Post on 30-Oct-2020
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA
( GOOD CORPORATE GOVERNANCE )
PT. BPR ARTHA KURNIA RAHARJA
TAHUN 2018
www.bprarthakurnia.com
i
KATA PENGANTAR
Laporan Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola ini dibuat untuk memenuhi Kewajiban
BPR dalam melaksanakan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 4/POJK.03/2015
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan No.
13/POJK.03/2015 tentang “Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Perkreditan Rakyat
(BPR)”.
Laporan ini berisi tentang pelaksanaan Penerapan Tata kelola pada PT. BPR Artha
Kurnia Raharja disetiap kegiatan usahanya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi
pada 9 faktor yang dipersyaratkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Penilaian pelaksanaan
penerapan Tata Kelola dilakukan dengan metode self assessment berdasarkan laporan-
laporan dan bukti dokumen pendukung lainnya dan penilaian tersebut merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari penilaian Tingkat Kesehatan BPR.
Selain untuk keperluan mematuhi ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, laporan ini
diharapkan dapat digunakan untuk kepentingan stakeholders guna mengetahui kinerja BPR,
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan nilai-nilai etika yang
berlaku umum pada industri perbankan serta pelaksanaan prinsip dasar Tata Kelola yaitu
tranparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kesetaraan.
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
I. Prinsip Yang Diterapkan ........................................................................................ 1
II. Kesimpulan Hasil Penilaian Penerapan Tata Kelola ............................................. 2
A. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Direksi ....................................... 2
B. Pelaksanaan Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris ...................... 5
C. Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Atau Fungsi Komite ......................... 9
D. Kepemilikan Saham Anggota Direksi Dan Dewan Komisaris ........................ 10
E. Hubungan Keuangan Dan/Atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi Dengan
Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi Dan/Atau Pemegang Saham BPR
.......................................................................................................................... 10
F. Hubungan Keuangan Dan/Atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris
Dengan Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi Dan/Atau Pemegang
Saham BPR .................................................................................................... 10
G. Remunerasi Kebijakan Dan Fasilitas Lain Bagi Direksi Dan Dewan
Komisaris ......................................................................................................... 11
H. Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah ................................................................ 11
I. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris ................................................................ 11
J. Jumlah Penyimpangan Intern Yang Terjadi Dan Upaya Penyelesaian Oleh BPR
.......................................................................................................................... 12
K. Jumlah Permasalahan Hukum Dan Upaya Penyelesaian Oleh BPR Pada Tahun
2018 ................................................................................................................ 12
L. Pemberian Dana Sosial .................................................................................. 12
M. Penilaian Penerapan Tata Kelola ................................................................... 12
Lampiran :
1. Penilaian Penerapan Tata Kelola PT. BPR Artha Kurnia Raharja Tahun 2018.
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 1 dari 13
KOMITMEN TATA KELOLA
Komitmen BPR terhadap penerapan GCG dan Manajemen Risiko yang konsisten, akan mampu
menjauhkan BPR dari berbagai masalah yang berisiko tinggi terhadap kelangsungan usaha Bank.
Komitmen pelaksanaan tata kelola akan dilaksanakan oleh seluruh jajaran manajemen bank. Praktik
penerapan tata kelola dan nilai-nilai yang dianut oleh bank yakni:
Moral, Akhlak, Integritas (jujur, transparan, bisa dipercaya).
Semangat (kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, perduli, kerjasama).
Kompetensi (pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh
jabatan tertentu).
Disiplin & Komitmen.
Tanggung jawab, Akuntabilitas (pengetahuan dan adanya pertanggung-jawaban terhadap
tiap tindakan, produk, keputusan dan kebijakan).
Profesional (bekerja dengan meningkatkan kemampuannya terus menerus).
Proporsional (bekerja pada bidangnya sesuai dengan proporsinya).
Interdependensi (saling ketergantungan antara pemilik usaha, pengurus, karyawan, customer).
Ada 5 (lima) saling yaitu: saling percaya, saling menghargai & dihargai, saling menguntungkan,
saling toleransi dan saling control/saling kerjasama.
PT. BPR Artha Kurnia Raharja tetap berkomitmen menjalankan Tata Kelola Perbankan yang
sehat dan menjalankan nilai-nilai perusahaan.
