Laporan PKL

35
i LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL Oleh: BUKTI SIAHAAN 111 11 064 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BATAM BATAM 2014/2015

Transcript of Laporan PKL

Page 1: Laporan PKL

i

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL

Oleh:

BUKTI SIAHAAN 111 11 064

PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BATAM BATAM

2014/2015

Page 2: Laporan PKL

ii

LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

PERAWATAN DAN PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL

LAPORAN

Sebagai salah satu syarat untuk membuat

Tugas Akhir di Program Studi S1 TEKNIK MESIN FT-UNIBA

Oleh:

BUKTI SIAHAAN 111 11 064

Batam, Januari 2014

Menyetujui,

Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing,

(Untung Harianto) (Abdul Malik Made, ST, M..AK)

NIDN:1003067402

Mengetahui,

Program Studi S-1 FT.UNIBA Dekan Fakultas Teknik

Ketua

(Muhamad Fitri, ST, MSi) (Veronika Salmi, ST. Msi)

NIDN: 1013126901 NIDN:0013047701

Page 3: Laporan PKL

iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas segala kasih dan karuniaNya sehingga saya dapat melaksanakan Praktek Kerja

Lapangan di PT LABTECH PENTA INTERNATIONAL Batam dan

menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan ini.

Berkat segala dorongan, bantuan dan juga bimbingan yang telah diberikan hingga

dapat diselesaikannya laporan ini, saya ucapkan terima kasih kepada yang

terhormat :

1. Bapak Rektor Universitas Batam Prof.Dr.Ir.Novirman Jamarun, M.Sc

2. Ibu Veronika Salmi, ST. MSi selaku Dekan Fakultas Teknik

3. Bapak Abdul Malik Made, ST, M..AK selaku dosen pembimbing

penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan.

4. Bapak Muhammad Fitri, ST, MSi selaku Ketua Program Studi S-1

Fakultas Teknik Mesin .

5. Bapak Ardiana selaku manager PT.Labtech Penta International

6. Bpk Untung Harianto selaku Pembimbing lapangan PT. Labtech Penta

International Batam Dan semua jajaran manajemen beserta karyawan PT.

Labtech penta international.

Laporan ini adalah salah satu syarat persyaratan didalam menempuh kuliah di

Universitas Batam, laporan ini diharapkan mampu menjabarkan pengetahuan yang

telah saya dapatkan selama melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan, laporan

ini juga dapat dijadikan sumber pengetahuan tambahan dan sumber-sumber

pengalaman baru selain dari yang telah didapatkan di bangku kuliah.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya mahasiswa yang

menempuh perkuliahan di Universitas Batam khususnya pada jurusan Teknik

Mesin.

Page 4: Laporan PKL

iv

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................ii

KATA PENGANTAR …………………………………………………..………..iii

DAFTAR ISI……………………………………………..……………………….iv

DAFTAR GAMBAR………………………………...…………………………...vi

DAFTAR TABEL………………………………......………………….………...vii

DAFTAR LAMPIRAN……………………….....………………………..……..viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………1

1.2 Tujuan …………... …………………………………………………1

1.3 Manfaat…………………………………………………………….. 2

1.3 Lokasi, Waktu dan Tempat Praktik Kerja Lapangan……………….3

BAB II GAMBARAN UMUM

2.1 Sejarah Berdirinya PT. Labtech Penta international…………...……4

2.2 Proses Produksi PT. Labtech Penta International……………...……5

2.3 Struktur Organisasi PT. Labtech Penta International..…..………….7

2.2 Lokasi / Kedudukan PT. Labtech Penta International..…..…………8

2.3 Visi Dan Misi PT.Labtech Penta International……….……………..8

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Pemeliharaan Dan Perbaikan Transmisi Manual

3.1 Pengertian Transmisi Manual……………………….………….. ….9

3.2 Fungsi Transmisi………….…………..…………………….….……9

3.3 Prinsip Kerja Transmisi………………………………... …….…….9

3.4 Macam – Macam Roda Gigi…………………..………...…………12

3.5 Konsep Kerja Transmisi……………………………………………13

3.6 Macam – Macam Transmisi Manual Dan SistemPengoperasiannya

…………………………………………………………………….19

3.7 Perawatan Dan Pemeliharaan Transmisi Manual………………….22

Page 5: Laporan PKL

v

3.8 Membongkar Dan Memasang Transmisi Manual Dan Sistem

pengoperasiannya…………………………………………………..23

3.9 Keselamatan Kerja ………………………………………………...27

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

4.1.Simpulan………….. ………………………………………………28

4.2 Saran………………………………………………………………..29

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...……..30

LAMPIRAN……………………………………………………………...……….31

Page 6: Laporan PKL

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Labtech Penta International…….....................7

Gambar 3.1 Posisi Transmisi Manual Pada Kendaraan………………………..…10

Gambar 3.2 Prinsip Kerja Menggunakan Konsep Momen……………………….10

Gambar 3.3 Konsep Perpindahan Tenaga Melalui Roda Gigi……………………11

Gambar 3.4 Macam – Macam Roda Gigi……………………………………...…13

Gambar 3.5 Transmisi Sliding gear………………………………………………14

Gambar 3.6 Posisi Gigi 1…………………………………………………………15

Gambar 3.7 transmisi dengan posisi roda gigi tetap ……………………………..16

Gambar 3.8 Unit synchromesh ………….…………………………...…………..18

Gambar 3.9 Transmisi dengan sliding – mesh …………………………………...20

Gambar 3.10 mekanisme selektor ………………………………………………..21

Gambar 3.11 transmisi 4 kecepatan ……………………………………………...21

Gambar 3.12 sistem pemindah langsung…………………………………………22

Gambar 3.13 dongkrak transmisi ………………………………………………..24

Page 7: Laporan PKL

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Komponen Utama Sistem Transmisi ………………………….…….…19

