Post on 03-Dec-2020
LAPORAN KINERJA/ lakip
DINAS PARIWISA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2016
DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2017
i
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Kinerja Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 dapat diselesaikan. Laporan
Kinerja ini berisi informasi tentang uraian pertanggungjawaban atas keberhasilan
Dinas Pariwisata dalam mencapai tujuan dan sasaran strategisnya selama Tahun
2016. Dinas Pariwisata sebagai salah satu OPD di Provinsi Kepulauan Riau
mempunyai tugas dalam membantu Gubernur dalam menyelenggarakan sebagian
urusan pemerintahan di bidang pariwisata.
Dengan adanya buku Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Tahun 2016
maka dapat dipersepsi ketercapaian kinerja yang telah dilaksanakan selama kurun
waktu satu tahun ke belakang. Laporan ini disusun juga dalam rangka
pertanggungjawaban kegiatan 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau serta mengukur kinerja yang dicapai berdasarkan indikator
yang telah ditetapkan.
Semoga laporan ini dapat memberikan informasi menyeluruh tentang
kegiatan yang telah dilaksanakan Dinas Pariwisata selama tahun 2016 disertai
harapan agar upaya kita mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan bidang pariwisata
dapat terwujud dengan baik demi kemajuan pariwisata Kepulauan Riau di masa
yang akan datang.
Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Dinas Pariwisata ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, baik sebagai informasi
maupun evaluasi kinerja.
Tanjungpinang, Februari 2017
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
Drs. BURALIMAR, M.Si Pembina Utama Madya NIP. 19620614 198503 1 013
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
ini menyajikan perbandingan antara capaian kinerja (performance results) dengan
Rencana Kinerja (Performance Plan) dan informasi akuntabilitas kinerja selama
Tahun 2016. Rencana Kinerja (Performance Plan) 2016 dan Penetapan Kinerja
2016 merupakan kinerja yang ingin dicapai selama tahun 2016 yang sepenuhnya
mengacu pada Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
2016– 2021. Sementara itu, capaian kinerja (Performance Results) merupakan
hasil realisasi seluruh kegiatan selama tahun 2016 yang memang diarahkan bagi
pemenuhan target yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja 2016.
Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja tahun 2016 menunjukkan
bahwa Dinas Pariwisata memenuhi sasaran strategis yang ditargetkan. Sesuai
dengan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2016, Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau menetapkan 4 (Empat) sasaran strategis. Selanjutnya sasaran
strategis tersebut diwujudkan dalam 8 (Delapan) program dan dengan anggaran
biaya total selama tahun 2015 sebesar 18.373.385.741,-. Sasaran Strategis dan
Program yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata yang tertuang dalam Penetapan
Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016 adalah sebagai
berikut;
1. Meningkatnya rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau
dengan indikator Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau yang
dilaksanakan melalui Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.
2. Meningkatnya jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara dan
Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau dengan indikator jumlah
wisatawan mancanegara dan nusantara yang datang ke Kepulauan Riau (juta
orang) yang dilaksanakan dengan Program Pengembangan Pemasaran
Pariwisata.
3. Meningkatnya produk domestik bruto di bidang Kepariwisataan melalui
Program Pengembangan Industri Pariwisata dengan indikator Prosentase
iii
Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB yang dilaksanakan melalui
Program Pengembangan Kemitraan.
4. Meningkatnya rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau dengan
indikator Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau yang
dilaksanakan melalui Program Pengembangan dan Penelitian Pembangunan.
Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa hasil capaian kinerja
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2016 telah memenuhi 4
(empat) sasaran strategis yang ditargetkan. Dengan demikian, tugas dan fungsi,
wewenang dan tanggung jawab (core area) Dinas Pariwisata yaitu
mengembangkan pariwisata dapat diwujudkan. Komitmen yang kuat dari Pimpinan
dan seluruh aparatur Dinas Pariwisata untuk menfokuskan pemanfaatan sumber-
sumber daya dan dana organisasi dalam melaksanakan program dan kegiatan
yang ditetapkan dalam Renstra 2016 – 2021 dan Rencana Kinerja Tahunan Tahun
2016, serta pemangku kepentingan yang telah bersama-sama memajukan
pariwisata menjadi salah satu kunci utama penentu keberhasilan ini.
iv
Capaian Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2011 – 2016
NO SASARAN STRATEGI
S
INDIKATOR KINERJA
CAPAIN
TARGET REALISASI %
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1. Meningkatnya rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau
Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)
1.6 1.65 1.7 1.8 1.9 1.78 1.84 2.14 1.84 1.95* 111 112 126 102 103*
2. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan Wisatawan Nusantara ke Kepulauan Riau
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau (orang)
1,7 1,8 1,9 2 2,1 1.76
7.43
9
1.859
.066
1,97
3,42
5
2.03
7.67
3
1.70
8.50
0*
102 103 104 102 81*
Jumlah
kunjungan
Wisatawan
Nusantara
ke
Kepulauan
Riau
(Orang)
- - - - 1.48 na na na na 1.48
2.00
0*
- - - - 100,
1*
3. Meningkatnya produk
Prosentase Kontribusi
3.4 4 5 6 2.34 1.83 1.86 1.99 2.16 2.33 54 47 40 36 98*
v
domestik bruto di bidang Kepariwisataan
Sektor Pariwisata terhadap PDRB (%)
4. Meningkatnya rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau
Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau (%)
- - 47 48 49 na na 48.16 49.1
5
47.5 - - 102 102 97*
vi
Sesuai dengan hasil analisis kami atas capaian kinerja 2016 kami
merumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan masalah yang
akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan
Rencana Kinerja Tahun 2018 dan Penyusunan Rencana Strategis Pariwisata ke
depannya, yaitu sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi yang baik di antara bidang-bidang yang berada dalam
lingkungan Dinas Pariwisata, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia,
Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Dinas Pariwisata Kabupaten/
Kota, instansi pemerintah maupun pihak-pihak terkait lainnya dalam
merumuskan kebijakan di bidang Pariwisata.
2. Mengoptimalkan pengelolaan program dan kegiatan yang diikuti dengan
efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sumber-sumber daya dan dana untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran-sasaran strategis yang ditetapkan dalam
Renstra. Hal ini secara khusus akan difokuskan pada sasaran-sasaran
strategis yang capaian kinerjanya perlu ditingkatkan.
3. Melakukan penelitian yang mendalam atas ketepatan kuantitas target dari
indikator kinerja setiap sasaran strategis dikaitkan dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau 2016 –
2021 untuk perbaikan.
vii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. i
IHTISAR EKSEKUTIF ……. …………………………………………………...ii
DAFTAR ISI ………………...…………………………………………......….. vii
DAFTAR TABEL…………...…………………………………….….……….. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………… 1
1.2 Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………………..... .. 2
1.3 Visi dan Misi …………………….................................………..... 7
1.4 Landasan Hukum …………………………………………………..…... 7
1.5 Permasalahan Utama dan Aspek Strategis Organisasi …… …….. 8
1.5.1.Permasalahan.....……………………………................................ 8
1.5.2.Lingkungan Eksternal Strategis………………............................ 10
1.5.3. Lingkungan Internal Strategis ………………………............... 13
1.6 Sistematika Penulisan ………………………………….......……….. 19
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA....……..….... 22
2.1. Rencana Strategis ………………………..……………....................... 22
2.2. Perjanjian Kinerja ..………….……....................………...………..…. 24
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS
PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU....…................… 26
3.1. Capaian Kinerja Organisasi .....................………..……….…............ 26
3.2 Realisasi Anggaran ..…………………...……....................………..…. 79
BAB. IV. PENUTUP…………………………………………………….…. 80
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2016................................................ 26
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2015.………......................................……..................... 27
Tabel 3.2 Perbandingan Capaian kinerja Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau Tahun 2012 - 2016........…….......................... 29
Tabel 3.3.1 Evaluasi Pencapaian Sasaran I Tahun 2015 Terwujudnya
Destinasi Pariwisata yang Berdaya Saing………………....... 31
Tabel 3.3.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran I Tahun 2011- 2015
Terwujudnya Destinasi Pariwisata yang Berdaya Saing …. 32
Tabel 3.3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran I Perbandingan Target Kinerja
sampai Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah
(Renstra)................................................................................. 32
Tabel 3.4.1 Evaluasi Pencapaian Sasaran II Tahun 2015 Meningkatnya
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke kepulauan
Riau.………………………………………………………………. 38
Tabel 3.4.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran II Tahun 2011 - 2015
Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke
kepulauan Riau.…………………………………………………. 39
Tabel 3.4.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran II Perbandingan Target Kinerja
sampai Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah
(Renstra).……….................................................……………. 40
Tabel 3.4.4 Distribusi PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar
2010 – 2014…….................................................……………. 58
Tabel 3.4.5 PDRB Provinsi Kepulauan Riau Atas Dasar Harga Konstan
Tahun Dasar 2010 – 2014 (Milyar) ……................................ 59
Tabel 3.5.1 Evaluasi Pencapaian Sasaran III Tahun 2015 Meningkatnya
kapasitas SDM Aparatur/ Industri/ Masyarakat yang Berdaya
Saing…................................................................................... 58
Tabel 3.5.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran III Tahun 2011 - 2015
Meningkatnya kapasitas SDM Aparatur/ Industri/ Masyarakat
yang Berdaya Saing…............................................................ 59
ix
Tabel 3.5.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran III Perbandingan Target Kinerja
sampai Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah
(Renstra).……….................................................………….…. 60
Tabel 3.6.1 Evaluasi Pencapaian Sasaran IV Tahun 2015 Meningkatnya
Kapasitas Nasional untuk Penelitian dan Pengembangan di
Bidang Pariwisata yang mudah Diakses dan Digunakan oleh
Masyarakat Luas .................................................................. 64
Tabel 3.6.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran IV Tahun 2011 - 2015
Meningkatnya Kapasitas Nasional untuk Penelitian dan
Pengembangan di Bidang Pariwisata yang mudah Diakses dan
Digunakan oleh Masyarakat Luas ........................................ 65
Tabel 3.6.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran IV Perbandingan Target Kinerja
sampai Tahun 2015 dengan Target Jangka Menengah
(Renstra).……….................................................………….…. 65
Tabel 3.7 Realisasi Anggaran yang dipergunakan untuk Pencapaian
Sasaran...................................................................………….…. 79
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pembangunan kepariwisataan pemerintah dituntut untuk
menyelenggarakan program dan kegiatan yang dapat mewujudkan tujuan
pembangunan kepariwisataan. Sebagai instansi pemerintah maka Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau sudah seharusnya mempertanggungjawabkan semua
program dan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan yang
berlaku berdasarkan dengan indikator-indikator yang telah ditentukan.
Dalam rangka pengembangan dan penerapan sistem
pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel, maka Instansi Pemerintah
di tingkat pusat maupun daerah harus menyusun Laporan Kinerja. Penyusunan
Laporan Kinerja dimaksud untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan,
dan dapat dipertanggungjawabkan tentang kinerja suatu instansi pemerintah.
Hasilnya diharapkan dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran instansi
pemerintah dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam
menyusun program di tahun berikutnya. Dengan demikian program di tahun
mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat
dipertanggunjawabkan.
Tujuan dibuatnya Laporan Kinerja adalah untuk peningkatan kapasitas
Instansi Pemerintah dalam melakukan pengukuran terhadap keberhasilan maupun
kegagalan penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan sesuai
tugas pokok dan fungsinya, selain itu juga untuk peningkatan kualitas pengukuran
kinerja untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu Instansi Pemerintah
berdasarkan sumber daya yang dikelola dan dokumen perencanaan yang telah
disusun.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
2
1.2. Gambaran Umum Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 41).
Berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 60 Tahun
2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Perangkat Daerah (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
Nomor 372) Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau mempunyai tugas
melaksanakan sebagian kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan
tugas pembantuan di bidang Pariwisata sesuai dengan lingkup tugasnya. Dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Pariwisata mempunyai
fungsi:
a. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan meliputi keuangan, umum dan
kepegawaian;
b. Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang pengembangan destinasi
dan industri pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata,
pengembangan kelembagaan pariwisata, dan pengembangan Ekonomi
Kreatif;
c. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang
pengembangan destinasi dan industri pariwisata, pengembangan
pemasaran pariwisata, pengembangan kelembagaan pariwisata, dan
pengembangan Ekonomi Kreatif;
d. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembangunan dan perintisan daya tarik
wisata dalam rangka pertumbuhan dan pengembangan destinasi
pariwisata daerah serta peningkatan kualitas dan daya saing pariwisata;
e. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
pemerintahan daerah di bidang pengembangan destinasi dan industri
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
3
pariwisata, pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan
kelembagaan pariwisata, dan pengembangan Ekonomi Kreatif;
f. Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Dinas
Pariwisata;
g. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Dinas Pariwisata;
h. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian tugas di lingkungan
Dinas Pariwisata;
i. Pelaksanaan pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di
bidang pariwisata;
j. Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah;
k. Penetapan dan pelaksanaan pedoman dan penyelenggaraan widya wisata
skala provinsi;
l. Pelaksanaan kebijakan nasional dan penetapan kebijakan provinsi
mengenai kriteria sistem pemberian penghargaan/ anugerah bagi insan/
lembaga yang berjasa di bidang pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
m. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas dalam lingkup tugasnya;
n. Pelaksanaan tugas lain di bidang pariwisata yang diserahkan oleh
Gubernur.
Tujuan pembangunan kepariwisataan daerah Kepulauan Riau 2016 -
2021 adalah ”Mewujudkan Kepulauan Riau sebagai Destinasi Wisata Yang
Berdaya Saing Tinggi di Pasar Nasional dan Internasional Secara Berkelanjutan
Serta Mampu Mendorong Pembangunan Daerah Dan Kesejahteraan
Masyarakat “.
Sedangkan sasaran pembangunan kepariwisataan daerah Kepulauan
Riau meliputi :
a. Meningkatnya rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau ;
b. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan
Riau;
c. Meningkatnya kunjungan wisatawan nusantara ke Kepulauan Riau;
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
4
d. Meningkatnya produk domestik bruto di bidang Kepariwisataan; dan
e. Meningkatnya rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau.
1.3. Landasan Hukum
Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2015 dilandasi dasar hukum sebagai berikut :
a. Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah;
c. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
d. Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
e. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah;
f. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 Tahun 2016 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2016 Nomor 1);
g. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Riau
(Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 41);
h. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Riau
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
5
Tahun 2016 Nomor 8, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan
Riau Nomor 42);
i. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
Kepulauan Riau Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2016 Nomor 323);
j. Peraturan Gubernur Kepulauan Riau Nomor 60 Tahun 2016 Tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja
Perangkat Daerah (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
Nomor 372).
1.4. Maksud dan Tujuan
Laporan Kinerja merupakan media akuntabilitas yang dapat dipakai
oleh instansi pemerintah untuk mengukur, mengevaluasi kinerja serta
melakukan analisis dan interpretasi terhadap pencapaian target kinerja Dinas
Pariwisata selama tahun anggaran 2016.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata tahun 2016 disusun dengan maksud
untuk melihat tingkat pencapaian kinerja baik kinerja program dan kegiatan yang
telah dilaksanakan maupun akuntabilitas/pertanggungjawaban keuangan pada
tahun dimaksud.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata tahun 2016 disusun dengan tujuan;
1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas
kinerja yang telah dan seharusnya dicapai;
2. Mengukur, mengevaluasi dan menganalisis kinerja Dinas Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau tahun 2016.