I. PRINSIP YANG DITERAPKAN
Penerapan GCG mencakup berbagai aspek diantaranya pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Direksi, Dewan Komisaris serta komite pendukungnya, pengelolaan benturan kepentingan
(conflict of interest), pengelolaan fungsi kepatuhan dan audit, penerapan manajemen risiko dan
pengendalian internal, penentuan batas kredit, perencanaan bisnis, serta transparansi kondisi
perusahaan.
Dalam menerapkan tata kelola tersebut, harus didasari oleh prinsip-prinsip utama GCG yang
biasa dikenal dengan sebutan prinsip TARIF (transparency, accountability, responsibility,
independency, and fairness).
Tata Kelola yang dimaksud pada POJK Nomor 4/POJK.03/2015 adalah Tata Kelola BPR yang
menerapkan prinsip-prinsip:
Keterbukaan (transparency)
Akuntabilitas (accountability)
Pertanggungjawaban (responsibility)
Independensi (independency)
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 2 dari 13
Kewajaran (fairness)
Penerapan GCG ini harus didukung oleh aturan dan pedoman pengelolaan, sehingga secara jelas
dapat diterapkan oleh seluruh elemen perusahaan, dan pelaksanaannya harus di evaluasi secara
berkala. Seperti disebutkan dalam peraturan OJK, bahwa pelaksanaan GCG harus di evaluasi (self
assessment) dan dilaporkan setiap tahunnya.
II. KESIMPULAN HASIL PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA
Kesimpulan hasil penilaian penerapan tata kelola :
1. Kecukupan transparansi laporan.
2. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
3. Peningkatan kepatuhan terhadap ketentuan dan penyelesaian permasalahan yang dihadapi
BPR seperti : penyimpangan/penyalahgunaan/fraud, pelanggaran BMPK, pelanggaran
ketentuan terkait laporan BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Laporan pelaksanaan tata kelola di BPR ARTHA KURNIA RAHARJA disusun selaras dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat. Berikut adalah pokok-pokok laporan penerapan tata kelola selama tahun 2018:
1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi. 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris. 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas atau Fungsi Komite. 4. Kepemilikan Saham Anggota Direksi. 5. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi Dengan Anggota Dewan
Komisaris, Anggota Direksi Lain dan/atau Pemegang Saham BPR. 6. Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris. 7. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Dengan
Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Direksi dan/atau Pemegang Saham BPR. 8. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Direksi dan Dewan Komisaris. 9. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah. 10. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris. 11. Jumlah Penyimpangan Intern. 12. Jumlah Permasalahan Hukum dan Upaya Penyelesaian oleh BPR. 13. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan. 14. Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik, Baik Nominal Maupun Penerima
Dana. 15. Hasil Penilaian (Self Assesment) dan Kesimpulan Umum.
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 3 dari 13
A. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
a. Ketentuan Direksi berdasarkan anggaran dasar perusahaan, masa jabatan, dan
mekanisme pengangkatan
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Pengangkatan Direksi :
a. Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). b. Direksi Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang anggota Direksi atau lebih. c. Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang cakap
melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau dihukum karena merugikan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
d. Masa Jabatan Direksi dalam 1 (satu) periode selama 3 Tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
b. Jumlah Direksi Perseroan Terbatas (PT)
a. Surat Edaran OJK Nomor 5/SEOJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola bagi BPR menetapkan jumlah direksi dan komisaris BPR berdasarkan modal inti.
b. BPR dengan modal inti minimal Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah) wajib memiliki Direksi sekurang – kurangnya 3 (tiga) orang, sedangkan bagi BPR dengan modal inti kurang dari Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah) harus memiliki Direksi sekurang – kurangnya 2 (dua) orang.
Susunan Direksi PT. BPR Artha Kurnia Raharja
No Nama Jabatan Masa Jabatan
1 Kisnandar, SH Direktur Utama 16 Januari 2019 – 16 Januari 2022
2 -TBO- Direktur -
c. Profesionalisme
a. Direksi diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan daya saing dalam menghadapi persaingan dunia perbankan saat ini. Sehingga perubahan ini juga dapat lebih mendekatkan diri kepada para calon nasabah.
b. Diharapkan bisa lebih inovatif dalam pelayanan, Serta bisa lebih menjangkau calon nasabah dari berbagai kalangan. Terutama para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
c. Profesionalisme Direksi PT BPR Hosing Jaya mengalami peningkatan sehingga bank ini bisa bersaing dengan bank lainnya serta mendapatkan kepercayaan publik.