Tabel 3.2 Gejala – Gejala, Penyebab kerusakan serta Perawatan dan perbaikan

sistem Transmisi ………………………………………………………………….23

Page 8: Laporan PKL

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Surat keterangan Melaksanakan PKL …………...…..…………………..…….A - 1

Daftar kegiatan harian Mahasiswa konsultasi Pembimbing lapangan………... A– 2

Daftar kegiatan harian Mahasiswa konsultasi dosen Pembimbing ……..……..B - 2

Formulir penilaian prkatek kerja lapangan dari pembimbing lapangan………..C - 3

Surat kesediaan membimbing PKL…………………………………………….D - 4

Tanda terima laporan PKL…………………………………………….………..E - 5

Page 9: Laporan PKL

ix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja Praktek merupakan salah satu kurikulum pada Fakultas Teknik Mesin

Fakul Universitas Batam (UNIBA), yang diwajibkan dilaksanakan dalam rangka

memenuhi salah satu persyaratan untuk dapat menyusun Tugas Akhir.

Melalui kerja praktek, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori-teori

ilmiah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan untuk kemudian dapat

dianalisa dan memecahkan masalah yang timbul dilapangan, serta memperoleh

pengalaman yang berguna dalam mewujudkan pola kerja yang akan dihadapi

nantinya setelah mahasiswa menyelesaikan studinya.

1.2. Tujuan Kerja Praktek

Tujuan Kerja Praktek adalah:

a. Agar mahasiswa dapat mengenal permasalahan yang dihadapi oleh suatu

perusahaan, industri atau bengkel-bengkel dan dengan kemampuan menganalisa

serta mensintesis, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja terutama

yang berhubungan dengan prosedur penyelesaian permasalahan.

b. Mengasah pola berfikir yang wajar, logis, rasional serta berketerampilan dalam

memahami dan menghadapi masalah ditempat pekerjaan.

c. Memotivasi mahasiswa untuk berpatisipasi dalam permasalahan pembangunan,

seperti kegiatan perancangan, pelaksanaan, pembuatan, penggunaan,

pengolahan dan pengawasan yang berhubungan dengan konstruksi, produksi,

pembangkit tenaga dan manajemen perusahaan yang terkait dengan permesinan

industri secara umum.

d. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengetahui lebih spesifik

permasalahan industri atau perusahaan yang terkait dengan operasi dan ilmu

permesinan, sehingga dapat dijadikan sebagai pilihan untuk mengambil judul

kajian.

Page 10: Laporan PKL

x

1.3 Manfaat Kerja Praktek

Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan Kerja Praktek

ini baik dari pihak mahasiswa, perusahaan maupun perguruan tinggi, yaitu:

a. Bagi mahasiswa

1. Dapat memahami dan mengetahui berbagai macam aspek kegiatan

perusahaan;

2. Dapat membandingkan teori-teori ilmiah yang diperoleh selama perkuliahan

dengan kondisi nyata di lapangan;

3. Memperoleh kesempatan untuk melatih keterampilan dalam melakukan

pekerjaan atau kegiatan lapangan;

4. Melatih bekerja, berdisiplin dan bertanggung jawab.

b. Bagi Perguruan Tinggi

1. Mendapat masukan mengenai penerapan ilmu manajemen dalam produksi

dengan kurikulum perkuliahan, dapat menjadi landasan untuk perbaikan

kurikulum agar dapat sejalan dengan keadaan dilapangan;

2. Meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan perusahaan.

c. Bagi perusahaan

1. Hasil pelaksanaan praktek merupakan bahan masukan bagi pihak

manajemen perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan;

2. Turut berpartisipasi dalam meningkatkan pendidikan nasional.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Kerja Praktek ini dilaksanakan di Lingkungan PT. Labtech Penta

International di kawasan industri sekupang, yang dimulai dari tanggal 24

September sampai 23 Desember 2014.

Page 11: Laporan PKL

xi

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1. Sejarah Berdirinya PT. Labtech Penta International.

PT. Labtech Penta International pertama kali didirikan di Jakarta atas

kerjasama ECI Equipment LTD yang berasal dari Amerika Serikat dengan

PT. Andes Reko Nusantara Indonesia. Sejak tahun 1990 mendirikan pabrik

dikawasan Industri Sekupang kavling 34 Batam sampai dengan sekarang

karena Batam pelabuhan bebas sehingga memudahkan dalam prosess pengiriman

maupun pengambilan barang dari dan ke luar negeri. Selain berkantor pusat

di Batam PT. Labtech telah memiliki beberapa kantor cabang antara

lain di Jakarta, Singapura dan Malaysia.

PT. Labtech merupakan suatu Perusahaan multi nasional yang bergerak

dalam bidang pengambangan sistem pendidikan teknik dan memproduksi alat-alat

peraga bagi siswa-siswa sekolah menengah teknik, Politeknik dan Universitas.

Labtech berkembang pesat berkat dukungan tenaga - tenaga propesioal

berpengalaman Internasional yang berasal dari Amerika, Eropa, dan Asia.