3. Meningkatkan Akuntabilitas Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
sebagai penanngungjawab urusan Pariwisata.
4. Sebagai bahan acuan perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan
kegiatan di tahun yang akan datang.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
6
1.5. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi
1.5.1. Aspek Strategis Organisasi
1.5.1.1 Lingkungan Eksternal Strategis
Terkait dengan pencermatan lingkungan eksternal strategis, berikut
disampaikan beberapa simpulan yang diperkirakan dapat mempengaruhi kinerja
kepariwisataan Provinsi Kepulauan Riau, yaitu:
a. Posisi Strategis Kawasan Kepulauan Riau
Dilihat dari letak geografis, posisi Kepulauan Riau sangat
menguntungkan dalam pengembangan pariwisata karena berada di jalur lalu
lintas laut dan udara internasional. Dengan letak goegrafis yang sangat
strategis dalam konteks jalur perdagangan Internasional dan nasional (antara
laut Cina Selatan, Selat Malaka dengan Selat Karimata) serta dukungan
sumber daya alam, Provinsi Kepulauan Riau akan menjadi salah satu pusat
pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, kedekatan dengan negara-negara
yang memiliki perekonomian yang tinggi seperti Singapura, Malaysia dan
Thailand akan memberikan keuntungan bagi Kepulauan Riau dalam
pengembangan pariwisata, terutama dalam melakukan kerjasama dalam
bidang investasi dan jalur wisata antar negara tersebut.
b. Ekonomi
Sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi nasional, pada
beberapa daerah (Batam, Bintan dan Karimun) dan telah dikembangkan
sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Fungsi KEK ini akan menjadi
pusat-pusat ekonomi nasional dengan dukungan infrastruktur serta pelayanan
dengan standar internasional. Dengan perkembangan ekonomi yang
signifikan, maka merupakan daya tarik bagi investasi termasuk di dalamnya
investasi bidang kepariwisataan.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
7
c. Sosial Budaya
Dampak positif dengan adanya perkembangan kepariwisataan akan
semakin mendorong masyarakat lokal untuk berkembang baik dari segi
pendidikan, pengetahuan, pembangunan sarana dan prasarana, terbukanya
lapangan kerja yang akan semakin meningkatkan perekonomian masyarakat
dan sebagainya. Sedangkan dari dampak negatif, perkembangan
kepariwisataan akan menarik pendatang untuk mencari peruntungan ke
Kepulauan Riau sehingga berpotensi meningkatnya jumlah pendatang yang
lebih berkompeten, dan dapat menggeser peran masyarakat.
d. Persaingan dan Perkembangan Destinasi Wisata Pada Tingkat Nasional
maupun Internasional
Tiap daerah maupun Negara secara terus-menerus berupaya menggali
potensi pariwisatanya sebagai salah satu unsur pembangunan wilayah. Di
satu sisi, upaya ini akan dapat meningkatkan daya tarik dan daya saing
kepariwisataan di Kepulauan Riau. Namun di sisi lain, upaya pengembangan
pariwisata daerah lain ini harus dicermati secara serius oleh Provinsi
Kepulauan Riau. Kondisi ini tentunya akan meningkatkan persaingan yang
terjadi antar destinasi, pada konteks nasional dengan provinsi-provinsi lainnya
dan pada konteks regional dengan Malaysia dan Thailand yang memiliki
karakteristik produk yang hampir sama. Persaingan tidak hanya mencakup
upaya untuk meraih kunjungan wisatawan namun juga persaingan dalam
meraih investasi di sektor pariwisata. Untuk itu, para pelaku usaha dan
stakeholders kepariwisataan di Provinsi Kepulauan Riau. Perlu segera
meningkatkan kualitas dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada serta
didukung oleh kebijakan dan iklim investasi yang kondusif.
e. Pemanfaatan teknologi (informasi) dan jejaring kerjasama dengan
stakeholders pariwisata di luar Kepulauan Riau
Perkembangan teknologi, termasuk teknologi informasi demikian pesat
yang menjadikan kendala jarak secara fisik sebagai bukan masalah lagi dan
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
8
juga kemampuan jangkauannya yang cenderung ‘tanpa batas’. Pelaku
pariwisata Kepulauan Riau harus memanfaatkan teknologi informasi ini
secara optimal untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan informasi,
promosi dan pemasaran, dalam bersaing dengan destinasi wisata lain di
dalam negeri maupun luar negeri. Pengembangan jejaring kerja secara lokal,
nasional, maupun internasional, saat ini dan masa datang sudah menjadi
salah satu faktor kunci keberhasilan pengembangan pariwisata.
1.5.2. Lingkungan Internal Strategis
Pencermatan terhadap lingkungan internal strategis kepariwisataan
daerah Kepulauan Riau dapat digambarkan sebagai berikut :
a. Daya Tarik Wisata
Provinsi Kepulauan Riau adalah salah satu wilayah yang memiliki
keragaman daya tarik wisata. Hal tersebut dapat dilihat dari keunikan sumber
daya alam dan budaya yang mewarnai aktivitas wisata di tiap - tiap kota dan
kabupaten.
Kota Batam memiliki potensi pengembangan wisata MICE yang
didukung kegiatan wisata hiburan, sport, belanja, bahari, rekreasi, sejarah,
religi dan minat khusus. Potensi wilayah pengembangan terletak di Pulau
Batam, Pulau Setokok, Rempang, Galang, dan Galang Baru, Serta Pualu
Bulang dan Belakang Padang. Keunggulan daya tarik wisata MICE di Kota
Batam selain didukung oleh ragam atraksi wisata yang telah disebutkan
sebelumnya dikarenakan karakteristik fisik sarana dan prasarana perkotaan
yang semakin berkembang pesat di Kota Batam sebagai pusat kedatangan
wisatawan yang akan mengunjungi destinasi wisata yang tersebar di Provinsi
Kepulauan Riau.
Kota Tanjungpinang dengan karakteristik daya tarik wisata religi yang
terkait dengan nilai – nilai sejarah, budaya dan kuliner dengan wilayah
pengembangan potensial meliputi Kota Tanjung Pinang, Pulau Penyengat,
Senggarang dan Dompak. Adapun daya tarik wisata penunjang di Kota
Tanjungpinang antara lain wisata kawasan bakau di Kota Rebah, wisata desa
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
9
melayu tradisional di kawasan Hulu Riau dan Sungai Carang serta paket
wisata antar pulau (island tour). Adapun dalam pengembangan daya tarik
wisata kedepan keunggulan daya tarik wisata religi yang telah di miliki Kota
Tanjung Pinang memerlukan pengkayaan informasi nilai nilai sejarah yang
terkandung dalam wilayah cagar budaya yang sudah ditetapkan dalam model
pengemasan interpretasi yang rekreatif dan edukatif.
Kabupaten Bintan memiliki keunikan daya tarik wisata pantai dan
petualangan (Beach dan Adventure) yang didukung dengan aktivitas wisata
terpadu (resort), spa, leisure park, taman laut tembelang, agro dan perikanan,
hutan lindung gunung bintan, desa wisata, budaya dan religi. Adapun wilayah
pengembangan yang memiliki potensi wisata pantai dan petualangan adalah
Lagoi dengan spesifikasi untuk wisata terpadu, Trikora untuk wisata pantai
dan wisata minat khusus serta Tanjung Uban. Karakteristik daya tarik wisata
pantai dan petualangan yang bersifat alam dan budaya yang terpadu di
Kabupaten Bintan menjadikan salah satu unggulan atraksi wisata yang
mampu menyerap wisatawan mancanegara selain wisatawan singapura juga
wisatawan Malaysia dengan adanya Pelabuhan Berakit yang menawan yang
akan menghubungkan Bintan dengan Malaysia.
Kabupaten Karimun dengan kekuatan daya tarik wisata alam dengan
karakteristik ekowisata yang didukung dengan kegiatan wisata kuliner,
sejarah, budaya, kerajinan tangan sebagai pusat budaya dan kuliner di
wilayah Coastal Area (Costaria). Selain itu potensi Island tour yaitu wisata
antar pulau maupun untuk kegiatan wisata kapal (intra cruise ship tour) dapat
dipertimbangkan untuk dikembangkan secara eco friendly tourist activities.
Beberapa atraksi wisata yang sudah menjadi unggulan di Kabupaten Karimun
dapat dilanjutkan untuk dikembangkan seperti wisata religi di Pulau Buru
dengan Mesjid peninggalan sejarahnya dan pembangunan wisata pulau air
panas.
Kabupaten Natuna memiliki kekuatan daya tarik wisata ekowisata
berbasis budaya dan bahari yang didukung dengan wisata minat khusus.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
10
Wilayah pengembangan ekowisata yang berpotensi terletak di Natuna Besar,
Serasan dan Sugi.
Kabupaten Kepulauan Anambas memiliki keunikan daya tarik wisata
ekowisata dan wisata petualangan dengan kekuatan pada kegiatan wisata
bahari dan minat khusus dengan dukungan wisata alam. Daya tarik wisata
unggulan antara lain adalah Pantai Padang Melang sepanjang 7 m yang
terkenal dengan pasir putihnya serta pernah dialokasikan dalam kegiatan
kapal pesiar. Air Terjun Temburun yang langsung bermuara ke laut, kemudian
Pulau Durai sebagai kawasan habitat penyu dengan pantai dan pasir putih
yang indah. Adapun wilayah pengembangan yang berpotensi adalah
Tarempa, Jemaja, Jemaja Timur, Siantan, Siantan Timur serta Pulau Ayam
dan Pelabuhan Koalamaras yang direncanakan akan dikembangkan oleh
investor asing dalam program revitalisasi fisik untuk pengembangan wisata
kapal (Feri wisata) untuk kelayakan kondisi lingkungan alam perairan.
Kabupaten Lingga memiliki kekuatan daya tarik wisata budaya melayu
yang sangat khas dengan julukan Bunda Tanah Melayu yang kaya dengan
benda cagar budaya dan ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional yang
dilalui garis katulistiwa dalam seminar kesepakatan dari negara Malaysia dan
Singapura. Kekhasan kawasan perkampungan melayu tradisional di
Kabupaten Lingga juga didukung dengan aktivitas wisata berbasis sejarah
dan minat khusus, serta bahari dengan potensi wilayah pengembangan di
Dabo Singkep, Daik, Senayang.
b. Fasilitas Wisata
Kota Batam memiliki fasilitas wisata yang lengkap dengan kualitas dan
kuantitas yang sangat memadai baik untuk akomodasi berbintang hingga non
bintang, rumah makan yang menawarkan variasi menu makanan Eropa,
Amerika, Melayu, Asia dan Indonesia, serta ketersediaan biro perjalanan
wisata dan agen perjalanan wisata yang menawarkan inbound dan outbond
tour sangat bervariasi. Adapun fasilitas lain yang mendukung kegiatan
berwisata di Kota Batam seperti money changer, tourist information center,
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
11
serta fasilitas umum rumah sakit, tempat beribadah, perbankan dan bisnis
center dapat dikatakan baik dan memadai.
Kota Tanjung Pinang memiliki fasilitas wisata yang lengkap dengan
kualitas yang cukup memadai baik dalam ketersediaan variasi akomodasi,
rumah makan, biro perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata. Sedangkan
untuk fasilitas wisata lain yang mendukung kegiatan berwisata juga sudah
lengkap dengan kualitas cukup memadai.
Kabupaten Bintan memiliki fasilitas wisata yang sangat lengkap pada
wilayah pengembangan khusus di Lagoi namun untuk wilayah lainnya
ketersediaan akomodasi, rumah makan, biro perjalanan wisata dan agen
perjalanan wisata cukup memadai. Untuk fasilitas lain yang mendukung
kegiatan wisata masih dirasakan kurang memadai kualitasnya. Sedangkan
fasiiltas umum seperti money changer, tourist information center, serta
fasilitas umum rumah sakit, tempat beribadah, perbankan dan bisnis center
dapat dikatakan baik dan memadai.
Kabupaten Natuna, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Lingga
memiliki fasilitas wisata yang rata- rata cukup memadai baik jumlah dan
kualitas akomodasi didominasi klasifikasi jenis melati , rumah makan, biro
perjalanan wisata dan agen perjalanan wisata. Sedangkan fasilitas
pendukung aktivitas wisata dirasakan kurang memadai namun demikian untuk
fasilitas umum rumah sakit, tempat beribadah, dan perbankan dapat
dikatakan baik dan memadai.
Kabupaten Kepulauan Anambas dalam ketersediaan fasilitas wisata
seperti akomodasi yang masih bersifat homestay / penginapan dengan jumlah
yang terbatas, sedangkan untuk fasilitas rumah makan cukup memadai.
Untuk fasilitas pendukung kegiatan wisata seperti money changer, tourist
information center belum memadai. Namun demikian fasilitas umum seperti
rumah sakit, tempat beribadah dan perbankan dapat dikatakan cukup
memadai. Prioritas bidang destinasi yang paling utama adalah pembenahan
berbagai sarana penunjang wisata seperti dermaga untuk wisata yang belum
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
12
terbangun akibat keterbatasan dana, kemudian pembenahan sarana perahu
penunjang wisata seperti di pulau penyengat yang menjadi ‘icon’ provinsi,
namun Pompong (transportasi laut menuju Pulau penyengat) masih belum
memadai dan tidak terawat dengan baik. Fasilitas keamanan seperti life jacket
belum tersedia, kondisi perahu juga sudah banyak yang tidak layak.
Permasalahan ini akan mengurangi tingkat keamanan, kenyamanan dan
keselamatan bagi para wisatawan yang berkunjung.
Dermaga wisata sudah selayaknya menjadi sarana penunjang wisata
yang wajib ada di setiap ODTW yang bertema bahari. Dermaga wisata harus
representatif, bernilai estetika tinggi dan terutama aman. Dengan
dibangunnya dermaga wisata akan memberikan kemudahan bagi wisatawan
dalam melakukan aktifitas berwisata dan terutama akan meningkatkan
kualitas dari ODTW yang didatangi sehingga akan menambah pengalaman
berwisata yang bernilai positif.
c. Aksesibilitas
Kondisi aksesibilitas dalam konteks ketersediaan sarana transportasi
udara, darat dan laut khusus di Kota Batam, Kota Tanjung Pinang dan
Kabupaten Bintan sudah memadai secara kuantitas sedangkan di kabupaten
lainnya cukup memadai. Bandara yang dimiliki Provinsi Kepulauan Riau terdiri
dari Bandara Dabo, Bandara Hang Nadim di Kota Batam, Bandara
International Raja Haji Fisabilillah di Kota Tanjungpinang, Bandara Ranai di
Natuna, Bandara Matak di Kepulauan Anambas serta Bandara Sei Bati
Karimun. Banyaknya jumlah pelabuhan mengindikasikan transportasi laut
menjadi kebutuhan aksesibilitas yang penting bagi wisatawan untuk
mengunjugi pulau- pulau di Provinsi Kepulauan Riau. Namun demikian secara
kualtas pelayanan di pelabuhan laut, bandara, dan terminal rata – rata di
Provinsi Kepulauan Riau dirasakan masih kurang aman, kurang nyaman,
kurang bersih, kurang sehat dan kurang ramah lingkungan. Untuk kemudahan
komunikasi secara umum baik di kota dan kabupaten sudah sangat memadai
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
13
dengan ketersedian variasi akses internet dan jaringan selular yang telah
berkembang baik.