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 4 dari 13
d. Biodata Pengalaman Kerja Direksi
No Nama Pengalaman Kerja Jabatan Masa Kerja
1 Kisnandar, SH PT. BPR Artha Kurnia Raharja
Dirut 2015 – Sekarang
PT. BPR Nusapanida Direktur 2015
PT. Celebes Artha Ventura Brand Manager
2012 – 2014
PT. Wom Finance Tbk Brand Manager
2000 – 2011
PT. BDNI Tbk Ka. Administrasi
1990 - 1997
e. Sertifikat Kompetensi
No Nama Jabatan Masa
Jabatan Nomor Sertifikasi
Jatuh
Tempo
Sertifikat
Kompetensi
1 Kisnandar, SH Direktur
Utama
2019 -
2022
651001210613912015/
KEU 00521142015
08
September
2020
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi telah melaksanakan Tugas dan tanggung jawabnya sesuai kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar BPR, antara lain : a. Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan BPR. b. Mengelola BPR sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana diatur
dalam Anggaran Dasar BPR dan peraturan perundang-undangan. c. Menerapkan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di seluruh tingkatan atau
jenjang organisasi. d. Menunjuk Pejabat Eksekutif yang melaksanakan:
1) Fungsi audit intern; 2) Fungsi Operasional 3) Fungsi kepatuhan; dan 4) Fungsi Dana/Kredit
e. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern BPR, auditor ekstern, hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan, dan/atau otoritas lainnya.
f. Memastikan terpenuhinya jumlah sumber daya manusia yang memadai, antara lain dengan adanya:
1) pemisahan tugas dan tanggung jawab antara satuan atau unit kerja yang menangani pembukuan, operasional, dan kegiatan penunjang operasional; dan
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 5 dari 13
2) penunjukan pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern, dan independen terhadap unit kerja lain.
g. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
h. Mengungkapkan kebijakan BPR yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai.
i. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
Anggota Direksi telah melakukan pembelajaran secara berkelanjutan untuk meningkatkan pengetahuan guna mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya. Training dan/atau seminar yang diikuti oleh Direksi adalah sebagai berikut : a. Prodi khusus perbankan, penyelenggara PT. BDNI Tbk, Tahun 1991, Semarang - Jawa
Tengah. b. Prodi Hukum Bisnis, penyelenggara Universitas Airlangga, Tahun 1995, Surabaya – Jawa
Timur. c. Efektive Leadership, penyelenggara Prasetya Mulia Business School, Tahun 2004,
Jakarta. d. MDP Madya, penyelenggara APPI & Wom Finance, Tahun 2005, Jakarta. e. Analisa Kredit, penyelenggara PSDM Jakarta, Tahun 2017, Tangerang. f. Inovasi Produk BPR, penyelenggaara Perbarindo, Tahun 2017, Bogor. g. Rencana Bisnsi Bank Berbasis Cashflow, penyelenggara Perbarindo, Tahun 2017, Bogor. h. Penerapan APU & PPT, penyelenggara OJK Bandung, Tahun 2017, Bandung. i. Penerapan Tata Kelola & Manajemen Risiko, penyelenggara Yapindo Jakarta, Tahun
2017, Tangerang. j. Penyususnan Laporan Risk Based Aproach APU & PPT, penyelenggara Yapindo Jakarta,
Tahun 2018, Tangerang. k. Audit Intern dan Audit IT, penyelenggara Perbarindo Bogor, Tahun 2019, Bogor.
B. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
a. Ketentuan Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, masa jabatan, dan
mekanisme pengangkatan.
- Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi
berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, baik pengawasan atas kebijakan Direksi
dalam melakukan pengurusan Perseroan Terbatas, serta jalannya pengurus tersebut
secara umum baik mengenai Perseroan maupuan usaha Perseroan.
Pengawasan dan nasehat yang dilakukan Dewan Komisaris harus bertujuan untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan penerapan tata kelola di seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi.
- Syarat menjadi anggota Dewan Komisaris adalah cakap melakukan perbuatan hukum.
Selain syarat umum tersebut, secara khusus calon anggota Dewan Komsiaris tidak
dapat diangkat menjadi anggota Dewan Komisaris apabila dalam waktu 5 (lima) tahun
sebelum pengangkatannya pernah dinyatakan pailit, atau menjadi anggota Direksi
atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan suatu
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 6 dari 13
Perseroan dinyatakan pailit, atau dihukum karena melakukan tindakan pidana yang
merugikan keuangan atau yang berkaitan dengan sector keuangan.
- Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS). Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh pendiir dalam
akta pendirian Perseroan, anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu 3
(tiga) tahun dan dapat diangkat kembali.
b. Anggota Dewan Komisaris
- BPR yang memiliki modal inti kurang dari Rp 50.000.000.000,- (lima puluh miliar
rupiah) wajib memiliki paling sedikit 2 (dua) anggota Dewan Komisaris dan paling
banyak sama dengan jumlah anggota Direksi.
- Seluruh anggota Dewan Komisaris wajib bertempat tinggal di Indonesia dan paling
sedikit 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris harus bertempat tinggal di Provinsi
yang sama atau di Kota/Kabupaten pada Provinsi lain yang berbatasan langsung
dengan lokasi kantor pusat BPR.
Susunan Anggota Dewan Komisaris PT. BPR Artha Kurnia Raharja
No Nama Jabatan Masa Jabatan
1 Hendrawan Agus Komisaris Utama 27 Okt 2017 – 27 Okt 2020
2 -TBO- Komisaris -
c. Profesionalisme
1. Mengawasi operasional maupun kebijakan – kebijakan yang dilaporkan dan dibuat
oleh Bank.
2. Dewan Komisaris diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme dan daya saing
dalam menghadapi persaingan dunia perbankan saat ini.
3. Memberikan motivasi kepada Direksi dan karyawan untuk meningkatkan kinerja dan
produktivitas.
d. Biodata pengalaman kerja anggota Dewan Komisaris
No Nama Pengalaman Kerja Jabatan Masa Kerja
1 Hendrawan Agus PT. BPR Artha Kurnia Raharja
Komisaris Utama
2017 – sekarang
PT. BPR Sinarenam Permai, Jatiasih Bekasi
Konsultan 2016 – 2017
PT. BPR NBP 12 Komisaris Utama
2006 – 2017
PT. BPR NBP 14 Komisaris Utama
2006 – 2012
PT. BPR NBP 17 Komisaris Utama
2009 – 2016
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 7 dari 13
PT. NBP Kabag Sisdur & Keuangan
2005 - 2016
PT. Mitra Kencana Lestari Manager 2002 – 2004
BPPN Staff Non Core Asset
1999 – 2000
PT. Bank Mashill Kabag Network
1994 – 1999
PT. Bank Bali Customer Relation Manager
1982 - 1994
e. Sertifikasi Dewan Komisaris
No Nama Jabatan Masa
Jabatan Nomor Sertifikasi
Jatuh
Tempo
Sertifikat
Kompetensi
1 Hendrawan
Agus
Komisaris
Utama
2017 –
2020
65100121062262201
6/KEU 00507192011 13 Des 2021
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan
Tata Kelola BPR Pasal 27 yakni :
1. Anggota Dewan Komisaris hanya dapat mempunyai 2 (dua) rangkap jabatan lain
sebagai anggota Dewan Komisaris pada BPR/S.
2. Anggota Dewan Komisaris dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi atau
Pejabat Eksekutif pada BPR/S dan/atau Bank Umum.
3. Mayoritas anggota Dewan Komisaris dilarang memiliki hubungan keluarga atau
semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesame anggota Dewan Komisaris atau
anggota Direksi.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai kewenangan
yang diatur dalam Anggara Dasar BPR, antara lain :
a. Memastikan terselenggaranya penerapan Tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR di
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
serta memberikan nasihat kepada Direksi.
c. Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana pada huruf (b), Dewan Komisaris wajib
menyerahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.
d. Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada huruf (b), Dewan
Komisaris dilarang ikut serta dalam pengambilan keputusan mengenai kegiatan
operasional BPR, kecuali terkait dengan :
1) Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagimana ketentuan yang mengatur
mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR; dan
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 8 dari 13
2) Hal – hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundang – undangan.
e. Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan
kerja atau pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit intern BPR.
f. Memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan :
1) Pelanggaran peraturan perundang – undangan di bidang keuangan dan perbankan;
dan/atau
2) Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha
BPR.
Pelatihan dan/atau seminar yang diikuti oleh anggota Dewan Komisaris adalah sebagai
berikut :
1. Pelatihan penerapan APU & PPT, Bekasi, Penyelenggara PT. NBP, Tahun 2017.
2. Verifikasi dokumen , tandatangan, pemeriksaan uang dan kejahatan perbankan, Jakarta,
Penyelenggara Puslabfor Polri, Tahun 2016.