PT. Labtech memiliki konsep ‘Making Technology Visible’ atau

‘Menjadikan Teknologi Lebih Mudah Dipelajari’ merupakan filosofi Labtech

dalam menciptakan sistem pendidikan yang lebih mudah dipahami melalui alat –

alat peraga praktek yang tepat.

PT. Labtech memproduksi sistem pendidikan Teknologi umum antara

lain bidang ; Informatika Komputer, Alat-alat transportasi, komunikasi, Industri

Manufaktur, Alat-alat Elektronika, Otomasi Perkantoran, Sistem kelistrikan, Alat

pendingin dan Lemari Es. Labtech telah memproduksi lebih dari 600 jenis produk

alat peraga yang telah diekspor ke lebih dari 50 negara didunia. Alat-alat peraga

yang diproduksi Labtech telah memenuhi standart mutu Internasional ISO 9001.

Page 12: Laporan PKL

xii

2.2 Proses Produksi PT. Labtech Penta International.

Barang-barang yang diproduksi oleh PT.LABTECH PENTA

INTERNATIONAL secara garis besar terdiri atas:

1. Teknologi Elektronik

• Sistem pelatihan dasar-dasar Elektronika.

• Sistem pelatihan komunikasi radio.

• Trainer komunikasi audio visual.

• Trainer telekomunikasi.

• Instrumentasi perakitan Elektronika, dan lain-lain.

2. Teknologi Informatika Komputer.

• Pelatihan dasar-dasar Elektronika.

• Labor Mikrokomputer dan Mikroprosesor.

• Komputer perangkat keras bagi level teknisi.

• Pemasangan komputer bagi level teknisi.

• Jaringan komputer LAN bagi level teknisi.

• Pengontrolan komputer dan data tambahan.

• Programming dan perangkat lunak bagi level enginer, dan lain-lain.

3. Teknologi kelistrikan.

• Teknologi dasar-dasar kelistrikan.

• Instalasi kabel ditribusi maupun perlindungannya.

• Teknologi pengendalian motor listrik.

• Automasi instrumentasi dan proses pengendaliannya.

• Sistem pengontrolan gedung.

• Persediaan listrik dan pemasangannya, dan lain-lain.

4. Teknologi pendingin dan lemari es.

• Dasar-dasar sistem pendingin.

• AC dan pendingin untuk rumah tangga.

• AC dan pendingin untuk komersial.

• Pengontrolan AC dan pendinginan.

• Pendingin untuk mobil.

• Pembelajaran AC tingkat mahir.

• Materi pelajaran perkakas dan alat bantu, dan lain-lain.

Page 13: Laporan PKL

xiii

5. Teknologi otomotif dan alat transportasi.

• Kendaraan bersekat yang lengkap.

• Mesin-mesin dan komponen-komponen hidrolik.

• ABS dan sistem pelatihan rem angin.

• Sistem-sistem pelatihan mobil listrik dan elektronika.

• Program-program pelatihan mesin diesel dan minyak tanah.

• Trainer-trainer AC kendaraan, dan lain-lain.

6. Laboratorium bahasa.

• Labor bahasa tingkat 1 yaitu Labor bahasa sederhana yang menggunakan

kaset.

• Labor bahasa tingkat 2 yaitu Labor bahasa yang menggunakan komputer.

• Labor bahasa tingkat 3 yaitu Labor bahasa yang menggunakan komputer

dan multimedia.

• Labor bahasa tingkat 4 yaitu Labor bahasa menggunakan jaringan

komputer LAN.

Page 14: Laporan PKL

xiv

2.3. Struktur Organisasi PT.Labtech Penta Internasional

PRESIDENT DIRECTOR

VICE PRESIDENT

FACTORY MANAGER

INSTRUCTION ADMINISTRATI

ONN

PRODUCTION DEVISION

ADMINISTRATIVE

DEVISION

PRODUCT DEVELOPMENT &

CONTROL

INFORMATION TECHNOLOG

COMMERSIAL DEVISION

ELETRONIC HVAC/

ELECTRICAL

MACHINING SCHOOL ROOM

FABRICATION

MECHANIC

MECHANICAL

CARPENTER

MAINTENANCE

PRODUCTION

Page 15: Laporan PKL

xv

2.4. Lokasi / Kedudukan Perusahaan

PT. Labtech Penta International berada di Pulau Batam yang merupakan

wilayah yang khusus untuk perindustri di Indonesia. Telah banyak perusahaan

asing maupun local yang beroprasi di Pulau Batam ini, letaknya sangat

strategis berjarak lebih kurang 25 km dari Singapore yaitu salah satu Negara

Industri terbesar sisunia. Hal ini sangat memudahkan dalam memasarkan

produk ke mancanegara. PT.Labtech Penta International juga telah mendirikan

kantor distribusi di Singapore dan Jakarta untuk komunikasi dan financial.

2.5. Visi Dan Misi Perusahaan

Kegiatan PT ini terfokus pada penyediaan training system sebagai alat

kunci transpormasi, komunikasi, industri manufaktur, elektonika, system

elektrikal, dan proses control. Perusahaan ini membantu sekolah-sekolah atau

proyek-proyek dengan memberikan suatu pelayanan yang lengkap untuk

melengkapi teknologi bengkel atau laboratorium dan sejenis termasuk

perlengkapan dari pelatihan Labtech, training system bantu pendidikan,

model-model, alat-alat pendidikan, dan perlengkapan percobaan.