Letak ODTW yang tersebar di provinsi Kepulauan Riau menjadi
kendala dalam upaya mengembangkannya. Selama ini masih sulit akses dari
satu ODTW ke ODTW lainnya diakibatkan moda transportasi, sarana
prasarana yang belum terintegrasi.Wisatawan kesulitan untuk melakukan
perjalanan wisata dengan harus menempuh jarak yang lama dan moda yang
berganti-ganti serta tidak efisien. Apabila pola perjalanan (travel pattern)
dapat terintegrasi dengan baik, cepat dan efisien maka akan menambah
kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke suatu destinasi.
d. Prasarana / Infrastruktur
Rata – rata ketersediaan prasarana jaringan jalan dan jembatan,
jaringan listrik, jaringan air bersih masih sangat kurang untuk mendukung
kegiatan wisata di Provinsi Kepulauan Riau. Ketersediaan infrastruktur yang
sudah cukup memadai terdapat di Kota Batam, Kota Tanjungpinang dan
Kabupaten Bintan walaupun masih memerlukan peningkatan kualitas
pelayanan yang aman, kurang nyaman, kurang bersih, kurang sehat dan
kurang ramah lingkungan.
1.5.2 Permasalahan Organisasi
Agar pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata menjadi
lebih efektif dan efisien diperlukan pemahaman terhadap kondisi atau aspek-
aspek yang mempengaruhi keberhasilan nya tersebut. Kondisi yang dampaknya
signifikan perlu dirumuskan menjadi isu strategis dan di kedepankan dalam
perencanaan pembangunan. Hal ini diperlukan dalam rangka mengantisipasi
adanya kegagalan atau kelemahan yang menimbulkan kerugian lebih besar
serta pemanfaatan adanya peluang secara optimal.
Sektor pariwisata di dalam Rencana Pembangunan Nasional telah
ditargetkan menjadi salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini
antara lain dimaksudkan untuk menghasilkan devisa dan menciptakan lapangan
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
14
kerja. Sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu motor
penggerak pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau dan Kepulauan Riau
juga telah ditetapkan menjadi salah satu destinasi pariwisata nasional. Sumber
daya wisata yang potensial di wilayah ini di antaranya wisata alam, wisata
sejarah, dan wisata budaya.
Sektor pariwisata juga sangat tergantung pada kontribusi dan
dukungan dari aspek lain seperti infrastruktur, kelestarian ekosistem, kondisi
dan kesiapan masyarakat, kesehatan, pendidikan, keamanan dan ketertiban,
kelestarian daya tarik wisata. Dukungan aspek-aspek lain ini tentunya perlu
diprogramkan dan dikoordinasikan dalam pelaksanaan pembangunan agar
terintegrasi dan menerus, menuju pencapaian tujuan pembangunan wilayah
secara keseluruhan.
Potensi keragaman daya tarik wisata yang dimiliki saja tidak cukup jika
tidak ditunjang oleh kemudahan aksesibilitas dan ketersediaan sarana
pendukung; Itu semua perlu direncanakan dengan baik dan dikoordinasikan
sejak awal hingga tahap implementasi dan monitoring, agar pengembangan
kepariwisataan di suatu daerah dapat bermanfaat bagi pemangku kepentingan
yang terkait secara berkelanjutan.
Meskipun perencanaan dan pengelolaan sektor kepariwisataan di
Provinsi Kepulauan Riau selama ini telah direncanakan dan disesuaikan dengan
karakteristik wilayah Kabupaten/Kota, permasalahan-permasalahan dan isu-isu
strategis pengembangan daya tarik wisata di wilayah Provinsi Kepulauan Riau
tetap muncul.
Permasalahan pembangunan pada sektor pariwisata yang meliputi
Pengembangan Destinasi Pariwisata, Pengembangan Pemasaran Pariwisata,
Pengembangan Industri Pariwisata, Pengembangan Kelembagaan, serta
Pengembangan Ekonomi Kreatif yang kemudian menjadi isu strategis yang
terkait dengan pembangunan kepariwisataan di Kepulauan Riau yang menjadi
fokus perhatian dan upaya peningkatan ke depan dapat digambarkan sebagai
berikut:
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
15
1) Belum optimalnya kesiapan destinasi unggulan daerah untuk bersaing
dikarenakan masih lemahnya pengelolaan destinasi pariwisata dan belum
memadainya dukungan transportasi dan infrastruktur.
2) Kesiapan masyarakat di sekitar destinasi pariwisata yang masih belum
optimal.
3) Sinergi antar mata rantai usaha pariwisata yang dan kemitraan usaha
pariwisata belum optimal.
4) Daya saing produk pariwisata yang masih belum optimal.
5) Belum adanya acuan riset pasar yang komprehensif.
6) Strategi komunkasi pemasaran yang belum terpadu.
7) Kegiatan promosi pariwisata masih berjalan parsial.
8) Sumber daya manusia pariwisata yang masih terbatas baik kualitas maupun
kuantitas.
9) Penyelenggaraan dan pemanfaatan penelitian yang masih belum optimal.
10) Koordinasi dan sinkronisasi pembangunan lintas sektor dan regional yang
belum efektif.
11) Sarana prasarana belum optimal
12) Kurangnya perluasan dan penetrasi pasar bagi produk dan jasa kreatif di
dalam dan luar negeri
13) Pengembangan sumber daya ekonomi kreatif belum optimal
Permasalahan pembangunan pariwisata tersebut di atas, akan sangat
berpengaruh terhadap pembangunan sektor pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau,
sehingga diperlukan tindakan ataupun arahan yang mampu meminimalisasi
permasalahan dalam pembangunan pariwisata dan mengakomodir isu-isu strategis
di lapangan.
1.6. Sistematika Penulisan
Sesuai dengan Format Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
16
Birokrasi No. 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Revieu Atas laporan Kinerja Instansi Pemerintah,
maka penulisan Laporan Kinerja ini disusun dengan sistematika sebagai berikut;
penulisan Laporan Kinerja ini terbagi dalam IV (empat) bab yaitu Bab I
Pendahuluan, Bab II Perjanjian Kinerja, Bab III Akuntabilitas Kinerja, dan Bab IV
Penutup. Selain itu penulisan Laporan Kinerja ini juga dilengkapi dengan
kelengkapan isi yaitu; kata pengantar, daftar isi, Ihtisar Eksekutif, dan daftar
lampiran. Untuk lebih memudahkan dalam memahami isi Laporan Kinerja ini, maka
uraian bab demi bab komposisinya disajikan sebagai berikut;
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang yang mendasari diadakannya
pelaporan, Gambaran Umum Organisasi yang menggambarkan secara umum
tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau,
Landasan Hukum, serta maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja. Pada
akhir bab ini akan menguraikan aspek strategis organisasi serta permasalahan
utama dengan sistematika penulisan sesuai dengan format Pelaporan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Revieu Atas laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
Bab II Perjanjian Kinerja
Bab ini akan diuraikan ringkasan/ ikhtisar perjanjian kinerja tahun 2016.
Bab III Akuntabilitas Kinerja
Pada bab ini akan membahas tentang capaian kinerja Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2016 untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
17
Bab IV Penutup
Pada bab ini akan disampaiakan simpulan umum atas capaian kinerja
organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk
meningkatkan kinerjanya.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
18
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis
Dalam rangka mewujudkan salah satu tujuan pembangunan di Provinsi
Kepulauan Riau yaitu dalam upaya meningkatkan kesempatan kerja dan investasi,
maka Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau telah menyusun Rencana
Strategis Dinas Pariwisata Tahun 2016 – 2021 sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau.
Rencana strategis merupakan dokumen publik yang akan menjadi
pedoman dalam pembangunan pariwisata Provinsi Kepulauan Riau lima tahun ke
depan, maka pelaksanakan rencana strategis pariwisata ini merupakan tanggung
jawab semua pihak yang terkait dengan sektor kepariwisataan daerah.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun
2016 – 2021 diupayakan tersusun secara sistematis dan terukur yang menuangkan
kebijakan, program dan kegiatan secara konsisten sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Dengan menggunakan cara pendekatan perencanaan strategis yang jelas
dan sinergis, Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau diharapkan dapat lebih
menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang dan kendala yang
dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.
2.2. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja adalah dokumen yang berisikan penugasan dari
pimpinan yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk
melaksanakan program/ kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui
perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan
antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur berdasarkan tugas,
fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
19
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau secara terencana dan
berkesinambungan melaksanakan program dan kegiatan yang telah
ditetapkan, termasuk di dalamnya adalah Perencanaan Kinerja 2016 yang
merupakan proses perencanaan kinerja yang didokumentasikan dalam
Rencana Kinerja Tahunan (Annual Performance Plan). Penyusunan rencana
kinerja ini dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan
anggaran. Setelah anggaran ditetapkan, maka disusunlah Penetapan Kinerja
yang merupakan komitmen Dinas Pariwisata untuk dicapai dalam tahun
tersebut.
Secara umum tujuan penetapan kinerja /perjanjian kinerja Dinas
Pariwisata, antara lain:
1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur.
2. Mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan tugas yang
diterima dan terus meningkatkan kinerjanya.
3. Menciptakan alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi
amanah.
4. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.
5. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring,
evaluasi, dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima
amanah.
6. Menilai adanya keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan
dan sasaran suatu organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan
dan sanksi.
Salah satu alat ukur keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai
tujuan dan/atau sasaran atau kegiatan utama dan dapat digunakan sebagai
fokus perbaikan kinerja di masa depan adalah Indikator Kinerja. Dengan telah
ditetapkannya indikator kinerja sebagai indikator keberhasilan Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau, maka indikator tersebut harus terdapat dalam
perjanjian kinerja. Sasaran strategis, indikator kinerja, dan target kinerja tahun
2016 yang tercantum dalam Perjanjian Kinerja disajikan seperti tabel berikut;
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
20
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
No Sasaran Indikator Kinerja Target
1. Meningkatnya rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau
Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)
1.9 hari
2. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan Wisatawan Nusantara ke Kepulauan Riau
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau (orang)
2.1 juta
Jumlah kunjungan
Wisatawan Nusantara ke
Kepulauan Riau (Orang)
1.48 juta
3. Meningkatnya produk domestik bruto di bidang Kepariwisataan
Prosentase Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB (%)
2.34 %
4. Meningkatnya rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau
Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau (%)
49 %
No Program Anggaran Keterangan
1. Program Pengembangan
Destinasi Pariwisata
Rp. 1.006.343.000,- APBD
2. Program Pengembangan
Pemasaran Pariwisata
Rp. 4.411.769.813,- APBD
3. Program Pengembangan
Kemitraan Pariwisata
Rp. 1.098.455.500,- APBD
4. Program Pengembangan
dan Penelitian
Pembangunan
Rp. 948.839.000,- APBD
Format Perjanjian Kinerja tersebut di atas telah disesuaikan dengan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petujuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Review Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah. (Perjanjian Kinerja tahun 2016 terlampir).
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
21
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2016
3.1. Capaian Kinerja Organisasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada dasarnya merupakan
instrumen yang digunakan oleh setiap instansi pemerintah dalam memenuhi
kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi organisasi, terdiri dari berbagai komponen yang merupakan
satu kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran
kinerja, dan pelaporan kinerja.
Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja
adalah pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam
pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klarifikasi
output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan
terwujudnya organisasi yang akuntabel.
Pengukuran kinerja adalah proses sistematik dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam
mewujudkan visi, misi dan strategi Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau.
Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna
memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan
dan sasaran. Selanjutnya dilakukan analisis akuntabilitas kinerja yang
menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan
kebijakan dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran sebagaimana
ditetapkan dalam rencana strategis.
Pengukuran dimaksud merupakan hasil dan suatu penilaian yang
sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang
berupa indikator-indikator masukan (input) dan keluaran (output), sebagaimana
diuraikan pada bab sebelumnya. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
22
yang merupakan kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian
dalam proses penyusunan kebijakan program/ kegiatan yang dianggap penting
dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.
Tujuan dibentuknya Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau adalah
”Mewujudkan Kepulauan Riau sebagai Destinasi Wisata yang Berdaya Saing
Tinggi di Pasar Nasional dan Internasional Secara Berkelanjutan Serta Mampu
Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat “.
Berdasarkan tujuan yang dirumuskan seperti tersebut di atas maka program
dan kegiatan yang disusun diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Berikut ini akan diuraikan Realisasi Pencapaian Sasaran Dinas
Pariwisata pada tahun 2016, yang diukur dengan menggunakan Indikator
Kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana pada table 3.1;
Tabel 3.1
Capaian Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)
1. Meningkatnya rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau
Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)
1.9 1.94 102
2. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan Wisatawan Nusantara ke Kepulauan Riau
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau (orang)
2. 100.000 1.920.232 91,44
Jumlah kunjungan
Wisatawan Nusantara
ke Kepulauan Riau
(Orang)
1.480.000 1.482.000 100,1
3. Meningkatnya produk domestik bruto di bidang Kepariwisataan
Prosentase Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB (%)
2.34 2.33* 99,57
4. Meningkatnya rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau
Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau (%)
49 48,19 98,35
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
23
Ditinjau dari masing-masing sasaran pada tahun 2016, Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau telah melaksanakan tugas utama yang menjadi
tanggungjawab organisasi. Dari keempat sasaran strategis yang tertuang
dalam dokumen Perencanaan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2016 belum dapat dicapai seluruhnya, khususnya pencapaian
target meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara di Kepulauan Riau
dan Meningkatnya rata-rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau yang
disebabkan oleh defisit anggaran yang terjadi di Pemerintah Provinsi
Kepulauan Riau serta beberapa permasalahan yang akan dijelaskan kemudian.
Berikut disampaikan tabel capaian kinerja Dinas Pariwisata dalam
beberapa tahun terakhir sesuai dengan dokumen perencanaan yang ada di
Dinas Pariwisata, yaitu perbandingan capaian kinerja pada tahun 2012, 2013,
2014, 2015 dan capaian kinerja pada tahun 2016.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
24
Tabel 3.2 Perbandingan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2012 - 2016
NO SASARAN STRATEGI
S
INDIKATOR KINERJA
CAPAIN
TARGET REALISASI %
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
1. Meningkatnya rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau
Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau (hari)
1.6 1.65 1.7 1.8 1.9 1.78 1.84 2.14 1.84 1.94 111 112 126 102 102
2. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan Wisatawan Nusantara ke Kepulauan Riau
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau (orang)
1,7 1,8 1,9 2 2,1 1.76
7.43
9
1.859
.066
1,97
3,42
5
2.03
7.67
3
1.92
0.23
2
102 103 104 102 91,44
Jumlah
kunjungan
Wisatawan
Nusantara
ke
Kepulauan
- - - - 1.48 na na na na 1.48
2.00
0
- - - - 100,
1
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
25
Riau
(Orang)
3. Meningkatnya produk domestik bruto di bidang Kepariwisataan
Prosentase Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB (%)
3.4 4 5 6 2.34 1.83 1.86 1.99 2.16 2.33 54 47 40 36 99,5
7
4. Meningkatnya rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau
Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau (%)
- - 47 48 49 na na 48.16 49.1
5
48.1
9
- - 102 102 98.3
5
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
26
Dari tabel pengukuran kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau tahun 2016 (tabel 3.1) di atas dapat dijelaskan bahwa dari 4 (empat)
Sasaran Strategis, Indikator Kinerja, dan Target yang telah ditetapkan tidak
dapat dicapai seluruhnya. Akan tetapi secara keseluruhan (akumulatif)
target yang ada dalam dokumen rencana strategis Dinas Pariwisata dapat
dilaksanakan dengan baik.