3. Efektivitas menurunkan PAR dan NPL, Jakarta, Penyelenggara PT. NBP, tahun 2016.
4. Penyegeran dan survailen sertifikasi ulang, Jakarta, Penyelenggara Yapindo, Tahun 2015.
5. Optimalisasi fungsi Dewan Komisaris BPR, Bandung, Penyelenggara PT. NBP, Tahun 2015.
6. Penguatan dan kelembagaan dan daya saing BPR, Jakarta, Penyelenggara OJK, Tahun
2015.
7. Seminar motivasi mimpi sejuta dollar, Jakarta, Penyelenggara PT. NBP dan PT Merry
Riana Indonesia, Tahun 2014.
8. Peran BPR dalam pengembangan UMKM, Malang Jawa Timur, Penyelenggara PT. NBP,
Tahun 2014.
9. 4 Etos kerja dan kompetensi BPR, Jakarta, Penyelenggara Darma Mahardika, Tahun 2014.
Selama periode 2018, Dewan Komisaris telah merekomendasikan hal – hal berikut kepada
Direksi, sebagai berikut :
1. Rekruitmen karyawan pada bagian pemasaran.
2. Meminimalisir tingkat risiko kredit.
3. Promosi secara bersinambungan.
4. Memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh karyawan.
5. Memperluas jaringan bisnis BPR.
6. Meningkatkan kualitas karyawan melalui program pendidikan dan pelatihan bagi seluruh
karyawan.
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 9 dari 13
C. KELENGKAPAN DAN PELAKSANAAN TUGAS ATAU FUNGSI KOMITE
Dalam rangka penerapan tata kelola, Direksi telah menunjuk Pejabat Eksekutif yang
menangani fungsi audit intern, dan fungsi kepatuhan dengan susunan sebagai berikut :
Nama Jabatan Tanggal Pengangkatan
Yeni Rosita Mulyani Ka. Operasional 1 April 2011
Efendi SPI 30 April 2015
Fajar Jauhary Kepatuhan & Manajemen Risiko
12 Juni 2017
Silas Djumaa Ka. Bisnis Dalam Proses OJK
C.1. Fungsi Audit Intern
Tugas dan tanggung jawab Pejabat Eksekutif Fungsi Audit Intern
a) Membantu tugas Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam melakukan
pengawasan operasional BPR yang mencakup perencanaan, pelaksanaan maupun
pemantauan hasil audit.
b) Membuat analis dan penilaian di bidang keuangan, akuntansi, operasional dan
kegiatan lainnya paling sedikit dengan cara pemeriksanaan langsung dan analisis
dokumen.
c) Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan
efisiensi penggunaan sumber daya dan dan.
d) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang
diperiksa pada semua tingkatan manajemen.
e) Menyampaikan laporan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan
tembusan kepada anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan.
Independensi Pejabat Eksekutif Fungsi Audit Internal
Pejabat Eksekutif fungsi Audit Internal berasal dari pihak internal tidak memiliki
hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubugan keluarga
dengan Dewan Komisaris, Direksi. Dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau
hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
C.2. Fungsi Kepatuhan
Tugas dan tanggung jawab Pejabat Eksekutif fungsi Kepatuhan
a) Menyusun dan/atau mengkinikan pedoman kerja, system, dan prosedur
kepatuhan.
b) Memantau dan memahami setiap perkembangan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (POJK) dan peraturan perundang – undangan lain yang relevan.
c) Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan berkelanjutan kepada seluruh unit kerja
terkait mengenai POJK terkini dan peraturan perundang – undangan lain yang
relevan.
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 10 dari 13
d) Memastikan bahwa masing – masing unit kerja sudah melakukan penyesuaian
ketentuan intern dengan POJK dan peraturan perundang – undang lain yang
relevan.
e) Memberikan konsultasi kepada unit kerja atau pegawai BPR mengenai kepatuhan
terhadap POJK dan peraturan perundang – undangan lain yang relevan.
f) Memberikan rekomendasi untuk produk, aktivitas, dan transaksi BPR sesuai
peraturan perundang – undangan.
g) Memastikan penerapan prosedur kepatuhan pada setiap unit kerja BPR.
h) Melakukan koordinasi dan memberikan rekomendasi kepada Satuan Kerja Audit
Intern atau Pejabat Eksektif yang menangani fungsi audit intern terkait
pelanggaran kepatuhan yang dilakukan oleh pegawai BPR
Indenpedensi Pejabat Eksekutif Fungsi Kepatuhan.