Page 16: Laporan PKL

xvi

BAB III

PERBAIKAN TRANSMISI MANUAL

3.1 Pengertian Transmisi manual

Transmisi adalah salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi

untuk mendapatkan variasi momen dan kecepatan sesuai dengan kondisi jalan

dan kondisi pembebanan, yang pada umumnya dengan menggunakan

perbandingan – perbandingan roda gigi.

Transmisi manual adalah transmisi kendaraan pengoperasiannya dilakukan

secara langsung oleh pengemudi.

3.2 Fungsi Transmisi

Funsi transmisi adalah untuk mengatur perbedaan putaran antara putaran

mesin (melalui unit kopling) dengan putaran poros yang keluar dari transmisi.

Pengaturan putaran ini dimaksudkan agar kendaraan mampu bergerak sesuai

dengan beban dan kecepatan kendaraan.

3.3 Prinsip Kerja Transmisi

Transmisi manual dan komponen – komponennya merupakan bagian

sistem pemindahan tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi

mengatur tingkat kecepatan dalam proses pemindahan tenaga dari sumber tenaga

(mesin) ke roda kendaraan (pemakai / penggunaan tenaga).

Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari unit kopling, transmisi,

differensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi transmisi manual dan

komponennya, terletak pada ujung depan sesudah unit kopling dari sistem

pemindah tenaga pada kendaraan. Seperti diatas fungsi transmisi adalah untuk

mengatur perbedaan putaran antara putaran mesin (melalui unit kopling) dengan

putaran poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putaran ini dimaksudkan

agar kendaraan mampu bergerak sesuai dengan beban dan kecepatan kendaraan.

Posisi Transmisi manual pada kendaraan secara skema dapat dilihat pada

Gambar berikut ini

Page 17: Laporan PKL

xvii

Gambar 3.1 . Posisi transmisi manual pada kendaraan

Rangkaian pemindah tenaga berawal dari sumber tenaga (Engine) ke sistem

pemindah tenaga, yaitu masuk ke unit kopling (Clutch) diteruskan ketransmisi

(Gearbox) ke propeller shaft dan keroda melalui deferensial (Final Drive).

Konsep kerja Transmisi manual dapat di jelaskan melalui gambar 3.2 dan 3.3

Gambar 3.2 Prinsip Kerja menggunakan konsep momen

Berdasarkan gambar 3.2 tersebut, dapat dilihat antara keduanya. Gambar pertama

seorang mendorong mobil ditanjak secara langsung, sementara gambar kedua

menggunakan tongkat pengungkit. Dari antara dua gambar diatas yang lebih

ringan adalah dengan menggunakan pengungkit karena posisi pertama gaya

dorong secara langsung, sementara posisi kedua menggunakan transfer momen

melalui tongkat. Semakain panjang lengan, maka tenaga yang dikeluarkan untuk

mendorong kendaraan akan semakin ringan.

Page 18: Laporan PKL

xviii

Konsep dasar di atas kemudian digunakan dalam desain transmisi, dimana

lengan pengungkit tersebut diterapkan pada diameter roda gigi. Sehingga

transmisi kendaraan juga disebut dengan Gear Box atau kotak roda gigi, karena

komponen utama transmisi adalah roda gigi. Konsep perpindahan tenaga melalui

roda gigi, seperti pada gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 3.3 konsep perpindahan tenaga melalui roda gigi

Gambar 3.3 (a) Menggambarkan lengan pengungkit sederhana. Pada kondisi

seimbang persamaannya M x l = m x 4l artinya massa m yang hanya ¼ M dapat

mengangkat M. hal ini menunjukkan bahwa dengan gaya yang kecil dapat

mengangkat massa yang beratnya 4 kali lipat, karena digunakannya sistem

lengan pengungkit.

Gambar 3.3 (b), menunjukkan bagaimana dua piringan dipergunakan sebagai

lengan pengungkit. Pada contoh tersebut massa yang digantungakan pada poros

C akan mengangkat beban yang ada diporos D. Rangkaian ini mungkin dapat

dipergunakan untuk memahami konsep kerja transmisi, mesin dihubungkan ke

poros C, dan hanya ke roda dihubungkan ke D. Apabila diameter piringan B

dibuat 3 kali piringan A, maka momen yang dihasilkan 3 kali lipat. Namun bila

Page 19: Laporan PKL

xix

di perbandingkan giginya (Gear radiator) 2 : 1, maka roda gigi A berputar 2 kali

sedangkan roda gigi B berputar 1 kali momen pada roda gigi A ½ dari roda gigi

B, atau gaya angkatnya akan setengah dari beban yang diangkat.

3.4 Macam – macam Roda Gigi

Roda gigi / Gears adah roda yang terbuat dari besi yang mempunyai gerigi

pada permukaannya. Bentuk gigi dibuat sedemikian rupa hingga dapat bekerja

secara berpasangan dan setiap pasangan terdapat sebuah roda gigi yang

menggerakkan (driving gear) dan sebuah roda gigi yang digerakkan (driven

gear).Suatu kelompok / kumpulan roda gigi dengan komponen lain membentuk

suatu sistem transmisi dalam suatu kendaraan, mereka terletak dalam suatu

wadah yang disebut transmission case, atau kadang juga disebut gear box.

Beberapa macam desain roda gigi yang digunakan pada transmisi adalah:

Gambar 3.4 Macam – macam roda gigi

a). Roda gigi jenis Spur – bentuk giginya lurus sejajar dengan poros,

dipergunakan untuk roda gigi geser atau yang bisa di geser (sliding mesh).

b). Roda gigi jenis Helical – bentuk giginya miring terhadap poros, dipergunakan

untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa di geser (constant mesh dan

synchro-mesh).