Ditinjau dari masing-masing sasaran untuk tahun 2016, Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dapat melaksanakan tugas utama yang
menjadi tanggungjawab organisasi. Berikut akan diuraikan kinerja dari
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau dilihat dari masing-masing
sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Sasaran 1
Di tahun 2016 Pencapaian sasaran Meningkatnya Rata-rata
lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau pada tahun 2016 dilaksanakan
dengan Program Pengembangan Destinasi Pariwisata yang ditunjang
dengan 5 (lima) kegiatan dengan indikator Rata-rata lama tinggal
wisatawan di Kepulauan Riau (hari). Indikator keberhasilan sasaran berikut
target dan realisasinya hingga akhir tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
berikut;
Tabel 3.3.1
Evaluasi Pencapaian Sasaran I Tahun 2016 Meningkatnya Rata-rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau
NO Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rata – rata lama tinggal
wisatawan di Kepulauan Riau
(hari)
1.9 hari 1.94 102
Meningkatnya rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
27
Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan evaluasi terhadap
pencapaian sasaran I, diperoleh gambaran bahwa dari indikator kinerja
yang telah ditetapkan menunjukkan kinerja 102 % atau sudah melebihi
target yang telah ditetapkan. Capaian tersebut apabila diperbandingkan
dengan capaian tahun 2015 mengalami kenaikan 5,6 %, di mana pada
tahun 2015 rata-rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau sebesar
1.84 hari.
Sementara itu apabila diperbandingkan dengan capaian tahun 2014
rata-rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau mengalami penurunan
10 %, di mana pada tahun tersebut lama tinggal wisatawan di Kepulaun
Riau sebesar 2.14 hari. Pada sasaran ini dengan indikator yang sama
apabila diperbandingkan dengan kinerja tahun 2012 dan 2013 masih lebih
tinggi tingkat capaiannya di mana pada tahun tersebut rata-rata lama
tinggal wisatawan diangka 1.78 dan 1.84 hari (mengalami kenaikan 9 %
dan 5,6 %). Perbandingan capaian sasaran ini dalam 5 tahun terakhir dapat
dilihat pada tabel 3.3.2 berikut;
Tabel 3.3.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran I Tahun 2016
Meningkatnya Rata-rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau
No Indikator Kinerja Realisasi
2012 2013 2014 2015 2016
1. Rata – rata lama tinggal
wisatawan di Kepulauan
Riau (hari)
1.78 1.84 2.14 1.84 1.94
Sementara itu apabila dievaluasi dari Rencana Stragis Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016-2021 di mana pada akhir
periode Renstra pada tahun 2021 mendatang Dinas Pariwisata
menargetkan rata-rata lama tinggal wisatawan mencapai 2.2 hari, yang
artinya capaian 2016 baru mencapai target 88 % dari target akhir RPJMD
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
28
maupun Renstra Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, sehingga perlu
upaya-upaya keras ke depannya untuk memenuhi target tersebut di masa
yang akan datang ( lihat tabel 3.3.3.).
Tabel 3.3.3
Evaluasi Pencapaian Sasaran I Perbandingan Target Kinerja sampai Tahun 2016 dengan Target
akhir Renstra
NO Indikator Kinerja Realisasi
Hingga
2016
Target akhir
RPJMD/ Renstra
(2021)
%
1. Rata – rata lama tinggal
wisatawan di Kepulauan
Riau (hari)
1.94 2.2 88%
Menurut analisa kami penyebab keberhasilan pencapaian target
sasaran tahun 2016 ini adalah Dinas Pariwisata konsisten dengan dokumen
perencanaan strategis dan unsur pengambil kebijakan lainnya mendukung
atas pencapaian target tersebut.
Untuk mewujudkan
sasaran Meningkatnya
Rata-rata lama tinggal
wisatawan di Kepulauan
Riau Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau
telah berusaha
semaksimal mungkin
memanfaatkan anggaran yang ada, serta memanfaatkan sumber daya
manusia yang ada untuk mencapai target yang diinginkan. Yaitu dengan
menjalankan tupoksi pengawasan dalam bentuk monitoring kegiatan dari
proses perencanaan hingga selesainya pekerjaan.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
29
Untuk mencapai sasaran strategis dalam Renstra dan Rencana
Kinerja Tahunan tahun 2016 Dinas Pariwisata telah melaksanakan Program
Pengembangan Destiansi Pariwisata dengan kegiatan - kegiatan yang
dilaksanakan untuk mendukung keberhasilan pencapaian sasaran tersebut,
antara lain dengan melaksanakan workshop dan even pariwisata Kepri
Carnival.
Untuk mencapai sasaran, indikator, dan target yang telah ditentukan
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau menganggarkan Rp.
1.006.343.000 ,- dan setelah kegiatan dilaksanakan serapan anggaran
program ini sebesar Rp. 940.527.300,- atau 93,46 %.
Sasaran 2
Pencapaian sasaran Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara dan nusantara ke Kepulauan Riau pada tahun 2016
dilaksanakan dengan Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata yang
ditunjang dengan 9 (sembilan) kegiatan utama dengan indikator Jumlah
wisatawan mancanegara dan nusantara yang datang ke Kepulauan Riau
(juta orang ). Indikator keberhasilan sasaran berikut target dan realisasinya
pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 2.4.1 berikut;
Tabel 3.4.1
Evaluasi Pencapaian Sasaran II tahun 2016 Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan Kunjungan
Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau
NO Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Jumlah Kunjungan Wisatawan 2. 100.000 1.920.232 91.44
Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Nusantara ke kepulauan Riau
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
30
Mancanegara ke Kepulauan
Riau (orang)
2. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Nusantara di Kepulauan Riau
(Orang)
1.480.000 1.482.000 100,1
Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan evaluasi terhadap
pencapaian sasaran pada indikator I (Jumlah Kunjungan Wisatawan
Mancanegara ke Kepulauan Riau), diperoleh gambaran bahwa dari
indikator yang ditetapkan baru menunjukkan kinerja 91.44 % atau belum
mencapai target yang telah ditentukan. Pencapaian sasaran ini apabila
diperbandingkan dengan capaian di tahun 2012 maka mengalami kenaikan
sebesar 8,6 % di mana angka kunjungan Wisatawan Mancanegara ke
Kepulauan Riau pada tahun 2012 sebesar 1.767.439 orang, dan apabila
angka kunjungan wisatawan mancanegara tahun 2016 diperbandingkan
dengan capaian akhir tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 3,2 % di
mana pada akhir 2013 angka kunjungan wisatawan mancanegara ke
Kepulauan Riau mencapai 1.859.066.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau dihitung
berdasarkan empat kabupaten/ kota sebagai pntu masuk yaitu; Kota
Batam, Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang, dan Kabupaten Karimun.
Kota Batam menjadi penyumbang wisatawan mancanegara terbesar di
Kepulauan Riau, di mana pada tahun 2014 kontribusi Kota Batam terhadap
kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau sebesar 73,6 %
atau 1.454.110 dari total 1.973.425 wisatawan yang datang ke Kepulauan
Riau. Pada tahun 2015 kontribusi Kota Batam terhadap kunjungan
wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau sebesar 75,8 % atau
1.545.818 dari total 2.037.673 wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau
dan pada tahun 2016 kontribusi Kota Batam terhadap kunjungan
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
31
wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau sebesar 74,6 % atau
1.432.472 dari total 1.920.232 wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau.
Kabupaten Bintan menjadi penyumbang wisatawan mancanegara
terbesar kedua di Kepulauan Riau, di mana pada tahun 2014 kontribusi
Kabupaten Bintan terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke
Kepulauan Riau sebesar 16,2 % atau 320.861 dari total 1.973.425
wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau. Pada tahun 2015 kontribusi
Kabupaten Bintan terhadap kunjungan wisatawan mancanegara ke
Kepulauan Riau sebesar 14,9 % atau 304.010 dari total 2.037.673
wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau dan pada tahun 2016
kontribusi Kabupaten Bintan terhadap kunjungan wisatawan mancanegara
ke Kepulauan Riau sebesar 15,9 % atau 305.404 dari total 1.920.232
wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau.
Pada tahun 2014 kontribusi Kota Tanjungpinang terhadap kunjungan
wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau sebesar 4,9 % atau 97.672
dari total 1.973.425 wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau. Pada
tahun 2015 kontribusi Kota Tanjungpinang terhadap kunjungan wisatawan
mancanegara ke Kepulauan Riau sebesar 4,47 % atau 91.179 dari total
2.037.673 wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau dan pada tahun 2016
kontribusi Kota Tanjungpinang terhadap kunjungan wisatawan
mancanegara ke Kepulauan Riau sebesar 4,9 % atau 93.249 dari total
1.920.232 wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau.
Pada tahun 2014 kontribusi Kabupaten Karimun terhadap kunjungan
wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau sebesar 5,1 % atau 100.782
dari total 1.973.425 wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau. Pada
tahun 2015 kontribusi Kabupaten Karimun terhadap kunjungan wisatawan
mancanegara ke Kepulauan Riau sebesar 4,74 % atau 96.666 dari total
2.037.673 wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau dan pada tahun 2016
kontribusi Kabupaten Karimun terhadap kunjungan wisatawan
mancanegara ke Kepulauan Riau sebesar 4,6 % atau 89.107 dari total
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
32
1.920.232 wisatawan yang datang ke Kepulauan Riau. Sebaran kunjungan
wisatawan mancanegara dalam 3 tahun terakhir dapat dilihat pada table
3.4.2 di bawah.
Tabel 3.4.2 Perkembangan Kunjungan Wisatawan Nusantara berdasarkan Pintu Masuk
NO PINTU MASUK 2014 2015 2016
Jumlah Prosent
ase
Jumlah Prosent
ase
Jumlah Prosent
ase
1. Batam 1,454,110 73.7 1,545,818 75.86 1,432,472 74.60
2. Bintan 320,861 16.3 304,010 14.92 305,404 15.90
3. Tanjungpinang 97,672 4.9 91,179 4.47 93,249 4.86
4. Karimun 100,782 5.1 96,666 4.74 89,107 4,6
5. Kepulauan
Riau
1,973,425 100 2,037,673 100 1,920,232 100
Dari table di atas, secara keseluruhan pada tahun 2016 kunjungan
wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau mengalami penurunan
dibandingkan pada tahun 2015, akan tetapi pada pintu masuk Kabupaten
Bintan dan Kota Tanjungpinang mengalami kenaikan.
Sementara itu capaian tahun 2016 apabila diperbandingkan dengan
capain kinerja tahun 2014 pada sasaran ini, maka capaian mengalami
penurunan sebesar 2,7 % di mana angka kunjungan wisatawan
mancanegara pada akhir tahun 2014 mencapai 1,973,425. Capaian Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016 ini jika
diperbandingkan dengan capaian pada akhir tahun 2015 juga hanya
mencapai 94,24 %.
Perbandingan Capaian sasaran II (Meningkatnya Jumlah Kunjungan
Wisatawan Mancanegara dan Nusantara ke Kepulauan Riau) Tahun 2012 –
2016 dapat dilihat pada tabel 3.4.2 di bawah.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
33
Tabel 3.4.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran II Tahun 2012 - 2016
Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau
No Indikator
Kinerja
Realisasi
2012 2013 2014 2015 2016
1. Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
Mancanegara
ke Kepulauan
Riau
1.767.439 1.859.066 1,973,425 2.037.673 1.920.232
2. Jumlah
Kunjungan
Wisatawan
Nusantara di
Kepulauan
Riau (Orang)
na Na na na 1.482.000
Pada Indikator II (Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di
Kepulauan Riau (Orang)) diperoleh gambaran bahwa dari indikator yang
ditetapkan telah menunjukkan kinerja 100,1 % mencapai target yang telah
ditentukan. Pencapaian sasaran pada indikator ini belum dapat
diperbandingkan dengan pencapaian pada tahun-tahun sebelumnya karena
tidak adanya data dan baru dipergunakan sebagai salah satu inidikator
kinerja pada tahun 2016.
Berdasarkan capaian kinerja tahun 2016 maka Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau masih jauh dari target pada akhir periode Renstra
(2021) yaitu jumlah kunjungan wisatawan yang mencapai 2.6 juta
wisatawan mancanegara baru mencapai angka 73,57 % dan kunjungan
wisatawan nusantara 1.63 baru mencapai (91%). Perbandingan target
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
34
Renstra dengan capaian tahun 2016 disajikan seperti pada tabel 3.3.3 di
bawah;
Tabel 3.4.4
Evaluasi Pencapaian Sasaran II Perbandingan Target Kinerja sampai Tahun 2016 dengan Target
akhir Renstra
NO Indikator Kinerja Realisasi
Hingga
2016
Target akhir
RPJMD/ Renstra
(2021)
%
1. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Mancanegara ke Kepulauan Riau
1.920.232 2.600.000 73,57
2. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Nusantara di Kepulauan Riau
(Orang)
1.482.000 1.630.000 91
Sementara itu capaian pada sasaran Meningkatnya jumlah
kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara ke Kepulauan Riau
pada tahun 2016 apabila diperbandingkan dengan target nasional maka
pada indikator I (Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke
Kepulauan Riau) masih jauh dari target nasional, di mana Provinsi
Kepulauan Riau pada tahun 2016 ditargetkan mencapai 2.61 juta
kunjungan wisatawan mancanegara, dan pada akhir tahun 2016 hanya
mencapai 73,57 %.
Capaian pada indikator II (Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara
di Kepulauan Riau (Orang)) apabila diperbandingkan dengan target
nasional maka hingga akhir tahun 2016 telah memenuhi target yang telah
ditetapkan, di mana target yang ditetapkan oleh kementerian Pariwisata
sama dengan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD Provinsi
Kepulauan Riau.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
35
Tabel 3.4.5 Evaluasi Pencapaian Sasaran II
Perbandingan Target Kinerja sampai Tahun 2016 dengan Target Nasional
NO Indikator Kinerja Realisasi
Hingga 2016
Target
Nasional
2016
%
1. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Mancanegara ke Kepulauan Riau
(orang)
1.920.232 2.610.000 73,57
2. Jumlah Kunjungan Wisatawan
Nusantara di Kepulauan Riau
(Orang)
1.482.000 1.480.000 100,1
Menurut analisa kami penyebab keberhasilan dari capaian sasaran
strategis II pada indikator II (Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di
Kepulauan Riau) sampai sejauh ini adalah kuatnya komitmen dari Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau untuk terus melaksanakan berbagai
macam promosi baik melalui media pameran maupun melalui website.
