :
a. Dongkrak mobil dan penyangga / jack stand
b. Dongkrak transmisi seperti gambar 3.13
xxx
Gambar 3.13 dongkrak transmisi
c. Kotak alat yang berisikan kunci yang diperlukan
d. Lampu kerja untuk penerangan mengingat posisi transmisi yang cenderung
di bawah kendaraan
e. Pompa pengisi minyak pelumas transmisi dan minyak pelumasnya
f. Bak penampung minyak pelumas yang lama
g. Vet gravit dan kain lap
2. Proses pembongkaran
a. melepaskan terminal negatif baterai, ini untuk menjadi kemungkinan
terjadinya hubungan singkat saat kerja
b. mengangkat mobil menggunakan dongkrak dan pasang jack stand tinggi
pengangkatan untuk memberi ruang gerak yang leluasa bagi pekerja
maupun proses pembongkaran dan pemasangan transmisi
c. lepaskan karet penutup tongkat / tuas / handel pemindah gigi transmisi
d. lepaskan handel pemindah gigi transmisi, dengan melepas baut pengikat
dan angkat keluar
e. lepas motor starter yaitu lepas kabel – kabelnya dan baut pengikatnya
f. keluarkan minyak pelumas transmisi, dengan membuka baut tap, dan
siapkan bak penampung pelumas. Sesudah habis, pasang kembali baut tap
dan menyingkirkan bak penampung minyak pelumas.
xxxi
g. Lepaskan sambungan ke poros propeller, supaya aat pemasangan tidak
keliru beri tanda sebelum di lepaskan
h. Lepaskan kabel speedometer dan kabel lampu mundur dari terminalnya
i. Lepaskan kabel kopling dari tuas pembebasnya
j. Melepaskan pegangan knalpot yang berhunungan dengan transmisi
k. Memasng dongkrak transmisi dengan baik
l. mepaskan mounting transmisi
m. kendorkan baut pengikat rumah transmisi
n. bila transmisi sudah posisi datar dengan benar maka lepaskan baut pengikat
transmisi.
o. Tarik transmisi kea rah belakang mobil sampai ujung poros primer
transmisi lepas, dan selanjutnya turukan pelan – pelan dongkrak transmisi
sampai diperkirakan saat ditarik keluar dari bawah mobil tidak
menyangkut.
p. Turunkan transmisi dari dongkrak
3. Pemeriksaan
a. periksa kebocoran minyak pelumas pada seal poros input transmisi
b. pemeriksaan kebocoran minyak pelumas juga pada seal poros engkol
c. Periksa sambungan kabel kopling dari keausan dan kemacetan
d. pemeriksaan bantalan jalan dengan memutarnya apakah masih lancar atau
sudah rusak.
4. Pemasangan
a. Lumasi menggunakan vet gravit atau vet yang tahan panas pada bantalan
pilt pada fly wheel, alur bos mengantar bantalan tekanan dan alur poros
transmisi
b. Memasang dan menaikkan transmisi pada dongkrak transmisi, seperti
sebelumnya posisi transmisi harus datar, khususnya poros input transmisi
c. Masukkan dongkrak dan transmisi ke kolong bawah mobil
d. Menaikkan dongkrak hingga poros input tepat dengan bantalan pilot
xxxii
e. Mendorong transmisi pelan – pelan untuk mendapatkan ujung poros input
transmisi pada bantalan pilot pada fly wheel. Setelah pas, dorong kembali
hingga rumah transmisi duduk dengan mudah
f. Memasang baut pengikat dan mounting transmisi. Keraskan sesuai dengan
momen pengerasan pada buku manual
g. Memasang kembali motor starter beserta kabelnya
h. Memasang propeller shaft sesuai dengan tanda yang dibuat
i. Memasng kabel speedometer dan kabel mundur serta klem knalpot
j. Isi minyak pelumas transmisi
k. Memasang kabel kopling dan stel ketinggian dan kebebasan pedal kopling
l. Memasang handel pemindah gigi transmisi beserta karet penutupnya
m. Menurunkan kendaraan dari jack stand
n. Menghidupkan mobil, cobalah penyetelan dan kerja transmisi
o. Bersihkan alat dan pelengkapan alat yang dipergunakan.
3.9 Keselamatan Kerja
Setiap melakukan praktek temasuk proses pembongkaran dan pemasangan
transmisi, harus mengutamakan keselamatan kerja baik untuk benda kerja maupun
manusianya. Oleh karena itu keselamatan kerja harus diperhatikan baik sebelum
dan saat bekerja sangat diperlukan yaitu dengan memakai perlengkapan
keselamatan seperti :
1. Baju kerja (warepack)
2. Kaca mata
3. Sepatu (safety shoes)
4. Helmet kerja dan lain – lain.
Selain itu juga harus memperhatikan potensi – potensi bahaya yang akan
terjadi pada saat melakukan pengerjaan kemudian mengikuti atau mematuhi
instruksi dari Departemen Safety.
xxxiii
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Dari uraian diatas dan penjelasan penulis laporan ini maupun saat kerja
praktek (KP) di PT. Labtech Penta International, penulis dapat menyimpulkan
sebagai berikut :
1. Dengan adanya pembahasan masalah ini, terutama pada bahasan Pemeliharaan
dan Perbaikan Transmisi Manual dapat menjadikan Penulis lebih memiliki
keterampilan yang luas dan meningkatkan kemampuan penulis di dalam
bidang Mekanik.
2. Berkat Pengerjaan dan Penelitian di lingkungan PT.Labtech, Penulis secara
langsung maupun tidak langsung mendapatkan pelatihan cara bersikap
professional dalam bekerja.
3. Tidak hanya pada pada Departemen mekanik, penulis juga mengenali aspek –
aspek usaha yang potensial yang dikerjakan oleh PT. Labtech Penta
International
4. Penulis juga mampu lebih memahami dan mampu bekerja sama dengan baik,
baik itu dengan karyawan pada departemen mekanik maupun pada
departemen lainnya.
5. Penulis juga mendapatkan kesempatan untuk membuka usaha atas ilmu yang
didapatkan dari PT. Labtech Penta International untuk diterapkan kedepannya.
6. Penulis juga membuka peluang untuk masukan, kritik dan saran dalam
pembuatan laporan kerja praktek ini, guna memperbaiki segala kekurangan
agar menjadikan laporan ini lebih baik.
xxxiv
4.2 SARAN
Penulis ingin memberikan saran selama penulis melaksanakan kerja
praktek di PT. Labtech Penta International.
1. Semoga kerja sama antara pihak PT. Labtech Penta International dengan pihak
Universitas Batam diharapkan dapat lebih erat lagi.
2. Hendaknya Mahasiswa diberikan banyak traning di Universitas batam baik
dalam bidang mekanik maupun fabrikasi.
3. Kepada seluruh karyawan khususnya Pembimbing agar dapat mengarahkan
dan membimbing para Mahasiswa dalam melaksanakan kerja praktek (KP) di
PT. Labech Penta International.
4. Sikap ataupun keakraban dan kedekatan antara Mahasiswa dengan karyawan
lebih ditingkatkan lagi.
xxxv
DAFTAR PUSTAKA
Panduan Pembuatan laporan PKL Universitas Batam
Diktat Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta ; pemeliharaan dan servis
transmisi manual. 2004
Departemen Mekanik PT. Labtech Penta International
Laporan akhir magang Ida Rose Samosir.