Page 20: Laporan PKL

xx

c). Roda gigi jenis Double helical – bentuk giginya dobel miring terhadap poros,

dipergunakan untuk roda gigi tetap atau yang tidak bisa di geser (constant

mesh dan synchro-mesh).

d). Roda gigi jenis Epicyclic – bentuk giginya lurus atau miring terhadap poros,

diperguanakan untuk roda gigi tidak tetap kedudukan titik porosnya

(constant mesh).

3.5 Konsep Kerja Transmisi

Seperti yang telah dikemukan diatas, transmisi pada kendaraan terdiri dari

berbagai bentuk roda gigi, ada yang sistem tetap ada yang digeser

(slidingmesh). Berikut ini akan menjelaskan konsep kerja masing – masing.

a. Transmisi dengan roda gigi geser

Roda gigi pada poros input yaitu berasal dari kopling, dipasang mati.

Sedangkan roda gigi yang dipasang pada poros output dipasang geser / sliding.

Roda gigi yang digunakan pada model ini tentunya jenis Spur. Perhatikan pada

gambar berikut ini

Gambar 3.5 Transmisi sliding gear

Posisi Netral, setiap transmisi mempunyai posisi ini dimana putaran poros input

tidak di pindahkan ke poros output. Posisi ini digunakan saat berhenti atau yang

lainnya dimana sedang tidak memerlukan tenaga mesin. Untuk memenuhi

Page 21: Laporan PKL

xxi

kebuituhan tersebut, maka kedua roda gigi pada poros output (C dan D) digeser

agar tidak berhubungan dengan roda gigi dari poros input ( A dan B).

Posisi gigi 1, digunakan untuk menggerakkan kendaraan pertama kali. Kondisi

ini memerlukan momen yang besar gerakan pelan, maka roda gigi pemutar

(Driver) harus yang lebih kecil (A) memutar roda gigi yang lebih besar (D).

Sehingga roda gigi pada poros output yang dihubungkan dengan roda gigi yang

sebelah kiri, sementara yang sebelah kanan tdidak berhubungan. Seperti terlihat

pada gambar 3.6 berikut ini.

Gambar 3.6 Posisi gigi 1

Posisi gigi 2, pada posisi ini tentunya kendaraan sudah bergerak sehingga

momennya tidak begitu besar dibandingkan dengan saat posisi gigi 1. Komponen

roda gigi pada posisi gigi kedua ini roda gigi D digeser sampai tidak terhubung

dengan roda gigi A, dan roda gigi C digeser ke kiri agar berhubungan dengan

roda gigi B. Dengan demikian, putaran poros input dipindahkan melalui roda gigi

B dan C ke poros output.

b. Transmisi dengan roda gigi tetap.

Sistem pemindahan kecepatan pada sistem ini tidak memindah roda gigi,

namun dengan menambah satu perlengkapan kopling geser. Hubunganroda gigi

C dan D terhadap poros output bebas bukan sliding seperti pada model

sebelumnya. Sedangkan yang terhubung sliding dengan poros output adalah

kopling gesernya. Ilustrasi model ini dapat dilihat pada gambar 3.7 berikut ini.

Page 22: Laporan PKL

xxii

Gambar 3.7 transmisi dengan posisi roda gigi tetap

Pada model transmisi roda gigi tetap ini dimungkinkan dipergunakan bentuk roda

gigi selain model spur. Sehingga memungkinkan penggunaan roda gigi yang

lebih kuat. Kopling geser dapat digeser kekanan atau ke kiri. Bila kopling ada di

tengah maka berarti transmisi pada posisi netral. Pada posisi ini meskipun roda

gigi C dan D terus berputar bersama roda gigi A dan B, namun tidak ada

pemindahan putaran poros output. Hal ini karena baik roda gigi C maupun Roda

gigi D terpasang bebas terhadap poros output.

Posisi gigi 1, kopling geser ke kiri hingga berhubungan dengan roda gigi D.

sehingga putarn poros input di salurkan melalui roda gigi A memutar roda gigi D

dan membawa kopling geser yang telah terhubung, dan akhirnya poros output

terbawa putaran melalui kopling geser.

Posisi gigi 2, kopling di geser kekanan hingga berhubungan dengan roda gigi C.

Sehingga putaran poros input disalurkan melalui roda gigi B memutar roda gigi

C dan membawa kopling geser yang telah terhubung dan akhirnya poros output

terbawa putaran melalui kopling geser.

c. Transmisi sychronmesh

Terdapat kerugian yang perlu diatasi pada penggunaan sistem roda gigi

geser seperti yang telah diuraikan di atas, yaitu :

a).Suara transmisi kasar saat memindah kecepatan

Page 23: Laporan PKL

xxiii

b).Pemindah gigi sangat sulit, apalagi pada kecepatan tinggi, sehingga

pemindahan gigi harus dilakukan pada kecepatan yang rendah.