Selain itu komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah
kabupaten kota maupun pihak swasta mendorong naiknya kunjungan
wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau baik melalui regulasi, promosi,
maupun peningkatan kualitas event.
Untuk mewujudkan sasaran “Meningkatnya Jumlah Kunjungan
Wisatawan Mancanegara dan Nusantara ke Kepulauan Riau” Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau telah berusaha memaksimalkan
sumberdaya yang ada, baik melalui efisiensi anggaran maupun
memaksimalkan sumber daya manusia yang ada. Pada Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau banyak pegawai yang mempunyai keahlian dalam
hal desain dan aktif di sosial media. Hal ini sangat membantu dalam hal
efisiensi anggaran, di mana setiap produk-produk yang akan di pasarkan/
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
36
dipromosikan tidak akan mengeluarkan biaya jasa professional desain
maupun publikasi. Penggunaan sosial media yang aktif dapat membantu
mempromosikan kepariwisataan di Kepulauan Riau. Penggunaan Internet
adalah sarana promosi yang murah dan sangat efektif, serta tidak terbatas
ruang dan waktu.
Sementara itu Penyebab kegagalan pencapaian target pada
indikator sasaran I (Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke
Kepulauan Riau) adalah adanya Isu keamanan (demo dan teror) di mana
pada tahun 2016 terdapat beberapa kali demontrasi yang mengakibatkan
banyak calon wisatawan yang mengurungkan niatnya untuk datang ke
Kepulauan Riau. Sementara isu terorisme tidak dapat dipungkiri juga ikut
andil dalam menyumbang penyebab menurunnya tingkat kunjungan
wisatawan mancanegara ke Kepulauan Riau. Sebagaimana diberitakan
pada tahun 2016 telah digagalkan dan ditangkap rencana aksi terror di
Batam, hingga pemerintah Australia pada waktu itu mengeluarkan travel
warning dan travel advisory ke Indonesia untuk warga negaranya, dan hal
ini tentu sangat berpengaruh pada jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara ke Kepulaan Riau.
Defisit anggaran yang dialami pemerintah provinsi Kepualaun Riau
juga berdampak pada pelaksanaan anggaran di Dinas Pariwisa, di mana
salah satu kegiatan yang terkena dampak langsung pengurangan anggaran
adalah kegiatan Promosi Pariwisata Mancanegara dan Promosi Pariwisata
Nusantara. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap pencapaian target
kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara. Bahkan kegiatan
utama promosi Pariwisata Mancanegara yang sebetulnya menjadi kegiatan
utama mendatangkan wisatawan mancanegra ikut terrasionalisasi.
Selain itu isu adanya Virus Zika pada pertengahan tahun 2016 juga
sangat berpengaruh terhadap tingkat kunjungan wisatawan mancanegara
yang akan datang ke Kepulauan Riau. Beberapa travel agent melaporkan
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
37
bahwa banyak turis yang membatalkan rencananya berkunjung ke
Kepulauan Riau karena adanya isu tersebut.
Menurut analisa kami Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau harusnya
bisa lebih banyak mendatangkan kunjungan wisatawan mancanegara
seandainya tidak ada permasalahan-permasalahan tersebut di atas.
Program kegiatan yang dilaksanakan pada 2016 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran meningkatnya jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara dan nusantara ke Kepulauan Riau adalah sebagai
berikut;
1. Pengadaan Direktori Pariwisata
Dalam mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan , maka
perlu dilakukan promosi yang dapat memberikan informasi kepada para
wisatawan atau calon investor untuk mendapatkan data, peluang investasi,
dan informasi lain yang diperlukan. Salah satu bagian dari promosi adalah
dengan pembuatan bahan untuk promosi yang menjadi sarana dan media
informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkannya.
Kegiatan Pengadaan Direktori Pariwisata yaitu kegiatan penyediaan
produk-produk promosi pariwisata yang digunakan sebagai bahan untuk
penyebaran informasi kepariwisataan baik untuk di dalam negeri maupun di
luar negeri. Bahan promosi/Direktori Promosi adalah merupakan bagian
yang terpenting dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran, salah satunya
melalui pameran pariwisata, baik pameran di dalam maupun diluar negeri.
Melalui bahan promosi kita akan lebih mudah dan terbantu dalam
berpromosi dan persentasi dalam memberika informasi terutama yang
berkaitan dengan bidang kepariwisataan khususnya kepariwisataan yang
ada di Provinsi Kepulauan Riau kepada wisatawan maupun calon
wisatawan.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
38
2. Kampanye Wonderfull Kepri
Dalam rangka untuk mewujudkan peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan ke Kepulauan Riau salah satu upaya yang dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau melalui Dinas Pariwisata adalah
dengan mensukseskan dan memberikan dukungan pada event-event
pariwisata yang ada di Kepulauan Riau, untuk menarik kunjungan
wisatawan dalam dan luar negeri serta investor agar mau berinvestasi di
Provinsi Kepulauan di bidang Pariwisata.
Dengan mengedepankan wonderful event sebagai kegiatan utama di
tahun 2016, Dinas Pariwisata menaruh perhatian yang sangat besar untuk
membantu mensukseskan pelaksanaan event-event pariwisata yang
dilaksanakan di Kepulauan Riau untuk meningkatkan jumlah kunjungan
wisatawan domestik dan mancanegara ke Kepulauan Riau.
3. Dukungan Event Lagoi World Sport Destination and Nongsa Sensation
Berbagai program telah dilaksanakan oleh pemerintah guna
meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan
nusantara, dari peningkatan infrastruktur, pengembangan destinasi,
peningkatan kualitas SDM dibidang pariwisata, serta penyelenggaraan
event pariwisata baik
berskala nasional
maupun Internasional,
tak terkecuali event
yang diselenggarakan
bersifat dukungan
yang digelar oleh
industri, baik di pusat
maupun di daerah
telah dilakukan
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
39
dengan serius, semua itu dalam rangka untuk mendongkrak kunjungan dan
meningkatkan pendapatan dibidang pariwisata.
Demikian pula Pemerintah provinsi Kepulauan Riau, sebagai provinsi
yang menempati urutan ke tiga terbesar kunjungan wisatawan
mancanegara setelah Bali dan Jakarta juga turut mengupayakan
peningkatan kunjungannya melalui program pengembangan pemasaran
pariwisata dengan kegiatan dukungan Event Lagoi World Sport
Destinasion and Nongsa Sensation, Kegiatan yang diselenggarakan
selama 2 hari, mulai tanggal 19 -20 November 2016 berupa event Spartan
Race yakni ajang kompetisi tantangan aral rintangan yang terkemuka,
bersifat memberi inspirasi bagi siapapun yang ingin menguji mental dan
fisik, diikuti oleh beberapa negara dengan peserta ± 1600 orang, event
diselenggarakan di Lagoi Bay Bintan, dengan harapan melalui dukungan
sebagaimana yang dilakukan dapat memotivasi industri pariwisata lainnya
menyelenggarakan event-event serupa sehingga menarik wisatawan
mancanegara untuk melakukan kunjungannya melakukan wisata ke
Kepulauan Riau. Sekaligus mempromosikan kembali kenegaranya dan
balik lagi berkunjung dengan mendatangkan keluarga lebih banyak lagi,
dalam bentuk rombongan dan group baik untuk berwisata maupun bisnis.
4. Celebrity and Media Famtrip
Kegiatan ini sebagai upaya peningkatan kunjungan wisatawan
nusantara ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terutama ke Obyek Daya
Tarik Wisata (ODTW) yang ada di Kabupaten dan Kota di Kepri. Kegiatan
ini berupa membawa Media yang dipilih baik media cetak dan media online
berkunjung ke ODTW tersebut. Sealin itu juga dirancang untuk membawa
Celebrity atau selebritis baik selebritis nasional dan selebirtis media social
berwisata ke Kepri. Sehingga ODTW yang ada di Kabupaten/Kota di Kepri
akan terekpose oleh Media dan Celebrity baik di Koran, portal berita dan
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
40
media social diharapkan akan banyak caon wisatawan nusantara dapat
berkunjung.
Untuk setiap kunjungan ke suatu objek wisata
dibuat liputannya oleh peserta Fam Trip baik di
media mereka masing- masing dan media social
yang dimiliki seperti Instagram dan Facebook.
Untuk hasil kegiaan tertera sebagai berikut
Kegiatan Celebrity and Media Famtrip ini
dirancang setahun berjalan tetapi karena anggaran
APBD Tahun 2016 mengalami defisit,
mengakibatkan kegiatan ini hanya dapat
terlaksana sekali saja yaitu pada tanggal 22 – 29
Mei 2016 dengan lokasi Anambas dan Bintan.
5. Wonderful Kepri Blogger and Travel Writer Famtrip
Promosi pariwisata dapat dilakukan melalui beberapa model promosi
seperti mengikuti event pariwisata baik di dalam maupun luar negeri.
Promosi lainnya dapat juga melalui komunitas dan sosail media. Komunitas
disini dimaksdukan kepada para pelaku blogger dan penulis perjalanan
atau lebih dikenal dengan travel writer.
Bloger dan travel writer ini di social media mempunyai para pengikut
atau followers yang banyak dibaca oleh para calon wisatawan baik dari
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
41
Provinsi Kepulauan Riau, diluar Provinsi Kepulauan Riau dan bahkan dari
mancanegara karena sifatnya online di internet. Ulasan dari bloger dan
travel writer tentang suatu destinasi wisata umumnya jadi panduan dan
acuan bagi calon wisatwan, sehingga Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau memanfaatkan bloger dan travel writer di Provinsi kepulauan Riau dan
dari luar Provinsi Kepulauan Riau untuk promosi pariwisata.
Wonderful Kepri Blogger and Travel Writer Famtrip yang merupakan
salah satu upaya promosi dari kegiatan yang mempublikasikan pariwisata
Kepri melalui blog dan penulis perjalanan pariwisata.
Kegiatan ini sebagai upaya peningkatan kunjungan wisatawan
nusantara ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terutama ke Obyek Daya
Tarik Wisata (ODTW) yang ada di Kabupaten dan Kota di Kepri. Kegiatan
ini berupa membawa komunitas dan perseorangan Blogger dan Travel
Writer yang dipilih berkunjung ke ODTW tersebut. Blogger sebagai salah
satu media promosi dapat memperkenalkan wisata Kepri di Blog mereka
masing- masing. Sehingga ODTW yang ada di Kabupaten/Kota di Kepri
akan terekpose oleh Blog, portal berita, koran dan media social yang
diharapkan akan banyak caon wisatawan nusantara dapat berkunjung.
6. Dukungan Pelaksanaan Festival Bahari Kepri dalam Rangka Sail
Selat Karimata 2016
Kegiatan ini
dilaksanakan dalam rangka
mensukseskan event
pariwisata nasional Sail Selat
Karimata tahun 2016 yang
dilaksanakan oleh Pemerintah
Pusat bekerjasama dengan 4
Pemerintah Provinsi untuk
menciptakan dan mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
42
bahari guna mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara dan
pergerakan wisatawan nusantara Indonesia dan khususnya ke Kepulauan
Riau.
Pelaksanaan dukungan pelaksanaan Festival Bahari Kepri dalam
rangka Sail Selat Karimata tahun 2016 telah dilaksanakan dengan cukup
baik, melalui dukungan yang diberikan pelaksanaan Sail Selat Karimata
dan Festival Bahari Kepri tahun 2016 dapat berjalan dengan baik dimulai
dari pelaksanaan rapat-rapat persiapan, launching di Kementerian dan
pelaksanaan Festival Bahari Kepri di Tanjungpinang. Selama pelaksanaan
Festival, Kota Tanjungpinang diramaikan oleh wisatawan nusantara dan
mancanegara.
Festival Bahari Kepri yang dipusatkan pelaksanaannya di
Tanjungpinang, Kepulauan Riau dilaksanakan di bawah koordinasi
Bappeda dan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau. Setelah
dilaksanakan rangkaian rapat-rapat koordinasi persiapan pelaksanaan
Festival Bahari Kepri, diputuskan akan dilaksanakan pada tanggal 20-30
Oktober 2016.
7. Dukungan Pelaksanaan Wonderful Indonesia Sailing 2016
Pada tahun 2015,
Presiden Republik Indonesia
menetapkan pariwisata sebagai
salah satu core bisnis yang
menjadi sektor unggulan untuk
menggenjot perekonomian
Indonesia. Disaat melemahnya
usaha-usaha usaha seperti
sektor migas dan
pertambangan, pariwisata terus
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
43
menunjukkan angka pertumbuhan yang positif. Optimisme Presiden
ditunjukkan dengan memberikan target kepada Kementerian Pariwisata
Republik Indonesia untuk mengejar target 20 juta kunjungan wisatawan
mancanegara dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara pada tahun
2019.
Sejalan dengan pelaksanaan Sail Selat karimata dan Festival Bahari
Kepri tahun 2016 yang dilaksanakan di Tanjungpinang, Kementerian
Pariwisata Republik Indonesia dan Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau telah menyepakati untuk mengundang dan mendatangkan para
yachter dan boater dari luar negeri, terutama dari Singapura untuk ikut
meramaikan perairan Tanjungpinang pada pelaksanaan puncak Festival
Bahari Kepri dengan mengemas suatu kegiatan yang dinamakan Wonderful
Indonesia Sailing 2016.
Melalui pelaksanaan event sailing diharapkan yachter dan boater
dari luar negeri dapat mengenal kekayaan bahari Kepulauan Riau sebagai
salah satu destinasi bahari unggulan di Indonesia. Kegiatan ini
dilaksanakan dalam rangka mensukseskan event pariwisata nasional Sail
Selat Karimata tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat
bekerjasama dengan 4 Pemerintah Provinsi untuk menciptakan dan
mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata bahari guna mencapai
target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya ke
Kepulauan Riau.
Kegiatan Dukungan Wonderful Indonesia Sailing 2016 dilaksanakan
di Kepulauan Riau, dipusatkan di Tanjungpinang dan di dukung juga
pelaksanaannya di Batam dan Bintan, karena saat ini kepulauan Riau
memiliki 2 (dua) entry sekaligus exit point yang berada di Nongsa Point
Marina, Batam dan Bandar Bintan Telani, Lagoi. Sehingga yachter dan
boater dari Singapura, Malaysia dan yang lainnya jika ingin menuju
Tanjungpinang harus masuk melalui marina-marina tersebut agar
mendapat kemudahan yang telah diatur Pemerintah sesuai dengan
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
44
Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2015 tentang Kunjungan Kapal
Wisata (yacht) Asing ke Indonesia.
Pelaksanaan Wonderful Indonesia Sailing 2016 di dukung dalam
bentuk pelaksanaan rapat-rapat koordinasi persiapan, penyambutan di pos
jaga Sri Bintan Pura, pelaksanaan penyambutan dan welcome dinner di
Batam dan Bintan serta gala dinner, dukungan produksi-produksi pada
pelaksanaan event di Tanjungpinang.