Pejabat Eksekutif fungsi kepatuhan berasal dari pihak internal tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan
Dewan Komisaris, Direksi, dan/atu Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan
Bank yang dapat mempengaruhi kemampuan independen.
D. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Nama Jabatan Kepemilikan Saham
BPR Artha Kurnia Raharja
Perusahaan Lain
Kisnandar, SH Direktur Utama Tidak Ada Tidak Ada
Hendrawan Agus Komisaris Utama Tidak Ada PT. NBP 12, Serpong, Tangerang Selatan
E. HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DIREKSI DENGAN
ANGGOTA DEWAN KOMISARIS, ANGGOTA DIREKSI DAN/ATAU PEMEGANG SAHAM BPR
Seluruh Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dengan anggota Direksi lainnya,
anggota Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham BPR.
Seluruh Direksi tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Direksi lainnya,
anggota Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham BPR.
F. HUBUNGAN KEUANGAN DAN/ATAU HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN
KOMISARISI DENGAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS LAIN, ANGGOTA DIREKSI DAN/ATAU
PEMEGANG SAHAM BPR
Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keuangan dengan anggota Direksi
lainnya, anggota Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham BPR.
Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga dengan anggota Direksi
lainnya, anggota Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham BPR.
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 11 dari 13
G. REMUNERASI KEBIJAKAN DAN FASILITAS LAIN BAGI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Keterangan
Gaji
Tunjangan – Tunjangan
Tantiem
Remunerasi berdasarkan RUPS dengan memperhatikan tugas, wewenang, tanggung jawab dan risiko
Fasilitas lain yang diterima tidak dalam bentuk uang, antara lain perumahan, transportasi, dan asuransi kesehatan
H. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
Yang dimaksud dengan gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari BPR kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut
suattu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang – undangan, termasuk
tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah
dilakukannya.
Berikut adalah rasio gaji tertinggi dan terendah
a) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah X
b) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah X
c) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah X
d) Rasio gaji Direksi tertinggi dan Dewan Komisaris tertinggi adalah X
e) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah X
I. FREKUENSI RAPAT DEWAN KOMISARIS
Jumlah rapat Dewan Komisaris pada tahun 2018 sekurang – kurangnya adalah 12 (dua belas)
kali.
Data kehadiran anggota Dewan Komisaris pada rapat Dewan Komisaris :
Nama Jabatan Jumlah Rapat
Jumlah Kehadiran
Persentase Kehadiran
Hendrawan Agus Komisaris Utama
12 12 100%
VACANT * Komisaris - - -
Total per tahun 12 12 100%
Keterangan : * Belum terisi pada jabatan Komisaris.
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 12 dari 13
J. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERN YANG TERJADI DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BPR
Internal Fraud dalam 1 tahun
Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Direksi Dewan
Komisaris Pegawai
Tetap Pegawai
Tidak Tetap
2017 2018 2017 2018 2017 2018 2017 2018
Total Fraud
Telah Diselesaikan - - - - - - - -
Dalam proses penyelesaian internal BPR
- - - - - - - -
Belum diupayakan penyelesaiannya
- - - - - - - -
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
- - - - - - - -
K JUMLAH PERMASALAHAN HUKUM DAN UPAYA PENYELESAIAN OLEH BPR PADA TAHUN
2018
Permasalahan Hukum Jumlah
Perdata Pidana
L. PEMBERIAN DANA SOSIAL TAHUN 2018
No Jenis Kegiatan Anggaran
1 Sumbangan kepada karyawan Rp 2.213.500,-
2 Sumbangan kepada pihak eksternal Rp 5.100.000,-
Total Rp 5.938.500,-
Terbilang : Lima Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Lima Ratus Rupiah
Keterangan : Sumber data internal BPR Artha Kurnia Raharja
M. PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA TAHUN 2018 (Terlampir)
N I H I L
N I H I L
__________________________________________________________________________________
Laporan Penerapan Tata Kelola BPR Tahun 2018 Hal 13 dari 13
Demikian laporan penerapan tata kelola BPR Artha Kurnia Raharja tahun 2018 ini dibuat agar
dapat digunakan sebagaimana mestinya. Segala sesuatu hal yang belum dicantumkan dalam
laporan penerapan tata kelola ini, maka dapat direvisi dikemudian hari.
Bogor, April 2019
Tertanda,
PT. BPR Artha Kurnia Raharja Mengetahui,
Kisnandar, SH Hendrawan Agus Direktur Utama Komisaris Utama