Hal ini juga dialami pada sistem pengembangan yang menggunakan sistem

constanstmesh. Meskipun pada sistem constant-mesh sudah menggunakan

penggeseran roda gigi, namun sistem penyambungannya masih mengalami

permasalahan. Penyambungan yang di pergunakan sistem contantmesh mirip

pada sistem sliding gear saat memasukkan kecepatan tertinggi yaitu antara roda

gigi C dengan roda gigi D. Dengan kaa lain, kendaraan yang transmisinya

menggunakan sistem sliding gear atau constantmesh akan terhambat khususnya

pada proses akselerasi kendaraan. Karena setiap pemindahan kecepatan harus

menunggu putaran turun terlebihg dahulu. Permasalahan proses pemindahan gigi

tersebut, karena perbedaan putaran kedua gigi yang akan disambungkan. Hal ini

dapat dijelaskan sebagai berikut :

Misalkan : gamabar 3.7 jumlah gigi dari roda gigi A sama dengan 20; B = 30 ; C

= 20; dan D =30.

Pada saat kendaraan belum berjalan, berarti putaran poros output dan

kopling geser n2 = 0 rpm. Sementara bila putaran poros input adalah n1 = 1000

rpm, maka putaran n3 = (A x n1)/D = (20 x 1000)/30 = 666 rpm.

Pada putaran yang demikian tinggi yaitu 666 rpm, sementara kopling geser tidak

berputar tentu tidak dapat dihubungkan.

Untuk itu biasanya pengemudi, memutus hubungan poros input dengan

menginjak pedal kopling. Meskipun demikian untuk putaran sebesar 666 rpm,

disamping tidak / sulit dihubungkan, kalau dapat dihubungkan akan terjadi

kejutan yang luar biasa. Kejutan ini dapat mengakibatkan kerusakan pada

komponen transmisi.

Oleh karena itu kemudian ditemukan sistem synchromesh. Sistem ini secara

sederhana seperti terlihat pada gambar gambar 3.8. Roda gigi transmisi dalam

kondisi tetap, untuk memindahkan posisi kecepatan dipergunakan perlengkapan

synchromesh, dimana bentuk konisnya akan menyamakan putaran, baru

kemudian gigi sleeve disambungkan. Kemampuan menyesuaikan putaran antara

Page 24: Laporan PKL

xxiv

dua roda gigi yang akan disambungkan ini yang tidak dimiliki oleh kedua sistem

sebelumnya.

Gambar 3.8 Unit synchromesh

Sitem synchromesh ini kemudian dipergunakan pada transmisi manual sampai

saat ini. Cara kerjanya saat handel transmisi pada posisi netral, maka

synchromesh digerakkan kekiri kearah roda gigi (1), maka synchro hub(4) akan

terdorong kekiri dan semakin kuat, maka akan mengerem putaran melalui bentuk

konisnya hingga putaran antara roda gigi (1) dengan synchro hub (4) sama,

kemudian sleeve (3) bergeser kekeri lebih lanjut hingga tersambung dengan gigi

kecil (dog teeth) (2). Posisi ini berarti proses penyambungan sudah selesai.

Dengan demikian proses penyambungan roda gigi transmisi tidak perlu

menunggu turunnya putaran mesin. Proses tersebut sama saat akan

menghubungkan dengan roda gigi yang sebelah kanan (8), synchromesh

digerakkan kekanan kearah roda gigi (8), maka synchro hub (4) akan terdorong

kekanan dan semakin kuat, maka akan mengerem putaran melalui bentuk

konisnya hingga putaran antara roda gigi (8) dengan synchro hub (4) sama,

kemudian sleeve (3) bergeser kekanan lebih lanjut hingga tersambung dengan

gigi kecil (dogteeth) roda gigi (8).

d. Komponen komponen utama sistem transmisi dan fungsi – fungsinya

Page 25: Laporan PKL

xxv

Tabel 3.1 Komponen Utama Sistem Transmisi

3.6 Macam – Macam Transmisi Manual Dan Sistem Pengoperasiaannya

a. Transmisi Tiga kecepatan dengan slidingmesh

Transimisi ini menggunakan roda gigi jenis spur gear dan dibuat

dengan 3 poros yang terpisah yaitu :

1. Poros primer (4) (primary shaft) – yaitu poros yang menerima gerak

putar pertama dari kopling.

2. Poros perantara (2) (layshaft / countershaft) – yaitu tempat roda gigi

counter yang ditempatkan.

3. Poros utama (9) (mainshaft) – yaitu poros keluar dari transmisi,

komponen sistem pemindah tenaga lainnya.

Page 26: Laporan PKL

xxvi

Gambar 3.9 Transmisi dengan sliding – mesh

b. Unit mekanisme selektor

Pada transmisi ada perlengkapan yang berfungsi untuk mengoperasi-

onalkan transmisi, yaitu untuk merubah dari kecepatan yang satu ke kecepatan

yang lainnya. Didalam pemindahan roda gigi tidak boleh terjadi penyambungan

dobel, misalnya roda gigi A verhubungan dengan roda gigi H atau B, maka roda

gigi C juga berhubungan dengan roda gigi E dan D.

Bila ini terjadi maka akibatnya bisa fatal, kalau tidak terkunci atau tidak bisa

berputar semua, maka bisa terjadi kerusakan pada salah satu pasangan roda gigi.

Untuk mencegah terjadinya permasalahan tersebut maka pada transmisi manual

dilengkapi dengan perangkat mekanisme selector, seperti terjadinya pada gambar

3.10.