8. Fiesta Kuliner Kepri
Indonesia dikenal sebagai negara yang cukup istimewa dibidang
pariwisatanya, karena memilki berbagai jenis wisata yang cukup banyak
untuk ditawarkan
kepada wisatawan, baik
wisatawan nusantara
maupun wisatawan
mancanegara. Semua
jenis wisata yang ada
tersebut masih banyak
bersifat alami dan
natural, seperti wisata
alam, wisata religi, wisata belanja,wisata kuliner, wisata edukasi dan wisata
budaya, semua dapat dijumpai di Indonesia. Dengan kekayaan alam
Indonesia yang luar biasa tersebut, tentunya sangat disayangkan bila tidak
dikelola dengan benar dan tepat dan hal ini menjadi tanggung jawab semua
pihak, tidak terkecuali pihak manapun.
Terkait dengan itu Kementrian pariwisata Indonesia saat ini bertekad
akan menjadikan sektor pariwisata sebagai unggulan penghasil devisa,
sangat disadari bahwa industri pariwisata terbukti kuat dan handal dari
krisis global. Saat perekonomian global terpuruk, pertumbuhan
pariwisata Indonesia tetap tumbuh, bahkan melebihi angka
pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan industri pariwisata di
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
45
Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39 persen lebih tinggi dari tahun
sebelumnya. Angka itu di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang
mencapai 5,7 persen, dan terbukti pula di tahun 2015 sektor pariwisata
berkontribusi menyerap tenaga kerja pariwisata sebanyak 12,16 juta orang,
Sektor pariwisata benar benar akan menjadi andalan pengungkit ekonomi
yang handal.
Dengan memaksimalkan potensi wisata yang ada, sesuai dengan
pangsa pasarnya maka pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah
berupaya mengoptimalkan asset daerah yang dimilikinya untuk
diperkenalkan dan dijual, sebagai unggulan untuk menarik pengunjung
dalam maupun luar negeri menuju Kepulauan Riau guna melakukan wisata,
yakni melalui program pengembangan pemasaran pariwisata kegiatan
“fiesta Kuliner Kepri”. Sebagaimana telah diketahui bahwa kuliner Kepri
sangat terkenal kelezatannya, baik kuliner yang bersifat natural maupun
yang telah dikreasikan. Hasil lautnya yang terkenal kaya dan melimpah
serta sehat untuk dikonsumsi merupakan incaran bagi penikmat dan pelaku
wisata kuliner yang telah mengunjungi. Untuk itu agar lebih dikenal lagi dan
mendongkrak kunjungan wisatawan maka kegiatan Fiesta Kuliner Kepri
tersebut telah diselenggarakan beberapa waktu lalu di kota Jakarta.
Dengan mendatangkan langsung pelaku industri pariwisata dibidang kuliner
yang berasal dari Kepri, untuk mendemokan masakan dan
memperkenalkan sajian menu khas kuliner yang dimiliki Kepri, kegiatan
diselenggarakan selama 2 hari yakni mulai tanggal 15-16 Oktober 2016 dan
berlangsung cukup sukses, dengan tanggapan yang sangat positif dari
semua pengunjung yang hadir.
Dari hasil penyelenggaraan Kegiatan Fiesta Kuliner Kepri yang di
gelar, dapat di simpulkan bahwa kegiatan dinilai cukup sukses dan efektif,
baik masyarakat Kepri yang tinggal di Jakarta maupun warga Ibu Kota yang
ada dan masyarakat yang berasal dari daerah lain yang berkesempatan
hadir sangat antusias tanggapannya dan terlihat sangat menikmati, hal ini
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
46
terlihat dari ramainya pengunjung yang hadir selama kegiatan berlangsung,
sehingga mereka juga berharap event serupa menjadi agenda tahunan
yang dapat digelar secara terus menerus dalam bentuk yang lebih besar
dan lebih panjang lagi waktunya.
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kegiatan Fiesta
Kuliner Kepri adalah bentuk event promosi Kepri yang memperkenalkan
khusus dibidang kuliner, sajian yang bersifat tradisional yang menjadi daya
tarik tersendiri untuk diinformasikan kepada pengunjung dan pecinta
kuliner yang datang, dengan menampilkan hidangan khas yang dimiliki
Kepri melalui industri pariwisata bidang kuliner yang dibawa langsung untuk
memperlihatkan cara pengolahan dan penyajian yang langsung dapat
dinikmati di lokasi tempat event berlangsung. Kuliner yang ditampilkan
tidak hanya makanan ringan tetapi menu makanan utama seperti nasi
dagang, bakso ikan dan lontong goreng ala oriental juga turut dihadirkan
untuk dinikmati.
Event ini juga telah diselengarakan tahun lalu, mengingat antusias
dan harapan dari pengunjung yang meminta untuk menggelar kembali
kegiatan serupa, maka berdasarkan hal tersebut kegiatan kembali
diselenggarakan.
9. Dukungan Pelaksanaan Festival Sungai Carang
Festial Sungai
Carang dilaksanakan
Untuk mengenang masa
keemasan Bandar Riau di
Sungai Carang. Sungai
Carang sangat layak
dijadikan objek wisata
sejarah dan budaya serta
wisata bahari. Festival
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
47
Sungai Carang juga dimaksudkan untuk menjadi salah satu atraksi yang
dapat menarik knjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara.
Untuk melaksanakan Sasaran Meningkatnya Kunjungan Wisatawan
Mancanegara dan Nusantara di Provinsi Kepuauan Riau Dinas Pariwisata
menganggarkan Rp. 4.411.769.813,- dan setelah kegiatan dilaksanakan
maka kegiatan ini menyerap anggaran sebesar Rp. 4.091.934.263,- atau
92.75 %.
Sasaran 3
Pencapaian sasaran Meningkatnya Kontribusi Sektor Pariwisata
Terhadap PDRB pada tahun 2016 ini dilaksanakan dengan Program yang
mendorong peningkatan Prosentase Sektor Pariwisata Terhadap PDRB
Kepulauan Riau. Indikator keberhasilan sasaran berikut target dan
realisasinya adalah sebagai berikut;
Tabel. 3.5.1
Evaluasi Pencapaian Sasaran III Tahun 2016 Meningkatnya Produk Domestik Bruto Di Bidang Kepariwisataan
NO Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Prosentase Kontribusi Sektor
Pariwisata Terhadap PDRB Kepulauan
Riau
2.34 2.33* 99,57
Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan evaluasi terhadap
pencapaian sasaran Meningkatnya Produk Domestik Bruto Di Bidang
Kepariwisataan, diperoleh gambaran bahwa dari indikator yang ditetapkan
Meningkatnya Produk Domestik Bruto di Bidang Kepariwisataan
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
48
hingga akhir tahun 2016 baru mencapai target 99,57%, data yang
ditampilkan adalah data pada Triwulan III, sementara data Triwulan IV
belum dirilis oleh Badan Pusat Statistik.
Capaian tersebut mengalami peningkatan 27 % dengan yang telah
dicapai pada tahun 2012 (1.83%) dan 25 % bila dibandingkan dengan
capaian yahun 2013 (1.86). Capaian tahun 2016 ini bila diperbandingkan
dengan capaian Dinas Pariwisata pada tahun 2014 juga menagalami
peningkatan sebesar 17 % di mana pada tahun tersebut kontribusi sector
pariwisata terhadap PDRB sebesar 1.99 %. Sementara itu capaian tahun
2016 apabila diperbandingkan dengan capaian taun 2015 juga mengalami
peningkatan sebesar 8%. Capaian Dinas Pariwisata pada sasaran III
“Meningkatnya Produk Domestik Bruto di Bidang Kepariwisataan” selama 5
tahun terkahir dapat dilihat seperti pada tabel 3.5.2 berikut;
Tabel 3.5.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran III Tahun 2012 - 2016
Meningkatnya Produk Domestik Bruto Di Bidang Kepariwisataan
No Indikator Kinerja Realisasi
2012 2013 2014 2015 2016
1. Prosentase Kontribusi
Sektor Pariwisata Terhadap
PDRB Kepulauan Riau
1.83 1.86 1.99 2.16 2.33
Capaian tahun 2016 apabila deperbandingkan dengan target akhir
Rencana Strategis Dinas Pariwisata (akhir tahun 2021) maka masih jauh
dari target yang telah ditentukan, target kontribusi sektor pariwisata
terhadap PDRB pada dokumen perencanaan Rencana Strategis Dinas
Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau hingga akhir tahun 2021 sebesar
2.55% atau baru mencapai (91)5 dari target yang ditetapkan (lihat tabel
3.5.3).
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
49
Tabel 3.5.3
Evaluasi Pencapaian Sasaran III Perbandingan Target Kinerja sampai Tahun 2016 dengan Target
akhir Renstra
NO Indikator Kinerja Realisasi
Hingga
2016
Target akhir
RPJMD/
Renstra (2021)
%
1. Prosentase Kontribusi Sektor
Pariwisata Terhadap PDRB
Kepulauan Riau
2.33 2.55 91%
Menurut analisa kami kegagalan pencapaian sasaran ini juga
berkaitan erat dengan adanya serangkaian peristiwa yang kurang kondusif
di Kepualaun Riau, khususnya terkait isu demonstrasi dan terror bom yang
ada di Kepulauan Riau pada tahun 2016 silam. Dengan menurunnya jumlah
wisatawan juga berpengaru terhadap kontribusi sector pariwisata terhadap
PDRB.
Pada pencapaian sasaran “Meningkatnya Produk Domestik Bruto di
Bidang Kepariwisataan” pada tahun 2016 Dinas Pariwisata telah berusaha
semaksimal mungkin memanfaatkan segala sumber daya yang ada untuk
mencapai target yang telah ditetapkan. Sehubungan dengan defisitnya
anggaran Dinas Pariwisata juga telah berhasil mengefisiensi anggaran
yang sebetulnya dipergunakan untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan.
Program kegiatan yang telah dilaksanakan pada 2016 yang
mendukung kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah;
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
50
1. Sertifikasi Kompetensi Jasa Usaha Tenaga Kerja Bidang Pariwisata
Sertifikasi dan standar kompetensi penting untuk meningkatkan
kualitas dan memberikan pengakuan atas tenaga kerja serta kompetensi
sumber daya pariwisata untuk mendukung
daya saing pariwisata Indonesia
sehingga dapat menyumbang
kepada daya saing industri
pariwisata di dalam negeri
maupun mengindikasikan
kemampuan mereka untuk
dapat berkarya di luar
Indonesia.
Keberadaan Sumber Daya Manusia berperan penting dalam
pengembangan pariwisata. Sumber Daya Manusia pariwisata mencakup
wisatawan/pelaku wisata (tourist) atau sebagai pekerja (employment).
Peran SDM sebagai pekerja dapat berupa SDM yang bertindak sebagai
pengusaha (wirausaha) yang berperan dalam menentukan kepuasan dan
kualitas para pekerja, para pakar dan profesional yang turut berperan
dalam mengamati, mengendalikan dan eningkatkan kualitas
kepariwisataan. Dengan diberlakukannya “ASEAN Economic Community”
tahun 2015, mobilitas tenaga kerja termasuk di sektor pariwisata dan
Pengelolaan juga dibutuhkan sebagai jawabankan semakin bersaing.
Maka, SDM Indonesia harus bisa bersaing dan memiliki standar dan
kompetensi yang diakui. Sertifikasi dan standar kompetensi penting untuk
meningkatkan kualitas dan memberikan pengakuan atas tenaga kerja serta
kompetensi sumber daya pariwisata, mendukung daya saing pariwisata
Indonesia. Sehingga menyumbang kepada daya saing industri pariwisata di
dalam negeri maupun mengindikasikan kebolehan mereka untuk dapat
berkarya di luar Indonesia.
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
51
Untuk itu, pada tahun 2016 ini, Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau melalui program pengembangan kemitraan kembali melaksanakan
kegiatan Sertifikasi Kompetensi Jasa Usaha Tenaga Kerja Bidang
Pariwisata di Bidang Pemandu Wisata (guide), bekerjasama dengan LSP
Pariwisata.
Keberadaan Sumber Daya Manusia berperan penting dalam
pengembangan pariwisata. Sumber Daya Manusia Pariwisata mencakup
Wisatawan/pelaku wisata (tourist) atau sebagai pekerja (employment).
Peran SDM sebagai pekerja dapat berupa SDM yang bertindak sebagai
pengusaha (wirausaha) yang berperan dalam menentukan kepuasan dan
kualitas para pekerja, para pakar dan profesional yang turut berperan
dalam mengamati, mengendalikan dan meningkatkan kualitas
kepariwisataan.
Untuk melaksanakan Sasaran Meningkatnya Meningkatnya Produk
Domesti Bruto Bidang Kepariwisataan Dinas Pariwisata menganggarkan
Rp. 1.098.455.500,- dan setelah kegiatan dilaksanakan maka kegiatan ini
menyerap anggaran sebesar Rp. 1.061.524.100,- atau 96.54 %.
Sasaran 4
Pencapaian sasaran Meningkatnya Rata – Rata Tingkat Hunian
Hotel di Kepulauan Riau pada tahun 2016 ini dilaksanakan dengan
Program Pengembangan dan Penelitian Pembangunan ditunjang dengan
lima kegiatan dengan indikator Rata – rata tingkat hunian hotel di
Kepulauan Riau (%). Indikator keberhasilan sasaran berikut target dan
realisasinya adalah sebagai berikut;
Meningkatnya Rata – Rata Tingkat Hunian Hotel di Kepulauan Riau
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
52
Tabel 3.6.1 Evaluasi Pencapaian Sasaran IV Tahun 2015
Meningkatnya Rata – Rata Tingkat Hunian Hotel Di Kepulauan Riau
NO Indikator Kinerja Target Realisasi %
1. Rata – rata tingkat hunian
hotel di Kepulauan Riau (%)
49 % 48,19 98,37
Dari tabel di atas terlihat bahwa berdasarkan evaluasi terhadap
pencapaian sasaran, diperoleh gambaran bahwa dari indikator yang
ditetapkan pada tahun 2016 baru menunjukkan kinerja 98,37% atau belum
mencapai target yang telah ditentukan.
Capaian tersebut mengalami peningkatam 0,01 % dengan yang telah
dicapai pada tahun 2014 di mana pada tahun tersebut rata-rata tingkat
hunian hotel di Kepulauan Riau sebesar 48,16 , dan capaian pada tahun
2016 apabila diperbandingkan dengan capaian 2015 mengalami penurunan
sebesar 2 % di mana pada tahun tersebut tingkat hunian hotel di Kepulauan
Riau sebesar 49.15 %. Capaian Dinas Pariwisata pada sasaran III
“Meningkatnya Rata – Rata Tingkat Hunian Hotel Di Kepulauan Riau”
selama 5 tahun terkahir dapat dilihat seperti pada tabel 3.6.2 berikut;
Tabel 3.6.2 Evaluasi Pencapaian Sasaran III Tahun 2012 – 2016
Meningkatnya Rata – Rata Tingkat Hunian Hotel Di Kepulauan Riau
No Indikator Kinerja Realisasi
2012 2013 2014 2015 2016
1. Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau (%)
Na na 48.16 49.15 48,19
Sementara itu capaian tahun 2016 apabila deperbandingkan dengan
target akhir Rencana Strategis Dinas Pariwisata (akhir tahun 2021) maka
masih jauh dari target yang telah ditentukan, target pada dokumen
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
53
perencanaan Rencana Strategis Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
pada akhir tahun 2021 rata-rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau
sebesar 53 %. (lihat tabel 3.6.3).
Tabel 3.6.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran IV
Perbandingan Target Kinerja Tahun 2016 dengan Target akhir Renstra
NO Indikator Kinerja Realisasi
Hingga 2016
Target akhir
RPJMD/ Renstra
(2021)
%
1. Rata – rata tingkat hunian
hotel di Kepulauan Riau (%)
48.15 53 91
Untuk pencapaian sasaran “Meningkatnya Rata – Rata Tingkat
Hunian Hotel Di Kepulauan Riau” Dinas Pariwisata juga telah berusaha
semaksimal mungkin mengefisiensi penggunaan sumber daya yang ada,
yaitu dengan melibatkan pejabat dan staf terkait untuk melaksanakan
kegiatan penelitian dengan metode swakelola bekerja sama dengan Badan
Pusat Statistik (BPS), di mana pegawai Dinas Pariwisata diberdayakan
dalam melaksanakan tupoksinya, sehingga hal ini dapat mengefisienkan
anggaran yang ada.
Menurut analisa kami kegagalan pencapaian sasaran ini juga
berkaitan erat dengan adanya serangkaian peristiwa yang kurang kondusif
di Kepualaun Riau, khususnya terkait isu demonstrasi dan terror bom yang
ada di Kepulauan Riau pada tahun 2016 silam. Dengan menurunnya jumlah
wisatawan juga berpengaruh terhadap rata-rata tingkat hunian hotel di
Kepulauan Riau.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada 2016 yang mendukung
kepada keberhasilan pencapaian sasaran tersebut adalah; Penyusunan
SOP Crisis Center Bidang Pariwisata Provinsi Kepri, Laporan Analisa dan
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
54
Evaluasi kunjungan wisman 2016, Identifikasi Daya Saing Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau, Blueprint Strategi Pemasaran Pariwisata
Kepulauan Riau, dan Sosialisasi Kajian Pengembangan Jalur Wisata
Bahari Provinsi Kepri.
Untuk melaksanakan Sasaran Meningkatnya Rata – Rata Tingkat
Hunian Hotel di Kepulauan Riau Dinas Pariwisata menganggarkan Rp.
948.839.000,- dan setelah kegiatan dilaksanakan maka kegiatan ini
menyerap anggaran sebesar Rp. 935.642.450,- atau 98.61 %.
3.2. Realisasi Anggaran
Jumlah total anggaran pada Dinas Pariwisata tahun 2016 adalah
Rp. 18.373.385.741,- (delapan belas milyar tiga ratus tujuh puluh tiga juta
tiga ratus delapan puluh lima ribu tujuh ratus empat puluh satu rupiah) yang
terbagi dalam dua jenis belanja yaitu Belanja Langsung Rp. 14.158.794.208,-
, dan Belanja Tidak Langsung Rp. 4.214.591.533,-, sedangkan realiasasi
keseluruhan anggaran pada akhir tahun anggaran adalah Rp.
17.681.027.271,- atau 96,23 %.
Sementara itu jumlah anggaran yang tercantum pada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Dinas Pariwisa pada tahun 2016 total Rp.
18.373.385.741,- di mana jumlah anggaran utama yang digunakan untuk
mencapai sasaran strategis pada awalnya adalah Rp. 8.575.381.200,- dan
setelah APBDP terjadi pengurangan anggaran sebesar Rp. 1.109.973.887,-
sehingga total anggaran untuk mencapai saran yang telah diperjanjikan
menjadi 7.465.407.313,- dengan realisasi sebesar Rp. 7.029.628.113,- atau
94,16 % sebagaimana pada tabel 3.7 berikut;
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
55
Tabel 3.7. Realisasi Anggaran yang dipergunakan untuk Pencapaian Sasaran
No Program/ Kegiatan Anggaran Realisasi %
I. Program Pengembangan
Destinasi
1. Partisipasi pada acara WACI 344,380,000
339.696.900 98.64
2. Kepri Carnival 500.000.000 438.867.400 87.77
3. Workshop Kepri Carnival 161.96.3000 161.96.3000 100
II. Program Pengembangan
Pemasaran
1. Pengadaan Direktori Pariwisata 403,247,850
401.044.650 99.45
2. Kampanye Wonderful Kepri 1.335.000.000 1.330.146.300 99.64
3. Dukungan Event Lagoi World
Sport Destination and Nongsa
Sensation
113,580,300
107.600.000 94.73
4. Celebrity and Media Famtrip 73,989,663
73.986.663 99.99
5. Wonderful Kepri Blogger and
Travel Writer Famtrip
135,952,000
129.985.600 95.61
6. Dukungan Pelaksanaan
Festival Bahari Kepri dalam
Rangka Sail Selat Karimata
2016
400.000.000 337.051.550 84.26
7. Dukungan Pelaksanaan
Wonderful Indonesia Sailing
2016
600.000.000 466.06.7200 77.68
8 Fiesta Kuliner Kepri 350.000.000 340.098.200 97.17
9. Dukungan Pelaksanaan
Festival Sungai Carang
1.000.000.000 905.954.100 90.60
III. Program Pengembangan
Kemitaan
1. Sertifikasi Kompetensi jasa
Usaha Tenaga Kerja Bidang
Pariwisata
393,965,500
386646900 98.14
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
56
2. Bimbingan Teknis Bagi Pelaku
Usaha Pariwisata
383,290,000
371.173.700 96.84
3. Pemberdayaan Kelompok
Sadar Wisata (POKDARWIS),
Rintisan Desa Wisata Binaan
Baru dan Dukungan CIPTA
AWARD
321,200,000
303.703.500 94.55
IV. Program Pengembangan dan
Penelitian Pembangunan
1. Penyusunan SOP Crisis Center
Bidang Pariwisata Provinsi
Kepri
99,500,000
96.948.500 97.44
2. Laporan Analisa dan Evaluasi
kunjungan wisman 2016
162,695,000
157.343.400 96.71
3. Identifikasi Daya Saing
Pariwisata Provinsi Kepulauan
Riau
45,199,000
45.199.000 100
4. Blueprint Strategi Pemasaran
Pariwisata Kepulauan Riau
444,230,000
442.514.200 99.61
5. Sosialisasi Kajian
Pengembangan Jalur Wisata
Bahari Provinsi Kepri
197,215,000
193.637.350 98.18
JUMLAH 7.465.407.313 7.029.628.113
94.16
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
57
BAB IV
PENUTUP
Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau di masa mendatang
memiliki komitmen untuk meningkatkan kinerja dan melakukan inovasi dalam
menyusun dan melaksanakan program pembangunan kepariwisataan. Masih
banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan apa yang telah
berhasil dicapai pada tahun 2016 ini akan menjadi motivasi bagi Dinas
Pariwisata untuk melaksanakan tugas dengan lebih baik lagi. Arah kebijakan
pembangunan kepariwisataan akan tetap mengacu kepada arah kebijakan
kepariwisataan yang telah ditetapkan pada tingkat nasional dan Provinsi,
serta akan meneruskan hal yang positif yang telah dilaksanakan pada tahun
2016.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau pada tahun anggaran 2016 telah menunjukkan
kinerja yang maksimal melalui pelaksanaan serangkaian program-program
yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan yang diembannya untuk
mencapai tujuan dan sasarannya.
Secara umum kinerja Dinas Pariwisata pada tahun 2016 dapat
dinyatakan berhasil, hal ini dapat dilihat dari tercapainya sasaran-sasaran
sebagaimana telah ditetapkan. Berdasarkan realisasi sasaran tahunan 2016
diketahui bahwa secara rata-rata sasaran telah tercapai dan telah berhasil
dilaksanakan sesuai target yang telah ditetapkan di tahun 2016, sehingga
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan di tahun anggaran berikutnya.
Sesuai dengan hasil analisis kami atas capaian kinerja 2016 kami
merumuskan beberapa langkah penting sebagai strategi pemecahan
masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan
untuk merumuskan Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2017 dengan ruang
lingkup pembangunan pariwisata sebagaimana yang tertuang dalam
RIPPDA dan Base Practice Regulasi Penunjang Kepariwisataan Daerah
Laporan Kinerja Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016
58
Provinsi Kepulauan Riau dengan melanjutkan program-program yang telah
mulai berjalan pada tahun 2013, yaitu sebagai berikut:
a. Pembangunan Bidang Destinasi Pariwisata yang meliputi;
perwilayahan destinasi pariwisata, pembangunan daya tarik wisata,
pembangunan prasarana umum, fasilitas umum, dan fasilitas
pariwisata, aksesibilitas dan/ atau transportasi pariwisata,
Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata, dan Investasi Pariwisata
b. Pembangunan Pemasaran Pariwisata yang meliputi; pasar
wisatawan, citra pariwisata, dan kemitraan pemasaran pariwisata.
c. Pembangunan Industri pariwisata dengan arah kebijakan antara lain;
peningkatan kualitas dan keragaman produk-produk usaha
pariwisata, pengembangan manajemen dan pelayanan usaha
pariwisata yang kredibel dan berkualitas, penguatan struktur usaha
pariwisata, penguatan kemitraan usaha pariwisata, dan
pengembangan manajemen usaha pariwisata yang mengacu pada
prinsip pembangunan pariwisata berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan.
d. pembangunan kelembagaan kepariwisataan yang meliputi; organisasi
pariwisata, Sumber Daya Manusia pariwisata, dan penyelenggaran
penelitian dan pengembangan;
e. pemangunan ekonomi kreatif.
Demikianlah Laporan Kinerja Dinas Pariwisata ini dibuat sebagai
laporan kegiatan Dinas Pariwisata dengan harapan dapat menjadi pedoman
bagi seluruh pegawai di lingkungan SKPD serta menjadi bahan evaluasi dan
pengendalian di masa yang akan datang. Dengan dibuatnya Laporan Kinerja
Dinas Pariwisata ini akan lebih memudahkan bagi pimpinan dan staf dalam
menyusun dan merumuskan program kegiatan ke depannya, serta
menentukan target kinerja yang sesuai dengan indikator yang sudah
ditetapkan.
FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT PERANGKAT DAERAH (PD)
Nama Perangkat Daerah : Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Tahun : 2016
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
Meningkatnya rata – rata lama
tinggal wisatawan di Kepulauan
Riau
Rata – rata lama tinggal
wisatawan di Kepulauan Riau
1.9
Meningkatnya jumlah kunjungan
Wisatawan Mancanegara dan
Wisatawan Nusantara di
Kepulauan Riau
Jumlah Kunjungan
Wisatawan Mancanegara ke
Kepulauan Riau (juta orang)
2.1
Jumlah Kunjungan
Wisatawan Nusantara di
Kepulauan Riau (juta orang)
1.48
Meningkatnya produk domestik
bruto di bidang Kepariwisataan
Prosentase Kontribusi Sektor
Pariwisata terhadap PDRB
2.34
Meningkatnya rata – rata tingkat
hunian hotel di Kepulauan Riau
Rata – rata tingkat hunian
hotel di Kepulauan Riau (%)
50
KEPALA DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
GUNTUR SAKTI, S. SOS, M. SI Pembina Utama Muda
NIP.19691208 199009 1 001
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH PELAYANAN DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2016 - 2021
NO TUJUAN SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
TARGET KINERJA TAHUN 2016-2021
2016 2017 2018 2019 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Mewujudkan Kepulauan Riau sebagai Destinasi Wisata Yang Berdaya Saing Tinggi di Pasar Nasional dan Internasional Secara Berkelanjutan Serta Mampu Mendorong Pembangunan Daerah Dan Kesejahteraan Masyarakat
Meningkatnya rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau
Rata – rata lama tinggal wisatawan di Kepulauan Riau
1.9 2.05 2.1 2.15 2.2 2.3
Meningkatnya jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara dan Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Kepulauan Riau (juta orang)
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6
Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau (juta orang)
1.48 1.51 1.54 1.57 1.6 1.63
Meningkatnya produk domestik bruto di bidang Kepariwisataan
Prosentase Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB
2.34 2.35 2.4 2.45 2.5 2.55
Meningkatnya rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau
Rata – rata tingkat hunian hotel di Kepulauan Riau (%)
50 51 52 53 54 55.5
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DINAS PARIWISATA Komplek Kantor Gubernur Kepulauan Riau Gedung B1 Dompak
TANJUNGPINANG
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Dalam rangka mewujudkan manajemen Pemerintahan yang efektif, transparan dan
akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Guntur Sakti, S. Sos, M. Si
Jabatan : Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
Selanjutnya disebut Pihak Pertama
Nama : H. Muhammad Sani
Jabatan : Gubernur Kepulauan Riau
Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya Sebagai Pihak Kedua
Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai
lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menegah
seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan
kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab kami.
Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan
evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang
diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi.