Gambar 3.10 mekanisme selektor

Page 27: Laporan PKL

xxvii

Garpu selektor ( selektor fork) pada gambar 3.10 a, di pergunakan untuk

menggeser roda gigi pada poros utama. Gambar 3.10 b, berfungsi untuk menahan

posisi roda gigi. Gambar 3.10 c, pengunjian melalui desain plunger yang

dipasang antar batang selektor.

c. Transmisi synchromesh 4 kecepatan

Konsep aliran tenaga atau momen sama dengan dipergunakan dengan yang

dipergunakan pada transmisi 3 kecepatan diatas. Perbedaannya pada transmisi ini

tidak menggunakan sistem sliding gear kecuali untuk reverse. Kondisi ini jadi

memungkinkan dipergunakan bentuk gigi selain spur, baik yang bentuk helical

atau yang dobel helical. Bentuk gigi ini disamping lebih kuat karena kontak

antara giginya lebih luas, suaranya juga lebih halus.

Gambar 3.11 transmisi 4 kecepatan

d. Mekanisme pengoperasian transmisi manual

Mekanisme pengoperasian transmisi, berfungsi untuk menyediakan hubungan

antara pengemudi dengan bekerjanya transmisi. Sehingga mekanisme

pengoperasian merupakan sarana untuk mengendalikan bekerjanya transmisi

oleh pengemudi.

Konstruksi mekanisme pengoperasian ada 3 macam yaitu sistem handel

langsung, sistem handel pada kemudi, dan sistem menggunakan kabel baya

elastis.

Page 28: Laporan PKL

xxviii

Sistem pemindah gigi handel langsung konstruksinya dapat dilihat pada gambar

3.12

Gambar 3.12 sistem pemindah langsung

3.7 Perawatan dan pemeliharaan transmisi manual

Pemeliharaan dan transmisi manual, tidak terlalu rumit namun memerlukan

ketelitian. Pertama, memeriksakebebasan gerak tuas pemindah. Kebebasan yang

berlebihan disebabkan oleh keausan baut – baut penyambung, kerusakan bushing

sambungan, atau penyetelannya. Secara visual / pengamatan langsung

permasalahan tersebut dapat dilakukan.

Kedua, memeriksa pelumasaan transmisi karena terdiri dari banyak komponen

yang saling bersentuhan satu dengan yang lainnya

Ketiga, memeriksa terhadap gejala – gejala kerusakan. Pemeriksaan ini terkait

dengan kinerja transmisi, yaitu apakah transmisi dapat melakukan fungsinya

dengan baik. Untuk pemeriksaan ini berarti kendaraan harus dijalankan atau

disebut tes jalan.

Gejala – gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada unit

transmisi manual, yaitu :

(1) Gigi loncat dari hubungan

(2) Gigi sulit masuk

(3) Suara berisik yang tidak normal

Dari gejala – gejala di atas dapat dianalisis factor penyebab, dan proses

perawatan dan perbaikannya.

Page 29: Laporan PKL

xxix

Hasil analisis seperti terlihat pada tabel berikut ini

Tabel 3.2 Gejala – Gejala, Penyebab kerusakan serta Perawatan dan perbaikan

sistem Transmisi

3.8 Membongkar dan Memasang Transmisi Manual dan Sistem

Pengoperasiannya

Prosedur perlu dilakukan secara berurutan yaitu sebagai berikut ini.

1. Langkah persiapan

Sebelum melakukan proses pembongkaran perlu dipersiapkan alat dan

pelengkapan yang perlukan. Hal ini agar waktu yang diperlukan tidak hilang

karena harus mencari alat dan perlengkapan.

Alat dan perlengkapan yang diperlukan adalah :

a. Dongkrak mobil dan penyangga / jack stand

b. Dongkrak transmisi seperti gambar 3.13

Page 30: Laporan PKL

xxx

Gambar 3.13 dongkrak transmisi

c. Kotak alat yang berisikan kunci yang diperlukan

d. Lampu kerja untuk penerangan mengingat posisi transmisi yang cenderung

di bawah kendaraan

e. Pompa pengisi minyak pelumas transmisi dan minyak pelumasnya

f. Bak penampung minyak pelumas yang lama

g. Vet gravit dan kain lap

2. Proses pembongkaran

a. melepaskan terminal negatif baterai, ini untuk menjadi kemungkinan

terjadinya hubungan singkat saat kerja

b. mengangkat mobil menggunakan dongkrak dan pasang jack stand tinggi

pengangkatan untuk memberi ruang gerak yang leluasa bagi pekerja

maupun proses pembongkaran dan pemasangan transmisi

c. lepaskan karet penutup tongkat / tuas / handel pemindah gigi transmisi

d. lepaskan handel pemindah gigi transmisi, dengan melepas baut pengikat

dan angkat keluar

e. lepas motor starter yaitu lepas kabel – kabelnya dan baut pengikatnya

f. keluarkan minyak pelumas transmisi, dengan membuka baut tap, dan

siapkan bak penampung pelumas. Sesudah habis, pasang kembali baut tap

dan menyingkirkan bak penampung minyak pelumas.

Page 31: Laporan PKL

xxxi

g. Lepaskan sambungan ke poros propeller, supaya aat pemasangan tidak

keliru beri tanda sebelum di lepaskan

h. Lepaskan kabel speedometer dan kabel lampu mundur dari terminalnya

i. Lepaskan kabel kopling dari tuas pembebasnya

j. Melepaskan pegangan knalpot yang berhunungan dengan transmisi

k. Memasng dongkrak transmisi dengan baik

l. mepaskan mounting transmisi

m. kendorkan baut pengikat rumah transmisi

n. bila transmisi sudah posisi datar dengan benar maka lepaskan baut pengikat

transmisi.

o. Tarik transmisi kea rah belakang mobil sampai ujung poros primer

transmisi lepas, dan selanjutnya turukan pelan – pelan dongkrak transmisi

sampai diperkirakan saat ditarik keluar dari bawah mobil tidak

menyangkut.

p. Turunkan transmisi dari dongkrak

3. Pemeriksaan

a. periksa kebocoran minyak pelumas pada seal poros input transmisi

b. pemeriksaan kebocoran minyak pelumas juga pada seal poros engkol

c. Periksa sambungan kabel kopling dari keausan dan kemacetan

d. pemeriksaan bantalan jalan dengan memutarnya apakah masih lancar atau

sudah rusak.