Tanjungpinang, Februari 2015
PIHAK KEDUA
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
H. MUHAMMAD SANI
PIHAK PERTAMA
KEPALA DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
GUNTUR SAKTI, S. Sos, M. Si NIP. 19691208 199009 1 001
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
DINAS PARIWISA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
No. Sasaran strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1. Terwujudnya Destinasi Pariwisata
yang berdaya saing
Jumlah pembangunan Objek
Wisata yang berkelanjutan (objek
wisata)
2
2. Meningkatnya jumlah kunjungan
wisatawan mancanegara ke
Kepulauan Riau
Jumlah wisatawan mancanegara
yang datang ke Kepulauan Riau
(juta orang)
2
3 Meningkatnya kapasitas SDM
Aparatur/ Industri/ Masyarakat yang
berdaya saing
Jumlah tenaga kerja di bidang
pariwisata yang tersertifikasi
(orang)
100
4. Meningkatnya kapasitas nasional
untuk penelitian dan pengembangan
di bidang pariwisata yang mudah
diakses dan digunakan oleh
masyarakat luas
Jumlah penelitian di bidang
pariwisata yang dapat
dimanfaatkan untuk mendukung
pembangunan di bidang
pariwisata (Kajian)
5
Program Anggaran Keterangan
1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Rp. 1.558.000.000,- APBD
2. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Rp. 4.109.500.000,- APBD
3. Program Pengembangan Kemitraan Rp. 199.156.600,- APBD
4. Program Pengembangan dan Penelitian Pembangunan
Rp. 1.667.000.000,- APBD
Tanjungpinang, Februari 2015
GUBERNUR KEPULAUAN RIAU
H. MUHAMMAD SANI
KEPALA DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
GUNTUR SAKTI, S. Sos, M. Si NIP. 19691208 199009 1 001
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA
KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU
MENURUT BULAN DAN PINTU MASUK TAHUN 2015
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau
Tahun / Bulan Batam Tanjungpinang Bintan Karimun KEPRI
2 0 1 5 1,545,818 91,179 304,010 96,666 2,037,673
Desember 170,081 10,966 30,641 9,894 221,582
November 124,983 7,589 20,389 7,515 160,476
Oktober 123,750 6,233 19,333 7,674 156,990
September 117,089 7,095 24,337 6,876 155,397
Agustus 134,540 7,941 34,193 7,511 184,185
Juli 109,931 6,521 28,181 7,339 151,972
Juni 132,569 7,735 27,247 7,797 175,348
Mei 148,920 7,772 24,026 9,468 190,186
April 125,816 7,477 22,211 8,343 163,847
Maret 124,019 8,053 23,722 8,747 164,541
Februari 119,642 8,023 28,977 8,866 165,508
Januari 114,478 5,774 20,753 6,636 147,641
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA
KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU
MENURUT BULAN DAN PINTU MASUK TAHUN 2014
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau
Tahun / Bulan Batam Tanjungpinang Bintan Karimun KEPRI
2 0 1 4 1,454,110 97,672 320,861 100,782 1,973,425
Desember 171,907 10,607 27,909 10,927 221,350
November 123,505 7,818 22,733 7,938 161,994
Oktober 126,169 6,716 25,882 8,164 166,931
September 113,090 7,327 23,661 7,777 151,855
Agustus 111,455 8,589 31,388 7,545 158,977
Juli 101,996 7,149 31,102 6,343 146,590
Juni 140,218 9,773 30,867 10,074 190,932
Mei 115,323 8,041 22,204 8,731 154,299
April 111,929 8,227 24,205 7,621 151,982
Maret 122,019 9,057 27,009 8,945 167,030
Februari 97,445 6,132 25,090 8,388 137,055
Januari 119,054 8,236 28,811 8,329 164,430
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU
MENURUT BULAN DAN PINTU MASUK TAHUN 2013
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Tahun / Bulan B a t a m Tanjungpinang B i n t a n K a r i m u n K E P R I
2 0 1 3 1,336,430 99,593 318,154 104,889 1,859,066
Desember 153,797 10,328 31,929 10,693 206,747
November 123,835 8,980 24,577 8,969 166,361
O k t o b e r 103,511 7,549 23,846 7,795 142,701
September 108,215 7,544 23,866 7,996 147,621
A g u s t u s 112,340 8,341 32,368 8,690 161,739
J u l i 91,056 6,799 25,067 5,694 128,616
J u n i 126,277 10,884 30,164 11,074 178,399
M e i 109,335 7,921 23,729 8,604 149,589
A p r i l 93,163 7,352 22,087 7,591 130,193
M a r e t 120,271 9,823 29,844 9,854 169,792
F e b r u a r i 105,380 8,533 27,756 10,330 151,999
J a n u a r i 89,250 5,539 22,921 7,599 125,309
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA
KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU
MENURUT BULAN DAN PINTU MASUK TAHUN 2012
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau
Tahun / Bulan
Batam Tanjungpinang Bintan Karimun KEPRI
2 0 1 2 1.219.608 103.785 336.547 107.499 1.767.439
Desember 137.368 10.772 31.024 11.105 190.269
November 101.881 7.985 25.003 8.989 143.858
O k t o b e r 102.251 8.168 28.355 7.659 146.433
September 95.423 6.934 25.406 8.402 136.165
A g u s t u s 95.725 7.805 32.547 7.200 143.277
J u l i 92.636 7.199 28.693 7.994 136.522
J u n i 117.049 11.174 32.780 10.521 171.524
M e i 94.117 8.780 24.498 9.399 136.794
A p r i l 93.813 8.734 25.784 8.545 136.876
M a r e t 103.626 9.841 28.471 10.107 152.045
F e b r u a r i 83.089 6.869 23.440 8.123 121.521
J a n u a r i 102.630 9.524 30.546 9.455 152.155
JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU
MENURUT BULAN DAN PINTU MASUK TAHUN 2011
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Riau Tahun / Bulan Batam Tanjungpinang Bintan Karimun KEPRI
2011
1,161,581
106,180
337,353
104,397
1,709,511
Desember
130,158
12,188
34,210
10,512
187,068
November
100,404
9,969
25,425
8,628
144,426
Oktober
95,250
7,483
27,097
8,090
137,920
September
90,569
7,849
25,208
8,355
131,981
Agustus
84,918
7,858
32,806
5,587
131,169
Juli
108,383
8,987
31,694
9,907
158,971
Juni
111,619
11,067
32,372
9,325
164,383
Mei
96,206
8,523
25,487
8,680
138,896
April
92,055
9,026
26,206
9,284
136,571
Maret
87,776
8,388
28,523
8,933
133,620
Februari
86,318
8,648
25,662
9,903
130,531
Januari
77,925
6,194
22,663
7,193
113,975
DESEMBER 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
I Belanja Tidak Langsung
1 Penyediaan Gaji dan Tunjangan/ Belanja Pegawai 4,214,591,533 Tersedianya gaji dan tunjangan 22.94 4,010,331,663 95.15 21.83 100.00 22.94 204,259,870 4.85
II Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 836,200,000 Tersedianya Tunjangan Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah4.55 805,600,000 96.34 4.38 100.00 4.55 30,600,000 3.66
2 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung 129,160,000 Tersedianya Tenaga Pegawai Tidak Tetap 0.70 129,160,000 100.00 0.70 100.00 0.70 - 0.00
3 Pelaksanaan Kegiatan Rutinitas Perkantoran 2,891,176,975 Terlaksananya Operasional Kantor Dinas
Pariwisata 15.74 2,885,867,375 99.82 15.71 100.00 15.74 5,309,600 0.18
pagu hutang 2015
38.775.000
IIIProgram Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
4 Penyusunan Pelaporan Capaian Kinerja SKPD 100,000,000 Tersedianya laporan capaian kinerja dinas
Pariwisata Provinsi Kepri Tahun 20150.54 99,888,600 99.89 0.54 100.00 0.54 111,400 0.11
5 Penyusunan Laporan Keuangan 25,000,000 Tersusunnya Buku Laporan Keuangan
Instansi Pemerintah Tahun 20150.14 24,885,900 99.54 0.14 100.00 0.14 114,100 0.46
IVProgram Pengembangan Pemasaran
Pariwisata
6 Pengadaan Direktori Pariwisata 403,247,850
Tersedianya Booklet, Leaflet, Peta Pariwisata,
Goodie Bag, Majalah Pariwisata, dan souvenir
gift
2.19 401,044,650 99.45 2.18 100.00 2.19 2,203,200 0.55
7 Kampanye Wonderful Kepri 1,335,000,000
Terselenggaranya kampanye Wonderful Kepri
di berbagai tempat, event dan berbagai
saluran media promosi
7.27 1,330,146,300 99.64 7.24 100.00 7.27 4,853,700 0.36
8 Fiesta Kuliner Kepri 350,000,000 Terlaksananya Kegiatan Fiesta Kuliner Kepri 1.90 340,098,200 97.17 1.85 100.00 1.90 9,901,800 2.83
9 Celebrity and Media Famtrip 73,989,663 Terselenggaranya kegiatan Celebrity and
Media Famtrip0.40 73,986,663 100.00 0.40 100.00 0.40 3,000 0.00
10Dukungan Event Lagoi World Sport Destination
and Nongsa Sensation113,580,300
Terselenggaranya Dukungan Event Lagoi
WorldSport Destination dan Nongsa
Sensation
0.62 107,600,000 94.73 0.59 100.00 0.62 5,980,300 5.27
11Wonderful Kepri Blogger and Travel Writter
Famtrip135,952,000
Terselenggaraya Wonderful Kepri Blogger dan
Travel Writer Famtrip0.74 129,985,600 95.61 0.71 100.00 0.74 5,966,400 4.39
REKAPITULASI LAPORAN REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN
DINAS PARIWISATA PROVINSI KEPULAUAN RIAU
TAHUN ANGGARAN 2016
NO. PROGRAM / KEGIATAN PAGU DANA
(Rp.) INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT)
BOBOT
(%)
REALISASI
SISA ANGGARAN
KETERANGANKEUANGAN FISIK PEKERJAAN
Rp. (%)TTB
(%)
(%) Rata-
rata
TTB
(%)(3-6) (%)
FORMULIR B
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
NO. PROGRAM / KEGIATAN PAGU DANA
(Rp.) INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT)
BOBOT
(%)
REALISASI
SISA ANGGARAN
KETERANGANKEUANGAN FISIK PEKERJAAN
Rp. (%)TTB
(%)
(%) Rata-
rata
TTB
(%)(3-6) (%)
12Dukungan Pelaksanaan Festival Bahari Kepri
Dalam Rangka Sail Selat Karimata Tahun 2016400,000,000
Terselenggaranya Dukungan Pelaksanaan
Festival Bahari Kepri dalam Rangka Sail Selat
Karimata 2016
2.18 337,051,550 84.26 1.83 100.00 2.18 62,948,450 15.74
13Dukungan Pelaksanaan Wonderful Indonesia
Sailing 2016600,000,000
Terselenggaranya Dukungan Pelaksanaan
Wonderful Indonesia Sailing 20163.27 466,067,200 77.68 2.54 100.00 3.27 133,932,800 22.32
14 Dukungan Pelaksanaan Kegiatan MTQ 706,560,000 Terlaksananya Dukungan pelaksanaan
kegiatan MTQ3.85 701,451,300 99.28 3.82 100.00 3.85 5,108,700 0.72
15 Dukungan Pelaksanaan Festival Sungai Carang 1,000,000,000 Terselenggaranya Dukungan Pelaksanaan
Festival Sungai Carang5.44 905,954,100 90.60 4.93 100.00 5.44 94,045,900 9.40
16 E-Marketing Tourism 96,822,000 0.53 96,822,000 100.00 0.53 100.00 0.53 - - pagu hutang 2015
V Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
17 Kepri Carnival 500,000,000 Terselenggaranya kegiatan Event Kepri
Carnival ke-2 tahun 20162.72 438,867,400.00 87.77 2.39 100.00 2.72 61,132,600 12.23
18 Workshop Kepri Carnival 351,658,000 Terselenggaranya Workshop Kepri Carnival 1.91 350,094,500 99.56 1.91 100.00 1.91 1,563,500 0.44
19 Partisipasi Pada Acara WACI 344,380,000
Terklaksananya partisipasi pada acara
Wonderful Archipelago Carnival Indonesia di
Jember
1.87 339,696,900 98.64 1.85 100.00 1.87 4,683,100 1.36
20 Sosialisasi Standarisasi Usaha Pariwisata 110,352,000 0.60 110,352,000 100.00 0.60 100.00 0.60 - - pagu hutang 2015
21 Pengadaan Kapal Wisata 321,255,220 1.75 321,255,220 100.00 1.75 100.00 1.75 - - pagu hutang 2015
VI Program Pengembangan Kemitraan
22Sertifikasi Kompetensi Jasa Usaha Tenaga Kerja
Bidang Pariwisata393,965,500
Terlaksananya Sertifikasi dan Kompetensi
jasa Usaha Tenaga Kerja Bidang Pariwisata2.14 386,646,900 98.14 0.00 100.00 2.14 7,318,600 1.86
23 Bimbingan Teknis Bagi Pelaku Usaha Pariwisata 383,290,000 Terlaksananya Bimbingan teknis bagi pelaku
Usaha Pariwisata2.09 371,173,700 96.84 2.02 100.00 2.09 12,116,300 3.16
24
Pemberdayaan Kelompok Sadar Wisata
(POKDARWIS), Rintisan Desa Wisata Binaan
Baru dan Dukungan CIPTA AWARD
321,200,000
Terlaksananya Pemberdayaan Kelompok
Sadar Wisata (POKDARWIS), Rintisan Desa
Wisata Baru dan Dukungan CIPTA AWARD
1.75 303,703,500 94.55 1.65 100.00 1.75 17,496,500 5.45
25Sertifikasi Kompetensi Jasa Usaha Tenaga Kerja
Bidang Pariwisata109,384,000
Terlaksananya Sertifikasi dan Kompetensi
jasa Usaha Tenaga Kerja Bidang Pariwisata0.60 109,384,000 100.00 0.60 100.00 0.60 - - pagu hutang 2015
VIIProgram Pengembangan dan Penelitian
Pembangunan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
NO. PROGRAM / KEGIATAN PAGU DANA
(Rp.) INDIKATOR KELUARAN (OUTPUT)
BOBOT
(%)
REALISASI
SISA ANGGARAN
KETERANGANKEUANGAN FISIK PEKERJAAN
Rp. (%)TTB
(%)
(%) Rata-
rata
TTB
(%)(3-6) (%)
26Penyusunan SOP Crisis Center Bidang Pariwisata
Provinsi Kepulauan Riau99,500,000
Tersusunnya SOP Crisis Center dan
Terbentuknya Lembaga Crisis Center Bidang
Pariwisata Prov. Kepri
0.54 96,948,500 97.44 0.53 100.00 0.54 2,551,500 2.56
27Laporan Analisa dan Evaluasi Kunjungan Wisman
2016162,695,000
Tersusunnya laporan bulanan tentang analisa
dan evaluasi data kunjungan wisman dan
BVKW 2016
0.89 157,343,400 96.71 0.86 100.00 0.89 5,351,600 3.29
28Identifikasi Daya Saing Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau340,056,200
Terlaksananya Kajian Peningkatan Daya
Saing Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau
Sebagai Salah Satu Destinasi Utama
Wisatawan Mancanegara di Indonesia
1.85 339,087,100 99.72 1.85 100.00 1.85 969,100 0.28
29Blueprint Strategi Pemasaran Pariwisata
Kepulauan Riau444,230,000
Terlaksananya Penyusunan Cetak Biru
Starategi Pemasaran Pariwisata Provinsi
Kepulauan Riau
2.42 442,514,200 99.61 2.41 100.00 2.42 1,715,800 0.39
30Sosialisasi Kajian Pengembangan Jalur Wisata
Bahari Provinsi Kepri197,215,000
Terselenggaranya Sosialisasi hasil Kajian
Pengembangan Jalur Wisata Bahari
Kepulauan Riau
1.07 193,637,350 98.19 1.05 100.00 1.07 3,577,650 1.81
31Analisa Segmentasi dan Distribusi Pasar
Wisatawan Nusantara di Kepulauan Riau34,765,500 0.19 34,765,500 100.00 0.19 100.00 0.19 - - pagu hutang 2015
32Kajian Potensi Ekonomi Pariwisata Dalam
Meningkatkan PAD Provinsi Kepulauan Riau259,875,000 1.41 259,875,000 100.00 1.41 100.00 1.41 - - pagu hutang 2015
VIII Program Perencanaan Pembangunan Daerah
33 Monitoring dan Evaluasi Kegiatan 192,049,000 Terselenggaranya Monitoring, evaluasi dan
Koordinasi1.05 190,786,300 99.34 1.04 100.00 1.05 1,262,700 0.66
34 Penyusunan Renstra 100,000,000 Tersusunnya rancangan Renstra Dinas
Pariwisata 2016-20200.54 92,909,600 92.91 0.51 100.00 0.54 7,090,400 7.09
35 Rapat Koordinasi Pariwisata Kepulauan Riau 296,235,000
Terlaksananya RapatKoordinasi
Kepariwisataan Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2016
1.61 296,045,100 99.94 1.61 100.00 1.61 189,900 0.06
18,373,385,741 100.00 17,681,027,271 96.23 96.23 100.00 100.00 692,358,470 3.77
14,158,794,208 pagu murni target 88.98 100
(4,214,591,533) rasionalisasi 7.25 0.00
JUMLAH
Tanjungpinang, 31 Desember 2016
KEPALA DINAS PARIWISATA
PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Drs. BURALIMAR, M.Si
NIP. 19620614 198503 1 013