4. Pemasangan

a. Lumasi menggunakan vet gravit atau vet yang tahan panas pada bantalan

pilt pada fly wheel, alur bos mengantar bantalan tekanan dan alur poros

transmisi

b. Memasang dan menaikkan transmisi pada dongkrak transmisi, seperti

sebelumnya posisi transmisi harus datar, khususnya poros input transmisi

c. Masukkan dongkrak dan transmisi ke kolong bawah mobil

d. Menaikkan dongkrak hingga poros input tepat dengan bantalan pilot

Page 32: Laporan PKL

xxxii

e. Mendorong transmisi pelan – pelan untuk mendapatkan ujung poros input

transmisi pada bantalan pilot pada fly wheel. Setelah pas, dorong kembali

hingga rumah transmisi duduk dengan mudah

f. Memasang baut pengikat dan mounting transmisi. Keraskan sesuai dengan

momen pengerasan pada buku manual

g. Memasang kembali motor starter beserta kabelnya

h. Memasang propeller shaft sesuai dengan tanda yang dibuat

i. Memasng kabel speedometer dan kabel mundur serta klem knalpot

j. Isi minyak pelumas transmisi

k. Memasang kabel kopling dan stel ketinggian dan kebebasan pedal kopling

l. Memasang handel pemindah gigi transmisi beserta karet penutupnya

m. Menurunkan kendaraan dari jack stand

n. Menghidupkan mobil, cobalah penyetelan dan kerja transmisi

o. Bersihkan alat dan pelengkapan alat yang dipergunakan.

3.9 Keselamatan Kerja

Setiap melakukan praktek temasuk proses pembongkaran dan pemasangan

transmisi, harus mengutamakan keselamatan kerja baik untuk benda kerja maupun

manusianya. Oleh karena itu keselamatan kerja harus diperhatikan baik sebelum

dan saat bekerja sangat diperlukan yaitu dengan memakai perlengkapan

keselamatan seperti :

1. Baju kerja (warepack)

2. Kaca mata

3. Sepatu (safety shoes)

4. Helmet kerja dan lain – lain.

Selain itu juga harus memperhatikan potensi – potensi bahaya yang akan

terjadi pada saat melakukan pengerjaan kemudian mengikuti atau mematuhi

instruksi dari Departemen Safety.

Page 33: Laporan PKL

xxxiii

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Dari uraian diatas dan penjelasan penulis laporan ini maupun saat kerja

praktek (KP) di PT. Labtech Penta International, penulis dapat menyimpulkan

sebagai berikut :

1. Dengan adanya pembahasan masalah ini, terutama pada bahasan Pemeliharaan

dan Perbaikan Transmisi Manual dapat menjadikan Penulis lebih memiliki

keterampilan yang luas dan meningkatkan kemampuan penulis di dalam

bidang Mekanik.

2. Berkat Pengerjaan dan Penelitian di lingkungan PT.Labtech, Penulis secara

langsung maupun tidak langsung mendapatkan pelatihan cara bersikap

professional dalam bekerja.

3. Tidak hanya pada pada Departemen mekanik, penulis juga mengenali aspek –

aspek usaha yang potensial yang dikerjakan oleh PT. Labtech Penta

International

4. Penulis juga mampu lebih memahami dan mampu bekerja sama dengan baik,

baik itu dengan karyawan pada departemen mekanik maupun pada

departemen lainnya.

5. Penulis juga mendapatkan kesempatan untuk membuka usaha atas ilmu yang

didapatkan dari PT. Labtech Penta International untuk diterapkan kedepannya.

6. Penulis juga membuka peluang untuk masukan, kritik dan saran dalam

pembuatan laporan kerja praktek ini, guna memperbaiki segala kekurangan

agar menjadikan laporan ini lebih baik.

Page 34: Laporan PKL

xxxiv

4.2 SARAN

Penulis ingin memberikan saran selama penulis melaksanakan kerja

praktek di PT. Labtech Penta International.

1. Semoga kerja sama antara pihak PT. Labtech Penta International dengan pihak

Universitas Batam diharapkan dapat lebih erat lagi.

2. Hendaknya Mahasiswa diberikan banyak traning di Universitas batam baik

dalam bidang mekanik maupun fabrikasi.

3. Kepada seluruh karyawan khususnya Pembimbing agar dapat mengarahkan

dan membimbing para Mahasiswa dalam melaksanakan kerja praktek (KP) di

PT. Labech Penta International.

4. Sikap ataupun keakraban dan kedekatan antara Mahasiswa dengan karyawan

lebih ditingkatkan lagi.

Page 35: Laporan PKL

xxxv

DAFTAR PUSTAKA

Panduan Pembuatan laporan PKL Universitas Batam

Diktat Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta ; pemeliharaan dan servis

transmisi manual. 2004

Departemen Mekanik PT. Labtech Penta International

Laporan akhir magang Ida Rose Samosir.